BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOM OR4 TAHUN 2015

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR IOTAHUN 2015

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 12 TAHUN 2015

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI POHUWATO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 14 TAHUN 2015

BUPAT1 POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 7TAHUN 2015 TENTANG BANGUNAN GEDIJNG

PER A T U R A N D A ER A H KA BU PA T EN SER D A N G BED A G A I

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TkWm 2016 TENTANG

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG BERBAHASA DAN BERPAKAIAN MELAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEM BERITAHUAN PERTANYAAN BAGI JAW AB LISAN DEW AN R AKYAT D A R IPADA : DR. HAJAH SITI MARIAH BINTI M A H M U D [KOTA RAJA] TA R IKH : 14 MAC 2016

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NOMOR 12 TAHUN TENTANG PENGAMANAN KEPARIWISATAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN TENTANG TATA CARA PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS

KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 381 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG (PERPU)

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOM OR PM 180 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN PENGOPERASIAN SISTEM PESAW AT UDARA TANPA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

N O M O R 10 TAH U N 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAHUN 2006 TEN TAN G

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PENJAHIT TRENDY DI CILACAP. Naskah Publikasi

BAB II. DESKRIPSI PERUSAHAAN PT. IALK JAKARTA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

Bahwa pada hari ini Kamis tanggal Dua puluh dua bulan Septem ber tahun Dua Ribu Enam Belas

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Walaupun AADK melaksanakan kempen dan mengambil langkah-langkah lain menangani isu ini. NO. SOALAN: 29 TAR IKH 17 M A C 2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 1 4 TAHUN TENTANG KETERBUKAAN I NFORMASI PUBLI K

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

E K R E T A R I A T J E N D E R A L K E M E N T E R

LEM BARAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR: 6 TAHUN 2012

MENTERILIVGKIJNG AN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

5. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L embaran Negara Nomor 4355) ; 6. Und

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

NOMOR : W 6.U 5 / 7 /S K /K P N /3 / TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELESTARIAN TRADISI

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PARTISIPASI DAN TRANSPARANSI

BUPATI KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BIMA PERATURAN W AUKOTA BIM A NOMOR 3 3 TAHUN 2013

P R O G R A M K ER J A T A H U N A N TIM P EN G G ER A K P K K D E SA P R IN G G O W IR A W A N TA H U N 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 13 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

I Nyoman Mardika, S. Pd., M. Pd.

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

RANCANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG BAHASA, SASTRA, DAN AKSARA JAWA

P E R A T U R A N W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A N O M O R 67 T A H U N T E N T A N G

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA K E P U TU S A N M E N T E R I P E R M U K IM A N D A N P R A S A R A N A W I L A Y A H NOMOR 341 /K PTS/M/2002

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 412 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN LINTAS PELAYANAN PERKERETAAPIAN ANGKUTAN PERINTIS

S t a u Ura a i n Keg a i tan Vo u m B a i ya Ju a m p B W B a i ya ( RP) (R ) p Ba t n a u n Ba a h n Pe m a l jara W rga Be a l jar

MODEL PELATIHAN PROFESIONAL DALAM PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN DASAR

BUPATI KAUR PROPINSI BENGKULU

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN ANGGARAN 2006

NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN LEMBAGA KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Nomor : 01/CV-AA/SGHN/II/2017 Manado, 20 September 2017 Lamp : - Perihal : Sanggahan

PENGARUH KOM PETEN SI DAN M O T IV A S I TERHADAP KINERJA GURU SM A N E G E R I 101 JAKARTA

BAB II. A IG beraw al pada tahun 1919 ketika Cornelius Vander Starr m endirikan

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PADA PT. BANK JATIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB V. K ita b Undang-undang Hukum P idana (ICUIIP) se b a g a i. suatu perundang-undangan p id a n a yang t e la h d ib e rla k u k a n

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGEMBANGAN KERAJINAN KARAWO DAN UPIYA KARANJI

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2014 WALIKOTA MALANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PELINDUNGAN, PEMBINAAN, DAN PENGEMBANGAN BAHASA, SASTRA, DAN AKSARA JAWA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

Bank Indonesia Sumber

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PEMBINAAN LEMBAGA ADAT

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG P A S A R DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 44 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERDAYAAN,PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASIR NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN, PERLINDUNGAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT

Paket. Kebijakan Pemerintah dan Otonomi Daerah. P etunjuk A: Pilih satu jaw aban yang paling tepat. Tes

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELESTARIAN BUDAYA MELAYU KABUPATEN SIAK

Transkripsi:

SALINAN BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG PELESTARIAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, M enimbang : a. bahw a Budaya Jaw a m erupakan u n s u r kebudayaan dari keanekaragam an budaya di Indonesia dan m emiliki nilai-nilai lu h u r, kem anusiaan, gotongroyong, estetika, m oral, dan spiritual yang keberadaannya perlu dilestarikan secara berkelanjutan yang berasask an Pancasila; b. bahw a penerapan B udaya Jaw a sem akin lam a sem akin tergerus keberadaannya, sehingga Pem erintah D aerah perlu m elakukan upaya Pelestarian Budaya Jaw a secara optim al dan berkesinam bungan di daerah; c. bahw a b erd asark an k eten tu an U ndang-u ndang Nomor 23 T ahun 2014 tentang P em erintahan D aerah sebagaim ana telah diubah beberapa kali terakhir dengan U ndang-u ndang Nomor 9 T ahun 2015 tentang P erubahan K edua Atas U ndang-u ndang Nomor 23 T ahun 2014 tentang Pem erintahan D aerah, Pem erintah D aerah berw enang m engelola kebudayaan di Daerah;

Mengingat d. bahw a berdasarkan pertim bangan sebagaim ana dim aksud dalam h u ru f a, h u ru f b, dan h u ru f c perlu m em bentuk P eraturan D aerah ten tan g Pelestarian Budaya Jaw a; 1. Pasal 18 ayat (6) U ndang-u ndang D asar Negara R epublik Indonesia T ahun 1945; 2. U ndang-u ndang Nomor 13 T ahun 1950 tentang P em bentukan D aerah-daerah K abupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jaw a Tengah; 3. U ndang-u ndang Nomor 19 T ahun 2002 tentang Hak Cipta (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2002 Nomor 82, T am bahan L em baran Negara R epublik Indonesia Nomor 4220); 4. U ndang-u ndang Nomor 20 T ahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2003 Nomor 78, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 5. U ndang-u ndang Nomor 24 T ahun 2009 tentang Bendera, B ahasa, dan Lam bang Negara, serta Lagu K ebangsaan (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2009 Nomor 109, T am bahan Lem baran Negara R epublik Indonesia Nomor 5035); 6. U ndang-u ndang Nomor 23 T ahun 2014 tentang Pem erintahan D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2014 Nomor 244, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaim ana telah diubah beberapa kali terakhir dengan U ndang-u ndang Nomor 9 T ahun 2015 tentang P erubahan Kedua Atas U ndang-u ndang Nomor 23 T ahun 2014 tentang P em erintahan D aerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2015 Nomor 58, T am bahan Lem baran Negara R epublik Indonesia Nomor 5679); 7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pem ajuan K ebudayaan (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2017 Nomor 104, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 6055);

8. P eraturan D aerah K abupaten K aranganyar Nomor 2 T ahun 2013 tentang Pelindungan, Pem binaan, Dan Pengem bangan B ahasa, S astra, D an A ksara Jaw a (Lem baran D aerah K abupaten K aranganyar T ahun 2013 Nomor 2, T am bahan Lem baran D aerah K abupaten K aranganyar Nomor 4); D engan P ersetujuan B ersam a DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR dan BUPATI KARANGANYAR M enetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN DAERAH TENTANG PELESTARIAN BUDAYA JAWA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam P eraturan D aerah ini yang dim aksud dengan: 1. D aerah adalah K abupaten K aranganyar. 2. Pem erintah D aerah adalah B upati sebagai u n su r penyelenggara Pem erintahan D aerah yang m em im pin pelaksanaan u ru sa n pem erintahan yang m enjadi kew enangan daerah otonom. 3. B upati adalah B upati K aranganyar. 4. Perangkat D aerah adalah u n su r pem b an tu kepala D aerah dan Dewan Perw akilan Rakyat D aerah dalam penyelenggaraan U rusan Pem erintahan yang m enjadi kew enangan Daerah. 5. B udaya Jaw a adalah filosofi, k u m pulan simbol, m itos, dan ritual yang penting di dalam m asyarakat Jaw a sesuai dengan kearifan lokal. 6. Pendidikan adalah u sa h a sadar d an terencana u n tu k m ew ujudkan su a sa n a belajar agar peserta didik memiliki kem am puan berkom unikasi secara

aktif m am pu m em aham i nilai-nilai estetika, etika, m oral, k esan tu n an, dan budi pekerti. 7. Pelestarian adalah rangkaian upaya u n tu k m enjaga dan m em elihara kelestarian B udaya Jaw a melalui upay a penelitian, pengem bangan, pem binaan, dan pengajaran. 8. K esenian adalah K esenian tradisional m asyarakat Jaw a berupa nilai estetika hasil perw ujudan kreatifitas daya cipta, rasa, k arsa dan karya yang hidup secara tu ru n -te m u ru n dalam m ayarakat Jaw a. 9. K esejarahan adalah dinam ika peristiw a Budaya Jaw a yang tejadi di m asa lalu dalam berbagai aspek kehidupan dan hasil rekonstruksi peristiw a-peristiw a tersebut, serta peninggalan m asa lalu dalam bentuk pem ikiran a ta u p u n teks tertulis, tidak tertulis dan trad isi lisan. 10. Pakaian Adat adalah Pakaian Adat Jaw a dan seluruh kelengkapannya a ta u aksesoris yang digunakan pada aca ra. 11. O rnam en adalah bangunan, bagian dari bangunan, lam bang-lam bang, d a n /a ta u sim bol-simbol m encirikan Budaya Jaw a. 12. Adat Istiadat adalah konsep a b strak m engenai m asalah d a sar k em anusiaan yang a m a t penting dan berguna dalam hidup dan kehidupan m anusia yang tercerm in dalam sikap dan perilaku yang selalu berpegang teguh pada Adat Istiadat m asyarakat Jaw a. 13. B ah asa adalah b a h asa yang dipakai secara tu ru n - tem u ru n oleh m asyarakat di daerah a ta u p enutu r lainnya, sebagai sa ran a kom unikasi dan ekspresi budaya.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Bagian K esatu M aksud Pasal 2 P engaturan Pelestarian B udaya Jaw a dim aksudkan sebagai pedom an bagi Pem erintah D aerah dan m asyarakat dalam upaya m elestarikan B udaya Jaw a di D aerah. Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 Pelestarian Budaya Jaw a di D aerah b ertu ju an u n tu k : a. m enjaga dan m em elihara kelestarian B udaya Jaw a sehingga m enjadi faktor penting u n tu k peneguhan jati diri D aerah; b. m engenali nilai-nilai estetika, etika, m oral, dan spiritual yang terkandung dalam B udaya Jaw a u n tu k didayagunakan sebagai upaya pem binaan dan pengem bangan kebudayaan nasional; dan c. m endayagunakan B udaya Jaw a sebagai w ahana u n tu k pem bangunan k arak ter dan budi pekerti yang luhur. BAB III KEDUDUKAN DAN FUNGSI Pasal 4 K edudukan dan Fungsi Budaya Jaw a di D aerah sebagai : a. lam bang identitas Daerah; b. lam bang kebanggaan Daerah; c. sa ra n a kom unikasi Daerah;

d. sa ra n a pem bentuk k arak ter adiluhung yang m endukung budaya Daerah; e. sa ra n a yang didayagunakan sebagai w ahana u n tu k m enggali kearifan budaya lokal yang memiliki nilainilai unggul; dan f. sa ran a ekspresi seni dan budaya di D aerah. BAB IV TUGAS DAN WEWENANG Pasal 5 (1) Pem erintah D aerah dalam Pelestarian B udaya Jaw a m em punyai tugas sebagai berikut: a. m elakukan pem ajuan Budaya Jaw a; b. m enum buhkem bangkan partisipasi dan kreativitas m asyarakat; c. m enum buhkem bangkan dan m eningkatkan k esad aran m asyarakat di D aerah terh ad ap Pelestarian B udaya Jaw a; d. m elakukan koordinasi a n ta r lem baga pem erintah, m asyarakat, dan dunia u sa h a dalam upaya Pelestarian Budaya Jaw a; dan e. m engoordinasikan p elaksanaan Pelestarian B udaya Jaw a di D aerah. (2) U ntuk m elaksanakan tugas sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), Pem erintah D aerah m em punyai wewenang: a. m erum u skan dan m enetapkan kebijakan serta strategi Pelestarian Budaya Jaw a berpedom an pada k ebijakan nasional; b. m enyelenggarakan Pelestarian B udaya Jaw a sesuai norm a, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan Pem erintah; c. m elakukan kerja sam a a n ta r daerah, kem itraan, dan jejaring dalam Pelestarian Budaya Jaw a; d. m elakukan pem binaan dan pengaw asan pelaksanaan kegiatan Pelestarian Budaya Jaw a; e. m enetapkan kaw asan B udaya Jaw a; dan

f. m em fasilitasi Pelestarian B udaya Jaw a yang diselenggarakan di Daerah. (3) Pem erintah D aerah berkew ajiban m enjaga dan m em pertahankan Pelestarian Budaya Jaw a di D aerah. (4) K etentuan lebih lanjut m engenai pelaksanaan tugas dan w ew enang sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) sam pai dengan ayat (3) d iatu r dalam P eraturan Bupati. BAB V HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT Pasal 6 M asyarakat berhak: a. m enggunakan seluruh aspek B udaya Jaw a sesuai fungsinya; b. m em berikan m asu k an kepada Pem erintah D aerah dalam penyelenggaraan Pelestarian B udaya Jaw a; c. tu ru t serta dalam m enetapkan kebijakan B udaya Jaw a; dan d. m em ilih aspek Budaya Jaw a u n tu k kepentingan pengungkapan pengalam an dan estetisnya. Pasal 7 Pem erintah D aerah dan M asyarakat berkew ajiban m enjaga dan m em pertahankan Pelestarian B udaya Jaw a di Daerah. BAB VI PENYELENGGARAAN PELESTARIAN Bagian K esatu Umum Pasal 8 Pem erintah D aerah, m asyarakat, dan sa tu a n Pendidikan secara sinergis m enyelenggarakan P elestarian B udaya Ja w a di D aerah.

Pasal 9 Pelestarian Budaya Jaw a di D aerah sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8, m eliputi: a. K esenian; b. K esejarahan; c. Pakaian Adat; d. O rnam en; dan e. A dat Istiadat; Bagian Kedua Kesenian Pasal 10 (1) Pelestarian Kesenian sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9 h u ru f a dilaksanakan m elalui upaya : a. peningkatan u sa h a, pengelolaan, penelitian, peningkatan m utu, penyebarluasan Kesenian, peningkatan daya cipta dan daya penam pilan, serta peningkatan apresiasi Kesenian; b. peningkatan kreativitas dan produktivitas senim an u n tu k berkarya bagi Kesenian; dan c. peningkatan sikap positif m asy arakat terhadap K esenian m elalui Pendidikan dan apresiasi seni di sekolah dan di luar sekolah. (2) Upaya Pelestarian K esenian sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) bertujuan: a. m ew ujudkan iklim K esenian tradisional Jaw a dan kontem porer yang sehat, bebas, dan dinam is yang sesuai dengan norm a kesusilaan dan norm a agam a; b. m eningkatkan kesejahteraan dan terlindunginya hak cipta dan hak kekayaan dan intelektual senim an; c. m enata lem baga K esenian yang kreatif, responsif, proaktif dan dinam is terh ad ap k eb u tu h a n dan p ertu m b u h an Kesenian; d. m eningkatkan apresiasi m asy arakat terhadap Kesenian;

e. m eningkatkan profesionalism e penyelenggaraan Kesenian; f. m endorong dan m em fasilitasi perkum pulan seni dan organisasi a ta u lem baga k em asyarakatan dalam P elestarian K esenian; g. m em anfaatkan ruang publik, hotel, tem pat perbelanjaan, kantor pem erintahan, gedung Kesenian, gedung sekolah dan m edia m assa sebagai upaya P elestarian Kesenian; h. m endorong tu m b u h n y a in d u stri alat K esenian Jaw a; dan i. m erefleksi dan m engevaluasi kegiatan penyelenggaraan Pelestarian Kesenian. Pasal 11 (1) D alam penyelenggaraan P elestarian K esenian di D aerah, Pem erintah D aerah m em punyai tugas : a. penerapan K esenian Budaya Jaw a dalam Pendidikan d a sa r dengan m ew ajibkan seluruh m urid m engikuti kegiatan ektrakulikuler Kesenian; b. m eningkatkan kualitas pendidik dan bahan ajar Kesenian serta pam ong seni; dan c. m em enuhi fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan Pendidikan K esenian B udaya Jaw a. (2) P enyelenggaraan P elestarian K esenian se b ag aim an a dim aksud pada ayat (1), dilaksanakan oleh Perangkat D aerah yang m em bidangi Pendidikan dan kebudayaan. Pasal 12 Pem erintah D aerah m elakukan pengem bangan program dan kegiatan Pelestarian Kesenian dengan m elibatkan m asyarakat, senim an, para ahli, dan pihak lain yang berkepentingan.

Pasal 13 K etentuan lebih lanjut m engenai penyelenggaraan Pelestarian K esenian sebagaim ana d iatu r dalam Pasal 10 sam pai dengan Pasal 12 d iatu r dalam P eraturan Bupati. Bagian Ketiga K esejarahan Pasal 14 (1) Pelestarian K esejarahan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9 h u ru f b, dilakukan m elalui upaya : a. pem eliharaan, perlindungan dan pengkajian sum ber sejarah sebagai b ah an penulisan sejarah di Daerah; b. penelitian, pengkajian, pengem bangan, dan penulisan sejarah D aerah d a n /a ta u sa stra sejarah secara obyektif dan ilmiah; c. pem ilahan dan pem eliharaan hasil penulisan sejarah di D aerah; dan d. pem anfaatan hasil penelitian, pengkajian, pengem bangan, dan penulisan sejarah di D aerah h a ru s disosialisasikan m elalui Pendidikan d a sar dan m enengah, media m assa dan sa ra n a publikasi lain yang d apat diakses oleh m asyarakat. (2) K etentuan lebih lanjut m engenai penyelenggaraan Pelestarian K esejarahan dan penulisan K esejarahan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), d iatu r dalam P eraturan Bupati. Bagian Keem pat Pakaian Adat Pasal 15 (1) Penggunaan Pakaian Adat sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9 h u ru f c, dipakai pada : a. peringatan Hari Ja d i D aerah; dan b. peringatan acara Nasional yang d itentu k an lebih lanjut oleh Bupati.

(2) U ntuk m enyelenggarakan Pelestarian dan pengem bangan Pakaian Adat, Pem erintah Daerah bersam a-sam a tokoh m asy arakat di D aerah m enetapkan jen is Pakaian Adat yang d ap at digunakan dalam acara te rten tu oleh warga m asyarakat. Bagian Kelima O rnam en Pasal 16 (1) O rnam en bercirikan k h as B udaya Ja w a sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9 h u ru f d keberadaan pem akaiannya h a ru s dipelihara dan dikem bangkan m elalui cara: a. pem akaian O rnam en k h as B udaya Jaw a pada bangunan publik, gedung yang su d ah ad a/b erd iri dan yang akan dibangun milik Pem erintah D aerah; dan b. m enem patkan O rnam en k h as B udaya Jaw a pada bagian dinding gapura d a n /a ta u tugu yang berfungsi sebagai b atas wilayah d e sa/k e lu ra h a n, kecam atan, dan daerah. (2) K etentuan lebih lanjut m engenai pem akaian dan penem patan O rnam en bercirikan k h as B udaya Jaw a sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), d iatu r dalam P eraturan Bupati. Bagian Keenam Adat Istiadat Pasal 17 (1) Pelestarian Adat Istiadat sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9 h u ru f e, m elalui kegiatan: a. pengkajian, pem eliharaan dan pengem bangan Adat Istiadat B udaya Jaw a yang dipedom ani oleh m asyarakat dalam berperilaku dan bertindak, yang m eliputi aspek ungkapan, peribahasa, u p acara, cerita dan perm ainan rakyat, n a sk ah kuno, pengetahuan,

sistem kem asyarakatan, dan nilai tradisi lainnya yang tu m b u h dan berkem bang pada m asyarakat di Daerah; b. pem ilahan dan pem eliharaan terh ad ap Adat Istiadat yang disesuaikan dengan perkem bangan zam an; c. perlindungan terh ad ap m asy arakat yang m enggunakan dan m engem bangkan Adat Istiadat dalam kehidupannya; dan d. m ensosialisasikan hasil kajian nilai tradisi Budaya Jaw a kepada m asyarakat luas. (2) Kegiatan Pelestarian Adat Istiadat sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), h a ru s m em perhatikan: a. nilai agam a; b. tradisi, nilai, norm a, etika, dan h ukum adat; c. kepentingan um um, kepentingan kom unitas, dan kepentingan kelom pok dalam m asyarakat; d. ja ti diri D aerah dan bangsa; e. kem anfaatan bagi m asyarakat; dan f. k etentu an p eratu ran perundang-undangan. BAB VII DATA DAN DOKUMENTASI Pasal 18 (1) Pem erintah D aerah m elakukan p en d ataan dan pendokum entasian B udaya Jaw a yang berkem bang di D aerah. (2) P endataan dan pendokum entasian B udaya Jaw a sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Perangkat D aerah yang m em bidangi u ru s a n kebudayaan. (3) P endataan dan pendokum entasian B udaya Jaw a sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) m eliputi : a. K esejarah an di D aerah; b. jen is Kesenian di Daerah; c. Adat Istiadat di Daerah; dan d. d ata dan inform asi lain yang diperlukan dalam Pelestarian B udaya Jaw a di D aerah.

(4) D ata dan dokum entasi sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), d ap at diakses oleh m asyarakat. (5) K etentuan lebih lanjut m engenai p endataan dan pendokum entasian Pelestarian B udaya Jaw a sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), d iatu r dalam P eratu ran Bupati. BAB VIII PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN Pasal 19 (1) Pem erintah D aerah m em fasilitasi pengem bangan Budaya Jaw a di Daerah. (2) Fasilitasi pengem bangan B udaya Jaw a sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dilakukan m elalui: a. revitalisasi nilai kebudayaan; b. apresiasi pada pelestari kebudayaan; c. diskusi, sem inar, dan sa raseh a n pengem bangan kebudayaan dan pem binaan k arak ter dan pekerti bangsa; dan d. pelatihan bagi pelaku tradisi dalam rangka penguatan nilai kebudayaan dan k arak ter bangsa. (3) K etentuan lebih lanjut m engenai fasilitasi pengem bangan B udaya Jaw a sebagaim ana dim aksud pada ayat (2) diatur dengan P eraturan Bupati. BAB IX PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 20 (1) M asyarakat berperan serta dalam upaya Pelestarian B udaya Jaw a di D aerah. (2) Peran serta m asyarakat sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui: a. pem eliharaan dan pengem bangan kecintaan dan kebanggaan terh ad ap penggunaan B udaya Jaw a;

b. pem antapan k esadaran penggunaan Budaya Jaw a guna m em perkuat jati diri dan identitas D aerah; dan c. pem bentukan lem baga sebagai w adah Pelestarian B udaya Jaw a sebagai m itra Pem erintah D aerah. (3) K etentuan lebih lanjut m engenai peran serta m asyarakat sebagaim ana dim aksud pada ayat (2] d iatu r dalam P eraturan Bupati. BAB X PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 21 (1) Bupati m elakukan pem binaan dan pengaw asan terhadap P elestarian B udaya Jaw a. (2) Dalam m elaksanakan pem binaan dan pengaw asan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) B upati dapat m em bentuk tim pem binaan dan pengaw asan. (3) K etentuan lebih lanjut m engenai pem binaan dan pengaw asan serta pem bentukan tim pem binaan dan pengaw asan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) dan ayat (2) d iatu r dalam P eraturan Bupati. BAB XI PEMBIAYAAN Pasal 22 Pem biayaan Pelestarian B udaya Jaw a di D aerah bersum ber dari: a. Anggaran P endapatan dan Belanja D aerah; b. Anggaran P endapatan dan Belanja Desa; dan c. sum ber dana lain yang sah dan tidak m engikat.

BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 P eraturan D aerah ini m ulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang m engetahuinya, m em erintahkan pengundangan P eraturan D aerah ini dengan penem patannya dalam Lem baran D aerah K abupaten K aranganyar. D itetapkan di K aranganyar pada tanggal 13 Septem ber 2018 BUPATI KARANGANYAR, TTD JULIYATMONO D iundangkan di K aranganyar pada tanggal 27 Septem ber 2018 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR, TTD SAMSI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2018 NOMOR 17 NOREG. PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR, PROVINSI JAWA TENGAH : (17/2018) Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR Kepala Bagiefn H ukum NIP. 197 199903 1 009

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG PELESTARIAN BUDAYA JAWA I. UMUM K eberagam an kebudayaan D aerah m erupakan salah satu penggerak pem bangunan kebudayaan nasional. B udaya di D aerah m erupakan u n s u r penting kebudayaan yang m enjalin rangkaian kebudayaan nasional Indonesia, term asuk B udaya Jaw a di K abupaten K aranganyar. Seiring perkem bangan m asyarakat, B udaya Jaw a sem akin lam a sem akin tereru s keberadaannya. B udaya Jaw a m eru p ak an simbol dan ciri pengenal sejarah peradaban m asyarakat serta m engandung nilai adab dan estetika lu h u r sehingga perlu dip ertah an k an dan dipelihara sebagai su a tu kebanggaan Daerah. D alam kenyataannya keberadaan B udaya Jaw a di D aerah juga m engalam i p en u ru n an. Hal ini diperlukan upaya yang dilakukan Pem erintah D aerah u n tu k m elestarikan B udaya Jaw a. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya Pelestarian yang berupa m engim plem entasikan B udaya Jaw a, m enggunakan Budaya Jaw a dengan baik dan benar serta m em berdayakan potensi B udaya Jaw a agar berhasil guna dan berdaya guna dalam segala aspek kehidupan berm asyarakat. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3

Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 C ukup Je las Pasal 16 C ukup Je las Pasal 17 C ukup Je la s Pasal 18 C ukup Je las Pasal 19 C ukup Je las Pasal 20 C ukup Je las Pasal 21 C ukup Je la s

Pasal 22 Pasal 23 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 94