PKn Progresif, Vol. 12 No. 2 Desember

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

BAB III METODE PENELITIAN

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

Kata Kunci : Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, PAIKEM A. PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB III METODE PENELITIAN

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 3 Palu

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

Dedi Kurniawan ABSTRAK

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Biologi

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1. Diajukan Oleh: TUMIYATUN A.54A100051

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mc Taggart, yang mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017

Putri Aditia Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Model Pembelajaran talking stick.

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MEDIA SOFTWARE PREZI

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar ANI UZLIFATUL JANNAH

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Transkripsi:

PKn Progresif, Vol. 12 No. 2 Desember 2017 586 UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN STANDART KOMPETENSI MENGANALISIS HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BAGI SISWA KELAS X PROGRAM TEKNIK OTOMOTIF DI SMK PURNAMA SURAKARTA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Oleh: Purwani 2 ABSTRAK Tujuan kegiatan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran PKn di kelas X Program Teknik Otomotif SMK Purnama Surakarta Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif type Think Pair Share (TPS). Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X Semester II kompetensi keahlian TKR di SMK Purnama Surakarta. Subjek penelitian yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data dengan tes, observasi dan dokumentasi. Indikator prestasi belajar dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan Standart Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yang digunakan pada mata pelajaran PKn Kelas X semester II di SMK Purnama Surakarta, siswa dikatakan tuntas belajar secara individual apabila telah mencapai nilai 75. Hasil penelitian ini adalah bahwa melalui metode kooperatif tipe think pair share (TPS), dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar PKn siswa di kelas X TKR 1 SMK Purnama Surakarta. Peningkatan motivasi belajar siswa pada kegiatan prasiklus diperoleh hasil sebesar 44.61% meningkat menjadi 62.25% pada tindakan siklus I, meningkat pada siklus II menjadi 74.02%, meningkat pada siklus III menjadi 89.22%. Hasil belajar PKn di kelas X TKR 1 SMK Purnama Surakarta pada kegiatan prasiklus dengan nilai rata-rata sebesar 69.59 dan jumlah ketuntasan sebanyak 17 siswa (50.00%). Setelah dilakukan tindakan I, nilai rata-rata sebesar 73.47 dengan ketuntasan 20 siswa (58.82%). Peningkatan pada siklus II dengan nilai rata-rata adalah 75.91 dan jumlah ketuntasan sebanyak 24 siswa (70.60%). Peningkatan pada siklus III ditunjukkan dengan nilai rata-rata adalah 81.71 dan jumlah ketuntasan sebanyak 34 siswa (100%). Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share), Motivasi Belajar, Hasil Belajar 1 Artikel Penelitian 2 Guru SMK Purnama Surakarta

587 Purwani: upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan... PENDAHULUAN Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan siswa untuk mampu memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara sopan santun, jujur, dan demokratis serta ihklas sebagai warga negara terdidik dalam kehidupannya selaku warganegara Republik Indonesia yang bertanggung jawab bersama. Berdasarkan UU Sisdiknas yang baru yaitu UU No. 20 tahun 2003, pada penjelasan pasal 37 dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Namun pembelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang disenangi oleh siswa. Tidak tertariknya siswa terhadap mata pelajaran PKn khususnya di kelas X Program Teknik Otomotif SMK Purnama Surakarta ini perlu dapat dipahami karena dalam pelaksanaan pembelajaran selama ini, proses pembelajaran lebih mementingkan aspek pengetahuan saja (knowledge). Sedangkan aspek-aspek lainnya kurang diperhatikan. Penerapan metode pembelajaran yang terpusat pada guru dengan menggunakan menimbulkan aktivitas siswa hanya sebatas penalaran saja, sedangkan nilai-nilai dan makna yang terkandung dalam materi kurang didapatkan siswa. Berdasarkan pengalaman, pembalajaran yang terpusat pada guru (teacher centred learning) dalam praktiknya memang mudah dilaksanakan, namun hasil pembelajaran kurang maksimal, dan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini seperti terlihat dari hasil pengamatan sebelum dilakukan tindakan (prasiklus) yang dilakukan terhadap siswa kelas X Program Teknik Otomotif SMK Purnama Surakarta Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017, menunjukkan bahwa dari 34 siswa, 17 (50%) siswa dinyatakan tuntas, dan 17 (50%) siswa belum tuntas. Dengan nilai rata-rata kelas sebesar 69,69, nilai tertinggi 84, nilai terendah 48. Berdasarkan kategorisasi nilai ratarata tersebut tergolong sedang.. Banyaknya siswa yang belum tuntas, dan belum maksimalnya hasil belajar siswa tersebut, disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil pengamatan awal dengan menggunakan indikator: semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran, keberanian siswa mengemukakan pendapat, tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas, inisiatif, keberanian bertanya, dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dari siswa yang termotivasi baru mencapai 44,61%.

PKn Progresif, Vol. 12 No. 2 Desember 2017 588 Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, maka dapat dikemukakan jika pembelajaran PKn di kelas X Program Teknik Otomotif SMK Purnama Surakarta tersebut terus menerus dilakukan dengan menggunakan metode yang berpusat pada guru, maka prestasi belajar dan motivasi belajar siswa tidak akan dapat dimaksimalkan, untuk itu perlu adanya langkah nyata dengan menerapkan metode pembelajaran yang berbasis keaktifan siswa. Berbagai model pembelajaran yang berbasis pada keaktifan siswa, salah satunya adalah pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share), yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas melalui tahap Think yaitu berpikir sendiri Pair yaitu berpikir dengan teman, dan Share yaitu berpikir kelompok. Melalui penerapan model pembelajaran TPS dimungkinkan siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dimungkinkan siswa lebih termotivasi dan hasil belajarnyapun dapat meningkat. Selain bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar dan motivasi belajar siswa, kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk kegiatan pengembangan profesional guru dengan melakukan tindakan kelas dengan judul: Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Standart Kompetensi Menganalisis Hubungan Dasar Negara Dengan Konstitusi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps) Bagi Siswa Kelas X Program Teknik Otomotif Di SMK Purnama Surakarta Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran PKn di kelas X Program Teknik Otomotif SMK Purnama Surakarta Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif type Think Pair Share (TPS). 2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui motivasi dan pembelajaran PKn di kelas X Program Teknik Otomotif SMK Purnama Surakarta Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif type Think Pair Share (TPS). METODOLOGI PENELITIAN 1. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas X Semester II kompetensi keahlian TKR di SMK Purnama Surakarta, yang beralamat di jalan A. Yani, Sumber, Tapen Kecamatan Banjarsari Surakarta. Dipilihnya kelas tersebut karena di kelas ini

589 Purwani: upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan... prestasi belajar PKn dan motivasi belajar siswa belum maksimal sehingga perlu dilakukan perbaikan. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II kompetensi keahlian TKR di SMK Purnama Surakarta yang berjumlah 34 siswa. Dengan objek penelitian peningkatan prestasi belajar dan motivasi belajar siswa standar kompetensi menganalisis hubungan dasar Negara dengan konstitusi. 3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tes tertulis, observasi, dan dokumentasi. 4. Analisis Data Data yang dianalisa adalah prestasi belajar PKn yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian tindalan kelas, nilai dari setiap siklus setelah diberikan tes pada setiap akhir siklus. Sebagaimana bentuk penelitian ini maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis perbandingan, artinya peristiwa/kejadian yang timbul dibandingkan kemudian dideskripsikan ke dalam suatu bentuk data penilaian yang berupa kata-kata yang dapat menggambarkan keadaan secara sistematik. Kejadian-kejadian dan data yang terekam ditabulasikan secara nominal kemudian ditentukan prosentasenya. 5. Indikator Keberhasilan Indikator prestasi belajar dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan Standart Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yang digunakan pada mata pelajaran PKn Kelas X semester II di SMK Purnama Surakarta, siswa dikatakan tuntas belajar secara individual apabila telah mencapai nilai 75. Sebelum dilakukan penelitian angka ketuntasan belajar PKn dari keseluruhan siswa adalah 50.00%. Indikator pencapaian dalam penelitian ini ditetapkan nilai PKn 75 atau lebih sebagai batas tuntas pencapaian nilai PKn dengan angka ketercapaian minimal 85% dari keseluruhan siswa. Penetapan indikator pencapaian ini disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti batas minimal nilai yang dicapai dan ketuntasan belajar. 6. Prosedur Kerja Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakantindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap kondisi dimana teori pembelajaran dilakukan. Maksud dari penelitian ini dilakukan peneliti adalah untuk

PKn Progresif, Vol. 12 No. 2 Desember 2017 590 mengetahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar PKn standar kompetensi menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi kelas X semester II di SMK Purnama Surakarta dengan menerapkan pendekatan Think Pair Share (TPS). Terdapat beberapa bentuk atau model penelitian tindakan yang dikemukakan oleh para ahli yang menekuni penelitian tindakan, antara lain model yang dikemukakan oleh Kurt Lewin, Kemmis Hery, Mc Taggart, John Elliot dan Hopkin. Ahli yang pertama kali menciptakan model penelitian tindakan dalam Kurt Lewin, tetapi sampai sekarang yang banyak dikenal adalah Kemmis dan Mc Taggart. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model yang dilakukan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Arikunto (2006: 83) mengemukakan model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa peneltian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu: perencanaa atau planning, tindakan atau acting, pengamatan atau observing, dan refleksi atau reflecting. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Prasiklus Tindakan prasiklus dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan. Pada kegiatan prasiklus ini guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional, yaitu dengan menggunakan metode ceramah, dan tanya jawab secara langsung dan dilanjutkan dengan melakukan tes hasil belajar dengan menggunakan soal-soal yang telah dipersiapkan. Pada kegiatan ini jumlah siswa yang hadir di kelas X TKR 1 sebanyak 34 siswa. Selain melakukan tes hasil belajar, dalam kegiatan ini peneliti mencatat berbagai permasalahan diantaranya: siswa kurang aktif dalam pembelajaran, suasana pembelajaran menjenuhkan bagi siswa dan hasil belajar siswa yang masih dibawah standar ketuntasan pelajaran PKn. Adapun motivasi belajar siswa pada pelaksaaan kegiatan prasiklus, dimana pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab, berdasarkan catatan selama siswa mengikuti pembelajaran pra siklus, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada kegiatan prasiklus sebanyak 15.17 siswa atau 44.61%. Motivasi belajar siswa kegiatan prasiklus masih berada di bawah nilai rata-rata kriteria ketuntasan minimum. Berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa dengan menggunakan soal essey, hasilnya dapat diketahui

591 Purwani: upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan... siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 17 siswa atau sebesar 50.00% sedangkan siswa yang dinyatakan belum tuntas sebanyak 17 siswa atau sebesar 50.00%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran belum dapat berjalan dengan maksimal, belum maksimalnya hasil belajar tersebut disebabkan karena siswa belum terlibat langsung dan aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Untuk itu perlu dilakukan upaya agar pembelajaran lebih efektif. Adapun upaya yang dilakukan adalah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). 2. Siklus I Observasi dilakukan saat siswa melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe think pair share (TPS), observasi bertujuan untuk menilai motivasi belajar siswa baik saat proses pembelajaran. Penilaian terhadap motivasi belajar siswa dicatat dalam lembar observsi yang telah dipersiapkan sebelumnya.selain observasi peneliti melakukan tes. Test dilakukan dengan cara membagikan soal tes yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hal ini dilakukan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran setelah pembelajaran berakhir. Berdasarkan evaluasi tersebut selanjutnya guru dapat menentukan perkembangan proses belajar siswa. Hasil penilaian terhadap motivasi belajar siswa setelah dilakukan tindakan siklus I diperoleh nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada kegiatan prasiklus sebanyak 21.17 siswa atau 62.25%. Motivasi belajar siswa kegiatan siklus I masih berada di bawah nilai ratarata kriteria ketuntasan minimum. Dari hasil tes, peneliti melakukan rekapitulasi hasil belajar, hal ini dilakukan untuk mengetahui skor rata-rata dan prosentase ketercapaian. Adapun hasil test setelah dilakukan tindakan pada siklus I, diketahui hasil belajar siswa dapat dikategorikan bahwa siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 20 siswa atau sebesar 58.82% sedangkan siswa yang dinyatakan belum tuntas sebanyak 14 siswa atau sebesar 41.18%. Dengan demikian siswa yang dinyatakan tuntas masih belum mencapai 85% dari indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian, untuk perlu dilakukan tindakan selanjutnya. Berdasarkan pada penilaian motivasi belajar siswa dan hasil belajar PKn, diketahui bahwa motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan, namun masih terdapat siswa yang belum tuntas yaitu sebanyak 14 siswa. Meningkatnya hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn standar

PKn Progresif, Vol. 12 No. 2 Desember 2017 592 kompetensi menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi, disebabkan adanya ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), siswa mampu memberikan ide-ide dalam pemecahan masalah dan tidak bosan dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan hasil tes pada kegiatan siklus I tersebut diketahui, bahwa angka ketuntasan siswa baru mencapai 58.82%, dengan nilai ratarata kelas 73.47. Untuk itu perlu dilakukan tindakan berikutnya dengan menggunakan metode yang sama dengan mengubah wacana tulis. 3. Siklus II Hasil pengamatan terhadap motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PKn SMK Purnama Surakarta dengan menggunakan metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada kegiatan siklus II diperoleh nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada kegiatan prasiklus sebanyak 25.17 siswa atau 74.02%. Motivasi belajar siswa kegiatan siklus II belum berada di atas nilai rata-rata kriteria ketuntasan minimum. Berdasarkan hasil postest tersebut dapat diketahui prosentase ketuntasan, diketahui hasil belajar siswa dapat dikategorikan bahwa siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 24 siswa atau sebesar 70.60% sedangkan siswa yang dinyatakan belum tuntas sebanyak 10 siswa atau sebesar 29.40%. Dengan demikian siswa yang dinyatakan tuntas belum mencapai 85% dari indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian, untuk itu masih perlu dilakukan tindakan selanjutnya. Refleksi untuk siklus II didasarkan pada hasil observasi tentang motivasi belajar siswa dan hasil evaluasi terhadap hasil belajar PKn yang dilakukan melalui tes. Hasil tes pembelajaran PKn mengalami peningkatan, namun masih terdapat siswa yang belum tuntas yaitu sebanyak 10 siswa. Pada siklus II, pembelajaran PKn dengan metode kooperatif tipe think pair share (TPS) ternyata lebih menarik dan lebih diminati oleh siswa. Berdasarkan data hasil observasi motivasi belajar siswa dan nilai hasil tes seperti terlihat pada tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan metode kooperatif tipe think pair share (TPS) pada siklus II terbukti mendorong motivasi belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Siklus III Hasil pengamatan terhadap motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PKn SMK Purnama Surakarta dengan menggunakan metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada kegiatan siklus III diperoleh nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada kegiatan

593 Purwani: upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan... prasiklus sebanyak 30.33 siswa atau 89.22%. Motivasi belajar siswa kegiatan siklus III berada di atas nilai rata-rata kriteria ketuntasan minimum. Berdasarkan hasil postest tersebut dapat diketahui prosentase ketuntasan, diketahui hasil belajar siswa dapat dikategorikan bahwa siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 34 siswa atau sebesar 100% sedangkan siswa yang dinyatakan belum tuntas sebanyak 0 siswa atau sebesar 0%. Dengan demikian siswa yang dinyatakan tuntas sudah mencapai 85% dari indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian, untuk itu tidak perlu dilakukan tindakan selanjutnya. Refleksi untuk siklus III didasarkan pada hasil observasi tentang motivasi belajar siswa dan hasil evaluasi terhadap hasil belajar PKn yang dilakukan melalui tes. Hasil tes pembelajaran PKn mengalami peningkatan, namun masih terdapat siswa yang belum tuntas yaitu sebanyak 0 siswa. Pada siklus III, pembelajaran PKn dengan metode kooperatif tipe think pair share (TPS) ternyata lebih menarik dan lebih diminati oleh siswa. Berdasarkan data hasil observasi motivasi belajar siswa dan nilai hasil tes seperti terlihat pada tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan metode kooperatif tipe think pair share (TPS) pada siklus III terbukti mendorong motivasi belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. PEMBAHASAN 1. Kondisi Prasiklus Pada kegiatan prasiklus, motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn standar kompetensi menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi, cenderung masih sangat kurang. Hal ini terlihat dari rata-rata jumlah motivasi belajar siswa sebanyak 15.17 siswa (44.61%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa masih cenderung sangat kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Ketidak motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pada kegiatan prasiklus ini disebabkan oleh metode pembelajaran yang dirasa kurang dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar, keberanian siswa memgemukakan pendapat, tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas, kurang mempunyai inisiatif, kurang berani untuk bertanya, dan tidak aktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Oleh sebab itu sangat tepat bila diambil tindakan yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran yang berbeda. Demikian pula dengan menggunakan metode ceramah hasil belajar siswa cenderung sangat kurang, dimana dari 34 siswa yang

PKn Progresif, Vol. 12 No. 2 Desember 2017 594 dapat mencapai ketuntasan belajar baru 17 siswa (50.00%), sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar mencapai 17 (50.00%), sehingga boleh dikatakan bahwa sebagian siswa masih belum dapat mencapai kreteria ketuntasan belajar, sedangkan nilar rata-rata kelas sebesar 69.59. dilihat dari keberhasilan kelas, pelaksanaan pembelajaran belum berhasil mencapai Nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75. 2. Siklus I Setelah dilakukan tindakan berupa metode kooperatif tipe think pair share (TPS), terjadi perubahan motivasi belajar siswa, dimana siswa yang termotivasi mulai bertambah, hal ini dapat terlihat dari jumlah motivasi belajar siswa per indikator, dimana rata-rata jumlah motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn sebanyak 21.17 siswa (62.25%). Demikian pula ditinjau dari hasil belajar siswa berdasarkan hasil tes, terbukti jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar terbukti meningkat. Dari 34 siswa 20 siswa atau sebesar 58.82% telah mencapai ketuntasan, sedangkan 14 siswa (41.18%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa melalui metode kooperatif tipe think pair share (TPS) secara individu motivasi belajar siswa dan hasil belajar siwa dapat meningkat, demikian pula dengan rata-rata kelas telah mengalami peningkatan, walaupun peningkatan tersebut belum dapat memenuhi kriteria yang ditetapkan. 3. Siklus II Setelah dilakukan tindakan ke II, yaitu melaksanakan pembelajaran PKn dengan materi menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi menggunakan metode kooperatif tipe think pair share (TPS), hasil penilaian terhadap motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran terlihat meningkat menjadi 25.17 siswa (74.02%). Demikian pula ditinjau dari hasil belajar siswa berdasarkan hasil tes, terbukti jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar terbukti meningkat. Dari 34 siswa 24 siswa atau sebesar 70.60% telah mencapai ketuntasan, sedangkan 10 siswa (29.40%) belum mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan dari segi ketuntasan belajar dan rata rata kelas, jumlah siswa yang tuntas semakin bertambah hingga seluruh siswa mencapai ketuntasan. Sedangkan rata-rata kelas mencapai 75.91. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan pendekatan brainstorming, dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar. 4. Siklus III Setelah dilakukan tindakan ke III, yaitu melaksanakan pembelajaran PKn dengan materi menganalsis

595 Purwani: upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan... hubungan dasar negara dengan konstitusi smenggunakan metode kooperatif tipe think pair share (TPS), hasil penilaian terhadap motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran terlihat meningkat menjadi 30.33 siswa (89.22%). Demikian pula ditinjau dari hasil belajar siswa berdasarkan hasil tes, terbukti jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar terbukti meningkat. Ketuntasan belajar siswa sebanyak 34 siswa (100%). Sedangkan dari segi ketuntasan belajar dan rata rata kelas, jumlah siswa yang tuntas semakin bertambah hingga seluruh siswa mencapai ketuntasan. Sedangkan rata-rata kelas mencapai 81.71. Hal ini membuktikan bahwa dengan melalui metode kooperatif tipe think pair share, dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar. KESIMPULAN, IMPLIKASI & SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dengan membandingkan peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa: Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas X TKR 1 SMK Purnama Surakarta, pada pembelajaran PKn standar kompetensi Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa dari kegiatan prasiklus sampai siklus III mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui metode kooperatif tipe think pair share (TPS), dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar PKn siswa di kelas X TKR 1 SMK Purnama Surakarta. Peningkatan motivasi belajar siswa pada kegiatan prasiklus diperoleh hasil sebesar 44.61% meningkat menjadi 62.25% pada tindakan siklus I (peningkatan sebesar 17.65%), meningkat pada siklus II menjadi 74.02% (peningkatan sebesar 11.76%), meningkat pada siklus III menjadi 89.22% (peningkatan sebesar 15.20%). Hasil belajar PKn di kelas X TKR 1 SMK Purnama Surakarta pada kegiatan prasiklus dengan nilai ratarata sebesar 69.59 dan jumlah ketuntasan sebanyak 17 siswa (50.00%). Setelah dilakukan tindakan I, nilai rata-rata pada siklus I sebesar 73.47 dengan jumlah ketuntasan 20 siswa (58.82%) dengan demikian terjadi kenaikan nilai rata-rata sebesar 3.88 dan jumlah ketuntasan meningkat 3 siswa. Peningkatan hasil belajar disebabkan siswa mempunyai semangat yang lebih tinggi dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode kooperatif tipe think pair share dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah. Nilai KKM dan ketercapaian

PKn Progresif, Vol. 12 No. 2 Desember 2017 596 motivasi belajar siswa dalam belajar belum sesuai dengan yang direncanakan, maka perlu dilakukan tindakan berikut. Peningkatan hasil belajar PKn melalui metode kooperatif tipe think pair share pada siklus II disebabkan oleh peningkatan kualitas belajar siswa. Peningkatan pada siklus II ditunjukkan dengan nilai rata-rata adalah 75.91 dan jumlah ketuntasan sebanyak 24 siswa (70.60%). Hal tersebut membuktikan bahwa telah terjadi peningkatan nilai rata-rata 2.44 dan jumlah ketuntasan meningkat 4 siswa. Peningkatan hasil belajar PKn melalui metode kooperatif tipe think pair share pada siklus II disebabkan oleh peningkatan kualitas belajar siswa. Peningkatan pada siklus III ditunjukkan dengan nilai rata-rata adalah 81.71 dan jumlah ketuntasan sebanyak 34 siswa (100%). Hal tersebut membuktikan bahwa telah terjadi peningkatan nilai rata-rata 5.80 dan jumlah ketuntasan meningkat 10 siswa. 2. Implikasi Jika guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), maka siswa lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, hal ini berdampak positif pada prestasi belajar siswa. 3. Saran a) Untuk Kepala Sekolah: Sebaiknya selalu mendorong guru untuk menerapkan modelmodel pembelajaran yang berbasis pada keaktifan siswa, dan mulai meninggalkan model pembelajaran yang terpusat pada guru. b) Untuk Guru lain: Sebaiknya dalam proses pembelajaran PKn, guru lebih kreatif dalam melaksanakan pembelajaran, guru sebaiknya berani mencoba membuat variasi model pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). c) Untuk Siswa Dalam melakukan peran dalam pembelajaran brainstorming, disarankan agar memerankan dengan sungguh-sungguh dan menjiwai peran yang dilakukan.

597 Purwani: upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan... DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi IV, Rieneka Cipta, Jakarta Rusman, 2010, Model-Model Pembelajaran. Rajawali Pers: Jakarta Soeharto, Karti. 2003. Teknologi Pembelajaran. Surabaya: Surabaya Intellectual Club. Sudjana, Nana, 2005, Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.