PERATURAN SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 50850/UN4/PP.42/2016 TENTANG KEBIJAKAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 006/SK/MWA-U1/2004 TENTANG : KURIKULUM PENDIDIKAN AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA.

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

memenuhi semua Kriteria Akreditasi. Kriteria Akreditasi & Prosedur Evaluasi Akreditasi Akreditasi IABEE IABEE Pembelajaran (OBE).

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN MANUAL MUTU AKADEMIK

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

STANDAR UNIVERSITAS DHYANA PURA

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

BAB I STANDAR PENDIDIKAN STANDAR 1 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN NO. KATEGORI ISI 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

KATA PENGANTAR. menengah.

MEMUTUSKAN. Menetapkan : PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JEMBER TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAB I KETENTUAN UMUM.

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IBI-AIPKIND Jogyakarta, 25 Juli 2010

UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

Transkripsi:

PERATURAN SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 50850/UN4/PP.42/2016 TENTANG KEBIJAKAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KETUA SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN, Menimbang : a. Bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (2) butir a Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Hasanuddin, Universitas Hasanuddin memiliki misi menyediakan lingkungan belajar yang berkualitas untuk mengembangan kapasitas pembelajar yang adaptif dan kreatif; b. Bahwa berdasarkan Pasal 31 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Hasanuddin, Senat Akademik menjalankan fungsi penetapan kebijakan, pemberian pertimbangan, dan pengawasan dibidang akademik; c. Bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat (2) butir a Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Standar Nasional Pendidikan Tinggi wajib dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional; dan d. Bahwa berdasarkan Rencana Pengembangan Universitas Hasanuddin 2030, Universitas Hasanuddin sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki kewajiban menghasilkan insan cendekia yang berkarakter mulia. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Hasanuddin; 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia; 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi; 5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 1

Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 6. Undang-Undang No. 20 Tahun 2013 Tentang Pendidikan Kedokteran; dan 7. Rencana Pengembangan Jangka Panjang Universitas Hasanuddin. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN TENTANG KEBIJAKAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dalam Peraturan ini: 1. Universitas Hasanuddin yang selanjutnya disebut Unhas adalah perguruan tinggi negeri badan hukum. 2. Rektor adalah Pemimpin Universitas yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan Universitas. 3. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 4. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, program magister, program doktor, program profesi, serta program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. 5. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 6. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. 7. Mahasiswa adalah peserta didik yang teregistrasi dan sedang mengikuti program pendidikan yang diselenggarakan oleh Unhas. 8. Semester adalah satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah se mester dan ujian akhir semester. 9. Satuan Kredit Semester yang selanjutnya disingkat SKS adalah takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi. 10. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. 2

11. Jenis Pendidikan adalah kelompok pendidikan yang didasarkan pada kekhususan sasaran pendidikan suatu satuan pendidikan. 12. Capaian Pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja. 13. Penjaminan mutu adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. BAB II ASAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Pasal 2 Penyelenggaraan pendidikan di Unhas berlandaskan azas: 1. Akuntabilitas, yaitu bahwa penyelenggaraan pendidikan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada para pemangku kepentingan dan sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Transparansi, yaitu bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan secara terbuka dan didasarkan pada aturan yang jelas dan berlaku secara institusional; 3. Nirlaba, yaitu bahwa setiap nilai lebih dalam penyelenggaraan pendidikan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk penguatan internal Unhas; 4. Efisien, yaitu bahwa setiap program penyelenggaraan pendidikan menggunakan sumberdaya, waktu, dan upaya secara tepat-guna; dan 5. Efektif, yaitu bahwa setiap program dalam penyelenggaraan pendidikan menggunakan sumberdaya, waktu, dan upaya dengan hasil yang maksimal. BAB III INPUT MAHASISWA BARU Pasal 3 (1) Unhas memiliki sistem penerimaan mahasiswa baru yang mampu menjaring calon berpotensi akademik tinggi dan berkarakter mulia. (2) Unhas dapat menerima mahasiswa asing, baik untuk pendidikan bergelar maupun tidak bergelar, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. (3) Unhas mengikuti sistem penerimaan mahasiswa baru yang diatur secara nasional oleh Kementerian yang mengurusi pendidikan tinggi. (4) Penerimaan mahasiswa baru melalui jalur selain jalur penerimaan yang diatur secara nasional sepenuhnya menjadi kewenangan Rektor Unhas. BAB IV PROSES PEMBELAJARAN Pasal 4 (1) Unhas menjalankan kurikulum yang relevan dengan perkembangan terkini dan memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi serta memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia untuk masing-masing jenis dan jenjang pendidikan. (2) Unhas harus menjalankan kurikulum Program Dokter dan Program Dokter Gigi, Profesi Dokter dan Profesi Dokter Gigi, Program Spesialis yang relevan dan mengacu pada UU Pendidikan Kedokteran. 3

(3) Unhas menjalankan kurikulum program profesi selain yang disebutkan pada ayat 2 (dua) mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. (4) Kurikulum Program Sarjana (S1) harus memuat beban studi minimal 144 SKS dan maksimal 150 SKS dengan batas waktu studi paling lama 7 (tujuh) tahun. (5) Kurikulum Program Sarjana (S1) harus memuat mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan beban 4 SKS yang dapat berupa KKN regular, KKN profesi atau tematik, KKN kebangsaan, KKN Kemitraan atau bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Rektor. (6) Kurikulum Program Magister dan Magister Terapan (S2) harus memuat beban studi minimal 36 SKS dan maksimal 42 SKS dan beban publikasi pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional dengan batas waktu studi paling lama 4 (empat) tahun. (7) Kurikulum Program Doktor dan Doktor Terapan (S3) berbasis kuliah dan riset memuat beban studi minimal 42 SKS dan maksimal 48 SKS dengan ketentuan 16 (enambelas) sampai 20 (duapuluh) SKS berupa kuliah terstruktur dan beban publikasi pada jurnal internasional bereputasi dengan batas waktu studi paling lama 5 (lima) tahun. (8) Kurikulum Program Doktor (S3) berbasis Riset memuat beban studi minimal 42 SKS dan maksimal 48 SKS dengan ketentuan 8 (delapan) SKS diantaranya berupa seminar terstruktur dan beban publikasi pada jurnal internasional bereputasi serta beban makalah yang dipresentasikan pada kegiatan ilmiah Internasional dengan batas waktu studi paling lama 5 (lima) tahun. (9) Unhas harus menjalankan proses pembelajaran yang mampu menghasilkan lulusan berkualitas dan relevan serta sesuai dengan Capaian Pembelajaran Lulusan masing-masing program studi, memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. (10) Unhas harus menjalankan proses pembelajaran yang mampu membangun kapasitas berpikir logis dan kritis, kemampuan berbahasa, dan kesadaran serta tanggung jawab sebagai Warga Negara Indonesia. (11) Unhas harus menjalankan metode pembelajaran berbasis mahasiswa Student Centered Learning (SCL) yang mampu menjamin partisipasi aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran. (12) Setiap mata kuliah yang terdapat dalam kurikulum harus memiliki Rencana Pembelajaran Semester serta bahan ajar terstruktur untuk setiap kegiatan tatap muka di kelas dan tersedia di Learning Management System Unhas. (13) Setiap mata kuliah yang memiliki kegiatan praktikum harus memiliki panduan atau modul praktikum yang memuat secara detail dan terstruktur topik, prosedur, format dan substansi laporan, kebutuhan bahan dan alat, dan rencana biaya, serta sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan praktikum. (14) Unhas harus menjamin keberadaan sistem penilaian hasil belajar mahasiswa yang edukatif, otentik, objektif, transparan dan akuntabel serta tepat waktu. BAB V LULUSAN Pasal 5 (1) Unhas harus menghasilkan lulusan/insan cendekia dan berkarakter mulia yang direfleksikan melalui bentuk ketajaman berpikir dalam proses memahami sesuatu serta kearifan memilih dan melaksanakan tindakan. 4

(2) Unhas harus menghasilkan lulusan yang unggul pada bidangnya, berkontribusi dalam profesinya, masyarakat, lingkungan, dan kehidupannya, serta memiliki kualifikasi yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. (3) Unhas harus mendefinisikan profil lulusan setiap program studi dan diterjemahkan kedalam capaian pembelajaran lulusan dan kurikulum. (4) Unhas harus aktif melakukan penelusuran kinerja alumni ( tracer study) dan membangun kerjasama dengan dunia industri/usaha, pemerintah, dan masyarakat untuk menjamin mutu dan relevansi lulusan. BAB VI PENGELOLAAN PENDIDIKAN Pasal 6 (1) Unhas harus memiliki dan menjalankan sistem pengelolaan pendidikan yang terintegrasi, efektif dan efisien. (2) Unhas harus memiliki pengelolaan pendidikan yang dapat menjamin ketersediaan dan alokasi sumberdaya pendukung yang efektif dan efisien dengan keteraturan dan ketertiban administrasi. (3) Unhas harus menjamin ketersediaan lembaga yang relevan untuk mendukung terciptanya pengelolaan pendidikan yang handal. (4) Unhas harus menjamin ketersedian sarana dan prasarana yang berkualitas dan relevan untuk pelaksanaan kurikulum. (5) Unhas harus mendapatkan pengakuan atau akreditasi nasional dan internasional pada level institusi, program studi dan laboratorium. (6) Unhas harus memiliki dan mengembangkan program pendidikan yang inovatif dan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni terkini. (7) Unhas harus dapat menyelenggarakan program pendidikan bekerja sama dengan perguruan tinggi lain yang bereputasi di dalam dan di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (8) Unhas harus dapat menyelenggarakan program pendidikan internasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (9) Unhas seharusnya dapat menyediakan layanan pembelajaran nonformal secara luas kepada masyarakat melalui berbagai bentuk dan teknologi pembelajaran. (10) Unhas harus menjamin keberadaan staf yang memiliki kemampuan dan komitmen tinggi dalam pengayaan proses dan substansi pembelajaran serta menjunjung tinggi etika dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas. (11) Unhas harus memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang handal untuk menjamin peningkatan mutu layanan dan proses pembelajaran secara berkelanjutan. (12) Unhas harus memiliki peraturan dan kode etik yang komprehensif, terintegrasi dan efektif menyangkut seluruh kegiatan pendidikan. (13) Unhas harus memiliki sistem penjaminan mutu pendidikan yang mampu menstimulasi terbentuknya kesadaran dalam mewujudkan peningkatan mutu secara berkelanjutan. (14) Unhas harus dapat menjamin terciptanya suasana kampus yang harmonis, kondusif, dan mampu mendukung terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 5

BAB VII PENUTUP Pasal 7 (1) Kebijakan pendidikan memerlukan standar mutu dan peraturan pelaksanaan pendidikan yang lebih rinci yang diatur dengan Peraturan Rektor. (2) Kebijakan pendidikan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sebagai pedoman pengembangan pendidikan di Unhas. Ditetapkan di Makassar, Pada tanggal 15 Desember 2016 KETUA Prof. Dr. H.M. Tahir Kasnawi, SU NIP. 19480913 197803 1 001. 6