melalui nulisbuku.com

dokumen-dokumen yang mirip
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Satu Hari Bersama Ayah

Budi Mulyanto. Hati Bicara

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

My Love Just For You vol1

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Alin Ifa. Hadiah Terbaik. Penerbit. AFTSA Publisher

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

ayahku selalu mengajarkan bahwa kita harus selalu menghormati orang yang lebih tua. Ambillah sendiri. Kau kenapa nak? Sepertinya ada masalah?

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Negeri Peri Di Tengah Hutan

TEGAR PURNAMA SELURUHMU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Pertama Kali Aku Mengenalnya

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

Yang Mencinta dalam Diam

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

ZEITMASCHINE. Kumpulan Prosa MAS OKIS

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

PATI AGNI Antologi Kematian

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

BROADCASTING TV. (Sinopsis Film Pendek) Di Susun Oleh : : Feraari Andari NIM :

BUKAN KISAH RAMA SINTA. Oleh: Irahayuni

BAGIAN PERTAMA. Kumpulan Kisah-Kisah Hikmah

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Tekadku Karena Mimpiku

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

Andri Surya. Petualangan Leon. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Mungkin hatinya merasakan sesuatu yang aneh. Apakah mungkin terjadi sesuatu? Semoga semuanya baik-baik saja.

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Impossible Love. Between 2 Worlds. Prolog. Profita Dewi Nadita

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

Hey, sedang apa kamu di situ teriak Very yang mengetahui ada orang didaerah kekuasaannya.

Kapter dan Master. Ugh rasa dingin ini! Aku ingin cepat-cepat melihat matahari lagi.!

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi.

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

Belajar Memahami Drama

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

wanita dengan seribu pesona yang ada disebelahku. Terkadang Rini berteriak dan memeluk erat lenganku. Lucu rasanya jika memikirkan setiap kali ia

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Sampel novel 7 Days Waiting for Reincarnation oleh Erin Dharma Damayanti

IVANA PAULINE HANDOJO. -ie- JEJAK SAPU TANGAN. nulisbuku.com

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Cerita Senja Oleh: Dela Septariani

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Alifia atau Alisa (2)

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

AKU AKAN MATI HARI INI

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

Bab 9 Bunda, Aku Menyayanginya..

Chapter I. Saudaraku,

Hidup adalah sebuah pilihan. Hiduplah

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Risalah tentang Kebangkitan (The Treatise on Resurrection)

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Who Are We?? Zul Rachmat. Diterbitkan melalui: Oleh: (Chatreen Moko) Copyright 2013 by (Chatreen Moko) Penerbit

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

NEGERI PRAYOGI. Sudah dua hari aku libur semester ganjil. Tidak sampai enam bulan lagi aku akan menempuh

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

Mentari Senja. Niko Cahya Pratama. This book is for sale at This version was published on

HW Prakoso. Yang Terabaikan. ~ Kumpulan Naskah Gatot!! ~ Publishing

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

Puisi PUISI. wie0689 Puisi Copyright Darwisyah Nasution

BAB I PENDAHULUAN. dalam kata lain sunat adalah memotong kulup atau khitan. Budaya (2012)

Transkripsi:

Diterbitkan secara mandiri melalui nulisbuku.com

Penulis: Daffa Nur Adli Penerbit Nulis Buku - The 1st Online Self Publishing Prind On Demand in Indonesia. Indonesia. Email: admin@nulisbuku.com Official Account: @nulisbuku www.nulisbuku.com I, Februari 2017 166; 13 x 19cm Hak Cipta dilindungi Undang-undang. All right reserved. 2

IV LELAKI TAMPAN Entah sudah berapa lama Arif memandang lukisan klasik tetapi indah yang mampu membuatnya tak mau untuk memalingkan pandangannya. Sungguh, ini indah. Tiada seorangpun lewat dihadapannya dan mengganggu pandangannya yang sedari tadi tertuju jelas pada lukisan klasik. Arif kagum. Dalam dirinya, ingin sekali dia bias membuat lukisan klasik nan indah seperti itu. Tetapi, bagaimanapun juga dirinya sama sekali tidak bisa membuat lukisan indah seperti yang ada dihadapannya. Tsssssspp.. Argh! Arif kesakitan, seperti habis jatuh dari ketinggian. Ini aneh. Amat sangat aneh. Dirinya tidak bisa melihat apapun yang ada didepannya. Semuanya telah berubah. Arif hanya memandang suatu kegelapan yang tak ada sedikitpun cahaya didalamnya. Dan, argh! Arif tidak bisa 3

mengendalikan seluruh badannya. Yang dirasa hanyalah seluruh anggota yang ada di kepalanya. Hei. Suara itu terdengar seperti bergema. Jelas Arif kaget, dan juga takut. Arif memejamkan matanya, tak tau harus apa yang dia lakukan. Hei. Terdengar sudah tak bergema, jelas. Arif semakin ketakutan. Ingin sekali dia berlari pergi dari suara yang seperti memanggilnya. Hei, Arif! Suara itu jelas memanggil dirinya. Arif sangat ketakutan. Siapa sumber dari suara tersebut. Suara itu jelas belum pernah ia dengar sebelumnya. Arif benar-benar belum pernah mendengar suara itu sebelumnya. Hei, jangan takut. Pemberian sugesti dari suara tersebut malah membuat Arif semakin takut. Arif ingin sekali bisa menjawab suara misterius yang sedari tadi memanggilnya. Tetapi mulut ini sungguh kaku, tak bisa mengeluarkan sepatah katapun untuk menjawabnya. Sungguh ini kaku. Entah mengapa. Mungkin karena dirinya sudah terlalu ketakutan dengan semua ini sehingga ia tak bisa lagi mengendalikan dirinya, mungkin. Arif! Ini aku, jangan takut. Panggil lagi suara itu, jelas terdengar oleh Arif. Entah dari mana suara 4

itu. Keadaan pun masih sama, gelap gulita, tak ada yang bisa dilihat. Arif, kemarilah, atau aku yang akan menghampirimu? Apa yang diucapkan oleh suara misterius itu membuat Arif semakin ketakutan. Arif mulai gak karuan. Ketakutan tak tertahan. Ingin sekali dirinya untuk berteriak menjawab apa yang suara misterius itu katakan. Mulut dan tenggorokan ini sungguh kaku. Entah bagaimana Arif ingin berteriak. Kabur pun sulit, ia tak merasakan dimana kakinya. Arif? Suara tersebut kembali memanggil. Arif semakin ketakutan, Argh! Siapa kamu?!!!! Arif memaksakan untuk berteriak. Hasilnya, tenggorokannya terasa amat sakit, Jangan ganggu aku!!! Paksanya lagi. Aku tidak akan menyakitimu, kemarilah. Tap- Tiada tapi-tapian, kemarilah. Suara misterius itu memotong omongan Arif. Kau harus percaya padaku kalau aku takkan manyakitimu. Tiada perubahan pada Arif, dia masih saja ketakutan yang sulit untuk dipadamkan. Arif takut karena ia berpikir aka nada kejadian yang tidak 5

menguntungkan dirinya, Aku takut. Katanya dengan suara kecil. Hei tenang! Kemarilah. Suara misterius it uterus merayu agar Arif menghampirinya. Bagaimana bisa aku menemukanmu disaat aku tidak tau kau berada dimana. Jelas Arif. Carilah cahaya, lalu kau ikuti sumber cahaya itu. Biarkan yang terlihat sedikit, tetapi ikutilah. Sepertinya aku tidak melihat cahay sedikitpun, disini gelap gulita! Carilah lagi. Tapi, apa aku boleh bertanya sesuatu? Apa itu? Memangnya, untuk apa aku mencarimu? Tanya Arif. Nanti akan kuberitahukan. Kenapa tidak sekarang?!! Arif tiba-tiba membentak. Tidak bisa, Arif. Kenapa tidak?!!! Intinya tidak bisa kuberitahu sekarang. Jawab suara misterius itu, Kemarilah. Untuk apa aku menemuimu kalau kau tidak memberikanku kejelasan!! Jelas Arif. 6

Tak usah banyak omong, kemarilah. Tidak. Singkat Arif. Tak perlu khawatir, kemarilah. Tidak. Singkat lagi Arif. Atau aku yang akan mendatangimu? Suara misterius itu mengancam. Lalu Arif merasa bergetar, sepertinya sumber suara misterius itu sesosok makhluk besar. Sangat-sangat yang membingungkan, dimana sesorang dituntut untuk memenuhi kemauan oranglain sedangkan keinginan diri sendiri tidak terpenuhi. Bahkan keinginan diri sendiri pun terasa diabaikan oleh orang lain. Seperti saat ini, Arif bingung harus memnuhi panggilan suara misterius yang sedari tadi mengikutinya atau pergi berlari menyelamatkan diri. Tetapi suara misterius itu benar-benar memaksa dirinya untuk memenuhi panggilannya yang membuat Arif bingung gak kepalang. Arif sama sekali tidak tau apa yang akan dirinya lakukan. Ia masih tidak bisa merasakan dimana kakinya, dan dimana bagian tubuh lainnya yang sedari tadi tidak terasa. Tapi, YESS!!! YEEESSSS!!!! Arif mencoba terus dan mencoba. Sekilas ia merasakan dimana bagian tubuh lainnya. Arif terus mencoba dan terus mencoba. Semakin lama semakin terasa, YESS AYO LAH!!! 7

Arif bisa merasakan bagian tubuh lainnya setelah memaksakan dirinya untuk bergerak-gerak. Dan Arif baru sadar, ia baru saja dibuat beku dan kaku. Sekarang ia bisa merasakan bagian tubuh lainnya, dan tubuhnya bergetar, bergetar begitu hebat. Mungkin karena ia sudah terlalu ketakutan. Hei! Suara misterius itu datang lagi, Permintaan terkahirku mungkin, kemarilah, Arif. Gak, gak mau!!!!!! Arif menolak mentahmentah. Oke, dapat aku simpulkan aku akan menghampirimu. Detak jantung Arif langsung berdetak keras, JANGAN, JANGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANNN!!! Teriak Arif. Arif mencoba pergi meninggalkan suara misterius yang mengikutinya sejak tadi, berlari sekencang-kencangnya adalah opsi terbaik yang bisa Arif lakukan sekarang. Entah kemana Arif akan berlari, karena yang terlihat di matanya hanyalah kegelapan tiada cahaya sepeserpun. Sungguh ini gelap. Tapi menurutnya itu amat tidak penting, Arif harus terus berlari sekencang-kencangnya. Sesuatu yang mengganjal mulai terasa pada diri Arif. Membuatnya tak lepas pikir selama melarikan diri dari suara misterius. Sudah berapa 8

jauh aku pergi? Apa aku masih di tempat yang sama? Atau aku sudah menemukan tempat baru yang bisa membuatku lebih nyaman? Aku lelah. Arif mulai kebingungan soal dimana ia berada. Arif tidak merasakan ada yang baru setelah ia berlari begitu kencang. Semuanya masih sama, masih gelap. Cahaya pun masih tetap tak terlihat olehnya. Apakah aku bisa keluar dari semua tekanan batin ini? Arif! Suara misterius itu memanggilnya kembali, Kau takkan bisa pernah lari dariku, karena kau punya satu kewajiban yang belum terpenuhi. ARGH!! Aku tidak punya kewajiban disini! Aku mau pergi!!! Teriak Arif sambil terus berlari. Tidak, kau takkan bisa lari dariku. Aku sudah berada di belakangmu. Arif sedikit menolehkan kepalanya sedikit belakang, arrggghhhh! Arif terus berlari, berlari, dan berlari. Tak peduli seberapa letih dirinya berlari, Arif akan terus berlari sampai ia sampai pada titik tidak kuat untuk berlari pergi dari kejaran suara misterius itu. ARGGHHH!!! Arif terjatuh. Terengos-engos. Lelah. Letih. Terasa lebih dari pada letih bahkan. Entah berada 9

dimana ia sekarang. Yang terlihat pun masih sama, ya, kegelapan tanpa sepeser pun cahaya. Dimana Arif sekarang, apakah masih berada di tempat yang sama? Atau sudah menemukan tempat lain? Apakah suara misterius itu masih mengikutinya? Sepertinya, aku sudah tidak berada di tempat yang sama. Ucap Arif dalam hatinya sambil coba meliuk-liuk yang padahal yang terlihat masih gelap gulita. Suara misterius yang sedari tadi mengikutinya pun sepertinya sudah tak lagi mengikutinya. Arif coba menenangkan dirinya, lebih tenang, lebih tenang, dan lebih tenang lagi. Sampai tak ada lagi tempat dalam pikirannya untuk memikirkan suara misterius itu. Arif mulai tenang, suara yang sedari tadi mengikutinya itu sepertinya sudah tak lagi mengikutinya. Arif merasa lebih lega, ketegangan yang ada pada dirinya berangsur-angsur tiada, hilang. Tetapi nafasnya benar-benar masih tidak karuan. Dalam kegelapan, Arif berbaring dengan kedua mata yang di pejamkan dan kedua tangan yang membuka. Perlahan tapi pasti, Arif mengatur pola pernafasannya, untuk bisa lebih menenangkan jiwa dan raganya. Perlahan tapi pasti juga, Arif mulai tenang. Lama kelamaan, Arif tak lagi terpikir soal suara misterius yang mengikutinya. Arif nyaman 10

dengan keadaan ini, tak ada yang mengganggunya, semua terasa bebas. Benar saja, suara misterius itu sepertinya sudah tidak lagi mengikuti Arif. Arif semakin nyaman dengan keadaan ini, bahkan lebih nyaman daripada nyaman yang biasa ia rasakan. Dalam kegelapan, tubuhnya masih berbaring dengan kedua mata yang dipejamkan dan kedua lengan yang membuka. Arif menghembuskan nafasnya lewat mulut, Hufftt Arif merasa lega, Akhirnya suara gak jelas itu gak ngikutin lagi. Lanjutnya. 11