Disampaikan oleh: Bupati Pasaman Barat

dokumen-dokumen yang mirip
Sekapur Sirih. Simpang Empat, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statisitik Kab. Pasaman Barat. Chardiman, S.ST, MM

BAB 1 PENDAHULUAN. kesepakatan global ( Millenium Development Goals/MDG s) pada tahun 2015,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA Selaku SEKRETARIS TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi Sumatera Barat Tahun

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1

Oleh : Dr. H. LAZWARDI, M. KES Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2013

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. MDGs lainnya, seperti angka kematian anak dan akses terhadap pendidikan

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Masyarakat (IPM). IPM terdiri dari tiga aspek yaitu pendidikan,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

2017, No Indonesia Nomor 5360); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi (Lembaran Negara Republik Indones

GAMBARAN UMUM. # Luas wilayah Provinsi Bali 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d tahun Realisa si (s/d 2012)

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2003 TENTANG

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

VISI & MISI DINAS KEHUTANAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2003 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

RGS Mitra 1 of 15 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2003 TENTANG

P E R A T U R A N D A E R A H K A B U P A T E N P A S A M A N B A R A T

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

PROPENDAKIN (PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN) PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI BANTUAN KEUANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN PURWOREJO

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

PENGUMUMAN GOL. RUANG KUALIFIKASI PENDIDIKAN. TAMAN KANAK-KANAK NEGERI S.1 PGTK/ PAUD III/a 1 1 PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

Pelayanan Administrasi Perkantoran. Tersedianya pemiliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana perkantoran dan aparatur

BUPATI PAMEKASAN TENTANG BUPATI PAMEKASAN, pembangunan perdesaan sehat, diperlukan

Buku Indikator Kesehatan PROVINSISULAWESI BARAT

Dinas Kesehatan Aceh 2016

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KONGRES KE 15 DAN TEMU ILMIAH INTERNASIONAL PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA TAHUN 2014

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Bappeda Provinsi NTB

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Transkripsi:

PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (TKPKD) DALAM SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PENCEGAHAN ANAK KERDIL (STUNTING) DI KABUPATEN PASAMAN BARAT Disampaikan oleh: Bupati Pasaman Barat Disampaikan pada Rapat Koordinasi Mendorong Konvergensi/Integrasi Program Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) di Wilayah Prioritas Jakarta, 21-23 November 2018

SISTEMATIKA PAPARAN Gambaran Umum Pasaman Barat Analisa Belanja Publik untuk Penanggulangan Kemiskinan (termasuk Analisa Stunting) Pemanfaatan Dana Desa untuk Intervensi Stunting

KONDISI UMUM PASAMAN BARAT Luas Wilayah : 3887,77 KM 2 SUMATERA UTARA Sei. Beremas Ranah Batahan PASAMAN BARAT Koto Balingka Lembah Melintang Sei. Aua Sasak Ranah Pasisie Gn. Tuleh PASAMAN Luhak Nan Duo KAB. PASAMAN Kinali Talamau Batas Wilayah : Utara : Kab. Mandailing Natal Selatan : Kab. Agam Timur : Kab. Pasaman Barat : Samudera Indonesia Kabupaten Pasaman Barat terdiri dari : 11 Kecamatan 19 Nagari 212 Jorong Jumlah Penduduk (2017) : 427.295 jiwa Laki-Laki =216.093 Perempuan = 211.202 SR : 102 KAB. AGAM BAPPEDA PASBAR, 2018

Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Sumatera Barat Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2017 5.13 5.42 5.33 5.27 5.12 5.59 5.43 5.34 5.09 5.15 5.45 5.35 6.23 5.78 5.75 5.81 6.08 6.12 5.62 Kab/Kota Provinsi Sumatera Barat (5,29%) Keterangan: Pertumbuhan ekonomi Pasaman Barat berada di posisi ke-12 dari 19 Kab/kota di Sumatera Barat, lebih tinggi dari ratarata Propinsi Sumatera Barat

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pasaman Barat Tahun 2013-2017 6.54 6.03 5.70 5.33 5.35 7.00 6.00 y = -0.308x + 6.714 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 Sumber :BPS (PDRB) 2013 2014 2015 2016 2017 Keterangan: Pertumbuhan ekonomi Pasaman Barat menunjukkan trend penurunan dalam 5 (lima) tahun terakhir

Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan (%) Provinsi Sumatera Barat 2017 14.67 7.79 9.06 7.35 5.56 8.46 7.59 7.15 7.41 7.21 6.68 7.26 4.74 3.66 2.01 6.17 5.35 5.88 5.20 Kab/Kota Nasional (10,12%) Provinsi Sumatera Barat (6,87%) Keterangan: Angka Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat lebih tinggi dari rata-rata Propinsi Sumatera Barat namun lebih rendah dari rata-rata nasional

Perkembangan Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2013-2017 8.00 7.80 7.60 7.86 7.93 7.40 7.20 7.00 7.08 7.40 7.26 6.80 6.60 2013 2014 2015 2016 2017 Keterangan: Angka Kemiskinan Pasaman Barat berfluktuasi dalam 5 (lima) tahun terakhir dengan trend penurunan, dari 7,86% pada tahun 2013 menjadi 7,26% pada tahun 2017.

56.33 Posisi Relatif Indeks Pembangunan Manusia Propinsi Sumatera Barat Tahun 2017 67.31 66.15 64.48 68.12 67.15 68.73 66.30 62.91 65.86 68.71 63.92 79.23 75.54 69.07 74.54 77.67 76.34 74.51 Kab/Kota Provinsi Sumatera Barat (71,24%) Keterangan: IPM Pasaman Barat Tahun 2017 63,92, lebih rendah dari rata-rata Propinsi Sumatera Barat maupun nasional.

Relevansi Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2013-2017 68.91 68.31 69.36 69.98 68.90 69.55 y = 0.603x + 68.235 70.73 70.18 71.24 70.81 y = 0.628x + 67.666 63.92 64.56 65.26 66.03 66.83 y = 0.729x + 63.133 2013 2014 2015 2016 2017 Nasional Provinsi Sumatera Barat Kab. Pasaman Barat Keterangan: IPM Pasaman Barat dalam 5 (lima) tahun terakhir, tumbuh lebih cepat daripada IPM Propinsi Sumatera Barat maupun nasional.

PERIODE ANALISA: NOVEMBER 2017 SEPTEMBER 2018

1. KELEMBAGAAN TKPKD Makro Kelompok Kesehatan Kelompok Pendidikan Kelompok Infrastruktur Kelompok Sosial Kelompok Tenaga Kerja Bappeda Dinas Kesehatan Dinas Pendidiikan Dinas PU- PR Dinas Sosial Disnaker Pemberday aan Masy. BPKD RSUD Bappeda Dinas Perkim Bappeda Penanaman Modal

2. MEKANISME Penetapan SK Pokja By Name, untuk menghindari pergantian personil selama proses analisis Pendampingan oleh TNP2K ToT Analisa Belanja Publik Workshop di Kabupaten Workshop di Daerah Fasilitasi oleh TKPKD Pertemuan Tim di Kabupaten Pendampingan oleh Bappeda FGD

3. TAHAPAN ANALISIS Identifikasi Masalah Analisa Keterkaitan Analisa Posisi Relatif Analisa Perkembangan AntarWaktu Analisa Efektivitas Analisa Relevansi Perkembangan Mengidentifikasi Akar Masalah dari Isu Strategis Yang Diperoleh dari Idntifikasi Masalah Analisa Priroritas Intervensi Wilayah Analisa Anggaran Menganalisa wilayah-wilayah prioritas intervensi sesuai permasalahan Menganalisa Alokasi Anggaran untuk Menyelesaikan Masalah Penulisan Naskah

25.73 27.42 39.88 38.67 Posisi Relatif Stunting Pada Balita Propinsi Sumatera Barat tahun 2017 32.95 33.60 31.27 27.00 40.56 36.17 26.93 32.09 22.58 31.85 26.38 29.62 24.44 28.02 25.98 IDENTIFIKASI MASALAH Kab/Kota Nasional (29,6) Provinsi Sumatera Barat (30,6) Keterangan: Prevalensi Stunting Pasaman Barat Tahun 2017 lebih tinggi dari Rata-Rata Propinsi maupun Rata-Rata Nasional

IDENTIFIKASI MASALAH 34.50 34.14 34.00 33.50 33.00 32.50 32.23 32.09 Analisis Efektifitas Prevalensi Stunting Kab.Pasaman Barat Tahun 2015-2017 32.00 31.50 31.00 2015 2016 2017 34.14 32.23 32.09 Perkembangan antar Wakatu Stunting 0-59 Bulan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2015 s/d 2017 2015 2016 2017

Relevansi Stunting pada balita 0-59 Bulan Di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2015-2017 34.14 32.23 y = -1.0258x + 34.871 32.09 y = 0.3x + 28.1 29.00 27.50 27.60 25.50 y = 1.5x + 24.9 30.60 29.60 Trend nasional y= 0,3x+28,1, prevalensi stunting naik Trend Propinsi y =1,5x+24,9, prevalensi stunting turun Trend Pasaman Barat y=-1,0258x+34,871 Nasional Provinsi Sumatera Barat Kab. Pasaman Barat 2015 2016 2017 Sumber: Profil Kesehatan Propinsi Sumbar

RINGKASAN HASIL IDENTIFIKASI MASALAH STUNTING DI KABUPATEN PASAMAN BARAT IDENTIFIKASI MASALAH Posisi Relatif Lebih Tinggi dari Rata-Rata Propinsi dan Nasional Relevansi Perkemban gan (Relevan) Prevalensi Stunting Pada umur 0-59 Bulan Perkemban gan Antar Waktu (Trend Menurun) Efektivitas (Efektif)

THEORY OF CHANGE (TOC) PREVALENSI STUNTING DI KABUPATEN PASAMAN BARAT Phase PROGRAM Program Penanggulangan Penyakit Menular 1 Program Kesehatan Reproduksi Remaja (DP2KB) Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan & Anak Program Peningkatan Ketahanan Pangan Program Program Upaya Pelayanan Kesehatan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan (DPMN) 2 3 4 5 6 7 8 9 Program Penyiapan tenaga Pendamping kelompok Bina Keluarga (DP2KB) Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyabdu Padu (DP2KB) 10 11 Tujuan jk.pendek Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Remaja Putri : - % Pemberiian Fe pada Remaja Putri Noted : data dr Dinas Pendidikan Meningkatnya pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil : - % K1 - % K4 Menigkatnya Ketersediaan Tenaga Kesehatan : - Rasio Dokter - Rasio Bidan - Rasio Nutrisionis - Rasio Sanitarian Meningkatnya Peran serta Masyarakat - % Posyandu Aktif Tujuan Jk. Menengah Meningkatnya Derajat Kesehatan Balita - Asi Eksklusif - IDL - Vit A pada Bayi dan Balita Meningkatnya sanitasi layak -% Air minum layak % STBM % Jamban Sehat Meningkatnya Derajat Kesehatan Ibu Hamil - % Bumil KEK % Bumil Anemia % Fe ibu Hamil Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Bayi : - % Kunjungan Neonatus - % Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Meningkatkan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan Bayi dan Balita - % Balita ditimbang - DDTK Pada Bayi dan balita Meningkatnya Ketersediaan Pangan Rumah Tangga - % Skor pola pangan harapan Tujuan Jk. Menengah Meningkatnya Derajat Kesehatan Bayi : - % BBLR - % Bayi Prematur Menurunnya Prevalensi penyakit pada Bayi dan Balita - % Diare pada Balita - % Pemberian Obat cacing pada balita - % Bayi Sakit Meningkatnya Status Gizi Balita - % Balita Gizi Buruk - % Balita Gizi Kurang Meningkatnya Konsumsi energi dan Protein /Kapita - % Konsumsi Energi/Kapita/Hari - % Konsumsi Protein /Kapita/Hari Tujuan Jk. Panjang MENURUNNYA PREVALENSI STUNTING IK: Prevalensi Stunting 32,09% (th 2017)

A. Intervensi Gizi Spesifik Keterkaitan Intervensi Gizi Spesifik Kabupaten Pasaman Barat2014-2017

B. Intervensi Gizi Sensitif Analisa Keterkaitan Intervensi Bidang Gizi Sensitif Kabupaten Pasaman Barat2014-2017

PRIORITAS INTERVENSI WILAYAH

PRIORITAS INTERVENSI WILAYAH

PRIORITAS INTERVENSI WILAYAH

Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%) PRIORITAS INTERVENSI WILAYAH 91.00 Pengelompokan Wilayah berdasarkan Stunting 0-59 Prop dan Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%) Kab. Pasaman Barat - 2016 Sumber :Profil Kesehatan Propinsi Sumbar 86.00 81.00 Kec. Luhak Nan Duo Kec. Kinali 76.00 Kec. Sungai Aur 71.00 66.00 61.00 56.00 51.00 Kec. Pasaman Kec. Lembah Malintang Kec. Talamau Kec. Sungai Beremas Kec. Sasak Ranah Pasisie Kec. Koto Kec. Ranah Batahan Kec. Gunung Tuleh 46.00 1.00 11.00 21.00 31.00 41.00 Stunting 0-59 Prop

Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%) PRIORITAS INTERVENSI WILAYAH Pengelompokan Wilayah berdasarkan Stunting 0-59 Prop dan Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%) Kab. Pasaman Barat - 2016 101.00 Sumber :Profil Kesehatan Propinsi Sumbar Kec. Ranah Batahan 91.00 81.00 71.00 Kec. Luhak Nan Duo Kec. Kinali 61.00 51.00 41.00 Kec. Pasaman Kec. Sungai Aur Kec. Sasak Ranah Pasisie Kec. Koto Balingka Kec. Sungai Beremas Kec. Lembah Malintang Kec. Talamau Kec. Gunung Tuleh 31.00 1.00 11.00 21.00 31.00 41.00 Stunting 0-59 Prop

PENGANGGARAN Pada Tahun Anggaran 2018, Anggaran untuk intervensi stunting di Kabupaten Pasaman Barat mencapai Rp. 151.327.479.839,- Yang terdiri dari: a) Intervensi gizi spesifik = Rp. 13,7 Milyar b) Intervensi Gizi Sensitif = Rp. 157,5 Milyar Program strategis 3x 1000 (jamban gratis, renovasi rumah, dan listrik gratis) Strategi Penganggaran Memanfaatkan Dana Desa Penguatan fungsi Koordinasi melalui TKPKD dan Tim Koordinasi Penanganan Stunting

PENGANGGARAN Program strategis 3x 1000 (jamban gratis, renovasi rumah, dan listrik gratis) Program 3x1000 berupa bantuan jamban gratis, renovasi rumah tidak layak huni, dan listrik gratis sudah dijalankan sejak TA 2016, dilaksanakan oleh OPD dan Kecamatan Sejak Tahun 2017, program prioritas ini diperkuat dengan dukungan dana nagari (dana desa) Kerjasama dengan TNI untuk pembangunan jamban bagi masyarakat

PEMANFAATAN DANA DESA Keharusan bagi Nagari mengalokasikan minimal 10% anggarannya untuk Pengentasan Kemiskinan Mengakomodir program penanganan stunting pada Peraturan Bupati tentang Penyusunan Anggaran Nagari Melimpahkan pengelolaan seluruh Polindes dari Dinas Kesehatan ke Nagari, sehingga Nagari bisa mengalokasikan anggaran untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di Polindes

PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN REGULASI Tim Koordinasi Penanganan Stunting yangterdiri dari OPD TKPKD Tim Analisis Belanja Publik yang terdiri dari Kasubbag Program pada OPD TKPKD Mengakomodir isu penanganan stunting pada dokumen perencanaan daerah Penyusunan Regulasi, seperti Peraturan Bupati tentang GERMAS untuk penurunan Stunting Integrasi program lintas-opd, seperti pencanangan Kampung KB di lokasi prioritas penanganan stunting (10 Nagari)