bahan baku farmasi, dextrin, perekat, tekstil, minyak goreng, dan etanol. Panen dan pasca panen merupakan kajian akhir dalam proses membudidayakan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tersebut padi atau beras mengalami proses penurunan kualitas dan kuantitas.

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan bahan pangan pokok terutama ketergantungan masyarakat yang besar

BAB I PENDAHULUAN. petani melakukan pencampuran 2 6 macam pestisida dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja (Kemenkes, gejala malaria pada tahun 2013 (WHO, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi kubis di Indonesia banyak mengalami hambatan, di

Jurnal Hexagro. Vol. 1. No. 2 Agustus 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengendalian hama dan penyakit melalui insektisida

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. kedelai dan industri pakan ternak. Rata rata kebutuhan kedelai setiap tahun sekitar ± 2,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L.Mer) merupakan salah satu komoditi pangan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1995 TENTANG PERLINDUNGAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro adalah tanaman dengan nama ilmiah Cerbera odallam G. Bintaro

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

BAB I PENDAHULUAN. faktor struktur tanah, pencemaran, keadaan udara, cuaca dan iklim, kesalahan cara

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah produk alam hayati (Sastrodiharjo et al.,

BAB I PENDAHULUAN. menyerang produk biji-bijian salah satunya adalah ulat biji Tenebrio molitor.

BIOPESTISIDA PENGENDALI HELOPELTIS SPP. PADA TANAMAN KAKAO OLEH : HENDRI YANDRI, SP (WIDYAISWARA PERTAMA)

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai

Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1995 Tentang : Perlindungan Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor pembatas proses produksi pertanian adalah hama. Hama timbul dan

I. PENDAHULUAN. Jagung merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. mudah ditembus oleh alat-alat pertanian dan hama atau penyakit tanaman

I. PENDAHULUAN. Kepik hijau (Nezara viridula L.) merupakan salah satu hama penting pengisap

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan tanaman secara preventif dan kuratif merupakan bagian yang

RENDAMAN DAUN PEPAYA (Carica papaya) SEBAGAI PESTISIDA NABATI UNTUK PENGENDALIAN HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura) PADA TANAMAN CABAI

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

J. Agrisains 10 (1) : 28-34, April 2009 ISSN :

Kebun Indah, Musuh Alami Datang Karena Ada Refugia

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu resiko yang harus dihadapi. Kehilangan hasil akibat

I. PENDAHULUAN. lebih dari setengah penduduk menggantungkan hidupnya pada beras yang

BAB I PENDAHULUAN. 1993). Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. diperkirakan, pengendalian hama pun menjadi sulit dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi penduduk Indonesia yang diperlukan setiap hari. Salah satunya

I. PENDAHULUAN. mengganggu kenyamanan hidup manusia karena meninggalkan bau yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara produsen kopi ke-empat terbesar di dunia. Data

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Uji Penolakan. terhadap penolakan hama kutu beras. Namun perlakuan serbuk

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai (Capsicum annum L.) merupakan tanaman semusim yang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA. Permasalahan Hama Sitophilus zeamais. Arti Penting Hama

PENDAHULUAN. Di seluruh dunia, produksi kentang sebanding dengan produksi gandum,

Kuperseinbahlian untuk Ayah, Ibu, Abang-abar~g clan Adili-adililcu tercirztci.

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

1 Muhammad Syaifullah Hiola, , Rida Iswati, Fahria Datau, Jurusan Agroteknologi. Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan komoditas strategis yang secara. kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, karena itu program peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fitriani Suherman, 2013

SKRIPSI. Oleh : SAMIWAHYUFIRANALAH F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Khairunisa Sidik,2013

PESTISIDA ALAMI ALKALOID DENGAN EKSTRAK KECUBUNG PASTI MANJUR DAN AMAN

BAB I PENDAHULUAN. masih tergantung pada penggunaan pestisida sintetis yang dianggap

PENDAHULUAN. manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sayuran sawi sehari-harinya relatif cukup tinggi, sehingga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di

Alternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp. Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama

tersebut mencapai miliaran rupiah setiap tahun (Setiawati et al., 2008).

PENDAHULUAN. senilai US$ 588,329,553.00, walaupun ada catatan impor juga senilai US$ masyarakat (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya (Parwiro,

PENGARUH PERLAKUAN OVEN GELOMBANG PADA BERBAGAI TINGKATA DAYA DAN WAKTU TERHADAP MORTALITAS Tribolium castaneum Herbst DAN KANDUNGAN TEPUNG TAPIOKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

USAHA PERBAIKAN PASCAPANEN SEBAGAI TEKNOLOGI ALTERNATIF DALAM RANGKA PENGELOLAAN HAMA KUMBANG BUBUK PADA JAGUNG DAN SORGUM

I. PENDAHULUAN. obat, sehingga keberadaan tanaman ini menjadi lebih diminati. Tanaman sirih

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L) Meriill) merupakan salah satu komoditi tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia seiring dengan

I. PENDAHULUAN. Usaha produksi pertanian tidak terlepas kaitannya dengan organisme pengganggu

M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali, Yulian Junaidi, Henny Malini Dosen Fakutas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. nyawa makhluk hidup karena mempunyai beberapa kelebihan seperti hampir tidak

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

III.TATA CARA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh para petani sayuran dan umum dikonsumsi oleh masyarakat luas di

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pestisida Nabati dan Aplikasinya. Oleh: YULFINA HAYATI

BAB I PENDAHULUAN. Vektor demam berdarah adalah Aedes aegypti dan Aedes Albopictus.

I. PENDAHULUAN. luas areal kakao yang cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari

PEMANFAATAN SERBUK RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.) UNTUK PENGENDALIAN HAMA GUDANG (Tribolium castaneum) PADA BENIH JAGUNG

Uji Toksisitas Potensi Insektisida Nabati Ekstrak Kulit Batang Rhizophora mucronata terhadap Larva Spodoptera litura

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai keunggulan nyata dibandingkan dengan pupuk kimia. Pupuk organik dan

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

IDENTIFIKASI KADAR AIR BIJI JAGUNG DAN TINGKAT KERUSAKANNYA PADA TEMPAT PENYIMPANAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan

BAB I PENDAHULUAN. hama. Pertanian jenis sayuran kol, kubis, sawi dan sebagainya, salah satu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah: warna putih (gelatin) yang merupakan salivanya, sehingga dari luar tidak

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

BAB I PENDAHULUAN. Hasil hutan non kayu sebagai hasil hutan yang berupa produk di luar kayu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Nyamuk Aedes Agypti merupakan vektor virus dengue penyebab penyakit

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu komoditi tanaman pangan yang mempunyai peran penting dalam pembangunan sektor pertanian adalah jagung. Hampir seluruh bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Batang dan daun tanaman yang masih muda dapat digunakan untuk pakan ternak, yang tua (setelah dipanen) dapat digunakan untuk pupuk hijau atau kompos. Kegunaan lain dari jagung adalah sebagai bahan baku farmasi, dextrin, perekat, tekstil, minyak goreng, dan etanol. Panen dan pasca panen merupakan kajian akhir dalam proses membudidayakan tanaman. Pada tahap ini, tingkat kuantitas dan kualitas produk bisa diukur keoptimalannya. Pada penanganan pasca panen biasanya hasil tanam disimpan pada tempat yang sudah terjaga, baik suhu, kelembaban, sinar matahari dan kemungkinan gangguan hama. Namun, tidak jarang dalam proses penyimpanan hasil tanamantidak atau kurang berjalan dengan baik atau sesuai keinginan.ada hal-hal tertentu yang menjadi faktor yang menyebabkankerusakanhasil tanaman dalam penyimpanan. Salah satunya adalah hama gudang, merupakan organisme pengganggu yang merusak serta mengakibatkan turunnya kualitas maupun kuantitas produk tanaman dalam proses penyimpanan. 1

2 Hama gudang hidup dalam ruang lingkup yang terbatas, yakni hidup dalam bahan-bahan simpanan di gudang. Umumnya hama gudang yang sering dijumpai adalah dari ordo Coleoptera (bangsa kumbang), seperti kumbang tepung (Tribolium sp.), kumbang jagung (Sitophilus oryzae), kumbang biji (Callocobruchus chinensis), kumbang jagung (Sitophilus zaemays), kumbang kopra (Necrobia rufipes) dan lainlain (Nyoman, 2005). Pada jagung kehilangan sering terjadi disebabkan oleh serangan kumbang bubuk (Sitophilus zeamais Motsch) yang bersifat polifag. Kartasapoetra (1991) mengemukakan bahwa benih jagung dalam simpanan di daerah Uganda selama 4 minggu telah mengalami pengurangan berat sekitar 20%. Populasinya demikian hebat karena dalam setiap kuintal benih jagung simpanan, terdapat sekitar 32.000 ekor hama. Pakan (1997) melaporkan di Amarasi Kabupaten Kupang bahwa serangan Sitophilus zeamaispada jagung yang disimpan petani dapat menyebabkan susut bobot 12,65 21,54 % setelah disimpan sekitar 4 bulan dengan rata rata populasi imago Sitophilus zeamais adalah 250 ekor/kg. Melihat besarnya kehilangan hasil yang ditimbulkan mengisyaratkan perlunya perbaikan teknik penyimpanan sehingga dapat menekan kehilangan hasil jagung. Aspek perbaikan teknik penyimpanan tersebut diharapkan dapat terjangkau oleh petani. Teknik penyimpanan yang dimaksud ialah teknik pengendalian. Selama ini pengendalian Sithopilus zeamais menggunakan pestisida sintesis. Penggunaan pestisida dalam pertanian telah menunjukkan kemampuan dalam

3 menanggulangi merosotnya hasil akibat serangan hama. Hal ini karena pestisida dapat menekan hama dalam waktu singkat, relatif mudah di aplikasikan dan sudah diformulasikan dalam bentuk yang sudah siap digunakan (Oka, 1995).Akan tetapi penggunaan pestisida yang kurang tepat dapat menimbulkan resistensi hama, resurgensi hama, pencemaran lingkungan dan berdampak pada kesehatan (Untung, 1993). Risiko kesehatan yang dapat timbul berupa keracunan akut dan keracunan kronik dalam jangka waktu yang panjang. Keracunan akut terjadi karena kecerobohan dan tidak mempertahankan aspek keamananpenggunaan bahan berbahaya. Keracunan kronik akibat terpapar pestisida dapat dalam bentuk kerusakan hormone endokrin, system syaraf, dan system pernapasan (Untung, 2006). Untuk mengurangi dampak negatif pengunaan pestisida sintetis yang merugikan di lingkungan, maka pengaplikasian biopestisida merupakan salah satu cara yang efektif. Ada beberapa tumbuhan lokal yang diperkirakan dapat dipergunakan sebagai bahan nabati yang diharapkan dapat membantu petani dalam penghematan biaya produksi.biopestisida adalah bahan yang berasal dari alam, seperti tumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman atau juga disebut dengan pestisida nabati. Biopestisida merupakan salah satu solusi ramah lingkungan dalam rangka menekan dampak negatif akibat penggunaan pestisida non hayati yang berlebihan. Saat ini biopestisida telah banyak dikembangkan di masyarakat khususnya para petani. Namun belum banyak petani yang menjadikan biopestisida sebagai penangkal dan pengedali hama

4 penyakit untuk tujuan mempertahankan produksi. Biopestisida tidak terlalu beracun seperti pestisida kimia sehingga aman untuk lingkungan. Buah Bintaro dapat dikategorikan sebagai pestisida nabati. Bintaro adalah tumbuhan (pohon) bernama latin Cerbera manghas, merupakan bagian dari ekosistem hutan mangrove. Tanaman bintaro banyak terdapat disekitar wilayah pesisir pantai. Bintaro termasuk dalam suku Apocynaceae yakni berkerabat dengan kamboja, cirinya jika dilukai pasti banyak mengeluarkan getah susu. MenurutKartimi(2015)bintaro dikenal sebagai salah satu tanaman tahunan yang banyak digunakan untuk penghijauan, penghias kota, tanaman pot, pestisida nabati, dan sekaligus sebagai bahan baku kerajinan bunga kering. Seluruh bagian tanaman bintaro beracun karena mengandung senyawa golongan alkaloid yang bersifat repellent dan antefeedan. Buah Bintaro mengandung racun cerberrin yang bersifat sangat mematikan. Cerberrin juga bersifat racun kuat, jika tertelan menyebabkan denyut jantung berhenti. Cerberrin merupakan golongan alkaloid / glikosida yang diduga berperan terhadap mortalitas serangga (Utami, 2010). Selain adanya cerberin diduga kandungan minyak yang banyak pada bagian biji mengakibatkan spirakel larva Euremas pp tersumbat karena minyak biji bintaro menempel pada tubuh larva. Spirakel merupakan salah satu bagian dari alat pernapasan pada serangga. Tersumbat nya spirakel tersebut mengakibatkan larva mengalami kematian secara perlahan. Sedangkan daging buahnya mengandung saponin dan polifenol yang dikenal sangat toksik terhadap serangga dan bisa menghambat aktivitas makan serangga. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam

5 buah bintaro tersebut yang diduga kuat memberikan efek yang signifikan terhadap mortalitas larva Euremas pp (Utami, 2010). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh bubuk buah bintaro terhadap Sitophilus dan mutu benih jagung dalam penyimpanan? 2. Pada dosis berapa bubuk buah bintaro yang mampu menekan populasi Sitophilussehingga mampu mempertahankan mutu benih jagung dalam penyimpanan? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh bubuk buah bintaro terhadap hama gudang Sitophilus dan mutu benih jagung dalam penyimpanan. 2. Mengetahui dosis bubuk buah bintaro yang terbaik untuk pengendalian hama gudang Sitophilus dan mempertahankan mutu benih jagung dalam penyimpanan. 3. D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini didapatkan informasi tentang pengaruh aplikasi bubuk buah bintaro sebagai biopestisida untuk pengendalian hama gudang Sitophilus dan juga dosis dalam penggunaannya. Sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa buah bintaro dapat berguna sebagai biospestida untuk pengendalian hama gudangsitophilus pada benih jagung.