Pedoman Bahan Ajar UNSIMAR POSO PJM. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1



dokumen-dokumen yang mirip
Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

Pedoman Rekrutmen dan Seleksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan UNSIMAR Poso PJM

Pedoman Penasehat Akademik UNSIMAR Poso PJM. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1

Pedoman dan Tata Tertib di Laboratorium UNSIMAR Poso PJM. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1

PEDOMAN PEYUSUNAN SAP / RPS

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

FAKULTAS EKONOMI. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN SILABUS. Penanggungjawab. Nama Jabatan Tanda Tangan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM

FAK. ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS KADIRI TANGGAL STANDARD OPERATING PROCEDURE BERLAKU: PROSES PEMBELAJARAN REVISI :

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 73/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

STANDARD OF OPERATING PROCEDURE (SOP) PENYUSUNAN SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PRAKTIKUM

PANDUAN PENYUSUNAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

OPERASIONAL PROSEDUR PERATIKUM

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR DESAIN DAN PENGENDALIAN KURIKULUM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

OPERASIONAL PROSEDUR PERKULIAHAN

MANUAL PROSEDUR PENILAIAN HASIL BELAJAR

STANDARD OPERATING PROCEDURE PERKULIAHAN

PENILAIAN HASIL BELAJAR

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

OPERASIONAL PROSEDUR

PROSEDUR MUTU PELAKSANAAN KULIAH PROGRAM MAGISTER. Kode : P-PRO-005 Tanggal : 18 Maret 2013 Revisi: 0 Halaman : 1 dari 5

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 077/KEP/UDN-01/IV/2009. tentang PENYELENGGARAAN PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

JUDUL RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) & KONTRAK KULIAH

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL DALAM RANGKA PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM PROFESIONAL 1

IV. PERATURAN AKADEMIK

PEDOMAN AKADEMIK UNSIMAR POSO PJM. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

PROSEDUR PROSES PERKULIAHAN SPMI - UBD

PROSEDUR DESAIN DAN PENGENDALIAN KURIKULUM No. Dokumen

PROSES PEMBELAJARAN TURUNAN STANDAR MUTU UNIVERSITAS MADURA 2016 STANDAR SPMI UNIRA KODE DOKUMEN STANDAR TANGGAL DIKELUARKAN

PENGANTAR PENGEMBANGAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam, Banda Aceh

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TIU : Menulis draft bahan ajar

MANUAL PROSEDUR PERKULIAHAN TAMU

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PROSEDUR MUTU PENILAIAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAN MONITORING EVALUASI PEMBELAJARAN

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor 1 Tahun 2006 Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK

FAKULTAS EKONOMI. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAJARAN. Penanggungjawab. Nama Jabatan Tanda Tangan

BORANG GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Nama Matakuliah : Nomor Kode / SKS : Deskripsi Singkat : Tujuan Instruksional Umum:

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan,

Dokumen tertulis (kurikulum dalam makna sebagai rencana) Garis besar, pokok-pokok isi tentang apa dan bagaimana menyampaikan pengalaman belajar

LAPORAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2015/2016

UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Standard Operating Procedure (SOP) MONITORING DAN EVALUASI PERKULIAHAN

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Bahan Ajar, Buku Ajar, Modul, dan Panduan Praktik

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

GUGUS KENDALI MUTU PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK USU

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PROSEDUR PELAKSANAAN KULIAH DAN PRAKTIKUM

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA. Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

M E M U T U S K A N:

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN KURIKULUM

FORMAT PENYUSUNAN RPKPS

MANUAL PROSEDUR PENGATURAN JADWAL PERKULIAHAN

PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Kuliah: 2 jam tatap muka terjadwal, 2-4 jam kegiatan terstruktur, 2-4 jam kegiatan mandiri

PEMA UNDIKNAS Standar & Borang SPMI Perencanaan Proses Pembelajaran A3/ D.41 1

Panduan Penyusunan Silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

UNIT 2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS. Pendahuluan

UNUD-BPMU Revisi : - Tanggal : 9 Maret Dikendalikan oleh : Ketua BPMU. Manual Prosedur. Universitas Udayana.

PERATURAN KEGIATAN AKADEMIK. Bagian Pertama Kurikulum

STANDAR 2 STANDAR ISI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis KKNI SNDikti

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PROSEDUR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

PENGEMBANGAN SILABUS

STUDY GUIDE MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Oleh: TIM PENGAJAR MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN PERKULIAHAN MAHASISWA STKIP BBG. Kode : SOP-01/BAA/2015 Area : STKIP BBG

Manual Prosedur Akademik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

PANDUAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA. Hibah Pengembangan Sumber Belajar Digital LPM USD. Pusat Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pembelajaran (P3MP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

RPS & RPP DR. KATHARINA RUSTIPA, M.PD.

Transkripsi:

Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-nya pembuatan buku Pedoman Bahan Ajar Universitas Sintuwu Maroso Tahun 2011 dapat disusun dan diterbitkan. Secara garis besar Buku ini bertujuan untuk memberikan pedoman kepada seluruh civitas akademik Universitas Sintuwu Maroso tentang kontrak perkuliahan, penyusunan dan penulisan GBPP, Silabi, SAP dan Bahan Ajar di Lingkungan Universitas Sintuwu Maroso Poso. Buku pedoman ini bertujuan memberikan tuntunan, pegangan dan gambaran bagi seluruh civitas akademika dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan di Universitas Sintuwu Maroso. Dengan adanya Buku Pedoman ini diharapkan seluruh civitas akademika dapat memperoleh gambaran tentang standar penyelenggaraan pendidikan di Universitas Sintuwu Maroso. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Pedoman ini. Semoga buku ini dapat memenuhi sasarannya dan bermanfaat dalam memperlancar penyelenggaraan pendidikan di lingkungan Universitas Sintuwu Maroso. Poso, Desember 2011 Rektor, Kisman Lantang, SE.,M.Si Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 KEPUTUSAN REKTOR NOMOR : 067/009/USM.II/KP/XII/2011 TENTANG PEDOMAN BAHAN AJAR UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO POSO... 4 LAMPIRAN 1 : SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO TENTANG KONTRAK PERKULIAHAN UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO POSO... 6 BAB I : Pendahuluan... 6 BAB II : Komponen Kontrak Perkuliahan... 6 BAB III : Penutup... 7 LAMPIRAN 2 : SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO TENTANG PENYUSUNAN GBPP, SILABI DAN SAP UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO POSO... 8 BAB I : Pendahuluan... 8 BAB II : Garis-Garis Besar Program Pembelajaran... 10 BAB III : Silabi... 10 BAB IV : Satuan Acara Perkuliahan (SAP)... 12 BAB V : Penutup... 15 Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 2

LAMPIRAN 3 : SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO POSO TENTANG PENULISAN BAHAN AJAR UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO POSO... 16 BAB I : Penyusunan Bahan Ajar... 16 BAB II : Perancangan Bahan Ajar... 18 BAB III : Penutup... 23 Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 3

Menimbang : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO NOMOR : 067/009/USM.II/KP/XII/2011 TENTANG PEDOMAN BAHAN AJAR UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO REKTOR UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO a. bahwa untuk melaksanakan tugas dan kegiatan akademik di bidang pendidikan dan pengajaran, tenaga pendidik harus memiliki bahan ajar sebagai pendukung dalam proses pembelajaran; b. bahwa Pedoman Bahan Ajar berisi informasi tentang kontrak mengajar, penyusunan GBPP, SAP dan Bahan Ajar di lingkungan Universitas Sintuwu Maroso Poso; c. bahwa untuk maksud tersebut perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Univeritas Sintuwu Maroso Poso. Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. 4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 045/U/2002, tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. 5. Statuta Universitas Sintuwu Maroso tahun 2011 Memperhatikan : Keputusan Rapat Senat Universitas Sintuwu Maroso Poso tanggal 19 November 2011 tentang persetujuan untuk Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 4

mengatur Pedoman Bahan Ajar Universitas Sintuwu Maroso Poso. MEMUTUSKAN MENETAPKAN : Pertama Kedua : Surat Keputusan Rektor Universitas Sintuwu Maroso Tentang Pedoman Ajar Universitas Sintuwu Maroso Poso. : Pedoman Bahan Ajar Universitas Sintuwu Maroso merupakan pedoman yang menjadi landasan dalam upaya peningkatan kualitas akademik dan percepatan pencapaian visi dan misi Universitas Sintuwu Maroso Poso; Ketiga : Pedoman Bahan Ajar Universitas Sintuwu Maroso sebagaimana dimaksud dalam butir kedua diatas tercantum dalam Lampiran Keputusan ini; Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bahwa segala sesuatu akan diubah dan/atau diperbaiki sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini. Ditetapkan di : POSO Pada Tanggal : 11 Desember 2011 Rektor, Kisman Lantang, SE.,M.Si NPP10400190 Tembusan : 1. Para Wakil Rektor UNSIMAR 2. Para Dekan Fakultas di lingkungan UNSIMAR 3. Para Kepala Biro UNSIMAR 4. Para Kepala Unit UNSIMAR 5. Arsip Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 5

Lampiran 1 : SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO POSO Nomor : 067/009/USM.II/KP/XII/2011 Tanggal : 11 Desember 2011 Tentang KONTRAK PERKULIAHAN UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO BAB I PENDAHULUAN Pedoman penyusunan kontrak perkuliahan ini disusun dengan maksud untuk dapat membantu dosen dalam menyusun kontrak perkuliahan/kontrak belajar bagi setiap mata kuliah yang diampu, agar pelaksanaaan proses pembelajaran di kelas dapat terlaksana dengan baik, efektif dan efisien. Kontrak perkuliahan merupakan kesepakatan antara dosen dan mahasiswa mengenai berbagai aspek perkuliahan termasuk di dalamnya mengenai bentuk dan isi program belajar. Fungsi kontrak perkuliahan adalah menjelaskan peranan dan tanggung jawab mahasiswa dan dosen dalam rangka meningkatkan efisiensi belajar. BAB II KOMPONEN KONTRAK PERKULIAHAN Kontrak perkuliahan disusun dengan menjelaskan komponen-komponen kontrak perkuliahan yang terdiri atas : 1. Manfaat Mata Kuliah Diisi dengan menjelaskan tentang manfaat dan kompetensi yang diperoleh mahasiswa setelah menyelesaikan mata kuliah yang diajarkan. 2. Deskripsi Mata Kuliah Diisi dengan menguraikan ruang lingkup mata kuliah, kaitannya dengan mata kuliah lain dan kompetensi lulusan program studi yang telah ditetapkan. 3. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Diisi rumusan Standar Kompetensi dari mata kuliah yang menggambarkan kemampuan mahasiswa yang diharapkan setelah satu semester mengikuti pembelajaran. Di samping itu disebutkan pula kompetensi dalam setiap aspek materi pokok yang harus dilatihkan kepada mahasiswa. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 6

4. Strategi Perkuliahan Diisi dengan menguraikan strategi Student Centered Learning (SCL) agar proses pembelajaran berjalan dalam suasana kondusif. 5. Materi Pokok. Diisi dengan menguraikan materi bahasan sebagai materi bahan ajar yang dibutuhkan mahasiswa untuk mencapai Kompetensi Dasar yang telah ditentukan. 6. Bahan Bacaan Diisi dengan sumber belajar yang dipakai sebagai acuan dalam proses pembelajaran. 7. Tugas-tugas Diisi dengan tugas-tugas yang diberikan seperti pembuatan paper, mereview, jurnal dan pendalaman materi, praktikum dan lain-lain. 8. Kriteria Penilaian Diisi dengan teknik dan instrument penilaian yang akan digunakan. 9. Jadwal Kuliah. Diisi dengan menyebutkan tanggal perkuliahan, pokok bahasan yang diberikan dan bahan bacaan yang digunakan. BAB V PENUTUP Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penyusunan Kontrak perkuliahan mutlak diperlukan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sebelum melakukan tugas mengajar di kelas, seorang pengajar/dosen harus mengetahui atau menyusun terlebih dahulu Kontrak Perkuliahan. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Poso Pada tanggal : 11 Desember 2011 Rektor, Kisman Lantang, SE., M.Si NPP 10400190 Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 7

BAB I PENDAHULUAN Lampiran 2: SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO POSO Nomor:067/009/USM.II/KP/XII/2011 Tanggal : 11 Desember 2011 Tentang PENYUSUNAN GBPP, SILABI DAN SAP UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, penyusunan Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Silabi dan SAP mutlak diperlukan. Seorang pengajar/dosen sebelum melakukan tugas mengajar di kelas, terlebih dahulu harus menyusun atau paling tidak mengetahui mengenai Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) mata kuliah yang akan diajarka. Penyusunan GBPP, Silabi dan SAP dapat dilakukan sendiri oleh dosen Pembina mata kuliah, atau dibuat oleh lembaga penyelenggara pendidikan. Penyusunan GBPP Silabi dan SAP dilakukan oleh lembaga penyelenggara pendidikan dengan menunjuk timyang sesuai dengan kompetensinya. Penyusunan GBPP dimulai dari visi dan misi lembaga pendidikan dan GBPP diperlukan untuk digunakan sebagai dasar utnuk mnyusun Silabus dan Satuan Acara Pengajaran (SAP). Secara sistematik hubungan visi misi, tujuan pendidikan, kurikulum, GBPP, Silabi dan SAP adalah sebagai berikut : Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 8

Gambar 1. Hubungan Visi Misi, Tujuan Pendidikan, Kurikulum, GBPP, Silabi dan SAP VISI DAN MISI LEMBAGA PENDIDIKAN TUJUAN PENDIDIKAN Tingkat Lembaga KURIKIULUM PENDIDIKAN -- ------------------------------------------------------------------------------------------ GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Tingkat Dosen/Lembaga SILABI SATUAN AJARAN PERKULIAHAN (SAP) Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 9

Tujuan penyusunan GBPP, silabi dan SAP tidak saja sebagai prasyarat agar dosen dapat mengajar secara baik dan berkalitas, lebih dari itu merupakan bentuk akuntabilitas dosen kepada lembaga maupun Mahasiswa apakah materi perkuliahan yang diberikan dosen sudah sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah digariskan oleh lembaga pendidikan ( jurusan ). Manfaat lain GBPP, Silabi, dan SAP adalah sebagai sarana kontrak belajar antara dosen dengan Mahasiswa dan sekaligus sebagai pertanggungjawaban kepada lembaga dan Mahasiswa. BAB II GARIS- GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN ( GBPP ) Garis- Garis Besar Program Pengajaran ( GBPP ) adalah diskripsi singkat mengenai mata-mata ajaran yang diprogramkan dalam kurikulum pendidikan. Deskripsi singkat tersebut memuat ruang lingkup pokok bahasan dari mata-mata kuliah dan apabila ada kegiatan praktek yang akan dilakukan. GBPP merupakan bagian dari penyajian kurikulum secara utuh dalam program pendidikan yang meliputi : 1. Tujuan Pendidkan Tujuan pendidkan adalah output yang diharapkan oleh suatu jurusan program studi atau lembaga pendidikan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. 2. Kurikulum Kurikulum adalah daftar mata-mata kuliah pada program pengajaran yang telah ditetapkan dalam proses pendidkan yang dikelompokkan kedalam semester ganjil dan semester genap. Kurikulum tersebut disusun berdasarkan pada tujuan pendidakan yang telah ditetapkan oleh jurusan atau lembaga pendidikan. Penempatan mata kuliah per semester pada kuruikulum memperhatikan pada prasyarat mata kuliah yang mendasarinya ( Prerequisite). BAB III SILABI Silabi adalah deskripsi singkat mengenai mata kuliah yang meliputi identitas mata kuliah, tujuan instruksional umum, materi mata kuliah dan sumber pustaka. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 10

Identitas mata kuliah paling tidak mencakup; mata kuliah, Bobot SKS, program, Jurusan, Jenis Mata Kuliah, Prasyarat Mata Kuliah, dan Dosen Pembina mata kuliah. Identitas mata kuliah ini penting bagi Mahasiswa sebelum mengambil mata kuiah itu. Tujuan instruksional Umum ( TIU ) adalah rumusan tentang tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mahamahasiswa sesudah mereka mengikuti kegiatan instruksional. Dengan kata lain TIU menjelaskan output yang diinginkan oleh program pendidikan dari mata kuliah itu. Materi mata kuliah berisi bahan-bahan kuliah dalam ruang lingkup mata kuliah yang harus disiapkan sebagai bahan ajar. Materi mata kuliah disusun berdasarkan pada tujuan instruksional umum yang telah ditetapkan lembaga pendidikan. Sumber kepustakaan adalah literature yang diperlukan dan yang memuat bahan ajar tersebut A. Langkah-langkah Menyusun Silabus 1. Mengisi form Identitas Mata Kuliah yang terdiri atas: a. Program Studi: diisi sesuai dengan jurusan/program studi dimana suatu mata kuliah diajarkan. b. Kode MK: diisi kode mata kuliah sesuai dengan kode yang ada dalam struktur kurikulum. c. Nama MK: diisi nama mata kuliah sesuai dengan nama yang ada dalam struktur kurikulum. d. Jumlah SKS: diisi jumlah SKS sesuai dengan jumlah yang ada dalam struktur kurikulum. e. Semester: diisi sesuai dengan waktu suatu mata kuliah diajarkan. 2. Mata Kuliah Pra Syarat: diisi nama mata kuliah yang harus ditempuh sebelum mengikuti mata kuliah yang bersangkutan (bisa ada, bisa tidak ada, dan mungkin lebih dari satu mata kuliah). 3. Standar Kompetensi: diisi dengan kemampuan mahamahasiswa yang diharapkan setelah satu semester mengikuti pembelajaran suatu mata kuliah dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor yang sudah menjadi bagian hidup dalam berfikir dan bertindak. 4. Kompetensi Dasar: diisi dengan kemampuan mahamahasiswa yang diharapkan setelah mengikuti beberapa kali pembelajaran dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor. 5. Indikator: diisi dengan kemampuan Mahasiswa yang spesifik baik yang berupa pengetahuan, respon, maupun perbuatan setelah proses pembelajaran selesai. 6. Pengalaman Pembelajaran: diisi dengan gambaran kegiatan yang akan dialami oleh mahamahasiswa selama mengikuti pembelajaran. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 11

7. Materi Ajar: diisi dengan bahan/tema/topik yang dapat mendukung tercapainya indikator. 8. Waktu: diisi dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk setiap kompetensi dasar. 9. Alat: diisi dengan alat yang diperlukan dalam proses pembelajaran. 10. Bahan/Sumber Belajar: diisi dengan sumber belajar yang dipakai sebagai acuan dalam proses pembelajaran. Sumber belajar yang berupa buku dan jurnal harus menyebutkan nama penulis, judul buku/jurnal/artikel, dan halaman. Sumber belajar yang berupa internet harus menyebutkan nama penulis, judul artikel, dan alamat web-nya. 11. Penilaian Hasil Belajar: diisi dengan teknik dan instrumen penilaian yang akan digunakan. BAB IV SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Satuan Acara Perkuliahan ( SAP ) adalah uraian yang berisi pembagian materi suatu mata kuliah tiap kuliah ( setiap pertemuan ). Dalam menyusun SAP merupaan penjabaran secara ebih rinci dari silabi. Setiap mata kuliah memiliki Satuan Acara Perkuliahan ( SAP ) yang merupakan penjabaran secara rinci rencana perkuliahan. SAP tersebut memuat unsur-unsur sebagai berkut : 1. Identitas Mata Kuliah : 1) Nama Mata Kuliah 2) Kode Mata Kuliah 3) Bobot Kredit 4) Semester dan tahun mata kuliah tersebut diajarkan. 5) Kedudukan mata kuliah ( Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian ( MPK ), Mata Kuliah Keilmuan & Ketrampilan ( MKB ), Mata Kuliah Perilaku Berkarya ( MPB ), dan Mata Kuliah Berkehidupan ermasyarakat ( MBB ) 6) Mata Kuliah prasyarat ( bilamana perlu ) 7) Nama penanggung jawab mata kuliah. 2. Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksonal umum ( TIU ) adalah rumusan tentang tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mahamahasiswa sesudah mereka mengikuti kegiatan instruksional belajar. Kegiatan instruksional yang dimaksud disini adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam proses Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 12

belajar mengajar dari setiap mata kuliah. Fungsi dari tujuan Instruksional umum adalah : 1) Merupakan dasar untuk penyusunan tujuan instruksional khusus ( TIK ) atau sasaran belajar 2) Merupakan tujuan mata kuliah secara ringkas 3) Merupakan dasar untuk menentukan kegiatan mengajar 4) Merupakan pernyataan tentang kedudukan suatu mata kuliah dalam kurikulum. Tujuan instruksional umum (TIU) menunjukkan sifat-sifat yang memuat kata-kata yang bersifat luas dan umum, dapat dinyatakan dari segi Mahasiswa dapat pula dari segi pengajar, dan rumusannya tidak dinyatakan sebagai perilaku. TIU yang disusun dengan baik menunjukkan ruang lingkup bidang yang akan dipelajari dan tingkat penguasaan yang diinginkan. Tujuan instruksional umum ini kemudian diperinci menjadi tujuan instruksional khusus (TIK) atau sasaran belajar. TIK atau sasaran belajar merupakan serangkaian rumusan terperinci tentang perilaku mahamahasiswa yang diharapkan dapat mereka capai sesudah mengikuti kegiatan pendidikan. Penyusunan TIK harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut : 1. Dinyatakan sebagai perilaku mahamahasiswa yang dapat diamati dan diukur, 2. Dinyatakan dengan jelas dan lugas dan disebut secara khusus materi ilmu yang bersangkutan 3. Menyebut syarat-syarat untuk pencapaian perilaku Mahasiswa 4. Jika mungkin menyebut hasil minimum yang dapat diterima. Syarat pertama dalam penyusunan TIK diatas harus meggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur seperti menyebut, mengerjakan, mengidentifikasikan, menjalankan, membandingakan dan sebagainya. Kata kerja yang dapat diukur seperti mengetahui, memahami, mengerti, dan sebagaianya tidak boleh digunakan. 3. Strategi Perkuliahan Perkuliahan dilakukan dengan kegiatan belajar yang mencakup : 1. Kegiatan tatap muka melalui ceramah, diskusi, dantanya jawab. 2. Kegiatan terstruktur meliputi pemberian tugas (individu dan kelompok) membuat laporan (review/critical review), membuat makala dan sebagainya. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 13

3. Kegiatan mandiri yang diarahkan untuk memperluas dan pendalaman materi secara mandiri melalui internet. 4. Alat yang digunakan adalah papan tulis, overhead proyektor (OHP) dan infocus. 4. Rincian Materi dan acara perkuliahan serta buku bacaan wajib dan buku anjuran. Rincian materi dan acara perkuliahan dan daftar pustaka disusun dalam bentuk matrik yang meliputi pertemuan ke, pokok bahasan, tujuan instuksional khusus,materi bahasan, metode kuliah, media yang digunakan, dan sumber pustaka. (Lihat Lampiran). 5. Ketentuan Evaluasi Proses Belajar Mengajar Nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa unsur yang meliputi ujian terjadwal (ujian tengah semester dan ujian akhir semester), tugas, membuat makalah, dan kehadiran tatap muka. Bobot dari masing-masing unsur ditetapkan oleh koordinator kelas bersama dengan dosen Pembina mata kuliah, dengan pedoman sebagai berikut, misalnya: 1. Ujian tengah semester 2. Ujian akhir semester 3. Tugas/makalah 4. Quis ( Paling sedikit 2 kali ) 5. Kehadiran Cara penilaian dilakukan terhadap penguasaan materi oleh Mahasiswa, baik yang sifatnya kognitif, afektif maupun psikomotorik. Penilaian yang digunakan dengan kriteria sebagai berikut : No Nilai Huruf Mutu Angka Mutu 1. 80 100 % A 4 2. 68 79 % B 3 3. 56 67 % C 2 4. 45 55 % D 1 5. 0 44 % E 0 6. Nilai TL : Bila seorang mahasiswa belum melengkapi salah satu komponen nilai suatu matakuliah dengan alasan yang sah, maka nilai mata kuliah mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan Tidak Lengkap Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 14

(TL). Mahasiswa yang bersangkutan diberi kesempatan melengkapi komponen tersebut selambat-lambatnya dua minggu pertama pada semester berikutnya dengan persetujuan dosen mata kuliah yang bersangkutan. Bila kesempatan ini tidak digunakan, maka Ka. PRODI diberikan kewenangan untuk menjumlahkan angka dari komponen penilaian yang telah ada untuk merubah nilai TL. BAB V PENUTUP Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penyusunan Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), silabus dan SAP mutlak diperlukan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sebelum melakukan tugas mengajar di kelas, seorang pengajar/dosen harus mengetahui atau menyusun terlebih dahulu Garis- Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Silabus, dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Poso Pada tanggal : 11 Desember 2011 Rektor, Kisman Lantang, SE., M.Si NPP 10400190 Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 15

LAMPIRAN 3 : SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO POSO Nomor : 067/009/USM.II/KP/XII/2011 Tanggal : 11 Desember 2011 Tentang PENULISAN BAHAN AJAR UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO BAB I PENYUSUNAN BAHAN AJAR Penyusunan bahan ajar adalah karakteristik dari system instruksional di mana proses instruksional terjadi, baik dalam sistem belajar jarak jauh maupun dalam sistem perkuliahan tatap muka. Bahan ajar disusun berdasarkan pada tujuan instruksional yang hendak dicapai, kebutuhan mahasiswa, Garis Besar Program Perkuliahan (GBPP), dan Kontrak Perkuliahan. Proses penyusunan bahan ajar dapat digambarkan sebagai berikut: Merumuskan Tujuan Instruksional Umum Melakukan Analisis Instruksional Menentukan Perilaku Awal Mahasiswa Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus Menyusun Rencana Kegiatan Belajar Mengajar Menyusun Kontrak Perkuliahan Menyusun/Menulis Bahan Ajar Review/Uji Lapangan Penyusunan bahan ajar dapat dilakukan dosen melalui beragam cara, dari termurah sampai yang termahal, dari yang paling sederhana sampai yang Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 16

tercanggih. Secara umum ada tiga cara yang dapat ditempuh oleh dosen dalam menyusun bahan ajar, yaitu: 1. Menulis sendiri (starting from scratch) 2. Pengemasan kembali informasi (information repackaging atau text transformation) 3. Penataan informasi (compilation atau wrap around text). Pengemasan Kembali Information Repackaging atau Text Transformation) Batasan Dalam pengemasan kembali informasi, dosen tidak menulis bahan ajar sendiri dari awal (from nothing atau from scratch), tetapi dosen memanfaatkan buku-buku teks dan informasi yang sudah ada dipasaran untuk di kemas kembali sehingga berbentuk bahan ajar yang memenuhi karakteristik bahan ajar yang baik, dan dapat dipergunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses instruksional. Informasi yang sudah ada dipasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (sesuai dengan tujuan instruksional, GBPP, dan kontrak perkuliahan). Kemudian, disusun kembali atau ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi suatu bahan ajar (atau digubah ), juga di beri tambahan keterampilan atau kompetensi yang akan dicapai, bimbingan belajar bagi mahasiswa, latihan dan tes formatif, dan umpan balik bagi mahasiswa agar mereka dapat mengukur sendiri kemampuan yang telah dicapai. Keterampilan Dosen Pengemasan kembali informasi memerlukan keterampilan dosen untuk menulis ulang atau mengubah dan melengkapi informasi-informasi tersebut untuk menjadi suatu bahan ajar yang baik. Dalam proses ini dosen perlu menentukan seberapa banyak perubahan yang perlu dilakukan terhadap bahan ajar yang sudah ada, kemudian apakah perubahan tersebut mungkin dilakukan dalam batas waktu yang ditentukan, dengan sumber daya yang tersedia, dan seijin atau sepengetahuan pengarang asli. Bantuan perancangan instruksional dalam tahap ini mungkin diperlukan oleh dosen untuk memberikan masukan tentang perubahanperubahan yang perlu dilakukan dan sesuai dengan prinsip-prinsip instruksional, serta kelayakan perubahan-perubahan tersebut. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 17

Hasil Pengemasan kembali informasi merupakan cara penyusunan bahan ajar yang jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan penulisan dari awal. Namun, proses ini dapat menjadi lebih mahal, karena memerlukan proses ini memperoleh ijin dari pengarang asli. Kegiatan penyusunan bahan ajar dengan cara pengemasan kembali informasi ini selain menghasilkan seperangkat bahan ajar yang digubah dari buku teks atau informasi yang ada di pasaran, juga memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada dosen untuk mengubah buku teks dan informasi yang ada menjadi suatu bahan ajar yang berkualitas dan dapat digunakan olehnya langsung dan mahasiswa dalam proses instruksional. BAB II PERANCANGAN BAHAN AJAR Bahan ajar bagi mahasiswa perlu dirancang berdasarkan asumsi bahwa mahasiswa mempunyai tingkat heterogenitas yang tinggi antara satu sama lain. Dengan demikian, setiap mahasiswa berbeda dari mahasiswa lainnya, dalam hal kemampuan belajar, tujuan belajar, dan gaya belajar. Hal-hal tersebut merupakan masukan yang berguna bagi dosen dalam proses penyusunan bahan ajar bagi mahasiswa. Dengan demikian, bahan ajar yang dihasilkan dosen harus bersifat sangat luwes (fleksibel) untuk dapat mengakomodasi, beragam titik awal dan alur belajar berdasarkan perilaku awal mahasiswa, dan beragam gaya belajar mahasiswa. Bahan ajar yang disusun oleh dosen dan dirancang sedemikian rupa lengkap dengan pedoman mahasiswa dan pedoman pengajarnya bertujuan untuk memudahkan tugas dosen mengajar dan juga memudahkan mahasiswa belajar. Oleh karenanya, terlepas dari cara penyusunan dan rangcangannya, bahan ajar perlu diberi babakan sehingga tidak terlampau berat untuk dipelajari oleh mahasiswa pada saat tertentu, perlu mengintegrasikan bimbingan belajar bagi mahasiswa jika menghadapi konsep atau prinsip yang sukar mengintegrasikan pertanyaan yang perlu dipikirkan oleh mahasiswa dan tugas-tugas yang mengaktifkan mahasiswa serta ditulis bahasa yang komunikatif dan bersahabat. 1. Tinjauan Mata Kuliah Tinjauan mata kuliah merupakan gambaran isi keseluruhan mata kuliah secara sepintas. Biasanya bagian ini berada di bagian depan dari bahan ajar, Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 18

namun penulisannya dapat dilakukan belakangan (menyusul) setelah seluruh bahan ajar disusun secara lengkap. Tinjauan mata kuliah biasanya terdiri dari: Deskripsi singkat mata kuliah yang diambil dari GBPP; Kegunaan mata kuliah bagi mahasiswa di kemudian hari, untuk mahasiswa bekerja dilapangan, atau untuk mengikuti mata kuliah selanjutnya. Jika mata kuliah merupakan rangkaian dalam mata kuliah berseri (prasyarat), maka hal tersebut dijelaskan dalam bagian ini; Tujuan instruksional umum (yang diambil dari GBPP); Susunan (urutan) bahan ajar dari bab pertama sampai bab terakhir, dan keterkaitan setiap bab dengan media lain, seperti media audiovisual (jika ada); Petunjuk bagi mahasiswa untuk mempelajari bahan ajar. 2. Bab I (berulang untuk bab berikutnya) Penulisan bab per bab dari bahan ajar adalah sama dengan proses perkuliahan yang dilakukan dosen di depan kelas kepada mahasiswa. Dosen perlu membayangkan dirinya seolah berbicara kepada mahasiswa. Dengan demikian, bahasa penulisan yang digunakan adalah bahasa dialog, komunikatif, sederhana dan tidak formal. Susunan bab per bab dan susunan komponen-komponen dalam setiap bab mencerminkan strategi instruksional yang lazim digunakan oleh dosen dalam perkuliahan, yaitu dimulai dari pendahuluan, penyajian, lalu penutup. Setiap bab bahan ajar biasanya terdiri dari: Pendahuluan Bagian pendahuluan yang ditulis dengan menarik diharapkan dapat membangkitkan minat mahasiswa untuk membaca bab-bab selanjutnya. Bagian pendahuluan terdiri dari: Deskripsi singkat atau gambaran umum tentang cakupan bab tersebut. Deskripsi singkat dapat dinyatakan dengan paragraf naratif atau dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menstimulasi mahasiswa untuk berfikir. Relevansi antara bab tersebut dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki mahasiswa, dengan kegunaan bagi mahasiswa jika Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 19

kelak mahasiswa bekerja di masyarakat, dengan bab atau mata kuliah lain jika bab tersebut terkait dengan mata kuliah lain. Tujuan instruksional khusus yang merupakan penjabaran dari tujuan instruksional umum diambil dari GBPP. Penyajian Bagian penyajian merupakan daging dari bahan ajar. Bagian penyajian terdiri dari : Uraian atau penjelasan materi yang dibahas secara rinci dan diikuti dengan contoh-contoh yang konkrit Latihan yang berisi kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa setelah membaca uraian materi. Tujuan latihan adalah agar mahasiswa menguasai konsep atau prinsip yang dibahas Rangkuman atau ringkasan dari konsep atau prinsip yang dibahas. Dalam bagian penyajian ini, dosen dapat menggunakan alat bantu belajar agar mahasiswa dapat lebih mudah mempelajari materi yang disajikan antara lain: a. Untuk membantu ingatan: checklist (daftar), label, diagram, kode dan mnemonic (akronim, analogi). b. Untuk membantu kecepatan mempelajari informasi: tanda-tanda (signpost), warna, bentuk. c. Untuk membantu pemahaman: pertanyaan yang analitis, umpan balik. d. Untuk menyederhanakan informasi: tabel grafik, flowchart, panah, kotak, ilustrasi. Jika dosen tidak menulis sendiri bahan ajarnya, tetapi menggunakan bahan yang sudah ada dipasaran, maka pada bagian penyajian ini dosen dapat memanfaatkan bahan-bahan, buku teks, materi audiovisual lain yang sudah ada dipasaran. Penutup Bagian penutup mempersiapkan mahasiswa untuk mengukur prestasinya berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Pada bagian ini juga diberikan umpan balik tentang pencapaian hasil belajar mahasiswa, dan tindak lanjut yang harus dilakukan untuk mengulang atau melanjutkan ke materi pembahasan berikutnya. Bagian penutup terdiri dari: Tes formatif yang merupakan seperangkat butir tes acuan patokan untuk mengukur pencapaian hasil belajar mahasiswa pada tahap tersebut. Tes formatif di tulis secara konsisten dengan tujuan instruksional khusus yang akan dicapai melalui pembahasan materi di bab tersebut. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 20

Umpan balik yang berisi petunjuk bagi mahasiswa untuk dapat menilai sendiri hasil kerjanya, dan mengukur tingkat penguasaannya terhadap isi bab tersebut. Tindak lanjut merupakan petunjuk untuk mahasiswa bertindak atas hasil pencapaian yang diperolehnya. Ada kemungkinan mahasiswa perlu mengulang bagian yang belum dikuasai di bab tersebut atau melanjutkan proses belajarnya ke bab berikutnya. Kunci jawaban tes formatif memberikan penjelasan tentang kriteria kebenaran jawaban mahasiswa pada butir soal tes formatif dan ulasan mengapa jawaban tersebut benar dan mengapa jawaban yang lain dianggap tidak benar. 3. Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat buku-buku atau sumber lain yang digunakan dalam menulis atau menyusun bahan ajar dan yang dapat menjadi acuan bagi mahasiswa. 4. Senarai Senarai kata sukar merupakan daftar kata-kata teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan. Senarai ini sangat membantu mahasiswa dalam belajar secara mandiri. Biasanya, senarai ditempatkan pada bagian akhir dari bahan ajar. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 21

Dalam bentuk diagram, komponen-komponen utama bahan ajar terangkai sebagai berikut: MODEL BAHAN AJAR Tinjauan Mata Kuliah BAB 1 Pendahuluan Uraian Penutup II III Daftar Pustaka Senarai Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 22

BAB III PENUTUP Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Poso Pada tanggal : 11 Desember 2011 Rektor, Kisman Lantang, SE., M.Si NPP 10400190 Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 23

Contoh Format Kontrak Perkuliahan 1. Identitas Mata Kuliah :... Nama mata kuliah :... Jumlah SKS :... Semester :... Hari pertemuan/jam :... 2. Manfaat Mata Kuliah :... 3. Deskripsi Mata kuliah :... 4. Standar Kompetensi :... 5. Strategi Perkuliahan : SCL... 6. Materi Pokok :... 7. Bahan Bacaan :... 8. Tugas-tugas :... 9. Kriteria Penilaian :... 10. Jadwal Kuliah :... Poso,... Ketua Kelas Dosen Pengampu Mata Kuliah...... NIM.... NPP.... Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 24