BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjelaskan gaya hidup pengguna telepon seluler Blackberry. Teknik analisis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang digunakan adalah penelitian yang dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup meraka. Menurut definisi

GAYA HIDUP PENGGUNA TELEPON SELULER BLACKBERRY

ANALISIS GAYA HIDUP KONSUMEN REMAJA DI KOTA PURWOREJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup. bidang ilmu pengetahuan masing-masing tokoh yang mengemukakannya.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Pemasaran didefinisikan secara luas, dan beberapa ahli dibawah ini

BAB I PENDAHULUAN. penelitian Gartner (2009), pasar komputer di seluruh dunia mengalami. produk komputer dewasa ini ialah komputer tablet.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseharian kehidupan konsumen selalu berbelanja apa saja yang di

KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia

BAB II LANDASAN TEORI. persaingan bisnis, perusahaan harus mampu memberikan nilai (value) yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. perangkat keras maupun perangkat lunak. Tidak dipungkiri lagi perkembangan

BAB 2 LANDASAN TEORI. oleh Soemanagara (2006:2), yaitu komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya untuk

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. psikografis. Gaya hidup seseorang juga dapat melambangkan prestise seseorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang bagaimana individu,kelompok dan organisasi memilih, membeli,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran didefinisikan secara luas, dan beberapa ahli dibawah ini

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai langkah dan strategi sendiri untuk mencapai tujuan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif

PASAR KONSUMEN. dan Perilaku Pembelian Konsumen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswa. 1. Pengertian Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. oleh perilaku seseorang yang menganut nilai-nilai dan tata hidup yang hampir

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi abad 21 perkembangan dari berbagai sektor sangat

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan tingkat pendapatan yang semakin meningkat, akan sangat

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut

PEMETAAN GAYA HIDUP PENGGUNA SMARTPHONE DI KOTA PADANG. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Seiring berkembangnya zaman, handphone tidak hanya digunakan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. intuitif (Kasali, 2007). Hal senada juga dilakukan oleh PT. SidoMuncul

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PERILAKU KONSUMEN. Keluarga. SUGI HANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERILAKU KONSUMEN Kepribadian Dan Gaya Hidup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam kehidupan manusia terdapat bermacam-macam kebutuhan yang harus

PERILAKU KONSUMEN. Kepribadian dan Gaya Hidup. SUGI HANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB II KERANGKA TEORI, HIPOTESIS, DAN MODEL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perincian kriteria dan aspek-aspek segmentasi pasar dapat dilihat pada tabel segmentasi pasar di atas.

Consumer Behavior Lecturers: Mumuh Mulyana Mubara Mumuh Mulyana Mubar k, SE.

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. Pengambilan keputusan membeli merupakan suatu proses pemecahan masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Syarwani Afdal (2011). Jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Hawkins (2004) mendefinisikan gaya hidup (lifestyle) sebagai

DAFTAR ISI. Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Lembar Pernyataan... Abstrak... Riwayat hidup... Motto dan Persembahan... Kata pengantar...

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku konsumen.

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI PURWOREJO

Bab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam triwulan I-2006 dan setelah itu terus meningkat. Hal ini konsisten dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk

Pentingnya segmentasi bagi BAB I. perusahaan disebabkan segmentasi PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan lebih. terfokus dalam mengalokasi sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

BAB II LANDASAN TEORI. fashion involvement, hedonic shopping value dan impulsive buying behavior.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernjualan merupakan sebagian dari kegiatan pemasaran.

ANALISIS GAYA HIDUP PENGGUNA TELEPON SELULER BLACKBERRY (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang) SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku Konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kebutuhan konsumen yang bervariasi memberikan peluang bagi para pelaku bisnis terutama di

Pertemuan 11 MEDIA DAN AUDIENS

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan. kelangsungan hidup perusahaan sangat tergantung pada perilaku

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORI. yang ditandai dengan konsumsi terhadap simbol gaya hidup yang sama. Ketika

III KERANGKA PEMIKIRAN

II. LANDASAN TEORI. barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

Programming TV. Segmentasi Demografis + Psikografis. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB II URAIAN TEORITIS

2017 KESADARAN ATLET BULUTANGKIS TERHADAP GAYA HIDUP SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

ANALISIS DESKRIPTIF SEGMENTASI PASAR. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merek-merek kuat dan terkenal menjadi rebutan pebisnis dan diperjual belikan sebagai

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Susanti (2011) telah melakukan penelitian tentang gaya hidup pengguna telepon seluler Blackberry. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk menjelaskan gaya hidup pengguna telepon seluler Blackberry. Teknik analisis data yang digunakan adalah cluster analysis. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa terdapat tiga kelompok gaya hidup pengguna telepon seluler Blackberry. Kelompok pertama yaitu kelompok fulfilled, kelompok kedua yaitu kelompok believers, dan kelompok ketiga yaitu kelompok maker. Penelitian lain mengenai gaya hidup juga telah dilakukan oleh Rosyadi (2004) dengan objek penelitian telepon seluler berkamera merk Nokia 3650 yang bertujuan untuk mengetahui profil gaya hidup konsumen ponsel berkamera merk Nokia 3650. Teknik analisis data yang digunakan adalah cluster analysis. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa terdapat lima kelompok segmen konsumen yang memilih ponsel Nokia sebagai alat komunikasinya. Lima segmen tersebut adalah segmen gaya hidup aktif, gaya hidup pengikut, gaya hidup sederhana positifis, gaya hidup sederhana adopters, gaya hidup pasif. Adapun perbedaan dan persamaan antara penelitian terdahulu dan sekarang tersaji pada tabel 2.1 di bawah ini: 8

9 Tabel 2.1 Perbedaan Dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang Keterangan Judul Tujuan Teknik sampling Variabel Alat analisis Hasil Penelitian oleh Moh. Imron Rosyadi (2004) Penelitian oleh Dwi Susanti (2011) Penelitian Sekarang (2013) Analisis gaya hidup Analisis gaya hidup Analisis gaya hidup konsumen terhadap pengguna telepon seluler pengguna komputer tablet ponsel berkamera merk Blackberry (studi pada Samsung Galaxy Tab Nokia 3650 di Kota mahasiswa universitas sebagai dasar penentuan Malang muhammadiyah malang) segmen konsumen Untuk mengetahui profil Untuk menjelaskan gaya Untuk menjelaskan gaya gaya hidup konsumen hidup pengguna telepon hidup konsumen komputer ponsel berkamera merk seluler Blackberry tablet Samsung Galaxy Nokia 3650 di Kota Tab sebagai dasar Malang penentuan segmen konsumen Purposive sampling Convenience sampling Convenience sampling Variabel aktivitas (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga), variabel minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi), variabel opini (diri sendiri, masalah-masalah sosial, masalah masa depan, masalah produk) Variabel aktivitas (belanja, liburan, hiburan, hobi, bekerja, olahraga), variabel minat (keluarga, komunitas, pakaian, media),variabel opini (diri mereka sendiri, politik, pendidikan, masa depan) Variabel aktivitas (hobi, hiburan, liburan, belanja), variabel minat (keluarga, komunitas, media, prestasi),variabel opini (produk, ekonomi, bisnis) Cluster analysis Cluster analysis Cluster analysis Terbentuk lima segmen konsumen yang memilih ponsel Nokia sebagai alat komunikasinya Terbentuk tiga kelompok gaya hidup pengguna telepon seluler Blackberry B. Landasan Teori 1. Pengertian Gaya Hidup Gaya hidup menurut Mowen (2002:282) menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Oleh karenanya, hal ini berhubungan dengan tindakan dan perilaku sejak lahir, berbeda dengan kepribadian, yang menggambarkan konsumen dari perspektif yang lebih internal yaitu karakteristik pola berpikir, perasaan, dan memandang

10 konsumen. Sedangkan gaya hidup menurut Engel(1994:383) didefinisikan sebagai pola dimana seseorang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup adalah fungsi motivasi konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi, dan variabel lain. Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat). Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya. Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis (Setiadi, 2010:77). Secara sederhana gaya hidup didefinisikan sebagai bagaimana seseorang hidup, termasuk bagaimana seseorang menggunakan uangnya, bagaimana ia mengalokasikan waktunya,dan sebagainya (Prasetijo, 2005:56). Assael (1984:252) mengemukakan a lifestyle is broadly defined as a mode of living that is identified by how people spend their time(activities), what they consider important in their environment(interest), and what they think of themselves and the world around them(opinions). Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai suatu cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungan mereka(minat), dan apa pendapat mereka tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.

11 Gaya hidup pada dasarnya merupakan suatu perilaku yang mencerminkan masalah apa yang sebenarnya ada di dalam alam pikir seseorang yang cenderung berbaur dengan berbagai hal yang terkait dengan masalah emosi dan psikologis. Gaya hidup merupakan identitas kelompok. Gaya hidup setiap kelompok akan mempunyai ciri- ciri unit tersendiri. Walaupun demikian, gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha pemasar untuk menjual produknya. Perubahan gaya hidup suatu kelompok akan mempunyai dampak yang luas pada berbagai aspek konsumen. Gaya hidup dapat dikatakan merupakan pola hidup seseorang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (minat), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan lingkungan di sekitarnya (pendapat). Gaya hidup merupakan bagian dari perilaku konsumen dalam mengambil keputusan. 2. Pengertian Psikografi Menurut Mowen (2002:283) Psikografik mengandung ide yang menggambarkan (grafik) faktor-faktor psikologis (psiko) yang membentuk konsumen. Psikografi digunakan untuk mengukur gaya hidup konsumen dengan menganalisis aktivitas, minat, dan opini (activities, interest, and opinions/aio). Jadi dapat disimpulkan bahwa psikografi adalah investigasi kuantitatif atas gaya hidup konsumen, kepribadian, dan karakteristik demografi. Psikografi adalah teknik utama yang digunakan oleh peneliti konsumen sebagai ukuran operasional dari gaya hidup (Engel,1994:384). Psikografi juga dapat diartikan sebagai segmentasi berdasarkan gaya hidup dan kepribadian manusia (Kasali, 2005:91).

12 Profil psikografik dan demografik sering dianggap sebagai dua pendekatan segmentasi yang bersaing. Padahal keduanya berguna bagi pemasar dan saling menunjang. Demografi memberikan data yang obyektif tentang sifat-sifat populasi seperti umur, pendapatan, pendidikan, jenis kelamin, dan status perkawinan. Sedangkan psikografik cenderung memberikan data yang tidak kasat mata seperti motif, minat, sikap, dan nilai-nilai, sehingga jelas bahwa demografik dan psikografik sama-sama dibutuhkan (Prasetijo, 2005: 57). Psikografis mencoba mengelompokkan konsumen berdasarkan segmen-segmen yang lebih tajam daripada sekedar variabel-variabel demografi. AIO merupakan pertanyaan-pertanyaan yang digunakan para peneliti untuk mengetahui gaya hidup konsumen, biasanya sering disebut AIO statements yang berusaha mengungkapkan aktivitas-aktivitas, minat, dan opini konsumen. Komponen AIO didefinisikan oleh Reynold dan Darden dalam Engel et.al. (1994:385) yaitu: a. Activities (aktivitas) Aktivitas adalah tindakan nyata seperti menonton suatu medium, berbelanja di toko, ataupun menceritakan kepada tetangga mengenai pelayanan yang baru. Walaupun tindakan ini biasanya dapat diamati, alasan untuk tindakan tersebut jarang dapat diukur dengan langsung. b. Interest (minat) Minat akan semacam objek, peristiwa, atau topik adalah tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun terus menerus kepadanya.

13 c. Opinion (opini) Opini adalah jawaban lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respons terhadap situasi stimulus dimana semacam pertanyaan diajukan. Opini digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan, dan evaluasi seperti kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan peristiwa masa datang. Plummer dalam Kasali (2005:226) mengatakan bahwa segmentasi gaya hidup mengukur aktivitas-aktivitas manusia dalam hal: a. Bagaimana mereka menghabiskan waktunya b. Minat mereka, apa yang dianggap penting di sekitarnya c. Pandangan-pandangannya baik terhadap diri sendiri, maupun terhadap orang lain d. Karakter-karakter dasar seperti tahap yang mereka telah lalui dalam kehidupan (life cycle), penghasilan, pendidikan, dan di mana mereka tinggal. Pertanyaan atau pernyataan AIO diberikan kepada populasi yang telah ditentukan. Jawaban yang diberikan selanjutnya ditabulasi menjadi data yang kuantitatif. Pertanyaan atau pernyataan mengenai activities mengungkapkan apa yang dikerjakan konsumen, produk apa yang dibeli atau digunakan, kegiatan apa yang mereka lakukan untuk mengisi waktu luang. Pertanyaan atau pernyataan mengenai interest mengemukakan apa minat, kesukaan, kegemaran, dan prioritas dalam hidup konsumen tersebut. Pertanyaan atau pernyataan mengenai opinion berkisar sekitar pandangan

14 dan perasaan konsumen dalam menanggapi isu-isu global, lokal, moral, ekonomi, dan sosial (Prasetijo, 2005:58). Jadi, riset ini meminta konsumen untuk mengevaluasi pandangan pribadi atau keluarganya terhadap berbagai pertanyaan maupun pernyataan yang mencakup tentang activity, interest, dan opinion. Dari data yang diperoleh dari penelitian AIO ini, pemasar dapat merancang produk atau jasa yang sesuai untuk segmen gaya hidup tertentu. Setiadi (2010:78-79) menjelaskan bahwa gaya hidup akan berkembang pada masing-masing dimensi (aktivitas, interest, opini/ AIO) seperti yang telah diidentifikasi oleh Plummer dalam Assael (1997) dalam tabel 2.2 berikut: Tabel 2.2 Indikator Gaya Hidup Aktivitas Interest Opini Bekerja Hobi Peristiwa sosial Liburan Hiburan Anggota klub Komunitas Belanja Olahraga Keluarga Rumah Pekerjaan Komunitas Rekreasi Pakaian Makanan Media Prestasi Diri mereka sendiri Masalah-masalah sosial Politik Bisnis Ekonomi Pendidikan Produk Masa depan Budaya Sumber: Setiadi (2010:79), Perilaku Konsumen

15 3. Pemangsaan Pasar dengan AIO Studi psikografi digunakan untuk mengembangkan pengertian yang mendalam mengenai pangsa pasar. Pernyataan AIO dapat dianalisis melalui pentabulasian silang masing-masing pernyataan berdasarkan variabel yang dipercayai penting untuk strategi pemangsaan pasar, seperti jenis kelamin, usia, dan seterusnya. Tujuan analisis psikografi adalah untuk mengerti gaya hidup konsumen dari pelanggan inti untuk berkomunikasi secara lebih efektif dengan orang di dalam pangsa itu. Analisis tersebut juga dapat menghasilkan upaya untuk mengatur posisi produk yang baru atau yang sudah ada secara dekat dengan konsumen di dalam pangsa gaya hidup, mungkin secara lebih efektif daripada bila pangsa tersebut dideskripsikan hanya menurut demografi (Engel et.al., 1994: 387 ). Gaya hidup yang berkembang di masyarakat merefleksikan nilainilai yang dianut oleh masyarakat itu sendiri. Surveyor Research International (SRI) telah mengembangkan program untuk mengukur gaya hidup ditinjau dari aspek nilai kiltiral, yaitu (1) outer directed, (2) inner directed, (3) need driven. Program itu disebut sebagai VALS 1 (value and lifestyle 1) (Setiadi, 2010: 82). Outer directed merupakan gaya hidup konsumen yang jika dalam membeli suatu produk harus sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma tradisional yang telah terbentuk. Motivasi pembelian dipengaruhi oleh bagaimana pandangan dan pikiran orang lain atas pembelian itu. Konsumen dalam segmen inner directed membeli produk untuk memenuhi keinginan

16 dari dalam dirinya untuk memiliki sesuatu, dan tidak terlalu memikirkan norma-norma budaya yang berkembang. Konsumen kelompok ini berusaha keras untuk mengekspresikan dirinya. Konsumen dalam kelompok need driven membeli sesuatu didasarkan atas kebutuhan dan bukan keinginan berbagai pilihan yang tersedia. Mereka merupakan kelompok konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas. Karakteristik kelompok konsumen outer directed, inner directed, dan need driven dapat dilihat pada tabel 2.3 BELONGERS Kelas menengah, menghargai rasa aman, stabil, identitas dan solidaritas kelompok, tidak ambil resiko, ingin hura-hura EMULATORS Belanja terus, punya utang, frustasi dalam Tabel 2.3 Karakteristik Kelompok Konsumen Outer Directed Inner Directed Need Driven I-AM-HERE SURVIVOR Muda, idealis, (orang yang bertahan menekankan ekspresi diri, hidup) wanita tua, music keras, busana pendidikan rendah dan menyolok, melawan tidak sehat, atau kelompok outer directed keluarga tidak mampu ambisinya ACHIEVERS Lebih tua, matang, mampu, berkeluarga yang memiliki rumah. Emulator ingin masuk kelompok ini EXPERIENTAL Menghargai pendidikan, lingkungan, dan pengalaman SOCIALLY CONSCIOUS Paling tinggi pendidikan, dewasa, gerakan sampai dengan politik, punya jabatan berpengaruh tapi sering protes dalam isu social politik Sumber : Setiadi (2010), Perilaku Konsumen SUSTAINER Muda, berjuang mencari tempat dalam masyarakat Setiadi (2010:83-84) menyebutkan bahwa SRI (Surveyor Research International) memperbaiki program VALS 1 dengan VALS 2. VALS 2 mengidentifikasi delapan kelompok konsumen yaitu :

17 a. Actualizer, yaitu kelompok yang mempunyai pendapatan yang paling tinggi dan harga diri yang tinggi. Mereka mempunyai minat rentang minat yang luas pada berbagai bidang dan terbuka pada perubahan. Mereka cenderung membeli barang yang paling baik dalam hidup. b. Fulfilled, yaitu kelompok yang berpendapatan tinggi, dewasa, bertanggung jawab, mempunyai pendidikan tinggi dalam bidang professional. Mereka memusatkan kegiatan senggang di rumah, tetapi terbuka pada gagasan baru dan perubahan. Mereka menghargai pendidikan dan travel, dan juga mempunyai kesadaran pada kesehatan. Dapat dicontohkan seseorang yang berpenghasilan tinggi lebih memilih membeli komputer tablet yang lebih canggih dibandingkan membeli laptop. c. Believers, yaitu kelompok dengan kondisi agak kurang kaya, mereka lebih tradisional daripada fulfilled. Mereka hidup terpusat pada keluarga, pergi ke masjid, kerja, kelompok, dan Negara. Mereka menghargai peraturan. Contohnya adalah seseorang lebih memilih menggunakan komputer desktop yang bisa digunakan hanya di suatu tempat saja daripada laptop ataupun tablet yang bisa dibawa kemana-mana. d. Achiever, yaitu kelompok yang fokus pada karier dan keluarga, hubungan sosial formal, menghindari perubahan berlebihan, banyak kerja kurang rekreasi, politik konservatif. Contohnya adalah seseorang memutuskan untuk membeli dan menggunakan produk komputer yang sesuai dengan kebutuhan saja, tidak terlalu terpengaruh oleh produk komputer keluaran terbaru.

18 e. Striver, yaitu kelompok dengan minat yang sempit, mudah bosan, agak terkucil, ingin diakui oleh kelompok, tak peduli kesehatan, dan tak peduli politik. Konsumen dalam kelompok ini cenderung cepat beralih dari satu produk ke produk yang lain dikarenakan ia mudah bosan. f. Struggeler, yaitu kelompok dengan minat terbatas, kegiatan terbatas, cari rasa aman, kesehatan bermasalah, konservatif dan tradisional, memegang agama. g. Experiencer, yaitu kelompok yang senang dengan yang baru,aneh dan beresiko, senang olahraga, sosialisasi udara luar, peduli tentang diri, tidak sama dengan konformis, kagum kekayaan, kekuasaan, ketenaran, dan tak peduli politik. Contohnya adalah seseorang lebih tertarik dengan kegiatan olahraga yang menantang di alam daripada olahraga indoor. h. Maker, yaitu kelompok yang gemar menikmati alam, kegiatan fisik, waktu luang dengan kalangan dan teman dekat, menghindari orang, mencemooh politisi, orang asing, dan konglomerat. Menurut Susianto dalam Kasali (2005:242) terdapat 6 kelompok segmen gaya hidup yang dapat dijelaskan yaitu : a. Hura-hura, yaitu kelompok yang menyukai kegiatan hura-hura, dalam arti tidak terlalu serius terlibat dalam sesuatu hal. b. Hedonis, yaitu segmen yang mengarahkan aktivitasnya untuk mencari kenikmatan hidup. Mereka bermain di luar rumah dan membeli barangbarang mahal untuk memenuhi kesenangannya.

19 c. Rumahan, yaitu remaja yang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah dan tak banyak bergaul. Berorientasi pada keluarga dan agak perhitungan dalam menghabiskan uang sakunya. d. Sportif, yaitu remaja yang senang berolahraga dan mencapai prestasi dalam olahraga. Biasanya mereka bukan pesolek dan terbuka pada situasi. e. Kebanyakan, yaitu tipe yang paling umum ditemui. Mereka agak berhatihati dalam mengambil keputusan/berperilaku, cenderung konformis (tidak ingin bertentangan dengan kelompok yang lebih besar) dan kurang berani menjadi inisiator. f. Orang untuk orang lain, yaitu kelompok yang peka terhadap kebutuhan orang lain, dapat diandalkan dan bersikap sosial, produktif dan mengutamakan kebersamaan dalam keluarga. 4. Manfaat Pemahaman Karakteristik Gaya Hidup Dalam Strategi Pemasaran Sangat besar sekali manfaatnya bagi pemasar bila memahami gaya hidup konsumen. Setiadi (2010: 85) menjelaskan bahwa terdapat empat manfaat yang bisa diperoleh oleh pemasar dari pemahaman gaya hidup konsumen. Pertama, pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran. Kedua, pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan. Ketiga, jika gaya hidup telah diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklan produknya pada media-media yang

20 paling cocok. Tentu saja ukuran kecocokan ialah media mana yang paling banyak dibaca oleh kelompok konsumen itu, maka media itulah yang paling cocok. Keempat, mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka. Assael (1984:259) menjelaskan bahwa karakteristik gaya hidup digunakan untuk empat tujuan. Pertama adalah market segmentation. Kedua adalah advertising and product positioning, dimana profil gaya hidup telah menjadi dasar reposisi merek yang ada Ketiga adalah media guidelines, profil gaya hidup menunjukkan media yang tepat untuk menarik segmen target dan isi iklan yang sesuai untuk media. Keempat, defining new product targets. C. Kerangka Pikir Menurut Sekaran dalam Widayat (2004) yang dimaksud dengan kerangka berpikir atau disebut juga kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Suatu kerangka berpikir akan memberikan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah (objek) penelitian. Kerangka pikir pada penelitian ini dapat dijelaskan dengan gambar 2.1 berikut:

21 Gambar 2.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir pada gambar 2.1 menunjukkan bahwa objek penelitian yaitu gaya hidup dijelaskan menggunakan tiga variabel dimensi gaya hidup yang masing-masing variabel memiliki beberapa indikator tertentu. Ketiga variabel tersebut digunakan sebagai alat ukur gaya hidup. Dalam penelitian ini, gaya hidup konsumen komputer tablet Samsung Galaxy Tab dapat dijelaskan dengan mengetahui aktifitasnya (meliputi aktifitas hobi, hiburan, liburan, belanja), minatnya (meliputi keluarga, komunitas, media, prestasi), serta opininya (meliputi produk, ekonomi, dan bisnis). Dengan mengukur gaya hidup, dapat diketahui kelompok konsumen yang terbentuk.