BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Jenis gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna. Keraf (2010: ) mengelompokkan gayaa bahasaa berdasarkann

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pengarang karya sastra tentu mempunyai berbagai ciri khas dalam

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO. Jurnal Publikasi Skripsi

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat komunikasi manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. metaforis, lokalitas merupakan sebuah wilayah tempat masyarakatnya secara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anggota

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangsari memiliki beberapa upacara adat Jawa, salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memberikan saran atau pendapat, dan lain sebagainya. Semakin tinggi

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.

ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK. Fadlun Al fitri

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Pertama,

Novel Selamat Tinggal Jeanette merupakan novel yang mempunyai latar belakang adatistiadat

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)

BAB 3 METODE PENELITIAN

TEMA DAN GAYA BAHASA KARYA HAJI ABDUL MALIK

GAYA BAHASA MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS SEBAGAI ALTERNATIF KAJIAN PENGEMBANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Hubungan bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal yang lain (KBBI, 2003: 588).

KONTRIBUSI MINAT BACA PUISI DAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI

BABII LANDASAN TEORI. secara indah (Keraf, 2002: 112). Secara singkat (Tarigan, 2009:4) mengemukakan bahwa

Gaya Bahasa dalam Karangan Bahasa Jawa Siswa Kelas VI SDN 2 Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012

GAYA BAHASA DALAM CERITA MADRE KARYA DEWI LESTARI

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM DEBAT CALON GUBERNUR DAN CALON WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA PERIODE

PEMANFAATAN GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE. SKRIPSI Oleh :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. fiksi yaitu cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal ini disebabkan fiksi merupakan karya naratif

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut berjudul Gaya Bahasa Sindiran pada Rubrik Kartun Terbitan Kompas Edisi

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada Acara Indonesia Lawak Klub Di Trans 7 ini membutuhkan penelitian yang

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA SMA DI YOGYAKARTA SKRIPSI

PEMAKAIAN MAJAS DALAM RUBRIK GAGASAN PADA SURAT KABAR SOLOPOS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 3 SRAGEN

BAB 2 GAYA BAHASA IKLAN

INTISARI A. LATAR BELAKANG

Oleh Meizar Fatkhul Izza NIM

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM NOVEL TERJEMAHAN SANG PENGEJAR LAYANG-LAYANG (THE KITE RUNNER) KARYA KHALED HOSSEINI (KAJIAN STILISTIKA)

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM SLOGAN LINGKUNGAN HIDUP

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA. Oleh

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN DI RCTI. E- mail : ABSTRAK

JURNAL PENELITIAN ANALISIS PEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PERAWATAN KULIT WAJAH DI TELEVISI. Oleh : KUSUMAWATI K

BAB II KAJIAN PUSTAKA

GAYA BAHASA IKLAN PRODUK KESEHATAN DAN KOSMETIK PADA HARIAN PAGI POSMETRO PADANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Karya sastra terbagi menjadi dua yaitu, karya sastra nonfiksi dan fiksi. Karya

BAB II LANDASAN TEORI. penelitian dengan menggunakan kajian stilistika yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Tinjauan Pustaka

ARTIKEL PENELITIAN. Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye. Oleh: ROSA MAULIDYA

GAYA BAHASA DAN STRUKTUR FEATURE PERJALANAN MAJALAH INTISARI EDISI JANUARI 2016: STUDI KASUS SKRIPSI

POLA GAYA BAHASA DALAM TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA MAARIF LAWANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Dianti Setia Dharma 1 Sumadi 2 Titik Harsiati 3

ANALISIS GAYA BAHASA CALON PRESIDEN PADA ACARA DEBAT DALAM PEMILIHAN UMUM 2014 SKRIPSI. Oleh: Ahmad Rizal Arafat NIM

GAYA BAHASA DALAM SELOKO TUNJUK AJAR TEGUR SAPO UPACARA ADAT PERNIKAHAN DI KELURAHAN SENGETI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN,UARO JAMBI SKRIPSI OLEH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sastra. Pemakaian bahasa dalam karya sastra mempunyai

IDENTIFIKASI BENTUK GAYA BAHASA DALAM KARIKATUR POLITIK PADA MEDIA INTERNET NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau penyucian jiwa pada pembacanya, yaitu setiap orang yang intens membaca

BAB II LANDASAN TEORI. kata-kata indah yang menjadikan puisi memiliki daya tarik dan nilai keindahan.

JURNAL PENELITIAN ANALISIS PEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PERAWATAN KULIT WAJAH DI TELEVISI

GAYA BAHASA NOVEL SAAT UNTUK MENARUH DENDAM DAN SAAT UNTUK MENABURKAN CINTA KAYRA JULIUS R. SIYARANAMUAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan sastra yaitu tentang gaya bahasa pada novel. Penelitian itu yang dilakukan

NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN GAYA BAHASA)

GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU SEBAGAI BAHAN AJAR Oleh

STRUKTUR DAN GAYA BAHASA TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN LAMPUNG POST, 4 JANUARI 2016 BERJUDUL TERORISME BERSEMAI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN NOVEL MIMPI BAYANG JINGGA KARYA SANIE B.

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA IKLAN WEB PT. L OREAL INDONESIA (Studi Kasus PT. L Oreal Indonesia)

ANALISIS GAYA BAHASA PERTENTANGAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL E-JOURNAL

BAB II KAJIAN TEORI. Keterbatasan kosakata yang dimiliki seseorang dalam kehidupan

I. KAJIAN PUSTAKA. yakni bentuk novel lebih pendek dibanding dengan roman, tetapi ukuran

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM SLOGAN IKLAN MINUMAN DI TELEVISI SKRIPSI

GAYA BAHASA KOMENTATOR SEPAK BOLA DALAM ACARA INDONESIA SUPER LEAGUE DI STASIUN TELEVISI ANTV

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM NOVEL SUPERNOVA 2 AKAR KARYA DEWI LESTARI

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LA GRANDE BORNE KARYA NH. DINI

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SETIAP BARIS HUJAN KARYA ISBEDY STIAWAN ZS ARTIKEL ILMIAH RANI FUJIATI NINDRI NPM

KATEGORI DAN FUNGSI MAJAS DALAM LIRIK LAGU ALBUM BINTANG LIMA DEWA 19

BAB II LANDASAN TEORI. Indonesia di kelas VII SMP N 3 Cilacap Tahun Ajaran Hasil penelitian

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun sebuah karya ilmiah, diperlukan sebuah konsep guna

II. LANDASAN TEORI. Gaya bahasa dalam retorika dikenal dengan istilah style

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Gaya Bahasa Ironi dan Pesan Moral lagu-lagu SLANK dalam Album Anti

Luthfi Muhyiddin Fakultas Tarbiyah Institut Studi Islam Darussalam Gontor Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN RECTOVERSO KARYA DEWI LESTARI

GAYA BAHASA TUNG DESEM WARINGIN DALAM SEMINAR FINANCIAL REVOLUTION SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA.

Bahasa Indonesia UMB. Pilihan Kata (Diksi) Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. pergelaran dan siaran musik keroncong. Ketika itu ditampilkan lagu-lagu langgam 1

GAYA BAHASA TUNG DESEM WARINGIN DALAM SEMINAR FINANCIAL REVOLUTION DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA. Oleh

BAB II LANDASAN TEORI

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB II LANDASAN TEORI

Ditulis pada Sabtu, 14 Februari :03 WIB oleh damian dalam katergori others tag

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jenis gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna Keraf (2010: 124-145) mengelompokkan gayaa bahasaa berdasarkann langsungg tidaknyaa maknaa yang mencakupi: a) jenis retoris mencakupi: asonansi,aaliterasi, apostrof, anastrofa, asyndeton, polisindenton, eufemisme, ellipsis, litotes, prolepsis, eerotesis, koreksio, dan oksimoron; b) jenis kiasan mencakupi: smile, alegori, metaffora, fabel, alusii, epitet, sinekdoke, antonomasia, metonimiaa, ironi, hipalasee, innuendo, satire, antifrasis, sisnisme dan sarkasme. Berbeda dengan Tarigan (2013: 7-191) yang mengategorikan jenis gaya bahasa ke dalam empat kelompok, yakni; a) jenis pertentangan, mencakupi litotes, hiperbola, oksimoron, ironi, paralepsis, paranomasia, satire, zeugma dan silepsis, innuendo, paradox, antifrasis, klimaks, antiklimaks, anastrof, apostrof, apofasis, hipalase, histeron proteron, sarkasme, dan sinisme; b) jenis perbandingan, yang mencakupi perumpaman, personifikasi, metafor, alegori, aantitesis, perifrasis, epanortasis, antipasti dan prolepsis; (c) gaya bahasa perulangan, yang mencakupi asonansi, aliterasi, kiasmus, antanaklasis, tautotes, epizeukis, epistrofa, anafora, mesodelopsis, anadiplosis, simploke, dan epanalepsis; d) jenis pertautan, yang terdiri dari sinekdoke, metonimi, eufemism, alusi, eponym, eroteseis, antonomasia, ellipsis, paralelisme, polisindeton, asindeton, dan gradasi. 9

2.1.1 Jenis Perbandingan a. Perumpamaan perumpamaann merupakan dua hal yang mengalami perbandingan yang berlainan namun sengaja disamakan. Perumpamaan disebut juga sebagai persamaan, dan kata-kata yang dapat mewakili sebuah perumpamaan atau persamaan adalah kata seperti, sebagai, bak, ibarat, laksana dan sejenisnya. b. Metaforaa Metaforaa merupakan jenis perbandingan bersifat implisit yakni kata-kata yang maknanya sudah dapat dipahami di dalam kalimat itu sendiri meskipun tidak disampaikan dengan tterang-terangan. Kata-kata yangg disampaikan bukan arti dari kata yang sebenarnya, tetapi dari kata-kata itu sudah mengandung arti yang jelas meskipun tidak diungkapkan secara langsung. Contohnya: Perpustakaan gudang iilmu. c. personifikasi Personifikasii merupakan sebuah pengingsanan berwujud anggapan, yakni menganggap sesuatu yang mati atau benda yang tidak bergerak diimajinasikan seakan-akan hidup dan memiliki nyawa. Contoh personifikasi: cermin itu ikut senang melihat kamu yang sedang cantik. d. Depersonifikasi Depersonifikasi kebalikan dari personifikasi, yang menganggap bahwa yang hidup dapat di ibaratkan seperti benda-benda tak bernyawa. Contohnya: jika kamu menjadi sepeda motor, maka aku yang akan menjadi bensinnya. 10

e. Prolepsis atau antisipasi Antisipasi atau Prolepsis dengan kata lain mendahului yang merupakan kata dari bahasa latin anticipatio. Prolepsis ditandai dengan adanya kata atau kalimat yang mendahului gagasan atau peristiwa utama yang sebenarnya terjadi. Contohnya: ia terlihat sangat senang, seminggu lagi ibu akan berangkat ke tanah suci Makkah. 2.1.2 Jenis Pertentangan a. Hiperbola Hiperbola berwujud suatu pernyataan yang sifatnya dilebih-lebihkan, seperti hal-hal kecil disampaikan dengan membesar-besarkan konteksnya. Gayaa bahasaa melibatkan kata-kata, frase, atau kalimat. b. Litotes Litotess merupakan gaya bahasa berwujud ungkapan yang terbalik dari maksud aslinya. Gaya bahasa ini menjelaskan sesuatu yang maksudnya baik tetapi dismpaikan secara bertentangan dari apa yang ingin disampaikan. c. Ironi Jenis gaya bahasa ironii mengacu pada penyampaian kata-kata yang maksudnya lain dari apa yang diucapkan. Bahasa yang digunakan sering kali bertentangan dengan maksud yang sebenarnya. Contohnya: Bagus benar tulisanmu seperti cakar ayam 11

d. Paranomasia Paranomasia adalah kata-kata berbunyi sama yang terdapat dalam kalimat tetapi mengandung maksud yang berbeda. Contohnya: kami menerima bantuan ini sebagai bantuan yang sangat berharga. e. Inuendo Inuendo yaitu sejenis kalimat sindiran yang disampaikan secara tidak langsung, yakni penyampaiannya dengan cara memperkecil konteks dari kata yang sifatnya sebagai sindiran. Kata-katanya seperti mengkritik tetapi tidak sampai menyakiti hati ketika didengarkan. f. Klimaks Klimaks adalah jenis gaya bahasa yang kalimatnya bersifat periodik. Kalimat yang bersifat periodik ini maksudnya adalah dalam kalimat terdapat urutan-urutan gagasan yang semakin meningkat kepentingannya dari gagasan sebelumnya. contonya: seorang laki-laki harus siap menjaga, bertanggungjawab, memimpin, dan bersikap adil terhadap keluarganya. g. Erotesis Erotesis berwujud pertanyaan yang tidak mengahrapkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Contohnya: Saya ulangi sekali lagi. Pertanyaan saya apa? Ada lagi tidak? h. Anastrof Anastrof adalah wujud retoris yang dihasilkan dari proses pembalikan pola kata dalam kalimat. Kalimatt dengan gaya bahasa anastrof ini memiliki kalimat- 12

kalimat yang di dalamnya mengandung unsur seni. Contohnya: diceraikannya istrinya tanpa sepengetahuan sanak-saudaranya. i. Sarkasme Sarkasme merupakan gaya bahasa dalam bentuk emosi yang meluap-luap, kata-kata kasar, dan ekspresi kemarahan yang memuncak. Sarkasme sering diungkapkan dengan nada tinggi, kasar, dan terdengar tidak sopan. Contohnya: di sini bukan tempat orang tak punya akal seperti anda. 2.1.3 Jenis Pertautan a. Metonomia Metonomia adalah wujud dari sebuah pengganti nama sebuah benda, nama tempat, dan yang lainnya yang dalam hal ini, sebutan nama tersebut sudah memiliki ciri khas dan popular di kalangan masyarakat. Contohnya: dia baru saja membeli aqua karena terlalu haus. b. Alusi Alusi adalah jenis gaya bahasa yang ingin memaparkan secara singkat dari sebuah kejadian, sejarah, atau suatu tempat dengan cara mengganti pola kalimat yang biasa menggunakan sebutan yang popular sudah memiliki ciri khas dd kalangan masyarakat. Contohnya: 12 Oktober 2002 adalah tahun mencekam bagi masyarakat di Bali. c. Eufimisme Jenis eufemisme yakni gaya bahasa yang berwujud ungkapan yang sifatnya haluss sebagai bentuk penyampaian kata yang mengandung makna tersirat dari kata yang sifatnya kasar dan bersifat menyinggung perasaan 13

seseorang. Contoh: sebagai pemimpin nomor satu di negeri ini tentunya harus besikap universal, jika ingin semua rakyatnya sejahtera. 2.1.4 Jenis Perulangan a. Anafora Anafora berbentuk perulangan kata-kata pertama yang terletak pada awal kalimat, kemudian digunakan kembali sebagai kata pertama pada kalimat yang selanjutnya. Contohnya: Yang belum maju siapa? Yang belum maju angkat tangan! Yang belum maju. b. Epanolepsis Epanolepsis adalah gaya bahasa repetisi yang bberwujud mengulang kata yang terdapat pada awal kalimat, di gunakan kembali pada akhir kalimat. Contohnya: kami tidak akan menyerah hingga akhir hidup kami. c. Anadiplosis Anadiplosis yakni gaya bahasa yang berwujud pmengulang kata yang terdapat pada awal baris atau frasa, di gunakan kembali pada awal frasa baris selanjutnya. Contoh: rumahmu adalah surgamu, surgamu di telapak kaki ibu. d. Mesodiplosis Mesodilopsis berwujud kata-kata yang mengalami perulangan di setiap pertengahan baris atau di beberapa kalimat yang saling urut anrara satu dan kalimat yang lainnya Contohnya: Pegawaii kecill jangann mencurii kertass korbon. Para pembesar jangann mencurii bensin. 14

2.2 Jenis gaya bahasa berdasarkan pilihan kata dan gaya bahasa berdasarkan nada Berdasarkan unsur-unsur bahasa atau dari sudut bahasa yang digunakan, maka gaya bahasa dapat ditentukan berdasarkan tolak ukur dari unsur-unsur bahasa yang dipergunakan, yaitu: 2.2.1 Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata dapat dibedakan menjadi bahasa baku (bahasa standar) yang terdiri dari gaya bahasa resmi, gaya bahasa tak resmi, dan gaya bahasa percakapan. Adapun gaya bahasa resmi dan gaya bahasa tak resmi masih sulit untuk dibedakan dalam penggunaannya jika mengacu pada persoalan penggunaan gaya bahasa yang unik dan menarik. Perbedaan keduanya masih bersifat relatif. Sehingga unsur di tengah-tengah yang terdapat di antara keduanya sukar dibatasi. a. Gaya bahasa resmii Setiap tuturan yang disampaikan bersifat terpelihara, yakni tata bahasa yang digunakan tidak bercampur dengan bahasa tak baku, seperti pada penggunaan bahasa sehari-hari. Gaya bahasa jenis ini sering dijumpai pada saat pidato-pidato resmi Negara. b. Gaya bahasa tak resmii Gaya bahasa takrresmi merupakan gaya bahasa yang digunakan pada bahasaa standar yang umum dan normal bagi kaum terpelajar khususnya dalam kondisi yang tidak formal. Seperti pada kegiatan-kegiatan santai yang tidak terlalu memperhatikan kaidah kebahasaan yang menyebabkan bahasa yang digunakan 15

jauh berbeda dari bahasa yang sebenarnya atau bahasa baku. Bahasaa yang digunakan bersifat santai seperti rapat pertemuan warga desa dengan perangkat desa. Tuturan yang disampaikan sering menggunakan bahasa campuran anatara bahasa daerah dengan bahasaa Indonesiaa resmi. c. Gaya bahasa percakapan Tuturan yang disampaikan cenderung bersifat sangat santai. Sifat tuturannya seperti pada penggunaan bahasaa sehari-hari yang banyak menggunakan bahasa Indonesia masa kini serta bahasa daerah. Pilihan katakatanya menggunakan kata-kata popular yakni seperti bahasa-bahasa pergaulan yang saat ini marak dipergunakan (bahasa gaul). 2.2.2 Gaya bahasa berdasarkan nada Menurut Keraf (2010: 121-122), gaya bahasa berdasarkan nada merupakan rangkaian penggunaan kata-kata yang didasarkan pada sugesti yang disalurkan dari rangkaian kata-kata dalam wacana. Bentuk sugesti ini akan lebih nyata jika di dalamnya diikuti dengan sugesti suara yang berasal dari pembicara jika sajian yang dihadapi dalam bentuk bahasa lisan. Nada lahir dari sugesti yang disalurkan oleh rangkaian kata-kata sedangkan rangkaian kata-kata tersebut terikata pada kaidah sintaksis. Maka pilihan kata, nada, serta struktur kalimat yang sebenarnya akan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Gaya bahasa dapat dilihat dari sudut nada yang terkandung dalam sebuah wacana, gaya bahasa berdasarkan nada tersebut terbagi atas tiga, di antaranya; 16

a. Gaya Sederhana Gaya bahasa sedehana biasa digunakann dalam memberi iinstruksi, pperintah, ppelajaran, perkuliahan dan sejenisnya. jenis gaya sederhana tidak membutuhkan pemaknaan secara mendalam, karena sifat penyampainnya dapat dipahami dengan mudah. Ketika pembicara menyampaikan maksudnya dengan gaya sederhana, maka pendengar akan langsung paham apa yang disampaikan oleh si pembicara. b. Gaya Mulia dan Bertenaga Gaya ini mengandung unsur yang penuh semangat dalam setiap penyampaiannya. Dengan gaya ini memungkinkan seorang pembicara dapat menyampaikan sesuatu yang sifatnya memotivasi yang disampaikan secara jelas menggunakan kata-kata pilihan yang mampu menggerakkan perasaan dan emosi pendengar untuk menerima kata-kata tersebut, yang kemudian dijadikan sebuah motivasi oleh si pendengar. c. Gaya Menengah Jenis ini menekankan pada maksud mengarahkan pada suatuu usahaa dalam menciptakan kondisi humor. Karenaa tujuan awalnya untuk menciptakan kondisi yang humoris, nada yang dimunculkan cenderung terdengar lemah lembut dan penuh kasih saying, serta mengandung tuturan yang bersifat menghibur dan mengandung humor yang sehat. 17

2.3 Kerangka Berpikir Bahasa merupakan bentuk komunikasi, sehingga bahasa berperan penting dalam sebuah interaksi pembelajaran. Dalam hal ini diperlukan penggunaan gaya yang tepat dalam suatu proses pembelajaran. gaya bahasa adalah bahasa yang diberi gaya dengan menggunakan ragam bahasa yang khas dan dapat didefinisikan melalui pemakaian bahasa yang menyimpang dari penggunaan bahasa sehari-hari, dengan menggunakan pengaturan kata dan kalimat oleh penulis dalam mengekspresikan ide, gagasan, atau imajinasi untuk meyakinkan atau memengaruhi penyimak atau pembaca sesuai dengan tujuan dan efek yang akan diciptakan. Penggunaan gaya bahasa sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran, untuk itu guru harus memperhatikan setiap bahasa yang disampaikan terhadap peserta didik, dengan menggunakan gaya bahasa yang tepat, khususnya penggunaan jenis gaya bahasa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. 18

KERANGKA BERFIKIR. Analisis Jenis Gaya Bahasa GuruudalamProses Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII di SMP Muhammadiyah 2 Inovasi Malang. 1. Jenis gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna a. Perbandingan b. Pertentangan c. Pertautan d. Perulangan 2. Jenis gaya bahasa a. berdasarkan pilihan kataa b. Gaya bahasa berdasarkan nadaa Data dalam penelitian ini berupa dokumentasi rekaman video di kelas VIII SMP MUhammadiyah 2 Inovasi Malang, yang di analisis menggunakan metode deskriptif dan jenis penelitian kualitatif. Pendeskripsian mengenai jenis gaya bahasa guru yang digunakan dalam proses pembelajaran ditinjau dari segi penggunaan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah 2 Inovasi Malang. Pendeskripsian jenis gaya bahasa guru yang digunakan dalam proses pembelajaran ditinjau dari segi penggunaan gaya bahasa berdasarkan pilihan kata dan gaya bahasa berdasarkan nada dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah 2 Inovasi Malang. Untuk mengetahui jenis gaya bahasa apa saja yang digunakan guru dalam berinteraksi dengan siswa di kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Inovasi Malang 19