11 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Cetak Tinggi Teknik Cetak tinggi (relief) adalah Proses cetak menggunakan permukaan timbul/ menonjol. pada cetak tinggi huruf-huruf teks dan gambar- gambar adalah lebih tinggi dari pada unsur-unsur yang tidak mencetak. rol tinta hanya menyentuh bagian - bagian yang tinggi dan menintainya. tulisan dan/ atau gambar-gambar kemudian dipindahkan langsung ke atas kertas atau bahan lainnya dengan tekanan yang kuat. 4.1.2 Teori Tipografi Pemilihan typeface yang dipakai dalam implementasi desain lainnya sangatlah penting. Suatu jenis typeface dapat merefleksikan identitas, karakter atau sikap tertentu. Huruf atau aksara bukan hanya sekedar dibaca, namun juga merupakan suatu fenomena visual yang dilihat sekaligus dirasakan. Ekspresi tipografi yang tepat dapat meningkatkan dan memperjelas komunikasi. Ada dua jenis typeface di dalam tipografi modern, yaitu serif dan sans serif. Serif mempunyai perbedaan ketebalan dan mempunyai lidah pada ujung-ujungnya. Sans serif merupakan typeface yang sederhana, tidak mempunyai perbedaan ketebalan pada lidah ujung-ujungnya. Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam tipografi adalah: Legibility : Huruf yang dipilih jelas bentuknya Readibility : Huruf yang dipilih mudah dibaca Visibility : Huruf yang dipilih mudah terlihat Clearity : Huruf harus memperlihatkan kejelasan Sumber: Danton Sihombing, Tipografi dalam desain grafis. Legibilty adalah fungsi dari sebuah perancangan typeface, sebuah perhitungan informal tentang bagaimana mudahnya untuk membedakan satu huruf dengan yang lainnya dalam jenis huruf tertentu. Sedangkan readabilty merupakan standar ukuran bagaimana mudahnya kata, kalimat atau sebuah paragraf mudah dibaca. Sebuah tipografi yang baik menurut David E. Carson, harus mampu menyampaikan pesan sebelum dibaca. Karena didalam tipografi itu terdapat rasa dari pesan yang akan dibaca. Dengan kata lain, tipografi yang baik mempunyai
12 kemampuan untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan dan memperkuat arti dibalik kata itu sendiri. Dalam desain Art Deco, typeface adalah salah satu atribut terpenting yang menyuarakan estetisme Deco. Tanpa typeface emblematik, Deco tidak akan berpengaruh sedemikian besarnya seperti yang terjadi pada masa itu. Sebagaimana sudut-sudut lengkung kurva pada alphabet Art Nouveau di masa sebelumnya, maka model garis-garis lurus pada typeface Art Deco adalah perekat yang menyatukan berbagai pengembangan font moderen (saat itu). 4.1.3 Teori Layout Sebuah layout yang baik dalam desain komunikasi visual adalah menuangkan pengolahan bahan tulisan dan seni (foto, ilustrasi atau gambar lainnya) pada suatu bidang kerja. Layout yang baik dapat berfungsi dengan benar apabila ada perencanaan yang akan dilakukan, penentuan tujuan dari karya, penentuan target audiens, perencanaan kemana atau dimana akan ditempatkan dan bagaimana cara pendistribusiannya. Layout yang baik dan benar dapat mengarahkan dan menggambarkan rentetan informasi untuk dipahami. Menurut Frank. F. Jefkin ada beberapa dasar yang dapat ditemukan dalam merancang sebuah layout, yaitu: a. The law of unity, harus dirancang sedemikian rupa dan headline, subheadline, ilustrasi, teks, slogan, logo dan sebagainya. Sehingga menghasilkan sebuah kesatuan komposisi yang baik dan sedap di mata. b. The law of variety, untuk menghindari kesan monoton, harus dibuat beberapa variasi perancangan sebuah iklan. Misalnya tipis tebalnya sebuah huruf, juga besar kecilnya huruf yang digunakan. c. The law of harmony, juga untuk menghilangkan kesan monoton, harus dirancang agar terkesan harmonis. Hal ini dapat diasosiasikan dengan wajah manusia, wajah akan terlihat aneh bila terdapat 3 mata dan 2 hidung. d. The law of rhytm, sebaiknya mata pembaca dalam melihat sebuah iklan sebaiknya bergerak wajar. Disamping itu sebaiknya dimulai dengan Headline, subheadline, teks, ilustrasi hingga nama produk dan alamat. e. The law of proportion, buku, majalah, koran, katalog akan terlihat menarik apabila salah satu ukuran sisi satu lebih panjang. Jadi tidak terlihat kaku. f. The law of scale, perpaduan gelap terang pada warna akan menghasilkan sesuatu yang kontras. Dapat digunakan untuk memberikan penekanan pada layout agar terlihat lebih menarik.
13 g. The law of balance, suatu keseimbangan dapat dicapai bila unsur-unsurnya diatur secara sepadan, serasi dan selaras. Terdapat 2 jenis keseimbangan, yaitu: Formal balance (simetris) apabila unsur-unsur bentuknya sama persis pada kedua sisi dari garis poros tengah ruang layout. Informal balance (asimetris) apabila unsur-unsur bentuknya sedikit tidak sama persis pada kedua sisi dari garis poros tengah ruang layout. 4.1.4 Images (Gambar) Gambar adalah sebuah ungkapan gaya sebuah desain dan karakter yang amat terstruktur kuat. Gambar disini dapat berupa ilustrasi maupun fotografi, yang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 4.1.5 Teori Warna Sepanjang sejarah seni warna menjadi daya tarik utama bahkan menyita hampir seluruh perhatian seniman di manapun. warna bisa menjadi sekutu yang sangat mengesankan bagi seniman dalam media visual apapun, perbedaan antara buku hitam putih dan berwarna sangat luas dan dalam. Yang mempengaruhi semua tingkat pengalaman membaca. dalam buku hitam putih gagasan di belakang karya tersebut disampaikan secara langsung. makna diturunkan pada bentuk. seni mendekati bahasa dalam warna polos, bentuk sangat berperan. dunia bagaikan lapangan yang berisi bentuk dan ruang. kualitas buku gambar berwarna akan selalu lebih mudah menarik perhatian pembaca dari yang hitam putih. buku cerita bergambar akan terlihat lebih nyata dan berdimensi pada pandangan pertama 4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Kata Kunci : Buku Cerita Rakyat yang kurang menarik Adanya pesan moral yang ada pada cerita Aji saka : asal mula huruf jawa Teknik cukil yang Sudah dilupakan Cerita rakyat Mencirikan adanya suatu wilayah atau daerah pengemasan lebih menarik buku yang akan dibuat
14 4.2.1.2 Masalah yang akan dikomunikasikan Masalah yang diangkat adalah membuat ulang visual cerita rakyat tentang Aji Saka : Asal Mula Huruf Jawa, dengan teknik cukil yang dimana teknik ini sudah jarang digunakan. dilakukan penggabungan antara digital dan cetak tinggi agar menutupi kelemahan yang ada pada teknik cetak tinggi. pewarnaan yang menarik dan visual yang memanfaatkan teknik cetak tinggi tentunya akan dapat memberikan kesan yang berbeda. 4.2.1.3 Profil Target Demografi Usia : 17-25 Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Status Ekonomi : menengah keatas Geografis Tinggal di daerah kota besar Psikografi Suka membaca Suka Melihat karya seni Mengkoleksi buku visual yang menarik 4.2.1.4 Unique Selling Preposition Revisual buku cerita rakyat tidak hanya menampilkan kisah tentang Dongeng ataupun fabel, tetapi juga menampilkan visual yang berbeda dengan menggunakan teknik cetak tinggi/ teknik cukil. 4.2.1.5 Positioning 4.2.1.6 Big Idea Revisual buku cerita rakyat dengan menampilkan visual dengan cetak tinggi yang sudah jarang digunakan dalam pembuatan cerita dan pengembangannya dalam teknik pewarnaan. Buku Cerita Dengan Teknik Cukil 4.2.1.7 Pendekatan Emosional / Rasional 4.2.1.7.1 Pendekatan Emosional Buku Cerita rakyat ini akan divisualisasikan secara menarik dan lebih memberikan kesan yang berbeda dari membaca buku.
15 Buku tersebut akan dibuat semenarik mungkin agar para pembaca tertarik untuk membeli buku tersebut. dan buku tersebut menjadikan salah satu koleksi yang berharga untuk disimpan. 4.2.1.7.2 Pendekatan Rasional Dalam visual akan dibuat lebih bernuansa agar pembaca tidak mudah bosan karena hanya melihat visual dan tulisan saja, Pewarnaan akan dilakukan sedemikian rupa agar tidak menghilangkan ciri khas dari cetak tinggi tersebut 4.2.2 Strategi Desain 4.2.2.1 Tone and Manner Dongeng Fabel Tradisional Cetak Tinggi 4.2.2.2 keyword Cetak Tinggi Tradisional Cerita Rakyat 4.2.2.3 Strategi Verbal Bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia dengan ejaan yang telah disempurnakan, agar mudah dicerna dan lebih sopan. 4.2.2.4 Strategi Visual Gaya gambar yang akan digunakan dalam buku cerita bergambar ini adalah gaya realis yang digabungkan dengan teknik cetak tinggi. Penggunaan warna menggunakan warna - warna natural yang akan digabungkan dari manual ke digital, agar menutupi kelemahan pada cetak tinggi yang sulit untuk menggunakan percampuran warna dalam sebuah gambar. Typografinya menggunakan Typography decoratif yang menarik dan menimbulkan kesatuan pada illustrasi.