BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh stakeholder. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluangpeluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Sartono (2001 : 369), nilai perusahaan ditentukan oleh nilai modal sendiri dan nilai utang. Nilai perusahaan berhubungan erat dengan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kemakmuran pemegang sahamnya. Bagi perusahaan yang menjual sahamnya ke masyarakat (go public), indikator nilai perusahaan adalah harga saham yang diperjualbelikan di bursa efek. Harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik oleh faktor internal maupun eksternal perusahaan. Fluktuasi dari nilai saham perusahaan biasanya ditentukan oleh perubahan dari laba perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan. Hal ini menyebabkan nilai intrinsik perusahaan menjadi ukuran yang sangat penting bagi investor untuk mengambil keputusan dalam membeli suatu saham perusahaan sebagai pilihan investasinya di pasar modal. Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan. Penilaian terhadap nilai intrinsik saham perusahaan saat ini dilakukan oleh investor untuk dapat 1
memprediksi dan memperhitungkan harga saham tersebut di masa mendatang, apakah saham yang dibeli akan memberikan keuntungan berupa keuntungan modal (capital gain) dan dividen yang dibagikan atau akan membuat investor rugi karena nilai sahamnya akan lebih rendah dibandingkan ketika dibeli. Semakin baik nilai perusahaan, perusahaan akan dipandang baik oleh para calon investor. Metode yang dapat digunakan untuk menilai apakah kebijakan manajemen perusahaan telah memberikan nilai tambah bagi pemegang saham adalah economic value added (EVA) dan market value added (MVA). EVA dan MVA merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan market value added (MVA) karena penerapan MVA dalam perusahaan sudah mencerminkan ukuran kumulatif kinerja keuangan yang menunjukkan seberapa besar nilai tambah terhadap modal yang ditanamkan oleh investor selama perusahaan berdiri dan menggambarkan prospek yang menguntungkan atas investasi yang dilakukan saat ini di masa yang akan datang. Sedangkan EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu periode tahun tertentu (Brigham & Houston, 2010 : 111). Selain itu, dalam prakteknya EVA dapat menimbulkan masalah, terutama karena diperlukannya estimasi atas tingkat biaya modal. EVA memfokuskan penilaiannya terhadap nilai tambah dengan memperhitungkan biaya modal secara obyektif sebagai risiko investasi. Hal ini sulit dilakukan karena dana untuk investasi dapat berasal dari berbagai sumber dengan tingkat biaya modal yang berbeda beda dan biaya modal dapat berupa biaya peluang. Perhitungan biaya modal ini juga memerlukan data yang 2
lebih banyak dan analisis yang lebih mendalam. Jadi, dapat disimpulkan bahwa fokus penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur dengan market value added (MVA). Terdapat faktor- faktor yang dapat menentukan nilai perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang dapat dianalisis dengan menggunakan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan diukur sebagai dasar pengambilan keputusan, baik oleh pihak internal seperti pimpinan perusahaan untuk dapat memutuskan pertumbuhan perusahaan berdasarkan kinerja perusahaan yang lalu. Sedangkan, investor sebagai pihak eksternal dapat memutuskan untuk membeli saham perusahaan. Dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, dapat digunakan ukuran tertentu. Biasanya ukuran yang digunakan adalah rasio yang menghubungkan dua data keuangan. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan LQ 45 dalam penelitian ini yaitu rasio profitabilitas yang meliputi return on equity (ROE). Bedasarkan penelitian Analisa (2011), ROE mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi pemilik modal sendiri yang ada dalam perusahaan itu. Investor lebih menyukai ROE yang tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa perusahaan menggunakan modal yang besar pula. Penggunaan modal sendiri akan meningkatkan laba perusahaan karena tingkat pengembalian modal yang tinggi melebihi biaya modal yang digunakan. Semakin tinggi ROE, semakin menunjukkan efisiensi dalam 3
menggunakan dan mengelola modal sendiri serta berhasil dalam menghasilkan laba yang tinggi. Semakin tinggi laba yang diperoleh, maka kemampuan perusahaan untuk membayar dividen akan semakin tinggi dan harga saham yang akan dihasilkan perusahaan juga akan semakin tinggi. Hal ini menyebabkan nilai perusahaan meningkat. Selain rasio keuangan, parameter kinerja keuangan perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditor dari laporan keuangan adalah arus kas. Pada saat dihadapkan pada ukuran kinerja keuangan tersebut, investor dan kreditor harus yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka adalah ukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan dan prospek pertumbuhan di masa depan dengan lebih baik. Menurut Brigham & Houston (2010 : 96), nilai setiap aktiva suatu perusahaan tergantung pada arus kas yang dihasilkan oleh aktiva tersebut. Oleh karena itu, manajer harus memaksimalkan arus kas yang tersedia bagi investor dalam jangka panjang. Nilai sekarang suatu saham sama dengan nilai sekarang dari arus kas di masa yang akan datang yang diharapkan diterima dari investasi saham tersebut. Pengaruh yang paling dominan terhadap nilai perusahaan berasal dari arus kas operasi, karena arus kas operasi yang menunjukkan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Arus kas dari aktivitas operasi merupakan suatu indikator untuk menentukan apakah perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk operasional perusahaan tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Investor dapat melihat kemampuan perusahaan membayar dividen dari informasi arus kas tersebut. Peningkatan arus kas dari aktivitas operasi akan memberikan sinyal positif mengenai kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang kepada investor. Hal ini akan 4
mengakibatkan investor berinvestasi pada perusahaan tersebut. Semakin banyak investor yang menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut, maka nilai perusahaan tersebut akan meningkat. Variabel terakhir yang dimasukkan di penelitian ini yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan, jumlah penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi pasar maka ukuran perusahaan juga semakin besar. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan menggunakan nilai logaritma total penjualan perusahaan pada akhir tahun. Total penjualan mencerminkan besar kecilnya perusahaan dalam melakukan strategi ekspansinya. Perusahaan besar relatif mudah untuk akses ke pasar modal. Kemudahan ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar relatif mudah memenuhi sumber dana yang dibutuhkan melalui pasar modal sehingga menarik perhatian investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut dan memungkinkan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Semakin besar penjualan menunjukkan semakin banyak perputaran uang. Hal ini mempermudah pihak manajemen dalam mengendalikan perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, mengaitkan antara ukuran perusahaan dengan nilai perusahaan menjadi relevan. Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Suharli (2006), di mana perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan sekarang ini adalah variabel penelitian sebelumnya meliputi 5
umur perusahaan, ukuran perusahaan, PMA, rasio profitabilitas dan nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan harga pasar saham pada saat penutupan (closing price), sedangkan variabel dalam penelitian ini meliputi rasio profitabilitas, ukuran perusahaan, dan nilai perusahaan yang diukur dengan metode market value added, serta menambahkan variabel arus kas dari aktivitas operasi. Penambahan variabel arus kas dari aktivitas operasi dan dalam penelitian ini berdasarkan pada penelitian Poernomo (2007). Perusahaan LQ 45 merupakan perusahaan yang paling liquid dalam pasar saham dan dalam perhitungannya hanya melibatkan saham-saham yang aktif, memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan memiliki fundamental yang baik. Untuk dapat masuk dalam list ini tidaklah mudah karena agar tetap liquid, perusahaan harus menumbuhkan kepercayaan di mata masyarakat (investor). Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Rasio Profitabilitas, Arus Kas dari Aktivitas Operasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan LQ 45 Periode 2009-2011. I.2 Ruang Lingkup Penelitian Pengukuran nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan MVA karena penerapan MVA dalam perusahaan sudah mencerminkan ukuran kumulatif kinerja keuangan yang menunjukkan seberapa besar nilai tambah terhadap modal yang ditanamkan oleh investor selama perusahaan berdiri dan menggambarkan prospek yang menguntungkan atas investasi yang dilakukan saat ini di masa yang akan datang. Sedangkan EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu periode tahun tertentu (Brigham & Houston, 2010 : 111). 6
Selain itu, dalam prakteknya EVA dapat menimbulkan masalah, terutama karena diperlukannya estimasi atas tingkat biaya modal. EVA memfokuskan penilaiannya terhadap nilai tambah dengan memperhitungkan biaya modal secara obyektif sebagai risiko investasi. Hal ini sulit dilakukan karena dana untuk investasi dapat berasal dari berbagai sumber dengan tingkat biaya modal yang berbeda beda dan biaya modal dapat berupa biaya peluang. Perhitungan biaya modal ini juga memerlukan data yang lebih banyak dan analisis yang lebih mendalam. Pembatasan menggunakan metode MVA dalam penelitian ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan adanya salah perhitungan sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang lebih baik. I.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan ruang lingkup yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) bagaimana pengaruh kinerja keuangan yang diukur dari rasio profitabilitas berupa return on equity (ROE) terhadap nilai perusahaan LQ 45, 2) bagaimana pengaruh arus kas dari aktivitas operasi terhadap nilai perusahaan LQ 45, 3) bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan LQ 45? I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk menjelaskan bagaimana kinerja keuangan yang diukur dari rasio profitabilitas berupa return on equity (ROE) mempengaruhi nilai perusahaan LQ 45, 7
2) untuk menjelaskan bagaimana arus kas dari aktivitas operasi mempengaruhi nilai perusahaan LQ 45, 3) untuk menjelaskan bagaimana ukuran perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan LQ 45. Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan yaitu: 1) Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada peneliti tentang pengaruh rasio profitabilitas, arus kas dari aktivitas operasi, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan, khususnya pada perusahaan LQ 45. Selain itu, dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan penganalisaan mengenai nilai perusahaan melalui pendekatan market value added (MVA). 2) Bagi investor, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi di perusahaan LQ 45. 3) Bagi kreditur, dapat memberikan tambahan informasi akan kemampuan perusahaan LQ 45 dalam membayar kewajiban- kewajibannya. 4) Bagi manajemen perusahaan, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mengaplikasikan pengaruh ROE, arus kas dari aktivitas operasi, dan ukuran perusahaan untuk membantu meningkatkan nilai perusahaan, serta sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang sehingga dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. 8
5) Peneliti selanjutnya, dapat memberikan masukan dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan sumber informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya, khususnya yang berhubungan dengan nilai perusahaan sehingga hasilnya dapat lebih baik dari penelitian terdahulu. I.5 Ringkasan Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (kuantitatif). Penelitian pengujian hipotesis yang digunakan adalah penelitian kausal. Menurut Sekaran (2006 : 165), studi kausal merupakan studi di mana peneliti ingin menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah. Penelitian ini tidak terlalu mendalam tetapi melibatkan banyak objek (studi statistik). Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan, yaitu perusahaanperusahaan LQ 45 periode 2009-2011. Model empiris dalam penelitian ini berupa model regresi berganda dengan variabel- variabel yang diteliti yaitu berupa 1 variabel terikat dan 3 variabel bebas. I.6 Sistematika Pembahasan Untuk memberikan gambaran yang jelas dan logis, maka skripsi ini disusun menjadi beberapa bab secara sistematis. Bab I Pendahuluan Bab ini dibagi menjadi enam subbab yang terdiri dari latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan yang menguraikan secara sistematis urutan skripsi ini. 9
Bab II Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis. Landasan teori akan membahas mengenai teori- teori yang digunakan sebagai dasar untuk membahas permasalahan dan mendukung analisis dalam skripsi ini. Sedangkan, pengembangan hipotesis akan menjelaskan mengenai jawaban sementara atas penelitian yang dilakukan. Bab III Objek dan Desain Penelitian Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. Objek penelitian akan membahas mengenai karakteristik sampel. Sedangkan, desain penelitian akan membahas jenis dan sumber data, teknik penentuan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data, metode penyajian data, uji hipotesis, dan operasionalisasi variabel. Bab IV Hasil Pengujian dan Pembahasan Bab ini terdiri dari empat bagian, yaitu statistik deskriptif, statistik inferensial, pengujian hipotesis, dan diskusi hasil penelitian. Dalam bab ini, dibahas mengenai hasil- hasil pengujian yang dilakukan terhadap objek penelitian dengan menggunakan teknik- teknik analisis statistik menggunakan SPSS versi 20 dan berisi pembahasan secara terinci atas hasil pengujian dari penelitian yang dilakukan. Bab V Simpulan dan Saran Pada bab terakhir ini akan dikemukakan tentang ringkasan penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian. Selain itu, dalam bab ini juga akan dibahas mengenai keterbatasan- keterbatasan dalam penelitian. 10