Investigasi Wabah. Rony Darmawansyah Alnur. Oleh SESI 8 VISI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit bermunculan. Selain Demam Berdarah (DB) juga muncul penyakit. bagian persendian (arthralgia) (Arini, 2010).

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

Mengapa disebut sebagai flu babi?

PENDAHULUAN. zoonoses (host to host transmission) karena penularannya hanya memerlukan

Tinjauan Mengenai Flu Burung

BAB 4 ANTRAKS. 1. Defenisi Penyakit Antraks

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI E.5 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2007

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut siklusnya bila faktor pendukungnya ada (Depkes RI, 2007).

Anjing Anda Demam, Malas Bergerak dan Cepat Haus? Waspadai Leptospirosis

UPAYA MANDIRI PENCEGAHAN PENULARAN FLU BURUNG KE MANUSIA Oleh: dr. Kartika Ratna Pertiwi Staf Pengajar FMIPA UNY Pendahuluan Di awal tahun 2007,

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di awal atau penghujung musim hujan suhu atau kelembaban udara umumnya

Pertanyaan Seputar Flu A (H1N1) Amerika Utara 2009 dan Penyakit Influenza pada Babi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Virus family Orthomyxomiridae yang diklasifikasikan sebagai influenza A, B, dan C.

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996

MODUL 2 DASAR DASAR FLU BURUNG, PANDEMI INFLUENZA DAN FASE FASE PANDEMI INFLUENZA MENURUT WHO

Budaya Hidup Sehat. Pola hidup sehat harus ditekankan sejak dini. Tentu kamu pernah mendengar peribahasa Kebersihan Pangkal

BAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 50/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PEDOMAN PEMELIHARAAN UNGGAS DI PEMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER

FLU BURUNG AVIAN FLU BIRD FLU. RUSDIDJAS, RAFITA RAMAYATI dan OKE RINA RAMAYANI

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIK)

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Apa dan Bagaimana Dengan Swine Flu (Flu Babi) H1N1

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yaitu bakteri berbentuk batang (basil)

Demam sekitar 39?C. Batuk. Lemas. Sakit tenggorokan. Sakit kepala. Tidak nafsu makan. Muntah. Nyeri perut. Nyeri sendi

FOKUS UTAMA SURVEI JENTIK TERSANGKA VEKTOR CHIKUNGUNYA DI DESA BATUMARTA UNIT 2 KECAMATAN LUBUK RAJA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2009

BAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BUPATI KULON PROGO INSTRUKSI BUPATI KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG

africanus, Aeluteocephalus, Ae opok, Ae. furciper, Ae taylori, Ae cordelierri).

SIARAN RADIO TANGGAL 3 OKTOBER 2011 MATERI PENYAKIT DEMAM BERDARAH NAMA DR. I GUSTI AGUNG AYU MANIK PURNAMAWATI, M.KES

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. yang ditularkan lewat gigitan nyamuk. Penyakit Chikungunya disebakan

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.

DEFINISI KASUS MALARIA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tikus. Manusia dapat terinfeksi oleh patogen ini melalui kontak dengan urin

BAB I PENDAHULUAN. Dengue, keduanya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit. chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya.

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dan E (jarang) sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti

Selama ini mungkin kita sudah sering mendengar berita tentang kasus

Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009

BAB II TINJAUAN TEORI. sehat, baik itu pasien, pengunjung, maupun tenaga medis. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Informasi penyakit ISPA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Umumnya tipe ini ditemukan pada burung dan unggas. Kasus penyebaran :

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HIV AIDS. 1. Singkatan dan Arti Kata WINDOW PERIOD DISKRIMINASI. 2. Mulai Ditemukan

COXIELLA BURNETII OLEH : YUNITA DWI WULANSARI ( )

PENGERTIAN HIV DAN AIDS

KEDARURATAN LINGKUNGAN

4 Materi Pokok Pelatihan Dokter Kecil Tanggal : 18 June 2010 Oleh : Putu Sudayasa Skip ke Komentar Sebagai bagian dari kegiatan rutin

Enterobacter sakazakii dan Meningitis

A. LATAR BELAKANG MASALAH

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah

I. PENDAHULUAN. serangga yaitu Aedes spesies. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah. penyakit demam berdarah akut, terutama menyerang anak-anak dengan

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS WALIKOTA SURABAYA,

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.)TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III

ASPEK MEDIS DAN KEAMANAN VAKSIN KOMBINASI PENTABIO. Dominicus Husada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN ISPA DI RW. 03 KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN

Transkripsi:

VISI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT Program Studi Kesehatan Masyarakat Fikes Uhamka pada tahun 2020 menjadi salah satu pusat pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional dan sosial. Investigasi Wabah Oleh Rony Darmawansyah Alnur SESI 8

Penyakit Potensial Wabah (2)

Avian Influenza H5N1 Antraks Leptospirosis Outline Hepatitis H1N1 Meningitis Yellow Fever & Chikungunya

Avian Influenza H5N1 Gejala klinis flu burung pada manusia adalah seperti gejala flu pada umumnya, yaitu demam (>38ºC), sakit tenggorokan, batuk, pilek (beringus), nyeri otot, sakit kepala, dan dalam waktu singkat dapat menjadi lebih berat dengan munculnya radang paruparu (pneumonia) dan apabila tidak dilakukan penanganan yang tepat dapat menyebabkan kematian Masa inkubasi pada manusia : 1-3 hari Gejala pada unggas: - Jengger berwarna biru - Borok dikaki - Kematian mendadak Masa inkubasi pada unggas: 1-7 hari

Penyakit infeksi pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza strain tipe A Reservoir: jenis unggas (ayam, itik, angsa, burung) Penularan : Avian influenza (H5N1) dapat menyebar dengan cepat diantara populasi unggas dalam satu peternakan dan menimbulkan kematian yang sangat cepat dan tinggi. Penyebaran juga dapat terjadi antar peternakan dari suatu daerah ke daerah lain. Penyakit ini juga dapat menyerang manusia melalui udara yang tercemar oleh virus tersebut, yang berasal dari sekret atau tinja unggas yang menderita flu burung tersebut. Kelompok berisiko: Orang yang mempunyai risiko tinggi untuk tertular adalah orang-orang yang sering berhubungan langsung (kontak langsung) dengan unggas, misalnya pekerja di peternakan ayam, pemotong ayam dan penjamah produk unggas lainnya.

Pencegahan: Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker, kacamata renang) Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik ( ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya. Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80 C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64 C selama 5 menit. Melaksanakan kebersihan lingkungan. Melakukan kebersihan diri.

Antraks Penyakit hewan menular strategis zoonosis dan merupakan penyakit serius dan langka Penyebabnya: Bacillus anthracis yang memproduksi spora yang menyebarkan infeksi (hidup tidak aktif tanpa inang selama bertahun-tahun) Gejala: - Antraks Kulit: bakteri menginfeksi tubuh penderita melalui luka pada kulit. Gejalanya Benjolan Gatal pada kulit - Antraks gastrointestinal: bakteri masuk melalui konsumsi hewan terinfeksi antraks. Gejalanya: mual, muntah, nyeri perut, nafu makan menurun, sakit kepala, demam diare, bercampur darah, radang tenggorokan serta pembengkakan leher. - Antraks inhalasi: berkembang saat menhirup spora antraks. Gejalanya: demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot dan lelah. - Antraks injeksi: masuk melalui injeksi obat-obatan terlarang. Gejalanya: kemerahan pada lokasi suntikan, pembengkakan hebat, syok dan menigitis.

Umumnya bakteri ini menyerang hewan ternak ch. Sapi Masa inkubasi: 1-7 hari Kelompok berisiko penyakit antraks: - Pekerjaan yang berhubungan dengan hewan ternak - Bersentuhan dengan kulit atau bulu hewan di kawasan berisiko antraks - Beraktivitas pada kawasan berisiko tinggi terpapar antraks Cara Pemberantasan A. Pencegahan - Beri penyuluhan pada para peternak dan pekerja - membersihkan debu dan ventilasi yang baik di tempat kerja - Kulit binatang yang terpajang antraks jangan dijual - hindari kontaminasi saat pengambilan sampel darah pada hewan ternak - Imunisasi sedini mungkin & imunisasi ulang setiap tahun pd hewan berisiko B. Pengawasan - Laporkan pada instansi kesehatan setempat - Investigasi terhadap adanya kemungkinan riwayat seseorang terpajan dengan hewan terinfeksi

Leptospirosis Kelompok penyakit zoonis yang disebabkan oleh bakteri dengan manifestasi berubah ubah. Ciri-ciri umum penyakit leptospirosis - Demam dengan serangan tiba-tiba - Sakit kepala - menggigil - mialgia berat (betis & kaki) -merah pada conjuctiva Penyebabnya adalah leptospira yang mampu bertahan hdup dalam ginjal hewan dalam waktu relatif lama Reservoir : Hewan peliharaan dan binatang liar. Ch. Tikus, anjing, sapi & babi Cara penularan: Bakteri leptospira menular melalui kontak kulit yang terluka namun bakteri tersebut juga bisa masuk melalui mulut, mata atau hidung.

Masa Inkubasi : 10 hari dengan rentang 4-19 hari Kelompok berisiko menderita leptospirosis - Pekerjaan yang memiliki kontak lagsung dengan air, tanah dan lumpur - Pekerjaan yang memiliki intensitas tinggi pada hewan - individu atau kelompok yang mengalami kondisi banjir Cara pemberantasan - Penyuluhan tentang penyakit eptospirosis pada masyarkat - Perlindungan kepada pekerja - Pisahkan hewan peliharaan yang terinfeksi - Imunisasi pada hewan ternak & peliharaan Penanggulangan Wabah - mencari sumber infeksi seperti kolam renang yang terkontaminasi - menghilangkan kontaminasi atau melarang penggunaanya - Penyelidikan pada sumber penyakit dan lingkungan pekerjaan termasuk mereka yang kontak langsung dengn hewan

Hepatitis Penyakit hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 5 jenis virus hepatitis: A, B, C, D, dan E. Virus Hepatitis A - Reservoir: manusia - Masa inkubasi 15-50 hari, rata-rata 28-30 hari Virus Hepatitis B - Reservoir: Manusia - Masa Inkubasi: 45-180 hari, rata-rata 60-90 hari Virus Hepatitis C - Reservoir: Manusia - Masa Inkubasi: 14-180 hari, rata-rata 44-74 hari Virus Hepatitis D - Reservoir: manusia - Masa inkubasi 14-60 hari Virus Hepatitis E - Masa inkubasi 15-64 hari, rata-rata 26-42 hari

Kelompok berisiko hepatitis Berbagi jarum dengan orang lain, baik untuk penggunaan obat atau modifikasi tubuh (tato atau tindik) Menderita HIV HIV dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinan masuknya virus oportunistik Melakukan hubungan seks tanpa kondom (baik anal dan oral) Menggunakan obat yang merusak hati, seperti acetaminophen (Tylenol dan lainnya), atau methotrexate (Trexall, Rheumatrex) Berbagi alat makan dengan penderita hepatitis A dan E Menggunakan sumber air dan makanan yang terkontaminasi, baik dari lingkungan tempat tinggal atau dari tempat yang baru saja Anda kunjungi

H1N1 Biasa juga dikenal dengan istilah swine flu Influensa babi merupakan penyakit saluran pernafasan akut yang sangat menular. Penyebabnya virus influensa tipe A yang termasuk dalam orthomyxovirus Tingkat kematian pada manusia 1%-4%. Gejala pada manusia hampir sama dengan influenza (demam mendadak >38 derajat Celcius, batuk, pilek, badan sakit dan sakit tenggorokan. Penularan: terinfeksi oleh babi yang sakit

Pencegahan: 1. Tutup hidung & mulut dgn tisu saat batuk / bersin. 2. Sering mencuci tangan dgn sabun & air 3. Jangan mendekati babi / peternakan babi terutama yang sedang sakit 4. Apabila anda mengalami gejala serupa influenza, segera hubungi dokter & istirahat di rumah.

Kebijakan penanggulangan Flu Babi Melakukan surveilan untuk pendatang ke Indonesia, khususnya dari Amerika Utara dan Singapura. Peternakan babi di Indonesia Memberikan Travel Advisory tentang situasi flu babi dan langkahlangkah yang diberikan bagi warga negara Indonesia yang akan berkunjung ke amerika Utara. Memantau perkembangan dunia dan berkomunikasi intensif dengan pemerintah Meksiko, Amerika Serikat dan negara lain. Memberikan penjelasan publik secara sistematis mengenai flu babi. Mengaktifkan & memberdayakan pusat informasi. Memantapkan rencana kesiapsiagan nasional, baik medis maupun non medis.

Meningitis Merupakan suatu infeksi/peradangan dari meninges, lapisan yang tipis yang mengepung otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung. Penyebabnya: bakteri, virus, riketsia atau protozoa Penyebab meningitis terbagi atas beberapa golongan umur: - Neonatus: e. Coli, Streptococcos beta hemolitikus, listeria monositogenes - anak < 4 tahun: Hemofilus influenza, meningococus, pneumococcus - anak > diatas 4 tahun dan dewasa: Meningococus, Pneumococcus Reservoir: manusia Cara pencegahan *kebersihan individu merupakan kunci utama pencegahan penyakit meningitis baik yang bersumber dari virus atau bakteri

Yellow Fever Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus flavirus dan famili Flaviviridae dan ditularkan melalui perantara nyamuk Gejala Penyakit ini ditandai - Demam mendadak, - kedinginan, - Sakit otot, - Sakit punggung, - Sakit kepala, - Mual dan muntah Reservoir: umumnya Manusia dan Aedes aegepty Masa Inkubasi: 3-6 hari

Pencegahan Imunisasi massal dimulai pada orang yang terpajang dengan penderita kemudia pada orang-orang yang tinggal didaerah dimana densitas Ae. Aegypti tinggi. Penyemprotas seluruh rumah dengan insektisida yang efektif dapat mencegah KLB Pemusnahan tempat perindukan nyamuk

Chikungunya Dikenal pasti pertama kali di Tanzania pada tahun 1952. Nama chikungunya ini berasal dari kata kerja dasar bahasa Makonde yang bermaksud membungkuk, mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia) (Powers and Logue 2007) Jenis penyakit menular dengan gejala utama - Demam mendadak - Nyeri persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Penyebabnya: virus jenis Chikungunya, Genus Alphavirus Penularan: virus yang ditularkan ke manusia melalui nyamuk genus Aedes Masa Inkubasi 3-11 hari umumnya 3-7 hari

Tindakan pencegahan Cara pencegahan umumnya sama dengan cara pencegahan terhadap penyakitpenyakit yang ditularkan oleh nyamuk yaitu: - Melindungi diri dari gigitan nyamuk dengan menggunakan repelen, obat nyamuk coil, penggunaan kelambu. - Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan tindakan tiga M (menutup, menguras dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air atau - Menaburkan bubuk abate pada penampungan air sebagaimana mencegah demam berdarah), - Penyemprotan untuk membunuh nyamuk dewasa yang terinfeksi; dan - Memutuskan rantai penularan serta mencegah meluasnya KLB.