MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DIKELAS XI SMAN 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Rindu Walten, Yenni Melia, Yanti Sri Wahyuni Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Rinduwalten39@gmail.com ABSTRACT This research is motivated by the low motivation of student learning in sociology learning in class XI SMAN 2 Bayang Pesisir Selatan Regency This research is intended to knowing the motivation of learning in Sociology learning after applied Quantum Teaching Model in Class XI SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. The population in this study is all students of class XI which amounted to 11 people. Sampling using purposive sampling technique, the number of samples is 25 students. The instrument used for research is a closed questionnaire. The result of data motivation study of students in this study obtained the highest score 146 and the lowest score 103 with a score range of 43. Average mean score 126.12 with median median, while the most commonly appeared mode score is 123. Based on the results of processing value the sample variance was 99.27 with a standard deviation of 9.96. Thus, it can be concluded that the Motivation of Student Learning in Sociology Learning After Applied Quantum Teaching Model in Class XI 2 SMAN 2 Bayang Pesisir Selatan Regency is in normal distribution. Keywords: Learning Motivation and Quantum Teaching Model PENDAHULUAN Pendidikan dapat mempengaruhi cara hidup individu agar tidak ketinggalan zaman, agar mampu berkembang secara kompleks dan mampu mengikuti terus perubahan dunia diperoleh melalui pembelajaran yang baik dalam suatu pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sistem pembelajaran yang terdiri atas kombinasi yang tersusun melalui unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendidikan merupakan usaha untuk menarik sesutu di dalam manusia sebagai upaya memberikan pengalamanpengalaman belajar terprogram dalam pendidikan formal, nonformal, informasi sekolah dan luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup dan bertujuan
optimalisasi kemampuan-kemampuan individu agar dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat (Triwiyanto, 2014:24). Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Rusman, 2010:1). Menurut Rusman (2012:1) Model-model pembelajaran yaitu: a. Model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching And Learning). b. Model pembelajaran kooperatif. c. Model pembelajaran berbasis masalah. d. Model pembelajaran tematik. e. Model pembelajaran berbasis komputer. f. Model PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Selain model-model pembelajaran di atas terdapat model lain yaitu model Quantum Teaching yang digunakan untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Quantum Teaching adalah pengubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya. Quantum Teaching bersandar pada konsep bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka. Hal ini menunjukkan betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar (DePorter, 2010:35). Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar. Menurut DePorter (2009:5) Cara-cara efektif untuk meningkatkan : a. Partisipasi dengan menggubah keadaan b. Motivasi dan minat dengan menerapkan kerangkarancangan yang dikenal enagn singkatan TANDUR c. Rasa kesamaan dengan menggunakan kunci keunggulan d. Daya Ingat e. Daya dengar anak didik anda dengan mengikutiprinsip-prinsip komunikasi ampuh Motivasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan
motivasi dalam KBBI dipandang sebagai dorongan yang timbul pada diri sesorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Atau usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak mela kukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau men dapat kepuasan dengan perbuatannya (Kompri, 2015:1). Dari hasil observasi yang dilakukan pada bulan Agustus 2017 dilihat selain rendahnya motivasi siswa pada saat pembelajaran Sosiologi dikarenakan kurangnya kemauan siswa untuk belajar, malas membuat tugastugas yang diberi guru karena siswa lebih suka tidur, main HP, melihat keluar saat pembelajaran, yang akhirnya juga menjadi persoalan utama sulitnya siswa dalam menyimpulkan materi yang telah disampaikan serta sulitnya siswa di dalam memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah tersebut, diantaranya untuk memudahkan siswa dalam menyimpulkan suatu percobaan guru membimbing siswa dengan kalimat terputus-putus di dalam menyimpulkan suatu percobaan, dan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, salah satunya yaitu dengan memberikan contoh yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dijelaskan. Namun, hal tersebut belum sepenuhnya dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil dari studi dokumen yang didapat dari guru yang mengajar sosiologi di kelas XI SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Diperoleh informasi bahwa ratarata skor nilai ujian tengah semester yang diperoleh oleh siswa dalam pelaksanaan ulangan harian belum optimal dan belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah tersebut yakni 82. Hal ini berarti masih ada beberapa orang siswa yang belum mencapai standar KKM. Seperti yang terlihat pada table berikut:
Tabel Rata-rata Nilai Ulangan Harian (UH) Semester 1 Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Bayang No Kls Juml ah sisw a 1. XI 1 2. XI 2 3. XI 3 4. XI 4 K K M Jml siswa yang tuntas Jml siswa yang tidak tuntas. Nilai Rata - Rata 30 82 11 19 67,2 6 29 82 7 22 59,2 8 30 82 12 18 73,4 4 29 82 15 14 73,6 0 Jumlah 118-45 73 - Sumber: Guru Sosiologi SMA Negeri 2 Bayang. Berdasarkan masalah di atas, penulis memiliki gagasan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran Sosiologi adalah model Quantum Teaching. Bertolak dari permasalahan yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sosiologi Melalui Penerapan Model Quantum Teaching dikelas XI Kabupaten Pesisir Selatan. SMAN 2 Bayang Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan Bagaimana Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sosiologi Setelah Diterapkan Model Quantum Teaching di Kelas XI SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan? Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sosiologi Setelah Diterapkan Model Quantum Teaching di Kelas XI SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini termasuk ke dalam tipe penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 2 Bayang yang terdaftar tahun ajaran 2017/ 2018. Kriteria penarikan sampel yaitu dengan Mengambil nilai rata-rata paling rendah. Sampel dalam penelitian ini diambil dari anggota populasi yang terdiri dari satu kelas Pengambilannya dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penentuan responden dalam penelitian didasarkan pada purposive sampling, responden penelitian ini adalah sampel diambil secara sengaja untuk mengetahui Meningkatan Motivasi Siswa
dalam Pembelajaran Sosiologi melalui Model Quantum Teaching di Kelas XI 2 SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Respondennya adalah siswa Kelas XI 2 SMAN 2 Kabupaten Pesisir Selatan yang berjumlah 25 siswa. Data primer dalam penelitian ini hasil akhir dari nilai angket yang disebar kesiswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Hasilnya tersebut dapat dilihat bagaimana Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sosiologi Melalui Penerapan Model Quantum Teaching dikelas XI SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari guru mata pelajaran sosiologi berupa nilai Ulangan Harian siswa kelas XI 2 SMAN 2 Bayang Semester 1 tahun ajaran 2017/2018 dan data mengenai sejarah sekolah, visi dan misi, lokasi dan keadaan sekolah, interaksi sosial penelitian yang diperoleh dari tata usaha SMAN 2 Bayang tahun 2017. Unit analisis dari penelitian ini yaitu secara kelompok pada siswa kelas XI SMAN 2 Bayang. Teknik analisis data melalui deskriptif statistik data yang diperoleh dari penyebaran angket motivasi belajar dianalisi menggunakan analisis persentase (%). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil olahan data menggunakan Ms Excel 2010 mencermati hasil olahan data tersebut nilai tengah motivasi belajar siswa tidak jauh berbeda dengan nilai rata-rata motivasi belajar siswa, hal ini menunjukkan rata-rata motivasi belajar siswa lebih tinggi dari nilai tengah dan skor yang paling sering muncul ini, nilai maksimum adalah 146, hal ini berarti motivasi tertinggi belajar siswa hanya terpaut lebih kurang 20 poin dari ratarata motivasi belajar siswa juga terpaut dengan nilai terendah sekitar 23 poin dengan demikian rata-rata motivasi belajar siswa dalam penerapan model quantum teaching adalah mencerminkan rata-rata motivasi belajar yang baik atau dengan kata lain rata-rata motivasi belajar siswa dalam penerapan model quantum teaching adalah baik. Hal ini dibuktikan melalui distribusi frekuensi variabel motivasi belajar siswa pada tabel dibawah bahwa frekuensi tertinggi berada pada kelas interval nilai rata-rata yang masuk didalamna.
Tabel Hasil analisis deskriptif Mean 126,12 Standard Error 1,992753539 Median 125 Mode 123 Standard Deviation 9,963767694 Sample Variance 99,27666667 Kurtosis -0,017465935 Skewness -0,184735974 Range 43 Minimum 103 Maximum 146 Sum 3153 Count 25 Largest(1) 146 Smallest(1) 103 Confidence Level(95,0%) 4,112841134 Sumber: Olahan data Ms Excel 2010 Berdasarkan deskripsi data motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sosiologi model pembelajaran quantum teaching didapatkan skor tertinggi 146 dan skor terendah 103 dengan rentang skor 43. Rata-rata skor (mean) 126,12 dengan nilai tengah median 125, sedangkan skor yang paling sering muncul mode adalah 123. Berdasarkan hasil pengolahan nilai varian sampel adalah 99,27 dengan standar deviasi 9,96. Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar No Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekunsi Relatif (%) 1 100-106 1 4 2 107-113 1 4 3 114-120 4 16 4 121-127 8 32 5 128-134 4 16 6 135-141 6 24 7 142-148 1 4 Jumlah 25 100 Sumber: data primer, 2018 (diolah) Dari sebaran yang terlihat pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa data variabel Motivasi Belajar dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal karna nilai tersebut berada dalam sebaran kondisi sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah, dalam penelitian ini motivasi belajar siswa yang baik secara teoritik berada pada sebaran yang cenderung normal. 99,5 106,5 113,5 120,5 127,5 134,5 141,5 Gambar Histogram Data Variabel Motivasi Belajar Dari gambar di atas dapat disimpulkan hasil perhitungan deskriptif data dikatakan bahwa antara nilai ratarata (126,12) dengan nilai tengah (125) dan mode/modus (nilai yang paling sering muncul (123) terlihat tidak jauh berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat Motivasi Belajar siswa menunjukan kecenderungan normal. Dikatakan cenderung normal karena jika nilai yang keluar sama maka itu dikatakan normal, karena nilai yang keluar hampir mendekati sama maka dikatakan motivasi siswa tersebut dikatakan cenderung normal.
KESIMPULAN Motivasi belajar dalam penelitian ini dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran dengan menggunakan model quantum teaching. Dimana interaksi-interaksi yang ada didalam model ini membawa siswa kedalam apa yang mereka pelajari sesuai dengan dunia mereka sehingga proses pembelajaran lebih aktif dan tidak membosankan. Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sosiologi Melalui Penerapan Model Quantum Teaching dikelas XI SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dikarenakan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sosiologi dengan menggunakan model pembelajaran yaitu model quantum teaching didapatkan skor tertinggi 146 dan skor terendah 103 dengan rentang skor 43. Rata-rata skor mean 126,12 dengan nilai tengah median 125,, sedangkan skor yang paling sering muncul mode adalah 123. Berdasarkan hasil pengolahan nilai varian sampel adalah 99,27 dengan standar deviasi 9,96. Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sosiologi Setelah Diterapkan Model Quantum Teaching di Kelas XI SMA N 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan tidak berada dalam sebaran normal. Hal ini berarti, motivasi siswa di dalam kelas tersebut mustahil tinggi semua atau rendah semua. Dengan demikian, motiva siswa dalam pembelajaran melalui penerapan model quantum teaching tentu motivasinya beragam dari motivasi tinggi sampai rendah. Keberagaman tersebut dapat dilihat melalui persentase kategori motivasi dari tinggi sampai rendah. DAFTAR PUSTAKA DePorter, Bobbi. 2010. Quantum Teaching. Bandung: Penerbit Kaifa PT Mizan Pustaka. DePorter, Bobbi. 2009. Quantum Teaching. Bandung: Penerbit Kaifa PT Mizan Pustaka. Kompri. 2015. Motivasi Pembelajar Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja Roadakarya. Rusman, 2012. Model-Model Pembelajaran. Depok: PT. Raja Grafindo Persada. Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara.