last 08/18 PERMASALAHAN KEUANGAN NEGARA DEFINISI DAN RUANG LINGKUP AUDIT KEUANGAN NEGARA FASE AUDIT KEUANGAN NEGARA

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN UMUM AUDIT KEUANGAN NEGARA

TINJAUAN UMUM AUDIT KEUANGAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Negara mengelola dana yang sangat besar dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

Kompetensi Auditor Independensi Pemeriksan Dan Organisasi Auditor Pelaksanaan Kemahiran Profesional secara Cermat Dan Seksama Pengendalian Mutu

PERBEDAAN STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA DAN GOVERNMENT AUDIT STANDARDS BAGIAN PENDAHULUAN

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan dana yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengawasan bersifat

Prinsip-prinsip Laporan Hasil Audit Pengkomunikasian Laporan Hasil Audit Tindak Lanjut Audit. tedi last 11/16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini merupakan tinjauan atas berbagai referensi, literatur, jurnal-jurnal

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa. Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan

-2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan te

RERANGKA KERJA AUDIT SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BABI PENDAHULUAN. Untuk terciptanya kemandirian pemerintah daerah, pemerintah pusat

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

PENGEMBANGAN TEMUAN AUDIT

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjukkan titik terang, untuk mendorong perubahan dalam tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Fungsi SPI Dalam Mengawal Pengawasan Eksternal INSPEKTUR III DR. YOHANES INDRAYONO, AK, MM, CA APRIL 2017

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA HARUS BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. ini ditandai oleh adanya tuntutan dari masyarakat akan menunjang terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi akan perwujudan dan

BAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di

Independensi Integritas Profesionalisme

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan good governance di lingkungan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiriurusan pemerintahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN PENGELOLAAN KEUANGAN OLEH : SURACHMIN, SH., MH

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, keberadaan dan peran profesi auditor mengalami

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

BAB 1 PENDAHULUAN. perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Melalui

VALUE FOR MONEY AUDIT DAN PROSES AUDIT KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. diketahui karena banyaknya pemberitaan-pemberitaan di media masa mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyatakan bahwa Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian utama masyarakat pada sektor publik atau pemerintahan adalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. daerah (Mahmudi, 2011). Laporan keuangan dalam lingkungan sektor publik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah (APIP) yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Praktek penyelenggaraan pemerintah dewasa ini menjadi potret. buram kekecewaan masyarakat yang terjadi di semua tempat dan di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser

KEPATUHAN PADA PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak publik.

BAB I PENDAHULUAN. kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan birokrat

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Sistematika penulisan menjelaskan mengenai tahapan-tahapan penulisan laporan

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

BAB II AUDIT INTERNAL PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN. memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan oleh objek

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit yang berkualitas dapat membantu mengurangi penyalahgunaan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah menantang pemerintah daerah untuk. mewujudkan pemerintah yang akuntabilitas dan transparan.

BAB I PENDAHULUAN. Profesionalisme menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi seorang

BAB I PENDAHULUAN. keterpurukan karena buruknya pengelolaan keuangan (Ariyantini dkk,2014).

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Terjadinya krisis multi dimensi di Indonesia menyadarkan masyarakat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAN ASET HASIL PEMBANGUNAN UNTUK PENCAPAIAN OPINI YANG LEBIH BAIK

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan

Independensi Integritas Profesionalisme

BAB I PENDAHULUAN. roda perusahaan manajemen akan diawasi oleh fungsi satuan pengawasan internal

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan laporan hasil audit. Agar pemerintah puas dengan pekerjaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan

MEMBEDAH STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INTERNAL AUDIT CHARTER

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dalam perwujudan good government governance di Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

SELAYANG PANDANG BPK PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia SAMBUTAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Transkripsi:

last 08/18 PERMASALAHAN KEUANGAN NEGARA DEFINISI DAN RUANG LINGKUP AUDIT KEUANGAN NEGARA FASE AUDIT KEUANGAN NEGARA

Keuangan Negara dan Permasahannya Keuangan Negara : (1) Hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang (2) Uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara sehubungan dg pelaksanaan hak dan kewajiban tsb. Pengelolaan keuangan negara : Keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban. Catatan : Pengurusan Fiskal Pemerintah (Pusat ; Daerah) Pengurusan Moneter Bank Sentral Pengurusan Kekayaan yang Dipisahkan BUMN ; BUMD

lanjutan Area yang rawan korupsi : Penyusunan anggaran Penerimaan pajak dan retribusi Pengadaan barang dan jasa Bantuan sosial/hibah, perjalanan dinas, Pengisian jabatan strategis (jual-beli jabatan). Sumber : Mendagri, 2018 https://news.detik.com/d-4010549/... Permasalahan Keuangan Negara yang ditemukan BPK pada Pemerintah Pusat, Pemda, dan BUMN : Kelemahan sistem pengendalian Internal (SPI) Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan Pemborosan, inefisiensi, dan inefektivitas Sumber : Ketua BPK-RI, 2018 https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3950509/...

Pokok-pokok audit keuangan negara Definisi Audit Keuangan Negara : Proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara. Audit keuangan negara merupakan unsur pokok bagi terciptanya akuntabilitas publik. Akuntabilitas diperlukan untuk mengetahui : Pelaksanaan program yang dibiayai uang negara Tingkat kepatuhan kepada perundang-undangan Keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas

lanjutan : pokok-pokok audit... Auditor : 1. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI 2. Akuntan Publik, atau pihak lain untuk dan atas nama BPK RI 3. Aparat Pengawas Internal Pemerintah (BPKP, Inspektorat, Satuan Pengawasan Internal) Standar audit yang digunakan : Standar Pemeriksanaan Keuangan Negara (SPKN) Standar Lain yang disusun dengan mengacu kepada SPKN

lanjutan : pokok-pokok audit... Tanggung jawab Auditor : 1. Merencanakan dan melaksanakan audit. 2. Memahami prinsip-prinsip pelayanan publik, serta menjunjung tinggi nilai integritas, obyektivitas, dan independensi. 3. Menghargai dan memelihara kepercayaan publik, dan mempertahankan profesionalisme. Tangung jawab Organisasi Auditor : 1. Mempertahankan independensi (objektivitas) 2. Menggunakan pertimbangan profesional 3. Menugaskan auditor yang kompeten 4. Melaksanakan peer-review untuk menjamin sistem pengendalian mutu organisasi auditor.

lanjutan : pokok-pokok audit... Tanggung jawab auditan/auditee : 1. Mengelola keuangan negara secara tertib, ekonomis, efisien, efektif, dan transfaran, dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. 2. Merancang dan mengimplementasikan pengendalian internal. 3. Menyusun dan menyampaikan laporan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara secara tepat waktu. 4. Menindaklanjuti rekomendasi BPK, dan memantau pelaksanaan tindaklanjut tersebut. Setiap kerugian negara baik langsung maupun tidak langsung karena perbuatan melanggar hukum harus diganti oleh pihak yang bersalah dengan dikenakan Tuntutan Perbendaharaan (bila pelakunya bendaharawan) atau Tuntutan Ganti Rugi (bila pelaku bukan bendaharawan).

lanjutan : pokok-pokok audit... Unsur-unsur audit keuangan Negara * ) meliputi: 1.Hubungan tiga pihak, yang terdiri atas: 1) pemeriksa keuangan negara, 2) pihak yang bertanggung jawab, dan 3) pengguna LHP 2.Hal pokok (subject matter) dan informasi hal pokok (subject matter information); 3. Kriteria pemeriksaan; 4. Bukti pemeriksaan; 5.Laporan hasil pemeriksaan, dan 6. Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan. * ) Sumber : BPK RI, 2017

lanjutan : pokok-pokok audit... Audit keuangan negara harus memenuhi kriteria audit yang disesuaikan dengan tujuan dan jenis audit. Karakteristik kriteria audit keuangan Negara terdiri atas : 1. Relevan mendukung kesimpulan audit yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan oleh pengguna LHP. 2. Lengkap faktor-faktor relevan yang dapat memengaruhi kesimpulan tidak ada yang diabaikan, 3. Andal evaluasi dan pengukuran yang konsisten terhadap hal pokok oleh auditor lain yang mempunyai kualifikasi yang sama; 4. Netral mendukung kesimpulan yang tidak memihak. 5. Dapat dipahami mudah dipahami oleh pengguna LHP sehingga pembuatan kesimpulan menjadi jelas, komprehensif, dan tidak rentan terhadap penafsiran yang berbeda-beda.

lanjutan : pokok-pokok audit... Jenis Audit Keuangan Negara : 1. Audit Keuangan, Bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Hasil auditnya berupa opini. 2. Audit Kinerja, yaitu audit atas pengelolaan keuangan negara yang meliputi aspek keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas, serta menguji kepatuhan kepada ketentuan perundangundangan dan pengendalian internal. Hasil auditnya berupa temuan, kesimpulan dan rekomendasi. 3. Audit Dengan Tujuan Tertentu, yaitu eksaminasi (examination), review, dan prosedur yang disepakati (aggred-upon procedures). Misal : Audit Investigasi, Audit Sistem Pengendalian Internal. Hasil audit : Kesimpulan mengenai asersi (semua hal yang diaudit).

TAHAPAN/PROSES AUDIT SEKTOR PUBLIK Secara umum, tujuan audit adalah untuk menyediakan informasi bagi para pengambil keputusan (pengguna laporan keuangan), dengan keyakinan yang memadai mengenai : 1. Kewajaran penyajian laporan keuangan pemerintah (Audit Keuangan) 2. Keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan keuangan negara (audit Kinerja) 3. Simpulan atas suatu hal pada bidang keuangan, atau pengendalian internal, atau bidang lain dari suatu investigasi (Audit dengan Tujuan Tertentu)

Lanjutan : proses audit Untuk mencapai tujuan ini, proses audit sektor publik terbagi menjadi empat tahap, yaitu : 1. Merencanakan audit untuk memperoleh informasi yang relevan dengan cara yang paling efisien. 2. Mengevaluasi efektivitas pengendalian internal auditan. 3. Menguji asersi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan menguji ketaatan pada undangundang atau peraturan yang mengikat. 4. Melaporkan hasil audit.

Secara konseptual, Arens et al (2017) mengemukakan fase audit keuangan (financial statement audit) sebagai berikut :

.

.

.

. tedi.share Disclaimer : Sumber referensi dapat dilihat pada tautan http.//tedirustendi32.wordpress.com/ pada laman yg terkait