Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 pissn eissn

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli mengatakan bahwa periode anak usia bawah tiga tahun (Batita)

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

1 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari tiga ciri utama yaitu derajat kesehatan, pendidikan dan. bertumbuh dan berkembang (Narendra, 2005).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah keturunan kedua.

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 4 SAMPAI 5 TAHUN DI PAUD KASIH BUNDA PONTIANAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PERSONAL ANAK USIA PRASEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak

Kata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH DI TK AL-ABIDIN BANYUANYAR SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. baik secara ukuran (pertumbuhan) maupun secara perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psikososial yang

BAB I PENDAHULUAN. peka terhadap rangsangan-rangsanganyang berasal dari lingkungan. Lingkungan

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lima tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

PENGARUH KARAKTERISTIK ORANGTUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP PERKEMBANGAN BALITA

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD USWATUN KHASANAH SLEMAN YOGYAKARTA

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

HUBUNGAN POLA ASUH DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR ANAK USIA 6-12 BULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang. perkembangan seorang individu, pada masa ini anak mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam masa tumbuh kembang seorang anak adalah masa

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

Abdul Rokhman Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK SENAPUTRA KOTA MALANG ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan diarahkan pada meningkatnya mutu SDM yang berkualitas. Salah

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk Indonesia

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR, RIWAYAT PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 3-5 TAHUN

PENGARUH STATUS GIZI DAN STIMULASI IBU TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PAUD AL IKHLAS KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU KOTA MEDAN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. tahun pertama dalam kehidupannya yang merupakan. lingkungan bagi anak untuk memperoleh stimulasi psikososial.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang yaitu terdiri dari ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun yang

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan toddler. Anak usia toddler yang banyak

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

HUBUNGAN PENGGUNAAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA BULAN

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. (Ariwibowo, 2012) atau sekitar 13% dari seluruh penduduk Indonesia yang

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN

Perbedaan Hubungan antara Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 2-5 Tahun

HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SURYA BARU PLOSOWAHYU LAMONGAN. Lilis Maghfuroh.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Hariza Adnani. Keywords : Parents knowledge, the children talent and potency developing.

52 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN. Latar Belakang

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA DI DESA KALIGONO. Pratiwi Dyah Kusumanti, Elvy Nurika Zulaicha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

Transkripsi:

HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF DENGAN PERKEMBANGAN ANAK DI PAUD SIWIPENI I DESA KARANG KEMIRI MAOS CILACAP Septi Tri Aksari (Program Studi D III Kebidanan, STIKes Paguwarmas Maos Cilacap) ABSTRAK Perkembangan anak di rentang usia dini merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun mental yang biasa diistilahkan dengan golden age atau masa emas sekaligus masa paling penting. Perkembangan anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Pola asuh yang diberikan oleh orang tua kepada anak juga sangat menentukan perilaku sosial dan tingkat kecerdasan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola asuh permisif dengan perkembangan anak. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan ibunya di PAUD Siwipeni I Desa Karangkemiri Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap sejumlah 26 siswa, dengan sampel jenuh. Instrumen yang digunakan berupa Parental Authority Quetionaire (PAQ) untuk menilai pola asuh dan formulir Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) sesuai usia untuk mengetahui perkembangan. Analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil analisis chi square didapatkan nilai p sebesar 0,570. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pola asuh permisif dengan perkembangan anak. Disarankan untuk dilakukan pemeriksaan perkembangan secara rutin sesuai dengan usia anak. Kata kunci: Pola asuh, Perkembangan anak PENDAHULUAN Perkembangan anak menggambarkan pematangan fungsi individu dan merupakan proses perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks, suatu proses evolusi manusia dari ketergantungan menjadi makhluk dewasa yang mandiri. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek: gerakan, berpikir, perasaan, dan interaksi baik dengan sesama maupun dengan benda-benda dalam lingkungan hidupnya. Perkembangan anak di rentang usia dini merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik maupun mental yang biasa diistilahkan dengan golden age atau masa emas sekaligus masa paling penting. Aspek perkembangan anak usia dini umumnya meliputi perkembangan fisik, kognitif, bahasa, emosi dan sosial (Dhiva, 2016). Laju pertumbuhan tergantung pada lingkungan, stimulasi dan kepribadian masing-masing. Perkembangan anak pada masa emas ini membutuhkan banyak stimulasi yang berasal dari lingkungan terutama orang tua mereka. Pertubuhan dan perkembangan anak senantiasa membutuhkan perhatian dan pola asuh yang baik dari orang tua untuk mencapai perkembangan yang optimal. Orang tua disarankan untuk senantiasa memberikan pendampingan yang sesuai untuk masa ini dan diharapkan untuk dapat memposisikan diri, kapan berfungsi sebagai orang tua, sahabat atau teman bermain sehingga tetap dapat memberikan ruang pada anak untuk berkembang. Perkembangan anak dimasa emas ini akan sangat peka terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Untuk itu pola asuh yang baik sangat menentukan untuk membentuk pribadi anak kedepan. Pola asuh orang tua adalah cara orang tua dalam mendidik anak (Hurlock, 2009). Pola asuh orang tua merupakan cara orang tua berinteraksi untuk membentuk perilaku anak sesuai dengan norma dan nilai yang baik dan sesuai dengan kehidupan masyarakat. Pola asuh dikekelompokkan menjadi 3 tipe, yaitu: demokratis, otoriter dan permisif (Baumrind, 1971). Dari hasil penelitian Jannah (2012) Pola asuh yang dominan diterapkan orang tua dalam menanamkan perilaku moral pada 41 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

anak adalah pola asuh demokratis dan permisif. Pola asuh permisif ditandai dengan adanya kasih sayang yang berlebihan yang diberikan orang tua untuk anaknya. Anak diberikan kebebasan untuk melakukan apa yang anak mau. Pola asuh ini memiliki ciri-ciri fokus pada keinginan anak, anak, mamanjakan anak, komunikasi yang kurang efektif dan kurangnya penetapan aturan. Salah satu tujuan program PAUD adalah agar semua anak usia dini terjamin dalam pemenuhan kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi kesehatan dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral emosional dan pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai kelompok umur. Studi tentang kesiapan bersekolah di enam kabupaten di Indonesia menunjukkan bahwa programprogram PAUD telah membantu mengembangkan kompetensi psikososial dan kognitif anak (Unicef, 2012). Pemerintah telah bekerjasama dengan pemerintah daerah dan masyarakat, berhasil meningkatkan partisipasi PAUD (Usia 3-6 tahun) menjadi 68,10% pada tahun 2014 atau naik 17,89% dari capaian tahun 2010 yaitu 50,10% (kementrian pendidikan dan kebudayaan, 2015). Capaian Pelayanan deteksi tumbuh kembang balita dan anak pra sekolah di Kabupaten Cilacap tahun 2015 sebesar 81,6% (Profil Kesehatan Cilacap, 2015). Dari latar belakang diatas peneliti ingin melakukan penelitian yang fokus pada pola asuh permisif dan perkambangan anak di PAUD. Peneltian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pola asuh permisif dengan perkembangan anak di PAUD Siwipeni I Desa Karang kemiri Maos Cilacap METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh permisif dan variabel terikat adalah perkembangan anak. Pengambilan sampel dengan teknik sampel jenuh yaitu sejumlah 26 ibu dan anaknya di PAUD Siwipeni I Desa Karang kemiri Maos Cilacap. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2017. Instrumen yang digunakan adalah PAQ (Parental) untuk mengetahui pola asuh permisif dan KPSP (Kuesioner Pra Skreening Perkembangan) untuk mengetahui perkembangan anak. Data berjenis kategorik sehingga dideskripsikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase (Nugroho, 2014). Uji statistik menggunakan Chi Square. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Karakteristik Siswa PAUD Siwipeni I No Karakteristik Jumlah Persentase Usia (KPSP) 1 42 bulan 4 15.38% 2 48 bulan 4 15.38% 3 54 bulan 5 19.23% 4 60 bulan 5 19.23% 5 66 bulan 7 26.92% 6 72 bulan 1 3.85% Jenis kelamin 1 Perempuan 11 42.31% 2 Laki-laki 15 57.69% Saudara 1 Memiliki 17 65.38% 2 Tidak memiliki 9 34.62% Karakteristik anak yang dijadikan responden dalam penelitian ini sebagian besar masuk dalam kategori usia 66 bulan atau 5,5 tahun, yaitu sebanyak 7 anak (26,92%). Usia ini merupakan usia yang ideal untuk anak PAUD, karena menurut psikolog perkembangan anak dunia, Jean Piaget, melalui penelitiannya menyampaikan bahwa pendidikan akademis formal tidak pantas dimulai anak dibawah usia 7 tahun. Sehingga ketika anak akan menempuh pendidikan selama 1 tahun di TK, maka usia PAUD adalah usia sekitar 5-5,5 tahun. Lebih dari separuh anak berjenis kelamin laki-laki yaitu sejumlah 15 anak (57,69%), dan sebagian besar responden memiliki saudara kandung yaitu sejumlah 17 anak (65,38%). Usia ibu yang dijadikan responden dalam penelitian ini, termuda berusia 24 tahun dan tertua berusia 44 tahun. Kelompok usia terbanyak adalah 31-40 tahun sejumlah 15 responden (57,69%). Usia orang tua berpengaruh terhadap model pengasuhan yang diterapkan kepada anak. Usia juga mendasari rasa tanggung jawab sebagai orang tua. Pendidikan terakhir responden, sebagian besar dipendidikan dasar dan menengah, dengan sebagian besar adalah SLTP sebanyak 9 42 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

responden (34,62%). Sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga sebesar 21 responden (80,77%). Tabel 2. Karakteristik Ibu Siswa PAUD Siwipeni I No Karakteristik Jumlah Persentase Usia 1 30 tahun 9 34.62% 2 31-40 tahun 15 57.69% 3 41 tahun 2 7.69% Pendidikan 1 Sekolah Dasar 7 26.92% (SD) 2 SLTP 9 34.62% 3 SLTA/SMK 7 26.92% 4 Diploma 2 7.69% 5 Sarjana (S1) 1 3.85% Pekerjaan 1 Bekerja 5 19.23% 2 Tidak Bekerja 21 80.77% Tabel 3. Klasifikasi Pola Asuh Permisif Orang Tua No Pola Asuh Persentase Jumlah Permisif (%) 1 Rendah 2 7.69% 2 Sedang 21 80.77% 3 Tinggi 3 11.54% Jumlah 26 100.00% Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa klasifikasi pola asuh permisif orang tua tergolong pada kriteria permisif sedang yang berarti bahwa masih ada beberapa batasan yang diterapkan oleh orang tua dalam pengasuhan anak, yaitu 21 responden atau 80,77% dan hanya 2 responden (7,69%) yang tergolong permisif rendah Tabel 4. Perkembangan Anak Berdasarkan KPSP No Jenis Persentase Jumlah Kelamin (%) 1 Sesuai 22 84.62% 2 Meragukan 4 15.38% Jumlah 26 100.00% Dari hasil pemantauan perkembangan dengan menggunakan formulir KPSP yang disesuaikan dengan usia anak, terlihat bahwa sebagian besar anak memiliki perkembangan yang normal sesuai dengan usianya, yaitu sebanyak 22 anak (84,62%), dan hanya 4 anak (15,38%) yang masuk kategori perkembangan meragukan. Dari hasil penilaian, didapatkan bahwa aspek perkembangan yang belum tercapai sehingga mengakibatkan hasilnya masuk kategori meragukan cenderung kearah aspek personal sosial dan kemandirian. Tabel 5. Analisis Hubungan Pola Asuh dengan Perkembangan Anak Pola Perkembangan P Asuh Total Sesuai Meragukan Value Permisif 2 0 2 Rendah (100%) (0%) (100%) 17 4 21 Sedang 0.570 (80,95%) (19,05%) (100%) 3 0 3 Tinggi (100%) (0%) (100%) Jumlah 22 4 26 (%) (84,62%) (15,38%) (100%) Tabel di atas menunjukkan bahwa pada orang tua yang menerapkan pola asuh permisif rendah dan tinggi secara keseluruhan (100%) anaknya memiliki perkembangan yang sesuai dengan usianya. Sedangkan pada orang tua yang menerapkan pola asuh permisif sedang juga sebagian besar (80,95%) anaknya memiliki perkembangan yang sesuai, dan hanya 4 anak (19,05%) yang memiliki tingkat perkembangan meragukan. Artinya perkembangan mereka relative sama atau tidak ada kecenderungan perbedaan perkembangan yang terlihat pada pola asuh yang diterapkan orang tua. Dari hasil analisis chi square untuk mengetahui hubungan antara pola asuh dengan perkembangan didapatkan hasil nilai p sebesar 0,570. Oleh karena nilai p> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh permisif dengan perkembangan anak di PAUD Siwipeni I Desa Karangkemiri Maos Cilacap. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pola asuh dengan perkembangan anak. Perkembangan merupakan hasil dari interaksi antara proses biologi, sosial dan kognitif. Masa balita merupakan periode 43 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

penting dalam tumbuh kembang anak, karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita, perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan selanjutnya (Adriana, 2011). Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya herediter, lingkungan pre natal, nutrisi, intelegensia, kondisi emosi dilingkungan rumah, kesehatan, stimulasi, status sosial ekonomi dan jenis kelamin. Namun secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu faktor genetik (instrinsik) dan faktor lingkungan (ekstrinsik). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Lindawati (2013) yang meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik anak usia pra sekolah, yang dilakukan pada 76 anak usia pra sekolah. Dari tiga faktor yang diteliti, hanya faktor status gizi yang mempunyai hubungan bermakna terhadap perkembangan. Sedangkan dua faktor lainnya yaitu pola asuh dan lama di PAUD tidak terdapat hubungan yang signifikan. Hasil penelitian lain yang juga mendukung dilakukan oleh Farrell (2015), yang menunjukkan hasil bahwa pola asuh permisif dan demokratis tidak berhubungan dengan level kecerdasan emosional, dimana kecerdasan emosional sendiri terkait dengan perkembangan kemampuan kepribadian dan kognitif. Namun untuk pola asuh otoriter berhubungan atau memberikan dampak negatif terhadap level kecerdasan emosional anak pra sekolah. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pola asuh tidak berkorelasi dengan kemandirian anak dalam keluarga (Susanti, 2017). Kemandirian merupakan komponen dalam perkembangan yang masuk dalam personal sosial dan kemandirian. Banyak penelitian menunjukkan bahwa pola asuh demoratis dan fleksibel merupakan pola asuh yang optimal pada keluarga inti, namun hal yang sama mungkin tidak berlaku bagi anak lain yang tumbuh dalam situasi yang berbeda. Memberikan fleksibelitas dan kebebasan pada anak dapat menghasilkan hasil positif saat anak-anak tinggal di daerah yang aman dan teman sebayanya cenderung tidak terlibat dalam perilaku berbahaya, namun di lingkungan beresiko tinggi, tingkat kontrol orang tua yang lebih tinggi mungkin diperlukan. Untuk itu pola asuh juga harus memperhatikan etnis/rasial/budaya dan sosial ekonomi yang berbeda. Hasil anak positif dan negatif yang berkaitan dengan berbagai jenis gaya pengasuhan pada anak pra sekolah, mungkin juga belum tentu berlaku untuk anak-anak pada tahap perkembangan selanjutnya (Bornstein, 2014) Hasil penelitian ini berbeda dengan kajian teori yang menyatakan bahwa pola asuh orang tua berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hal ini dapat disebabkan karena peneliti melaksanakan penelitian fokus pada pola asuh permisif dan dilakukan pada anak yang sedang menempuh pendidikan PAUD sehingga faktor dari pendidikan atau lingkungan sekolah anak serta interaksi dengan teman sebaya juga mempengaruhi perkembangan anak tersebut. Seperti hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Eka Christina Egeten dkk (2017) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan perkembangan kognitif anak usia pra sekolah. Salah satu tujuan program PAUD sendiri adalah agar semua anak usia dini terjamin dalam pemenuhan kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi kesehatan dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral emosional dan pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai kelompok umur. Di PAUD Siwipeni I sendiri telah melakukan pemantauan pertumbuhan secara rutin, yaitu dengan adanya pengukuran berat badan dan tinggi badan yang rutin dilakukan setiap bulan yang dalam hal ini bekerjasama dengan posyandu dan puskesmas. Dari data yang dihasilkan untuk pemantauan pertumbuhan seluruh anak dalam kategori status gizi yang baik. Sedangkan untuk perkembangan, dalam kegiatan yang ada di PAUD merupakan kegiatan yang banyak menstimulasi perkembangan, baik aspek bahasa, motorik kasar dan halus serta personal sosial, walaupun pemantauan dengan menggunaan KPSP atau alat ukur yang lain belum rutin dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang selama ini diterapkan di PAUD akan dapat memberikan lingkungan yang positif 44 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dari penelitian Nanthamongkolchai dkk (2007) menyebutkan bahwa faktor keluarga dan faktor anak yang berpengaruh terhadap perkembangan anak usia 3-6 tahun adalah tipe keluarga, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, hubungan dengan keluarga, status nutrisi dan jenis kelamin. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian yang dilakukan di PAUD Siwipeni I Desa Karangkemiri Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap, dapat ditarik kesimpulan, yaitu sebagian besar orang tua menerapkan pola asuh dalam kategori permisif sedang. Perkembangan anak sebagian besar masuk kategori sesuai dan dari analisis hubungan disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh permisif dengan perkembangan anak. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah, perlu dilakukannya pemantauan perkembangan yang rutin dilakukan pada siswa PAUD sehingga dapat terdeteksi secara dini jika terjadi gangguan ataupun keterlambatan dalam perkembangan, sehingga dapat segera ditindaklanjuti. Hurlock E, 2009, Perkembangan Anak.Jakarta : Gelora Aksara Pratama. Lindawati. 2017. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Health Quality Vol.4 No 1, November 2013. Nanthamongkolchai.S, Ngaosusit C, Munsawaengsub C. 2007. Influence of Parenting Styles on Development of Children Ages Three to Six Years Old. Department of Family Health, Faculty of Public Health, Mahidol University. Journal of the Medical Association of Thailand = Chotmaihet thangphaet 90(5):971-6 May 2007 Nugroho, H.S.W. 2014. Analisis Data Secara Deskriptif untuk Data Kategorik. Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan (Forikes). Susanti, E. 2017. Korelasi Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Pola Asuh Terhadap Kemandirian Anak dalam Keluarga. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakata. Unicef Indonesia. 2012. Pendidikan & Perkembangan Anak Usia Dini. Unicef. DAFTAR PUSTAKA Bornstein L, Bornstein MH. 2014. Parenting Styles and Child Social Development. University of Pennsylvania, USA, National Institute of Child Health and Human Development, USA. December 2014, 3 rd ed. http://www.childencyclopedia.com/sites/default/files/text es-experts/en/654/parenting-styles-andchild-social-development.pdf Egeten, EC, Ismanto, AY, Silolonga W. 2017. Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan Perkembangan KOgnitif Anak Usia Pra Sekolah di Desa Pakuweru Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. E-Journal Keperawatan (ekp), Volume 5, Nomor 2, November 2017. Farrell G. 2015. The Relationship Between Parenting Style and The Level of Emotional Intelligence in Preschool- Aged Chidren. PCOM Psycholog y Dissertations. Paper 341. 45 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan