BAB I PENDAHULUAN. Salah satu syarat agar disiplin kerja karyawan dapat ditumbuhkan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi seperti sekarang ini persaingan semakin tinggi baik untuk perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya untuk senantiasa produktif sebab semangat keberadaan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi berbagai tantangan dan dinamika pelistrikan saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Bidang jasa pelayanan yang berkaitan dengan pariwisata mungkin sudah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama dari seluruh kegiatan atau aktifitas dalam mencapai tujuan sekaligus untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan sebuah organisasi dapat direaliasikan karena adanya dukungan

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang pendidikan berdasarkan asas

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam sistem operasi organisasi atau perusahaan, suatu potensi Sumber. Daya Manusia pada hakekatnya adalah salah satu modal dan

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa pegawai dapat. tinggi dan berkualitas dalam bidang pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

I. PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan dirasakan jauh lebih besar daripada sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan antar perusahaan khususnya yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN Kinerja Pegawai Di Sekretariat Direktorat Jenderal. Pendidikan Islam Kementrerian Agama RI

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BABl PENDAHULUAN. Pelayanan publik menurut Thoha (1994) merupakan suatu kegiatan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

BAB I PENDAHULUAN. dan cekatannya para petugas pelayanan, birokrasi yang berbelit-belit, calo

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam mencapai kinerja. Robbins (2007) mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama (Robbins: 2008). Namun dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan maupun kegagalan. Kondisi ini sangat ditentukan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahap kedua adalah pengkapasitasan inilah yang sering disebut capasity

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan dalam suatu perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu sebagai bentuk kontribusi karyawan dalam mencapai hasil kerja atau target perusahaan. Mangkunegara (2014:9), menyatakan bahwa pencapaian kinerja dari seorang karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sehingga dalam hal ini pemilik atau pemimpin perusahaan harus bisa mengarahkan karyawannya agar bisa memiliki produktivitas yang baik. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kinerja karyawan adalah kedisiplinan. Tanpa disiplin maka proses kerja tidak dapat berjalan sesuai dengan ketentuan. Disiplin menurut Sutrisno (2009:86) meliputi tangungjawab, mematuhi peraturan dan norma yang berlaku diperusahaan. Salah satu syarat agar disiplin kerja karyawan dapat ditumbuhkan dalam perusahaan yaitu adanya pembagian kerja yang tuntas sampai kepada pegawai atau petugas yang paling bawah sehingga setiap orang tahu dengan sadar apa tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan dimulai dan selesai, seperti apa hasil yang diisyaratkan dan kepada siapa mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan itu (Setiyawan dan Waridin,2006). Disiplin harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan efisiensi. Tanpa 1

2 adanya disiplin yang baik, tidak akan dapat diwujudkan adanya sosok pemimpin atau karyawan ideal sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat dan perusahaan. Disiplin kerja adalah suatu sikap, perilaku yang dilakukan secara sukarela dan penuh kesadaran serta keadaan untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis (Nitisemito, 2006:199). Perilaku tidak disiplin yang timbul merupakan cerminan dari persepsi negatif pegawai terhadap kontrol yang dilakukan oleh perilaku pimpinan. Sebaliknya perilaku disiplin seorang karyawan yang timbul merupakan cerminan dari persepsi positif terhadap kontrol atasan atau pimpinan. Disiplin merupakan suatu proses yang negatif, yaitu suatu yang memaksa tingkah laku karyawannya yang bermasalah. Sikap seperti ini dapat menimbulkan perasaan ragu-ragu pada semua orang yang terlibat (Sutrisno, 2009:90). Sikap disiplin kerja karyawan tersebut akan memberikan dampak terhadap upaya peningkatan kinerja karyawan. Perusahaaan berusaha untuk meningkatkan motivasi kerja para karyawan dengan harapan dapat secara efektif mendukung tujuan yang telah ditetapkan. Pada sisi yang lain penggunaan tenaga kerja yang efektif merupakan kunci keberhasilan perusahaan, untuk itu dibutuhkan kebijakan dalam menggunakan tenaga kerja agar mau bekerja lebih produktif sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Usaha nyata yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan motivasi atau dorongan kepada karyawan. Salah satu teori yang terkait dengan usaha untuk memotivasi para karyawan agar

3 memiliki keinginan untuk bekerja secara maksimal di perusahaan yaitu teori Maslow yang lebih dikenal dengan teori Hirarki Kebutuhan Maslow, dimana motivasi kerja karyawan terbagi menjadi kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan untuk merasa memiliki, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Pada sisi yang lain organisasi atau unit usaha baik itu formal maupun informal, membutuhkan seorang pemimpin yang dapat memberikan semangat kepada bawahannya untuk senantiasa produktif sebab keberadaan seorang pemimpin dalam suatu organisasi dirasakan sangat mutlak sekali untuk menjadi nahkoda bagi para bawahannya. Kepemimpinan seorang manajer akan mampu mebedakan karakteristik suatu organisasi dengan organisasi lain. Kepemimpinan yang dinamis dan efektif merupakan sumber daya yang sulit dijumpai, oleh karena itu setiap pemimpin harus memahami teori kepemimpinan dengan mengetahui potensi yang dimiliki oleh para bawahannya ataupun yang dimiliki oleh dirinya sendiri. Pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang mampu membangkitkan semangat kerja bagi karyawannya dan menanamkan rasa percaya diri serta tanggung jawab pada karyawan untuk melaksanakan tugastugas guna mencapai produktivitas perusahaan. Hal ini adanya tuntutan organisasi bahwa pemimpin dapat memprioritaskan kepemimpinannya yang berorientasi pada tugas yang bertujuan untuk mematangkan bawahan atau karyawannya. Maka dari itu, pemimpin di tuntut oleh organisasi untuk bisa fleksibel dalam menggunakan kepemimpinan.

4 Pada dasarnya kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pimpinan akan memberikan dukungan terkait dalam upaya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh karyawan. kepemimpinan, mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut disiplin kerjanya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (2005). Jadi kemimpinan akan memberikan jaminan bahwa aktivitas yang dilakukan karyawan benar-benar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan memberikan motivasi para karyawan untuk bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. Dalam proses selanjutnya budaya organisasi, kehidupan para karyawan dalam sebuah perusahaan merupakan serangkaian anggota yang bekerjasama dengan SOP (Standard Operating Procedure)yang ada. Budaya organisasi juga diyakini sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi perilaku manajemen dan karyawan suatu perusahaan yang memberikan dukungan dalam upaya memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh karyawan. Menurut Laudon dan Laudon (2012) budaya organisasi merupakan asumsi dasar yang dimiliki seluruh organisasi, yang tak dapat dibantah, dan tidak dapat dipertanyakan (oleh anggotanya) yang menjelaskan tujuan dan produk organisasi tersebut. Budaya organisasi meliputi seperangkat asumsi ini mengenai produk apa yang harus diproduksi organisasi, bagaimana organisasi memproduksinya, dimana dan untuk siapa sehingga memberikan dukungan dalam proses peningkatan kinerja karyawan.

5 PT. Bima Nusa Internasional adalah perusahaan swasta murni, didirikan pada tahun 1991 dan mulai beroperasi pada tahun 1994 dengan usaha dibidang Heavy Equipment Rental. Terhitung setahun sejak didirikan, perusahaan memutuskan untuk memperluas serta mengembangkan usaha pada bidang Civil Construction dan Earth Moving Equipment. Kedua bidang ini dipilih untuk dikembangkan karena beberapa pertimbangan. Pertama, dua bidang usaha ini masih dekat hubungannya dengan bidang usaha Heavy Equipment Rental. Kedua, pengembangan dimaksudkan untuk mendukung kebutuhan dan permintaan customer untuk memperoleh servis dan kualitas kerja yang tidak mereka dapatkan dari perusahaan-perusahaan sejenis sebelumnya. Pertimbangan ketiga lebih mengacu kepada kepedulian moral pada bangsa serta Pemerintah Daerah setempat, yakni guna menampung dan memberdayakan keahlian Sumber Daya Manusia lokal/setempat serta mempercepat lajunya pembangunan daerah, khususnya di Propinsi KalimantanTimur. Sumber Daya Manusia yang banyak tersedia dan membutuhkan penyaluran agar mengurangi tingkat pengangguran. Sementara potensi Sumber Daya Alam di wilayah Kalimantan Timur masih banyak yang belum tersentuh. Kedua potensi inilah yang kemudian kami gabungkan sekaligus menggandeng perusahaan-perusahaan yang berkonsentrasi pada pengolahan potensi Sumber Daya Alam, hasilnya pekerjaan demi pekerjaan sukses ditangani.

6 Berbagai terobosan penting kami lakukan tanpa mengenal lelah. Kekuatan visi dan misi usaha tebukti tetap menjadi kunci utama pembuktian eksistensi perusahaan pada bidang yang digeluti. Kegigihan berusaha, disiplin keras serta kejujuran adalah bagian lain yang merupakan komitmen yang telah tertanam sejak awal di setiap langkah usaha. Buah yang dipetik dari komitmen ini kami memiliki keleluasaan dari berbagai pihak, utamanya dari kalangan dunia usaha, perbankan dan pemerintah. Pada tahun 1997 PT. Bima Nusa Internasional bahkan masuk dalam kategori 25 Perusahaan pembayar pajak terbesar di Kalimantan Timur. Perusahaan kami masih sangat muda, tanpa profesionalisme dan pengalaman kerja yang memadai tak mungkin rasanya kami mampu mengemban amanat yang demikian besar. Tabel 1.1 Kinerja Karyawan PT. Bima Nusa Internasional Tahun 2014-2016 No Tahun Jumlah Produksi Presentase 1 2014 1.800-2 2015 1.788 0,67% 3 2016 1.775 0,73% Sumber: PT. Bima Nusa Internasional Tabel 1.1 menunjukkan bahwa selama tahun 2014-2016 menunjukkan adanya penurunan kinerja karyawan yang ditunjukkan adanya penurunan jumlah dump truck yang disewakan dikarenakan proses service yang dilakukan karyawan belum maksimal dilakukan. Tabel 1.2 Absensi Tanpa Ijin Kerja Tahun 2014-2016 No Tahun Alpa Presntase 1 2014 52-2 2015 67 28,85% 3 2016 89 32,84% Sumber: PT. Bima Nusa Internasional

7 Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa selama tahun 2014-2016 terdapat karyawan yang absen tanpa izin kerja menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan tersebut dapat digunakan sebagai dasar atau tolak ukur dari disiplin kerja para karyawan, dimana semakin tinggi absensi mengindikasikan terjadinya penurunan disiplin kerja karyawan. Adanya peningkatan prosentase tingkat absensi maka dapat dikatakan semakin menurunnya disiplin kerja karyawan yang akan memberikan dampak terhadap aktivitas operasional perusahaan. Aktivitas operasional pada perusahaan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yaitu dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh karyawan yaitu dengan meningkatkan disiplin kerja karyawan. Upaya nyata yang dilakukan perusahaan terkait dengan disiplin kerja karyawan yaitu dengan apabila karyawan tidak masuk kerja selama 7 hari berturut-turut tanpa ada pemberitahuan maka perushaaan akan memberikan SP 1 dan apabila selama 7 hari berikutnya karyawan tidak masuk maka akan dilakukan pemecatan. Apabila seorang karyawan yang telah dipecat maka perusahaan tidak akan menerima kembali karyawan yang bersangkutan, itu merupakan bentuk kedisplinan yang diterapkan perusahaan kepada karyawan. Apabila dikaitkan dengan motivasi kerja karyawan selama ini perusahaan memberikan jaminan kesejahteraan kepada karyawan yaitu dengan memberikan fasilitas yang mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan selain itu perusahaan juga memberikan fasilitas pendukung dalam upaya memberikan jaminan kesejahteraan. Namun demikian permasalahan terkait

8 dengan motivasi kerja, selama ini karyawan belum merasakan adanya jaminan keselamatan belum sesuai dengan harapan, hal ini dapat ditunjukkan dari hasil wawancara dengan karyawan bagian mekanik contohnya perusahaan belum sepenuhnya memberikan jaminan keselamatan kerja, dimana fasilitas yang diberikan baik secara kuantitas atau jumlah maupun kualitas belum dapat memenuhi kebutuhan karyawan. Apabila dikaitkan dengan kepemimpinan selama ini pimpinan belum memberikan pengakuan atas pencapaian kinerja karyawan, dimana seluruh aktivitas karyawan berasal dari tugas pimpinan secara langsung dan karyawan tidak diberikan kesempatan untuk memberikan alternatif dalam proses penyelesaian pekerjaan. Kondisi ini menjadikan karyawan tidak dapat secara maksimal dalam bekerja diperusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan salah satu karyawan. Contohnya pimpinan belum sepenuhnya memberikan pengakuan atas pencapain kinerja, sehingga banyak karyawan yang merasakan selama ini dalam bekerja pimpinan belum sepenuhnya mengakui atas keberhasilan yang dicapai karyawan. Selain itu kondisi budaya organisasi yang terdapat diperusahaan belum sepenuhnya mendukung aktivitas operasional perusahaan, dimana komunikasi kurang terjalin dengan baik diperusahaan. Namun demikian terdapat permasalahan terkait dengan budaya organisasi. Contohnya Dalam bekerja selama ini perusahaan belum memberikan kesempatan secara luas terhadap upaya karyawan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh karyawan sehingga seluruh ide atau gagasan selalu berasal dari perusahaan.

9 Beberapa hal tersebut menjadikan aktivitas yang dilakukan karyawan belum dilakukan secara maksimal, dimana karyawan sering tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, dan target pekerjaan tidak dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan. Dampak yang ditimbulkan yaitu menurunnya pencapaian kinerja karyawan. dari beberapa kondisi yang terdapat pada instansi terkait dengan kinerja tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja KaryawanPT. Bima Nusa Internasional B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana disiplin kerja, motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja karyawan PT. Bima Nusa Internasional? 2. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Bima Nusa Internasional? 3. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Bima Nusa Internasional? 4. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Bima Nusa Internasional?

10 5. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Bima Nusa Internasional? 6. Bagaimana pengaruh antara disiplin kerja, motivasi kerja, kepemimpinan dan organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Bima Nusantara Internasional? C. Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu hanya terbatas pada karyawan bagian produksi dan motivasi kerja menggunakan teori Maslow (2002), disiplin kerja menurut Hasibuan (2010), kepemimpinan menurut Siagian (2002), budaya organisasi menurut Robbins & Coulter (2012), dan kinerja karyawan menurut Mangkunegara (2000). D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan disiplin kerja, motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja karyawan PT. Bima Nusa Internasional. 2. Untuk mengetahui pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Bima Nusa Internasional. 3. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Bima Nusa Internasional. 4. Untuk mengetahui pengaruh antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Bima Nusa Internasional.

11 5. Untuk mengetahui pengaruh antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Bima Nusa Internasional. 6. Untuk mengetahui pengaruh antara disiplin kerja, motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Bima Nusantara Internasional. E. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini, antara lain: 1. Bagi PT. Bima Nusa Internasional Sebagai bahan kontribusi bagi manajemen pada PT. Bima Nusa Internasional dalam meningkatkan kinerja karyawan melalui analisis disiplin kerja, motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi 2. Bagi Peneliti Lain Sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti permasalahan yang sama yaitu terkait dengan disiplin kerja, motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasiserta kinerja karyawan.