LAMPIRAN 1 SKEMA ALUR PIKIR

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Format Data Hasil Pengukuran Ketahanan Fraktur Load

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

Lampiran 1. Surat Keterangan Hasil Determinasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.)

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Persetujuan Kode Etik Penelitian Kesehatan

Lampiran A. Dokumentasi Gambar Pengukuran Diameter Tubulus Seminiferus Testis Mencit

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

Lampiran 1 Hasil Pengukuran Jumlah Limfosit dan Makrofag. Kelompok Jumlah limfosit

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

Klasifikasi. Polimerisasi panas. Polimerisasi kimia. Waterbath Manipulasi microwave. Metil metakrilat. Cross lingking agent. Inhibitor hydroquinon

Dimasukkan ke dalam ultrasonic bath selama ± 1 jam

LAMPIRAN 1 ALUR PIKIR

Lampiran 1. Data dan Analisis Statistik Berat Paru-paru Mencit

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

Perbedaan Peningkatan Kemampuan Vertical Jump Setelah Pemberian Latihan Plyometric Jump To Box Dibanding Dengan Penambahan Passive Stretching

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Determinasi di Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

LAMPIRAN ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 1. Analisis pertambahan bobot cacing tanah Eudrilus eugeniae.

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN

Case Processing Summary

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :

Lampiran A : Determinasi Tanaman

SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat

Umur kelompok. Valid < 45 tahun tahun >65 tahun Total

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

Jika Tidak darimana Bapak/Ibu memperoleh air bersih? Sebutkan

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

LAMPIRAN. 1. Surat keterangan lolos kaji etik.

Worksheet Uji Ranking Hedonik ( I )

PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DALAM EKSTRAK BONGGOL NANAS

: Citra Mega Kharisma Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 27 Mei 1992

Lampiran A. Data Pengamatan Berat Testis Mencit


KUESIONER ORANG TUA HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN KARIES

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid jenis_kelamin

Jakarta, 25 Mei Kepada yth, Univ Esa Unggul. Fakultas Fisioterapi. Di tempat. Dengan hormat,

Gambar / foto sel mitosis pada jaringan karsinoma epidermoid (anak panah merah. Kelompok kontrol Kelompok P1

INFORMASI KEPADA ORANG TUA/ WALI SUBJEK PENELITIAN. Bapak/ Ibu/ Sdr... Orang Tua/ Wali Ananda... Alamat...

Ranking (jangan ada yang dobel) TERIMA KASIH UJI RANKING HEDONIK. Nama : Tanggal :

LAMPIRAN. Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Shapiro Wilks Test. Case Processing Summary. sebelum perlakuan % %

Hubungan Klasifikasi Rinitis Alergi dengan Interleukin-5 pada Penderita Rinitis Alergi di RSUP. H. Adam Malik Medan

Lampiran 1. Hasil Analisa Aitem Uji Coba. Skala Sikap Terhadap Menopause

Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a

Lampiran 1. Alur Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu. 12 Kg Buah mengkudu dipotong tipis- tipis

LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar minyak kemangi. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

LAMPIRAN 1 PROFIL SISWA KELAS X SMA KRISTEN PURWODADI

Uji Validitas I. Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a Total Reliability Statistics Cronbach's Alpha

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

Lampiran 1 Hasil Uji Friedman, Uji Kruskal Wallis dan Uji Korelasi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum

Mencit dikelompokan secara acak sebanyak 5 kelompok dan diberikan perlakuan. Kelompok III: EDJB dosis 3 572mg/KgBB diberikan sebanyak 0,5 cc

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

7. LAMPIRAN 7.1. Uji Organoleptik Penelitian Pendahuluan Panelis A B C

LAMPIRAN. Lampiran 1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. (Informed Consent)

Lampiran 1 : Master Data

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3

LAMPIRAN DATA STATISTIKA. Statistics. Nilai GMFM Sesudah. Nilai GMFM selisih

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Bahan basis gigitiruan resin. Resin akrilik. Swapolimerisasi. Konduktivitas termal. Minuman soda Obat Kumur Kopi Teh Nikotin

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI Nomor :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

Disabilities of the Arm, Shoulder and Hand (DASH) Questionnaire Nama Pasien: Tanggal: Terapis:

Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (least squares)

Lampiran 1. Langkah Penelitian. Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi. Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan

LAMPIRAN. Case Processing Summary. Descriptives. 95% Confidence Interval for Mean. Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a

BAB 1 PENDAHULUAN. akar. 4 Pasak telah digunakan untuk restorasi pada perawatan endodonti lebih dari 100

(2) Jenis Kelamin : 1. Laki-laki Perempuan. (3) Kelompok Usia : tahun tahun B. Pemeriksaan Kategori Massa Tubuh

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid

Lampiran Output Hasil Uji Hedonik:

LAMPIRAN 1 DATA DEMOGRAFIS

Lampiran 1 Data Absensi dan Pengeluaran Tenaga Kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

LAMPIRAN. Statistics. nilai selisih. nilai sesudah. nilai selisih perlakuan 1. perlakuan 1. perlakuan 1. N Valid

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Worksheet Uji Hedonik. Tanggal Uji : Jenis Sampel : Minuman Sereal Instan Beras Merah dan Bekatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009)

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Standar IMT pada anak laki-laki usia 6-12 tahun. Universitas Sumatera Utara

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit)

Transkripsi:

LAMPIRAN 1 SKEMA ALUR PIKIR Deliperi dkk (2005) menyatakan Ultra High Molecular Weight Polyethylene (UHMWP) fiber-reinforced post menjadi lebih sering digunakan karena sistem pasak ini tidak membutuhkan pelebaran saluran akar dan mencegah risiko terjadinya perforasi akar. Monticelli dkk (2008) menyatakan berdasarkan tinjauan beberapa literatur, semen resin dengan sistem total etsa terbukti memiliki kemampuan interfacial strength yang tinggi pada ruang pasak jika dibandingkan dengan sistem self etch atau sistem self adhesive. Torabi dkk (2009) menyatakan cast post memiliki ambang kegagalan yang tinggi termasuk fraktur gigi, sementara itu kegagalan pada pasak fiber umumnya terdapat fraktur pada mahkota akhir dengan atau tanpa fraktur pasak dibagian mahkota. Y. Malyk dkk (2010) melakukan evaluasi resin tags yang dibentuk dari penetrasi beberapa sistem adhesif yang berbeda di dalam tubulus dentin saluran akar. Evaluasi dengan cross sectional terhadap pasak fiber diperoleh aktifator yang digunakan bersama sistem total etsa secara signifikan meningkatkan kepadatan dan kualitas resin tags. Faria-e-silva dkk (2008) melakukan evaluasi push out bond strength terhadap pasak glass fiber. Hasil penelitiannya diperoleh penggunaan self cure activator dengan sistem total etsa dan semen resin dual cure tidak memberikan keuntungan tambahan pada interface saluran akar. Kivanc dkk (2009) menyatakan pasak metal memiliki angka fraktur yang tinggi dibandingkan kelompok pasak fiber. Fracture resistance kelompok pasak fiber dipengaruhi oleh volume dentin yang tersisa. Arais dkk (2009) menyatakan panambahan aromatic sulfinate sodium salt dengan bahan bonding membantu inisiasi polimerisasi semen resin ketika intensitas sinar berkurang. Penambahan aktifator juga membantu monomer conversion yang optimal dan meningkatkan kekuatan perlekatan semen resin dual cure dengan dentin. Rathke dkk (2012) menyatakan kekuatan perlekatan dari resin komposit dual-cure dengan simplified adhesive masih diragukan meskipun telah digunakan self cure activator. Hal ini dikarenakan self cure activator menurunkan kekuatan perlekatan serta menyebabkan adhesive failure terhadap dentin.

Penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk mengevaluasi sistem adhesif yang ditambahkan self cure activator menggunakan beberapa metode seperti cross sectional slice, shear bond strength, push out bond strength dan infrared spectroscopy. Namun masih terdapat perbedaan pendapat peneliti mengenai manfaat penambahan aktifator terhadap kekuatan perlekatan dengan dentin. Disamping itu belum ada penelitian yang dilakukan untuk melihat ketahanan fraktur pasak polyethylene fiber yang menggunakan sistem total etsa ditambah self cure activator sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut. Masalah 1. Apakah ada pengaruh penambahan self cure activator dengan sistem total etsa terhadap ketahanan fraktur pasak customized pita polyethylene fiber? 2. Apakah ada pengaruh penambahan self cure activator dengan sistem total etsa terhadap pola fraktur pasak customized pita polyethylene fiber? Tujuan 1. Untuk melihat pengaruh penambahan self cure activator dengan sistem total etsa terhadap ketahanan fraktur pasak customized pita polyethylene fiber. 2. Untuk melihat pengaruh penambahan self cure activator dengan sistem total etsa terhadap pola fraktur pasak customized pita polyethylene fiber. Judul Pengaruh self cure activator pada sistem total etsa dengan menggunakan pasak customized pita polyethylene fiber terhadap ketahanan fraktur dan pola fraktur

LAMPIRAN 2 ALUR PENELITIAN 30 gigi premolar mandibula berakar satu dan satu saluran Pemotongan mahkota sampai 2 mm di atas servikal gigi (efek ferulle) Prosedur endodonti : Preparasi (shapping) dan irigasi (cleaning) KELOMPOK A 10 gigi Pasak customized pita polyethylene fiber tanpa sistem adhesif KELOMPOK B 10 gigi Pasak customized pita polyethylene fiber menggunakan sistem total etsa KELOMPOK C 10 gigi Pasak customized pita polyethylene fiber menggunakan sistem total etsa dengan self cure activator Pembentukan inti (core) dan mahkota klinis Perendaman dalam water bath pada temperatur 5 ⁰C dan 55 ⁰C dengan 200 kali putaran selama 30 detik, waktu transfer 10 detik Penanaman sampel ke dalam balok akrilik Pengujian ketahanan fraktur menggunakan alat Tarnogrocki Universal Testing Machine (Germany) dimana tekanan diberikan sejajar aksial gigi sampai terjadi fraktur gigi Pengamatan dan pencatatan hasil uji dan pola fraktur yang terjadi Analisa data

LAMPIRAN 3 Data Hasil Pengukuran Ketahanan Fraktur KELOMPOK NO. SAMPEL LOAD (Newton) A (Pasak polyethylene fiber tanpa sistem adhesif) B (Pasak polyethylene fiber menggunakan sistem total etsa) C (Pasak polyethylene fiber menggunakan sistem total etsa ditambah self cure activator) STROKE (mm) 1 1050 5 2 950 4 3 800 3 4 950 4 5 1100 4 6 950 3 7 800 4 8 950 4 9 550 4 10 1050 5 1 1050 5 2 950 4 3 1050 4 4 1350 5 5 1250 5 6 950 4 7 850 4 8 950 3 9 1050 4 10 1250 5 1 1200 4 2 1100 4 3 1300 5 4 850 4 5 1250 6 6 1100 5 7 1250 4 8 1450 4 9 950 3 10 1150 5

LAMPIRAN 4 Hasil Uji Statistik terhadap Ketahanan Fraktur UJI NORMALITAS DATA Tests of Normality KELOMPOK Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Ketahanan fraktur A,286 10,020,866 10,090 B,249 10,079,905 10,248 C,164 10,200 *,974 10,928 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. UJI ANOVA ONE WAY Descriptives Ketahanan fraktur Std. Std. 95% Confidence Interval for Mean N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum A 10 915,00 161,675 51,126 799,34 1030,66 550 1100 B 10 1070,00 161,933 51,208 954,16 1185,84 850 1350 C 10 1160,00 172,884 54,671 1036,33 1283,67 850 1450 Total 30 1048,33 190,047 34,698 977,37 1119,30 550 1450 Test of Homogeneity of Variances Ketahanan Fraktur Levene Statistic df1 df2 Sig.,035 2 27,966 ANOVA Ketahanan Fraktur Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 307166,667 2 153583,333 5,602,009 Within Groups 740250,000 27 27416,667 Total 1047416,667 29 UJI POST HOC LSD

Multiple Comparisons Ketahanan Fraktur LSD (I) (J) Mean Difference Std. 95% Confidence Interval KELOMPOK KELOMPOK (I-J) Error Sig. Lower Bound Upper Bound A B -155,000 * 74,050,046-306,94-3,06 C -245,000 * 74,050,003-396,94-93,06 B A 155,000 * 74,050,046 3,06 306,94 C -90,000 74,050,235-241,94 61,94 C A 245,000 * 74,050,003 93,06 396,94 B 90,000 74,050,235-61,94 241,94 *. The mean difference is significant at the 0.05 level. Keterangan : A : Pasak polyethylene fiber tanpa menggunakan sistem adhesif B : Pasak polyethylene fiber dengan sistem total etsa C : Pasak polyethylene fiber dengan sistem total etsa ditambah aktifator

LAMPIRAN 5 Hasil Uji Statistik terhadap FREQUENCY TABEL POLA FRAKTUR DUA PENGAMAT *KELOMPOK A (pasak polyethylene fiber tanpa sistem adhesif) pengamat * Crosstabulation repairable irrepairable Total Pengamat Pengamat 1 Count 4 6 10 % within pengamat 40.0% 60.0% 100.0% Pengamat 2 Count 4 6 10 % within pengamat 40.0% 60.0% 100.0% Total Count 8 12 20 % within pengamat 40.0% 60.0% 100.0% *KELOMPOK B (pasak polyethylene fiber dengan sistem total etsa) pengamat * Crosstabulation repairable irrepairable Total Pengamat Pengamat 1 Count 9 1 10 Pengamat 2 Count 9 1 10 Total Count 18 2 20 *KELOMPOK C (pasak polyethylene fiber dengan sistem total etsa ditambah aktifator) pengamat * Crosstabulation repairable irrepairable Total Pengamat Pengamat 1 Count 9 1 10 Pengamat 2 Count 9 1 10 Total Count 18 2 20

pengamat * Crosstabulation repairable irrepairable Total Pengamat Pengamat 1 Count 9 1 10 Pengamat 2 Count 9 1 10 Total Count 18 2 20 Kelompok * Crosstabulation repairable irrepairable Total Kelompok A Count 4 6 10 % within Kelompok 40.0% 60.0% 100.0% % of Total 13.3% 20.0% 33.3% B Count 9 1 10 % within Kelompok 90.0% 10.0% 100.0% % of Total 30.0% 3.3% 33.3% C Count 9 1 10 % within Kelompok 90.0% 10.0% 100.0% % of Total 30.0% 3.3% 33.3% Total Count 22 8 30 % within Kelompok 73.3% 26.7% 100.0% % of Total 73.3% 26.7% 100.0% UJI MANN-WHITNEY DATA POLA FRAKTUR DUA PENGAMAT Test Statistics a Mann-Whitney U 435.500 Wilcoxon W 900.500 Z -.222 Asymp. Sig. (2-tailed).825 a. Grouping Variable: pengamat

UJI KRUSKAL-WALLIS Ranks Kelompok N Mean Rank A 10 20.50 B 10 13.00 C 10 13.00 Total 30 Test Statistics a,b Chi-Square 8.239 Df 2 Asymp. Sig..016 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: Kelompok UJI MANN-WHITNEY *A-B Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks A 10 13.00 130.00 B 10 8.00 80.00 Total 20 Test Statistics b Mann-Whitney U 25.000 Wilcoxon W 80.000 Z -2.285 Asymp. Sig. (2-tailed).022 Exact Sig. [2*(1-tailed.063 a Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Kelompok

Test Statistics b Test Statistics b *A-C Ranks Kelom pok N Mean Rank Sum of Ranks A 10 13.00 130.00 C 10 8.00 80.00 Total 20 Mann-Whitney U 25.000 Wilcoxon W 80.000 Z -2.285 Asymp. Sig. (2-tailed).022 Exact Sig. [2*(1-tailed.063 a Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Kelompok *B-C Ranks Kelom pok N Mean Rank Sum of Ranks B 10 10.50 105.00 C 10 10.50 105.00 Total 20 Mann-Whitney U 50.000 Wilcoxon W 105.000 Z.000 Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000 Exact Sig. [2*(1-tailed 1.000 a Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Kelompok