Visi dan Misi Jokowi dan Ma ruf Amin Melihat dari Perspektif Pasal 28 H dan Pasal 33 UUD 1945

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

POTRET KETIMPANGAN v. Konsentrasi Penguasaan Lahan ada di sektor pertambangan, perkebunan dan badan usaha lain

Kebijakan Bioenergi, Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Kebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan. Lukita Dinarsyah Tuwo

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG PERTANAHAN TAHUN

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015

Yang Terhormat: Sulawesi Tengah

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

SUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon

Oleh Deddy Permana / Yayasan Wahana Bumi Hijau Sumatera selatan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

VISI ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, DAN MANDIRI BERLANDASKAN UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN ACEH SEBAGAI WUJUD MoU HELSINKI MISI

sumber pembangunan ekonomi dan sumber kehidupan masyarakat, tetapi juga sebagai pemelihara lingkungan global.

REVITALISASI KEHUTANAN

PERTANAHAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

Idham Arsyad Sekretaris Jendral Konsorsium Pembaruan Agraria

II. VISI, MISI, DAN TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANAHAN. B. Misi Yang Akan Dilaksanakan. A. Visi Pembangunan Pertanahan

MISKINYA RAKYAT KAYANYA HUTAN

Strategi dan Rencana Aksi Pengurangan Emisi GRK dan REDD di Provinsi Kalimantan Timur Menuju Pembangunan Ekonomi Hijau. Daddy Ruhiyat.

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

ISU ISU STRATEGIS KEHUTANAN. Oleh : Ir. Masyhud, MM (Kepala Pusat Humas Kemhut) Pada Orientasi Jurnalistik Kehutanan Jakarta, 14 Juni 2011

KEBIJAKAN PROGRAM PSKL DUKUNGAN KEGIATAN LITBANG TAHUN 2017 JULI, 2016

Resiko Korupsi dalam REDD+ Oleh: Team Expert

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

PENATAAN KORIDOR RIMBA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Pengantar Presiden - Ratas Tentang Reforma Agraria, Kantor Presiden Jakarta, 24 Agustus 2016 Rabu, 24 Agustus 2016

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA

SULTAN BACHTIAR NAJAMUDIN MUJIONO

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Prespektif CBFM Sebagai Salah Satu Skema Utama Penerima Manfaat Pendanaan Karbon Untuk Penurunan Kemiskinan Dan Resolosi Konflik

Evaluasi Tata Kelola Sektor Kehutanan melalui GNPSDA (Gerakan Nasional Penyelamatan Sumberdaya Alam) Tama S. Langkun

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

PERAN DINAS KEHUTANAN SEBAGAI MITRA UTAMA DDPI KALTIM

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

KEADILAN IKLIM: PERBAIKAN TATA

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. 6.1 Kesimpulan. sektor kehutanan yang relatif besar. Simulasi model menunjukkan bahwa perubahan

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG PENYELESAIAN PENGUASAAN TANAH DALAM KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BAB VI LANGKAH KE DEPAN

PERHUTANAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT YANG EFEKTIF

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Shared Resources Joint Solutions

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan rencana Pembangunan Jangka Menengah sampai tahun 2009 sebesar

Policy Brief. Skema Pendanaan Perhutanan Sosial FORUM INDONESIA UNTUK TRANSPARANSI ANGGARAN PROVINSI RIAU. Fitra Riau

BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REDD+: Selayang Pandang

KORUPSI MASIH SUBUR HUTAN SUMATERA SEMAKIN HANCUR OLEH: KOALISI MASYARAKAT SIPIL SUMATERA

NASKAH PENJELASAN PENGESAHAN CHARTER OF THE ESTABLISHMENT OF THE COUNCIL OF PALM OIL PRODUCING COUNTRIES (CPOPC)

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011

HASIL DISKUSI KELOMPOK II

Dekade Berbagi Akses Penyediaan Lahan Untuk Kesejahteraan Petani Berkelanjutan

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

REFORMA AGRARIA SEBAGAI BAGIAN INTEGRAL DARI REVITALISASI PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN

PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT: PERSPEKTIF LINGKUNGAN. Mukti Sardjono, Saf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan,

Visi Indonesia Pembangun- an Manusiaa Ekonomi. Infrastruktur. Kelautan. Transportasi dan Konektivitas. Pertanian. Pariwisata. dan.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

MENCIPTAKAN HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2013 TENTANG

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Omswastiastu (untuk Provinsi Bali)

Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari untuk Mendukung Pencapaian SDGs

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. kesempatan untuk tumbuhan mangrove beradaptasi (Noor dkk, 2006). Hutan

Total Tahun

PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI

Muhammad Zahrul Muttaqin Badan Litbang Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI

PROYEKSI PERKEMBANGAN PERHUTANAN SOSIAL DI SUMATERA SELATAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERTAS POSISI Kelompok Masyarakat Sipil Region Sulawesi Sistem Sertifikasi Bukan Sekedar Label Sawit Berkelanjutan

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL, RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI, DAN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH KABUPATEN/KOTA

Dampak moratorium LoI pada hutan alam dan gambut Sumatra

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI BAKTI RIMBAWAN TAHUN 2016 JAKARTA, RABU, 16 MARET 2016

MENTERI DALAM NEGERI. Disampaikan oleh : Surabaya, 14 April 2015

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Transkripsi:

Visi dan Misi Jokowi dan Ma ruf Amin Melihat dari Perspektif Pasal 28 H dan Pasal 33 UUD 1945

8 9 Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya Sinergi pemerintahan daerah dalam kerangka negara kesatuan Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa amankepada seluruh warga 7 1 Peningkatan kualitas manusia Indonesia Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa 6 5 2 Pembangunan yang merata dan berkeadilan Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan 4 3 Visi dan Misi Jokowi-Ma ruf

5 ISU STRATEGIS TERKAIT LINGKUNGAN DI INDONESIA Pengelolaan Hutan dan Gambut Secara Berkelanjutan, Ketimpangan Penguasaan Lahan Penegakan Hukum Perlindungan dan Pengakuan Hak Masyarakat Adat Energi Baru Terbarukan (EBT) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik (Pasal 28 H) Bumi Dan Air Dan Kekayaan Alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar besar kemakmuran rakyat (Pasal 33)

17 % (44 butir) dari total butir program aksi Jokowi-Maruf Membahas terkait Pengelolaan Hutan dan gambut Berkelanjutan, Penegakan Hukum, dan energi baru Terbarukan (EBT) dan 3 % (8 butir) dari total butir program aksi Jokowi-Maruf membahas terkait Perlindungan dan pengakuan hak masyarakat adat serta ketimpangan penguasaan lahan,

Pengelolaan Hutan dan Gambut Secara Berkelanjutan, Komitmen sebelumnya 120,6 Juta Ha Kawasan hutan di darat Indonesia 15 juta Ha Lahan Gambut Pelepasan kawasan hutan, izin pemanfaatan hutan baru, Perlindungan hukum hutan alam yang berada di luar Kawasan hutan (6,9 juta hektar), kebijakan pelepasan hutan, kebijakan pertukaran lahan yang memiliki potensideforestasiyang serius kerusakan ekosistem gambut (23,96 juta hektare) 14 Kebijakan Sektor Kehutanan 13 Kebijakan Sektor Kehutanan Visi Misi saat ini

Upaya Dalam Mencapai Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan MISI 4 Mitigasi perubahan iklim Pengembangan kebijakan tataruang terintegrasi Penegakan hukum dan rehabilitasi lingkungan hidup

13 Kebijakan Pengelolaan Hutan dan lahan Jokowi- Ma ruf Kebijakan Satu Peta Pengawasan Pencegahan Kebakaran Hutan Pengembangan Energi baru Terbarukan Konservasi Lahan Gambut Penanaman kembali lahan-lahan kritis Mengurangi Emisi Karbon Pendidikan Konservasi Lingkungan Memperbanyak Hutan Kota dan Ruang Terbuka Hijau

Ketimpangan Penguasaan Lahan Komitmen sebelumnya 301.346 KK terlibat Konflik Program kepemilikan lahan bagi petani dan buruh tani; menyerahkan lahan sebesar 9 juta ha dan perhutanan sosial 12,7 juta Ha Melanjutkan pendampingan masyarakat Visi Misi saat ini Mempercepat pelaksanaan redistribusi aset (reforma agraria) dan perhutanan sosial Meneruskan/meningkatkan peremajaan, pemeliharaan, pendampingan, penyuluhan, kemitraan dan legalisasi tanah perkebunan rakyat, Mempercepat percepatan legalisasi (sertifikasi) atas tanah-tanah milik rakyat dan tanah wakaf Sumber: Catatan Akhir Tahun KPA (Konsorsium Pembaruan Agraria)Tahun 2014-2016 Misi ke 6

PENEGAKAN HUKUM 3,9 juta hektare hutan alam berada di dalam konsesi IUPHHK-HA 0,87 juta hektar di dalam konsesi hutan tanaman industri Sumber : FWI 2,7 juta hektar di dalam wilayah tumpang tindih 0.7 juta hektare di dalam perkebunan sawit 2,2 juta hektar berada di dalam konsesi pertambangan PERLU PENEGAKAN HUKUM YANG TEGAS TERUTAMA TERKAIT KORUPSI PERIZINAN SUMBER DAYA ALAM Misi ke 6 : Melaksanakan secara konsisten strategi nasional pencegahan korupsi yang fokus pada perizinan dan tata niaga, keuangan negara, serta penegakan hukum dan reformasi birokrasi di setiap Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan pemangku kepentingan lainnya.

Perlindungan dan Pengakuan Hak Masyarakat Adat Meninjau ulang dan menyesuaikan seluruh peraturan perundangundangan Visi dan Misi sebelumnya Melindungi dan memajukan hakhak masyarakat adat, mulai dari legal spek, pemberdayaan ekonomi, perlindungan hukum, hingga pada pemanfaatan sumber daya alam yang lestari KOMITMEN SEBELUMNYA Meningkatkan pendidikan konservasi lingkungan yang berkelanjutan dengan melibatkan komunitas masyarakat adat penyelesaian konflik-konflik agraria

ENERGI BARU TERBARUKAN (EBT) Merancang terobosan strategi untukmenjaga dan meningkatkan produksi minyak bumi Mencapai industri migas yang kuat dan tangguh Membangun infrastruktur migas Membangunstrategi cerdas mengatasi kelangkaan listrik 9 KOMITMEN SEBELUMNYA Merancang strategi yang dapat mengurangi subsidi dan menjaga penyediaan energi murah Menghadirkan teknologi hemat energi Menyusun strategi yang cerdas kekurangan listri Menyusun strategi yang cerdas energi baru terbarukan Membangun infrastruktur migas di bidang transportasi yang berbasis energi lokal dan murah Visi Misi ke depan: Pengembangan energi terbarukan (EBT) berbasis potensi setempat serta ramah terhadap lingkungan, meneruskan program-program peningkatan produksi dan pemanfaatan energi fosil, meningkatkan nilai tambah untuk kemajuan perekonomian nasional serta meneruskan dan mengokohkan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk mencapai target yang terukur pada tahun 2025 (Penggunaan energi terbarukan 23% dari total konsumsi bahan bakar nasional)

REKOMENDASI Perlu Komitmen Jokowi-Ma ruf dalam melanjutkan kebijakan pada periode sebelumnya terutama terkait dengan 14 (empat belas) butir kebijakan di sektor kehutanan, 2 (dua) komitmen reforma agraria, 6 komitmen terkait masyarakat adat serta evaluasi, menghadirkan teknologi hemat energi dan merancang isu perubahan iklim tidak hanya untuk isu lingkungan melainkan juga untuk perekonomian. Perlu kebijakan terintegrasi yang mengakomodasi penghentian deforestasi, penghentian dan evaluasi izin-izin sumberdaya alam Perlu sebuah butir yang menyebutkan dengan tegas tindakan penegakan hukum untuk korupsi di sektor sumber daya alam, baik terkait perizinan di Kawasan hutan, tambang, dan lainnya Perlu komitmen dalam melanjutkan kebijakan reforma agraria yaitu pendistribusian aset terhadap petani melalui distribusi hak atas tanah petani melalui land reform dan program kepemilikan lahan bagi petani dan buruh tani; menyerahkan lahan sebesar 9 juta hektare dan perhutanan sosial 12,7 juta hektare. Selain itu perlu perhatian khusus dalam penyelesaian konflik tenurial dan penataan desa di kawasan hutan Perincian Program Aksi diperlukan agar tidak tercipta ruang terlalu luas untuk tidak memenuhijanji-janji kampanye.

PETA JALAN MENUJU INDONESIA NOL DEFORESTASI Keterbukaan data dan informasi perizinan Penghentian izin baru di hutan alam dan wilayah MA Kaji ulang izin lama Pengakuan dan penguatan hak MA dan lokal PETA JALAN MENUJU INDONESIA NOL DEFORESTASI Konsolidasi data kehutanan dan hak masyarakat Penegakan hukum Pemulihan ekosistem hutan dan gambut