ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA CV. CAHAYA STEEL Nama : Galih Rezti Pratiwi NPM : 23213629 Kelas : 3EB29 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono. SE., MM
LATAR BELAKANG Harga Pokok Produksi Metode Activity Based Costing
Rumusan masalah 1. Bagaimana penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode tradisonal (konvensioanl) pada CV.Cahaya Steel? 2. Bagaimana penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) pada CV.Cahaya Steel? 3. Bagaimana perbandingan harga pokok produksi metode tradisional (konvensional) dan metode activity based costing (ABC) Batasan Masalah Penulis membatasi permasalahan pada perhitungan harga pokok produksi yang meliputi work table, sigle sink, dan cabinet pada bulan Maret tahun 2015 pada CV. Cahaya Steel. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pehitungan harga pokok produksi dengn menggunakan metode tradisonal (konvensional) pada CV.Cahaya Steel 2. Untuk mengetahui pehitungan harga pokok produksi dengn menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) pada CV.Cahaya Steel. 3. Untuk membandingkan harga pokok produksi metode tradisional (konvensianal) dengan metode activity based costing (ABC)
METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data CV. Cahaya Stell Jl.Bangka VI Dasana Indah SP 6/5, Tangerang Data Primer Data Sekunder Studi Pustaka Studi Lapangan
Keterangan Data biaya yang dikeluarkan untuk membuat work tabel, single sink, cabinet / unit Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung untuk 3 orang Biaya bahan penolong / hari Biaya overhead pabrik / hari Work table Rp 1.440.000 Rp 400.000 Rp 515.000 Rp 611.000 Single sink Rp 1.990.000 Rp 800.000 Rp 1.045.000 Rp 1.141.000 Cabinet Rp 4.460.000 Rp 1.100.000 Rp 820.000 Rp 916.000
PEMBAHASAN CV. Cahaya Steel memperoduksi barang pada bulan Maret 2015 Jumlah produksi Work Table Single Sink Cabinet TOTAL 20 5 10 35
TAHAP-TAHAP DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN ACTIVITY BASED COSTING 1. Analisis Aktivitas 2. Membebankan Biaya Ke Aktivitas 3. Mengelompokan Aktivitas Sejenis 4. Menjumlahkan Biaya Aktivitas yang Dikelompokkan 5. Menghitung Kelompok Tarif Overhead
Perbandingan Harga Pokok Produksi Work Table antara metode Activity Based Costing (ABC) dengan metode Konvensional UNIT KETERANGAN KONVENSIONAL ABC 20 BBB Rp 14.400.000 Rp 14.400.000 BTKL Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 BOP Rp 8.728.560 Rp 7.512.980 HPP Rp 31.128.560 Rp 29.912.980 HPP/UNIT Rp 1.555.428 Rp 1.495.649
Perbandingan Harga Pokok Produksi Single Sink antara metode Activity Based Costing dengan metode Konvensional UNIT 5 KETERANGA KONVENSION ABC N AL BBB Rp 9.950.000 Rp 9.950.000 BTKL Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 BOP Rp 4.075.000 Rp 1.218.753,35 HPP Rp 18.025.000 Rp 15.168.753,35 HPP/UNIT Rp 3.605.000 Rp 3.033.750,67
Perbandingan Harga Pokok Produksi Cabinet antara metode Activity Based Costing dengan metode Konvensional UNIT KETERANGAN KONVENSIONAL ABC 10 BBB Rp 44.600.000 Rp 44.600.000 BTKL Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 BOP Rp 6.242.850 Rp 2.279.840 HPP Rp 62.842.850 Rp 58.879.840 HPP/UNIT Rp 6.284.285 Rp 5.887.798
KESIMPULAN Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan merode tradisional (konvensional) lebih besar karena perhitungan biaya overhead pabriknya tidak dihitung berdasarkan sifat dan aktivitasnya. Metode tradisional menghitung biaya overhead pabriknya dari biaya tetap dan biaya varibel, sehingga harga pokok produksi yang dihasilkan menjadi lebih besar.. Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode activity based costing (ABC) lebih kecil karena perhitungannya berdasarkan aktivitas yang dikerjakannya. Pada aktivitas berlevel batch adalah aktivitas yang pengeluaran biayanya lebih dominan, maka aktivitas yang lebih dominan adalah aktivitas batch dari aktivitasnya yang lainnya. Perbandingan harga pokok produksi antara metode tradisional (konvensional) dan metode activity based costing (ABC) adalah harga pokok produksi dengan metode tradisional (konvensional) lebih besar dibandingkan dengan metode activity based costing (ABC) yang harga pokok produksinya lebih kecil.
SARAN Bagi pemilik CV.Cahaya Steel hasil penelitian biaya berdasarkan aktivitas tersebut diharapkan dapat memberikan masukan pemikiran pada CV.Cahaya Steel di Tangerang, dengan menggunakan biaya pada masing-masing jenis kitchen eqiutment, yaitu work table, single sink dan cabinet. Metode tersebut dapat digunakan untuk menentukan anggaran biaya produksi untuk kegiatan produksi selanjutnya dan menentukan harga pokok produksi yang lebih akurat terutama dalam menghadapi persaingan harga penjualan kitchen equitment. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis, khususnya yang memproduksi lebih dari satu jenis produk. Diharapkan meneliti UKM yang lain yang lebih besar, maka akan ada lebih banyak keragaman produk yang dihasilkan untuk diteliti kembali.