STUNTING, DAMPAK & PENCEGAHANNYA Pelatihan TA Pelayanan Sosial Dasar Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
1000 HPK merupakan masa dimana seluruh organ tubuh dibentuk hingga sempurna (kekurangan gizi pada masa ini membuat proses pembentukan organ terganggu)
Stunting adalah Kondisi Kekurangan Gizi Kronis Secara fisik anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak normal seusianya (WHO)*
ASUPAN MAKANAN TIDAK MEMADAI Keluarga tidak mampu membeli bahan makanan Keluarga tidak tahu menyajikan makanan sehat Penyebab Stunting PENYAKIT Penyakit infeksi karena sanitasi buruk Penyakit bukan infeksi termasuk kelainan bawaan
DampakStunting FISIK Pertumbuhan fisik terganggu. Jika terdektsi lebih dini masih memiliki peluang untuk diperbaiki secara optimal Ketika dewasa cenderung kegemukan yang berdampak munculnya penyakit tidak menular (stroke, jantung,diabetes) KECERDASAN Tingkat kecerdasan berkurang Jika terdeteksi lebih dini dapat mencegah dampak yang lebih buruk. Untuk mengoptimalkan tingkat kecerdasan perlu upaya yang lebih besar. EKONOMI Karena berbadan pendek kemungkinan tidak dapat mamasuki bidang pekerjaan tertentu (militer, pilot, olahraga, dll). Produktivitas cenderung lebih rendah sehingga berdampak pada pendapatan yg lebih rendah. Cenderung kalah bersaing dalam memasuki dunia kerja
PencegahanStunting Makan cukup Menu gizi seimbang (isi piringku) Makanan pokok Lauk pauk Sayur, buah ASUPAN MAKANAN TIDAK MEMADAI Keluarga tidak mampu membeli bahan makanan Keluarga tidak tahu menyajikan makanan sehat Stunting Cegah sakit Jika sakit segera diobati PENYAKIT Penyakit infeksi karena sanitasi buruk Penyakit bukan infeksi termasuk kelainan bawaan
Pencegahan Stunting INTERVENSI SPESIFIK Untuk mengatasi penyebab langsung (kurang gizi dan penyakit) Lebih banyak dikerjakan oleh bidang kesehatan. Sebagai intervensi jangka pendek INTERVENSI SENSITIF Untuk mengatasi penyebab tidak langsung supaya kecukupan pangan dan tidak terjadi infeksi. Dilakukan semua pihak diluar bidang kesehatan Sebagai intervensi jangka panjang
Contoh PENCEGAHAN STUNTING No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF 1 Kesehatan Ibu dan Anak Pemeriksaan kehamilan (4x) Pemberiaan Pil Fe Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Pemeriksaan masa nifas ( 3 x) IMD (Inisiasi menyusui Dini) : Colostrum, ASI Eklusif, MP-ASI. Imunisasi lengkap Pemberian obat cacing dan obat malaria 2 Konseling gizi terpadu Penanganan KEK Penyuluhan gizi dan pengolahan makanan PMBA (pemberian makanan bayi dan anak) Asupan gizi seimbang Pemantauan minum pil Fe. Menerapkan ASI-Ekslusif. Menerapkan MP-ASI Konsumsi garam beryodium Pencegahan malaria Pencegahan kecacingan Peningkatan ekonomi keluarga Pemanfaatan pekarangan rumah/ kebun gizi Promosi PHBS
Contoh PENCEGAHAN STUNTING No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF 3 Perlindungan Sosial Menyiapkan form keterangan proses kelahiran Penerbitan akte kelahiran, KTP, KK Pemberian Kartu Jaminan Sosial BPJS Program subsidi keluarga miskin: KIS KIP PKH Beras miskin 4 Sanitasi dan air bersih 5 Layanan PAUD Penyuluhan PHBS dan Sanitasi Penyediaan sarana air minum Penyediaan jamban (keluarga/umum) Pengolahan limbah keluarga (sampah dan limbah cair) Kegiatan Bina Keluarga Balita Latihan pengasuhan anak (kelas parenting). Menerapkan pola asuh anak.
Kader Pembangunan Manusia
Tujuan Pembentukan Untuk memastikan layanan tersedia di desa dan dimanfaatkan oleh masyarakat diperlukan adanya tenaga yang berasal dari masyarakat sendiri terutama yang peduli dengan pembangunan manusia di Desa, maka dibentuklah Kader Pembangunan Manusia (KPM). 1. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di perdesaan. 2. Meningkatkan kepedulian masyarakat dan Pemerintah Desa dalam penanganan dan pencegahan masalah stunting di tingkat Desa. 3. Meningkatkan konvergensi dan koordinasi lintas sektor dalam penanganan stunting di tingkat Desa.
Lingkup Kerja 1. Melakukan pemetaan sosial 2. Melakukan penggalian gagasan 3. Mendukung penyusunan usulan kegiatan desa. 4. Advokasi pembiayaan 5. Memantau terpenuhinya kegiatan 5 layanan stunting
Tugas & Fungsi 1. Memfasilitasi masyarakat Desa dalam proses pengumpulan informasi berbagai penyebab isu stunting, identifikasi kondisi sasaran dan keberadaan layanan, intervensi yang diperlukan melalui pemetaan sosial yang terintegrasi; 2. Bersama pendamping dan pelaku terkait lainnya di tingkat desa memfasilitasi dan mengadvokasi peningkatan alokasi APBDes untuk kegiatan kesehatan dan pendidikan, terutama yang terkait dengan upaya pencegahan stunting; 3. Melalui koordinasi dengan petugas lapangan dari sektor kesehatan dan pendidikan seperti bidan desa, sanitarian, nutrisionis dari Puskesmas, Pengelola atau Pendidik PAUD, Kader Posyandu dan aparat Desa untuk meningkatkan jangkauan dan memudahkan akses dalam pemberian 5 layanan penanganan stunting yang meliputi: pelayanan KIA, integrasi konseling gizi, air bersih dan sanitasi, perlindungan sosial, dan PAUD; 4. Memonitor pelaksanaan 5 (lima) paket pelayanan utama dalam pencegahan stunting di desa, melalui pemantauan indikator kinerja (performance indicators); dan 5. Bersama pendamping dan pelaku terkait lainnya melakukan peningkatan kapasitas dan peran desa dalam mengkoordinasikan konvergensi pencegahan stunting.
Profil & Prinsip Kerja Profil 1. Minat dan perhatian pada remaja putri, ibu, bayi, balita, dan anak. 2. Percaya diri, karena niat baik untuk melakukan perbaikan dan waktu 3. Bisa berkomunikasi baik dengan siapa saja 4. Menjadi pengamat yang baik, mencatat semua hal 5. Menguasai ketrampilan memfasilitasi pertemuan. Prinsip Kerja 1. Mengajak peran serta masyarakat. 2. Berkoordinasi dengan pelaku program lainnya di desa dan aparat desa 3. Mendorong advokasi kebijakan desa terkait masalah stunting 4. Membangun jejaring dengan pihak lain yang relevan
Tarima Kasih Hatur Nuhun Terima Kasih Matur Suwun Tampiaseh Teurimeng Geunaseh