BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menggunakan salah satu perdiktor dari TAM yaitu perceived ease of. use(persepsi kemudahan dalam menggunakan teknologi).

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel,

BAB I. Pendahuluan. yang selama ini ada di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk salah satunya di Indonesia telah membawa perubahan yang besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. satu pemicunya adalah ditemukan WWW (World Wide Web) yang mudah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

I PENDAHULUAN. yang tinggi serta perkembangan teknologi yang sangat pesat. Keadaan demikian

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Instagram

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembelian antarsemua jenis aktor:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. berbasis elektronik seperti e-commerce, e-government, dan e-learning.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang pesat memberikan pengaruh yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melalui situs web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja online ini

BAB I PENDAHULUAN. Semua bisnis dapat berhasil dan tercapai target perusahaan dengan melalui

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Wahyuningtyas 2013). Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal. penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.

BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. 1. e-word of Mouth mempengaruhi Brand Image secara signifikan pada. situs Traveloka terhadap Masyarakat Kota Payakumbuh.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga produktifitas dari setiap individu, maka media internet sangat

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini sistem informasi dan teknologi informasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. politik, dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

Bab I PENDAHULUAN. salah satunya dengan melakukan belanja secara online. Belanja online atau e-

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media pemasaran yang dikenal dengan internet marketing atau e- menjadi masalah yang berarti bagi dunia pemasaran.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. yang pasti teijadi. Pada industri, terutama yang bergerak di bidang jasa, kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi internet dan perubahan budaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kesetiaan pelanggan merupakan salah satu faktor keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

1.1. Latar Belakang Masalah

Heri Indrianto 1), Imanuel Susanto 2), Agustinus Fritz Wijaya 3)

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, perkembangan teknologi mempengaruhi cara berperilaku masyarakat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yaitu internet, masyarakat semakin dipermudah dan memungkinkan memiliki banyak pilihan dalam menjalankan aktivitasnya. Hal ini memberikan banyak manfaat ketika konsumen menggunakan internet seperti memenuhi kebutuhan dan keinginannya, dimana informasi yang disediakan selalu up to date seiring berjalannya kemajuan teknologi. Cara berperilaku konsumen dalam membeli dipengaruhi oleh faktor pribadi. Dimana setiap pribadi memiliki persepsi, kepribadian, gaya hidup, ekonomi yang berbeda dengan individu lain (Bilson, 2000:10) Berdasarkan hasil survey pada tahun 2016 oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 adalah 132,7 juta user atau 51,5% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 256,2 juta penduduk. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 jumlah pengguna internet di Indonesia hanya sebesar 88,1 juta user, maka terjadi kenaikan sebesar 44,6 juta dalam jangka waktu 2 tahun. Dengan meningkatnya jumlah pengguna internet dan intensitas konsumen di Indonesia dalam berbelanja online maka ini merupakan 1

2 suatu fenomena baru didunia bisnis yang membuka peluang lebih besar bagi perusahaan dalam bersaing di pasar bisnis. Dari hal ini ini muncul fenomena yang disebut Online Shop. Dewasa ini, marak sekali Online Shop yang beredar ditengah kalangan masyarakat Indonesia. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, tidak sedikit orang yang memiliki bisnis dibidang Online Shop. Pelaku bisnis Online Shop tidak perlu khawatir untuk mempromosikan produknya dan mendapatkan konsumen, faktanya dengan hanya menggunakan media sosial mereka dapat mempromosikan produknya dengan baik. Bagi konsumen yang membeli secara Online tidak perlu khawatir dalam mengakses Online Shop asalkan ada jaringan Internet dan Smartphone, mereka dapat mengaksesnya dengan mudah dan secara realtime. Pada tahun 2014 The Nielsen Global Survey of E-commerce melakukan survey dimana hasil survey tersebut menunjukan bahwa jasa travel adalah yang paling banyak untuk dibeli oleh kalangan konsumen Indonesia secara Online. Hasil survey tersebut menyatakan bahwa sekitar 55% dari konsumen Indonesia membeli tiket pesawat secara online, pemesanan hotel dan biro perjalanan sebesar 46%, pembelian E-book sebesar 40%, pembelian pakaian, aksesoris, sepatu sebesar 37% dan perencanaan pembelian tiket acara sebesar 34% secara online. Perkembangan akan kebutuhan masyarakat dan kemajuan teknologi membuat masyarakat lebih berniat membeli secara online, alasannya dikarenakan lebih mudah dan cepat. Niat belanja online

3 adalah bagian dari keinginan pada diri konsumen untuk melakukan pembelian secara online (Thamizhvanan et al., 2013). Dalam pencarian informasi dan penggunaan teknologi konsumen dapat melihat e-wom Source, Retailer Source sebagai sumber informasi yang dapat membantu konsumen dalam mencari produk yang dibutuhkan. Penelitian ini akan dijelaskan berdasarkan pada teori Technology Acceptance Model (TAM) yang paling umum digunakan untuk menjelaskan perilaku belanja Online dan juga sebagai pendukung fenomena yang terjadi, yaitu Usefulness dan Ease of Use sebagai persepsi konsumen dalam penggunaan teknologi tersebut. Technology Acceptance Model (TAM) sendiri dikembangkan oleh Davis (1989) dan diadopsi berdasarkan Theory of Reasoned Action (TRA) oleh Ajzen dan Fisben (1975); dalam Oentario et al., (2017) yang merupakan teori tentang tindakan dan persepsi individu terhadap suatu hal guna menentukan sikap dan minat berperilaku. E-WOM source menurut Hennig-Thurau et. al., (2004) bahwa komunikasi ewom adalah pernyataan positif atau negatif yang dibuat oleh calon pelanggan potensial, actual, dan mantan pelanggan tentang produk atau perusahaan melalui internet. e-wom sendiri didapat melalui komentar orang lain seperti, mantan konsumen suatu produk, melalui media sosial atau Online Shop. Saat ini, jaringan sosial yang digunakan sebagai media e-wom seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, dimana para pengguna jejaring sosial tersebut membentuk suatu komunitas untuk saling berbagi pengalaman dan

4 pengetahuan mengenai produk. Hal ini sangat mempermudah para calon pembeli dalam menentukan pembeliannya, karena calon konsumen dapat melihat ulasan dari konsumen lain yang sudah berpengalaman dengan produk tersebut. Informasi yang didapat pun juga cepat dan luas karena berasal dari berbagai konsumen dan sumber Internet. Dengan banyaknya informasi yang dibagikan oleh pengguna jejaring sosial perusahaan harus bisa menyaring dan mengidentifikasi informasi yang dibagikan oleh pengguna jejaring sosial agar perusahaan dapat mengetahui kekurangan dari produknya dan dapat mengerti keinginan konsumennya. Selain perusahaan memanfaatkan kekuatan dari ewom source ini, perusahaan juga harus bisa mengidentifikasi dan mengerti siapa saja yang menggunakan web secara efektif dalam penyebaran informasi atau pendapat mereka, dan membuat berita sendiri (Cakim, 2010). Retailer adalah mata rantai terakhir dari saluran distribusi yang menjual produk langsung kepada konsumen. Retailer Source informasinya didapat melalui retailer itu sendiri yang berisikan tentang informasi suatu produk. Produk yang dijual bisa berupa barang atau jasa, mereka memberikan informasi kepada konsumen akhir tentang produk yang mereka jual untuk mempermudah konsumen. Retailer Source ini memberikan informasi yang akurat dan jelas sehingga lebih mempermudah konsumen dalam memutuskan pembelian. Bahkan konsumen yang loyal dan memiliki image yang bagus terhadap suatu retailer konsumen tersebut akan mengakses web retailer tersebut hanya untuk mencari informasi dan

5 produk yang lebih lengkap. Menurut Ma aruf (2005) menyatakan bahwa retailer adalah orang yang menjual langsung barang atau jasa kepada konsumen. Menurut Chevalier & Mayzlin (2006) bahwa informasi dari retailer digunakan untuk menemukan berbagai alternative produk dan kemudian menggunakan mesin pencari untuk menemukan pilihan produk yang ideal. Informasi dari retailer yang dimaksudkan misalnya retailer tersebut memiliki suatu web dimana berisikan tentang informasi suatu produk. Usefulness menurut David (1989) menyatakan bahwa usefulness atau kemanfaatan adalah suatu tingkatan kepercayaan seseorang dalam penggunaan suatu objek tertentu yang dapat memberikan manfaat bagi orang yang menggunakanannya. Jadi seseorang yang menggunakan internet untuk mengakses suatu web online itu menggunakan cara yang sistematis untuk mendapatkan sesuatu yang dapat bermanfaat. Konsumen akan cenderung menggunakan teknologi apabila teknologi tersebut memberikan manfaat yang lebih bagi konsumen tersebut. Misalnya memberikan informasi yang berguna tentang suatu produk yang akan dibeli. Menurut Jogiyanto (2008) menyatakan bahwa Ease of Use adalah sejauh mana individu yakin dengan menggunakan teknologi akan bebas dari usaha. Selain kegunaan dalam penggunaan teknologi, kemudahan dalam penggunaan teknologi atau pencarian informasi dapat menimbulkan suatu sikap yang dapat mempengaruhi pembelian Jadi jika individu menganggap media informasi tersebut mudah digunakan maka individu tersebut akan menggunakannya.

6 Sebaliknya jika individu beranggapan bahwa informasi tidak mudah digunakan maka individu tersebut tidak akan menggunakannya. Karena akses yang mudah ke informasi dapat memudahkan dan membantu konsumen dalam membuat suatu keputusan pembelian secara online (Loshe dan Spiller, 1999). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wagner et al., (2016); dalam Davis et al., (1989) menyatakan bahwa Ease of Use tidak memiliki pengaruh yang signifikan dengan Attitude dikarenakan efeknya lebih kepada faktor mediasi dan pengalaman konsumen terus meningkat terhadap penggunaan teknologi. Akan tetapi menurut penelitian yang dilakukan oleh Ramayah dan Ignatius (2010) menunjukan bahwa konsumen akan memiliki Attitude yang baik jika didukung oleh media sosial yang memudahkan konsumen dalam pemenuhan kebutuhannya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Maima (2012) membuktikan bahwa sikap atau Attitude memberikan pengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Attitude didefinisikan sebagai suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan secara dinamis terhadap perilaku khususnya niat. Menurut Martinez dan Soyong Kim (2012) Purchase Intention adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum benar-benar melakukan pembelian. Menurut Meskaran et al., (2013) terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan kecenderungan

7 pembelian, dimana pembelian actual adalah pembelian yang benarbenar dilakukan oleh konsumen, sedangkan kecenderungan pembelian adalah sebuah niat yang timbul pada konsumen untuk melakukan pembelian. Jadi semakin besar Purchase Intention (niat membeli), maka kemungkinan proses pembelian akan lebih tinggi. Purchase Intention sekarang ini tidak dipengaruhi oleh factor fisik seperti, kualitas layanan, kualitas produk. Dikarenakan perkembangan teknologi yang mempengaruhi minat membeli masyarakat seperti Online Shop. E-WOM source, Retailer Source, Usefulness, Ease of Use ditujukan untuk menciptakan suatu sikap konsumen dalam pembelian produk secara online. Era digital sekarang ini mengalami perkembangan yang pesat. Kemudahan dalam penggunaan dan manfaat yang didapat membuat banyak kalangan masyarakat yang menggunakan teknologi digital seperti Online Shop. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu Lazada. Lazada sendiri adalah situs belanja online yang menawarkan berbagai macam jenis produk seperti elektronik, buku, mainan anak dan perlengkapan bayi, alat rumah tangga, alat kesehatan, perlengkapan traveling dan sebagainya. Lazada Indonesia didirikan pada tahun 2012 oleh Lazada Group. Lazada Group sendiri merupakan anak perusahaan internet Jerman yaitu Rocket Internet. Untuk melakukan pembelian di Lazada, pembeli cukup melakukan registrasi berupa pembuatan username dan password setelah membuat username dan password pembeli akan langsung menuju kehalaman web dan

memilih kategori produk yang akan ia beli. Persaingan Online Shop diindonesia bisa dilihat pada tabel 1.1 8 Tabel 1.1 Online Shop yang sering dikunjungi di Indonesia Tahun 2017 NO Online Shop Jumlah Pengunjung 1 Lazada 49.000.000 2 Tokopedia 39.666.667 3 Elevenia 32.666.667 4 blibli.com 27.000.000 5 Bukalapak 25.666.667 6 MatahariMall 18.666.667 7 Alfacart 16.000.000 8 blanja.com 4.800.000 9 JD.ID 3.666.667 10 BHINNEKA 3.166.667 Sumber : www.cnnindonesia.com Pada tabel 1.1 diatas menunjukan bahwa Lazada merupakan peringkat pertama dengan jumlah pengunjung terbanyak di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti ingin mengetahui pengaruh e-wom Source, Retailer Source, Usefulness, Ease of Use terhadap Purchase Intention melalui Attitude pada Lazada di Surabaya.

9 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan Fenomena yang terjadi,rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah e-wom Source berpengaruh terhadap Attitude konsumen Lazada di Surabaya? 2. Apakah Retailer Source berpengaruh terhadap Attitude konsumen Lazada di Surabaya? 3. Apakah Usefulness berpengaruh terhadap Attitude konsumen Lazada di Surabaya? 4. Apakah Ease of Use berpengaruh terhadap Attitude konsumen Lazada di Surabaya? 5. Apakah Attitude berpengaruh terhadap Purchase Intention konsumen Lazada di Surabaya? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas,maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis: 1. Pengaruh e-wom Source terhadap Attitude konsumen Lazada di Surabaya 2. Pengaruh Retailer Source terhadap Attitude konsumen Lazada di Surabaya 3. Pengaruh Usefulness terhadap Attitude konsumen Lazada di Surabaya 4. Pengaruh Ease of Use terhadap Attitude konsumen Lazada di Surabaya

5. Pengaruh Attitude terhadap Purchase Intention konsumen Lazada di Surabaya 10 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis Memberikan pengetahuan tentang e-wom source, Retailer Source, Usefulness, Ease of Use, Attitude. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kepada kalangan akademisi dan kalangan umum tentang hal-hal yang menentukan sikap seorang konsumen dalam memutuskan pembelian secara Online. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini secara praktis bisa memberikan masukan kepada Lazada agar mempertimbangkan aspek-aspek ewom source, Retailer Source, Usefulness, Ease of Use yang dapat mempengaruhi suatu sikap atau Attitude seseorang dalam memutuskan pembelian secara Online.

11 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2 : TINJAUAN KEPUSTAKAAN Bab tinjauan kepustakaan ini berisi tentang landasan teori yang menunjang penelitian, penelitian terdahulu yang sejenis, kerangka berpikir dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. BAB 3 : METODE PENELITIAN Berisi tentang rancangan penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, alat dan metode pengumpulan data, dan teknik analisa data. BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini akan diuraikan mengenai deskripsi data penelitian, analisa data penelitian, dan pembahasan. BAB 5 : SIMPULAN Pada bagian ini akan dijelaskan tentang simpulan yang berdasarkan analisa dari bab-bab sebelumnya, dan saran untuk perbaikan.