BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS pada materi lingkaran berbasis pendekatan discovery. B. Pengembangan LKS LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah LKS untuk materi lingkaran. Model pengembangan yang digunakan mengacu pada model-4d (Thiagarajan, semmel dan semmel) yang terdiri dari 4 tahap, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Namun dalam penelitian ini hanya terbatas sampai tahap pengembangan (develop), karena peneliti tidak meneliti keefektifan kegiatan pembelajaran dengan LKS yang dikembangkan. Tahap-tahap pengembangan LKS tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Pendefinisian (Define) Tujuan dari tahap ini adalah untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat penyusunan LKS berbasis pendekatan discovery. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat penyusunan LKS berbasis pendekatan discovery diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan yaitu hanya materi lingkaran. Tahap ini meliputi lima langkah pokok yaitu:
a. Analisis Awal-Akhir Analisis awal-akhir bertujuan untuk menentukan masalah mendasar yang dihadapi dan perlu diangkat dalam pengembangan LKS. Dalam penelitian ini tidak mengembangkan materi pembelajaran baru, tetapi menggunakan materi yang telah ada pada kurikulum KTSP SMP untuk dikembangkan dengan menggunakan pendekatan discovery. b. Analisis Siswa Analisis siswa bertujuan untuk menelaah karakteristik siswa SMP secara umum yang meliputi kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan tingkat perkembangan kognitif siswa sebagai gambaran untuk mengembangkan materi lingkaran. c. Analisis Materi Analisis materi bertujuan untuk mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara sistematis bagian-bagian utama yang relevan yang akan dipelajari siswa berdasarkan analisis awal-akhir. Untuk pengembangan LKS, materi yang dipilih adalah lingkaran. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran lingkaran, langkah kedua adalah merinci sub materi lingkaran sebagai rincian materi yang terdapat dalam LKS, dan langkah ketiga adalah membuat susunan sub materi yang nantinya akan menjadi isi materi dalam LKS. d. Analisis Tugas Analisis tugas mencakup pemahaman terhadap materi dan tujuan pembelajaran. Ini merupakan dasar untuk merumuskan indikator pembelajaran dan keterampilan yang akan dikembangkan dalam LKS berbasis pendekatan discovery pada materi lingkaran.
e. Spesifikasi Tujuan pembelajaran Spesifikasi tujuan pembelajaran ditujukan untuk mengkonversikan tujuan dari analisis materi dan analisis tugas menjadi tujuan-tujuan pembelajaran khusus yang dinyatakan dengan tingkah laku. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan tujuan umum yang tercantum dalam KTSP. 2. Tahap Perancangan (Design) Tujuan dari tahap ini adalah untuk merancang LKS berbasis pendekatan discovery. Tahap ini terdiri dari 2 langkah yaitu: a. Pemilihan Media Kegiatan pemilihan media ini dilakukan untuk menentukan media yang tepat untuk materi pembelajaran. Proses pemilihan media disesuaikan dengan analisis materi. Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah LKS pada materi lingkaran. b. Pemilihan Format Format LKS dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: Halaman Muka (Cover) Kata Pengantar Daftar Isi Petunjuk Penggunaan LKS Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Materi Lingkaran Sub materi
Latihan-latihan Uji Kompetensi Daftar Pustaka c. Desain Awal Desain awal merupakan desain LKS yang dirancang, yang akan melibatkan aktivitas guru dan siswa. Desain awal yang dimaksud adalah LKS yang telah dikembangkan yang disebut dengan Draf I. LKS Berbasis Pendekatan Discovery LKS yang disusun dalam penelitian pengembangan bahan ajar ini adalah LKS berbasis pendekatan discovery. Adapun profil LKS tersebut adalah sebagai berikut: 1) Karakteristik: a) Menuntut siswa melakukan identifikasi data awal. b) Menuntut siswa melakukan investigasi terhadap data (masalah). c) Menuntut siswa untuk mengecek pemahaman terhadap masalah yang akan dipecahkan. d) Menuntut siswa melakukan penemuan. e) Menuntut siswa untuk mengidentifikasi masalah. f) Menuntut siswa melakukan perumusan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya. 2) Isi: a) Kesesuaian dengan KTSP Isi dari LKS sesuai dengan kurikulum yang digunakan yaitu KTSP. b) Kebenaran konsep
Konsep-konsep yang dikembangkan pada LKS dikembangkan secara benar sesuai dengan tuntutan kurikulum. c) Kelaziman simbol yang digunakan Simbol-simbol yang akan digunakan adalah simbol-simbol yang lazim dipakai dalam matematika. d) Konsistensi Kata dan istilah yang digunakan bersifat konsisten. 3) Bahasa: a) Kesesuaian dengan EYD Bahasa yang digunakan dalam LKS sesuai dengan EYD. b) Keterbacaan Pengembangan LKS berbasis pendekatan discovery ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tidak menimbulkan makna ganda. 4) Format a) Simbol matematika yang digunakan Simbol-simbol matematika dalam LKS menggunakan simbol-simbol yang benar dan jelas. b) Kemenarikan gambar yang digunakan
Gambar yang digunakan dalam LKS dikatakan menarik karena gambar-gambar tersebut terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan warna yang digunakan beraneka ragam. c) Dapat digunakan berulang kali LKS dapat digunakan berulang kali sesuai dengan kebutuhan siswa. 3. Tahap Pengembangan (Develop) Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan LKS. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: a. Validasi LKS Validasi adalah kegiatan untuk mengetahui valid tidaknya suatu LKS dengan kriteria-kriteria tertentu. Dalam hal ini, validasi dilakukan oleh para pakar yaitu guru matematika yang berpengalaman dalam mengajar matematika. Validasi merupakan evaluasi oleh guru matematika terhadap bentuk dan isi LKS. Subjek dari validasi terdiri dari 3 validator yaitu guru matematika. Adapun kriteria masing-masing validator adalah: a. Guru matematika yang sudah berpengalaman mengajar minimal 5 tahun dan menguasai materi lingkaran. b. Pendidikan minimal S-1 untuk program studi pendidikan matematika. c. Mampu memberikan saran atau masukkan untuk menyempurnakan LKS yang telah disusun. Hasil validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan LKS untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil validasi oleh para pakar,
selanjutnya dijadikan bahan masukkan untuk memperbaiki LKS sebelum diujicobakan. LKS yang telah divalidasi disebut draf II. b. Uji Coba 1) Uji coba LKS Tujuan utama pelaksanaan uji coba LKS adalah untuk mengetahui sejauh mana respon guru dan siswa terhadap LKS. Uji coba LKS dilaksanakan setelah mendapat validasi dari pakar sehingga layak untuk diuji cobakan. Hasil uji coba ini digunakan untuk menyempurnakan LKS yang telah disusun. 2) Subjek uji coba Uji coba LKS ditujukan kepada sejumlah siswa MTs Ma arif Sikampuh kelas VIII. Selain itu, uji coba LKS juga ditujukan kepada guru matematika MTs Ma arif Sikampuh untuk mengetahui bagaimana respon guru terhadap LKS, tetapi tidak melibatkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). 3) Rancangan uji coba LKS yang telah dihasilkan (Draft II) selanjutnya di uji cobakan dikelompok yang menjadi subjek penelitian. Tujuan dari uji coba adalah untuk mendapatkan masukkan langsung dari guru dan siswa terhadap LKS yang telah disusun. Selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan Draft III (hasil pengembangan LKS). Secara keseluruhan model pengembangan LKS diadopsi dari model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D, akan tetapi ada beberapa tahapan dalam model 4-D tidak digunakan sehingga peneliti memodifikasi model pengembangan 4- D. Modifikasi tersebut dapat dilihat dalam diagram berikut ini:
Analisis awal-akhir Analisis Tugas Pemilihan Format Desain Awal Draft I Validasi ahli Revisi Analisis Siswa Analisis Materi Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Pemilihan Media Draft II Valid? Ya Uji coba Tidak Define Design Develop Analisis Hasil Uji Coba Naskah Final Diagram 3.1: Modifikasi Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Thiagarajan, Semmel dan Semmel.
Keterangan gambar: : Garis utama : Garis siklus : Jenis Kegiatan : Hasil Kegiatan : Keputusan C. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Terdapat tiga jenis angket yang digunakan, yaitu sebagai berikut: 1. Angket Validasi a. Tujuan: Untuk mengetahui valid tidaknya LKS. b. Alat yang digunakan: Angket validasi yang berisi angket validator terhadap LKS. c. Metode yang digunakan: Masing-masing validator diminta untuk mengisi angket yang diberikan dan memberi masukan terhadap LKS. d. Kisi-kisi angket validator, meliputi: 1) Validasi pendekatan discovery meliputi karakteristik dalam pendekatan discovery. 2) Validasi isi meliputi kesesuaian materi dengan kurikulum KTSP dan kesesuaian konsep-konsep dengan materi.
3) Validasi bahasa meliputi penggunaan bahasa sesuai EYD serta penggunaan dan penulisan istilah dengan benar. 4) Validasi format meliputi simbol matematika yang digunakan, warna, dan penggunaan bahasa Indonesia. 2. Angket Respon Guru a. Tujuan: untuk mengetahui respon guru terhadap LKS. b. Alat yang digunakan: Angket respon berisi angket respon guru terhadap LKS. c. Metode yang digunakan: Guru diminta untuk mengisi angket. d. Kisi-kisi angket respon guru: 1) Kegunaan LKS dalam proses pembelajaran. 2) Keefektifan LKS dalam pembelajaran. 3) Kemenarikan LKS. 4) Kemudahan guru dalam penggunaan LKS. 5) Kejelasan bahasa dan kalimat dalam LKS. 6) Keefisienan penggunaan waktu menggunakan LKS dalam pembelajaran. 7) Kepraktisan LKS bagi guru. 8) Materi dalam LKS meliputi kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kurikulum KTSP, keruntutan materi, kesesuaian materi dan soal latihan dengan tujuan pembelajaran, dan kejelasan materi. 3. Angket Respon Siswa a. Tujuan: untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS. b. Alat yang digunakan: Angket respon berisi angket respon siswa terhadap LKS. c. Metode yang digunakan: Masing-masing siswa diminta untuk mengisi angket.
d. Kisi-kisi angket respon siswa: 1) Desain/tampilan LKS. 2) Kegunaan LKS dalam proses pembelajaran. 3) Suka tidaknya siswa selama belajar menggunakan LKS. 4) Keaktifan siswa belajar menggunakan LKS. 5) Kepraktisan penggunaan LKS bagi siswa. 6) LKS dapat memotivasi siswa untuk belajar. 7) Kemudahan penggunaan LKS. 8) Kejelasan materi dan soal-soal yang ada dalam LKS 9) Menggunakan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami. D. Teknik analisis data 1. Angket validator Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data hasil validasi adalah perhitungan nilai rata-rata. Penentuan teknik analisis nilai rata-rata berdasarkan pada pendapat dari Arikunto (2002: 216) yang menyatakan bahwa: untuk mengetahui peringkat nilai akhir untuk butir yang bersangkutan, jumlah nilai tersebut harus dibagi dengan banyaknya responden yang menjawab angket tersebut. Rumus untuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut:
x x = n Keterangan: x x n = Nilai rata-rata = Jumlah total nilai jawaban dari validator = Jumlah validator Pada penelitian ini, skala penilaian yang digunakan adalah 1 sampai 5 di mana 1 sebagai skor terendah dan 5 sebagai skor tertinggi. Penentuan rentang dapat diketahui melalui rumus sebagai berikut: Rentang= skor tertinggi skor terendah banyaknya skor Berdasarkan penentuan rentang tersebut diperoleh rentang 0,8. Untuk menentukan LKS tersebut apakah tergolong dalam kategori sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, dan sangat tidak baik dilakukan dengan kriteria validasi analisis rata-rata yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Kriteria validasi analisis nilai rata-rata Rata-rata Kriteria validasi 4,2 < x 5,0 Sangat baik/sangat valid/tanpa revisi 3,4 < x 4, 2 Baik/valid/tanpa revisi 2,6 < x 3, 4 Cukup baik/cukup valid/sedikit revisi 1,8 < x 2, 6 Tidak baik/tidak valid/banyak revisi 1,0 x 1, 8 Sangat tidak valid/revisi total
2. Angket Respon Guru Data tentang respon guru diperoleh dari angket respon guru terhadap LKS pada materi lingkaran. Hasil perolehan angket respon guru terhadap kegiatan pembelajaran dianalisis dengan rumus sebagai berikut: x x = n Keterangan: x x n = Nilai rata-rata = Jumlah total nilai jawaban dari responden = Jumlah soal Pada angket respon guru skala penilaian yang digunakan adalah 1 sampai 5 di mana 1 sebagai skor terendah dan 5 sebagai skor tertinggi. Penentuan rentang dapat diketahui melalui rumus sebagai berikut: Rentang= skor tertinggi skor terendah banyaknya skor Berdasarkan penentuan rentang tersebut diperoleh rentang 0,8. Adapun kriteria angket respon guru terhadap LKS berbasis pendekatan discovery, analisis yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 2 Kriteria Respon Guru Respon guru Kriteria 4,2< x 5,0 Sangat membantu 3,4 < x 4, 2 Membantu 2,6 < x 3, 4 Cukup membantu 1,8 < x 2, 6 Tidak membantu 1,0 x 1, 8 Sangat tidak membantu 3. Angket Respon Siswa Data tentang respon siswa diperoleh dari angket respon siswa terhadap LKS pada materi lingkaran dengan persentase. Untuk menghitung persentase respon siswa dapat digunakan rumus: PRS = B A 100% Keterangan: PRS = Persentase Respon Siswa A = Frekuensi siswa yang memberikan komentar setiap komponen B = Banyaknya siswa (Trianto, 2010) Adapun kriteria angket respon siswa terhadap LKS berbasis pendekatan discovery analisis yang digunakan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. 3 Kriteria respon siswa Respon siswa Kriteria 80% < PRS 100% Sangat tinggi 60% < PRS 80% Tinggi 40% < PRS 60% Cukup 20% < PRS 40% Rendah 0% PRS 20% Sangat rendah Keterangan: Kriteria angket respon siswa terhadap LKS diperoleh dengan cara mengambil persentase respon siswa yang telah dijumlahkan antara option jawaban a dan option jawaban b, sehingga respon siswa dinyatakan positif terhadap LKS apabila sekurang-kurangnya 80% siswa dalam mengisi angket respon siswa memilih option jawaban a dan option jawaban b.