Obat Preeklampsia
Pengertian Macam-macam obat preeklampsia Cara kerja / khasiat obat preeklampsia Indikasi / kontraindikasi Dosis yang digunakan Efek samping dan cara mengatasinya Obat Preeklampsia - 2
Pre-eklampsia adalah sindrom yang ditandai dengan hipertensi, proteinuria, dan edema. Terjadi sesudah umur kehamilan 20 minggu. Penyebab pasti pre-eklampsia belum diketahui, sehingga masih sulit untuk dicegah kemunculannya. Jika pre-eklampsia bertambah parah pada masa kehamilan, maka akan menyebabkan eklampsia yang dapat berujung pada kematian. Obat Preeklampsia - 3
Dua tahap dasar patogenesis preeklampsia: Tahap pertama : Hipoksia Plasenta Tahap kedua : Stres Oksidatif (suatu keadaan di mana radikal bebas jumlahnya lebih dominan dibandingkan antioksidan). Obat Preeklampsia - 4
Berkurangnya aliran darah dalam arteri spiralis. Akibat kegagalan invasi sel tropoblast pada dinding arteri spiralis pada awal kehamilan dan awal trimester kedua kehamilan sehingga arteri spiralis tidak dapat melebar dengan sempurna dengan akibat penurunan aliran darah dalam ruangan intervilus di plasenta Hipoksia Plasenta. Akibat hipoksia plasenta pembebasan zat-zat toksik seperti : sitokin, radikal bebas (dalam bentuk lipid peroksidase) dalam sirkulasi darah ibu. Obat Preeklampsia - 5
Zat toksik yang beredar menyebabkan kerusakan sel endothel pembuluh darah (disfungsi endothel). Terjadi ketidakseimbangan produksi vasodilator seperti prostasiklin dan nitrat oksida, dibandingkan dengan vasokonstriktor seperti endothelium I, tromboxan, dan angiotensin II terjadi vasokonstriksi yang luas dan terjadilah hipertensi. Peningkatan kadar lipid peroksidase juga akan mengaktifkan sistem koagulasi terjadi agregasi trombosit dan pembentukan thrombus. Obat Preeklampsia - 6
Jika proses berlanjut dapat terjadi disfungsi dan kegagalan organ seperti: Pada ginjal: hiperuricemia, proteinuria, dan gagal ginjal. Pada pembuluh darah : Penyempitan pembuluh darah sistemik ditandai dengan hipertensi. Perubahan permeabilitas pembuluh darah ditandai dengan edema paru dan edema menyeluruh. Pada darah : terjadi trombositopenia dan coagulopathi. Pada hepar : terjadi pendarahan dan gangguan fungsi hati. Pada susunan syaraf pusat dan mata : menyebabkan kejang, kebutaan, pelepasan retina, dan pendarahan. Pada plasenta : menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, hipoksia janin, dan solusio plasenta Obat Preeklampsia - 7
Tekanan darah 140/90 mmhg, atau kenaikan diastolik 15 mmhg, atau kenaikan sistolik 30 mmhg setelah 20 minggu kehamilan dengan riwayat tekanan darah normal. Proteinuria kuantitatif 0,3 gr/liter atau kualitatif 1+ atau 2+ pada urine kateter atau midstream. Obat Preeklampsia - 8
Tekanan darah 160/110 mmhg. Proteinuria 5 gr/liter dalam 24 jam atau kualitatif 3+ atau 4+ Oliguria, yaitu jumlah urine < 500 cc/24 jam Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa nyeri di epigastrium Terdapat edema paru dan sianosis Trombositopeni Gangguan fungsi hati Pertumbuhan janin terhambat Obat Preeklampsia - 9
Penatalaksanaan Umum. Jika tekanan diastolik > 110 mmhg, berikan antihipertensi, sampai tekanan diastolik diantara 90-100 mmhg. Pasang infus RL (Ringer Laktat) Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload Kateterisasi untuk observasi volume urin dan proteinuria Jika jumlah urin < 30 ml/jam: Infus cairan dipertahankan 1 1/8 jam Pantau kemungkinan edema paru Monitor adanya kejang disertai aspirasi yang dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin. Observasi tanda vital, refleks, dan denyut jantung janin setiap jam. Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru. Krepitasi merupakan tanda edema paru. Jika terjadi edema paru, stop pemberian cairan dan berikan diuretik misalnya furosemide 40 mg intravena. Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan bedside. Jika pembekuan tidak terjadi sesudah 7 menit, kemungkinan terdapat koagulopati Obat Preeklampsia - 10
Penatalaksanaan Medikamentosa. Antihipertensi. Menurunkan tekanan darah. Kortikosteroid. Maturasi paru-paru janin. Meningkatkan kinerja liver dan trombosit. Memperpanjang usia kehamilan. Antikonvulsan. Mencegah serangan kejang. Obat Preeklampsia - 11
OBAT-OBATAN UNTUK PRE-EKLAMPSIA ANTIHIPERTENSI : Pilihan Pertama : 1. Hydralazine 2. Nifedipine oral 3. Labetalol parenteral KORTIKOSTEROID : 1. Dexamethason 2. Betamethason ANTIKONVULSI : 1. MgSO4 (Magnesium Sulfat) 2. Diazepam 3. Tiopental sodium 4. Sodium amobarbital 5. Fenitoin Alternatif : 1. Nitrogliserin 2. Metildopa 3. Labetalol Obat Preeklampsia - 12
5 mg secara intravena pelan-pelan selama 5 menit sampai tekanan darah turun. Jika TD yang diinginkan belum tercapai dalam 20 menit, berikan 5-10 mg bolus (tergantung pada respon awal). Dosis maksimum bolus adalah 20 mg Jika total dosis 30 mg tidak mencapai TD optimal terkontrol, maka gunakan obat lainnya. Jika diberikan secara IV, penurunan TD mulai dalam 5-15 menit dan berakhir dari 2-4 jam. Mekanisme kerjanya: merelaksasi otot pada arteriol sehingga terjadi penurunan tahanan perifer. Hidralazin termasuk dalam kategori C (keamanan penggunaannya pada wanita hamil belum ditetapkan). Efek samping: sakit kepala, denyut jantung cepat dan perasaan gelisah. Obat Preeklampsia - 13
Merupakan lini kedua. Nifedipine dosis oral 10 mg yang diulang tiap 30 menit. Dapat menghambat proses persalinan dan mempunyai mekanisme sinergis dengan magnesium sulfat dalam menurunkan tekanan darah. Penggunaan penghambat kanal kalsium lain belum banyak diteliti. Obat Preeklampsia - 14
Pilihan terapi pertama (mula kerja cepat, sangat aman) 20 mg IV selama 2 menit dilanjutkan dengan interval 10 menit dengan dosis 20-80 mg Hingga kumulatif total dosis maksimum 300 mg Contoh : diberikan 20 mg, kemudian 40 mg, kemudian 80 mg, kemudian 80 mg, kemudian 80 mg Obat Preeklampsia - 15
Labetalol termasuk dalam beta blocker. Mekanisme kerjanya: menurunkan tahanan perifer dan tidak menurunkan aliran darah ke otak, jantung dan ginjal. Hindari pemberian Labetalol untuk wanita dengan asma atau gagal jantung kongestif. Jika diberikan secara intravena efeknya terlihat dalam 2-5 menit dan mencapai puncaknya setelah 15 menit, obat ini bekerja selama 4 jam. Labetalol termasuk dalam kategori C (keamanannya pada wanita hamil belum ditetapkan). Obat Preeklampsia - 16
MgSO 4 yang diberikan secara parenteral adalah obat anti kejang yang efektif tanpa menimbulkan depresi SSP baik bagi ibu maupun janinnya. Obat ini dapat diberikan secara : Intravena melalui infus kontinu. Intramuskular dengan injeksi intermiten. Direkomendasikan sebagai terapi lini pertama preeklampsia / eklampsia. Direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap eklampsia pada pasien preeklampsia berat. Merupakan pilihan utama pada pasien preeklampsia berat dibandingkan diazepam atau fenitoin untuk mencegah terjadinya kejang atau kejang berulang. Obat Preeklampsia - 17
Dilatasi pembuluh darah otak. Meningkatkan aliran darah plasenta terpenuhinya nutrisi janin dan perkembangan janin. Menurunkan iskemia plasenta. Menurunkan produksi faktor antiangiogenik memperbaiki bioavaibilitas faktor angiogenik (PIGF dan VEGF). MgSO4 meningkatkan fleksibilitas arteri sentral. Obat Preeklampsia - 18
Indikasi : Magnesium sulfat cocok untuk terapi defisiensi magnesium. Kadar normal magnesium serum adalah 1.5 2.5 meq/l. Mencegah dan mengontrol kejang pada pre-eklamsia dan eklamsia. Kontraindikasi : Pasien dengan heart block atau kelainan miokardial Obat Preeklampsia - 19
Loading dose (bolus) : 4 gram MgSO 4 40% dalam 100 ml NaCl habis dalam 30 menit (73 tetes/menit). Maintenance dose : 6 gram MgSO 4 40% dalam 500 ml Ringer Laktat selama 6 jam (28 tetes/menit). Bila ada kejang ulangan : berikan 2 gram MgSO 4 40% secara IV. MgSO 4 dihentikan 24 jam setelah bayi lahir. Obat Preeklampsia - 20
Pemberian kombinasi IV dan IM untuk Faskes primer, sekunder dan tersier : Loading dose : Injeksi 4 g IV bolus (MgSO 4 20%) 20 ml selama 5 menit (jika tersedia MgSO 4 40%, berikan 10 ml diencerkan dengan 10 ml aquabidest). Injeksi 10 g IM (MgSO 4 40%) 25 ml pelan, masing-masing pada bokong kanan dan kiri berikan 5 g (12.5 ml). Dapat ditambahkan 1 ml Lidokain 2% untuk mengurangi nyeri Maintenance dose : Injeksi 5 g IM (MgSO 4 40%) 12.5 ml pelan, pada bokong bergantian setiap 6 jam Obat Preeklampsia - 21
Pemberian IV saja hanya untuk Faskes sekunder dan tersier : Initial dose : Injeksi 4 g IV bolus (MgSO 4 20%) 20 ml selama 5 menit (jika tersedia MgSO 4 40%, berikan 10 ml diencerkan dengan 10 ml aquabidest). Dilanjutkan Syringe pump atau infusion pump : Lanjutkan dengan pemberian MgSO 4 1 g/jam, contoh sisa 15 ml atau 6 g (MgSO 4 40%) diencerkan dengan 15 ml aquabidest dan berikan selama 6 jam. Atau dilanjutkan infusion drip : Lanjutkan dengan pemberian MgSO 4 1 g/jam, contoh sisa 15 ml atau 6 g (MgSO 4 40%) diencerkan dengan 500 ml kristaloid dan berikan selama 6 jam (28 tetes/menit). Obat Preeklampsia - 22
JIKA DIDAPATKAN KEJANG ULANGAN SETELAH PEMBERIAN MgSO 4 : Tambahkan 2 g IV bolus (MgSO 4 20%) 10 ml. Jika tersedia MgSO 4 40%, berikan 5 ml diencerkan dengan 5 ml aquabidest Berikan selama 2 5 menit, dapat diulang 2 kali Jika masih kejang kembali berikan diazepam. Obat Preeklampsia - 23
Pastikan bahwa: Refleks patela (+). Tidak terdapat depresi pernapasan (frekuensi pernapasan >16 kali per menit). Pengeluaran urin selama 4 jam sebelumnya melebihi 100 ml. Harus tersedia antidotum yaitu Kalsium Glukonat 10% (1 gram dalam 10 cc) diberikan intravena 3 menit. Pemberian MgSO 4 harus dihentikan jika terjadi intoksikasi maka diberikan injeksi Kalsium Glukonat 10% (1 gram dalam 10 cc) dan setelah 24 jam pasca persalinan. Jika terjadi henti napas, berikan bantuan dengan ventilator atau berikan kalsium glukonat 2 g (20 ml dalam larutan 10%) secara intravena perlahan-lahan sampai pernapasan mulai lagi. Obat Preeklampsia - 24
Flushing Sweating Hipotensi Penekanan refleks Flaccid paralysis Hipotermia Kolaps sirkulatori Depresi CNS dan cardiac serta berlanjut ke paralisis respiratori Hipokalsemia dengan tanda dan gejala tetani Obat Preeklampsia - 25