BAB 2 LANDASAN TEORI. Hawkins (2004) mendefinisikan gaya hidup (lifestyle) sebagai
|
|
- Budi Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI Gaya Hidup (Lifestyle) Definisi Gaya Hidup Hawkins (2004) mendefinisikan gaya hidup (lifestyle) sebagai ekspresi dari situasi, pengalaman hidup, nilai, sikap dan harapan individu. Menurut Sutisna (dalam Prasetyo, 2009), gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diidentifikasikan oleh bagaimana mereka menghabiskan waktu (Activities), apa yang dianggap penting dalam lingkungannya (Interest) dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia sekitarnya (Opinions). Sedangkan menurut Abdurachman (2004), gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya, yang menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya hidup merupakan ekspresi dari pola hidup seorang individu yang digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungannya Karakteristik Gaya Hidup Suwanvijit & Promsa (2009) menjelaskan bahwa gaya hidup tidak selalu ada pada setiap orang dengan tingkat status yang sama. Karakteristik penting dari gaya hidup adalah bahwa mereka berasal dari pembelajaran sosial dan budaya pribadi dan mengenali demografi konsumen (usia, 7
2 8 pendudukan, pendidikan, pendapatan, dll), sebagai faktor pribadi yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Gaya hidup dapat berubah, tetapi perubahan tersebut bukan disebabkan dari berubahnya kebutuhan. Perubahan tersebut dapat terjadi karena nilai-nilai yang dianut konsumen dapat berubah akibat dari pengaruh lingkungan (Prasetyo, 2009) Kotler (2007) mengatakan bahwa gaya hidup menangkap/ menggambarkan sesuatu yang lebih dari kelas sosial atau kepribadian seseorang. Gaya hidup merupakan profil dari pola seseorang dalam bertindak dan berinteraksi di dunia Faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup Menurut Hawkins (2004) gaya hidup dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti nilai, demografi, kelas sosial, kelompok referensi dan keluarga, serta karakteristik individu, seperti motif, emosi dan kepribadian, seperti yang terlihat pada gambar 2.1. mengenai faktor penentu gaya hidup dan dampaknya terhadap perilaku. Keinginan gaya hidup pada individu mempengaruhi kebutuhan dan sikap mereka, dan juga mempengaruhi pembelian dan penggunaannya. Hal-hal seperti itu yang dapat menentukan keputusan untuk membeli/konsumsi, yang akan memperkuat atau mengubah gaya hidup. Gaya hidup seringkali dijadikan motivasi dasar serta pedoman dalam membeli sesuatu, hal ini dikatakan oleh Hawkins (2007).
3 9 Lifestyle determinants Demographics Social class Motives Personality Emotions Values Household life cycle Culture Past experiences Lifestyle How we live Activities Interests Like/dislike Attitudes Consumption Expectations Feelings Lifestyle determinants Purchases How When Where What With whom Consumption Where With whom How When What Gambar Faktor Penentu Gaya hidup dan Dampaknya Terhadap Perilaku Sumber : Hawkins, N. Q. (2004). Consumer Behavior : Implications for Marketing Strategy, 4 th edition. New York : McGraw Hill, p Alat Ukur Gaya Hidup Gaya hidup memiliki beberapa dimensi yang dapat digunakan untuk mengukur gaya hidup konsumen, atau disebut juga dengan psikografis (Hasibuan, 2010). Psikografis memberikan pengukuran kuantitatif dengan menggunakan sampel sebagai alat penelitiannya. Dimensi-dimensi dalam psikografis meliputi Activities, Interest, Opinions, Value dan Demographics. Dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Aktifitas (Activities) Dimensi aktifitas meliputi apa yang dilakukan konsumen, apa yang dibeli dan bagaimana konsumen menghabiskan waktunya. Dikatakan oleh Hughes, Ginnet & Curphy (dalam Fazriach, 2011) dimensi ini
4 10 berkaitan dengan values yang dianut oleh seseorang seperti motives, values and preferences inventory. 2. Minat (Interest) Dimensi minat meliputi bagaimana konsumen memilih sesuatu yang dianggap penting (preferensi dan prioritas) baginya dan hal ini berkaitan dengan motivasi. 3. Opini (Opinion) Dimensi opini merupakan pandangan dan perasaan konsumen terhadap dirinya atau orang lain serta terhadap dunia sekitarnya yang dapat dihubungkan dengan persepsi (Fazriach, 2011). Persepsi disini meliputi proses dari individu mengatur dan menginterpretasikan kesankesan yang ditangkap oleh sensori mereka yang memunculkan dampak pada nilai, pengalaman, pendidikan dan lainnya. 4. Nilai (Value) Dimensi nilai secara luas meliputi keyakinan tentang apa yang diterima dan diinginkan. Mereka yang menganut dimensi ini menganggap bahwa jika menggunakan produk tertentu akan mencerminkan siapa diri mereka. 5. Demografis (Demographics) Dimensi demografis meliputi usia, pendidikan, pendapatan, pekerjaan, latar belakang budaya, struktur dalam keluarga, serta lokasi geografis dari konsumen. Menurut Hawkins (2007) pada penelitian tentang gaya hidup dapat menggunakan dua dari tiga dimensi pertama dari psikografis diatas yang sering disebut AIO inventory (Activities, Interests, Opinions) yang digunakan
5 11 untuk mengukur gaya hidup konsumen pada kelompok individu. Pengukuran ini dapat dilakukan secara makro (merefleksikan bagaimana individu hidup secara umum) maupun secara mikro (menjelaskan sikap dan perilaku individu terhadap suatu produk atau aktifitas tertentu) Konsumen (Consumer) Definisi Konsumen Sudarmiatin (2009) mendefinisikan konsumen adalah orang atau organisasi yang membeli barang atau jasa untuk dikonsumsi atau dijual kembali atau diolah menjadi barang lain lebih lanjut Perilaku Konsumen Ada beberapa definisi perilaku konsumen yang dikemukakan oleh beberapa ahli : Menurut Loudon & Bitta (1984), perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktifitas fisik individu yang terlibat dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau membuang barang / jasa. Sedangkan menurut Mowen (1987), perilaku konsumen adalah studi mengenai unit pengambilan keputusan dan proses yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang layanan, pengalaman dan ide.
6 12 Hawkins (2004) memberi definisi yang agak berbeda, dikatakan bahwa perilaku konsumen adalah pemahaman tentang bagaimana dan mengapa konsumen membeli (atau tidak membeli) produk dan jasa. Dari ketiga definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu perilaku konsumen adalah aktifitas-aktifitas individu yang terlibat secara langsung dalam proses mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasajasa tersebut dan termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan aktifitas-aktifitas tersebut Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Memilih Produk Pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan seperti (what) apa yang dibeli, (where) dimana membeli, (how often) bagaimana kebiasaan membeli dan (under what condition) dalam keadaan apa barang dan jasa dibeli. Hal-hal seperti itu berhubungan dengan keputusan konsumen dalam memilih atau membeli suatu produk atau jasa. Kotler (2003) menjelaskan ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor-faktor eksternal tersebut adalah : 1. Keluarga (Family) Keluarga terdiri dari keluarga inti dan meliputi orang-orang yang mempunyai ikatan saudara dengan keluarga tersebut. Anggota keluarga sangat berpengaruh pada keputusan seseorang dalam membeli sesuatu.
7 13 2. Kelas Sosial (Social Class) Kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang keberadaannya relatif permanent dalam kehidupan masyarakat, dimana suatu kelompok terdiri dari orang-orang yang mempunyai nilai (value) yang sama, memiliki minat dan berperilaku sama. Lapisan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat tersebut, tetapi dapat pula disusun dengan sengaja untuk mencapai tujuan bersama. 3. Kebudayaan (Culture) Kebudayaan adalah nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh anggota suatu masyarakat. Kebudayaan juga merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keinginan dan perilaku seseorang. 4. Kelompok Referensi (Reference Group) Kelompok referensi adalah kelompok-kelompok yang berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung pada sikap dan perilaku seseorang. Kelompok referensi ada 2 jenis, yaitu kelompok referensi primer (keluarga), dan kelompok referensi sekunder (teman dan kelompok bermain, mis : teman gereja, teman belajar kelompok, dll). Kelompok referensi dapat berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk membeli. Sedangkan faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih adalah : 1. Motivasi (Motivation) Menurut Hawkins (2004) motivasi adalah kekuatan energi yang mengaktifkan perilaku dan memberikan tujuan dan arah untuk perilaku
8 14 tersebut. Dijelaskan juga bahwa motivasi merupakan alasan seseorang untuk berperilaku. 2. Persepsi (Perception) Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari lingkungan sekitarnya. Faktor utama dari persepsi ada 2, yang pertama adalah faktor stimulus, yaitu sifat fisik suatu obyek seperti tampilan ukuran, warna dan ketajaman. Faktor kedua adalah faktor individual, yaitu sifat-sifat individual yang tidak hanya meliputi proses, tetapi juga pengalaman di waktu yang lalu pada hal yang sama. Pada keadaan yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu produk dapat berbeda dengan persepsi orang lain. 3. Sikap (Attitude) Sikap menurut Hawkins (2004) merupakan kombinasi dari proses motivasi, emosi, persepsi dan kognitif yang berkaitan dengan beberapa aspek dari lingkungan kita, seperti orang lain, tempat, ide, produk, dll. Sikap konsumen berasal dari proses belajar, baik dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Secara umum sikap dibentuk oleh informasi yang diperoleh seseorang melalui pengalaman masa lalu (baik itu pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain) dalam mengkonsumsi suatu produk dan jasa, dan melalui informasi dari kelompok yang dijadikan referensi atau pedoman oleh seorang konsumen. 4. Gaya Hidup (Lifestyle) Gaya hidup merupakan ekspresi dari konsep diri individu yang digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Konsumen dengan sub budaya
9 15 yang sama dan kelas sosial yang sama bisa saja mempunyai gaya hidup yang berbeda. 5. Kepribadian (Personality) Kepribadian menurut Lahey (2007) adalah jumlah total dari semua cara bertindak, berpikir, dan perasaan yang khas pada orang itu dan membuat orang tersebut berbeda dari individu lainnya. 6. Pembelajaran (Learning) Menurut Lahey (2007) pembelajaran adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku yang berasal dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Perilaku konsumen terbentuk dari proses pembelajaran yang ia lalui, baik dari pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain yang ia ketahui Indikator Perilaku Konsumsi Terdapat beberapa indikator perilaku yang di kemukakan oleh Sumartono (2002) yaitu : 1. Konsumen membeli produk karena iming-iming hadiah Konsumen membeli produk karena adanya iming-iming hadiah jika membeli produk tersebut. 2. Membeli produk karena kemasan menarik produk Konsumen mudah terbujuk untuk membeli produk hanya karena bungkusan dari produk terlihat rapi dan menarik.
10 16 3. Membeli produk demi menjaga penampilan dan gengsi Konsumen membeli sebuah produk hanya untuk menunjang penampilan dan gengsi. Misalnya remaja, mereka pada umumnya mempunyai ciri khas dalam berpenampilan, sehingga sebagian besar uang mereka dihabiskan untuk menunjang penampilan mereka agar terlihat lebih menarik. 4. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan manfaat atau kegunaan produk) Konsumen membeli suatu barang hanya karena ingin terlihat mewah, sehingga cenderung membeli produk yang dianggap mewah tanpa mempertimbangkan kegunaan dari produk tersebut. 5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status Konsumen yang membeli produk karena ingin dipandang berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi. Karena suatu produk dapat memberikan simbol status pada seseorang. 6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan Konsumen membeli produk karena mengidolakan public figur yang mengiklankan produk. Misalnya konsumen remaja, karena remaja cenderung meniru perilaku dari tokoh yang diidolakannya. 7. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi Konsumen yang terdorong untuk menggunakan produk karena mereka percaya akan iklan dari produk bahwa dengan menggunakan produk tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya diri.
11 17 8. Mencoba lebih dari 2 produk (merek berbeda) Konsumen menggunakan produk jenis yang sama dengan merek yang berbeda yang sebelumnya ia pakai karena ingin melakukan perbandingan BlackBerry Sejarah BlackBerry untuk pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun 1997 oleh Research In Motion (RIM) yaitu salah satu perusahaan di Kanada. Sedangkan di Indonesia, BlackBerry diperkenalkan pada pertengahan bulan Desember tahun 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Setelah BlackBerry diluncurkan ke pasaran, dengan segera didukung oleh dua operator besar di tanah air yaitu Excelkom dan Telkomsel yang menyediakan berbagai paket internet untuk BlackBerry. Pada November 2010, BlackBerry mendirikan kantor perwakilannya di Indonesia (Pradana, 2011). Gambar Salah Satu Tipe Dari Ponsel BlackBerry Sumber :
12 Keunggulan Kemampuan BlackBerry dalam menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam sangat mengejutkan dunia. Keunggulan yang diberikan BlackBerry adalah fitur BlackBerry Mesengger atau yang biasa disebut BBM dan layanan push e- mail. BBM merupakan fitur andalan BlackBerry terutama pada pasar di Indonesia. Dijelaskan oleh Pradana (2011) BBM adalah sebuah aplikasi instant messaging yang ditawarkan secara eksklusif khusus untuk pengguna handset BlackBerry. Pada setiap handsetnya terdapat PIN khusus yang menjadi ID untuk aplikasi BBM. Sedangkan kegunaan layanan push yang juga menjadi keunggulan BlackBerry adalah dengan push , seluruh yang masuk akan secara otomatis masuk ke ponsel dan ukuran yang masuk sudah melalui proses kompresi dan pemeriksaan virus agar yang masuk aman dari serangan virus. Kelebihan lainnya adalah BlackBerry dapat menyimpan sampai puluhan ribu tanpa resiko error, asalkan masih ada memori yang tersedia. Sedangkan fasilitas lainnya yang menjadi andalan BlackBerry adalah pesan instan seperti Yahoo Messenger, Google Talk dan Skype yang sudah menjadi sahabat dari ponsel BlackBerry Remaja (Adolescence) Dikatakan oleh Hurlock (dalam Hasibuan, 2010) istilah remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang memiliki arti
13 19 tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah tersebut mempunyai arti yang lebih luas yaitu meliputi kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Masa remaja memiliki beberapa ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan setelahnya. Beberapa ciri tersebut yaitu masa remaja merupakan periode peralihan, periode perubahan, sebagai ambang masa dewasa. Menurut Loudon dan Bitta (1993) remaja adalah kelompok yang berorientasi konsumtif karena remaja senang untuk mencoba hal-hal yang baru, tidak realistik dan cenderung boros. Perilaku tersebut terjadi karena usia remaja merupakan usia dimana terjadinya masa peralihan dan pencarian identitas diri yaitu antara usia tahun. Para remaja menganggap dukungan sosial dipengaruhi oleh penampilan yang menarik berdasarkan apa yang ia kenakan dan apa yang ia miliki, sehingga tidak mengherankan jika remaja menganggap penting pembelian kosmetik, pakaian, aksesoris, telepon genggam (HP) dan barang-barang elektronik lainnya. Dikatakan juga bahwa lingkungan pergaulan terutama teman bermain sangat berpengaruh terhadap minat, sikap, topik pembicaraan, penampilan hingga perilaku remaja. Pengaruh tersebut lebih besar dibandingkan dengan pengaruh keluarga, hal ini disebabkan karena remaja lebih senang berada diluar rumah dan mereka berusaha untuk melepaskan diri dari pengaruh orang tuanya.
14 Dewasa Muda (Young Adulthood) Pada 8 tahap perkembangan Erikson, batasan usia dewasa muda (Young Adulthood) antara tahun dan sedang dalam tahap intimacy vs isolation. Pada masa ini, perkembangan kognitif sangat baik dan mereka sudah dapat berpikir logis dalam menghadapi kenyataan hidup. Mereka juga sudah dapat mengambil keputusan untuk memilih apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka butuhkan. Hsu & Chang (2006) mengatakan bahwa kepribadian dan gaya hidup merupakan faktor yang memberi dampak pada konsumen dewasa muda dalam membeli sesuatu. Walaupun demikian, dikatakan juga bahwa orang tua pun memberi pengaruh besar pada sikap dan perilaku dewasa muda dalam mengambil keputusan untuk membeli sesuatu Kerangka Berpikir & Uji Hipotesis Kerangka Berpikir Gaya Hidup Aktivitas (Activity) Minat (Interest) Opini (Opinion) Perilaku Konsumen (consumer behaviour) BlackBerry Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
15 21 Gambar 2.3 merupakan gambar sederhana dari kerangka berpikir penelitian ini. Gaya hidup adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli/memilih produk/jasa. Gaya hidup tersebut dapat dilihat dari 3 dimensi seperti activity, interest dan opinion (AIO). Yang ingin diteliti oleh penulis adalah gaya hidup dari pengguna telepon genggam BlackBerry. Bagaimana aktivitas yang dilakukan sehari-hari, apa saja minat yang dimiliki pengguna Blackberry dan bagaimana pandangan-pandangan mereka terhadap dunia sekitar dan diri mereka sendiri Uji Hipotesis Penelitian ini tidak menggunakan uji hipotesis, karena merupakan penelitian deskriptif yaitu hanya untuk mengungkap atau memberi gambaran mengenai bagaimana profil gaya hidup dari konsumen pengguna BlackBerry.
PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO
1 PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO Oleh Mukhamad Habibi Universitas Muhammadiyah Purworejo habibi_emha@yahoo.com Abstrak Mukhamad Habibi. Pengaruh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini, akan dijelaskan beberapa hal mengenai definisi kontrol diri, aspek kontrol diri, faktor yang mempengaruhi kontrol diri, definisi perilaku konsumtif, faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Masyarakat dituntut untuk
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin maju dan canggih menumbuhkan berbagai pengaruh bagi penggunanya. Adapun kemajuan teknologi tersebut tidak lepas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.Pengertian Perilaku Konsumtif A.Perilaku Konsumtif Konsumtif merupakan istilah yang biasanya dipergunakan pada permasalahan, berkaitan dengan perilaku konsumen dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. up, dan lainnya. Selain model dan warna yang menarik, harga produk fashion
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Produk produk fashion pada masa sekarang ini memiliki banyak model dan menarik perhatian para pembeli. Mulai dari jenis pakaian, tas, sepatu, alat make up, dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswa. 1. Pengertian Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswa
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswa 1. Pengertian Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswa Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat (Kamus
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. oleh Soemanagara (2006:2), yaitu komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen William Albright mengungkapkan definisi komunikasi dalam buku yang dikutip oleh Soemanagara (2006:2), yaitu komunikasi merupakan
Lebih terperinciPENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELI
PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELI Di tengah gaya hidup berbusana global yang masuk ke Indonesia, pemunculan batik dengan gaya trendi memang sangat menarik perhatian. Baju dari tekstil tradisional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Hidup Hedonis 1. Pengertian Gaya Hidup Hedonis Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu antara lain :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Gaya Hidup Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Pengertian Menurut Prasetijo (2005:15) perilaku konsumen dimaknai sebagai proses yang dialalui oleh seseorang dalam mencari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cepat, bahkan mengalami perubahan yang pesat. Perkembangan teknologi informasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman saat ini menyebabkan ilmu dan teknologi berkembang dengan cepat, bahkan mengalami perubahan yang pesat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Pemasaran didefinisikan secara luas, dan beberapa ahli dibawah ini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran didefinisikan secara luas, dan beberapa ahli dibawah ini mengemukakan menurut pandangan mereka masing-masing. Kotler dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Konsumtif
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Konsumtif 1. Definisi Perilaku Konsumtif Perilaku konsumtif adalah sebagai bagian dari aktivitas atau kegiatan mengkonsumsi suatu barang dan jasa yang dilakukan oleh
Lebih terperinciPASAR KONSUMEN. dan Perilaku Pembelian Konsumen
PASAR KONSUMEN dan Perilaku Pembelian Konsumen Topik Pembahasan Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen Bagaimana karakteristik pembeli Bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang pesat dalam teknologi informasi, pada masa sekarang dan dimasa yang akan datang mampu memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia, sehingga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk
BAB II LANDASAN TEORI A. Proses Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini semakin canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan. Seperti bertambah banyaknya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goets et al,
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goets et al,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Perilaku Konsumtif. produk yang tidak tuntas artinya, belum habis sebuah produk yang dipakai
BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Konsumtif 1. Pengertian Perilaku Konsumtif Perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai suatu tindakan memakai produk yang tidak tuntas artinya, belum habis sebuah produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, faktor sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor tersebut harus. konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman dan berbagai kebutuhan hidup yang terus meningkat membuat manusia akan cenderung mencari segala sesuatu yang dapat membantu untuk mempermudah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku konsumen.
BAB II LANDASAN TEORI A. LOYALITAS MEREK 1. Definisi Loyalitas Merek Schiffman dan Kanuk (2004) mengatakan bahwa loyalitas merek merupakan hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku
Lebih terperinciMenganalisa Pasar Konsumen dan Perilaku Pembeli
Menganalisa Pasar Konsumen dan Perilaku Pembeli DOSEN : DIANA MA RIFAH Tujuan Analisa Pasar Konsumen Menentukan bagaimana faktor budaya, sosial, personal, dan psikologis mempengaruhi perilaku pembelian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Dengan semakin ketat dan kompleksnya persaingan, maka banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada mulanya belanja merupakan suatu konsep yang menunjukan sikap untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluan sehari-hari dengan cara menukarkan sejumlah uang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi pada saat individu beranjak dari masa anak-anak menuju perkembangan ke masa dewasa, sehingga remaja merupakan masa peralihan
Lebih terperinciPendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara
HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Pendekatan Perilaku Konsumen Pokok-Pokok Perkuliahan : Pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan gadget yang beraneka ragam yang menawarkan berbagai fitur canggih. Beberapa tahun silam dunia
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era moderen seperti ini seseorang sangatlah mudah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman telah menunjukkan kemajuan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan. Selain menunjukkan kemajuan juga memunculkan gaya hidup baru
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. (1994) sebagai orang yang memiliki uang untuk dibelanjakan dan tinggal di kota
BAB II LANDASAN TEORI II. A. Pria Metroseksual II. A. 1. Pengertian Pria Metroseksual Definisi metroseksual pertama kalinya dikemukakan oleh Mark Simpson (1994) sebagai orang yang memiliki uang untuk dibelanjakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk mulai menanamkan konsep experiential marketing dan nilai pengalaman
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Evolusi yang cepat dari pemasaran yang berfokus dari produk ke layanan untuk pengalaman telah menantang peneliti pemasaran melakukan pendekatan pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin majunya pembangunan yang terjadi di negara Indonesia secara tidak langsung dapat menyebabkan peningkatan daya beli masyarakat. Kebiasaan dan gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi merupakan era yang tengah berkembang dengan pesat pada zaman ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perilaku Konsumtif 1. Pengertian Perilaku Konsumtif Menurut Schiffman & Kanuk (2004), konsumen yang melakukan pembelian dipengaruhi motif emosional seperti hal-hal yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri dan trend bagi masyarakat saat ini. Dewasa ini handphone
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Bahkan teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi ciri dan trend
Lebih terperinciKONSEP PASAR. Dapat menghasilkan skala ekonomi Investasi kecil Hasil besar Resiko kecil C & C 2
KONSEP PASAR KONSEP PASAR Pasar : tdd pelanggan potensial dengan kebutuhan atau keinginan i tertentu t t yang mungkin mau dan mampu untuk ambil bagian dalam jual beli guna memenuhi kebutuhan atau keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, yang bisa disebut dengan kegiatan konsumtif. Konsumtif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Setiap manusia melakukan interaksi dengan manusia lainnya untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. dilakukan oleh masyarakat. Belanja yang awalnya merupakan real need atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan 1. Latar Belakang Masalah Aktivitas berbelanja merupakan suatu aktivitas yang awam atau umum dilakukan oleh masyarakat. Belanja yang awalnya merupakan real need atau
Lebih terperinciAlternatif strategistrategi
PERTEMUAN SESI 4 MATA KULIAH Perencanaan dan pembelian media TELKOM UNIVErsity Team teaching: Itca istia wahyuni Yuni mogot Alternatif strategistrategi kreatif Alternatif Kreatif 1) Daya Tarik Periklanan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengambilan keputusan membeli merupakan suatu proses pemecahan masalah
BAB II LANDASAN TEORI A. TIPE PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI 1. Pengertian Pengambilan Keputusan Membeli Pengambilan keputusan membeli merupakan suatu proses pemecahan masalah (John Dewey dalam Engel, Blackwell
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002) memberikan definisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. persaingan bisnis, perusahaan harus mampu memberikan nilai (value) yang lebih
BAB II LANDASAN TEORI Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan (memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk (barang dan jasa) termasuk proses yang mendahului
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Contohnya handphone merek Blackberry. Dengan segala. keunggulan yang dipunyai oleh Blackberry, handphone ini siap menyerbu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era yang semakin berkembang ini teknologi-teknologi semakin canggih. Terutama produk handphone yang semakin berkembang dengan pesat. Contohnya handphone
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis handphone Global System For Mobile Communication (GSM)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran didefinisikan secara luas, dan beberapa ahli dibawah ini
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran didefinisikan secara luas, dan beberapa ahli dibawah ini mengemukakan menurut pandangan mereka masing-masing. Kotler dan Armstrong (2008 : 5)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Keputusan Pembelian. akan dikemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut para ahli.
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Keputusan Pembelian 1. Pengertian Keputusan Membeli Untuk mendapat gambaran mengenai keputusan membeli, berikut ini akan dikemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. elektronik, seperti televisi, internet dan alat-alat komunikasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah merambah cepat ke seluruh pelosok dunia, tak terkecuali Indonesia yang merupakan negara berkembang. Perkembangan teknologi yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di segala bidang seperti teknologi, ekonomi dan sebagainya. Dampak dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi pasar dunia saat ini semakin kompetitif dan berkembang begitu cepat. Perkembangan pasar dunia yang begitu cepat dewasa ini dapat di lihat di segala bidang
Lebih terperinciBab 3. Model Perilaku Konsumen
Bab 3 Model Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
Lebih terperinciPerilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication
Modul ke: Perilaku Konsumen Pengantar Fakultas Ilmu Komunikasi Hikmah Ubaidillah, M.IKom Program Studi Marketing Communication www.mercubuana.ac.id APLIKASI MANAJERIAL KONSEP PERILAKU KONSUMEN 1. ANALISIS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. perusahaan dan hubungannya dengan barang dan jasa.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas masalah mengenai perusahaan dan hubungannya dengan barang dan jasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini sangat mudah sekali mencari barang-barang yang diinginkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa setiap individu memiliki berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi baik itu kebutuhan pokok atau primer maupun kebutuhan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan Ngadiluwih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi berbagai aspek, salah satu di antaranya adalah perkembangan alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan teknologi, informasi, dan komunikasi semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan. Perkembangannya meliputi berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah tidak asing lagi bagi kehidupan modern sekarang. Handphone yang. berlomba untuk menciptakan produk unggulan mereka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Telepon genggam atau handphone (HP) merupakan alat komunikasi yang sudah tidak asing lagi bagi kehidupan modern sekarang. Handphone yang pada awalnya diciptakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. psikografis. Gaya hidup seseorang juga dapat melambangkan prestise seseorang
BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Gaya Hidup Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup seseorang juga dapat melambangkan prestise
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan penyampaian informasi dari pihak satu ke pihak yang lain. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Teknologi yang berkembang pesat sekarang ini tentunya dapat mempermudah atau memaksimalkan penyampaian informasi dari pihak satu ke pihak yang lain. Salah satu teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikesampingan lagi pada era digital dan serba modern saat ini. Komunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat dikesampingan lagi pada era digital dan serba modern saat ini. Komunikasi merupakan salah satu cara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran. Pemasaran yang diberikan sering berbeda antara ahliyang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Masalah. akademis dengan belajar, yang berguna bagi nusa dan bangsa di masa depan
1 BAB I A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di masa depan yang diharapkan dapat memenuhi kewajiban dalam menyelesaikan pendidikan akademis dengan belajar, yang berguna bagi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat khususnya sepeda motor, timbulnya terobosan-terobosan dan inovasi baru secara umum merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada dasarnya semua orang yang hidup di dunia ini memiliki kebutuhan untuk membuatnya bertahan hidup. Kebutuhan tersebut dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah
Lebih terperinciPerilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication
Modul ke: Perilaku Konsumen Pengantar Fakultas Ilmu Komunikasi Hikmah Ubaidillah, M.IKom Program Studi Marketing Communication www.mercubuana.ac.id DEFINISI PERILAKU KONSUMEN Engel, Blackwell dan Miniard
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku Konsumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah sikap atau sifat dari individu, kelompok dan organisasi dalam memilih, menilai, dan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam keseharian kehidupan konsumen selalu berbelanja apa saja yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam keseharian kehidupan konsumen selalu berbelanja apa saja yang di butuhkan, mulai dari komoditi yang sangat diperlukan sampai kebarang yang sebetulnya kurang diperlukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. merupakan barang perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Handphone Blackberry Handphone berasal dari bahasa Inggris yang jika diartikan dalam Bahasa Indonesia memiliki arti hand phone Handphone adalah telepon genggam atau yang
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku konsumen dan budaya memiliki keterkaitan yang erat. Budaya yang dimiliki oleh seseorang dapat mempengaruhi perilaku dalam kehidupan seharihari. Perilaku konsumen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Secara historis, kecanduan telah didefinisikan semata-mata untuk suatu hal
BAB II LANDASAN TEORI A. KECANDUAN BLACKBERRY SERVICE 1. Definisi Kecanduan Secara historis, kecanduan telah didefinisikan semata-mata untuk suatu hal yang berkenaan dengan zat adiktif (misalnya alkohol,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi hubungan individu dengan orang lain. Dengan fasilitas yang ditawarkan Blackberry, akan membantu
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMEN. By Eka DJ Ginting
PERILAKU KONSUMEN By Eka DJ Ginting Pengertian Bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan serta mengatur pembelian barang dan jasa (Hiam, A & Scewe, C.D,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tak bisa dipungkiri di Indonesia perkembangan teknologi yang sangat pesat, hal itu disebabkan karena masyarakat sangat membutuhkan teknologi informasi yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Konsumen Motivasi berasal dari kata latin mavere yang berarti dorongan/daya penggerak. Yang berarti adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksa bertindak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, pola interaksi sosial antar individu dalam hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman saat ini telah banyak mempengaruhi seseorang dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman saat ini telah banyak mempengaruhi seseorang dalam berperilaku, khususnya dalam perilaku membeli. Perilaku konsumtif merupakan suatu fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan tekhnologi dan. informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan tekhnologi dan informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Hal tersebut dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin cepat ini, mempercepat pula perkembangan informasi di era global ini. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dapat begitu mudahnya
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini menganalisis tentang preferensi konsumen terhadap paket wisata Kusuma Agrowisata. Kerangka pemikiran teoritis disusun berdasarkan penelusuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kini handphone menjadi barang primer serta mudah dibeli. Handphone sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini semakin canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan. Seperti bertambah banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Konsumen dapat memperoleh semua kebutuhannya di pasar, karena pasar menyediakan berbagai kebutuhan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (www.kelompoke.blogdetik.com)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekarang ini perkembangan teknologi ponsel sangat menjanjikan apabila dilihat dari dunia bisnis. Semakin maju perkembangan teknologi Ponsel semakin membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan tingkat pendapatan yang semakin meningkat, akan sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman yang semakin modern, teknologi yang berkembang pesat serta kehidupan manusia yang dinamis selalu berubah diiringi dengan tingkat pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak dan dewasa adalah fase pencarian identitas diri bagi remaja. Pada fase ini, remaja mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini tidak terlepas dari modernisasi yang memposisikan pencitraannya sebagai suatu bentuk globalisasi yang terus bergulir. Selaras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian Gartner (2009), pasar komputer di seluruh dunia mengalami. produk komputer dewasa ini ialah komputer tablet.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelian merupakan perilaku konsumen yang diaplikasikan dalam berbagai hal, termasuk pada bidang teknologi. Salah satu produk teknologi yang banyak dibeli konsumen
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumtif 2.1.1 Definisi Perilaku Konsumtif Menurut Fromm (1995) perilaku konsumtif merupakan perilaku yang ditandai oleh adanya kehidupan berlebihan dan menggunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi seperti sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut memunculkan persaingan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif, valid, dan reliabel
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah sasaran untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perubahan dalam gaya hidup. Kehidupan yang semakin modern menjadikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dan teknologi membuat individu selalu mengalami perubahan dalam gaya hidup. Kehidupan yang semakin modern menjadikan individu berada dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia mode di Indonesia pada saat ini mengalami kemajuan yang pesat dapat dilihat dengan cara memberikan keuntungan bagi industri dibandingkan dengan beberapa
Lebih terperinciSEGMENTASI PASAR dan PENETAPAN PASAR SASARAN. Oleh: Diana Ma rifah
SEGMENTASI PASAR dan PENETAPAN PASAR SASARAN Oleh: Diana Ma rifah Pemasaran Massal Dalam pemasaran massal, penjual melakukan produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal dari satu produk ke semua
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. yang ditandai dengan konsumsi terhadap simbol gaya hidup yang sama. Ketika
BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Gaya hidup Menurut Max Weber, gaya hidup merupakan persamaan status kehormatan yang ditandai dengan konsumsi terhadap simbol gaya hidup yang sama. Ketika seorang individu berada
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Consumer Behavior Semester Tujuh Kode Prodi Manajemen Dosen Osa Omar Sharif SKS 4 Capaian Pembelajaran Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan dapat
Lebih terperinci