last 08/18 PERMASALAHAN KEUANGAN NEGARA DEFINISI DAN RUANG LINGKUP AUDIT KEUANGAN NEGARA FASE AUDIT KEUANGAN NEGARA
Keuangan Negara dan Permasahannya Keuangan Negara : (1) Hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang (2) Uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara sehubungan dg pelaksanaan hak dan kewajiban tsb. Pengelolaan keuangan negara : Keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban. Catatan : Pengurusan Fiskal Pemerintah (Pusat ; Daerah) Pengurusan Moneter Bank Sentral Pengurusan Kekayaan yang Dipisahkan BUMN ; BUMD
lanjutan Area yang rawan korupsi : Penyusunan anggaran Penerimaan pajak dan retribusi Pengadaan barang dan jasa Bantuan sosial/hibah, perjalanan dinas, Pengisian jabatan strategis (jual-beli jabatan). Sumber : Mendagri, 2018 https://news.detik.com/d-4010549/... Permasalahan Keuangan Negara yang ditemukan BPK pada Pemerintah Pusat, Pemda, dan BUMN : Kelemahan sistem pengendalian Internal (SPI) Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan Pemborosan, inefisiensi, dan inefektivitas Sumber : Ketua BPK-RI, 2018 https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3950509/...
Pokok-pokok audit keuangan negara Definisi Audit Keuangan Negara : Proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara. Audit keuangan negara merupakan unsur pokok bagi terciptanya akuntabilitas publik. Akuntabilitas diperlukan untuk mengetahui : Pelaksanaan program yang dibiayai uang negara Tingkat kepatuhan kepada perundang-undangan Keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas
lanjutan : pokok-pokok audit... Auditor : 1. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI 2. Akuntan Publik, atau pihak lain untuk dan atas nama BPK RI 3. Aparat Pengawas Internal Pemerintah (BPKP, Inspektorat, Satuan Pengawasan Internal) Standar audit yang digunakan : Standar Pemeriksanaan Keuangan Negara (SPKN) Standar Lain yang disusun dengan mengacu kepada SPKN
lanjutan : pokok-pokok audit... Tanggung jawab Auditor : 1. Merencanakan dan melaksanakan audit. 2. Memahami prinsip-prinsip pelayanan publik, serta menjunjung tinggi nilai integritas, obyektivitas, dan independensi. 3. Menghargai dan memelihara kepercayaan publik, dan mempertahankan profesionalisme. Tangung jawab Organisasi Auditor : 1. Mempertahankan independensi (objektivitas) 2. Menggunakan pertimbangan profesional 3. Menugaskan auditor yang kompeten 4. Melaksanakan peer-review untuk menjamin sistem pengendalian mutu organisasi auditor.
lanjutan : pokok-pokok audit... Tanggung jawab auditan/auditee : 1. Mengelola keuangan negara secara tertib, ekonomis, efisien, efektif, dan transfaran, dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. 2. Merancang dan mengimplementasikan pengendalian internal. 3. Menyusun dan menyampaikan laporan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara secara tepat waktu. 4. Menindaklanjuti rekomendasi BPK, dan memantau pelaksanaan tindaklanjut tersebut. Setiap kerugian negara baik langsung maupun tidak langsung karena perbuatan melanggar hukum harus diganti oleh pihak yang bersalah dengan dikenakan Tuntutan Perbendaharaan (bila pelakunya bendaharawan) atau Tuntutan Ganti Rugi (bila pelaku bukan bendaharawan).
lanjutan : pokok-pokok audit... Unsur-unsur audit keuangan Negara * ) meliputi: 1.Hubungan tiga pihak, yang terdiri atas: 1) pemeriksa keuangan negara, 2) pihak yang bertanggung jawab, dan 3) pengguna LHP 2.Hal pokok (subject matter) dan informasi hal pokok (subject matter information); 3. Kriteria pemeriksaan; 4. Bukti pemeriksaan; 5.Laporan hasil pemeriksaan, dan 6. Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan. * ) Sumber : BPK RI, 2017
lanjutan : pokok-pokok audit... Audit keuangan negara harus memenuhi kriteria audit yang disesuaikan dengan tujuan dan jenis audit. Karakteristik kriteria audit keuangan Negara terdiri atas : 1. Relevan mendukung kesimpulan audit yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan oleh pengguna LHP. 2. Lengkap faktor-faktor relevan yang dapat memengaruhi kesimpulan tidak ada yang diabaikan, 3. Andal evaluasi dan pengukuran yang konsisten terhadap hal pokok oleh auditor lain yang mempunyai kualifikasi yang sama; 4. Netral mendukung kesimpulan yang tidak memihak. 5. Dapat dipahami mudah dipahami oleh pengguna LHP sehingga pembuatan kesimpulan menjadi jelas, komprehensif, dan tidak rentan terhadap penafsiran yang berbeda-beda.
lanjutan : pokok-pokok audit... Jenis Audit Keuangan Negara : 1. Audit Keuangan, Bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Hasil auditnya berupa opini. 2. Audit Kinerja, yaitu audit atas pengelolaan keuangan negara yang meliputi aspek keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas, serta menguji kepatuhan kepada ketentuan perundangundangan dan pengendalian internal. Hasil auditnya berupa temuan, kesimpulan dan rekomendasi. 3. Audit Dengan Tujuan Tertentu, yaitu eksaminasi (examination), review, dan prosedur yang disepakati (aggred-upon procedures). Misal : Audit Investigasi, Audit Sistem Pengendalian Internal. Hasil audit : Kesimpulan mengenai asersi (semua hal yang diaudit).
TAHAPAN/PROSES AUDIT SEKTOR PUBLIK Secara umum, tujuan audit adalah untuk menyediakan informasi bagi para pengambil keputusan (pengguna laporan keuangan), dengan keyakinan yang memadai mengenai : 1. Kewajaran penyajian laporan keuangan pemerintah (Audit Keuangan) 2. Keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan keuangan negara (audit Kinerja) 3. Simpulan atas suatu hal pada bidang keuangan, atau pengendalian internal, atau bidang lain dari suatu investigasi (Audit dengan Tujuan Tertentu)
Lanjutan : proses audit Untuk mencapai tujuan ini, proses audit sektor publik terbagi menjadi empat tahap, yaitu : 1. Merencanakan audit untuk memperoleh informasi yang relevan dengan cara yang paling efisien. 2. Mengevaluasi efektivitas pengendalian internal auditan. 3. Menguji asersi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan menguji ketaatan pada undangundang atau peraturan yang mengikat. 4. Melaporkan hasil audit.
Secara konseptual, Arens et al (2017) mengemukakan fase audit keuangan (financial statement audit) sebagai berikut :
.
.
.
. tedi.share Disclaimer : Sumber referensi dapat dilihat pada tautan http.//tedirustendi32.wordpress.com/ pada laman yg terkait