BAB IV TELAAH AYAT-AYAT AL-QUR AN TENTANG TUMBUH KEMBANG MANUSIA DALAM KITAB AL-JAWA>HIR. A. Ayat-ayat Tentang Tumbuh Kembang Manusia dalam Al-Qur an

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ciptaannya yakni manusia. Manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik bentuk

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

TUGAS AGAMA Nama : Nur Wulan Sari NRP : Jurusan : Teknik Mesin

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB IV T}ANT}A>WI> JAWHARI> hitung dan dikenal sebagai seorang sufi. Ia pengikut madzhab ahl sunnah wa aljama ah

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia

Ilmu Al-Qur an. -Pengantar - Pengertian Pisau Analisis - Manthuq & Mafhum - Haqiqi & Majazi - Muthlaq & Muqayyad

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Ma had Tarbawi Al-Hurriyyah

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif )

BAB IV ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSAAN TERSANGKA PENGIDAP GANGGUAN JIWA MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

Bab 1 PENDAHULUAN. QS. Al-Baqarah ayat 282 berkenaan dengan aktivitas atau kegiatan ekonomi:

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dzul Jalaali wal Ikraam, Jaami'un Naasi liyaumin laa raiba fiih

Bacaan Tahlil Lengkap

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.


SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan,

TAFSIR SURAT AL-ZALZALAH (Studi Perbandingan Antara Tafsir Thanthowi dengan Tafsir Thabathaba i)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1

BAB I PENDAHULUAN. akhir hayat. Pada waktu bayi, seorang bayi menguasai keterampilan-keterampilan

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

Pertanyaan : Apa yang dapat anda katakan pada kami tentang Bumi

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

HUKUM-HUKUM SEPUTAR N I F A S حفظه هللا Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

TAFSIR SURAT AL- AADIYAAT

BAB I PENDAHULUAN. ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek. bioskop, entah itu film anak, remaja atau dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

Hukum mengingkari kehidupan akhirat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Hadits-hadits Shohih Tentang

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Rahasia di Balik Uban Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. terbagi menjadi kepulauan-kepulauan. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang. pentingnya pendidikan seperti pada ayat berikut ini:

Pensyarah: Ustazah Nek Mah Bte Batri Master in Islamic Studies Calon PhD- Fiqh Sains & Teknologi Calon PhD -Pendidikan Agama Islam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 2

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO


Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Iman Kepada KITAB-KITAB

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Konsisten dalam kebaikan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

Transkripsi:

BAB IV TELAAH AYAT-AYAT AL-QUR AN TENTANG TUMBUH KEMBANG MANUSIA DALAM KITAB AL-JAWA>HIR A. Ayat-ayat Tentang Tumbuh Kembang Manusia dalam Al-Qur an 1. Dalam surat al-ru>m ayat 54: ا لل ه ا ذى خ ل ق ك هم ن ع ف ث مه ذ ع ف ب ف د ع ف ث قه ذوة مه ذ ع ف ب ف د قه ذوةث ع ف و ش ي ب ة ي خ قه هق ا ي ش آءه وهو ا ف ق ي ه ا كد ي ه ر Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Lagi Maha Kuasa. 1 2. Dalam surat al-h{ajj ayat 5 ي أ ي ه ا ا ن ا هس إ ن هكن ته ف ى ر ي ثب ن ا ب ف ث ف إ ن ذا ل ق ك ن هم ن ته ر ا ثب مه ذ ن ط ف ثة مه ذ ع ق ك ثة مه ذ ض غ ثة خ ق ذك ثة و غ ي ر خ ق ذك ثة ننه ب ي ن هم و نهك ر فى ا ل ر ح ام ا نش آءه إ ى أع ث س م ى مه ذ نه خ ر ه ع هم ط ف ال مه ذ ت ب قهغهوا أ هش ذد هك و ن هم ذ ي ه ت و ف ذ ى و ن هم ذ ي ه ر د إ ى أ ر ذل ا ف ه ه مر م ي ال ي ف ق ب ف د ع ق ث ش ي ا و ت ر خ ا ل ر ض ها د ة فإذ آ أن ز نا عق ي ه ا ا مآء ا ه ت ذزت و رب ت و أ ن ب ت ت هك ن ز و ج ب ه ي ثج Hai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak 1 M. Shohib Thahir, dkk, Al-Qur an Terjemah & Asbabun Nuzul (Jakarta: PT. Indiva Media Kreasi, 2009), 410. 57

58 sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan, dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah. 2 B. Pandangan Imam T{ant}awi> Jawhari> tentang Ayat-ayat Al-Qur an Terkait Tumbuh Kembang Manusia Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tafsir T{ant}a>wi> ini berusaha untuk mengkompromikan pemikiran Islam dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan cara kerja berfikir manusia, khususnya umat Islam untuk lebih kritis dan modern. Sehingga al-qur an dapat diaplikasikan untuk segala zaman dengan menentang bid ah dan taqlid. Dalam menjelaskan dan menuliskan tafsirnya beliau menambahkan berbagai penjelasan tentang keajaiban alam semesta yang terdapat dalam ayat-ayat al-qur an. Beliau menjadikan al-qur an relevan dengan ilmu pengetahuan terkini. Tujuan dari penulisan kitab al-jawa>hir fi> Tafsi>r al-qur an al-kari>m adalah agar umat Islam menyukai keajaiban alam semesta yang ternyata terdapat dalam al- Qur an dan akan menjadikan manusia lebih cenderung pada nilai agama. Ketika menafsirkan al-qur an, T{ant}a>wi> selalu menambahkan gagasan ilmiah dalam penjelasannya terutama ayat yang sangat berkaitan dengan alam. Di dalamnya disisipkan pula tabel dan gambar saat menafsirkan ayat-ayat yang 2 Thahir, dkk, Al-Qur an Terjemah, 332.

59 berkaitan dengan masalah alam. Oleh karena itu, Tafsi>r al-jawa>hir dikelompokkan sebagai tafsir ilmi> atau ilmiah. Dengan corak tersebut, menyebabkan T{ant}a>wi> mendapatkan kecaman dari para ahli tafsir karena telah mencampur-adukkan kesalahan di dalam kitabnya. Seperti ketika dirinya menerangkan hakikat-hakikat keagamaan ditambahkan dengan tulisan Plato dalam Republica-nya. Tentang proses penciptaan manusia, umat Islam percaya bahwa Allah telah menciptakan dan menyempurnakan tubuh manusia. Melalui hukum penciptaannya, Allah telah menciptakan bentuk manusia dari satu tahap ke tahap yang lain. Dengan mengganti unsur-unsur yang tidak bermanfaat dengan unsur yang lebih baik di setiap perkembangan yang terjadi, sehingga terjadi keseimbangan, proporsi dan simetris yang baik dalam tubuh manusia. Pada surat al-ru>m ayat 54, T{ant}a>wi> menafsirkan ayat tersebut secara lughawi saja tanpa ada tambahan lainnya. Hasil penafsiran beliau yaitu Allah adalah yang menciptakan kalian semua dari keadaan lemah, yakni menjadikan kelemahan tersebut sebagai bawaan utama dari sejak lahir. Kemudian menjadikan dari sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat. Lalu Dia menjadikan kamu sesudah kuat itu kembali lemah dan beruban. 3 Kemudian pada surat al-h{ajj ayat 5, dalam kitabnya T{ant}a>wi> menafsirkan ayat tersebut bahwa tahapan manusia terbagi atas dua hal yakni: pertama, mulai lemahnya manusia dari segi fisik dengan pelajaran dari pengalamannya yang di dapat selama hidupnya, yakni pelajaran dalam amal manusia dan kebijaksanaan. 3 T{ant}awi> Jawhari>, al-jawa>hir: fi> Tafsir al-qur an Vol. 15, (Mesir: Mu sasah Mus}t}afa> al-ba>bi> al- Halabi>, 1929), 78.

60 Kedua, Manusia ditetapkan tumbuh di dalam rahim sampai dilahirkan dan berkembang sampai baligh. 4 T{ant}a>wi> menambahkan dalam tafsirnya bahwa manusia hendaknya mempelajari proses penciptaannya, hal ini bertujuan agar manusia dapat menjelaskan dan memahami kejadian dari proses penciptaan. Itulah yang dimaksud penciptaan manusia, meskipun al-qur an tidak menjelaskan semuannya. 5 Kemudian ada pendapat dari Tabi in yang terdapat dalam tafsir T{ant}a>wi> menerangkan bahwa al-qur an itu suatu penjelasan alam, juga penjelasan yang kemudian dapat mendidik manusia agar dapat tumbuh kuat dan matangnya akal fikiran. Lalu ada yang meninggal di usia remaja (baligh) atau lebih muda dari itu. Ada pula yang meninggal pada umur yang lebih rendah lagi yakni lansia, sangat tua. Ketika lansia, manusia tidak mengetahui apapun padahal sebelumnya begitu pintar atau sikapnya kembali seperti bayi maksudnya akal bayi saat itu sangat sedikit. Meskipun diajari dia tetap tidak mengetahuinya dan berkali-kali lupa. Ini semua merupakan bukti bahwa kiamat itu pasti datang. Perubahan tahapan ini terus berlanjut sampai meninggal. 6 Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah kemudian ia belajar sesuatu dari pengalamannya dan bila sampai pada kekuatannya di masa akhil baligh, ia memiliki pilihan dalam perbuatannya yakni melakukan usaha dengan akalnya dalam segala urusan. Oleh karena itu antara satu dengan individu yang lain 4 T{ant}awi> Jawhari>, al-jawa>hir: fi> Tafsir al-qur an Juz 11, (Mesir: Mu sasah Mus}t}afa> al-ba>bi> al- Halabi>, 1929), 4. 5 Ibid. 6 Ibid.

61 memiliki perbedaan yang disebabkan oleh perbedaan ilmu pengetahuan, kemampuan, pendidikan, akhlaq dan kesungguhan mereka. Pada kedua ayat yang telah dijelaskan sebelumnya, keduanya telah jelas menjelaskan mengenai pola tahapan perkembangan manusia secara umum. Pola yang dimaksud adalah bahwa setiap individu tumbuh dari keadaan yang lemah menuju keadaan yang kuat dan nantinya kembali melemah. Dengan kata lain, pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi ini sesuai dengan hukum alam, ada kenaikan dan penurunan. Ketika seseorang secara berangsur mencapai puncak perkembangannya, baik fisik maupun fikirannya, nantinya hal itu akan mulai menurun secara berangsur. Ketika T{ant}a>wi> menafsirkan kedua ayat di atas, selama penelitian tidak ditemukan suatu gambar atau hal lain di saat beliau menafsirkannya. Sedangkan hal itu merupakan ciri yang paling mencolok dari Kitab Tafsi>r al-jawa>hir ketika beliau sedang menafsirkan hal-hal yang berhubungan dengan sains. Namun ada hal yang menarik dari penafsirannya yakni menyisipkan pendapat-pendapat khususnya tokoh filsafat Socrates yang menjelaskan tentang kepastian akan kematian. 7 Adapun mengenai tanggung jawab yang dibebankan kepada manusia adalah untuk menghilangkan emosi dan keserakahan yang merupakan sifat binatang dengan akalnya, manusia mencapai tingkat kesempurnaan, sedangkan nafsu dan emosi memalingkan mereka dalam seluruh urusan dan menjatuhkannya kepada kelemahan dan kesombongan. Hal itu dibebankan karena manusia selalu 7 Jawhari, al-jawa>hir: Vol. 11, 5.

62 berbuat buruk sehingga mendapatkan kehinaan. Maka amanah ini ditunjukkan agar manusia dapat mencapai tujuannya dan menghindarkan dari sifat yang tidak baik. Semua fenomena alam dan kehidupan manusia yang terjadi telah dikaji sampai akhir oleh T{ant}a>wi>. Hal ini terbentuk dari prinsipnya, bahwa tidak ada satupun aktivitas di bumi maupun lainnya apabila terdapat satu umat yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, ia akan dihancurkan dan digantikan oleh umat lainnya. Sebab Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik dan suatu umat akan hilang eksistensinya kecuali memberikan manfaat. Hikmah dijadikannya tahapan manusia dari awal hingga lanjut usia adalah agar manusia percaya bahwa kehidupan setelah mati itu ada. Konteks ayat ini adalah pembuktian kekuasaan Allah dan peringatan untuk kaum musyrikin yang lebih ditekankan pada kondisi di masa kelemahan dan pikun. Diharapkan dengan mengingat masa tersebut, semua orang yang mengandalkan kekuatannya akan sadar bahwa suatu ketika bila usiannya mencapai lansia, dia akan mengalami kritis. 8 Selain itu, manusia hendaknya mempelajari proses penciptaannya, hal ini bertujuan agar manusia dapat menjelaskan dan memahami kejadian dari proses penciptaan. 8 M. Quraish Shihab, Tafsir al-mishba>h: Pesan, Kesan dn Keserasian Al-Qur an Vol. 11 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 97.

63 C. Manfaat Mengetahui Tumbuh Kembang Manusia Mengetahui akan hakikat diri sebagai manusia diakui memang sangat berguna untuk memotivasi individu maupun orang lain agar mau memikirkan kelanjutan masa depan yang diinginkan. Allah telah menciptakan manusia dengan perubahan bentuk yang mengikuti perkembangannya. Hal ini tidak lain merupakan peringatan maupun petunjuk bagi orang-orang yang berilmu, agar mereka memikirkan kejadian tersebut. Dengan memikirkannya diharapkan membawa perubahan menuju kebaikan. Sejak manusia masih di dalam kandungan, mereka telah mengalami perkembangan dan pertumbuhan secara bertahap. Setiap tahapannya terdapat halhal yang harus diwaspadai dan dimanfaatkan kesempatan tersebut disebabkan hal itu belum tentu akan terulang kembali. Seperti halnya ketika manusia berada pada tahap kanak-kanak, di mana saat itu ada masa perkembangan yang biasa dikenal dengan golden age. Ketika anak-anak mencapai masa itu, orang tua perlu mengetahuinya untuk dapat melatih anaknya menjadi lebih cerdas dan pintar. Namun orang tua tersebut tidak mengetahui pengetahuan tentangnya tentu kesempatan tersebut akan terlewatkan. Begitu pula saat manusia mencapai usia lanjut, mereka harus mengetahui potensi dan hal-hal yang perlu dijauhi di usia yang tidak lagi muda tersebut. Implikasi dari pengetahuan tentang perkembangan manusia terhadap pola hidup manusia terletak pada pemahaman mengenai tumbuh kembang manusia atas dirinya dan orang lain. Sehingga masyarakat dapat lebih mengoptimalkan setiap potensi yang dapat dilakukannya, yang kemudian nantinya hal tersebut

64 dapat berdampak positif pula terhadap orang lain. Dengan demikian terwujudlah manusia yang berpengetahuan, beriman, dan meraih keinginannya tanpa harus menjadi beban orang lain. Pemahaman lebih dini megenai hal tersebut dapat mempengaruhi jiwa dan nasib masyarakat, kaum intelektual dan semua individu untuk tetap mengingat tahapan perkembangan yang terjadi pada dirinya agar dapat mencegah dan mendapatkan jawaban dari permasalahannya. Hal ini sangat berpengaruh dalam membentuk pola pikir masyarakat.