BAB V METODOLOGI 5.. Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu limbah pelepah pisang yang di dapat di daerah Pedurungan dan limbah sabut kelapa dari Pasar Peterongan, sedangkan natrium hidroksida, asam asetat, dan aquadest dibeli dari Toko Bahan Kimia Indrasari, Semarang. 5.. Alat yang digunakan Tabel 3. Alat yang digunakan No Nama Alat Ukuran Jumlah.. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0... 3. 4. 5. Digester Beaker glass Gelas ukur Labu Takar Corong Pipet Sendok Reagen Pengaduk Gunting Cawan Porselin Kaca Arloji Kertas saring Oven Timbangan Desikator - 500mL, 600 ml 0 ml,00 ml 00 ml, 50 ml 6 Secukupnya 0
5.3. Rancangan Percobaan Tahap dalam penelitian ini adalah pulping yaitu pembuatan pulp atau bubur dengan bahan baku pelepah pisang dan serabut kelapa serta bahan tambahan NaOH. Produk pulping yang dianalisis adalah kadar air, kadar abu, dan kadar selulosa. Produk yang dihasilkan berupa pulp. Berikut merupakan Blok diagram dari rancangan percobaan : Pelepah pisang dan Serabut Kelapa Aquadest NaOH 0% DIGESTER Indikator waktu (90 dan 0) menit Indikator suhu (0 dan 30) o C Cairan black liquor dan pulp Disaring PULP Gambar 4. Blok diagram rancangan percobaan 5.4. Rancangan Variabel Variabel Tetap Berat sampel : Pelepah Pisang : 800 gr Serabut Kelapa : 00 gr Perbandingan larutan NaOH dengan bahan baku 4 : Tekanan ( atm)
Konsentrasi NaOH 0 % Variabel Berubah Temperatur pemasakan : 0 o C dan 30 o C Waktu pemasakan : 90 dan 0 menit 5.5. Bahan Penelitian Semua bahan kimia yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dari toko bahan kimia Indrasari di Semarang tanpa perlakuan lebih lanjut. Bahan-bahan yang digunakan tersebut terdaftar pada Tabel 4. Tabel 4. Bahan yang digunakan dalam penelitian Bahan Jumlah Serabut Kelapa 00 gr Pelepah Pisang 800 gr Aquadest Secukupnya NaOH Asam Asetat 800 gr ml 5.6. Pelaksanaan Percobaan Pada proes perlakuan pendahuluan bahan baku pelepah pisang dan serabut kelapa dipotong-potong dan dijemur hingga kering. 5.6.. Pulping Pelepah Pisang dan Serabut Kelapa Proses pulping menggunakan bahan baku pelepah pisang, serabut kelapa, aquadest, dan NaOH. Penelitian ini dilakukan kali percobaan. Rancangan percobaan pulping dapat dilihat pada Gambar 4.
3 Tabel 5. Tabel analisa proses pulping Variabel Analisa Hasil Suhu ( o C) Waktu (Menit) Kadar Abu Kadar α selulosa Kadar air 0 90 a b C 30 0 a b C Kondisi tetap : Tekanan = atm Ratio = 00 gram serabut kelapa dan 400 gram pelepah pisang dengan larutan pemasak NaOH 0 % sebanyak 500 gram. Pada proses pulping ini merupakan proses awal dalam percobaan. Pada tahap ini menggunakan proses soda yaitu dengan menggunakan NaOH. Variabel yang digunakan ialah suhu (0 o C dan 30 o C). Percobaan pelepah pisang dan serabut kelapa dipotong-potong dan ditambah dengan larutan NaOH, kemudian dimasak di dalam digester. Pulping dilakukan dengan suhu 0 o C dengan waktu pemasakan selama 90 menit. Pulp yang dihasilkan dianalisa kadar air, kadar abu, dan kadar α selulosa. Penelitian diulangi dalam percobaan dengan suhu 30 o C, dengan waktu pemasakan selama 0 menit. 5.7. Metode Analisis 5.7.. Pulping Pada proses pulping pelepah pisang dan serabut kelapa diproses dengan penambahan larutan pemasak berupa NaOH dan aquadest. Variabel berubah yang digunakan dalam penelitian ini adalah suhu dan waktu. Analisis hasil dalam proses pulping ialah kadar air, kadar abu, dan kadar α selulosa.
4 5.7.. Menentukan Kadar Air Langkah-langkahnya : a. Timbang gr sampel dalam cawan porselin (misal a gr). b. Keringkan dalam oven (50 o C, jam). c. Dinginkan dalam desikator lalu timbang. d. Ulangi hingga beratnya konstan (misal b gr). ( a b) e. Kadar air : 00 %. 5.7.3. Menentukan Kadar Abu Langkah langkahnya : a. Krus kosong dibakar dalam muffle furnace (oven yang suhunya lebih tinggi) pada suhu 0 o C hingga beratnya konstan (misal a gr). b. Timbang gr bahan, masukkan dalam krus kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 05 o C ± 3 o C kemudian pindahkan ke dalam muffle furnace & dibakar pada suhu 575 o C ±5 o C hingga seluruh karbon terbakar. c. Dinginkan dalam desikator & timbang, ulangi hingga diperoleh berat yang tetap (misal b gr). d. (b a) Kadar abu : berat sampel bebas air 00%
5 5.7.4. Menentukan kadar selulosa Langkah-langkahnya: a. Timbang 3 gram sampel kering dalam beaker glass, letakkan dalam desikator dan suhu dijaga 0 o C. b. Tambahkan 35 ml NaOH 7,5% diaduk selama 5 menit lalu tambahkan lagi 0 ml dan aduk selama 0 menit. Tambahkan lagi masing-masing 0 ml pada menit ke, 5; 5; 0 menit berikutnya. c. Tutup beaker glass dengan kaca arloji dan biarkan selama 3 menit. d. Tambahkan aquadest 00 ml aduk hingga homogen dan biarkan selama 30 menit. e. Saring dengan saringan penghisap dan sisa sampel dalam beaker glass dikeluarkan dengan bantuan penambahan 5 ml NaOH 8,5%. f. Endapan dicuci dengan aquadest 5 50 ml. g. Saring dengan saringan penghisap dan lanjutkan pencucian dengan aquadest 400 ml. h. Tambahkan 40 ml asam asetat N. i. Biarkan endapan terendam dahulu baru cairan dibuang kemudian dicuci dengan aquadest hingga larutan menjadi netral. Setiap kali pencucian diuji. j. Setelah netral dikeringkan dalam oven pada suhu 05 o C; 30 o C. k. Didinginkan dalam desikator dan timbang, ulangi hal tersebut hingga diperoleh berat konstan, misal b gram. l. Kadar selulosa : 3 b x00%