1. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Akseptor Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD (Raisha Octavariny)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan terdepan. Posyandu dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri dan merupakan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

Oleh : VINELLA ISAURA No. BP

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Kader posyandu mempunyai peranan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN IBU MENIMBANG ANAK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH DAN PUSKESMAS S

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kurangnya Kunjungan Anak Balita Di Posyandu

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ayat 1 dan UU No.36 tahun 2009) dan juga sebagai intestasi, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Ibu Balita Dalam KegiatanPosyandu Di Provinsi Lampung (Analisis Lanjut Data Riskesdas Tahun 2010)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

PENDAHULUAN ISSN : Jul Tumbol 1, Telly Mamuaya 2, Fredrika N Losu 3. 1,2,3 Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado.

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. merupakan strategi pemerintah yang ditetapkan pada kementrian kesehatan untuk. segera dapat diambil tindakan tepat (Mubarak, 2012).

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

Nelly Malahayati 1. STIKes Bina Nusantara ABSTRAK. : Posyandu, Peran Kader,Dukungan Keluarga

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 1-5 TAHUN DI DESA PEKUNCEN BANYUMAS TAHUN 2013

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Sugi Purwanti 1, Haryati 2, dan Asrin 3. ABSTRAKS

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM PENIMBANGAN BALITA KE POSYANDU RT 07 RW 01 KELURAHAN KALIDERES JAKARTA BARAT TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

PERAN KADER DALAM PENINGKATAN STRATA PELAYANAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN 2008

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DI DESA BARU KECAMATAN SUNGAI TENANG KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KADER DENGAN PELAKSANAAN POSYANDU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PACITAN KABUPATEN PACITAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

1. Puskesmas Punggur, Kabupaten Lampung Tengah 2. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Bandar Lampung

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANRUTEDONG KECAMATAN DUPITUE KABUPATEN SIDRAP

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU

Transkripsi:

ISSN 2089-8193 Volume 7 No.1 Januari-Juni 2017 1. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Akseptor Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD (Raisha Octavariny)... 1-9 2. Hubungan Kepuasan Pelayanan Antenatal Care Dengan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Di Klinik Kasih Ibu Delitua Kabupaten Deli Serdang (Novita Br Ginting Munthe)... 10-18 3. Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepatuhan Ibu Datang Ke Posyandu Di Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai (Rosita Ginting)... 19-30 4. Pengaruh Minuman Jahe Terhadap Kurangnya Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Klinik Nining Pelawati AmKeb Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang (Juni Mariati Simarmata)... 31-44 5. Hubungan Fasilitas Ruang Rawat Inap Dengan Kepuasan Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Di Rumah Sakit Setio Husodo Kisaran (Irmayani)... 45-50 6. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Peningkatan Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir Rendah di NICU Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam (Ika Nur Saputri)... 51-55 7. Hubungan Motivasi Kerja Bidan Dengan Penerapan Standar 10 T Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang (Dwi Handyani)... 56-63 8. Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu di Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang (Wilda Wahyuni Siregar)... 64-70

KESTRA-NEWS ISSN : 2089-8193 JURNAL ILMIAH KESEHATAN STIKes MEDISTRA LUBUK PAKAM Volume : 7 No.1 Januari-Juni 2017 DAFTAR ISI 1. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Akseptor Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD (Raisha Octavariny)... 1-9 2. Hubungan Kepuasan Pelayanan Antenatal Care Dengan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Di Klinik Kasih Ibu Delitua Kabupaten Deli Serdang (Novita Br Ginting Munthe)... 10-18 3. Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepatuhan Ibu Datang Ke Posyandu Di Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai (Rosita Ginting)... 19-30 4. Pengaruh Minuman Jahe Terhadap Kurangnya Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Klinik Nining Pelawati AmKeb Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang (Juni Mariati Simarmata)... 31-44 5. Hubungan Fasilitas Ruang Rawat Inap Dengan Kepuasan Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Di Rumah Sakit Setio Husodo Kisaran (Irmayani)... 45-50 6. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Peningkatan Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir Rendah di NICU Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam (Ika Nur Saputri)... 51-55 7. Hubungan Motivasi Kerja Bidan Dengan Penerapan Standar 10 T Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang (Dwi Handayani)... 56-63 8. Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu di Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang (Wilda Wahyuni Siregar)... 64-70

KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU DI PUSKESMAS TANJUNG MORAWA KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG Wilda Wahyuni Siregar Akbid MEDISTRA Lubuk Pakam ABSTRAK Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Keberlangsungan kegiatan ini sangat bergantung pada partisipasi aktif dari kader Posyandu sebagai pelaksana utama. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang tahun 2017. Jenis penelitian kuantitatif dengan survei analitik dengan rancangan cross-sectional study. Responden dari penelitian ini berjumlah 40 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan anata pendidikan dengan keaktifan kader posyandu (p= 0,830), terdapat hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan kader posyandu (p=0.008), terdapat hubungan antara motivasi dengan keaktifan kader posyandu (p=0,008) dan tidak terdapat hubungan antara sikap dengan keaktifan kader posyandu (p=0,193). Peningkatkan pengetahuan kader tentang posyandu sangat perlu dilakukan dengan melakukan pembinaan dan refreshing kader secara berkesinambungan setiap 6 bulan sekali, dengan topik sekurang-kurangnya 5 program posyandu. Kata Kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Motivasi, Sikap, Keaktifan Kader Posyandu 64

PENDAHULUAN Perkembangan dan peningkatan mutu pelayanan posyandu sangat dipengaruhi oleh peran serta masyarakat diantaranya adalah kader. Fungsi kader terhadap posyandu sangat besar yaitu mulai dari tahap perintisan posyandu, penghubung dengan lembaga yang menunjang penyelenggaraan posyandu, sebagai perencana pelaksana dan sebagai pembina serta sebagai penyuluh untuk memotivasi masyarakat yang berperan serta dalam kegiatan posyandu di wilayahnya (Isaura, 2011). Dalam penelitian Meytha, Mendagi dkk tahun 2014 Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Pedoman Umum Posyandu, 2011). Posyandu dimotori oleh para kader terpilih dari wilayah sendiri yang terlatih dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di posyandu, yakni kegi atan sebelum hari buka, kegiatan hari buka, dan kegiatan sesudah hari buka posyandu (Kemenkes RI, 2011). Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia tahun 2015 diketahui bahwa terdapat 289.635 Posyandu pada tahun 2014. Dari jumlah tersebut, posyandu pratama sebanyak 13,06%, madya sebanyak 27,74%, purnama sebanyak 31,6%, dan mandiri sebanyak 8,71%. Cakupan keaktifan kader Posyandu secara Nasional hingga tahun 2010 baru mencapai 78% dari target 80% dan pada tahun 2011 mencapai cakupan program atau partisipasi masyarakat sangat bervariasi, mulai dari terendah 10% sampai tertinggi 80% (Profil Kesehatan Indonesia 2015). Berdasarkan data profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2013, jumlah posyandu tahun 2013 sebanyak 15.587 posyandu yang terdiri dari 2.026 unit (13%) adalah posyandu pratama, 7.031 unit (45,1%) adalah posyandu madya, 6.130 unit (39,33%) adalah posyandu purnama dan 400 unit (2,57%) adalah posyandu mandiri, dan jumlah puskesmas ada 570 unit pada tahun 2013. Cakupan keaktifan kader mencapai 75% dari target 80% (Profil Dinkes Sumatra Utara 2013). 65

Puskesmas Tanjung Morawa merupakan satu dari puskesmas yang berada di Kabupaten Deli Serdang. Puskesmas Tanjung Morawa menaungi 16 Desa dalam wilayah kerjanya Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan pada bulan Desember tahun 2016, dilakukan wawancara terhadap 6 kader posyandu terdiri dari 2 desa dalam wilayah kerjanya Puskesmas Tanjung Morawa diketahui bahwa dalam kegiatan posyandu setiap bulannya dihadiri oleh 3 kader, dikarenakan bergantian setiap bulannya. Dimana sanksi tidak dapat diberikan jika kader tidak hadir, tidak ada insentif khusus sebagai motivasi agar kader lebih aktif bekerja, dan rendahnya dukungan keluarga juga dapat berdampak terhadap keaktifan kader mengikuti kegiatan posyandu.. Kader merasa bahwa kegiatan posyandu dapat diselenggarakan hanya dengan 3-4 orang saja karena penimbangan balita tidak terlalu rumit. Kader juga mengatakan bahwa promosi yang dilakukan sebelum kegiatan posyandu tidak perlu dilakukan disebabkan ibu-ibu sudah mengetahui jadwalnya. Berdasarkan hal ini maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu di Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatid dengan survei analitik yaitu jenis penelitian untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel secara observasional dengan rancangan potong lintang (cross sectional) dimana cara pengambilan data variabel independen dan dependen dilakukan pada saat bersamaan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan yaitu pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan motivasi dengan keaktifan kader posyandu balita di wilayah Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017. Populasi adalah keseluruhan objek peneliti atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader posyandu balita yang aktif di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa tahun 2017 sebanyak 385 kader. Sampel sebanyak 40 orang kader diambil menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan menggunakan kuesioner. Data yang 66

dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. HASIL Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Responden Dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wliayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017. Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari 34 orang kader dengan pengetahuan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu balita yang kurang dengan kategorikan tidak aktif sebanyak 33 responden (82,5%) dan pengetahuan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu balita yang baik dengan kategorikan baik sebanyak 1 responden (2,5%). Sedangkan dari 6 orang kader dengan pengetahuan baik dengan kategori tidak aktif sebanyak 3 responden (7,5%) dan pengetahuan kader dengan kategori aktif sebanyak 3 responden (7,5%). Tabel 4.7 Distribusi Motiivasi Responden Dengan Keaktifan Kader Posyandu Dengan Motivasi Kader di Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017. Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dari 34 orang kader dengan motivasi rendah dengan kategori tidak aktif sebanyak 33 responden (82,5%) dan motivasi rendah dengan kategori aktif sebanyak 1 responden (2,5%). Sedangkan dari 6 orang kader dengan motivasi tinggi dengan kategori tidak aktif sebanyak 3 responden (7,5%) dan motivasi tinggi dengan kategori aktif sebanyak 3 responden (7,5%). Tabel 4.8 Distribusi Sikap Responden Dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017. Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari 38 orang kader dengan sikap kurang dengan kategori tidak aktif sebanyak 35 responden (87,5%) dan sikap kurang dengan kategori aktif sebanyak 3 responden (7,5%). Sedangkan dari 2 orang kader dengan sikap baik dengan kategori tidak aktif sebanyak 1 responden (2,5%) dan sikap baik kategori aktif sebanyak 1 responden (2,5%). 67

PEMBAHASAN Hubungan Antara Pengetahuan Kader Dengan Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan kader tentang posyandu dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu (p value=0,008), artinya bahwa kader yang berpengetahuan kurang baik akan mempunyai risiko untuk pasif dibandingkan dengan kader yang berpengetahuan baik. Hal tersebut disebabkan kurangnya informasi yang didapat tentang perkembangan posyandu, kurangnya pembinaan yang rutin dari petugas kesehatan, dan tidak adanya penghargaan bagi kader yang teladan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keaktifan kader adalah tingkat pengetahuan.. Hal ini menyebabkan pengertian atau tahu merupakan bagian yang utama dalam tingkatan pengetahuan walaupun tingkatan paling rendah dalam pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kader yang berpengetahuan kurang baik (85%) mempunyai risiko untuk menjadi tidak aktif dalam kegiatan posyandu dan sebaliknya, kader yang berpengetahuan baik (15%) cenderung aktif dalam kegiatan posyandu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian suhat (2014) menunjukan ada hubungan antara pengetahuan kader tentang posyandu dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu, hal ini disebabkan kurangnya informasi yang didapat tentang perkembangan posyandu, kurangnya pembinaan yang rutin dari petugas kesehatan dan tidak adanya penghargaan bagi kader yang teladan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Fitria Maretha (2010) tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat di posyandu Puskesmas jatimulya. Hal ini menunjukan pengetahuan juga mempengaruhi respon seseorang terhadap orang lain Hubungan Antara Motivasi Kader Dengan Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan kader tentang posyandu dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu (p value=0,008). Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh data bahwa kader dengan keaktifan kurang pada motivasi rendah (50%) sama dengan kader yang berpendidikan rendah (55%). Berdasarkan hasil analisis 68

uji Fisher Exactdi dapatkan nilai p value 0,830 nilai p lebih besar dari 0,05 (nilai p value 0,830 > 0,05) disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara pendidikan dengan keaktifan kader posyandu. Semakin tinggi motivasi kerja kader maka makin tinggi pula kinerja kader posyandu. Sebaliknya, semakin rendah motivasi kerja kader maka makin rendah pula kinerja kader posyandu. Bagi kader posyandu yang bermotivasi kerja tinggi, motivasi tersebut menjadi faktor pendorong baginya untuk melakukan tugas-tugas posyandu dengan sebaik mungkin. Sementara bagi kader yang bermotivasi kerja rendah, kurang atau rendahnya faktor pendorong baginya untuk melakukan tugas-tugas posyandu dengan baik, sehingga pelaksanaan tugasnya hanya biasa saja atau seadanya. Hubungan Antara Sikap Kader Dengan Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu Dari hasil penelitian, maka diperoleh data bahwa tidak ada hubungan antara sikap kader dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu (p value=0,192). Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh data bahwa kader dengan keaktifan kurang pada sikap kurang (95%) dan kader dengan keaktifan baik (5%). Berdasarkan hasil analisis uji Fisher Exact didapatkan nilai p value 0,193 nilai p lebih besar dari 0,05 (nilai p value 0,193 > 0,05) disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara sikap dengan keaktifan kader posyandu. PENUTUP Keaktifan kader dalam kegiatan posyandu berhubungan dengan pengetahuan kader, dan sikap kader. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang posyandu adalah dengan melakukan pembinaan dan refreshing kader secara berkesinambungan setiap 6 bulan sekali, dengan topik sekurang-kurangnya 5 program posyandu, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, serta pencegahan dan penanggulangan diare.penghargaan perlu diberikan pada kader yang berprestasi dan aktif, misalnya dengan pemberian piagam penghargaan yang bertujuan meningkatkan motivasi kader dalam kegiatan posyandu.keaktifan kader dalam kegiatan posyandu sebaiknya ditinjau ulang setiap tahun 69

DAFTAR PUSTAKA Adisasmito, W. 2010. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT. Rja Grafindo Persada. Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya. Cahyo Ismawati, dkk. 2012. Posyandu & Desa Siaga. Yogyakarta: Nuha Medika. Green LW. 2005. Health Education Planning: A Diagnostic Approach. (4st edition). California: Mayfield Publishing Company; 2005. Harisman. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kader Posyandu di Desa Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara. Tersedia dari: http://webcache.googleusercontent.co m/search?q=cache:qyt05saiugij:afa rich.com/144.pdf+&cd=6&hl=id&ct= clnk&gl=id Isaura, Vinella. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tarusan Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011. Tersedia dari: http//repository.unand.ac.id. Iqbal Mubarak, W. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep Aplikasi dalam Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2012. Kementrian Kesehatan RI, 2009, Buku Pegangan Kader Posyandu, Jakarta: Departemen Kesehatan RI KemenKes RI, 2011. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. KemenKes RI, 2012, Ayo ke Posyandu Setiap Bulan, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Kemenkes RI, Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: 2015. Kontesa M, Mistuti. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja kader Posyandu. Jurnal. dokumen dari internet. Tersedia dari: http://www. journal.mercubaktijaya.ac.id. Mandagi M. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. Tersedia dari::http://webcache.googleusercont ent.com/search?q=cache:3w6pxdhb _dsj:fkm.unsrat.ac.id/wp- content/uploads/2014/11/mandagi- Meytha.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk &gl=id. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015. Profil Kesehatan Puskesmas tanjung morawa Tahun 2015. Pudjiastuti, Ratna Dewi. Buku Ajar Kebidanan Komunitas Teori dan Aplikasi Dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011. Runjati. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.. 70