PROBLEMATIK DAN TANTANGAN PENEGAKAN PROFESIONALISME DOKTER/DOKTER GIGI DARI PERSPEKTIF DINAS KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA
PROFIL DKI JAKARTA 10.277.628 jumlah penduduk 661,52 KM2 Luas daratan 110 Pulau 5 wilayah Kota Administrasi 1 wilayah Kabupaten
FASILITAS KESEHATAN 2017 333 Puskesmas 30 RSUD 1488 Praktek Dokter/Dokter Gigi/Bidan 522 Klinik Sumber : SI SDMK Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017
PROFIL DOKTER/DOKTER GIGI 2017 1 Jumlah dari seluruh fasilitas Kesehatan 2 Jumlah dari seluruh Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah Daerah 3 Proses STR (faskes milik Pemerintah Daerah) 4 Proses SIP (faskes milik Pemerintah daerah) Jumlah Dokter/dokter gigi dengan STR Aktif Per 31/10/2018 (web KKI 31/10/18) DOKTER DOKTER GIGI 6.328 orang 1.242 Orang 2.525 orang 550 orang 200 Orang 61 Orang 488 Orang 95 Orang 149.603 orang 30.875 Orang Sumber : SI SDMK Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Peningkatan Mutu Tenaga Medis Perlindungan Tenaga Medis dalam Menjalankan Praktek
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PRAKTEK DOKTER / DOKTER GIGI pembinaan dan pengawasan dalam pelaksanaan praktik kedokteran diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan dokter dan dokter gigi, melindungi masyarakat atas tindakan yang dilakukan dokter dan dokter gigi, dan memberikan kepastian hukum bagi masyarakat, dokter, dan dokter gigi
PEMBINAAN PENGAWASAN PENGENDALIAN Kegiatan pembinaan dilakukan melalui metode : Sosialisasi Bimbingan teknis Rujukan teknologi Forum Komunikasi Konsultasi Pelatihan Benchmarking/ Studi banding mengenai ukuran keberhasilan Seminar Penyuluhan Bentuk kegiatan Pengawasan suatu laporan meliputi : Supervisi Audit Mutu Monitoring dan evaluasi program Menetapkan rencana tindak lanjut terhadap penyimpangan ketidaksesuaian kegiatan, seperti: Tindakan perbaikan dan pencegahan Surat teguran Surat panggilan Rekomendasi Pencabutan ijin layanan Pengadaan sarana program / layanan Bantuan penanggulangan KLB Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan : P-MR-010 Rev 00, P-MR-011 Rev 00, P-MR-0Sumber : Pedoman Binwasdal Manajemen Mutu Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, volume 9 Edisi 1 tahun 2005 Prosedur Mutu Suku Dinas 12 Rev 00
HASIL PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PRAKTEK MANDIRI DOKTER DAN DOKTER GIGI
KUNJUNGAN BINWASDAL WILAYAH 2017 2018 JAKARTA PUSAT 40 JAKARTA UTARA 85 44 JAKARTA BARAT 295 JAKARTA SELATAN 67 JAKARTA TIMUR 28
PEMBINAAN TERPADU Materi pembinaan : program pemerintah bidang kesehatan (imunisasi, KIA,PM/PTM,Akreditasi dll) keprofesian dan kompetensi regulasi DINKES SUDINKES Pembinaan Terpadu ORGANISASI PROFESI NAKES Dokter/Dr.Sp Dokter Gigi Apoteker Bidan Perawat dll Lintor (PTSP,kepolisian, Sat.Pol PP,LSM)
PENGAWASAN TERPADU DINKES SUDINKES Tools : Peraturan Standar Checklist Kondisi Real di lapangan Puskesmas Organisasi Profesi
PENGENDALIAN TERPADU Sudinkes DINKES Ketidaksesuaian Organisasi Profesi (IDI,PDGI,IBI,PPNI,IAI,PAFI, HAKLI dll) SANKSI ADMINISTRASI SUDINKES Lintor (MKDKI, Polsek Jak-Bar, Sat.Pol PP) PENCABUTAN IZIN PTSP PENUTUPAN SARANA SAT.POL PP
ASPEK REGULASI UU No 36 Tahun 2014 UU No.29 Tahun 2004 Permenkes No 2052 Tahun 2011 Permenkes No 290 Tahun 2008 Kepmenkes HK.01.07/2018 Kepmenkes No.1415/2005 Kepmenkes No 39 Tahun 2007 Tenaga Kesehatan Praktek Kedokteran Izin Praktek Kedokteran Persetujuan Tindakan Kedokteran Daftar Obat Keadaan Darurat Medis pada Praktek Mandiri Dokter Kebijakan Pelayanan Kedokteran gigi Keluarga Pedoman Penyelenggaraan Kedokteran gigi Keluarga? Pedoman Penyelenggaraan Praktek mandiri Dokter
TEMUAN DALAM BINWASDAL PADA PRAKTEK MANDIRI DOKTER/DRG SIP dokter / dokter gigi yang habis, SIP dalam proses pengurusan SIP yang masih aktif dan belum dicabut sementara dokter ybs sudah tidak berpraktek Dokter /drg berpraktek bersama tidak dalam bentuk klinik Perawat yang membantu di ruang praktek belum memiliki SIP
SARANA DAN PRASARANA Ruangan praktek yang tidak memadai, sempit, pencahayaan kurang Kebersihan kurang Safety box/tempat limbah medis belum terpisah Belum ada kerjasama dengan pengelola limbah medis Rekam medis tidak memadai Tidak ada register pasien Form rujukan & informed consent tidak tersedia
Dokter masih dispensing obat Tidak ada obat untuk anafilaktic shock Alat ukur seperti tensimeter, timbangan BB, termometer tidak pernah dikalibrasi Peralatan memeriksa pasien tidak memadai, berkarat Pengelolaan vaksin yang belum optimal;
Ruang praktek dan peralatan yang tidak tertata rapi
REPACKING OBAT DAN ALAT KESEHATAN Ozone therapy dan infus pelangsingan pada praktek dokter
Vaksin bergabung dengan obat lain, bahkan makanan Rantai dingin vaksin tidak terkelola dengan baik
Sarana praktek yang belum memadai
Terdapat sarana Ro gigi yang tidak berijin
KENDALA DAN PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN BINWASDAL Kendala Binwasdal kepada Tenaga Medis adalah sulitnya penyesuaian jadwal praktik dengan jam dinas petugas teknis Belum adanya Pedoman penerapan sanksi terhadap Tindak Lanjut hasil Binwasdal Belum adanya pedoman pemberian rekomendasi praktek dokter umum yang berpraktik estetika / akupuntur Data Perijinan Dokter/dokter Gigi yang belum valid karena belum terintegrasinya pelaporan dan sistem pemberian/pencabutan ijin praktek di PTSP Kekurangan Sumber Daya Manusia / petugas teknis