PEMERINTAH KABUPATEN TEBO INSPEKTORAT Komp. Perkantoran Seentak Galah Serengkuh Dayung Jl. Lintas Tebo-Bungo Km. 12 Telp. (0744) 21609 Email : inspektorat.tebo@gmail.com MUARA TEBO KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN TEBO NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO TAHUN 2017-2022 INSPEKTUR KABUPATEN TEBO, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2017-2022. b. bahwa untuk memenuhi maksud pada huruf a, perlu ditetapkan dengan Keputusan Inspektur. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2440, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2016 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 5 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tebo (Lembaran Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2017 Nomor 5). MEMUTUSKAN Menetapkan PERTAMA : Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun Anggaran 2018 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini, merupakan acuan yang digunakan pada Inspektorat Kabupaten Tebo untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen perencanaan;
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan umum pemerintah mengacu kepada pembangunan yang good governance, dimana dalam menjalankan pemerintahan berorientasi kepada hasil (result oriented government). Pelaksanaan pemerintahan berupaya untuk menghasilkan output dan outcome yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Output adalah hasil langsung dari program-program atau kegiatan-kegiatan yang dijalankan pemerintah dan dapat berwujud sarana, barang dan jasa pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan outcome adalah berfungsinya sarana, barang dan jasa tersebut sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat. Output dan Outcome inilah yang selayaknya dipandang sebagai kinerja. Sehubungan dengan itu maka sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang telah dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governence dan sekaligus result oriented goverment, perlu terus dikembangkan dan informasi kinerjanya diintegrasikan ke dalam sistem penganggaran dan pelaporan sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara serta berbagai peraturan perundangan dibawahnya. Dengan demikian, kedepan anggaran negara baik pusat maupun daerah menjadi anggaran berbasis kinerja, yaitu dihitung dan disusun berdasarkan kebutuhan untuk menghasilkan output dan outcome yang diinginkan masyarakat. Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam kerangka penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia adalah telah dikeluarkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007, tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan Indikator Kinerja Utama secara formal untuk tujuan dan sasaran strategis untuk masing-masing tingkatan (level) secara berjenjang. Dengan ditetapkannya indikator kinerja utama secara formal dalam suatu lembaga pemerintah, diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang penting diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan indikator kinerja utama pada Inspektorat Kabupaten Tebo adalah untuk memperoleh gambaran atau sebagai alat ukur mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan sebagai penjabaran dari Visi Misi Pemerintah Kabupaten Tebo yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan, sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Tujuan dari penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) ini adalah: 1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam penyelenggaraan manajemen kinerja secara baik. 2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dan pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. 1.3. Landasan Hukum Dalam penyusunan penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) landasan hukum yang digunakan: 1. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan AtasUndang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2440, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2016 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 5 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tebo (Lembaran Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2017 Nomor 5).
BAB II PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam Penyusunan Renstra Inspektorat Kabupaten Tebo, Indikator Kinerja Utama (IKU) digunakan untuk mengukur dan meningkatkan kinerja sejauh mana keberhasilan pelaksanaan dokumen perencanaan tersebut. Kriteria dokumen perencanaan yang baik adalah jika dokumen tersebut dapat dievaluasi sejauh mana keberhasilannya. Evaluasi keberhasilan tersebut hanya dapat dilakukan jika dalam dokumen perencanaan telah dilengkapi dengan seperangkat indikator kinerja yang akan mengukur capaian pelaksanaan perencanaan. Dalam perencanaan kinerja tahunan, maka Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2017-2018 ini akan menjadi pemandu dalam menentukan program dan kegiatan. Dengan demikian setiap tahunnya, suatu instansi pemerintah harus merencanakan program dan kegiatan sesuai dengan ukuran keberhasilan yang telah ditetapkan. Selanjutnya program dan kegiatan yang telah direncanakan tersebut yang harus diajukan usulan anggarannya dalam dokumen Rencana Kerja Anggaran (RKA) Perangkat Daerah. Dengan pendekatan ini maka diperoleh beberapa manfaat, yaitu: a. Program dan kegiatan yang dilaksanakan suatu instansi pemerintah akan terkait langsung dengan ukuran keberhasilan instansi tersebut yang merupakan penjabaran dari tugas dan fungsi instansi. b. Terdapat keselarasan antara indikator kinerja kegiatan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) instansi yang bersangkutan. c. Anggaran hanya dipergunakan untuk program dan kegiatan yang memang akan mendukung keberhasilan instansi dalam upaya pelaksanaan tugas dan fungsi. Setelah pelaksanaan program dan kegiatan, maka dilakukan pengukuran berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan tersebut. Hasil pengukuran ini selanjutnya dituangkan dalam laporan kinerja instansi yang bersangkutan serta sebagai dasar pelaksanaan evaluasi kinerja untuk mewujudkan perbaikan kinerja secara berkesinambungan. Berdasarkan Sasaran Strategis Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2017-2022 ditetapkan Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Tebo sebagai berikut : 1. Persentase laporan keuangan Perangkat Daerah yang sesuai SAP. 2. Persentase Penyelesaian Kasus/Pengaduan Masyarakat. 3. Persentase rekomendasi temuan yang selesai ditindaklanjuti - Keuangan Negara/Daerah - Administrasi.
4. Persentase hasil evaluasi SAKIP Perangkat Daerah dengan nilai B. 5. Hasil Quality Assurance Perwakilan BPKP Provinsi Jambi Terhadap Kapabilitas APIP/Inspektorat Kabupaten Tebo. 6. Hasil Quality Assurance Perwakilan BPKP Provinsi Jambi Terhadap Maturitas SPIP Kabupaten Tebo. 7. Persentase Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang Bersertifikasi.
BAB III GAMBARAN UMUM 3.1. Visi dan Misi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan daerah. Berkenaan dengan dasar aturan yang menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan serta Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati, maka Visi Pembangunan yang ditetapkan untuk tahun 2017 2022, yaitu : TEBO TUNTAS 2022 (TEBO TERTIB, UNGGUL, TENTRAM, ADIL DAN SEJAHTERA TAHUN 2022) Maksud dari Visi tersebut adalah : Terwujudnya pengelolaan pemerintahan dan masyarakat yang teratur. Terwujudnya daerah yang berdaya saing tinggi. Terwujudnya keadaan yang aman dan kondusif dalam masyarakat. Terwujudnya keseimbangan pembangunan antar sektor, antar wilayah dan antar kelompok masyarakat sesuai dengan prioritas dan kebutuhan. Terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakat baik material maupun spiritual secara wajar. Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan 6 (enam) Misi Pembangunan Kabupaten Tebo Tahun 2017 2022 yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur layanan umum. 2. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan serta tatanan kehidupan beragama dan berbudaya. 3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). 4. Mendorong tumbuhnya perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat berbasis agribisnis dan agroindustri dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. 5. Mendorong terciptanya ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tebo Tahun 2017 2022, Inspektorat Kabupaten Tebo menempatkan pembangunan di bidang Institusi Pengawasan terutama untuk mendukung Misi ke 3 (tiga) yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dalam upaya mewujudkan Misi ke 3 (tiga) tersebut, maka program
pembangunan khusus urusan wajib Inspektorat Kabupaten Tebo yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH. 2. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa Dan Aparatur. 3. Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan. 4. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat. 3.2. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pasal 2 huruf c dinyatakan bahwa Inspektorat Daerah Kabupaten Tebo mempunyai tugas : membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah Di samping itu Inspektorat Kabupaten Tebo juga melaksanakan tugas-tugas lainnya yaitu audit/pemeriksaan, reviu, evaluasi, pemantauan dan pengawasan lainnya. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Inspektorat Kabupaten Tebo mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan; b. Perencanaan program pengawasan; c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dilakukan secara sistematis melalui penetapan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Tebo dan Program Kerja Pengawasan Tahunan dengan berpedoman pada Renstra Pemerintah Kabupaten Tebo. Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi maka dibentuk Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Tebo sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Tebo Nomor 40 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Tebo sebagai berikut :
a. Inspektur Inspektur mempunyai melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa. Sedangkan fungsi Inspektur menyelenggarakan : Perencanaan program pengawasan; Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program dibidang pengawasan; Pelaksanaan pengelolaan kegiatan tata usaha rumah tangga Inspektorat; Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pemeriksaan; Pelaksanaan pembinaan terhadap bawahan; dan Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang merupakan unsur staf yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada inspektur. Sekretariat mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Inspektorat. Sedangkan fungsi Sekretariat menyelenggarakan : Menyiapkan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program kerja pengawasan; Penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah; Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional; Penyusunan, penginventarisasian dan pengoordinasian dan data dalam rangka penatausahaan proses penanganan pengaduan; Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pemeriksaan; Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat, rumah tangga dan asset; dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Subbagian Umum dan Kepegawaian Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretais. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan Kepegawaian, penatausahaan surat menyurat dan urusan rumah tangga.
Subbagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : Menghimpun dan mempelajari Peraturn Perundang-undangan, kebijakan teknis dan bahan-bahan lainnya yang berhubung dengan bidang umum dan kepegawaian; Menyusun rencana kegiatan bidang umum dan kepegawaian; Mengelola urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan; Mengelola administrasi, iventarisasi, pengkajian, analisi pelaporan; Mengelola urusan perlengkapan, rumah tangga dan aset; Mengelola dan penataan administrasi kepegawaian; Mengelola dan menyusun data kepegawaian; Melaksanakan pembinaan kepegawaian; Melaksanakan pengembangan karir pegawai; Melaksanakan peningkatan sumber daya manusia pegawai dinas; Mengkoordinasikan penyusunan análisis jabatan dan analisi beban kerja dilingkup Inspektorat; Memberikan saran dan pertimbangan hasil telaah, laporan dan analisa kepada atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya; Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. d. Subbagian Perencanaan dan Keuangan Subbagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Tugas Subbagian Perencanaan dan Keuangan menyiapkan bahan penyusun dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan, menghimpun dan menyiapkan rancangan Peraturan Perundang-undangan, dokumentasi dan pengelolaan data pengawasan serta pengelolaan administrasi keuangan. Subbagian Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi: Menghimpun dan mempelajari Peraturan Perundang-undangan, kebijakan teknis dan bahan-bahan lainnya yng berhubungan dengan bidang perencanaan dan keuangan; Mengoordinasikan penyiapan rencana/program kerja pengawasan dan fasilitas; Menyusun anggaran Inspektorat; Menyiapkan bahan penyusunan verifikasi, pemantauan dan pelaksanaan anggaran dan pelayanan perbendaharaan; Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pemeriksaan; Menyiapkan dan pembuatan bahan penyusunan laporan keuangan; Menyiapkan laporan dan statistik Inspektorat; Menyiapkan Peraturan Perundang-undangan;
Menyiapkan dokumentasi dan pengelolaan data pengawasan; Mengelola dan penataan administrasi keuangan dan Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. e. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan, menghimpun, mengolah, menilai dan menyimpan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional dan melakukan administrasi pengaduan masyarakat serta menyusun laporan kegitan pengawasan. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggaran fungsi : Menghimpun dan mempelajari Peraturan Perundang-undangan, kebijakan teknis dan bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan bidang evaluasi dan pelaporan; Mengiventarisasi hasil pengawasan dan tindaklanjut hasil pengawasan; Mengadministrasikan laporan hasil pengawasan; Melaksanakan evaluasi laporan hasil pengawasan; Menyusun statistik hsil pengawasan; Menyelenggarakan kerjasama pengawasan; Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. f. Inspektur Pembantu Wilayah I Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan. Sedangkan Fungsi Irbanwil I adalah menyelenggarakan : Pengusulan program pengawasan di wilayah; Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan; Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya. Inspektur Pembantu Wilayah I membawahi Kelompok Jabatan Fungsional yang melaksanakan fungsi pengawasan. Kelompok Jabatan Fungsional bertanggungjawab kepada Inspektur Pembantu Wilayah I. g. Inspektur Pembantu Wilayah II Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan.
Sedangkan Fungsi Irbanwil II adalah menyelenggarakan : Pengusulan program pengawasan di wilayah; Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan; Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya. Inspektur Pembantu Wilayah II membawahi Kelompok Jabatan Fungsional yang melaksanakan fungsi pengawasan. Kelompok Jabatan Fungsional bertanggungjawab kepada Inspektur Pembantu Wilayah II. h. Inspektur Pembantu Wilayah III Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan. Sedangkan Fungsi Irbanwil III adalah menyelenggarakan : Pengusulan program pengawasan di wilayah; Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan; Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya. Inspektur Pembantu Wilayah III membawahi Kelompok Jabatan Fungsional yang melaksanakan fungsi pengawasan. Kelompok Jabatan Fungsional bertanggungjawab kepada Inspektur Pembantu Wilayah III. i. Inspektur Pembantu Wilayah IV Inspektur Pembantu Wilayah IV mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan. Sedangkan Fungsi Irbanwil IV adalah menyelenggarakan : Pengusulan program pengawasan di wilayah; Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan; Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya. Inspektur Pembantu Wilayah IV membawahi Kelompok Jabatan Fungsional yang melaksanakan fungsi pengawasan. Kelompok Jabatan Fungsional bertanggungjawab kepada Inspektur Pembantu Wilayah IV.
J. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan Inspektorat secara profesional sesuai dengan kebutuhan dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan. setiap Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior yang disepakati oleh anggota kelompok lainnya. Pengangkatan tenaga fungsional dan ketua kelompoknya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Inspektur Kabupaten. Jenis dan jenjang fungsional diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.