BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh

CHECKLIST PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

BAB III PEMBAHASAN Gambaran Umum KSP Kasih Sentosa Kota Surakarta. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa kota Surakarta di

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

DAFTAR WAWANCARA Jawab

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah.

BAB IV ANALISIS SISTEM

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis

BAB III PEMBAHASAN. Penerapan Aspek 5C dan 1S pada Pembiayaan Murabahah di KJKS. Baituttamwil Tamzis Cabang Pasar Induk Wonosobo (PIW)

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG PERORANGAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

Program Pinjaman Dana Tunai

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

a) Menambah jumlah anggota atau nasabah b) Meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota c) Meningkatkan pendapatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat. a. Telah masuk sebagai anggota. sebesar Rp ,-.

PERAN DAN FUNGSI COVERNOTE NOTARIS PADA PERALIHAN KREDIT (TAKE OVER) PADA BANK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BALAI USAHA MANDIRI TERPADU (BMT) KUBE SEJAHTERA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam membangun atau mengembangkan suatu usaha dibutuhkan modal awal. menyediakan sejumlah dana untuk keperluan modal.

BAB III PEMBAHASAN. Desember KSP ini berbadan hukum 188.4/360/BH/ Pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang usaha, mengakibatkan koperasi harus dapat memanfaatkan perkembangan

Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2011 EVALUASI SISTEM...41

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

STANDAR PELAYANAN PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/SP/SETNEG/KOP/12/2009

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

Evaluasi sistem penyaluran modal kredit Pada lembaga keuangan pasar Dinas perindagkop dan UKM kabupaten Sragen

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Grafik Peningkatan Jumlah Nasabah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto)

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan


BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU. 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI, DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Flow System. Diperiksa oleh CSO. Surveyor menganalisa Permohonan. Memenuhi Syarat. Input ke Computer Dan dicetak Oleh ADM. Kelengkapan Kredit

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Umum Pengajuan Pembiayaan di BMT Mitra Hasanah Genuk Semarang 1. Permohonan a. Telah masuk sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG POKMAS

FORMAT PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN MODAL KERJA SIMPAN PINJAM (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM

Transkripsi:

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Umum Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela, mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis, karena pada umumnya anggota koperasi adalah orang-orang di golongan ekonomi menengah ke bawah. (PSAK No. 27,2007). Pada dasarnya koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia, dimana dana yang dikelola adalah dari anggota dan untuk anggota. Koperasi adalah organisasi yang saat ini terorganisir untuk pendayagunaan dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh para anggota koperasi. Sehingga dari sinilah para anggota memperoleh pinjaman dan seharusnya dapat diperluas hingga ke masyarakat luas, untuk membantu permodalan dan kegiatan usaha para anggotanya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka diperlukan sumber daya manusia yang baik serta sistem berbasis komputerisasi dalam pemberian pinjaman yang baik juga. Dengan sistem yang terkomputerisasi maka akan mempermudah dan mempercepat proses di koperasi serta dapat meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga. 31

32 3.2. Tinjauan Perusahaan Koperasi pada umumnya memiliki kerakteristik tersendiri yaitu koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung dengan dasar kepentingan ekonomi yang sama. Kredit yang diberikan oleh koperasi memiliki resiko, sehingga dalam pelaksanaannya koperasi harus memperhatikan asas-asas pemberian kredit yang sehat. Untuk mengurangi resiko tersebut maka dalam pemberian kredit diperlukan agunan/jaminan, pemberian kredit dengan agunan diartikan sebagai kepercayaan atas kemampuan peminjam untuk melunasi hutangnya sesuai dengan perjanjian. Untuk memperoleh keyakinan tersebut sebelum menyetujui kredit maka koperasi harus melakukan penilaian yang seksama terhadap analisa kelayakan kredit yaitu watak, kemampuan, modal, agunan dan prospek usaha dari peminjam untuk mencegah terjadinya kredit macet dan resiko lain atas pemberian kredit tersebut. 3.2.1 Sejarah Perusahaan Koperasi Simpan Pinjam Setia atau disebut KSP Setia terbentuk pada tahun 1996 dengan Akta Pendirian Koperasi Nomor 49 Tanggal 25 Januari 1996, dibuat dihadapan Notaris dan PPAT Wahyu Indriani, SH di Tangerang serta disahkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dengan Surat Keputusan Nomor: 049/BH/KWK 9/I/1996 Tanggal 29 Januari 1996. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia bergerak dalam bidang keuangan yaitu menyalurkan pinjaman kepada usaha kecil, mikro dan menengah (UKM) baik anggota maupun non anggota.

33 Dalam perkembangannya KSP Setia telah beberapa kali mengalami perpindahan domisili yaitu : 1. Pada mula didirikan berdomisili di Jl. Much. Rahum No. 138, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. 2. Pada tanggal 27 Oktober 2000 KSP Setia berdomisili di Jl. H. Muchtar No. 15 RT 07 RW 03 Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. 3. Pada tanggal 09 Desember 2004, KSP Setia berdomisili di Jl. Chrisant II No. 47 Komplek Kresek Indah, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. 4. Pada 09 September 2007 hingga sekarang KSP Setia berdomisili di Komplek Ruko Kosambi Baru Blok A Ext.1 No. 55, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. 3.2.2. Struktur Organisasi dan Struktur Organisasi KSP Setia dapat digambarkan sebagai berikut:

34 Rapat Anggota Pengurus General Manager Badan Pemeriksa Manajer Operasional Manajer Analis Kredit Manajer Marketing Manajer Koleksion Finance Surveyor AO Kolektor CSO Adm : KSP Setia Gambar III.1. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab: 1. Rapat Anggota Rapat anggota menetapkan: a. Anggaran Dasar. b. Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi. c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas. d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan.

35 e. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya 2. Badan Pemeriksa Badan pemeriksa mempunyai tugas: a. Mengawasi kebijaksanaan operasional pengurus, yang meliputi bidang organisasi, bidang usaha dan bidang keuangan koperasi. b. Memeriksa semua tata kehidupan koperasi termasuk organisasi, manajemen, usaha, keuangan, permodalan dan lain sebagainya. c. Memeriksa, meneliti ketetapan dan kebenaran catatan organisasi, usaha dan keuangan untuk dibandingkan dengan kenyataan yang ada. 3. Pengurus Mengelola koperasi dan usahanya; a. Mengajukan rencana kerja serta rancangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi. b. Menyelenggarakan rapat anggota. c. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. 4. General Manager Memiliki tugas : a. Mengkoordinasi penyusunan rencana usaha dan anggaran dari masingmasing bagian yang ada dibawahnya dalam rangka menyusun rencana kerja dan mengajukan rencana kerja tersebut kepada pengurus. b. Bersama dengan pengurus, membahas dan menyiapkan rencana kerja dan anggaran untuk diajukan kepada rapat anggota tahunan.

36 c. Memimpin dan mengkoordinasi semua kegiatan usaha koperasi. d. Bertanggungjawab kepada pengurus atas semua kegiatan dan hasil usaha bagian yang ada dibawahnya. 5. Manajer Operasional Manajer Operasional dibantu beberapa pegawai seperti: 1) Finance Tugas: a. Menyiapkan data keuangan untuk menyusun laporan keuangan yang berupa neraca, dan perhitungan laba/rugi (sisa hasil usaha) beserta lampiran dan penjelasannya. b. Meneliti kelengkapan bukti-bukti slip. c. Melaksanakan pembukuan sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan. d. Menyimpan/ memelihara semua bukti pembukuan secara teratur sesuai dengan peraturan yang berlaku. e. Menerima dan menyimpan uang. f. Melaksanakan pembayaran hutang. g. Bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pengeluaran kas. 2) CSO (Customer Services Officer) Tugasnya : 1. Melayani nasabah maupun calon nasabah yang memerlukan informasi. 2. Melayani pembayaran nasabah. 3. Melayani pengajuan calon nasabah. 4. Bertanggung jawab terhadap dokumen nasabah maupun calon nasabah.

37 3) Administrasi Tugasnya: a. Menangani Pengajuan pinjaman nasabah b. Mengarsip data nasabah. c. Membuat Surat Perjanjian Kredit dan mengatur jadwal akad kredit. d. Melakukan pencatatan pinjaman. e. Membuat laporan kredit. 6. Manajer Analis Kredit Manajer analis kredit harus memutuskan apakah kredit disetujui atau tidak, serta mensortir setiap permohonan kredit yang telah dianalisa oleh surveyor. 7. Manajer Marketing Manajer marketing membuat target kredit dan mengkoordinasikan tugas masing-masing AO (Account Officer) yang berada dibawah naungannya. 8. Manajer Koleksion Manajer Koleksion mempunyai tanggung jawab penuh terhadap penagihan dan piutang. Manajer Koleksion dalam penagihan dibantu oleh kolektor yang bertugas menangani pembayaran langsung dari anggota. 3.3. Proses Bisnis Sistem Berjalan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia memerlukan beberapa tahapan dalam sistem pemberian pinjaman kepada calon nasabahnya. Adapun prosedur sistem berjalan yang diterapkan adalah sebagai berikut :

38 1. Proses Pengajuan Pinjaman Pada saat ada pengajuan pinjaman, maka Admin Kredit akan memberikan Formulir Permohonan Kredit (FPK) kepada calon Nasabah untuk diisi. Setelah Formulir tersebut diisi lalu Nasabah menyerahkan data-data berupa Dokumen Pinjaman ( Foto copy KTP Suami Istri, Kartu Keluarga, Surat Nikah, Keterangan Usaha, dan Agunan ) untuk diberikan kepada Admin Kredit. Kemudian Formulir Permohonan Kredit dan Dokumen Pinjaman dari Admin akan diserahkan kepada Bagian Survey untuk dianalisa dan disimpan oleh Admin dalam arsip data nasabah. 2. Proses Pengecekan Data Pinjaman Setelah menerima Dokumen Pinjaman dan Formulir Permohonan Kredit dari Admin maka Bagian Survey akan menganalisa data tersebut, setelah itu melakukan survey ke tempat calon Nasabah. Jika data-data Nasabah memenuhi syarat dan disetujui maka bagian survey akan membuatkan Formulir Persetujuan Kredit Acc (FPK Acc) dan FPK Acc tersebut akan diserahkan ke Admin. Tetapi jika data nasabah ditolak (data tidak jelas/palsu, usaha tidak memenuhi kriteria) maka data tersebut akan dikembalikan kepada Nasabah. 3. Proses Pencairan Pinjaman Berdasarkan data-data pinjaman (Dokumen Pinjaman, Formulir Permohonan Kredit serta FPK Acc) yang telah disetujui dari Bagian Survey, maka Admin akan melakukan proses pencairan pinjaman dengan membuatkan Surat Perjanjian Kredit (SPK), Jadwal Angsuran dan Kartu Angsuran untuk ditandatangani oleh Nasabah setelah itu Nasabah akan

39 menyerahkan Agunan/Jaminan berupa BPKB kendaraan asli kepada Admin untuk dibuatkan Tanda Terima Agunan, lalu Admin akan menyerahkan dokumen yang telah ditandatangani dan Tanda Terima Agunan kepada Bagian Keuangan untuk dibuatkan Cek dan Tanda Terima Cek. Nasabah akan menandatangani Tanda Terima Cek dan Tanda Terima Agunan lalu menyerahkan kembali ke Admin untuk disimpan di data nasabah. Nasabah akan menerima Cek, Jadwal Angsuran dan Kartu Angsuran. 4. Proses Laporan Berdasarkan data nasabah yang telah melakukan pencairan pinjaman maka dibuatlah Laporan Nasabah dan Laporan Pinjaman yang akan diserahkan setiap bulannya kepada General Manager. 3.4. Unified Modelling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menuliskan blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak. 3.4.1. Activity Diagram Activity diagram atau diagram aktivitas yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang dapat memodelkan proses-proses apa saja yang terjadi pada sistem. Berikut Activity Diagram proses bisnis sistem berjalan :

40 act Activ ity Sistem Berjalan Nasabah Admin Kredit Bagian Survey Bagian Keuangan General Manager Mengajukan Pinjaman Memberikan Formulir Permohonan Kredit Mengisi Formulir Permohonan Kredit Menyerahkan FPK dan Dokumen Pinjaman Memberikan FPK dan Dokumen Pinjaman Menganalisa FPK dan Dokumen Pinjaman Melakukan Surv ey Data Kredit Nasabah Menerima Data Pinjaman Ditolak Pengembalian Data Pinjaman Disetujui Membuat FPK Acc Menerima FPK, Menyerahkan FPK, Dokumen Pinjaman Dokumen Pinjaman, & FPK Acc dan FPK Acc Melakukan Proses Pencairan Pinjaman Menandatangani SPK, Jadwal Angsuran, dan Kartu Angsuran Membuat SPK, Jadwal Angsuran dan Kartu Angsuran Menyerahkan Agunan/Jaminan Membuat Tanda Terima Agunan dan Menyerahkannya beserta Dokumen yang ditandatangani Membuatkan Cek dan Tanda Terima Cek Menerima Cek, Jadwal Angsuran, Kartu Angsuran serta Menandatangani Tanda Terima Agunan dan Tanda Terima Cek Menyerahkan Cek, Tanda Terima Cek,Tanda Terima Agunan, Jadwal Angsuran Dan Kartu Angsuran Menyerahkan Cek dan Tanda Terima Cek Membuat Laporan Pinjaman Menyerahkan Menyerahkan Tanda Terima Cek dan Tanda Terima Agunan Menerima Tanda Terima Cek dan Tanda Terima Agunan Laporan Pinjaman Disimpan di Data Nasabah beserta Dokumen Pinjaman Membuat Laporan Nasabah Menyerahkan Laporan Nasabah Menerima Laporan Nasabah Menerima Laporan Pinjaman Keterangan : FPK (Formulir Permohonan Kredit) FPK Acc (Formulir Persetujuan Kredit Acc) SPK (Surat Perjanjian Kredit) Gambar III. 2 Activity Diagram Sistem Berjalan

41 3.5. Spesifikasi Sistem Berjalan Dalam spesifikasi sistem Pinjam berjalan menerapkan dokumen yang dipergunakan meliputi dokumen masukan dan dokumen keluaran. 3.5.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan Spesifikasi bentuk masukan ini merupakan langkah awal dari pengolahan data untuk proses selanjutnya guna menghasilkan output yang diinginkan. Adapun spesifikasinya adalah sebagai berikut : 1. Nama Dokumen : Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) : Syarat Pengajuan pinjaman Bentuk Dokumen : Lampiran A-1 2. Nama Dokumen : Fotokopi Kartu Keluarga (KK) : Syarat Pengajuan pinjaman Bentuk Dokumen : Lampiran A-2 3. Nama Dokumen : Fotokopi Surat Nikah : Syarat Pengajuan pinjaman

42 Bentuk Dokumen : Lampiran A-3 4. Nama Dokumen : Fotocopy Keterangan Usaha : Syarat Pengajuan pinjaman Bentuk Dokumen : Lampiran A-4 5. Nama Dokumen : Fotokopi Jaminan BPKB : Syarat Pengajuan pinjaman Bentuk Dokumen : Lampiran A-5 6. Nama Dokumen : Formulir Permohonan Kredit : Untuk mengisi data nasabah

43 Bentuk Dokumen : Lampiran A-6 7. Nama Dokumen : Formulir Persetujuan Kredit Acc : Sebagai persetujuan/acc pinjaman : General Manager Bentuk Dokumen : Lampiran A-7 3.6.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran Bentuk keluaran adalah bentuk yang diperoleh dari hasil bentuk masukan dengan tujuan menghasilkan informasi yang diinginkan. Adapun spesifikasi dokumen keluaran adalah sebagai berikut : 1. Tanda Terima Agunan Nama Dokumen : Tanda Terima Agunan : Sebagai bukti penerimaan agunan Bentuk Dokumen : Lampiran B-1 2. Tanda Terima Cek Nama Dokumen : Tanda Terima Cek

44 : Sebagai bukti penerimaan cek Bentuk Dokumen : Lampiran B-2 3. Surat Perjanjian Kredit Nama Dokumen : Surat Perjanjian Kredit : Sebagai pengikatan pinjaman Bentuk Dokumen : Lampiran B-3 4. Jadwal Angsuran Nama Dokumen : Jadwal Angsuran : Sebagai Acuan pembayaran Angsuran Bentuk Dokumen : Lampiran B-4

45 5. Cek Nama Dokumen : Cek : Sebagai bukti penerimaan pinjaman Bentuk Dokumen : Lampiran B-5 6. Kartu Angsuran Nama Dokumen : Kartu Angsuran : Sebagai bukti untuk pembayaran angsuran Bentuk Dokumen : Lampiran B-6 7. Laporan Nasabah Nama Dokumen : Laporan Nasabah : Rekap nasabah perbulan : General Manager Bentuk Dokumen : Lampiran B-7

46 8. Laporan Pinjaman Nama Dokumen : Laporan Pinjaman : Rekap pinjaman perbulan : General Manager Bentuk Dokumen : Lampiran B-8 3.6. Permasalahann Pokok Setelah mempelajari serta mengamati sistem Pemberian pinjaman pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia, penulis menyimpulkan bahwa sistem yang berjalan tersebut pada pelaksanaannya sudah bagus, hanya sistemnya yang masih manual belum terkomputerisasi. Sehingga terjadi keterlambatan dalam pembuatan laporan. Permasalahan pokoknya meliputi : 1. Kebutuhan akan permintaan informasi yang cepat kerap tertunda. 2. Disebabkan proses pemberian pinjaman hanya berupa catatan tertulis, maka sering terjadi kesalahan (Data tidak up to date). 3. Tidak memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk tiap-tiap bagian. 3.7. Pemecahan Masalah Melihat berbagai permasalahan yang dihadapi pada sistem berjalan, maka penulis mencoba untuk mengajukan alternatif pemecahan masalah yaitu dengan

47 pembangunan komputerisasi sistem pemberian pinjaman. Dengan sistem yang baru diharapkan dapat memberikan manfaat dan dapat membantu perkembangan perusahaan menjadi lebih baik. Adapun manfaat yang diharapkan dari pembangunan sistem yang baru adalah : 1. Memberikan laporan yang cepat, tepat dan akurat karena kecil kemungkinan terjadi kesalahan. 2. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh nasabah. 3. Adanya pengolahan dan penyimpanan data yang baik dan cepat. 4. Setiap bagian melaksanakan fungsi, tugas, dan kewajibannya dengan baik.