Bangkit dari Keterpurukan Raih Keberhasilan
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelang garan hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggar an hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana pen jara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milia r rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda pa ling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Bangkit dari Keterpurukan Raih Keberhasilan Efranjy Agratama Penerbit PT Elex Media Komputindo
Efranjy Agratama 2018, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Hak cipta dilindungi undang undang Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas - Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta 2018 718100527 ISBN: 978-602-04-5758-1 978-602-04-5759-8 (Digital) Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan
Apa yang Tengah Kamu Rasakan? Hai kawan, Apa yang tengah kamu rasakan? Apakah kamu sedang merasa senang? Atau, merasa sedih? Apakah kamu merasa hidupmu begitu istimewa? Atau biasa-biasa saja? Bagaimana dengan masa lalumu? Apakah begitu indah? Ataukah begitu kelam? Jika masa lalumu begitu kelam, Maukah kamu move on dari masa lalumu? Maukah kamu berhijrah demi masa depanmu? Sudah yakinkah kamu ingin mengubahnya? Sudah siapkah kamu menjadi pribadi yang luar biasa? Sudah siapkah kamu meraih kesuksesan? Sudah siapkah kamu meraih kebahagiaan? 2
Bangkit dari Keterpurukan Apa yang Ingin Kamu Ubah? Coba pejamkan mata dan bayangkan masa lalumu. Kira- kira kesalahan terbesar apa yang pernah kamu perbuatan? Kegagalan apa yang pernah kamu alami? Lantas, apa yang ingin kamu ubah? Apakah kamu sempat berpikir ingin menyerah? Apakah kamu sempat berpikir bahwa kamu tidak memiliki kesempatan lagi? Percayalah kawan, semuanya masih bisa diubah. Masa lalu kita boleh begitu kelam, tapi tidak dengan masa depan. Masa depan kita bisa jadi masih panjang. Maka dari itu kita gak boleh nyerah begitu saja. Padahal kita di masa depan ditentukan apa sikap kita di hari ini. Maka kalau hari ini kita tidak memperbaiki diri, tentu di masa depan hidup kita tidak akan lebih baik. Lihatlah kepada mereka orang yang sukses. Mereka selalu kerja keras. Semangatnya begitu jelas. Tindakannya lugas. Otaknya cerdas. Gerakannya tangkas. Sebaliknya, lihatlah mereka orang yang tidak sukses. Kerjanya malas. Tenaganya gak pernah terkuras, tapi tidurnya pulas. Hobi makan jelas. Tanggung jawabnya gak jelas. Kamu mau sukses atau tidak, semua bergantung pada dirimu. Kamu ingin terus terpuruk atau berhasil, itu terserah kamu. 3
Jadi, apa pilihan kamu? Maukah kamu bangkit dari keterpurukan? Maukah kamu meraih keberhasilan? 4
Bangkit dari Keterpurukan Semua Akan Indah pada Waktunya Kadang kita menginginkan segala sesuatu serbacepat. Kalau bisa sih semoga apa yang kita inginkan cepat tercapai, masalah yang ada cepat kelar. Memang tidak ada salahnya menuntut cepat-cepat, tapi kita harus sadar bahwa apa yang kita inginkan tidak semua bisa cling seketika. Demi menuju pada hal yang baik atau dalam mengatasi permasalahan, kecepatan itu memang diperlukan. Sebab jika tidak dapat menimbulkan masalah lainnya. Namun, perlu diingat bahwa segalanya tidak mesti bisa cepat tercapai sekaligus. Misalnya, saat ini kamu belum bisa sama sekali baca Al-Qur an terus belajar ngaji, apa besok langsung bisa lancar baca? Misalnya lagi kamu baru masuk sekolah, apa tiba-tiba langsung lulus? Tentu tidak kan. Kamu juga tidak bisa langsung minta gaji besar saat kamu kerja dan fresh graduate. Sama halnya 5
saat kamu ingin menikahi seorang yang jadi idamanmu, tidak langsung ijab kabul dan semuanya selesai. Tentu tidak ada yang bisa langsung selesai seketika, semuanya butuh waktu, tidak secepat itu. Semuanya berproses. Ingat juga bahwa sekuntum bunga juga butuh waktu dan proses untuk mekar. Begitu juga dengan kita. Kalau kita mau sukses dan ingin meraih apa yang kita cita-citakan dibutuhkan waktu dan proses. Yakinlah, semua akan indah pada waktunya. 6
tentang penulis Efranjy Agratama lahir di Wonosobo, 27 Juli 1994. Enji, panggilan akrabnya telah menyelesaikan pendidikan formal dari SD hingga SMA di Wonosobo. Kemudian, menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Sains Al-Qur an, jurusan Pendidikan Agama Islam. Kini penulis masih aktif sebagai santri di Pondok Pesantren Al-Munir Karangsari dan mengaji di sana sejak tahun 2008. Saat ini penulsi mengajar di Mts dan MA Berbaur, Yayasan Nurul Falah Berbaur. Beberapa karya yang sudah dipublikasikan antara lain Express Mudah Belajar Bahasa Arab (Grasindo, 2016), Mudah Belajar Bahasa Arab untuk Pemula (Grasindo, 2017), Untuk yang Sedang Sakit Hati, Luka karena Cinta (Quanta, 2017). Penulis bisa dihubungi melalui: Surel: alefranjy@gmail.com Facebook: Efranjy Agratama Instagram: @efranjy Whats App: 085713517730