Penanganan Faktor Preanalitik untuk Hasil Laboratorium yang Akurat Leni Lismayanti, dr. SpPK(K) PIT IDI JABAR 2018
Pendahuluan Rerata 70% keputusan diagnosis didasarkan pada hasil pemeriksaan laboratorium Persepsi klinisi terhadap hasil laboratorium: Vanker (2017) Hickner (2008) Tuijn (2014) Curiga hasil lab salah 28% 25% Hasil lab tidak sesuai gejala dan riwayat penyakit pasien Kualitas pelayanan laboratorium di bawah standar Tidak sepenuhnya percaya hasil laboratorium 27% 24% 22% 33%
Dampak persepsi klinisi terhadap hasil laboratorium: 33% klinisi menggunakan hasil laboratorium untuk membuat keputusan klinis 5% klinisi tidak pernah menggunakan hasil laboratorium untuk menentukan terapi Tuijn CJ, Msoka E, Mushi DL, Boer MS-d, Chilongola J, vanden Broek A. African Journal of Laboratory Medicine 2014;3(1):126
Tahap apa yang menyebabkan Lab error? Tahap preanalitik (sebelum diperiksa di laboratorium) Tahap analitik (saat pemeriksaan di laboratorium) Tahap pasca analitik (saat pelaporan hasil laboratorium)
Tahap preanalitik (sebelum diperiksa di laboratorium): 62% Tahap analitik (saat pemeriksaan di laboratorium): 23% Tahap pasca analitik (saat pelaporan hasil laboratorium): 15% Otomatisasi, sensitivitas metode pemeriksaan, QC, Pemantapan Mutu Eksternal Carraro P & Plebani M. Clinical Chemistry. 2007 Jul;53(7):1338-42
Apa yang harus diperhatikan klinisi dan tenaga kesehatan pada tahap preanalitik? Persiapan pasien Pengiriman spesimen Penyimpanan spesimen
Kesalahan pada tahap preanalitik yang tidak terdeteksi dapat berlanjut ke tahapan selanjutnya Tahap preanalitik: Order pemeriksaan laboratorium : minimum 2 identitas, dll Persiapan pasien: aktivitas fisik, gaya hidup (alkohol, rokok, kopi, teh), puasa, diet, stres, menstruasi Pengambilan spesimen Pengiriman spesimen Penanganan spesimen Penyimpanan spesimen
Pengaruh Aktivitas Fisik, Stress, Sakit Peningkatan hasil laboratorium akibat aktivitas fisik >>>: AST (hilang setelah beberapa hari) Bilirubin Creatin kinase (menetap beberapa hari-1 minggu) Kolesterol HDL Hormon Laktat Ureum, kreatinin, LDH Neutrofil Asam urat Pengaruh pada pemeriksaan hemostasis: Peningkatan acute phase reactant (Fibrinogen, vwf, F VIII): Peningkatan kadar fibrinogen, Pemendekan aptt Peningkatan D-dimer Efek menetap selama beberapa jam-beberapa hari
Apakah nama obat-obatan harus diinformasikan ke pihak laboratorium? Tidak perlu Perlu
Pengaruh Obat-Obatan Unfractionated Heparin: Pemendekan aptt karena efek netralisasi heparin oleh trombosit Kotrimoksazol, eritromisin, amiodaron, ppropanolol, piroksikam, omeprazole: meningkatkan INR Diuretik: Loop diuretic: Sebabkan hipernatrema Thiazid: sebabkan hiponatremia
Berapa lama pengaruh kopi terhadap hasil laboratorium? 1-3 jam pasca minum kopi 3-5 jam pasca minum kopi 3-7 jam pasca minum kopi
Pengaruh Asupan Kopi, Alkohol, dan Rokok Kopi> 3 cangkir/hari : kadar protein total, Albumin, AST Jang (2012) Cai (2012) Whitehead (1013) Kopi 2, 4, s.d 8 cangkir/hari Kafein 200-500 mg/hari (pasien DM Tipe 2) Alkohol setiap hari Rokok : GGT : protein total & albumin : GGT : Kholesterol total, LDL, trigliserida : HDL : glukosa darah
Pengaruh Alkohol pada Hasil Laboratorium Dalam 2-4 jam: kadar glukosa dan laktat plasma Konsumsi kronis alkohol: GGT, MCV AST dan rasio AST/ALT kadar trigliserida kadar asam urat dan feritin kadar CK Anemia Trombositopenia
Pengaruh Rokok pada Hasil Laboratorium Dalam 1 jam, 1-5 batang rokok: kortisol Perokok kronis: jumlah leukosit kadar Hematokrit lipoprotein
Pengaruh Puasa Lama Asam amino Bilirubin Asam lemak Glukagon Hormon pertumbuhan Keton Laktat Trigliserida Glukosa Kolesterol LDL Insulin LDH T3
Pengaruh Makanan Kaya Lemak Pemendekan PT : karena peningkatan F VIIa Hipoagregasi trombosit
Tabung warna apakah yang harus diisi lebih dulu untuk pemeriksaan hematologi rutin dan hemostasis? Tabung tutup hijau Tabung tutup merah Tabung tutup biru
Jenis Tabung & Urutan Pengisian Spesimen
Apakah Terdapat Pengaruh Volume Spesimen Terhadap Hasil Laboratorium? Tidak ada pengaruh Sedikit berpengaruh Sangat berpengaruh
Pengaruh Ketidakcukupan Volume Sampel Pada Parameter Hematologi
Pengaruh Hemolisis dan Pengambilan Spesimen dari Jalur Infus Penyebab Hemolisis Ukuran jarum ( > 23 gauge) Pengambilan darah yang sulit Pengambilan darah dari central venous line Homogenisasi terlalu kuat pada tabung koagulasi Dampak Pengambilan Darah dari Jalur Infus Pembekuan tidak lengkap (Spesimen terkontaminasi heparin dari jarum yang mengandung heparin) Hemolisis Spesimen terencerkan larutan NaCl fisiologis
Sampai berapa lama spesimen dapat tertunda dikirim ke laboratorium? 1 jam Tergantung jenis pemeriksaan 2 jam
Pengaruh Penundaan Transportasi Spesimen Peningkatan: Kadar Hb: 0,0-0,6 g/dl Jumlah eritrosit: 10.000-120.000 sel/µl Jumlah leukosit: 10-190 sel/µl Jumlah trombosit: 500-15.000 sel/µl
Pengaruh Penundaan Transportasi Spesimen Peningkatan: Kadar Hb: 0,2-0,3 g/dl Jumlah eritrosit: 10.000-100.000 sel/µl Jumlah leukosit: 90-330 sel/µl Jumlah trombosit: 1.500-17.000 sel/µl
Pengaruh Ketidaktepatan Penanganan Spesimen Hemolisis akibat homogenisasi terlalu kuat pada spesimen untuk pemeriksaan hemostasis: Pemendekan palsu PT dan aptt Penurunan palsu kadar fibrinogen Peningkatan palsu D-dimer Homogenisasi kurang: pemeriksaan hemostasis tidak bisa dilakukan (bekuan darah)
Penanganan Tahap Praanalitik
Pencegahan Kesalahan Tahap Preanalitik Order pemeriksaan laboratorium Cara pengumpulan spesimen Minimal dua identitas pasien Keterangan klinis/diagnosis Jenis obat yang sedang dikonsumsi Jam pengambilan spesimen (stabilitas spesimen) Puasa (beberapa parameter pemeriksaan) Tidak minum teh ataupun kopi Pengambilan spesimen tidak dari jalur infus dan tidak dari spuit yang mengandung heparin Jenis tabung yang tepat, urutan penggunaan tabung, volume spesimen adekuat Pelabelan tabung pengumpul Lama tourniquet Cara penuangan spesimen pada tabung pengumpul Homogenisasi spesimen hemostasis: 3-6 kali segera pasca pengambilan darah
Pencegahan Kesalahan Tahap Preanalitik Transportasi Spesimen Penanganan Spesimen Prioritaskan spesimen dengan jenis pemeriksaan yang harus segera dikirim ke laboratorium (PT, aptt, glukosa, bilirubin, AGD) Pengiriman spesimen dalam posisi tegak (cegah hemolisis) Suhu pengiriman ideal (tergantung jenis parameter lab) Spesimen hemostasis: Tabung berisi darah harus tertutup Suhu penyimpanan: 15-22 C Dalam waktu 1 jam dari pengambilan darah, spesimen sudah diproses di laboratorium
Sekian