BAB 5 HASIL PERANCANGAN
BAB V HASIL PERANCANGAN 5.1 Deskripsi Proyek Saat ini, Yogyakarta sebagai Kota Budaya masih dapat dianggap kurang memberi perhatian terhadap unsur-unsur budaya dan seni yang telah ada sejak dahulu. Salah satunya adalah batik, di mana pengetahuan masyarakat tentang batik sebagai warisan budaya masih dapat dinilai sangat kurang, hal ini bisa dilihat dari industri batik dan pekerja batik yang semakin sedikit. Kehadiran teknologi industri dan meluasnya batik printing di pasaran juga menjadi salah satu penyebab industri batik mulai berkurang, seperti daerah Njeron Beteng yang dahulu terdapat banyak industri batik, sekarang hanya tinggal sedikit. Masyarakat masih belum menyadari warisan benda tak berwujud atau intangible heritage dalam proses pembuatan batik, karena mereka tidak mengerti tentang sejarah dan nilai pada proses produksi batik itu sendiri. Yogyakarta Batik Visitor Center adalah tempat untuk berkunjung, belajar, dan berbelanja bagi masyarakat lokal atau wisatawan yang memiliki minat dalam batik. Yogyakarta Batik Visitor Center terdiri dari galeri, industri batik, showroom batik, pusat pelatihan, serta café dan restoran. Pengunjung dapat belajar tentang sejarah batik di galeri, setelah itu pengunjung dapat melihat proses pembuatan batik secara langsung dan dapat berinteraksi dengan pekerja di kawasan industri. Ada juga pusat pelatihan batik yang dapat digunakan oleh orang-orang yang ingin membuat batik dan bagi orang-orang yang ingin dilatih seluruh proses pembuatan batik. Sedangkan showroom batik menyediakan koleksi batik hasil industri batik pada site yang bisa dibeli oleh pengunjung. Yogyakarta Batik Visitor Center ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghidupkan kembali salah satu industri batik yang dulu pernah ada dan 126
memanfaatkan bangunan tua pada industri batik rumahan yang memiliki nilai historis dengan digunakan kembali melalui pendekatan desain adaptive reuse dan menambahkan bangunan baru disekitar bangunan lama tersebut melalui pendekatan desain infill design. 5.2 Property Size Luas site keseluruhan : 7.030 m 2 Luas total banguna lama yang dipertahankan : 505 m 2 Luas lobby dan galeri : 425 m 2 Luas industri batik : 1.386,5 m 2 Luas batik showroom dan training center : 833,5 m 2 Luas lahan hijau : 391 m 2 Perbandingan Luas Tiap Massa Bangunan 7% 6% 49% 20% 12% 6% Historical Building Batik Industry Green Area Lobby & Gallery Batik Showroom & Training Center Etc (Parking Area, Landscape,Pedestrian) Gambar 5.1 Perbandingan Luas Massa Bangunan 127
5.3 Situasi Dari gambar situasi dapat dilihat keselarasan penataan massa bangunan menyesuaikan dengan tipologi massa bangunan pada kawasan serta keselarasan pada bentuk atap. Solusi desain dengan membuat akses jalan baru untuk masuk keluar kendaraan juga dapat dilihat pada gambar situasi sebagai solusi mencegah kepadatan yang bisa terjadi pada sebuah visitor center. Gambar 5.2 Situasi 128
5.4 Site Plan Siteplan dapat digunakan untuk melihat organisasi ruang, hubungan dan sirkulasi antar massa bangunan apakah alur pengunjung dan pekerja sudah efektif dan menjawab rumusan masalah. Dari site plan ini kita dapat melihat bahwa antar massa bangunan saling terhubung, memiliki akses antar massa bangunan. Namun, biarpun tiap massa memiliki akses, unsur keamanan tetap diperhatikan, seperti adanya pembatas dari bagian pengunjung yang mengakses dari area pedestrian agar tidak bisa mengakses kedalam area visitor center, adanya pembatas antara area terbuka dan menuju kantor dan area penjemuran batik, dan pembatas dari zona datang pengunjung dengan pintu antar massa bangunan. Hal ini untuk memastikan bahwa biarpun terdapat satu kesatuan massa bangunan dengan danya akses antar maassa bangunan, tetapi unsur keamanan dan privasi kantor,industry, dan pekerja tetap terjaga. Gambar 5.3 Siteplan 129
5.5 Tampak Lingkungan Tampak lingkungan dapat menunjukkan apakah infill design sudah menciptakan keseimbangan dan keselarasan dengan banguan historis pada site dan karakter kawasan. Gambar 5.4 Tampak Lingkungan 5.6 Potongan Lingkungan Gambar 5.5 Potongan Lingkungan 130
5.7 Lobby dan Galeri 5.6.1 Denah 5.6.2 Tampak dan Potongan Gambar 5.6 Denah Lobby dan Galeri Gambar 5.6 Tampak Lobby dan Galeri Gambar 5.7 Potongan Lobby dan Galeri 131
5.6.3 Interior Gambar 5.8 Potongan Lobby Gambar 5.9 Perspektif Interior Galeri 132
5.7 Industri Batik / Batik Industri 5.7.1 Denah 5.7.2 Tampak dan Potongan Gambar 5.10 Denah Industri Batik Gambar 5.11 Tampak Industri Batik 133
Pada gambar potongan industri batik dapat dilihat adanya mezzanine dan bagian area membatik dibawahnya. Desain ini dibuat dengan tujuan agar produksi di batik industri dapat tetap berjalan efektif tanpa terganggu aktifitas kunjungan pengunjung. 5.7.3 Interior Gambar 5.12 Potongan Industri Batik Alternatif desain 1 : menggunakan railing, pengunjung bisa melihat dengan mudah ke para pekerja batik namun konsentrasi para pekerja dapat terganggu dan dapat mengganggu kinerja pekerja. Gambar 5.13 Interior Batik Industri 1 134
Alternatif desain 2 : menggunakan railing tinggi untuk menutupi aktivitas pengungjung dengan cermin kaca dua arah sehingga konsentrasi para pekerja tidak terganggu, namun sirkulasi udara pada mezzanine menjadi lebih panas dan tidak leluasa mengambil foto karena lebar mezzanine hanya dua meter untuk pergerakan yang dinamis. pengunjung bisa melihat dengan mudah ke para pekerja batik namun konsentrasi para pekerja dapat terganggu dan dapat mengganggu kinerja pekerja. Gambar 5.14 Interior Batik Industri 2 135
5.8 Café dan Restoran 5.8.1 Denah 5.8.2 Tampak Gambar 5.15 Denah Café dan Restoran Gambar 5.16 Tampak Café dan Restoran 136
5.8.3 Interior Kondisi bangunan historis yang berada pada site masih dalam kondisi cukup bagus, sehingga tidak banyak dilakukan perombakan pada bangunan dan interior untuk tetap mempertahankan nuansa dan nilai pada bangunan tersebut. Untuk mempercantik ruangan maka dilakukan penambahan unsur-unsur batik pada ruangan dan penambahan fungsi seperti partisi dan voyer. Gambar 5.17 Interior Café dan Restoran 137
5.9 Batik Showroom dan Training Center 5.9.1 Denah Gambar 5.18 Denah Batik Showroom dan Training Center 5.9.2 Tampak dan Potongan Gambar 5.19 Tampak Batik Showroom dan Training Center 138
Gambar 5.20 Potongan Batik Showroom dan Training Center 5.9.3 Interior Gambar 5.21 Interior Batik Showroom dan Training Center 139
5.10 Landscape Landscape atau lansekap berfungsi sebagai ruang-ruang penghubung antara bangunan lama dan baru. Selain itu, desain pada lansekap juga berfungsi untuk memberi hirarki pada bangunan-bangunan tertentu, seperti bangunan lama dan lobby. 140
Gambar 5.22 Landscape 141
5.11 Detail Aristektural Gambar 5.23 Detail Arsitektural 142
5.12 Selubung Bangunan Gambar 5.24 Selubung Bangunan 5.13 Struktur Gambar 5.25 Struktur 143
5.14 Pencahayaan dan Penghawaan alami Gambar 5.26 Skema Pencahayaan dan Penghawaan 5.15 Penanggulangan Kebakaran dan Evakuasi Darurat Gambar 5.27 Penanggulangan Kebakaran dan Evakuasi 144
5.16 Barrier Free Design Penggunaan ramp bertujuan untuk menciptakan pergerakan ruang yang dinamis serta dapat diakses oleh pengguna kursi roda, sehingga lebih ramah bagi pengunjung difable, orang tua, dan anak-anak. Gambar 5.28 Barrier Free Design 145