25/02/2018 Seminar Nasional ROTHSCHILDI

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Pemberian Kepel.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Peralatan Persiapan Kandang Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI. untuk Microsoft Windows.

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Bahan Alat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Kandang Hewan Coba Laboratorium Histopatologi

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hewan coba berupa tikus putih betina galur Sprague dawley.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK

LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM HISTOTEKNIK TISSUE PROCESSING DAN PEWARNAAN

TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT HISTOPATOLOGI DARI JARINGAN HEWAN DENGAN PEWARNAAN HEMATOKSILIN DAN EOSIN (H&E)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

BAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.

Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media

Lampiran 1 Diagram alir pembuatan sediaan (preparat) histopatologi organ usus halus mencit percobaan

TUJUAN : Latihan membuat preparat histologi jaringan masing-masing yang dapat dianalisa lanjut dengan mikroskop

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji

Laporan Praktikum Histotehnik. Oleh: Lucia Aktalina. Jum at, 14 September WIB

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo pada

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500

Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian

PRAKTIKUM HISTOTEKNIK

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

Waktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Pembuatan Tikus Diabetes Mellitus Persiapan Hewan Coba

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

METODE DASAR MIKROTEKNIK DAN PEWARNAAN HISTOLOGI

METODE PENELITIAN. Alur penelitian yang akan dilakukan secara umum digambarkan dalam skema pada Gambar 6.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengambilan Sampel

Lampiran 1. Ilustrasi ligasi antara GP25 dan pt-easy

BAHAN DAN METODE. Alur penelitian yang akan dilakukan secara umum digambarkan dalam skema pada Gambar 5.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Pembuatan Media Bakteri (SWC dan TCBS).

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan the post test only control group design karena pengukuran. dilakukan sesudah perlakuan pada hewan coba.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris in vivo pada tikus putih wistar (Ratus Norvegicus)jantan dengan. rancangan post test only control group design.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, selama 8 minggu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan

METODOLOGI. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

PEMBUATAN PREPARAT IRISAN MELALUI METODE PARAFIN

III. METODE PENELITIAN. jantung dilaksanakan di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV)

Lampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode rancangan acak terkontrol dengan pola post test-only

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana) terhadap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode posttest

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Oktober Perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada subjek penelitian kemudian mempelajari efek perlakuan

Lampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Lampiran 2 Pembuatan Larutan PBS Lampiran 3 Prosedur Pewarnaan HE

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Persetujuan Kode Etik Penelitian Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin

BAB III METODE PENELITIAN. Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya sebagai

Lampiran 1 Analisis probit uji LC50-96 jam minyak sereh. Pengamatan Jumlah Respon

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian ekstrak daun pegagan (Centella asiatica

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. test-only control group design. Menggunakan 20 ekor tikus putih yang

LAMPIRAN. Lampiran 1 prosedur pewarnaan hematoksillin-eosin (HE)

Lampiran 1 Sertifikat Kelaikan Etik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode acak

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorok (THT)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode rancangan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler. Menggunakan Metode Paraffin

II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin

Transkripsi:

TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT HISTOPATOLOGI Prof.Dr.drh. I Ketut Berata, MSi

PEMBUATAN PREPARAT HISTOLOGI

PEMBUATAN PREPARAT HISTOLOGI HISTOLOGI - NORMAL Sesuai komponen jaringan hewan yang sehat HISTOPATOLOGI- PATOLOGIS Jaringan/sel yang mengalami perubahan patologis diantaranya : degenerasi, nekrosis, peradangan, gangguan sirkulasi, gangguan pertumbuhan, neoplasia, imunopatologis, parasitik

Nekropsi Pengambilan jaringan Ketepatan fixative Ketepatan proses pembuatan preparat Pembacaan preparat Interpretasi hasil - Diagnosa

TAHAP PEMBUATAN PREPARAT 1. FIXASI neutral buffer formalin 10% (NBF) 2. TRIMING diperkecil masuk di tissue cassete 3. DEHIDRASI- Tissue procesor 4. EMBEDING BLOKING - parafin 5. CUTTING - mikrotom 6. STAINING Hematoxylin-Eosin (HE) 7. MOUNTING cover slip - EXAMINED

1. FIKSASI Tujuan dari fiksasi : 1. Mempertahankan bentuk dan integritas kimiawi sel sesuai pada saat hidup. 2. Mencegah kerusakan bentuk, struktur dan hubungan antar sel akibat dari pembusukan dan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. 3. Memperkeras jaringan agar terhindar dari traumatik atau akibat handling.

Fixative.. Pertimbangan fixative: 1. Kecepatan ukuran jaringan 2. Penetrasi Jenis jaringan 3. Volume volume 10-20 ukuran jaringan 4. Lama fixasi pilih fixative sesuai kebutuhan NBF: Formalin 10%... 1000 ml Sodium acid phosphate... 4 g Anhidrous disodium phosphate...6,5 g

Fiksasi.. Target Fixative of choice Fixative to avoid Proteins Neutral buffered formalin, paraformaldehyde Osmium tetroxide Enzymes Frozen sections Chemical fixatives Lipids Frozen sections*, glutaraldehyde/osmium tetroxide Alcoholic fixatives, neutral buffered formalin Nucleic acids Alcoholic fixatives Aldehyde fixatives Mucopolysaccharides Frozen sections Chemical fixatives Biogenic amines Bouin solution, neutral buffered formalin Glycogen Alcoholic based fixatives Osmium tetroxide

2. TRIMING Triming berarti mengiris-iris jaringan menjadi lebih kecil yang bertujuan agar bisa dimasukkan dalam tissue cassete untuk proses dehidrasi Dalam melakukan triming sangat penting diperhatikan bagian jaringan yang mana akan dipilih, sehingga menunjang akurasi diagnosa

2. TRIMING

3. DEHIDRASI Proses dehidrasi meliputi : Perendaman dalam alkohol 70% - 2 jam Alkohol 80% - 2 jam Alkohol 90% 2 jam Alkohol 96% - 2jam Alkohol absolut I 2 jam Alkohol absolut II 2 jam Toluena I 2 jam Toluena II 2 jam Xylol 1 2 jam Xylol 2 2 jam Parafin cair I 2 jam Parafin cair II- 2 jam

Tissue processor

4. Embeding + Blocking

5. CUTTING/SECTIONING Menggunakan mikrotom berbagai merk Ketebalan pemotongan : 4-6 µm Dekat dengan waterbath 56 o C, untuk tempat pengembangan potongan jaringan Jika sudah mengembang, tangkap jaringan dengan objek glas. Dikeringkan dalam suhu kamar, kemudian masukkan dalam inkubator sebelum diwarnai.

5. CUTTING/SECTIONING Ketajaman pisau mikrotom Pisau ada 2 jenis tgt pada type mikrotom Pisau yang tebal diasah secara periodic Pisau yang tipis diganti langsung jika hasil potongannya tdk bagus.

Cutting dg Mikrotom

Cutting dg Mikrotom

6. STAINING (PEWARNAAN ROUTINE HE) preparat pada direndam dalam xylol I, II dan III selama masing-masing 5 menit dehidrasi dengan etanol I dan II masing-masing 5 menit Cuci dengan aquades 1 menit Rendam dalam larutan Hematoksilin selama 15 menit, selanjutnya dibilas dengan air mengalir, lalu dicuci dengan Lithium karbonat selama 15-30 detik, dibilas dengan aquades 1 menit Celupkan dalam acid alkohol 4 celupan, kemudian bilas dengan akuades 1 menit & 15 menit diwarnai dengan Eosin selama 4 menit. Sediaan STAINING dimasukkan ke dalam alkohol 70%, 80%,dan 96% masing-masing selama 3 menit. Selanjutnya rendam ke dalam etanol III dan IV masing-masing selama 3 menit Selanjutnya dalam xylol IV dan V masing-masing 3 menit Sediaan dikeringkan dan diteteskan dengan perekat permount dan ditutup dengan gelas penutup

Staining

7. PEMBACAAN PREPARAT

DIAGNOSA MORFOLOGIK MAKROSKOPIK Pembesaran Mengecil White spot Perdarahan Cacing MIKROSKOPIK Degenerasi, nekrosis, imflamasi, neoplasia Atrofi, fibrosis, fisiologis Nekrosis, infark, migrasi larva Fokal, multifokal, difusa Larva migran, edema

PEWARNAAN KHUSUS

Pewarnaan Khusus.. Lemak : Oil red O Sudan III Sudan Black