ISSN 2089-8193 Volume 7 No.1 Januari-Juni 2017 1. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Akseptor Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD (Raisha Octavariny)... 1-9 2. Hubungan Kepuasan Pelayanan Antenatal Care Dengan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Di Klinik Kasih Ibu Delitua Kabupaten Deli Serdang (Novita Br Ginting Munthe)... 10-18 3. Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepatuhan Ibu Datang Ke Posyandu Di Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai (Rosita Ginting)... 19-30 4. Pengaruh Minuman Jahe Terhadap Kurangnya Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Klinik Nining Pelawati AmKeb Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang (Juni Mariati Simarmata)... 31-44 5. Hubungan Fasilitas Ruang Rawat Inap Dengan Kepuasan Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Di Rumah Sakit Setio Husodo Kisaran (Irmayani)... 45-50 6. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Peningkatan Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir Rendah di NICU Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam (Ika Nur Saputri)... 51-55 7. Hubungan Motivasi Kerja Bidan Dengan Penerapan Standar 10 T Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang (Dwi Handyani)... 56-63 8. Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu di Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang (Wilda Wahyuni Siregar)... 64-70
KESTRA-NEWS ISSN : 2089-8193 JURNAL ILMIAH KESEHATAN STIKes MEDISTRA LUBUK PAKAM Volume : 7 No.1 Januari-Juni 2017 DAFTAR ISI 1. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Akseptor Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD (Raisha Octavariny)... 1-9 2. Hubungan Kepuasan Pelayanan Antenatal Care Dengan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Di Klinik Kasih Ibu Delitua Kabupaten Deli Serdang (Novita Br Ginting Munthe)... 10-18 3. Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepatuhan Ibu Datang Ke Posyandu Di Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai (Rosita Ginting)... 19-30 4. Pengaruh Minuman Jahe Terhadap Kurangnya Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Klinik Nining Pelawati AmKeb Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang (Juni Mariati Simarmata)... 31-44 5. Hubungan Fasilitas Ruang Rawat Inap Dengan Kepuasan Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Di Rumah Sakit Setio Husodo Kisaran (Irmayani)... 45-50 6. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Peningkatan Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir Rendah di NICU Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam (Ika Nur Saputri)... 51-55 7. Hubungan Motivasi Kerja Bidan Dengan Penerapan Standar 10 T Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang (Dwi Handayani)... 56-63 8. Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu di Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang (Wilda Wahyuni Siregar)... 64-70
KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU DI PUSKESMAS TANJUNG MORAWA KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG Wilda Wahyuni Siregar Akbid MEDISTRA Lubuk Pakam ABSTRAK Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Keberlangsungan kegiatan ini sangat bergantung pada partisipasi aktif dari kader Posyandu sebagai pelaksana utama. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang tahun 2017. Jenis penelitian kuantitatif dengan survei analitik dengan rancangan cross-sectional study. Responden dari penelitian ini berjumlah 40 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan anata pendidikan dengan keaktifan kader posyandu (p= 0,830), terdapat hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan kader posyandu (p=0.008), terdapat hubungan antara motivasi dengan keaktifan kader posyandu (p=0,008) dan tidak terdapat hubungan antara sikap dengan keaktifan kader posyandu (p=0,193). Peningkatkan pengetahuan kader tentang posyandu sangat perlu dilakukan dengan melakukan pembinaan dan refreshing kader secara berkesinambungan setiap 6 bulan sekali, dengan topik sekurang-kurangnya 5 program posyandu. Kata Kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Motivasi, Sikap, Keaktifan Kader Posyandu 64
PENDAHULUAN Perkembangan dan peningkatan mutu pelayanan posyandu sangat dipengaruhi oleh peran serta masyarakat diantaranya adalah kader. Fungsi kader terhadap posyandu sangat besar yaitu mulai dari tahap perintisan posyandu, penghubung dengan lembaga yang menunjang penyelenggaraan posyandu, sebagai perencana pelaksana dan sebagai pembina serta sebagai penyuluh untuk memotivasi masyarakat yang berperan serta dalam kegiatan posyandu di wilayahnya (Isaura, 2011). Dalam penelitian Meytha, Mendagi dkk tahun 2014 Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Pedoman Umum Posyandu, 2011). Posyandu dimotori oleh para kader terpilih dari wilayah sendiri yang terlatih dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di posyandu, yakni kegi atan sebelum hari buka, kegiatan hari buka, dan kegiatan sesudah hari buka posyandu (Kemenkes RI, 2011). Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia tahun 2015 diketahui bahwa terdapat 289.635 Posyandu pada tahun 2014. Dari jumlah tersebut, posyandu pratama sebanyak 13,06%, madya sebanyak 27,74%, purnama sebanyak 31,6%, dan mandiri sebanyak 8,71%. Cakupan keaktifan kader Posyandu secara Nasional hingga tahun 2010 baru mencapai 78% dari target 80% dan pada tahun 2011 mencapai cakupan program atau partisipasi masyarakat sangat bervariasi, mulai dari terendah 10% sampai tertinggi 80% (Profil Kesehatan Indonesia 2015). Berdasarkan data profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2013, jumlah posyandu tahun 2013 sebanyak 15.587 posyandu yang terdiri dari 2.026 unit (13%) adalah posyandu pratama, 7.031 unit (45,1%) adalah posyandu madya, 6.130 unit (39,33%) adalah posyandu purnama dan 400 unit (2,57%) adalah posyandu mandiri, dan jumlah puskesmas ada 570 unit pada tahun 2013. Cakupan keaktifan kader mencapai 75% dari target 80% (Profil Dinkes Sumatra Utara 2013). 65
Puskesmas Tanjung Morawa merupakan satu dari puskesmas yang berada di Kabupaten Deli Serdang. Puskesmas Tanjung Morawa menaungi 16 Desa dalam wilayah kerjanya Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan pada bulan Desember tahun 2016, dilakukan wawancara terhadap 6 kader posyandu terdiri dari 2 desa dalam wilayah kerjanya Puskesmas Tanjung Morawa diketahui bahwa dalam kegiatan posyandu setiap bulannya dihadiri oleh 3 kader, dikarenakan bergantian setiap bulannya. Dimana sanksi tidak dapat diberikan jika kader tidak hadir, tidak ada insentif khusus sebagai motivasi agar kader lebih aktif bekerja, dan rendahnya dukungan keluarga juga dapat berdampak terhadap keaktifan kader mengikuti kegiatan posyandu.. Kader merasa bahwa kegiatan posyandu dapat diselenggarakan hanya dengan 3-4 orang saja karena penimbangan balita tidak terlalu rumit. Kader juga mengatakan bahwa promosi yang dilakukan sebelum kegiatan posyandu tidak perlu dilakukan disebabkan ibu-ibu sudah mengetahui jadwalnya. Berdasarkan hal ini maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu di Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatid dengan survei analitik yaitu jenis penelitian untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel secara observasional dengan rancangan potong lintang (cross sectional) dimana cara pengambilan data variabel independen dan dependen dilakukan pada saat bersamaan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan yaitu pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan motivasi dengan keaktifan kader posyandu balita di wilayah Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017. Populasi adalah keseluruhan objek peneliti atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader posyandu balita yang aktif di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa tahun 2017 sebanyak 385 kader. Sampel sebanyak 40 orang kader diambil menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan menggunakan kuesioner. Data yang 66
dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. HASIL Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Responden Dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wliayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017. Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari 34 orang kader dengan pengetahuan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu balita yang kurang dengan kategorikan tidak aktif sebanyak 33 responden (82,5%) dan pengetahuan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu balita yang baik dengan kategorikan baik sebanyak 1 responden (2,5%). Sedangkan dari 6 orang kader dengan pengetahuan baik dengan kategori tidak aktif sebanyak 3 responden (7,5%) dan pengetahuan kader dengan kategori aktif sebanyak 3 responden (7,5%). Tabel 4.7 Distribusi Motiivasi Responden Dengan Keaktifan Kader Posyandu Dengan Motivasi Kader di Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017. Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dari 34 orang kader dengan motivasi rendah dengan kategori tidak aktif sebanyak 33 responden (82,5%) dan motivasi rendah dengan kategori aktif sebanyak 1 responden (2,5%). Sedangkan dari 6 orang kader dengan motivasi tinggi dengan kategori tidak aktif sebanyak 3 responden (7,5%) dan motivasi tinggi dengan kategori aktif sebanyak 3 responden (7,5%). Tabel 4.8 Distribusi Sikap Responden Dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017. Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari 38 orang kader dengan sikap kurang dengan kategori tidak aktif sebanyak 35 responden (87,5%) dan sikap kurang dengan kategori aktif sebanyak 3 responden (7,5%). Sedangkan dari 2 orang kader dengan sikap baik dengan kategori tidak aktif sebanyak 1 responden (2,5%) dan sikap baik kategori aktif sebanyak 1 responden (2,5%). 67
PEMBAHASAN Hubungan Antara Pengetahuan Kader Dengan Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan kader tentang posyandu dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu (p value=0,008), artinya bahwa kader yang berpengetahuan kurang baik akan mempunyai risiko untuk pasif dibandingkan dengan kader yang berpengetahuan baik. Hal tersebut disebabkan kurangnya informasi yang didapat tentang perkembangan posyandu, kurangnya pembinaan yang rutin dari petugas kesehatan, dan tidak adanya penghargaan bagi kader yang teladan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keaktifan kader adalah tingkat pengetahuan.. Hal ini menyebabkan pengertian atau tahu merupakan bagian yang utama dalam tingkatan pengetahuan walaupun tingkatan paling rendah dalam pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kader yang berpengetahuan kurang baik (85%) mempunyai risiko untuk menjadi tidak aktif dalam kegiatan posyandu dan sebaliknya, kader yang berpengetahuan baik (15%) cenderung aktif dalam kegiatan posyandu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian suhat (2014) menunjukan ada hubungan antara pengetahuan kader tentang posyandu dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu, hal ini disebabkan kurangnya informasi yang didapat tentang perkembangan posyandu, kurangnya pembinaan yang rutin dari petugas kesehatan dan tidak adanya penghargaan bagi kader yang teladan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Fitria Maretha (2010) tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat di posyandu Puskesmas jatimulya. Hal ini menunjukan pengetahuan juga mempengaruhi respon seseorang terhadap orang lain Hubungan Antara Motivasi Kader Dengan Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan kader tentang posyandu dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu (p value=0,008). Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh data bahwa kader dengan keaktifan kurang pada motivasi rendah (50%) sama dengan kader yang berpendidikan rendah (55%). Berdasarkan hasil analisis 68
uji Fisher Exactdi dapatkan nilai p value 0,830 nilai p lebih besar dari 0,05 (nilai p value 0,830 > 0,05) disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara pendidikan dengan keaktifan kader posyandu. Semakin tinggi motivasi kerja kader maka makin tinggi pula kinerja kader posyandu. Sebaliknya, semakin rendah motivasi kerja kader maka makin rendah pula kinerja kader posyandu. Bagi kader posyandu yang bermotivasi kerja tinggi, motivasi tersebut menjadi faktor pendorong baginya untuk melakukan tugas-tugas posyandu dengan sebaik mungkin. Sementara bagi kader yang bermotivasi kerja rendah, kurang atau rendahnya faktor pendorong baginya untuk melakukan tugas-tugas posyandu dengan baik, sehingga pelaksanaan tugasnya hanya biasa saja atau seadanya. Hubungan Antara Sikap Kader Dengan Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu Dari hasil penelitian, maka diperoleh data bahwa tidak ada hubungan antara sikap kader dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu (p value=0,192). Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh data bahwa kader dengan keaktifan kurang pada sikap kurang (95%) dan kader dengan keaktifan baik (5%). Berdasarkan hasil analisis uji Fisher Exact didapatkan nilai p value 0,193 nilai p lebih besar dari 0,05 (nilai p value 0,193 > 0,05) disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara sikap dengan keaktifan kader posyandu. PENUTUP Keaktifan kader dalam kegiatan posyandu berhubungan dengan pengetahuan kader, dan sikap kader. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang posyandu adalah dengan melakukan pembinaan dan refreshing kader secara berkesinambungan setiap 6 bulan sekali, dengan topik sekurang-kurangnya 5 program posyandu, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, serta pencegahan dan penanggulangan diare.penghargaan perlu diberikan pada kader yang berprestasi dan aktif, misalnya dengan pemberian piagam penghargaan yang bertujuan meningkatkan motivasi kader dalam kegiatan posyandu.keaktifan kader dalam kegiatan posyandu sebaiknya ditinjau ulang setiap tahun 69
DAFTAR PUSTAKA Adisasmito, W. 2010. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT. Rja Grafindo Persada. Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya. Cahyo Ismawati, dkk. 2012. Posyandu & Desa Siaga. Yogyakarta: Nuha Medika. Green LW. 2005. Health Education Planning: A Diagnostic Approach. (4st edition). California: Mayfield Publishing Company; 2005. Harisman. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kader Posyandu di Desa Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara. Tersedia dari: http://webcache.googleusercontent.co m/search?q=cache:qyt05saiugij:afa rich.com/144.pdf+&cd=6&hl=id&ct= clnk&gl=id Isaura, Vinella. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tarusan Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011. Tersedia dari: http//repository.unand.ac.id. Iqbal Mubarak, W. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep Aplikasi dalam Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2012. Kementrian Kesehatan RI, 2009, Buku Pegangan Kader Posyandu, Jakarta: Departemen Kesehatan RI KemenKes RI, 2011. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. KemenKes RI, 2012, Ayo ke Posyandu Setiap Bulan, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Kemenkes RI, Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: 2015. Kontesa M, Mistuti. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja kader Posyandu. Jurnal. dokumen dari internet. Tersedia dari: http://www. journal.mercubaktijaya.ac.id. Mandagi M. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. Tersedia dari::http://webcache.googleusercont ent.com/search?q=cache:3w6pxdhb _dsj:fkm.unsrat.ac.id/wp- content/uploads/2014/11/mandagi- Meytha.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk &gl=id. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015. Profil Kesehatan Puskesmas tanjung morawa Tahun 2015. Pudjiastuti, Ratna Dewi. Buku Ajar Kebidanan Komunitas Teori dan Aplikasi Dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011. Runjati. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.. 70