ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY TAHU PAK JAJANG Nama : Nia Wulandari NPM : 26213408 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budi Wahyudi SE.,MM
Latar Belakang 1. Industri Rumahan adalah salah satu usaha yang banyak berkontribusi pada perekonomian di Indonesia 2. Di zaman sekarang ini, dimana kemajuan ilmu dan teknologi sangat pesat, perkembangan Industri rumahan di Indonesia sangatlah fluktuatif 3. Harga jual ditentukan dengan menjumlah harga pokok produksi per unit dengan tingkat laba yang diinginkan pelaku bisnis 4. Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam perhitungan biaya produksi diperlukan suatu metode yang baik
Rumusan dan Batasan Masalah 1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi produk tahu yang dilakukan oleh Pak Jajang? 2. Bagaimana perhitungan harga pokok produk tahu dengan metode full costing? 3. Apa perbedaaan perhitungan harga pokok produksi antara metode full costing dengan metode perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh Pak Jajang? Batasan Masalah Untuk pembahasan lebih fokus, penulis membatasi masalah penulisan ini tentang analisis perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan dan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing pada produk tahu Pak Jajang. Data produksi yang digunakan per satu bulan, yaitu bulan Februari 2016.
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi produk tahu yang dilakukan oleh Pak Jajang 2. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produk tahu dengan metode full costing 3. Untuk mengetahui perbedaaan perhitungan harga pokok produksi antara metode full costing dengan metode perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh Pak Jajang Objek penelitian ini adalah usaha milik Bapak Jajang, yang berlokasi di Jalan Pucung RT 08 RW 05, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
Analisis Metode Full Cosing Full Costing merupakan metode yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berprilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini: Biaya bahan baku xx Biaya tenaga kerja langsung xx Biaya overhead pabrik variabel xx Biaya overhead pabrik tetap xx Harga pokok produksi xx Biaya adm. & umum xx Biaya Pemasaran xx Total harga pokok produk xx
Pembahasan Perhitungan Harga Pokok Produk Tahu Home Industry Pak Jajang Berdasarkan Metode Perusahaan Biaya Kebutuhan per bulan Harga per kilogram (Rp) Harga per liter (Rp) Jumlah (Rp) Kacang Kedelai (Kg) 1.500 8.000 12.000.000 Garam (Kg) 180 2.000 360.000 Kunyit (Kg) 30 9.000 270.000 Tenaga Kerja (Kg) 1.500 2.000 3.000.000 Biaya Listrik 100.000 Solar (liter) 60 5.500 330.000 Kayu 1.350.000 Total Biaya Rp 17.410.000 Jumlah Produksi (potong) 75.000 HPP per potong Rp 232,13
Pembahasan Perhitungan Harga Pokok Produk Tahu Home industry Pak Jajang Berdasarkan Metode Full Costing Keterangan Total Biaya (Rp) Biaya Bahan Baku Rp 12.360.000 Biaya Tenaga Kerja Rp 3.000.000 Langsung Biaya overhead Pabrik Rp 3.408.880,92 Jumlah Total (per Februari Rp 18.768.880,92 2016) Jumlah Produksi 75.000 HPP per potong tahu Rp 250,25
Pembahasan Perbandingan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Metode Perusahaan dan Metode Full Costing Keterangan Metode Full costing (Rp) Metode Perusahaan (Rp) Selisih (Rp) Tahu Rp 250,25 Rp 232,13 Rp 18,12
Kesimpulan Perhitungan yang dilakukan Pak Jajang dalam menghitung biaya-biaya produksi yang dikeluarkan dalam proses produksi masih sangat sederhana. Biaya yang dihitung hanya biaya kacang kedelai, biaya garam, biaya kunyit, biaya tenaga kerja, biaya solar, dan biaya kayu sedangkan biaya overhead yang dikeluarkan dalam proses produksi tidak dihitung. Hasil perhitungan harga pokok produksi tahu yang dilakukan Pak Jajang adalah Rp 232,13. Perhitungan biaya produksi dengan metode full costing. Biaya-biaya yang dihitung antara lain adalah biaya kacang kedelai, biaya garam, biaya kunyit, biaya tenaga kerja langsung, biaya kain, biaya kayu, biaya solar, biaya listrik, biaya perawatan dan pemeliharaan mesin, biaya penyusutan peralatan, mesin dan bangunan. Hasil perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing adalah Rp 250,25.
Kesimpulan Perhitungan harga pokok produksi dengan metode perusahaan dan metode full costing memiliki perbedaan. Harga pokok produksi dengan metode full costing yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan metode perusahaan. Selisih biaya produksi antara kedua metode tersebut sebesar Rp 18,12 per potong dengan jumlah produksi tahu sebanyak 75.000 jadi selisih biaya produksi selama bulan Februari 2016 adalah Rp 1.359.000.
Saran Sebaiknya Pak Jajang menggunakan metode full costing dalam menghitung biaya produksinya karena metode ini lebih akurat dan menyeluruh dibandingkan dengan metode yang dilakukan perusahaan, karena metode full costing merinci semua biaya-biaya yang berkaitan dengan proses produksi sehingga diperoleh hasil yang aktual. Sebaiknya Pak Jajang juga memperhitungkan biaya gaji pemilik atas tenaga yang dipakai bekerja selama proses produksi.