BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang pernah dilakukan oleh Wibowo, dkk (2014).

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 5 Penganggaran Modal

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

Investasi dalam aktiva tetap

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

Silvia Maysaroh Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

III KERANGKA PEMIKIRAN

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

VIII. ANALISIS FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera )

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

VII. RENCANA KEUANGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

Manajemen Keuangan. Keputusan Investasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan usaha pengalokasian sejumlah besar modal (uang) yang dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia itu sendiri berlokasi di 2 tempat, yaitu Office dan juga Work Shop. M No.29 dan Blok B No. 35 Tangerang.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978.

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

12/04/2012. Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta. PT Jaya merencanakan untuk mendirikan pabrik. Biaya yang dikeluarkan sebagai berikut:

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi Kasus Pada Po. Pion Transport Malang)

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL

Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR)

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan semaksimal mungkin dari operasinya. Terlepas dari bidang usaha yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang

PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS: KEPUTUSAN INVESTASI MODAL (Capital Budgeting) HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana

BAB 2 LANDASAN TEORI

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh Wibowo, dkk (2014). Mereka menggunakan data selama 3 tahun (2011-2013) di PT KASIN Malang, dengan kesimpulan bahwa rencana investasi penambahan mesin produksi layak untuk dilaksanakan. Penelitian terdahulu yang relevan kedua adalah milik Kuncahyani, dkk (2016). Mereka melakukan penelitian yang sama dengan menggunakan data selama 3 tahun (2013-2015) di CV Alfa 99, dengan kesimpulan bahwa hasil dari penelitiannya adalah rencana investasi penambahan mesin produksi tersebut layak untuk dilaksanakan. Terakhir, penelitian yang dilakukan oleh Prihastono, dkk (2015). Mereka menggunakan data selama 10 tahun (2006-2015) di CV Djarum Mulia Embroidery Semarang, dengan kesimpulan bahwa hasil analisisnya adalah layak untuk penambahan Mesin border computer merk SWF 20. B. Tinjauan Teori 1. Keputusan Perluasan Usaha Menurut Haming dan Basalamah (2003:3) investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil, dan sebagainya) atau aktiva 7

8 keuangan (saham, obligasi,reksadana,wesel, dan sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Kebijakan investasi jangka panjang dikatakan sebagai persoalan capital budgeting. Investasi berarti pula sebagai pengeluaran pada saat ini dimana hasil yang diharapkan dari pengeluaran itu baru akan diterima lebih dari satu tahun mendatang, jadi menyangkut jangka panjang. Dalam hal ini pengeluaran untuk aktiva yang memiliki usia kurang dari satu tahun diklasifikasikan/digolongkan ke dalam kebijaksanaan investasi atau sering pula dikatakan sebagai persoalan capital budgeting. Keputusan mengenai investasi biasanya sulit karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang. Makin jauh ke depan yang harus diramalkan, makin menjadi sukar dalam proses itu. Ketidakpastian masa depan disebabkan oleh perubahan teknologi, ekonomi dan sosial, kekuatan-kekuatan persaingan, dan tindakan-tindakan pemerintah. Menurut Warsono (2003:165) sebelum proyek investasi dievaluasi dan dilaksanakan, perlu diidentifikasi jenis usulan investasinya. Jenis usulan investasi biasanya dikelompokkan ke dalam empat golongan. Pertama, Penggantian (replacement) yaitu usulan investasi penggantian dilakukan apabila suatu aktiva tetap (mesin) sudah habis umur ekonomisnya. Apabila suatu aktiva tetap sudah habis umur ekonomisnya dan tetap digunakan

9 justru akan menyebabkan pemborosan. Tujuan dari pergantian ini adalah unutk mempertahankan efisiensi atau bahkan untuk meningkatkan efisiensi. Kedua, Perluasan (expansion) yaitu perluasan usaha dapat dilakukan dengan menambah kapasitas produksi yang sudah ada dengan cara menambah mesin-mesin yang digunakan atau dengan membuka cabang baru. Ciri utama perluasan usaha adalah menambah kapasitas untuk lini produk yang sudah ada. Ketiga, Pertumbuhan (growth) yaitu usulan investasi untuk pertumbuhan dilakukan dengan cara membuka lini produk baru. Misalnya, saat ini lini produk yang ada adalah lini produk rokok dan ada rencna untuk membuka lini produk elektronik, maka usulan investasi ini disebut dengan usulan investasi pertumbuhan. Terakhir, Lain-lain yaitu usulan investasi lain-lain adalah usulusul investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan tersebut, seperti penegluaran dana untuk memenuhi standard kesehatan yang dituntut, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas, pendingin, pemasagan sistem musik yang ditujukan untuk meningkatkan moral karyawan. Aktiva tetap adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu, salah satunya adalah aktiva tetap yang digunakan perusahaan dalam kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan produk. Pendapat mengenai pengertian aktiva tetap menurut Baridwan (2008:271) adalah aktiva yang berwujud dimana sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan operasional normal suatu perusahaan. Jangka waktu dari aktiva tetap ini

10 sendiri harus lebih dari satu periode akuntansi agar dikelompokkan kedalam aktiva tetap berwujud. Karakteristik aktiva tetap: a. Mempunyai wujud fisik b. Tidak ditujukan untuk dijual lagi c. Memiliki nilai yang material d. Memiliki masa manfaat ekonomi lebih dari satu tahun e. Aset digunakan untuk aktivitas perusahaan (tidak untuk dijual lagi seperti barang dagang atau persediaan. Pengertian penyusutan yang dikemukakan oleh Baridwan (2008:305) bahwa depresiasi adalah sebagian dari harga aktiva tetap yang diperoleh oleh perusahaan yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi. Adapun faktor-faktor yang menentukan depresiasi. Pertama, Harga Pokok/ perolehan (HP) adalah jumlah uang atau yang dapat disetarakan dengan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aktiva yang diperlukan. Kedua, Nilai residu/ sisa (NR) adalah jumlah yang dapat diterima jika aktiva tetap tersebut dijual, ditukar atau cara lain ketika aktiva tetap tersebut sudah tidak digunakan dikurangi biaya yang terjadi saat menjual atau menukar. Ketiga, Umur ekonomis (UE) atau manfaat adalah umur kegunaan (masa manfaat) dari suatu aktiva. Nilai ini merupakan taksiran jangka waktu/ periode berdasarkan cara-cara pemeliharaan dan kebijakan yang dianut oleh perusahaan.

11 Metode-metode depresiasi: a. Metode Garis Lurus (Straight Liner) Metode ini menganggap aset tetap akan mengalirkan manfaat yang merata disepanjang penggunaannya, sehingga aset tetap dianggap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama besar disetiap periode penggunaan hingga aset tetap tidak dapat digunakan lagi. Metode ini adalah salah satu metode yang termasuk paling banyak diaplikasikan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Harga Perolehan-Nilai Residu Depresiasi = Umur Ekonomis b. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method) Aset tetap dalam metode saldo menurun diasumsikan memberikan manfaat terbesarnya pada periode awal masa penggunaan, dan akan mengalami penurunan fungsi yang makin besar di periode-periode berikutnya seiring umur ekonomis aset tetap yang berkurang. Jadi semakin lama penggunaan aset tetap maka kontribusinya akan menurun dalam operasional perusahaan. 100% Depresiasi = [( umur ekonomis ) x 2] x [Nilai Perolehan Nilai Buku ] c. Metode Jumlah Angka Tahun (Sun of The Years Digit Method) Metode penyusutan set tetap berdasarkan jumlah angka tahun mempunyai dasar konsep yang mirip dengan konsep metode penyusutan saldo menurun. Metode jumlah angka tahun merupakan penyusutan dipercepat berdasar pada pertimbangan biaya maintenance (perawatan)

12 serta perbaikan aktiva tetap semakin lama cenderung bertambah seiring pertambahan usia aktiva tetap itu sendiri. 2. Penentuan Arus Kas Proyek Ketika mempelajari laporan laba rugi dalam akuntansi, penekanannya adalah pada laba bersih perusahaan. Sedangkan dalam bidang keuangan fokusnya adalah pada arus kas bersih (net cash flow). Arus kas bersih perusahaan umumnya berbeda dengan laba akuntansi, karena beberapa pendapatan dan beban yang tercantum dalam laporan laba-rugi tidak dibayar secara tunai selama satu tahun (Brigham dan Houston, 2001:44). Arus kas dalam penilaian investasi merupakan unsur analisis yang sangat penting kedudukannya karena kelayakan finansial sebuah usulan rencana investasi diukur pada nilai sekarang arus kasnya. Secara sederhana, jika nilai sekarang arus kas masuk lebih besar daripada nilai sekarang arus kas keluar, maka rencana investasi itu dari sudut aspek finansial adalah layak dilaksanakan. Demikian pula jika terjadi sebaliknya, maka rencana investasi itu tidak layak dilaksanakan (Haming dan Salim, 2003:59). Menurut Kasmir dan Jakfar (2016:95), cash flow merupakan aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan

13 berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya yang akan dikeluarkan baik jenis maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran di masa yang akan datang. Langkah awal dalam estimasi arus kas adalah mengidentifikasi arus kas yang relevan, yang didefinisikan sebagai seragkaian arus kas khusus yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan. Ada dua aturan utama yang dapat membantu menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi yang pertama keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi dan yang kedua hanya arus kas inkremental yang relevan dengan keputusan menerima/menolak (Brigham dan Houston, 2001:491). a. Jenis Arus Kas Menurut Warsono (2003:168) berdasarkan waktunya, arus kas suatu proyek dapat dikelompokkan dalam tiga kategori. Pertama, investasi awal (initial outlay) merupakan arus kas yang dibutuhkan sejak perencanaan dan persiapan hingga proyek siap berjalan. Arus kas ini terjadi pada tahun ke-0 (nol). Kedua, arus kas selisih (incremental cash flow) selama umur ekonomis proyek yang meliputi tambahan arus kas yang berasal dari pertambahan pendapatan (revenue) ditambah penghematan material dan tenaga kerja, dan

14 setelah dikurangi biaya penjualan. Selisih arus kas inkremental terjadi pada tahun pertama investasi dilakukan sampai dengan satu tahun sebelum umur ekonomis proyek investasi berakhir. Kelompok arus kas yang terakhir adalah arus kas penutupan (terminal cash flow). Arus kas yang berkaitan dengan penutupan proyek meliputi nilai sisa atau residu dikurangi atau ditambah dengan keuntungan atau kerugian pejualannya. Arus kas penutupan ini terjadi pada tahun terakhir umur ekonomis proyek. Nilai aset sisa juga kan dimasukkan dalam arus kas penutupan ini. 3. Penilaian Biaya Modal a. Jenis Biaya Modal Biaya modal sering dibedakan menjadi dua macam, yaitu biaya modal perusahaan (the firm s cost of capital) dan biaya modal proyek khusus (specific project s cost of capital). Secara prinsip, perhitungan biaya modal perusahaan dan suatu proyek khusus adalah sama, yang membedakan hanya cakupan dan penerapannya. Biaya modal perusahaan digunakan untuk seluruh proyek yang dimiliki oleh perusahaan, dengan asumsi besarnya risiko yang ditanggung oleh semua proyek atau divisi sama, sehingga sering digunakan dalam menentukan nilai perusahaan. Biaya modal proyek khusus digunakan untuk suatu proyek khusus, yang mempunyai kadar risiko yang berbeda dengan risiko perusahaan secara keseluruhan, dan

15 biasanya digunakan sebagai salah satu komponen untuk membuat keputusan investasi (Warsono, 2003:136) b. WACC Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana untuk membiayai operasi perusahaan. Dana yang digunakan oleh perusahaan bisa dipenuhi dari pemilik berupa modal sendiri maupun dari pinjaman pihak lain atau hutang. Setiap dana yang digunakan oleh perusahaan mempunyai biaya modal yang harus ditanggung. Biaya modal hutang misalnya, tidak sama dengan bunga yang dibayarkan kepada kreditor, karena untuk mendapatkan hutang tidak hanya bunga yang harus dikeluarkan oleh perusahaan (Sutrisno, 2007:150). Pengertian biaya modal atau cost of capital adalah semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana. Perusahaan dalam membiayai proyek investasinya bisa hanya menggunakan modal sendiri, sehingga cost of capital yang digunakan sebagai cut of rate sebesar biaya modal sendiri yang bersangkutan (Sutrisno, 2007:154). Pendekatan yang biasanya digunakan di dalam mengukur tinggi rendahnya biaya modal dari suatu perusahaan adalah biaya modal rata-rata tertimbang (weight average cost of capital/wacc). WACC = Wd. Kd (1-T) + We. Ke Keterangan:

16 WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang Wd We Kd Ke = Presentase hutang dari modal = Presentase modal sendiri = Biaya hutang = Biaya modal sendiri Biaya modal perusahaan ini biasanya dipakai sebagai ukuran penentuan apakah usulan proyek diterima atau ditolak yang dibandingkan dengan rate of return. Bila weighted cost > rate of retun maka rencana investasi itu di tolak, dan bila weighted cost < rate of return maka rencana investasi itu diterima (Gitosudarmo dan Basri, 2002:191). 4. Penilaian Arus Kas a. Penganggaran Modal Penganggaran modal atau capital budgeting dapat diartikan proses pengambilan keputusan investasi yang berbentuk aktiva tetap untuk jangka panjang (Warsono, 2003:163). Pada investasi jangka panjang yang berupa investasi modal, pengeluaran terjadi saat ini yang hasilnya baru dapat dinikmati lebih dari satu tahun yang akan datang. Penganggaran modal dalam suatu perusahaan dapat meliputi: 1) Pengeluaran untuk tanah, bangunan, dan mesin 2) Tambahan modal kerja permanen sesuai dengan ekspansi pabrik 3) Kampanye promosi

17 Penganggaran modal bagi suatu perusahaan dapat mengikuti prosedur sebagai berikut: 1) Penyediaan rencana investasi 2) Penaksiran arus kas yang akan dihasilkan selama umur ekonomis proyek investasi 3) Penentuan biaya modal proyek 4) Penilaian terhadap arus kas 5) Keputusan investasi berdasarkan kriteria tertentu 6) Pengendalian dan evaluasi kembali secara berkesinambungan terhadap proyek investasi yang telah diterima b. Kriteria Penilaian Arus Kas Ada beberapa kriteria untuk penilaian apakah suatu usaha layak atau tidak dijalankan ditinjau dari aspek keuangan. Kriteria ini sangat tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan dan metode yang akan digunakan (Kasmir & Jakfar, 2016:99). Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah: Pertama, Payback Period (PP) merupakan jumlah waktu (tahun) yang diperlukan oleh proyek investasi untuk menutup kembali pengeluaran investasi awalnya (initial outlay), dengan menggunakan arus kas yang diperolehnya (Warsono, 2003:174). PP suatu proyek dapat diformulakan dengan dua cara, yaitu:

18 a. Jika arus kas dari tahun ke tahun selama umur ekonomis sama: PP = b. Jika arus kas dari tahun ke tahun selama umur ekonomis tidak sama: PP = t + Keterangan: t = tahun terakhir di mana jumlah arus kas belum menutup I0 I0= investasi awal c = arus kas kumulatif pada tahun ke-t d = jumlah kumulatif arus kas pada tahun t+1 Tolok ukur penerimaan apakah suatu proyek investasi layak dijalankan atau tidak, dilakukan dengan cara sebagai berikut: Jika PP PP disyaratkan, maka proyek diterima Jika PP > PP disyaratkan, maka proyek ditolak Kedua, Net Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas selama umur ekonomis proyek investasi dengan pengeluaran awal (initial outlay) proyek tersebut. Metode ini mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang, sehingga lebih baik dibandingkan dua metode sebelumnya. Nilai sekarang bersih, secara umum diformulakan sebagai berikut : NPV = [ ( ) ] I0

19 Keterangan : NPV CFt I0 k n t = Nilai sekarang bersih = Arus kas Pada tahun ke-t = Pengeluaran awal = Biaya Modal = umur proyek = 1, 2, 3,, n Jika NPV 0, maka proyek diterima Jika NPV < 0, maka proyek ditolak Terakhir, Internal rate of Return (IRR) adalah tingkat diskonto (discount rate) yang menjadikan sama antara present value dari penerimaan cash dan present value dari nilai atau investasi discount rate/tingkat diskonto yang menunjukkan net present value atau sama besarnya dengan nol. IRR dapat dicari dengan system coba-coba (trial and error) yaitu dengan mencari NPV pada discount rate/tingkat diskonto yang kita sukai. Apabila dengan discount rate yang kita pilih dihasilkan NPV positif (+), maka IRR yang akan dicari di atas discount rate/tingkat diskonto tersebut, seterusnya kita cari dengan coba-coba sampai menemukan discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol). IRR = i1 +. (i2 - i1) Keterangan: IRR = Internal Rate of Return yang akan dicari

20 NPV1 NPV2 = nilai sekarang bersih pada discount rate i1 = nilai sekarang bersih pada discount rate i2 Tolok ukur penerimaan suatu proyek investasi dengan menggunakan metode tingkat pengembalian internal adalah sebagai berikut: Jika IRR COC, maka proyek diterima Jika IRR < COC, maka proyek ditolak C. Kerangka Pikir Penelitian Kerangka pikir merupakan uraian tentang konsep dalam pemecahan masalah pada penelitian. Kerangka pikir dalam penelitian kuantitatif merupakan penentuan sebuah proses penelitian secara menyeluruh. Kerangka pikir dapat menjelaskan secara singkat alur dari penelitian dan teori apa yang digunakan untuk pemecahan masalah yang terkait dengan objek yang diteliti. Kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.

21 Usulan Investasi Penambahan Aktiva Tetap Penganggaran Modal Cost of Capital Cash Flow Payback Period Net Present Value Internal Rate of Retun Layak Tidak Layak Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian Berdasarkan kerangka pikir pada Gambar 1 menjelaskan bahwa perusahaan akan melakukan investasi. Investasi yang akan dilakukan perusahaan terlebih dulu diketahui jenis investasinya. Jenis investasi yang akan dilakukan oleh PT Lavilla Creative Mojokerto ialah penambahan aktiva tetap yang berupa mesin. Kelayakan suatu investasi dapat dihitung dengan menggunakan teknik capital budgeting (penganggaran modal). Setelah perhitungan teknik capital budgeting dilaksanakan, dapat dilihat apakah usulan investasi tersebut layak dilaksanakan atau tidak. D. Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara atau jawaban sementara dari sang peneliti untuk menjawab pertanyaan yang ada di rumusan

22 masalah penelitian, dan kebenarannya harus dibuktikan. Berdasarkan penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis yang harus diuji, yaitu Rencana investasi penambahan mesin baru pada PT Lavilla Creative Mojokerto layak untuk dilaksanakan.