Tentu saja tujuan pemberian mata kuliah kewirausahaan bukanlah untuk membuat Anda mahir membuat business plan. Tujuan pemberian mata kuliah ini adalah agar Anda tertarik dan memulai menjadi wirausaha dengan membuat Rencana Bisnis. Rencana Bisnis, sekali lagi bukanlah tujuan akhir dari mata kuliah ini. Ini hanyalah sebuah alat bantu agar Anda dapat mensistemasi logika bisnis Anda. Kelak saat memulai usaha, janganlah terlalu lama atau terlalu asyik dengan paperwork seperti ini. Tabel 6.2 Perbedaan Rencana Bisnis dan Perencanaan Bisnis Dimensi Rencana Bisnis Perencanaan Bisnis (Business Plan) (Business Planning) Waktu Pembentukan Pengembangan organisasi, oraganisasi baru produk, ataupun jasa yang (organisasi, produk, dimiliki ataupun jasa) Kompleksitas Sederhana Sangat kompleks dan holistic Struktur Focus pada 3 hal Menyeluruh, mencakup utama, yaitu ide pengembangan semua bisnis, pemasaran, struktur dan fungsi organisasi dan keuangan (sumber modal) Jangka Waktu Perencanaan jangka pendek (3-7 tahun) Perencanaan strategis jangka panjang (lebih dari 10 tahun) Sebuah Rencana Bisnis merupakan sebuah "gudang" ide-ide dalam menjalankan rencana bisnis Anda. Dengan menuliskannya, Anda akan mudah untuk melihat atau meninjau kembali ideide tersebut. Sehingga, Anda tetap berada di jalur yang Anda rencanakan dan bisa membangkitkan antusiasme dan visi bisnis Anda pada saat Anda kehilangan arah dan semangat. Silakan anda coba mencari referensi bagaimana membuat perencanaan bisnis semenarik mungkin. Anda dapat menemukan referensi dari internet maupun buku yang relevan. 1. Hal-Hal Mendasar yang Harus Tercantum dalam Sebuah Rencana Bisnis: a. Rencana (bisnis) Anda diawali dengan ide (bisnis) yang ingin Anda jalankan. b. Alasan bahwa ide Rencana Bisnis Anda merupakan sebuah jawaban atas kebutuhan, permintaan pasar, atau dapat menciptakan pasar baru. c. Alasan bahwa Anda adalah orang yang paling tepat untuk menjalankan bisnis ini. d. Penjelasan mengenai cara mengembangkan bisnis Anda dan bagaimana akan menghasilkan uang atau memberi keuntungan. e. Sasaran pasar, siapa pembeli produk Anda, dan bagaimana Anda mendapatkan penjualan.
f. Rincian mengenai dana yang dibutuhkan untuk memulai bisnis tersebut. Rencana Bisnis pada umumnya terdiri dari tujuan bisnis, strategi yang digunakan untuk mencapainya, masalah potensial (potential problem) yang kira-kira akan dihadapi dan cara mengatasinya, struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab), dan modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan serta bagaimana mempertahankannya agar berhasil berproduksi di atas titik impas (break even point). Menarik tidaknya sebuah Rencana Bisnis sangat bergantung pada bagaimana cara kita menulis dan menyusunnya. Sering kali kita memiliki ide bisnis yang brilian, tetapi kesulitan dalam mengungkapkannya. Rencana Bisnis akan baik apabila mengikuti pedoman yang berlaku dalam dunia bisnis, baik dari segi susunan maupun isi. Ada 3 (tiga) bagian utama dari sebuah Rencana Bisnis: 1. Konsep Bisnis; menjelaskan secara rinci mengenai industri yang digeluti, struktur bisnis, produk dan jasa yang ditawarkan, dan bagaimana cara menyukseskan bisnis. 2. Pasar (market);membahas dan menganalisis konsumen potensial, yaitu siapa dan di mana mereka berada, dan apa yang menyebabkan mereka mau membeli, serta menjelaskan persaingan yang akan dihadapi dan bagaimana kita memosisikan diri untuk memenangkannya. 3. Rencana Keuangan; menjelaskan estimasi pendapatan dan analisis break even. Ketiga bagian utama tersebut dapat dibagi lebih rinci menjadi 7 komponen kunci, yaitu: a. Ringkasan, b. Deskripsi Bisnis, c. Strategi Pasar, d. Analisis kompetisi, e. Rencana Desain dan Pengembangan, f. Rencana Operasi dan Manajemen, g. Analisis Rencana Keuangan. Panjang pendeknya sebuah Rencana Bisnis sangatlah bergantung pada fungsi Rencana Bisnis itu sendiri. Biasanya Rencana Bisnis tebalnya antara 15 sampai 20 halaman. Namun, jika kita mengajukan sebuah bisnis baru atau bahkan industri baru yang berisiko tinggi, maka kita akan memerlukan penjelasan lebih rinci untuk menyampaikannya, bahkan mungkin sampai 100 halaman lebih. Demikian pula jika kita membutuhkan investasi baru sebesar jutaan dolar, maka kita perlu menyampaikan penjelasan yang detail untuk meyakinkan. Namun, jika kita hanya ingin menggunakan
Rencana Bisnis tersebut untuk tujuan internal seperti untuk mengatur bisnis kita, maka sebuah versi singkat sudah cukup memadai. 1. Cakupan Rencana Bisnis Terdapat berbagai macam format penulisan Rencana Bisnis, meskipun informasi di dalamnya mencakup hal-hal serupa. Komponen-komponen yang sebaiknya ada adalah: a. Ringkasan Eksekutif; b. Konsep Bisnis (industri, struktur bisnis, cara berbisnis); c. Gambaran Pasar; d. Target Pasar; e. Pesaing dan Kondisi Persaingan; f. Organisasi dan Manajemen; g. Rencana Keuangan; h. Lampiran. Maka pada bagian ini, Anda harus juga menampilkan data ringkas yang berkaitan dengan keuangan yang meliputi jumlah modal yang diperlukan, Break Even Point, periode uang kembali atau dikenal dengan Payback Period, tingkat pengembalian internal atau dikenal dengan Internal Rate of Return (IRR), dan nilai bersih saat ini atau dikenal dengan Net Present Value (NPV). Pengertian dan konsep tentang istilah-istilah di atas dapat anda baca lebih dalam di Komponen selanjutnya adalah mengenai gambaran dan perusahaan itu sendiri. Gambaran perusahaan memuat informasi-informasi sebagai berikut: a. Identitas perusahaan. Memuat data tentang nama, lokasi, dan status badan hukum perusahaan yang akan kita dirikan. b. Visi dan Misi perusahaan. Sering kali visi dan misi perusahaan dijadikan bahan pertimbangan oleh pembaca Rencana Bisnis yang irrgin menjadi rekan atau partner bisnis kita. c. Gambaran sekilas tentang produk/jasa. Bagian ini memuat gambaran sekilas tentang produk yang akan dibuat. Produk harus ditampilkan semenarik dan serealistis mungkin untuk lebih menarik perhatian pembaca. dwiretno.lecture.ub.ac.id/files/.../put_13_kelayakanusahatani.do c https://dokumen.tips/documents/irr-roi-dan-bep.html d. Perkembangan sampai saat ini. Pembaca akan mencoba mencari informasi tentang apa yang telah kita lakukan atau perkembangan yang ada sampai pada saat kita membuat Rencana Bisnis
tersebut. e. Status hukum dan kepemilikan. Hal ini penting diketahui dan diinformasikan dalam Rencana Bisnis yang dibuat agar pembaca lebih yakin akan kelangsungan bisnis yang direncanakan. Informasi selanjutnya yang harus ada di Rencana Bisnis adalah mengenai pesaing dan bagaimana kondisi persaingan yang ada. Informasi yang ditampilkan dapat berupa: a. Pesaing. Pesaing dalam hal ini bisa berupa pesaing langsung maupun pesaing tidak langsung. Pesaing langsung adalah pesaing yang memiliki produk yang bentuknya sama dengan produk kita, sedangkan pesaing tidak langsung adalah pesaing yang memliki produk yang bentuknya berbeda dengan produk kita, tapi fungsinya sama. b. Potensi Persaingan. c. Posisi dalam persaingan. Informasi ini penting agar kita bisa membuat asumsi yang lebih nyata. Jangan sampai Anda membuat Perencanaan Bisnis yang membingungkan bagi pembaca. Kebingungan ini disebabkan jika Anda mencampurkan data-data yang seharusnya cukup ditampilkan di lampiran justru dimasukkan di bagian utama Perencanaan Bisnis. Data-data yang sebaiknya Anda tampilkan di lampiran adalah: a. Kontrak. Pada bagian ini, kontrak kerja sama yang sudah dibuat, contohnya dengan pemasok, agen, dan sebagainya, sebaiknya ditampilkan. Hal ini akan lebih meyakinkan pembaca. b. Rekomendasi. Bagian ini jika ada akan sangat membantu untuk lebih meyakinkan pihak yang membaca Perencanaan Bisnis Anda bahwa Anda mempunyai kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis yang direncanakan. c. Foto-foto. Foto denah lokasi, persiapan-persiapan, desain, logo, produk, personel tim, dan foto-foto lain yang akan membantu meyakinkan pihak yang membaca Perencanaan Bisnis. d. Rincian keuangan. Semua perhitungan keuangan cukup dimasukkan di lampiran. e. Resume. Di bagian ini, untuk lebih memberikan keyakinan yang memadai, data pribadi dari semua anggota tim dilampirkan. Berikut juga ada beberapa tips yang bisa Anda aplikasikan saat membuat Perencanaan Bisnis: a. Penampilan. Rencana Bisnis sebaiknya diketik/dicetak, bisa dijilid atau ring (spiral) binding, minimalkan kesalahan ketik. b. Panjang halaman biasanya antara 10-20 halaman, hindarkan lebih dari 40 halaman, kecuali untuk proyek-proyek yang kompleks dan berisiko tinggi. c. Halaman muka (cover) dan judul. Pada halaman muka harus dicantumkan nama perusahaan,
alamat, telepon,dan tanggal pembuatan Rencana Bisnis. d. Ringkasan. Pada bagian ringkasan ini berisi 1-2 halaman berisi status bisnis, produk/jasa, konsumen/pasar, proyeksi keuangan, target 3-7 tahun ke depan, jumlah modal yang dibutuhkan, dan keuntungan bagi calon investor. e. Daftar isi, mempermudah pembaca Rencana Bisnis dalam mencari informasi yang mereka perlukan, cantumkan seluruh bagian dalam daftar isi serta nomor halamannya.