BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World Tourism Organization (WTO), telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Perkembangan pariwisata berdampak terhadap perekonomian industri pariwisata yang menghasilkan manfaat ekonomi besar baik bagi negara tuan rumah, maupun negara asal wisatawan. Salah satu motivasi utama sebuah daerah mempromosikan dirinya sebagai daerah tujuan wisata adalah timbulnya kemajuan dalam ekonomi, terutama bagi negara-negara berkembang. Salah satu pulau yang sering menjadi destinasi para wisatawan untuk melakukan kegiatan pleasure and leisure yaitu pulau Bali. Ragam budaya, keindahan alam serta keramah tamahan penduduk Bali menjadi beberapa alasan mengapa sampai saat ini Pulau Bali masih menjadi tempat pilihan wisatawan lokal ataupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali, perlu dikembangkan beberapa fasilitas yang mampu mempermudah dan memenuhi kebutuhan wisatawan saat berkunjung. Hal ini dikaitkan dengan aktivitas wisatanya, terdapat 4 tujuan yang hendak dicapai atau didapatkan oleh wisatawan yaitu ; something to see, something to do, something to buy and something to know or learn. Menurut data Bank Indonesia Provinsi Bali, pengeluaran wisatawan mancanegara pada periode tahun 2015 adalah untuk akomodasi sebesar 26,69 % 1
2 makan dan minum 18,53% dan belanja sebesar 14,80% dan diikuti oleh komposisi pengeluaran lainnya seperti sightseeing dan sebagainya. Dari data tersebut dapat diidentifikasi berapa presentase dan proporsi masing-masing jenis pengeluaran dari uang yang dibelanjakan wisatawan. Perubahan komposisi pengeluaran wisatawan bisa terjadi karena semakin berkembangnya industri pariwisata di Bali yang menawarkan berbagai paket wisata, akomodasi perhotelan, shopping dan daily needs serta souvenirs. Wisatawan datang ke Bali selain menikmati keindahan alam juga melakukan kegiatan berbelanja sebagai oleh-oleh. Menurut Pandit (2002) menyebutkan selama melakukan perjalanan, uang yang digunakan salah satunya dicatat untuk keperluan membeli souvenir. Souvenir atau yang lebih dikenal dengan cindera mata merupakan barang yang menjadi favorit wisatawan untuk dibeli dan dibawa pulang ke negara mereka. Souvenir tersebut bisa dibeli untuk menjadi koleksi pibadi maupun untuk oleh-oleh. Tentu saja tidak semua produk wisata dapat dikategorikan sebagai souvenir atau cindera mata. Untuk mengimbangi pola konsumsi wisatawan terhadap kegiatan berwisata seperti pembelian souvenir, pemerintah mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah atau yang dikenal dengan UKM dan membangun beberapa pasar traditional yang khusus menjual beberapa souvenir atau oleh-oleh khas Bali. Sektor perdagangan industri kecil dan kerajinan dewasa ini terkonsentrasi pada pasar seni tradisional (Federico, 2006). Pasar seni tradisional merupakan target pemasaran dari produk yang dihasilkan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak dalam bidang industri kecil
3 dan kerajinan tangan (Bali Post, 2013). Upaya tersebut tentunya akan mempengaruhi Length of Stay wisatawan dan Visitor Consumtion Expenditure. Pasar-pasar seni tradisional di Bali memiliki keberagaman dan keunikan masing-masing, karena keunikan pasar seni tradisional di Bali yang berbeda dengan negara lain dan wilayah lain di Indonesia, membuat banyak wisatawan asing dan wisatawan domestik tertarik untuk mengunjungi pasar seni tradisional saat meraka berlibur di Bali. Gianyar sebagai salah satu kabupaten yang memiliki kemajuan di sektor pariwisata, perdagangan dan industri pengolahan sangat tinggi dan memiliki prospek yang baik untuk jangka panjang. Saat ini Kabupaten Gianyar telah mengelola beberapa pasar seni tradisional dan dikelola oleh masingmasing Desa Adat. Pada Tabel 1.1 akan menunjukkan jumlah pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar yang masih beroperasi. Table 1.1 Data Pasar Seni di Kabupaten Gianyar Nama pasar Alamat Pasar Seni Pasar Seni Sukawati Jl. Raya Sukawati Pasar Seni Guwang Jl. Raya Guwang Pasar Seni Pagi Gelulung Jl Raya Sukawati Pasar Seni Cemenggaon Jl Raya Sukawati Pasar Seni Goa Gajah Jl Raya Bedulu Blahbatuh Pasar Seni Gunung Kawi Jl RayaTampaksiring Pasar Seni Tirta Empul Jl TirtaTampaksiring Pasar Seni Ubud Jln Raya Ubud Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar 2015 Dari data diatas menunjukkan bahwa Kabupaten Gianyar mengalami perkembangan di sektor pariwisata mengingat banyaknya wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkunjung ke Kabupaten tersebut. Pasar seni Ubud merupakan salah satu pasar seni tradisional di Bali yang masih bertahan di era persaingan pasar-pasar modern lainnya. Sampai saat ini, jumlah pedagang di Pasar
4 Seni Ubud berdasarkan tahun 2016 jumlahnya masih mencapai 1.099 pedagang. Jumlah tersebut dibagi menjadi pedagang yang aktif dan tidak aktif. Sebanyak 822 pedagang yang masih aktif dan 277 pedagang yang tidak aktif. Jauh sebelum perkembangan zaman dan perkembangan fasilitas pendukung lainnya, banyak wisatawan yang lebih cenderung berbelanja di pasar seni traditional. Selain keramah tamahan pedagang lokal di pasar, yang menjadi alasan wisatawan berbelanja di pasar yaitu mereka bisa melakukan tawarmenawar untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Namun pasar seni tradisional yang dulunya selalu ramai dikunjungi wisatawan, mulai mengalami penurunan dengan hadirnya pasar seni modern sehingga berdampak signifikan terhadap penghasilan pedagang lokal dalam kesehariannya. Menurut Purnama dan Yasa (2013), perkembangan pasar oleh-oleh modern sangat meresahkan pedagang di pasar tradisional, karena dikhawatirkan akan mematikan pasar oleh-oleh tradisional. Selain komoditi yang sama, harga yang ditawarkan oleh pasar seni modern tidak kalah bersaing dengan pasar seni tradisional. Selain itu para guide yang terbiasa membawa tamu domestik ataupun mancanegara lebih memilih untuk membawa wisatawan mereka ke pasar oleholeh modern karena sistem bagi komisi yang diberikan oleh pihak pasar modern kepada guide di Bali. Pada dasarnya pasar seni modern ini memberikan pilihan yang sama seperti apa yang ditawarkan di pasar seni tradisional, mereka menjual beragam souvenir, pakaian khas Bali, barang-barang kerajinan dalam sebuah toko swalayan besar, sehingga pengunjung hanya cukup masuk ke satu tempat. Menurut data Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu Kabupaten Gianyar, terdapat lebih dari 10 (sepuluh) pasar oleh-oleh modern di Kabupaten Gianyar
5 saat ini. Lokasi pasar oleh-oleh modern ini sangat strategis yaitu di sepanjang jalan raya Batubulan - Celuk hingga di kota (Cahyadi Putra, 2012). Kondisi ini sangat meresahkan pedagang di pasar seni tradisional yang terdapat di Kabupaten Gianyar. Kondisi tersebut mempengaruhi demand and supply souvenir yang ada di pasar tradisional. Dari hasil wawancara dengan beberapa pedagang di pasar seni Ubud, mereka menyatakan bahwa dulunya sebelum ada pasar oleh-oleh modern mereka bisa meraup penghasilan dari Rp 1.000.000 hingga rp 5.000.000 per harinya (Sumber; Ibu ) Namun semenjak menjamurnya pasar oleh-oleh modern penghasilan mereka perharinya bisa menurun drastis. Hal tersebut juga diakui oleh beberapa pedagang di pasar seni Ubud. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah permintaan barang di pasar yaitu: tingkat penghasilan konsumen atau wisatawan, selera atau preferensi konsumen dan harga akan barang. Faktor- faktor tersebut dapat digolongkan kedalam karakteristik wisatawan dari segi sosio demografis, sosio geografis dan sosio psikografis. Bila dilihat dari karakteristik wisatawan domestik ataupun wisatawan mancanegara yang melakukan pembelanjaan souvenir pada pasar tradisional dan toko modern akan menemukan perbedaan baik dari segi presentase dan proporsi masing-masing jenis pengeluaran dari uang yang dibelanjakan wisatawan. Pola tersebut tentu berbeda di setiap destinasi tergantung karakteristik wisatawan yang akan mempengaruhi tingkat permintaan akan souvenir di pasaran. Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, dapat digolongkan ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku. Menganalisa suatu
6 permintaan barang atau jasa yang mempelajari perilaku konsumen kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjual belikan merupakan analisis ekonomi mikro. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Sehingga dari permasalahan diatas peneliti mencoba untuk menganalisa kesenjangan yang terjadi di pasar seni tradisional dan variabel apa saja yang mempengaruhi permintaan akan pembelanjaan souvenir di Pasar Seni Ubud. Produk souvenir atau cindera mata yang diteliti dalam pembahasan ini terbatas pada produk khas kerajinan tangan masyarakat Bali yang mencakup: kerajinan anyaman atah (tas, hiasan meja dsb), kain bali, dress bali, accessories dan ornament bali. Dari hasil penelitian dengan mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap permintaan barang yang ada di pasar tradisional diharapkan dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam menjaga eksistensi pasar seni tradisional, meningkatkan permintaan barang dan pendapatan para pedagang, serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke pasar seni Ubud, Gianyar Bali. 1.2 Rumusan Masalah Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka penulis membatasi rumusan permasalahan dalam penelitian yaitu
7 1. Bagaimana pengaruh motivation on buying souvenir, perceived value of souvenir, dan consumer behavior terhadap permintaan souvenir di pasar seni Ubud Gianyar secara parsial? 2. Bagaimana pengaruh motivation on buying souvenir, perceived value of souvenir, dan consumer behavior terhadap permintaan souvenir di pasar seni Ubud Gianyar secara simultan 1.3 Tujuan Masalah Sesuai dengan permasalahan dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh motivation on buying souvenir, perceived value of souvenir, dan consumer behavior terhadap permintaan souvenir di pasar seni Ubud Gianyar secara parsial. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivation on buying souvenir, perceived value of souvenir, dan consumer behavior terhadap permintaan souvenir di pasar seni Ubud Gianyar secara simultan. 1.4 Manfaat Penelitian Berikut manfaat penelitian yang ingin dicapai penulis terkait permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut; 1.4.1 Manfaat Akademis Hasil penelitian ini dianggap sebagai sarana dalam pengaplikasian ilmu dan pengetahuan yang diterima selama penulis menempuh masa perkuliahan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu serta wawasan penulis terkait ilmu kepariwisataan yaitu karakteristik, motivasi, pola perilaku konsumen wisatawan.
8 1.4.2 Manfaat Praktis Terkait hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu serta memberikan informasi terkait perkembangan pasar seni Ubud melalui analisis permintaan souvenir di pasar seni tradisional dan menjadikan karakteristik, motivasi, pola perilaku wisatawan sebagai subjek penelitian. Selain itu diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan serta evaluasi untuk kedepannya. 1.5 Sistematika Penyajian BAB 1 : Pendahuluan Dalam bab ini penulis akan menguraikan hal-hal apa yang melatar belakangi masalah yang diangkat oleh penulis, serta terdapat rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dari penelitian dan sistematika penyajian. BAB II : Tinjauan Pustaka Dalam bab ini berisi mengenai telaah penelitian sebelumnya dan beberapa tinjauan konsep yang mendukung penelitian ini dan terdiri dari tinjauan motivasi, tinjauan pola perilaku konsumen dan perceived value, konsep pasar tradisional dan pemintaan. BAB III : Metode Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik penentuan informan, pengambilan sampel, pengumpulan data serta bagaimana teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV : Hasil Penelitian
9 Dalam penelitian ini berisi hasil serta pembahasan dari permasalahan yang diangkat penulis mulai dari gambaran umum, lokasi dan pembahasan yang mengacu pada rumusan masalah. BAB V : Simpulan dan Saran Dalam penelitian ini akan berisi beberapa kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian serta saran yang dapat diberikan oleh penulis terkait penelitian tersebut.
10