PANDUAN PROGRAM HIBAH PENUGASAN DOSEN DI SEKOLAH (PDS)

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II

Nomor : 106/B2.1/TU/ Februari 2018 Lampiran : 4 (empat) lembar Perihal : Tawaran Hibah

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PANDUAN PROGRAM HIBAH PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL MATA KULIAH BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN DAN BERORIENTASI KKNI TAHUN 2016

PANDUAN HIBAH INOVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS DI PERGURUAN TINGGI TAHUN 2018

PANDUAN. Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia. Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

PANDUAN PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN INOVATIF DAN PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA

PANDUAN PROGRAM HIBAH PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2017

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Penyelenggaraan Konferensi Internasional Tahun 2017

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL HIBAH PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) PROGRAM STUDI TAHUN 2013

PANDUAN PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BELA NEGARA

Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Penyelenggaraan Konferensi Internasional Tahun 2016

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Konferensi Internasional untuk LPNK, Lemlitbang Kementerian, Himpunan Profesi, dan PT Non-Ristekdikti Tahun 2018

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH BUKU AJAR

PETUNJUK PELAKSANAAN

REVISI Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Penyelenggaraan Konferensi Internasional Tahun 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PANDUAN PROGRAM INSENTIF BAHAN AJAR DAN PEDOMAN PEMBELAJARAN

Panduan Penyusunan Proposal Hibah Penyelenggaraan Konferensi Internasional Tahun 2013

Buku Panduan. Panduan Pelaksanaan Program. Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU AJAR TAHUN 2016

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL HIBAH PENGEMBANGAN KONTEN PDITT UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2016

PANDUAN PROPOSAL PENELITIAN DANA DIPA PPNS. p3m.ppns.ac.id

PANDUAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEILMUAN GURU BESAR BAGI DOSEN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2017

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2018

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

REVISI PANDUAN PENGUSULAN PROPOSAL PROGRAM BANTUAN SIMPOSIUM NASIONAL HIMPUNAN PROFESI TAHUN 2012

PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW)

TOR PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

HIBAH PENGAJARAN (Teaching Grant)

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

PANDUAN PENELITIAN THESIS DAN DISERTASI PROGRAM PPM - PRODUKTIF LOGO UNPAD

PANDUAN LOMBA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M) REKTOR CUP

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Nomor : 336/E5.3/PB/II/2018 Jakarta, 15 Februari 2018 Lampiran : Panduan pengajuan usulan Hal : Insentif Buku Ajar Terbit Tahun 2018

Panduan Hibah E Learning UGM 2015 Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN

insentif, penyelenggaraan program iptek, dan pembentukan lembaga.

A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM)

Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

BUKU PANDUAN PENELITIAN DIPA

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN PERCEPATAN PENYELESAIAN PROGRAM DOKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013

KERANGKA ACUAN PROGRAM BANTUAN PENGUATAN UNIT URUSAN INTERNASIONAL DAN KEMITRAAN (UUIK) TAHUN ANGGARAN 2017

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PENINGKATAN MUTU PENDAMPINGAN SISWA 2008/2009

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT DALAM NEGERI MAHASISWA LPTK

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN SIMPOSIUM TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENGEMBANGAN KURIKULUM PERGURUAN TINGGI BERBASIS PENELITIAN SESUAI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (SN-DIKTI)

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2017

PANDUAN PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

PANDUAN HIBAH PENULISAN DAN PENCETAKAN BUKU AJAR TAHUN ANGGARAN 2016

PEDOMAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Nomor : 756 /E5.3/PB/II/2017 Jakarta, 10 April 2017 Lampiran : Panduan pengajuan usulan Hal : Insentif Buku Ajar Terbit Perguruan Tinggi 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

STANDAR NASIONAL PENELITIAN

PANDUAN HIBAH PENULISAN BUKU AJAR TAHUN ANGGARAN 2017

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF PENULISAN BUKU AJAR PERGURUAN TINGGI TAHUN 2015

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PETUNJUK TEKNIS PENELITIAN KEMITRAAN

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

PANDUAN PROPOSAL PENELITIAN DANA DIPA PPNS. p3m.ppns.ac.id

INTERNATIONAL FACULTY AND STUDENTS RATIO Insentif Program Penguatan Pembelajaran kelas-kelas berbahasa Inggris.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI TAHUN 2015

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU AJAR TAHUN 2018

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

WALIKOTA TASIKMALAYA

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan

PANDUAN USULAN BANTUAN STIMULUS PENINGKATAN SUMBER DAYA PENELITIAN DAN PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI

PEDOMAN BANTUAN DANA PEMBERDAYAAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA

MOOC UNAIR 2018 Pusat Inovasi Pembelajaran dan Sertifikasi (PIPS)

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

PEDOMAN PROGRAM BANTUAN DANA KEGIATAN KEMAHASISWAAN (KO DAN EKSTRA KURIKULER)

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan

Buku Panduan. Program Asuh PT Unggul 2007

PANDUAN PENELITIAN PEMULA TAHUN 2017/2018

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

Transkripsi:

PANDUAN PROGRAM HIBAH PENUGASAN DOSEN DI SEKOLAH (PDS) DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2018

KATA PENGANTAR Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, selalu mengupayakan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) secara berkesinambungan, pada tahun 2016 dan 2017 ditawarkan program hibah Revitalisasi LPTK. Hibah yang telah terselenggara pada tahun 2016 fokus pada pengembangan kurikulum program studi (prodi) sarjana pendidikan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) dan berorientasi pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Hibah ini telah menghasilkan kurikulum sampai dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) pada program studi penerima hibah. Sedangkan pada tahun 2017 fokus pada pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan kurikulum yang telah dikembangkan pada tahun sebelumnya. Direktorat Pembelajaran masih memandang bahwa implementasi kurikulum beserta perangkatnya yang telah disusun tersebut perlu secara berkesinambungan untuk dikembangkan. Oleh karena itu, pada tahun anggaran 2018 Direktorat Pembelajaran kembali menawarkan hibah revitalisasi LPTK dengan fokus pada kemintraan antara LPTK dan sekolah laboratorium dan/atau Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra yang saling mendukung, yaitu berupa penugasan dosen ke sekolah. Program hibah ini diharapkan akan dapat membantu realisasi program revitalisasi LPTK, khususnya terkait dengan kemitraan antara LPTK dan sekolah laboratorium dan/atau Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra dalam rangka meningkatkan kualitas calon guru dan guru yang profesional. Kami sangat mengharapkan partisipasi aktif dari LPTK untuk mengikuti program hibah revitalisasi ini. Atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih. Jakarta, Maret 2018 Direktur Pembelajaran Paristiyanti Nurwardani Panduan-PDS i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Manfaat... 3 1. Bagi Dosen... 3 2. Bagi Guru Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra... 3 D. Sasaran... 3 E. Landasan Hukum... 3 BAB II PERSIAPAN PROGRAM... 5 A. Persyaratan... 5 1. LPTK... 5 2. Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra... 6 3. Pelibatan Dosen dan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra6 B. Perencanaan oleh LPTK... 8 C. Perencanaan oleh Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra... 8 D. Perencanaan oleh Dosen dan Guru... 8 E. Bentuk dan Mekanisme Kegiatan PDS... 9 1. Bentuk Kegiatan... 9 2. Langkah dan Mekanisme kegiatan... 9 F. Usulan dan Jadwal Kegiatan... 11 1. Sistematika Usulan/Proposal... 11 2. Pengiriman Usulan/Proposal... 12 3. Jadwal Kegiatan... 12 G. Komponen pembiayaan... 13 H. Luaran Program PDS... 13 BAB III PELAKSANAAN PROGRAM... 14 A. Orientasi Sekolah Dan Kelas... 14 ii Panduan-PDS

B. Kegiatan Pembelajaran... 14 1. Mengelola Pembelajaran... 14 2. Membantu Mengatasi Berbagai Masalah Pembelajaran... 15 C. Waktu Pelaksanaan dan Jadwal Kegiatan... 15 D. Pelaporan... 16 BAB IV MONITORING DAN EVALUASI... 17 A. Monitoring... 17 B. Evaluasi... 17 Panduan-PDS iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk mewujudkan negara Indonesia yang maju, modern, demokratis, dan berkeadilan diperlukan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Sumber daya yang unggul hanya dapat dihasilkan dari pendidikan yang unggul dengan guru-guru yang unggul, dan guru-guru yang unggul hanya dihasilkan melalui pendidikan guru (LPTK) yang unggul di LPTK yang unggul. Unsur utama pendidikan guru adalah dosen. Di samping harus memiliki kompetensi yang unggul, dosen LPTK juga harus menjadi model bagi mahasiswa calon guru. Oleh karenanya, dosen harus mampu memberikan contoh baik bagi mahasiswa calon guru, dalam melaksanakan tugas keprofesiannya, termasuk bagaimana melaksanakan pembelajaran di kelas. Agar dosen LPTK pada saat melaksanakan tugas pembelajaran mampu menghadirkan pengalaman nyata bagaimana melaksanakan pembelajaran yang baik, yang relevan dengan tuntutan mutu proses pembelajaran di sekolah, maka dosen harus mengalami langsung bagaimana menjadi guru melalui suatu program diployment atau penugasan dosen di sekolah (PDS). PDS merupakan kegiatan yang memberikan dampak positif baik bagi LPTK maupun bagi Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. Program PDS membutuhkan komitmen dosen untuk mengalami dan menjadi guru di Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. Menjadi guru di sekolah bagi seorang dosen adalah hal baru. Dosen perlu menyesuaikan dengan berbagai hal yang biasa berlaku di sekolah. Penugasan dosen di sekolah juga dapat memunculkan permasalahan baru bagi Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra, yaitu apakah dosen yang bertugas dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang sangat berbeda dengan tempat tugasnya di perguruan tinggi. Program PDS mengandung multifungsi dalam peningkatan kualitas penyiapan calon guru profesional, antara lain adalah hilirisasi berbagai novelty LPTK ke Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra terkait dengan pesatnya perkembangan ilmu pendidikan dan teori-teori belajar, memfasilitasi dosen untuk menghayati secara langsung menjadi guru di Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra, dan memperkokoh kemitraan antara LPTK dan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra, yang muaranya untuk meningkatkan kualitas lulusan mahasiswa calon guru. Panduan-PDS 1

Secara rinci capaian yang diharapkan dari Program PDS ini adalah: 1. Terlaksananya Program PDS dengan indikator keberhasilan (1) tersusunnya perangkat pembelajaran kolaboratif antara dosen dan guru mitra, (2) terlaksananya pembelajaran kolaboratif yang dibuktikan dengan rekaman audio visual proses pembelajaran kolaboratif, dan (3) diperolehnya pengalaman baik dan terlaporkan menjadi tulisan pengalaman baik program PDS. 2. Terlaksananya pendampingan pencapaian kualitas pembelajaran melalui PDS dengan indikator keberhasilan (1) terciptanya iklim pembelajaran yang semakin baik, (2) dihasilkannya perangkat pembelajaran yang semakin berkualitas, dan (3) meningkatnya prestasi belajar peserta didik. 3. Terciptanya kemitraan sejati antara dosen LPTK dan guru Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra, yang ditandai dengan programprogram tindak lanjut dalam peningkatan kualitas pembelajaran dalam berbagai bentuk dan berkelanjutan, serta menguatkan kemitraan dalam pelaksanaan PLP dan PPL. B. Tujuan Hibah Penugasan Dosen ke Sekolah ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Memberikan pengalaman bagi para dosen LPTK dalam (1) memahami perkembangan dan karakteristik peserta didik, (2) mengelola kegiatan pembelajaran yang mendidik di sekolah, dan (3) menghayati pengalaman keseharian dan nuansa sosio-kultural sekolah. 2. Menghasilkan perangkat pembelajaran kolaboratif antara dosen LPTK dengan guru Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra; 3. Menciptakan pembelajaran yang bermutu dengan indikator (1) terciptanya iklim pembelajaran yang semakin baik, (2) perangkat pembelajaran yang semakin berkualitas, dan (3) meningkatnya prestasi belajar peserta; 4. Menguatkan hubungan kemitraan antara LPTK dengan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra dalam berbagai bentuk program peningkatan kualitas pembelajaran dan pelaksanaan PLP/PPL; 5. Menguatkan program pendidikan guru di LPTK; dan 6. Terwujudnya revitalitasi LPTK terutama dalam peningkatan kemampuan LPTK dalam menyelenggarakan pendidikan secara profesional untuk menghasilkan guru dan tenaga kependidikan yang berkualitas. 2 Panduan-PDS

C. Manfaat Manfaat penyelenggaraan program PDS diharapkan dapat dirasakan oleh dosen maupun guru Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. 1. Bagi Dosen Manfaat yang dapat diperoleh dosen dari program PDS yaitu: a. memperluas wawasan dan pemahaman tentang persekolahan; b. memperoleh pengalaman tentang cara mengemas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan tingkat perkembangan peserta didik; c. memperoleh pemahaman tentang cara peserta didik belajar, berpikir, dan mengemukakan gagasan. 2. Bagi Guru Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra Manfaat yang dapat diperoleh dari program PDS bagi guru mitra, yaitu dapat berbagi pengalaman dengan dosen peserta dalam: a. meningkatkan wawasan dalam memilih dan menggunakan berbagai model pembelajaran bersama dosen, b. menambah keterampilan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran, c. menyegarkan dan memperluas pengetahuan tentang teori pembelajaran di sekolah. D. Sasaran Sasaran program PDS adalah dosen LPTK, pengampu mata kuliah pada Program Sarjana pendidikan atau Program S1 Kependidikan, baik mata kuliah akademik pedagogik maupun akademik bidang studi/keahlian. E. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. Panduan-PDS 3

6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi NasionaI Indonesia (KKNI). 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi. 9. Permenristekdikti No. 13 Tahun 2015 tentang Renstra Kemristekdikti 2015-2019. 10. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 11. Permenristekdikti No. 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru. 4 Panduan-PDS

BAB II PERSIAPAN PROGRAM PDS merupakan program kolaborasi yang diprakarsai oleh LPTK dengan melibatkan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. LPTK memberikan penugasan kepada dosen untuk melakukan pembelajaran dan melaksanakan tugas-tugas keguruan lainnya bersama guru di Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. Untuk itu diperlukan perencanaan dan berbagai persiapan. Terkait dengan persiapan, LPTK juga perlu mencermati kelengkapan dan kecukupan persyaratan yang dituntut untuk mengikuti Program PDS, baik persyaratan bagi LPTK, dosen, Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra, maupun guru yang akan dilibatkan dalam program PDS. A. Persyaratan Dengan mempertimbangkan tujuan utama hibah PDS ini adalah untuk penguatan pendidikan guru di LPTK melalui pembekalan dosen memiliki pengalaman, penghayatan, dan kemampuan mengajar di sekolah, maka LPTK pengusul dan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra dituntut memiliki persyaratan sebagai berikut. 1. LPTK a. Lolos seleksi proposal. Yang dimaksud dengan LPTK lolos seleksi proposal adalah LPTK yang telah mengajukan proposal hibah PDS yang didasarkan pada Surat Direktur Pembelajaran Ditjen Belmawa Nomor 106/B2.1/TU/2018 tanggal 2 Februari 2018 perihal Tawaran Hibah dan telah dinyatakan lolos seleksi oleh Tim Evaluasi Hibah PDS Ditjen Belmawa. b. Perguruan Tinggi terakreditasi. Persyaratan terakreditasi ini dinilai dari akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT) dan akreditasi program studi. Mengingat belum semua LPTK memiliki AIPT maka untuk perguruan tinggi terakreditasi AIPT ini diutamakan, sedangkan untuk akreditasi prodi sekurang-kurangnya terakreditasi B, yaitu prodi dari dosen yang akan melaksanakan PDS. Semua bukti akreditasi harus dilampirkan. c. Perguruan Tinggi mempunyai nota kesepahaman/perjanjian kerja sama dengan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. Panduan-PDS 5

Nota kesepahaman/perjanjian kerja sama dengan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra yang dimaksudkan adalah terkait dengan kerjasama dalam rangka pelaksanaan PPL/PPL mahasiswa, baik untuk mahasiswa S1 dan/atau mahasiswa PPG maupun kerja sama dalam bidang lain. Bukti nota kesepahaman/perjanjian kerja sama dengan sekolah laboratorium/sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra harus dilampirkan. d. Perguruan Tinggi mengirim proposal sesuai format (terlampir). Perguruan tinggi yang telah lolos seleksi proposal menyusun dan mengajukan proposal hibah PDS sesuai dengan format yang ada di dalam lampiran panduan ini. 2. Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra a. Akreditasi minimal B. Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra tempat PDS sekurangkurangnya terakreditasi B untuk memastikan dosen yang PDS akan mendapatkan pegalaman pembelajaran yang baik. b. Mempunyai komitmen dari pimpinan sekolah untuk mendukung PDS yang dibuktikan dengan surat pernyataan. Surat pernyataan ditandatangani kepala Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra dan bermaterai cukup. Pernyataan ini sangat penting untuk menjamin kerjasama kemitraan antara perguruan tinggi dengan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra dalam rangka pelaksanaan PDS. 3. Pelibatan Dosen dan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra a. Pelibatan Dosen Untuk pelaksanaan Program PDS, LPTK harus menetapkan dan melibatkan sejumlah dosen. Agar Program PDS mempunyai dampak yang lebih luas, maka LPTK perlu menetapkan sebanyak mungkin dosen yang terlibat. Namun, sekiranya ada keterbatasan-keterbatasan, maka LPTK bisa menetapkan dan melibatkan sampai dengan sepuluh (10) dosen saja, tidak berasal dari satu prodi, tetapi sekurang-kurangnya dua (2) program studi (prodi). Prodi asal dosen yang akan dilibatkan, sedapat mungkin (diupayakan) representasi dari jenis prodi yang ada di LPTK, terkait dengan macam jenjang dan jenis sekolah/pendidikan, yaitu pendidikan dasar dan menengah; umum dan kejuruan. Sebagai contoh (apabila melibatkan 5 6 Panduan-PDS

prodi): Prodi PGSD, Pend. IPA (SMP), Pend. Geografi (SMA), Pend. Akuntansi/Ekonomi (SMK), Pend. Teknik Elektro (SMK). Jika memungkinkan, ke-10 dosen berasal dari 10 prodi berbeda, dengan tetap memperhatikan kesesuaiannya dengan jenjang pendidikan dasar dan menengah (bahkan Pendidikan Anak Usia Dini). Dosen Prodi Bimbingan Konseling (BK) memungkinkan dapat ditugasi dalam Program PDS ini, dengan fokus pada kegiatan layanan konseling peserta didik PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, ataupun SMK. Sekolah Pendidikan Khusus (TKLB/PAUDLB, SDLB, SMPLB, SMALB, dan sejenisnya) juga dapat dilibatkan sebagai Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra sepanjang dipandang perlu, didukung prodi di LPTK, dan memenuhi persyaratan yang ada. Dosen yang akan ditugaskan pada Program PDS dipersyaratkan berikut: 1) kualifikasi akademik minimal S2 2) jabatan akademik paling rendah Lektor 3) memiliki NIDN 4) memiliki sertifikat pendidik b. Pelibatan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra Dalam pelaksanaan Program PDS, LPTK harus menetapkan dan melibatkan sejumlah Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. Agar Program PDS mempunyai dampak yang luas, maka LPTK perlu menetapkan dan melibatkan sebanyak mungkin Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. Namun, sekiranya ada keterbatasan-keterbatasan, maka LPTK perlu menetapkan dan melibatkan sekurang-kurangnya ada empat (4) Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra yang berbeda jenis dan jenjang. Sejumlah sekolah berbeda jenjang dan jenis ini artinya tidak hanya satu jenjang saja atau tidak hanya satu jenis pendidikan saja; sebagai contoh (misalnya hanya melibatkan 4 Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra): 1 SD/MI, 1 SMP/MTs, 1 SMA/MA, dan 1 SMK; atau 2 SD/MI, 1 SMP/MTs, dan 1 SMA/MA; atau 2 SD/MI dan 2 SMA/MA. Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra yang akan dilibatkan, dipersyaratkan telah memiliki akreditasi minimal B dan memiliki mata pelajaran sesuai dengan dosen yang akan ditugasi, serta mempunyai komitmen dari pimpinan sekolah untuk mendukung PDS yang dibuktikan dengan surat pernyataan. Panduan-PDS 7

B. Perencanaan oleh LPTK Program PDS direncanakan oleh LPTK secara matang agar pelaksanaannya berjalan baik, terjadwal, dan kontinu. Agar implementasi program PDS dapat berlangsung dengan baik maka LPTK melakukan langkah-langkah persiapan yang terencana, antara lain: 1. berkoordinasi dengan kepala dinas atau kantor UPTD Pendidikan setempat terkait dengan rencana pelaksanaan Program PDS 2. menyiapkan dan memperbanyak bahan informasi program PDS dalam berbagai bentuk media informasi; 3. menyosialisasikan/menyebarluaskan informasi dan penawaran program PDS ke semua dosen (baik dosen tetap maupun yang tidak tetap); 4. menetapkan dosen yang akan melaksanakan PDS; 5. menentukan sekolah-sekolah yang akan dijadikan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra untuk melaksanakan program PDS; 6. mengkoordinasikan persiapan Progam PDS dengan mengundang para dosen, kepala sekolah Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra, dan guru kelas atau bidang studi/keahlian dari Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra yang akan melaksanakan Program PDS; dan 7. menyusun jadwal dan rencana teknis lain, yang disepakati LPTK dan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. C. Perencanaan oleh Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra Sekolah yang ditunjuk sebagai Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra perlu pada Program PDS, melakukan beberapa langkah perencanaan. Beberapa langkah perencanaan sebelum Program PDS dimulai, antara lain adalah: 1. memilih dan menetapkan guru yang akan dilibatkan dalam Program PDS; 2. menyiapkan draft jadwal beserta kelas yang akan digunakan untuk program PDS; 3. menyiapkan sarana-prasarana penunjang pelaksanaan Program PDS 4. berkoordinasi dengan para dosen yang akan melakukan program PDS di sekolah, termasuk menyepakati jadwal beserta kelas yang akan digunakan untuk program PDS; D. Perencanaan oleh Dosen dan Guru 1. merumuskan tujuan, target, dan output Program PDS 8 Panduan-PDS

2. menyusun perangkat pembelajaran sampai dengan instrumen penilaian, yang akan digunakan dalam Program PDS; 3. menyusun perangkat-perangkat lain yang akan digunakan pada Program PDS (misalnya rencana PTK), jika diperlukan; 4. menyusun instrumen penilaian kualitas keterlaksanaan Program PDS; dan 5. menyusun jadwal orientasi awal untuk mengenal peserta didik, lingkungan kelas, sekolah, dan sarana penunjang lain yang tersedia atau disediakan untuk Program PDS, termasuk ruang dan alat laboratorium, buku dan panduan kegiatan pembelajaran yang telah ada, sampai dengan sumber-sumber referensi, baik luar jaringan (luring/offline) maupun dalam jaringan (daring/online). E. Bentuk dan Mekanisme Kegiatan PDS 1. Bentuk Kegiatan Kegiatan utama dari program hibah ini adalah melaksanakan pembelajaran di sekolah sesuai Kurikulum 2013. Dosen dan guru mitra secara kolaboratif terlibat dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil dan proses pembelajaran sesuai mata pelajaran yang ada atau layanan konseling. Model/metode pembelajaran yang dipilih hendaknya inovatif, menyenangkan, dan mengaktifkan peserta didik. Evaluasi proses pembelajaran dituangkan dalam bentuk jurnal refleksi. Dalam proses pembelajaran ini dapat disertai dengan penyusunan bersama bahan ajar dan media pembelajaran atau merevisi bahan ajar dan media pembelajaran sudah ada, dapat pula dilaksanakan penelitian tindakan kelas yang diikuti penulisan artikel ilmiah bersama. Untuk memperkuat kemitraan Dosen dan Guru mitra aktivitas penyusunan bahan ajar/media pembelajaran dan penyusunan artikel ilmiah hasil penelitian dapat pula dilaksanakan di kampus LPTK. 2. Langkah dan Mekanisme kegiatan Program PDS dilaksanakan dalam beberapa tahap 1) Sosialisasi Pada tahap ini secara kelembagaan LPTK mengundang Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra (Kepala sekolah dan guru mitra dan seluruh Dosen-PDS) untuk sosialisasi program hibah dan koordinasi pelaksanaan PDS di Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. Dosen melakukan koordinasi dengan guru sebagai mitra yang setara untuk Panduan-PDS 9

mendapatkan pemahaman bersama tentang PDS dan menyepakati bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan bersama. 2) Perencanaan Dosen dan guru mitra menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, rencana pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran, Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), dan instrumen penilaian hasil belajar. Jika dalam pelasanaan program ini direncanakan menghasilkan luaran bahan ajar/media pembelajaran/artikel ilmiah hasil penelitian maka dosen dan guru mitra mempersiapkan pula draft bahan ajar/media pembelajaran atau proposal penelitian tindakan kelas. 3) Pelaksanaan Pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan di Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. Pada awal pelaksanaan program ini Guru memperkenalkan kepada peserta didik pada kelas yang akan diajar Dosen- PDS. Dosen mengikuti dan mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sekurang-kurangya dua kali pertemuan. Dosen sekurangkurangnya melaksanakan pembelajaran delapan kali pertemuan atau sekurang-kurangnya setara dengan dua KD (Kompetesi Dasar). Jika Dosen dan guru mitra menyepakati untuk bersama melaksanakan penelitian tidakan kelas (PTK), maka dapat dilaksanakan pengambilan data dalam proses belajar mengajar sesuai dengan ketentuan PTK. 4) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Internal Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan PDS dimaksudkan untuk memantau pelaksanaan PDS agar sesuai dengan tuntutan hibah dan mengevaluasi pelaksanaan yang dapat menjadi masukan bagi Dosen dan Guru mitra pelaksana hibah dan sekolah agar semua kegiatan dapat berjalan baik dan menghasilkan luaran yang diharapkan. 5) Pelaporan Pelaporan pelaksanaan PDS dilakukan dengan penyusunan Pengalaman terbaik (best practice) yang dituangkan dalam bentuk jurnal refleksi disertai dengan perangkat pembelajaran yang telah disempurnakan sesuai kondisi pelaksanaan pembelajaran dan dokumentasi pembelajaran dalam bentuk video pembelajaran. Bahan ajar dan media pembelajaran yang baik dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai luaran yang dapat diterbitkan atau dimanfaatkan oleh guru lain atau masyarakat umum dalam bentuk LKS atau buku ajar. Jika dalam 10 Panduan-PDS

proses pembelajaran dilaksanakan PTK, maka tahap ini juga dilakukan penyusunan artikel ilmiah bersama yang disusun oleh Dosen dan Guru mitra yang siap dipublikasikan di jurnal ilmiah, seminar, atau bentuk-bentuk publikasi lainnya. F. Usulan dan Jadwal Kegiatan 1. Sistematika Usulan/Proposal Untuk mendapatkan hibah Program PDS, LPTK harus menyusun usulan/proposal Program PDS yang ditujukan ke Direktorat Pembelajaran, Ditjen Belmawa, Kemenristekdikti. Sistematika penulisan proposal ditabulasikan berikut. Tabel 1. Sistematika Penulisan Proposal SAMPUL (Lampiran 1) HALAMAN PENGESAHAN (Lampiran 2) HALAMAN PERNYATAAN KESANGGUPAN (Lampiran 3) DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Pengusulan BAB II PENGALAMAN KEMITRAAN LTPK DENGAN SEKOLAH LABORATORIUM/SEKOLAH LABORATORIUM DAN/ATAU SEKOLAH MITRA BAB III RENCANA KEGIATAN PDS A. Perencanaan oleh LPTK B. Penetapan Prodi/Mapel Untuk PDS C. Penetapan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra D. Penetapan Dosen E. Jadwal Kegiatan PDS BAB IV USULAN ANGGARAN Anggaran yang diusulkan dalam bentuk tabel. LAMPIRAN Panduan-PDS 11

2. Pengiriman Usulan/Proposal Usulan/proposal paling lambat diterima tanggal 30 Maret 2018 Pukul 23:59 WIB dalam bentuk 1 (satu) file PDF dikirim ke: email: revitalisasilptk@gmail.com subject: Proposal Tahap 2 PDS - Nama Perguruan Tinggi Informasi mengenai program hibah ini dapat dilihat pada laman http://belmawa.ristekdikti.go.id/ 3. Jadwal Kegiatan Usulan/proposal Program PDS hendaknya mengikuti menyesuaikan penjadwalan pada tabel berikut. Tabel 2. Jadwal Program Hibah No Kegiatan Waktu 1. Penyusunan Pedoman Hibah Februari 2. Pengumuman Penawaran Hibah Januari 3. Pengiriman Proposal Hibah Tahap I Januari 4. Pengumuman Hasil Seleksi Tahap I Maret 5. Pengiriman Proposal Hibah Tahap II Maret 6. Penetapan dan Pengumuman Penerima Hibah Tahap II April 7. Bimbingan Teknis Penerima Hibah April 8. Tanda tangan kontrak dan proses pembayaran termin I (80%) April 9. Persiapan Kegiatan PDS oleh LPTK dan Sekolah Mei s.d. Juni 10. Pelaksanaan Kegiatan PDS Juli s.d. September 11. Pendampingan / Monitoring & Evaluasi Juli s.d. September 12. Batas akhir penerimaan laporan final Oktober 13. Proses pembayaran termin II (20%) Oktober 14. Seminar Laporan Hasil (Biaya perjalanan ditanggung masing-masing LPTK) November 12 Panduan-PDS

G. Komponen pembiayaan Hibah akan diberikan kepada LPTK dengan besaran maksimal sebesar Rp. 450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) dan disesuaikan dengan hasil penilaian. Perguruan tinggi pengusul harus mengacu pada pedoman tata kelola keuangan pemerintah dalam menyusun anggaran yang akan diajukan. Komponen pembiayaan yang dapat diajukan mencakup: 1. Belanja bahan. 2. Honorarium pelaksana kegiatan. 3. Perjalanan dinas. 4. Biaya rapat. 5. Biaya lain-lain yang bukan belanja modal (penyusunan laporan, dan lain-lain). Honorarium, biaya perjalanan, dan akomodasi untuk narasumber dan tim pelaksana di perguruan tinggi mengikuti Standar Biaya Masukan (SBM) yang diterbitkan Kementerian Keuangan. Dana hibah tidak diperbolehkan untuk pengeluaran rutin seperti honor atau tambahan gaji bagi staf atau karyawan perguruan tinggi/ program studi. H. Luaran Program PDS Setiap kegiatan PDS, dosen bersama guru wajib menghasilkan 1. Pengalaman terbaik (best practice) yang dituangkan dalam bentuk jurnal refleksi 2. perangkat pembelajaran 3. Video pembelajaran (paling lama durasi 15 menit) Setiap LPTK, sekurang-kurangnya menghasilkan satu artikel publikasi (paper seminar nasional, poster, jurnal nasional atau jurnal internasional, atau bentuk publikasi yang lain) Panduan-PDS 13

BAB III PELAKSANAAN PROGRAM Pelaksanaan Program PDS mencakup orientasi, kegiatan pembelajaran, dan pelaporan. Beberapa kegiatan lain bisa juga dilaksanakan, seperti penelitian tindakan kelas, penyusunan jurnal refleksi akhir pembelajaran, dan penyusunan artikel/paper seminar atau bentuk publikasi ilmiah lainnya. A. Orientasi Sekolah Dan Kelas Orientasi sekolah dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi objektif kelas, laboratorium, dan sarana-prasarana lain yang perlu terlebih dulu dipahami. Dalam kegiatan tersebut, dosen melakukan pengamatan kondisi objektif kelas, laboratorium dan sarana-prasarana lain, termasuk observasi proses pembelajaran di kelas. Pengamatan di kelas dilakukan oleh peserta program PDS saat guru mitra melaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan sebelum peserta menyusun Rencana Pembelajaran (RPP) dan bertindak sebagai guru. Pengamatan dimaksudkan untuk mengenal peserta didik, situasi kelas, perilaku peserta didik, dan proses pembelajaran. Pengamatan di kelas diarahkan pada: (a) RPP yang disiapkan guru dan implementasinya; (b) pengelolaan kelas; (c) penggunaan bahan, media, dan alat pembelajaran; (d) prosedur dan alat penilaian; dan (e) permasalahan pembelajaran di dalam kelas. B. Kegiatan Pembelajaran Dalam program PDS banyak hal yang dapat dilakukan oleh dosen, antara lain mengelola pembelajaran dan membantu guru mengatasi berbagai masalah pembelajaran. 1. Mengelola Pembelajaran Kegiatan ini memberi kesempatan bagi dosen untuk menimba pengalaman sebagai guru (guru kelas, guru rumpun mata pelajaran, atau guru mata pelajaran). Untuk mengelola pembelajaran di sekolah, dosen dan guru bekerja sama menyiapkan dan menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang mendidik, meliputi perencanaan, penyelengaraan, dan evaluasi. 14 Panduan-PDS

Peserta program PDS perlu membuat persiapan yang jelas sebelum melakukan kegiatan pembelajaran di Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Format RPP merujuk pada sistematika yang biasa digunakan di sekolah, atau menggunakan format hasil kesepakatan bersama dengan guru mitra. Pada prinsipnya RPP tersebut sederhana, mudah diterapkan, dan sesuai dengan tujuan kurikulum yang berlaku. Komponen RPP antara lain meliputi: (a) Identitas RPP, (b) standar kompetensi, (c) kompetensi dasar, (d) hasil belajar, (e) indikator, dan (f) materi pokok. Untuk membuat RPP dosen peserta mempertimbangkan: (1) pemilihan, pengembangan, dan pengorganisasian materi pelajaran; (2) pemilihan alat, media, dan sumber belajar; (3) penentuan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang memperkaya pengalaman belajar peserta didik; (4) prosedur pembelajaran dan (5) prosedur evaluasi. Selain itu dosen harus memperhatikan kemampuan bahasa dan cara berpikir peserta didik. Penyelenggaraan pembelajaran diwujudkan dalam pengelolaan pembelajaran di dalam kelas, dengan memperhatikan: (1) penggunaan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran; (2) penggunaan alat, media, dan sumber belajar; (3) pengelolaan kelas dan cara memotivasi peserta didik, dan (4) evaluasi proses/hasil pembelajaran dan analisisnya. 2. Membantu Mengatasi Berbagai Masalah Pembelajaran Permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran baik yang dialami peserta didik maupun guru, hendaknya segera ditangani dan dipecahkan. Usaha itu dapat dilakukan dengan mengangkat permasalahan tersebut melalui studi kasus atau kajian ilmiah. C. Waktu Pelaksanaan dan Jadwal Kegiatan Program PDS dilakukan minimal selama satu semester dengan bobot sekurangkurangnya 2 sks. Jadwal kegiatan selama di sekolah diatur dan disusun oleh dosen dan guru dengan memperhatikan: (1) kalender pendidikan di Sekolah dan di Perguruan Tinggi, (2) jadwal pelajaran, dan (3) kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Panduan-PDS 15

D. Pelaporan Laporan dibuat oleh dosen peserta sebagai bentuk pertanggungjawaban atas semua kegiatan yang telah dilaksanakan. Laporan yang dibuat merupakan rangkuman refleksi pengalaman belajar yang diperoleh secara keseluruhan dari catatan harian yang diperoleh selama melaksanakan kegiatan. Unsur-unsur yang perlu dilaporkan antara lain (1) perencanaan dan persiapan, (2) pelaksanaan, (3) Pelajaran yang dapat dipetik, (4) hal-hal yang menarik atau spesifik, (5) saran-saran, dan (6) lampiran: catatan harian dosen dan guru/pengamat. 16 Panduan-PDS

BAB IV MONITORING DAN EVALUASI A. Monitoring Monitoring dilakukan oleh suatu tim yang terdiri dari ahli pendidikan/ pembelajaran dari LPTK penyelenggara, Pengawas Pendidikan, dan Kepala Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra dengan cara mengamati langsung, mempelajari catatan harian yang dibuat oleh peserta, diskusi, atau dengan cara lainnya. Monitoring dimaksudkan untuk memperoleh informasi guna memberikan masukan pertimbangan kepada dosen peserta agar dapat memperbaiki proses pelaksanaan kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Hasil monitoring juga dapat digunakan untuk memberikan masukan kepada pimpinan jurusan/fakultas tentang sejauh mana dosen peserta telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik, mengadakan inovasi dalam pembelajaran, dan menciptakan suasana belajar yang kondusif. Dengan masukan tersebut dapat diambil keputusan, apakah yang bersangkutan dapat menyelesaikan tugas dengan baik yang diberikan dalam waktu kurang dari yang ditentukan atau tidak. B. Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan dosen peserta. Evaluasi pelaksanaan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana terpenuhinya pelaksanaan kegiatan dosen peserta. Selain itu evaluasi dimaksudkan juga untuk memberikan masukan kepada LPTK penyelenggaran guna menentukan beban sks yang diberikan kepada dosen peserta yang telah mengikuti program PDS. Evaluasi dilakukan oleh suatu tim yang terdiri dari pihak LPTK penyelenggara, Dinas Pendidikan, dan Kepala Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra dengan cara memanfaatkan hasil monitoring dan catatan yang dibuat peserta. Panduan-PDS 17

Lampiran 1 Format Sampul Depan Warna Sampul Hijau PROPOSAL PROGRAM HIBAH PENUGASAN DOSEN DI SEKOLAH (PDS) Logo Perguruan tinggi Nama Perguruan Tinggi 2018 18 Panduan-PDS

Lampiran 2 Format Halaman Pengesahan Proposal HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL 1. Perguruan Tinggi :.. 2. Ketua Tim - Nama :.. - NIP/NIDN :.. - Jabatan :.. 3. Contact Person - Nama :.. - Handphone :.. - Email Pribadi :.. 4. Anggota Tim - Anggota 1 :.. - Anggota 2 :.. - dst. :.. 5. Jangka Pelaksanaan : bulan Program 6. Biaya Yang Diajukan : Rp... 7. Biaya Pendamping (jika ada) : Rp... Mengetahui Pimpinan Perguruan Tinggi (Jabatan...)...2018 Ketua Tim, (...) NIP/NIDN (...) NIP/NIDN Panduan-PDS 19

Lampiran 3 Halaman Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Program Hibah KOP SURAT PERGURUAN TINGGI SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PROGRAM HIBAH PENUGASAN DOSEN DI SEKOLAH (PDS) Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap :... Jabatan :... Perguruan Tinggi :... Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan menyampaikan laporan hasil hibah sesuai ketentuan di dalam panduan. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggung jawab, diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan membebaskan Direktorat Pembelajaran dari tuntutan apa pun serta bersedia mengembalikan seluruh biaya program hibah yang saya peroleh ke Kas Negara. Mengetahui Pimpinan Perguruan Tinggi,,.2018 Ketua Tim Stempel dan Ttd Meterai Rp. 6.000 Stempel dan Ttd Nama Jelas NIP/NIDN Nama Jelas NIP/NIDN 20 Panduan-PDS