III. MTODLOGI PNLITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Maret - April 04. B. Alat dan Bahan. Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian antara lain wadah kultur (botol kaca), botol film, pipet tetes, pipet ukur, bunsen, lampu TL 6 watt, instalasi aerasi, mikroskop inokuler, Sedgewick rafter, gelas penutup, tabung erlenmeyer, gelas ukur, kain kasa, termometer ruang, timbangan analitik, alat sentrifugasi, tabung sentrifuse, counter, autoklaf, aluminium foil dan kapas.. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:. Spirulina sp. Spirulina sp. yang digunakan berasal dari PTPN VII Unit Usaha Bekri, Lampung Tengah yang dikultur di Laboratorium Budidaya Perikanan Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.. Kulit buah kopi Kulit kopi yang digunakan berasal dari sentra produksi kopi di Desa Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat. Kulit kopi diambil langsung setelah
proses penggilingan kemudian dijemur hingga kering dan dihaluskan sampai berbentuk tepung. Jenis kopi yang digunakan adalah dari jenis Coffea robusta.. Akuades Akuades yang digunakan disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu o C selama 5 menit untuk menghindari kontaminasi. 4. Buffer Buffer yang digunakan adalah CaCO dengan perbandingan Buffer dan akuades :0. 4. Alkohol 70% Alkohol digunakan untuk mensterilisasi alat dan bahan. B. Rancangan Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 6 perlakuan dan kali ulangan. Rancangan penelitian terdiri dari: Perlakuan A (0%) : 0 ml media cair kulit buah kopi + 00 ml akuades Perlakuan B (0,5%) : ml media cair kulit buah kopi +99 ml akuades Perlakuan C (,5%) : ml media cair kulit buah kopi +97 ml akuades Perlakuan D (,5%) : 5 ml media cair kulit buah kopi +95 ml akuades Perlakuan (,5%) : 7 ml media cair kulit buah kopi +9 ml akuades Perlakuan F (4,5%) : 9 ml media cair kulit buah kopi + 9 ml akuades Selama penelitian dilakukan penempatan dan ulangan secara acak (Gambar 6). D B B C C F A D F C A A F D Gambar 6. Penempatan Botol Kultur selama Penelitian
Keterangan : A : Kontrol A ulangan C : Perlakuan C ulangan A : Kontrol A ulangan D : Perlakuan D ulangan A : Kontrol A ulangan D : Perlakuan D ulangan B : Perlakuan B ulangan D : Perlakuan D ulangan B : Perlakuan B ulangan : Perlakuan ulangan B : Perlakuan B ulangan : Perlakuan ulangan C : Perlakuan C ulangan : Perlakuan ulangan C : Perlakuan C ulangan Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij = µ + σi + ij Keterangan : Yij = Data pengamatan perlakuan ke-i, Ulangan ke-j µ = Nilai tengah umum σi = Pengaruh penambahan ekstrak air kulit kopi ke-i ij = Galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j C. Prosedur Penelitian. Persiapan a. Sterilisasi Alat dan Bahan Persiapan penelitian meliputi persiapan alat dan bahan serta sterilisasi alatalat yang akan digunakan untuk mencegah kontaminasi. Seluruh peralatan yang akan digunakan dalam penelitian dicuci, dikeringkan dan disimpan di tempat yang kering. Wadah kultur, akuades dan tabung sentrifuse disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu o C selama 5 menit dengan tekanan atm. Botol film dan selang aerasi dicuci lalu dikeringkan, kemudian disterilisasi dengan alkohol 70% dan diletakkan ditempat yang kering. b. Pembuatan Media Kulit Buah Kopi Media kulit buah kopi yang digunakan sebagai media pertumbuhan Spirulina sp. berasal dari buah kopi segar yang baru dipanen dan digiling,
4 kemudian dihaluskan hingga menjadi tepung dengan jenis kopi yang digunakan adalah Coffea robusta. Pembuatan media dilakukan dengan cara : - Penggilingan buah kopi untuk memisahkan kulit dan biji - Kulit buah diambil dan dijemur selama jam - Kulit buah digiling dengan mesin penggiling hingga berbentuk tepung - Setelah berbentuk tepung, kemudian ditimbang sebanyak 50 gr - Selanjutnya tepung kulit buah kopi dibungkus dengan kain kasa dan direndam dalam akuades 50 ml. - Perendaman dilakukan hingga air berwarna kecoklatan selama ± 0 menit, kemudian disterilisasi dengan autoklaf pada suhu o C selama 5 menit. c. Menghitung Kepadatan Awal Perhitungan dilakukan di bawah mikroskop menggunakan kamar hitung Sedgewick rafter. Spirulina sp. sebanyak ml (kepadatan ± 0 5 unit/ml) disentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 500 rpm untuk memisahkan biomassa Spirulina sp. dari media. ndapan Spirulina sp. diinokulasikan ke dalam masing-masing 00 ml botol kultur yang telah berisi media perlakuan. Jumlah sel yang digunakan sebagai inokulan ± 0 5 unit/ml. Penghitungan jumlah bibit Spirulina sp. untuk kultur menggunakan rumus seperti dibawah ini : Keterangan: V = Volume bibit untuk penebaran awal (ml) N = Kepadatan bibit/ stock Spirulina sp. (unit/ ml) V = Volume media kultur yang dikehendaki (L) N = Kepadatan bibit Spirulina sp. yang dikehendaki (unit/ml) (dhy dan Kurniawan, 00).
5 Wadah kultur secara acak diletakkan ke dalam rak kultur dan diberi pencahayaan lampu TL buah berkekuatan 6 watt. Lampu diletakkan diantara wadah kultur yang berjarak 0 cm dari wadah kultur dengan fotoperiodesitas jam terang dan jam gelap.. Pelaksanaan a. Sampling Sampling dilakukan setiap 4 jam sekali dengan mengambil sampel dari masing-masing wadah kultur sebanyak ml, kemudian diamati di bawah mikoskop. b. Pengukuran Kualitas Air dan Lingkungan Data kualitas air dan lingkungan berupa suhu air, suhu ruang, ph air dan intensitas cahaya. Pengukuran suhu air, suhu ruang setiap dan ph dilakukan setiap 4 jam sekali. Sementara itu, pengukuran intensitas cahaya dilakukan pada akhir penelitian.. Pengamatan a. Kepadatan unit Spirulina sp. Penghitungan unit Spirulina sp. dilakukan dibawah mikroskop menggunakan kamar hitung Sedgewick Rafter. Jumlah sel yang didapat selanjutnya digunakan untuk menghitung kerapatan sel. Perhitungan kerapatan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sidabutar, 00). N = n ( ) ( ) Keterangan: N = Kerapatan Spirulina sp.(unit/ml) n = Jumlah plankter dalam 0 lapang pandang s = Jumlah lapang pandang Sedgewick rafter
6 lp p v = Jumlah lapang pandang yang digunakan = Volume subsampel = Volume sampel b. Kecepatan Pertumbuhan Menurut Gotelli (995) dalam Andresen (005), kecepatan pertumbuhan (k) mikroalga dihitung dengan menggunakan rumus berikut: K = Keterangan : K = Kecepatan pertumbuhan N t = Kepadatan populasi pada waktu t N o = Kepadatan populasi sel pada waktu 0 T 0 = Waktu awal T t = Waktu pengamatan c. Kualitas Air dan Lingkungan Data yang diambil yaitu suhu air, suhu ruang, ph dan intensitas cahaya. Suhu air, suhu ruang dan ph di ukur setiap 4 jam sekali bersamaan dengan pengambilan sampel. Sementara itu, intensitas cahaya di ukur pada akhir penelitian dengan menggunakan Lux meter. 4. Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian berupa kepadatan populasi dan kecepatan pertumbuhan. Kepadatan populasi selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis ragam ANOVA dan apabila hasil uji antar perlakuan berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) dengan selang kepercayaan 95% (Kusriningrum, 008).