VISI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT Program Studi Kesehatan Masyarakat Fikes Uhamka pada tahun 2020 menjadi salah satu pusat pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional dan sosial. Investigasi Wabah Oleh Rony Darmawansyah Alnur SESI 8
Penyakit Potensial Wabah (2)
Avian Influenza H5N1 Antraks Leptospirosis Outline Hepatitis H1N1 Meningitis Yellow Fever & Chikungunya
Avian Influenza H5N1 Gejala klinis flu burung pada manusia adalah seperti gejala flu pada umumnya, yaitu demam (>38ºC), sakit tenggorokan, batuk, pilek (beringus), nyeri otot, sakit kepala, dan dalam waktu singkat dapat menjadi lebih berat dengan munculnya radang paruparu (pneumonia) dan apabila tidak dilakukan penanganan yang tepat dapat menyebabkan kematian Masa inkubasi pada manusia : 1-3 hari Gejala pada unggas: - Jengger berwarna biru - Borok dikaki - Kematian mendadak Masa inkubasi pada unggas: 1-7 hari
Penyakit infeksi pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza strain tipe A Reservoir: jenis unggas (ayam, itik, angsa, burung) Penularan : Avian influenza (H5N1) dapat menyebar dengan cepat diantara populasi unggas dalam satu peternakan dan menimbulkan kematian yang sangat cepat dan tinggi. Penyebaran juga dapat terjadi antar peternakan dari suatu daerah ke daerah lain. Penyakit ini juga dapat menyerang manusia melalui udara yang tercemar oleh virus tersebut, yang berasal dari sekret atau tinja unggas yang menderita flu burung tersebut. Kelompok berisiko: Orang yang mempunyai risiko tinggi untuk tertular adalah orang-orang yang sering berhubungan langsung (kontak langsung) dengan unggas, misalnya pekerja di peternakan ayam, pemotong ayam dan penjamah produk unggas lainnya.
Pencegahan: Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker, kacamata renang) Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik ( ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya. Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80 C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64 C selama 5 menit. Melaksanakan kebersihan lingkungan. Melakukan kebersihan diri.
Antraks Penyakit hewan menular strategis zoonosis dan merupakan penyakit serius dan langka Penyebabnya: Bacillus anthracis yang memproduksi spora yang menyebarkan infeksi (hidup tidak aktif tanpa inang selama bertahun-tahun) Gejala: - Antraks Kulit: bakteri menginfeksi tubuh penderita melalui luka pada kulit. Gejalanya Benjolan Gatal pada kulit - Antraks gastrointestinal: bakteri masuk melalui konsumsi hewan terinfeksi antraks. Gejalanya: mual, muntah, nyeri perut, nafu makan menurun, sakit kepala, demam diare, bercampur darah, radang tenggorokan serta pembengkakan leher. - Antraks inhalasi: berkembang saat menhirup spora antraks. Gejalanya: demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot dan lelah. - Antraks injeksi: masuk melalui injeksi obat-obatan terlarang. Gejalanya: kemerahan pada lokasi suntikan, pembengkakan hebat, syok dan menigitis.
Umumnya bakteri ini menyerang hewan ternak ch. Sapi Masa inkubasi: 1-7 hari Kelompok berisiko penyakit antraks: - Pekerjaan yang berhubungan dengan hewan ternak - Bersentuhan dengan kulit atau bulu hewan di kawasan berisiko antraks - Beraktivitas pada kawasan berisiko tinggi terpapar antraks Cara Pemberantasan A. Pencegahan - Beri penyuluhan pada para peternak dan pekerja - membersihkan debu dan ventilasi yang baik di tempat kerja - Kulit binatang yang terpajang antraks jangan dijual - hindari kontaminasi saat pengambilan sampel darah pada hewan ternak - Imunisasi sedini mungkin & imunisasi ulang setiap tahun pd hewan berisiko B. Pengawasan - Laporkan pada instansi kesehatan setempat - Investigasi terhadap adanya kemungkinan riwayat seseorang terpajan dengan hewan terinfeksi
Leptospirosis Kelompok penyakit zoonis yang disebabkan oleh bakteri dengan manifestasi berubah ubah. Ciri-ciri umum penyakit leptospirosis - Demam dengan serangan tiba-tiba - Sakit kepala - menggigil - mialgia berat (betis & kaki) -merah pada conjuctiva Penyebabnya adalah leptospira yang mampu bertahan hdup dalam ginjal hewan dalam waktu relatif lama Reservoir : Hewan peliharaan dan binatang liar. Ch. Tikus, anjing, sapi & babi Cara penularan: Bakteri leptospira menular melalui kontak kulit yang terluka namun bakteri tersebut juga bisa masuk melalui mulut, mata atau hidung.
Masa Inkubasi : 10 hari dengan rentang 4-19 hari Kelompok berisiko menderita leptospirosis - Pekerjaan yang memiliki kontak lagsung dengan air, tanah dan lumpur - Pekerjaan yang memiliki intensitas tinggi pada hewan - individu atau kelompok yang mengalami kondisi banjir Cara pemberantasan - Penyuluhan tentang penyakit eptospirosis pada masyarkat - Perlindungan kepada pekerja - Pisahkan hewan peliharaan yang terinfeksi - Imunisasi pada hewan ternak & peliharaan Penanggulangan Wabah - mencari sumber infeksi seperti kolam renang yang terkontaminasi - menghilangkan kontaminasi atau melarang penggunaanya - Penyelidikan pada sumber penyakit dan lingkungan pekerjaan termasuk mereka yang kontak langsung dengn hewan
Hepatitis Penyakit hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 5 jenis virus hepatitis: A, B, C, D, dan E. Virus Hepatitis A - Reservoir: manusia - Masa inkubasi 15-50 hari, rata-rata 28-30 hari Virus Hepatitis B - Reservoir: Manusia - Masa Inkubasi: 45-180 hari, rata-rata 60-90 hari Virus Hepatitis C - Reservoir: Manusia - Masa Inkubasi: 14-180 hari, rata-rata 44-74 hari Virus Hepatitis D - Reservoir: manusia - Masa inkubasi 14-60 hari Virus Hepatitis E - Masa inkubasi 15-64 hari, rata-rata 26-42 hari
Kelompok berisiko hepatitis Berbagi jarum dengan orang lain, baik untuk penggunaan obat atau modifikasi tubuh (tato atau tindik) Menderita HIV HIV dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinan masuknya virus oportunistik Melakukan hubungan seks tanpa kondom (baik anal dan oral) Menggunakan obat yang merusak hati, seperti acetaminophen (Tylenol dan lainnya), atau methotrexate (Trexall, Rheumatrex) Berbagi alat makan dengan penderita hepatitis A dan E Menggunakan sumber air dan makanan yang terkontaminasi, baik dari lingkungan tempat tinggal atau dari tempat yang baru saja Anda kunjungi
H1N1 Biasa juga dikenal dengan istilah swine flu Influensa babi merupakan penyakit saluran pernafasan akut yang sangat menular. Penyebabnya virus influensa tipe A yang termasuk dalam orthomyxovirus Tingkat kematian pada manusia 1%-4%. Gejala pada manusia hampir sama dengan influenza (demam mendadak >38 derajat Celcius, batuk, pilek, badan sakit dan sakit tenggorokan. Penularan: terinfeksi oleh babi yang sakit
Pencegahan: 1. Tutup hidung & mulut dgn tisu saat batuk / bersin. 2. Sering mencuci tangan dgn sabun & air 3. Jangan mendekati babi / peternakan babi terutama yang sedang sakit 4. Apabila anda mengalami gejala serupa influenza, segera hubungi dokter & istirahat di rumah.
Kebijakan penanggulangan Flu Babi Melakukan surveilan untuk pendatang ke Indonesia, khususnya dari Amerika Utara dan Singapura. Peternakan babi di Indonesia Memberikan Travel Advisory tentang situasi flu babi dan langkahlangkah yang diberikan bagi warga negara Indonesia yang akan berkunjung ke amerika Utara. Memantau perkembangan dunia dan berkomunikasi intensif dengan pemerintah Meksiko, Amerika Serikat dan negara lain. Memberikan penjelasan publik secara sistematis mengenai flu babi. Mengaktifkan & memberdayakan pusat informasi. Memantapkan rencana kesiapsiagan nasional, baik medis maupun non medis.
Meningitis Merupakan suatu infeksi/peradangan dari meninges, lapisan yang tipis yang mengepung otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung. Penyebabnya: bakteri, virus, riketsia atau protozoa Penyebab meningitis terbagi atas beberapa golongan umur: - Neonatus: e. Coli, Streptococcos beta hemolitikus, listeria monositogenes - anak < 4 tahun: Hemofilus influenza, meningococus, pneumococcus - anak > diatas 4 tahun dan dewasa: Meningococus, Pneumococcus Reservoir: manusia Cara pencegahan *kebersihan individu merupakan kunci utama pencegahan penyakit meningitis baik yang bersumber dari virus atau bakteri
Yellow Fever Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus flavirus dan famili Flaviviridae dan ditularkan melalui perantara nyamuk Gejala Penyakit ini ditandai - Demam mendadak, - kedinginan, - Sakit otot, - Sakit punggung, - Sakit kepala, - Mual dan muntah Reservoir: umumnya Manusia dan Aedes aegepty Masa Inkubasi: 3-6 hari
Pencegahan Imunisasi massal dimulai pada orang yang terpajang dengan penderita kemudia pada orang-orang yang tinggal didaerah dimana densitas Ae. Aegypti tinggi. Penyemprotas seluruh rumah dengan insektisida yang efektif dapat mencegah KLB Pemusnahan tempat perindukan nyamuk
Chikungunya Dikenal pasti pertama kali di Tanzania pada tahun 1952. Nama chikungunya ini berasal dari kata kerja dasar bahasa Makonde yang bermaksud membungkuk, mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia) (Powers and Logue 2007) Jenis penyakit menular dengan gejala utama - Demam mendadak - Nyeri persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Penyebabnya: virus jenis Chikungunya, Genus Alphavirus Penularan: virus yang ditularkan ke manusia melalui nyamuk genus Aedes Masa Inkubasi 3-11 hari umumnya 3-7 hari
Tindakan pencegahan Cara pencegahan umumnya sama dengan cara pencegahan terhadap penyakitpenyakit yang ditularkan oleh nyamuk yaitu: - Melindungi diri dari gigitan nyamuk dengan menggunakan repelen, obat nyamuk coil, penggunaan kelambu. - Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan tindakan tiga M (menutup, menguras dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air atau - Menaburkan bubuk abate pada penampungan air sebagaimana mencegah demam berdarah), - Penyemprotan untuk membunuh nyamuk dewasa yang terinfeksi; dan - Memutuskan rantai penularan serta mencegah meluasnya KLB.