BAB III PERENCANAAN HARDWARE

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN MATRIKS LED YANG DIKENDALIKAN OLEH KOMPUTER BERBASIS IC 8255

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN ANTAR MUKA SISTEM PENERANGAN OTOMATIS

Pertemuan 10 DASAR ANTAR MUKA I/O

PPI Skema konektor dari IC PPI 8255 adalah sebagai berikut :

BAB III PERANCANGAN ALAT. eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot didesain

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

Batasan Masalah dan Tujuan Penulisan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN PROTOTIPE MESIN PELUBANG PCB BERBASIS KOMPUTER

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Perancangan Antar Muka Sistem Pengaman Ruangan dengan Sensor Infra Merah Berbasiskan Komputer

Programmable Peripheral Interface 8255

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

SISTEM KERJA PENGONTROL MENGGUNAKAN PPI 8255 BERBASIS PERSONAL COMPUTER (PC) SEBAGAI ALAT BANTU PENGUSIR SERANGGA

BAB III PERANCANGAN ALAT

Interfacing i8088 dengan Memori

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakansanakan mulai bulan Januari 2014 Juni 2014, bertempat di

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM

RANCANG BANGUN ALAT UJI PPI CARD

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

BAB III PERANCANGAN ALAT

APLIKASI PPI8255 DALAM SISTEM ANTRIAN ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Prototipe Alat Pengontrol Lampu Rumah Berbasis Android Dan Arduino UNO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

Crane Hoist (Tampak Atas)

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB IV PROSES PERANCANGAN SISTEM KONTROL MOTOR LISTRIK DENGAN SAKLAR CAHAYA ( LDR )

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

ANALOG TO DIGITAL CONVERTER

KETEPATAN DAN KECEPATAN PEMBIDIKAN PISIR PENJERA PADA LATIHAN BIDIK KERING MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan sebagai penunjang yang

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PEMBAHASAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

Transkripsi:

48 BAB III PERENCANAAN HARDWARE 3.1 LANGKAH- LANGKAH PERENCANAAN Langkah-langkah pelaksanaan dan pembuatan peralatan di mulai dari perencanaan, yang meliputi desain rangkaian, dan memilih komponen-komponen yang digunakan dalam rangkaian, kedua perangkat tersebut dalam pembuatan rangkaian harus dilakukan dengan pertimbangan dan penelitian dengan seksama agar mencapai hasil yang semaksimal mungkin. Baik dari daya guna peralatan maupun dari segi ekonomi, atau pengaplikasian antara teori penunjang yang dipakai dengan perhitungan-perhitungan kedalam penggunaan komponen secara praktis. Selain memilih teori-teori yang digunakan dalam perancangan rangkaian serta dilakukan evaluasi karakteristik dari komponen-komponen yang dipergunakan dalam pembuatan alat, agar hasil dari peralatan dapat mencapai hasil yang maksimal. Secara ringkas perencanaan untuk perangkat keras dari peralatan yang digunakan sebagai berikut: Perancangan Mekanik Arm Robot Perancangan PPI 8255 Perancangan Driver Motor DC Perancangan Sensor (Limith Switch)

49 3.2 PELAKSANAAN PEMBUATAN HARDWARE Pelaksanaan pembuatan hardware adalah terlebih dahulu dilakukan seleksi komponen yang akan digunakan. Dengan pertimbangan komponen harus mudah didapat dipasaran dengan harga yang relatif murah dan karakteristik dari fungsi komponen tersebut harus sesuai dengan fungsi yang diinginkan. 3.2.1. BLOK DIAGRAM Komputer Interface PPI 8255 Driver Motor DC Motor DC Sensor (berupa Limith Switch) Gambar. 3.1 Blok diagram Arm robot Dari gambar diatas terlihat bahwa rangkaian secara keseluruhan dari Arm Robot terdiri dari lima blok diagram : 1. Komputer 2. Interface PPI 8255 3. Driver motor DC 4. Motor DC 5. Sensor (Limmith Switch) 3.2.2. Operasi Slot IBM PC Beberapa pin slot expansi pada IBM PC yang dimanfaatkan untuk mengaktifkan PPI 8255 agar dapat digunakan untuk menghubungkan driver motor DC dengan system computer adalah sebagai berikut:

50 o D0 D7 Dihubungkan pada data bus buffer yang ada pada PPI 8255, berfungsi untuk data dari komputer ke PPI 8255 yang selanjutnya digunakan untuk mengendalikan putaran motor DC. Dua Arah A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 Slot IBM PC PPI 8255 Gambar 3.2. Jalur Data Bus PPI 8255 o A2 A9 : Dihubungkan dengan input Q0 Q7 pada IC ULN 2803A yang berfungsi sebagai IC Comparator, digunakan untuk decoding system dan menempatkan PPI 8255 pada alamat memori tersendiri (pada IBM PC). o AEN (Address Enable) : Pin Address Enable pada slot IBM PC dihubungkan dengan input Relay Board pada IC ULN 2803A. AEN ini berfungsi memberi kesempatan kepada direct memori untuk mengontrol address bus data, bus jalur perintah IOR dan IOW bila sinyal ini aktiof low. Jadi fasilitas chip select pada PPI 8255 akan aktif bersamaan dengan sinyal aktif low dari AEN.

51 A22 Dua Arah Q1 P=Q P1 Ke CS PPI 8255 A23 Q2 P2 A24 Q3 P3 Slot IBM PC A25 A26 A27 Q4 Q5 Q6 ULN 2803 P4 P5 P6 A28 Q7 P7 AEN A29 Q8 R.B P8 Gambar 3.3. Jalur Address Slot IBM PC dengan IC ULN 2803A o IOR, IOW, A0 dan A1 : IOR dan IOW dihubungkan dengan jalur Read atau Write Control Logic pada PPI 8255. Jadi IOR dan IOW digunakan untuk menentukan operasi Read/Write pada PPI 8255 Sedangkan A0 dan A1 digunakan untuk seleksi port pada PPI 8255. Kombinasi dari A0 dan A1 menunjukkan port-port mana pada PPI 8255 yang akan bekerja (Port A, Port B, Port C dan Control Word). Control Satu Arah Slot IBM PC IOR IOW A0 A1 RESET RD WR A0 A1 RESET Read Write Control Logic PPI 8255 Gambar 3.4. Jalur Kontrol antara Komputer dengan PPI 8255

52 3.2.3. Perancangan Interface PPI 8255 Untuk keperluan interfacing diperlukan rangkaian interface. Pada tabel pemetaan I/O Slot IBM PC (lihat table 2.3) dapat diketahui alamat memory pada IBM PC yang dapat digunakan untuk perancangan Arm Robot adalah 300H 31FH. Pada prinsipnya perancangan interface card ini menggunakan komponen utama PPI 8255. Untuk menyesuaikan alamat pada memory komputer yang dapat digunakan untuk keperluan Arm Robot perlu adanya pendekodean data address bus dari IBM PC sehingga dapat ditentukan kapan PPI 8255 tersebut mulai bekerja. Penghubungan antara pin-pin PPI 8255 dengan Slot IBM PC sebagian telah dibahas pada bahasan sebelumnya (lihat bab II sub 2.2.2). Untuk Decoding System yang digunakan untuk seleksi data address bus dari slot IBM PC digunakan IC TTL 74LS688. IC 74LS688 merupakan sebuah IC digital yang berfungsi sebagai Comparator (lihat pada bab II sub 2.3.2). Masukan Q (Q0 Q7) dihubungan dengan A2 A9 pada IBM PC. Untuk melakukan seleksi data address bus masukan Port (P0 P7) diberi masukan dari sebuah DIP Switch 8 input. Keluaran dari IC 74LS688 (P=Q aktif LOW) akan aktif jika kedua data yang masuk antara P dan Q adalah sama. Keluaran P=Q pada IC 74LS688 dihubungkan pada masukan CS PPI 8255. Sehingga pada alamat yang ditentukan dari kombinasi DIP Switch tersebut PPI 8255 mulai dapat beroperasi.

53 PA0 - PA7 +5V P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 A9/D0 A8/D1 A7/D2 A6/D3 A5/D4 A4/D5 A3/D6 A2/D7 A24/IOR A23/IOW A31/A0 A30/A1 B2/RESET 3 4 33 32 31 30 2 9 28 2 7 5 36 9 8 35 56 D D D D D D D D 0 1 2 3 4 5 6 7 RD WR A0 A1 RESET CS PPI 8255 PA 0 PA 1 PA 2 PA 3 PA 4 PA 5 PA 6 PA 7 PB 0 PB 1 PB 2 PB 3 PB 4 PB 5 PB 6 PB 7 PC 0 PC 1 PC 2 PC 3 PC 4 PC 5 PC 6 PC 7 4 3 2 1 40 39 38 37 18 19 20 21 2 2 23 2 4 2 5 14 15 16 17 13 12 11 10 PB0 - PB7 PC0 - PC7 A22/A9 A23/A8 A24/A7 A25/A6 A26/A5 A27/A4 A28/A3 A29/A2 AEN Q0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 G IC 2803A Gambar 3.5 Gambar Rangkaian PPI Card 8255 Jadi untuk menentukan pada alamat mana PPI 8255 bekerja dapat di set melalui DIP Switch. Cara pengesetan alamat pada DIP switch adalah sebagai berikut : Address yang dipakai untuk hal ini adalah A0 A9, yang masing masing digunakan sebagai berikut :

54 Tabel 3.1 Penggunaan Address pada IBM PC untuk Keperluan Interface Card Address Fungsi A0 dan A1 A2 dan A9 Digunakan untuk select Port PPI Digunakan untuk setting address pada PPI Tabel 3.2 Select Port A1 Addres PPI A0 Port 0 0 Port A 0 1 Port B 1 0 Port C 1 1 Port Control Word Setting Address ON A 9 A 8 A 7 A 6 A 5 A 4 A 3 A 2 OFF Gambar 3.6 Konfigurasi DIP Switch pada Setting Address 300H

55 Tabel 3.3 Setting Address untuk PPI Card SETTING DIP SWITCH A9 A8 A7 A6 A5 A4 A3 A2 Address PPI OFF OFF ON ON ON ON ON ON 300H OFF OFF ON ON ON ON ON OFF 304H OFF OFF ON ON ON ON OFF ON 308H OFF OFF ON ON ON OFF OFF OFF 31CH Keterangan : - Jika Dip Switch diset pada alamat 300H, artinya PPI bekerja pada alamat awal 300H untuk Port A. Dan secara berurutan alamat selanjutnya adalah 301H untuk Port B, 302H untuk Port C, dan 303H untuk Port Control Word. - Untuk pengetesan address pada Dip Switch selanjutnya dapat di mulai dengan alamat 304H, 308H dan 31CH. Perlu diperhatikan bahwa batas akhir alamat memory yang diperbolehkan untuk keperluan prototype adalah 31FH, sehingga batas pengesetan untuk DIP Switch adalah 31CH. Ini berarti 31CH ditentukan untuk alamat port A, 30DH untuk port B, 30EH untuk port C dan 31FH untuk port Control Word. Walaupun pada DIP switch dapat dilakukan pengesetan alamat hingga 3FCH, namun diatas alamat 31FH pada memory IBM PC telah digunakan untuk keperluan lain guna pengembangan sistem komputer itu sendiri.

56 3.2.4. Perancangan Rangkaian Driver Motor Tugas dari driver motor DC adalah mengendalikan putaran motor berdasarkan data yang diberikan oleh program. Motor DC adalah motor yang hanya dapat digerakkan dengan arus searah dan apabila arus tersebut di balik polaritasnya maka arah dari putaran motor tersebut akan berbalik juga. Prinsip kerja dari driver ini dapat kita gambarkan seperti sebuah tegangan negative dan positif yang dilewatkan melalui empat buah relay seperti terlihat pada gambar dibawah ini. + VCC D1 K1 D2 K2 R1 R3 PA 0 1K TR 1 TIP 31 PA 1 1K TR 2 TIP 31 1K R2 1K R4 - +VCC 1K1 M 1K1 2K1 1K2 1K2 2K2 2K1 Gambar 3.7. Rangkaian Driver Motor

57 Tabel. 3.4. Jalur arus pada Relay Port A Relay PA0 PA1 K1 K2 0 0 1 1 0 1 0 1 Off Off On Not used Off On Off Not used Daftar Komponen yang digunakan pada rangkaian diatas adalah sebagai berikut : Tr1 = TIP 31 R1 = 1K K1 = Relay Tr2 = TIP 31 R2 = 1K K2 = Relay D1 = 4002 (1 Amp) R3 = 1K VCC = 12 Vdc D2 = 4002 (1 Amp) R4 = 1K Cara Kerja dari rangkaian driver motor diatas tersebut adalah : Ketika arus dari PA0 masuk di basis transistor dihambat oleh R3, karena disini transistor sebagai switching. Arus dari VCC mengalir berhenti di K1 dan tidak bisa ke ground karena arus dari PA0 belum dibuka oleh basis transistor, setelah basis transistor membuka maka arus dari VCC yang lewat K1/K2 bisa mengalir ke ground dengan demikian Relay bisa bekerja. Diode berfungsi untuk menghilangkan pengaruh tegangan osilasi yang timbul akibat beban induksi, karena relay merupakan sebuah kumparan dan beban jenis induksi, sehingga transistor tidak mudah rusak, maka dipasang diode sebagai pengaman.

58 Rangkaian driver diatas mempunyai fungsi menterjemahkan perintah yang diberikan oleh program agar motor DC dapat bergerak sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh program. 3.2.4.1. Perancangan Transistor Sebagai Switch + V C C = 1 2 V RC=4K7 R B h F E = 1 5 0 5 V V B 0, 6 V 0 Gambar 3.8 Perhitungan Rangkaian Transistor sebagai Switch I B V P 0,6V R B V IC R CC C Denyut sulut ( trigger pulse ) perlu setinggi: VB = IB. RB + 0,6V Selama ada denyut masukan, pada dioda B-E terukur ada tegangantegangan terbalik.

59 Contoh hitungan: 12 IC-jenuh = 4700 = 2,55 ma IB = IC 2,55 17uA 0, 017mA h 150 FE VB VBE 5 0,7 4,3 RB 252K / 270K I 0,017mA 0,017mA B Karena dipasaran sulit untuk mendapatkan nilai resistor dengan nilai 252K maka resistor diganti dengan nilai 270K. 3.2.5. Perancangan sensor (Limith Switch) Perancangan sensor yang dipakai pada pembuatan Arm robot ini adalah menggunakan sensor yang berupa limith switch, dimana limith switch ini berfungsi sebagai pembatas gerak yang diinginkan dari arm robot tersebut. Gambar dibawah adalah gambar dimana dimana letak dan susunan dari LS (Limmit Switch). Limmit switch yang terpasang sejumlah delapan. LS1 berfungsi sebagai pembatas gerak joint 1 revolute berputar 90º ke arah kanan dan LS2 berfungsi sebagai pembatas gerak joint 1 revolute berputar 90º kearah kiri. Limmit Switch 3 berfungsi sebagai alat pemutus gerakan joint 2 (Prismatic Joint) hanya kearah bawah. Sedangkan untuk LS 4 berfungsi untuk memutuskan gerakan dari joint 2 (Prismatic Joint) hanya kearah atas. Untuk LS 5 untuk memutuskan gerakan joint 3 (Prismatic Joints) yang bergerak kearah belakang, sedangkan untuk LS 6 adalah untuk memutuskan gerakan joint 3 kearah depan,

60 dan LS 7 untuk membatasi gerakan menutup dari joint 4 (Prismatic joint) serta LS 8 berfungsi untuk membatasi gerakan membuka dari Joint 4. Gambar 3.9. Tata Letak Komponen Limmith Switch Pada Mekanik Arm Robot

61 3.2.6. Perancangan Dan Pembuatan Mekanik Arm Robot 3.2.6.1. Cara kerja dan arah gerak Mekanik Arm Robot Gambar 3.10. Rangkaian Lengkap Bentuk Mekanik Arm Robot Gambar mekanik diatas adalah gambar mekanik yang terdiri dari Revolute Joint (J1), Prismatic Joint (J2), Prismatic Joint (J3) dan Prismatic Joint (J4). Semua bagian tersebut bergerak secara bergantian, gerakannya terprogram. Jadi alat ini akan bergerak bila ada intruksi yang mengintruksikan dia bergerak, sehingga dia akan bergerak dan berhenti sesuai dengan instruksi yang telah terprogram.

62 Cara Kerja Arm robot berdasarkan joint/arah gerakkannya terlihat seperti gambar dibawah ini : Gambar 3.11. Bentuk Mekanik dan arah gerakan mekanik Arm Robot Revolute Joint (J1) Joint 1 mempunyai gerakan yang hanya bergerak memutar dan membentuk suatu lingkaran. Gerakannya memutar kekanan ataupun kekiri sesuai dengan perintah yang diberikan, perintah untuk joint 1 sudah ada pada listing program yang dibuat oleh penulis software arm robot. Begitu ada

63 intruksi untuk joint 1, maka joint 1 akan bergerak dan berhenti sesuai dengan perintah yang telah diprogram. Prismatic Joint (J2) Joint 2 adalah bagian alat yang hanya mempunyai gerakan keatas atau kebawah. Joint 2 melakukan gerakan kebawah dan keatas dan akan berhenti sesuai dengan perintah yang diberikan. Gerakan joint 2 membentuk sebuah garis vertikal. Prismatic Joint (J3) Joint 3 adalah bagian alat yang hanya bergerakan kebelakang ataupun kedepan, gerakkan dari joint 3 pada dasarnya sama dengan joint 2, gerakan joint 3 membentuk sebuah garis horizontal. Gerakan joint 3 dikontrol oleh listing program yang dibuat oleh penulis software arm robot. Joint 3 akan bergerak dan berhenti bila joint 3 diinstruksikan oleh program. Prismatic Joint (J4) Gerakan joint 4 pada dasarnya sama dengan gerakan yang dimiliki oleh gerakan joint 3 dan joint 2, gerakan yang dimiliki oleh joint 4 hanya menggerakkan ujung dari mekanik menjadi mengembang atau menyempit. Gerakan yang dilakukan oleh joint 4 sama dengan gerakan yang dilakukan oleh joint 1, joint 2 atau joint 3 yaitu mereka akan bergerak dan berhenti sesuai dengan perintah atau listing program yang dibuat oleh penulis software arm robot..

64 3.2.6.2.Tata Letak Komponen Motor DC Pada Mekanik Arm Robot. Untuk menggerakan arm robot ini menggunakan 4 buah DC Servo Motor 24 Volt, dimana masing-masing DC Servo motor tersebut digunakan untuk : o Motor DC 1 (24 Volt) untuk menggerakan joint 1 Revolute yaitu berputar 90º pada sumbu poros bawah. o Motor DC 2 (24 Volt) untuk menggerakan joint 2 Prismatik yaitu gerak translasi naik dan turun (vertical). o Motor DC 3 (24 Volt) untuk menggerakan joint 4 Prismatik yaitu gerak translasi alat pemegang (end-effector). o Motor DC 4 (24 Volt) untuk menggerakan joint 3 Prismatik yaitu gerak translasi maju dan mundur (horizontal). Gambar 3.12. Tata Letak Komponen Motor DC Pada Mekanik Arm Robot

65