Manipulasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Penilaian Multi Sumber (360 Feedback) Berbasis Kompetensi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Manipulasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Penilaian Multi Sumber (360 Feedback) Berbasis Kompetensi"

Transkripsi

1 Manipulasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Penilaian Multi Sumber (360 Feedback) Berbasis Kompetensi Ghurabillah, Dr. Nur Sultan Salahuddin, Skom, MT ABSTRAK Asesmen atau Penilaian Sumber Daya Manusia sangat penting untuk meningkatkan efektifitas perusahaan dengan penempatan sumber daya manusia yang tepat pada posisi sesuai. Untuk meningkatkan obyektifitas penilaian maka digunakan teknik penilaian multi sumber 360 dimana seorang pegawai dinilai tidak hanya oleh atasan melainkan ditambah dari sudut pandang lain yaitu rekan kerja dan bawahan. Materi penilaian didasarkan pada direktori kompetensi perusahaan melalui tahapan pengujian pada responden dengan tingkat jabatan yang bervariasi serta diimplementasikan pada aplikasi berbasis web. Penilaian dilakukan dalam waktu yang cepat dalam rentang pilot project yang singkat serta baik pimpinan perusahaan, penilai dan yang dinilai merespon positif aplikasi karena berhasil mengurangi gesekan antar pegawai yang mengakibatkan disharmonisasi dalam bekerja. PENDAHULUAN Asesmen sumber daya manusia (SDM) saat ini semakin berkualitas karena memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam banyak kasus, asesmen SDM hampir tidak dimungkinkan dilakukan tanpa keterlibatan teknologi seperti halnya penilaian multi sumber (multisource assessments). Komponen terbesar adalah materi asesmen yang dapat merefleksikan aspek dinilai. Sedangkan khusus untuk penilaian multi sumber melibatkan pemilihan penilai melalui penentuan kelompok penilai. Permasalahan implementasi asesmen SDM dapat diidentifikasikan, di antaranya yang terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi : 1. Penyampaian materi asesmen yang mengarah pada penilaian yang obyektif dimana yang digali dari penilai adalah ingatannya atas bukti perilaku yang dinilai bukan pemikiran penilai terhadap obyek yang dinilai 2. Penentuan kelompok penilai yang mudah dan mengarah pada kemudahan untuk mencapai penilai yang ideal beserta formulasi penilaian sesuai kaidah penilaian multi sumber 3. Kelompok fitur yang sesuai dengan profil pemakai dalam kaitannya bahwa hasil penilaian bersifat sangat rahasia 4. Proses penilaian harus sederhana karena melibatkan banyak pengguna dengan latar pendidikan yang bervariasi 1

2 5. Materi penilaian harus mampu secara dinamis berubah mengikuti kapasitas obyek yang dinilai atau komposisi materi penilaian harus mengikuti kesesuaian dengan obyek yang dinilai Penilaian multi sumber memerlukan aplikasi yang unggul dari sisi manfaat penilaian dan berdampak pada akurasi penilaian yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Aplikasi tersebut harus mampu mengatasi hambatan implementasi karena kecenderungan orang takut menggunakan teknik penilaian multi sumber karena sulit untuk diterapkan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi diharapkan mampu mengangkat pamor penilaian multi sumber sebagai penilaian yang memiliki keunggulan obyektif, cepat dan menjangkau penilaian yang luas. Monitoring juga menjadi isu penting yang menjadikan asesmen SDM menggunakan teknologi ini menjadi sangat powerful dan menjanjikan bagi para praktisi penilaian SDM. TINJAUAN PUSTAKA Dalam proses asesmen SDM dengan teknik multi sumber, penilaian dilakukan oleh manusia terkait dia sebagai atasan, bawahan, rekan kerja atau dirinya sendiri. Penilaian yang dilakukan oleh manusia ini tidak lepas dari persepsi manusia itu sendiri terhadap obyek yang dinilai (manusia lain atau dirinya). Pembentukan persepsi inilah yang sering keliru, sehingga perlu seorang psikolog atau praktisi di bidang asesmen yang meluruskan hal-hal tentang persepsi tadi. Namun sebagai manusia, memiliki persepsi adalah hal yang wajar. Tantangannya bagaimana teknologi informasi mengubah persepsi yang keliru menjadi persepsi yang sesuai untuk penilaian. Atau membuat ruang gerak persepsi terbatas hanya untuk yang sesuai untuk penilaian saja yang muncul. Persepsi yang diperlukan untuk penilaian adalah persepsi yang bersumber pada memori atau ingatan individu terhadap suatu kejadian berulang atau dalam asesmen menggunakan istilah bukti perilaku. Bukti perilaku ini mau tidak mau berkembang menjadi sebuah asumsi bagi individu penilai terhadap obyek yang dinilai. Inilah yang memberikan tantangan bagi teknologi informasi untuk tidak memberikan ruang bagi persepsi lain untuk muncul. Hanya persepsi asumsi yang diperkenankan berperan agar penilaian menjadi obyektif. Obyek penilaian yang digunakan dalam penelitian adalah kinerja untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Efektifitas dari penilaian kinerja dikategorikan dari dua puluh macam tujuan tergantung dalam sasaran bisnis strategis yang ingin dicapai. Oleh sebab itu penilaian kinerja diintegrasikan dengan sasaran-sasaran strategis karena berbagai alasan (Schuler&Jackson,1996 : 48), yaitu: 1. Mensejajarkan tugas individu dengan tujuan organisasi yaitu, menambahkan deskripsi tindakan yang harus diperlihatkan karyawan dan hasil-hasil yang harus mereka capai agar suatu strategi dapat hidup. 2. Mengukur kontribusi masing-masing unut kerja dan masing-masing karyawan. 3. Evaluasi kinerja memberi kontribusi kepada tindakan dan keputusan-keputusan administratif yang mempertinggi dan mempermudah strategi. 4. Penilaian kinerja dapat menimbulkan potensi untuk mengidentifikasi kebutuhan bagi strategi dan program-program baru. 2

3 Penilaian SDM saat ini telah tersedia dalam berbagai teknik dan metode yang biasanya ditentukan berdasarkan karakteristik lembaga. Penentuan metode penilaian juga didasarkan pada tujuan lembaga. Esensi penilaian adalah untuk meningkatkan produktivitas lembaga. Penilaian multi sumber adalah salah satu metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik lembaga secara umum dan sesuai dengan esensi tujuan penilaian SDM itu dilakukan. Instrumen alat ukur yang digunakan berupa kalimat deskriptif yang berbasis perilaku, sehingga memberikan umpan balik yang faktual mengenai kinerja maupun kompetensi pegawai. Penilaian yang umum dilakukan untuk menunjang produktivitas kerja di perusahaan adalah penilaian kinerja. Suatu penelitian telah memperlihatkan bahwa suatu lingkungan kerja yang menyenangkan sangat penting untuk mendorong tingkat kinerja karyawan yang paling produktif. Dalam interaksi sehari-hari, antara atasan dan bawahan, berbagai asumsi dan harapan lain muncul. Ketika atasan dan bawahan membentuk serangkaian asumsi dan harapan mereka sendiri yang sering agak berbeda, perbedaan-perbedaan ini yang akhirnya berpengaruh pada tingkat kinerja. Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.(rivai & Basri, 2004: 14 ). Penilaian kinerja sendiri memiliki beberapa pengertian yaitu: 1. Suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Fokusnya adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang, sehingga karyawan, organisasi, dan masyarakat semuanya memperoleh manfaat. (Schuler & Jackson, 1996:3) 2. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakan salah satu tolak ukur kerja individu. Menurut Robbins (1996) yang dikutip oleh Rivai dan Basri dalam bukunya yang berjudul performance apprasial, pada halaman 15 menyatakan bahwa ada tiga kriteria dalam melakukan penilaian kinerja individu yaitu: tugas individu. perilaku individu. dan ciri individu. 3. Dari beberapa pengertian kinerja di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya, sesuai dengan standar kriteria yang ditetapkan dalab pekerjaan itu. Prestasi yang dicapai ini akan menghasilkan suatu kepuasan kerja yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat imbalan. Dari penilaian kinerja dapat juga digali potensi (hasil dan potensi) sehingga kemudian penilaian ini disebut juga sebagai penilaian kompetensi. Kompetensi dapat disusun berdasarkan kelompok spesifik untuk memudahkan proses, arah dan ukuran penilaian. Kompetensi yang dimaksud adalah nilai-nilai yang diperlukan untuk kemajuan perusahaan dan biasanya telah disusun dalam bentuk direktori sebagai bagian dari dokumen stratejik perusahaan. 3

4 Penilaian multi sumber adalah penilaian yang melibatkan atasan, bawahan, rekan kerja dan diri sendiri (melingkar) gambar 1, sehingga disebut juga penilaian multi sumber (360) derajat. Gambar 1 Penilaian Multi Sumber (360) Data hasil asesmen multi sumber ini akan memberikan informasi mengenai hal-hal berikut ini : Perbandingan antara profil kompetensi individu dengan level kompetensi pada profil kompetensi jabatan, sehingga dapat diidentifikasi kekuatan dan area pengembangan masing-masing individu. Keragaman hasil pengamatan antara penilaian diri, penilaian atasan, penilaian rekan kerja, dan penilaian anak buah. Mengidentifikasi tindak pengembangan yang akan direkomendasikan bagi pegawai yang bersangkutan, sesuai dengan pendekatan yang ada pada Sistem Pengembangan Pegawai/SDM Berbasis Kompetensi Kompeten adalah keterampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan oleh kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik. Kompeten harus dibedakan dengan kompetensi, walaupun dalam pemakaian umum istilah ini digunakan dapat dipertukarkan. Upaya awal untuk menentukan kualitas dari manajer yang efektif didasarkan pada sejumlah sifat-sifat kepribadian dan keterampilan manajer yang ideal. Ini adalah suatu pendekatan model input, yang fokus pada ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Ketrampilan-ketrampilan ini adalah kompetensi dan mencerminkan kemampuan potensial untuk melakukan sesuatu. Pengembangan pribadi yang bermutu unggul secara sistematis boleh jadi merupakan salah satu strategi yang mesti diusung ketika suatu perusahaan bemimpi menjadi yang terbaik. Dalam kaitannya dengan hal ini, beberapa tahun terakhir ini merebak satu pendekatan baru dalam menata kinerja manusia, yang acap disebut sebagai competency-based HR management (CBHRM), atau manajemen pengelolaan SDM berbasis kompetensi. Dalam pendekatan ini, kosa kata kompetensi menjadi elemen kunci. Secara umum, kompetensi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah kombinasi antara ketrampilan (skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan 4

5 dievaluasi. Dalam sejumlah literatur, kompetensi sering dibedakan menjadi dua tipe, yakni soft competency atau jenis kompetensi yang berkaitan erat dengan kemampuan untuk mengelola proses pekerjaan, hubungan antar manusia serta membangun interaksi dengan orang lain. Contoh soft competency adalah: leadership, communication, interpersonal relation, dan lain-lain. Tipe kompetensi yang kedua sering disebut hard competency atau jenis kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan fungsional atau teknis suatu pekerjaan. Dengan kata lain, kompetensi ini berkaitan dengan seluk beluk teknis yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditekuni. Contoh hard competency adalah : electrical engineering, marketing research, financial analysis, manpower planning, dan lain-lain. Untuk melaksanakan penilaian multi sumber berbasis kompetensi ini tidaklah mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu, diantaranya : Manajemen dan Pegawai memahami dengan jelas tujuan dilakukannya penilaian multirater/multisource - Mengerti filosofi dasar dari budaya organisasi - Mengetahui apa yang diukur dan menginterpretasikan hasil Memiliki instrumen yang tepat - Memastikan kesiapan organisasi untuk melaksanakan penilaian multisource - Menggunakan instrumen yang didisain khusus untuk organisasi Mengadministrasi proses sesuai prosedur - Mensosialisasikan model/kriteria kompetensi dan cara penggunaan alat ukur kepada semua pihak yang terlibat - Mempersiapkan tim yang akan memberikan umpan balik Menyampaikan hasil dan memberi kontribusi pada organisasi - Menginterpretasikan hasil dan melakukan tindakan (umpan balik) - Melakukan proses coaching Penggunaan komputer sebagai alat bantu untuk pengujian psikologis dan pendidikan sudah dimulai sejak tahun Bahkan di tahun 1950, komputer tidak hanya digunakan untuk pemberian nilai dan pembentukan profil melainkan juga telah digunakan untuk interpretasi hasil pengujian. Dan akhirnya pada tahun 1970 pengujian administrasi perkantoran dan interpretasi hasilnya menjadi kenyataan dilakukan melalui komputer. Saat ini dimana komputer digunakan dalam berbagai bentuk mulai dari super komputer, komputer personal, note book hingga handphone berteknologi tinggi, pengujian dan penilaian dilakukan dengan menggunakannya dalam berbagai format. Pengujian dapat dilakukan baik secara langsung maupun online. Computer-assisted psychological assessment (CAPA) menjadi sebuah istilah untuk aktivitas ini. Hasil yang sangat luar biasa hingga dapat dikatakan sebuah revolusi dalam dunia penilaian di dunia. Dapat dibayangkan pada saat sebelum teknologi infornasi diimplementasikan untuk proses rekrutmen pegawai, maksimal kemampuannya menangani seribu pelamar itupun dikoleksi dalam waktu beberapa bulan. Saat ini dengan menggunakan teknologi informasi rekrutmen dapat menjadi magnet luar biasa bagi para pelamar, bayangkan dalam dua minggu dapat menarik lebih dari pelamar bahkan dalam beberapa kegiatan rekrutmen mencapai ratusan ribu. 5

6 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi populer saat ini untuk pengembangan aplikasi yang dipergunakan oleh beberapa pengembang aplikasi kelas dunia adalah scrum. Scrum itu sendiri adalah pengembangan aplikasi dengan memperhatikan prinsip-prinsip standar pengembangan perangkat lunak dengan melalui tahapan sebagai berikut : 1. Analisa Kebutuhan 2. Analisa Sistem yang telah berjalan 3. Perancangan Aplikasi berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya (item-item yang telah tersedia) 4. Pengembangan Aplikasi Administrasi Pencatatan Pemberian Peringatan dan Sanksi beserta fitur-fitur yang diperlukan sesuai hasil analisa kebutuhan 5. Rangkaian Ujicoba dan Evaluasi Aplikasi sebagai bagian dari proses integrasi aplikasi ke dalam operasional 6. Pemeliharaan dan Pendampingan Metodologi Scrum adalah metodologi yang memihak dan mengikat pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan aplikasi termasuk di dalamnya pemilik pekerjaan sebagai Product Owner dalam istilah pada metodologi ini. Proses pengembangan aplikasi dengan menggunakan metodologi scrum seperti tergambar pada gambar 2. Gambar 2 Proses Scrum (Sumber : Proses Scrum : 1. pertemuan product owner dan team leader project. 2. Product owner mengungkapkan fitur apa saja yang ia inginkan dari sistem yang akan dikembangkan. 3. Daftar fitur disebut dengan istilah product backlog. 4. Tentukan urutan prioritas fitur sesuai keinginan product owner. 6

7 5. Kedua belah pihak juga menyepakati rentang waktu satu kali iterasi atau disebut sprint duration. 6. Team leader membawa daftar tersebut kepada anggota timnya (developer). 7. Daftar tadi dilakukan review oleh tim 8. Tiap fitur dipecah menjadi item-item yang lebih kecil (task) dan memberikan estimasi waktu pengerjaan atau effort (dalam satuan jam). 9. Sprint siap dimulai!! Keuntungan penerapan metodologi ini antara lain : Pengembangan dapat dilakukan dengan sangat cepat (ekskalasi waktu dan biaya dapat ditekan) Terkontrol dan hasil yang diperoleh sangat sesuai dengan kebutuhan user Sederhana dan dapat dikombinasikan dengan metode lain termasuk atributnya Secara umum hambatan yang biasanya terjadi dalam implementasi Scrum : Perlu komitmen yang tinggi dari user untuk terlibat dalam proses pengembangan secara langsung Perlu energi ekstra untuk setiap proses yang dikerjakan Scrum Master harus seseorang yang memiliki keahlian tinggi serta memiliki kewenangan dan wibawa untuk menjalankan proses Scrum Oleh karena hal di atas, hendaknya dalam penerapan Scrum harus memperhatikan kondisi dan budaya pemilik pekerjaan yang harus mampu mengimbangi cara kerja pengembang yang menggunakan scrum. Dalam penyusunan kuesioner penilaian multi sumber harus melalui proses Proses pembuatan Kuesioner penilaian multi sumber memiliki beberapa persyaratan: 1. Mencerminkan perilaku. Item yang dikembangkan dalam kuesioner mencerminkan perilaku yang spesifik dan dapat diobservasi. Item kuesioner harus menggambarkan perilaku yang konkrit. Contoh item yang mencerminkan perilaku: Menunjukkan senyum dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan Contoh Item yang tidak mencerminkan perilaku: Memahami pentingnya sikap ramah dalam memberikan pelayanan pelanggan 2. Menggunakan kalimat positif Item dikembangkan dengan menggunakan kalimat positif. Hindari pemakaian kalimat bersifat negatif Contoh Item dengan kalimat positif: Menggali informasi untuk mengenali kebutuhan pelanggan Contoh Item dengan kalimat negatif: Menyimpulkan kebutuhan pelanggan tanpa menggali kebutuhan pelanggan 7

8 3. Mengacu pada perilaku personal. Apabila memungkinkan item yang dikembangkan dengan mempertimbangkan sikap responden untuk menjawab secara personal dalam pengertian 9menilai dengan kepentingan dia, bukan pihak ketiga.. Hindari item yang dapat membuat responden menebak-nebak jawaban dari respon penilai. Contoh item dengan perilaku personal: Menyampaikan pujian ketika saya dapat mengatasi keluhan pelanggan Contoh item yang belummenggunakan perilaku personal. Menyampaikan pujian kepada karyawan yang mengatasi keluhan pelanggan. 4. Menggunakan berbagai sudut pandang (Multidirectional) Perlu dipertimbangkan bahwa multisouce assessment menggunakan beberapa sudut pandang dalam memberikan penilaian yang lengkap. Beberapa kompetensi dilihat dari sudut pandang penilai yang berbeda sehingga pengembangan item harus mempertimbangkan keterbatasan penilai dalam memberikan jawaban. Seperti pada kompetensi Customer Services Orientation --- Pengembangan budaya pelayanan hanya dapat dinilai oleh atasan manager atau rekan kerja yang bersentuhan dengan langsung dengan pelanggan. Bawahan akan menilai tindakan konkrit yang berhubungan dengan sejauh mana manager memberikan arahan dan contoh untuk mengembangkan budaya pelayanan Contoh item multidirectional: Untuk diri sendiri / atasan / rekan kerja : Menyusun rencana kerja yang berhubungan dengan pengembangan budaya pelayanan Untuk bawahan: Memberikan arahan yang sesuai dengan rencana kerja untuk meningkatkan pelayanan pelanggan Secara keseluruhan proses pembentukan kuesioner penilaian multi sumber dapat dilihat pada bagan seperti pada gambar 3 berikut. Item : Model Kompetensi Definisi Kompetensi Proficiency Level Critical Incicent YANG MULTIDIRECTI ONAL Pernyataan Pilihan Ganda Dimensi Pengukuran Respon ASESI Gambar 3 Proses Pembentukan Kuesioner Penilaian Multi Sumber 8

9 Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang valid dan reliabel, maka instrumen yang digunakan harus diuji tingkat reliabilitas dan validitasnya. Instrumen yang valid berarti bahwa intrumen yang digunakan sudah tepat mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen dikatakan reliabel jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka hasilnya akan sama (Malhotra, 2004). Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel. Untuk mengetahui tingkat reliablitas suatu variabel dapat dilihat nilai Cronbach s Alfa. Variabel dianggap sudah reliabel apabila memiliki nilai Cronbach s Alfa lebih besar 0,6 (Cronbach s Alfa >0,6). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kelayakan item-item dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umunya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Kelompok variabel yang diukur adalah kompetensi Integritas, Customer Satisfaction Orientation, Achievement Orientation, Continous Learning, Adaptability, Business Spirit, Relationship Building, Developing Others, Decision Making, Strategic Thinking dan Team Leadership. Salah satu teknik yang digunakan untuk mengukur validitas adalah dengan factorial validity (Ebel dalam Nazir 1988). Ukuran validitas suatu variabel dapat dilihat dari nilai loading factor. Suatu variabel dianggap sudah valid jika memiliki loading factor lebih besar dari atau sama dengan 0,5 (loading factor 0,5). Tahapan dalam pengujian validitas dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Tahapan uji realibilitas dan validitas Uji reliabilitas dan validitas dapat dilakukan jika jumlah responden (data yang terkumpul) minimal sebanyak 30 (n =30). Pengujian ini dilakukan menggunakan program SPSS version 15. Secara umum tahapan pengujian dengan analisis faktor meliputi (Singgih S & Fandy, 2001) : 1. Menyusun matrik korelasi yaitu menguji tingkat korelasi yang berfungsi untuk menentukan apakah variabel memiliki kesamaan atau tidak. Dalam hal ini yaitu memilih variabel yan layak dimasukkan dalam analisis. Jika sebuah variabel atau lebih berkorelasi rendah terhadap variabel lainnya, maka variabel tersebut akan dikeluarkan dari analisis. Penilaian kelayakan variabel dapat dilihat dari nilai KMO dan Bartlett s test yaitu lebih dari atau sama dengan 0,5 (KMO 0,5). 2. Setelah sejumlah variabel terpilih, dilakukan ekstraksi variabel yaitu menentukan jumlah faktor yang terbentuk. 9

10 3. Rotasi faktor, yaitu melihat apakah faktor yang terbentuk sudah menggambarkan perbedaan diantara faktor-faktor yang ada. Dengan kata lain adalah variabel yang membentuk suatu faktor sudah layak masuk faktor tersebut. Variabel yang layak membentuk suatu faktor yaitu dilihat dari nilai loading factor sama dengan atau lebih dari 0,5 (loading factor 0,5). Hal yang menjadi pertimbangan dilakukannya pengujian reliabilitas dan validitas 2 (dua) kali yaitu karena hasil pengujian pada tahap 1 (pertama), item-item pertanyaan yang menyusun suatu variabel belum secara signifikan dapat membedakan level untuk setiap kompetensi maupun menjelaskan kompetensi yang diukur. Oleh karena itu dari hasil pengujian tahap 1 (pertama), dilakukan perbaikan secara content validity terhadap item-item pertanyaan dan kemudian dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas ulang terhadap item-item yang baru tersebut. Aplikasi untuk penilaian multi sumber menggunakan framework prado. Prado yang berbasis komponen dan event-driven mempunyai banyak keuntungan bagi untuk programmer web. Berikut keuntungan yang didapat programmer dalam membangun aplikasi web berbasis framework Prado: 1. Reusability, menggunakan kembali apa yang sudah kita buat tentu akan menghemat banyak waktu, tenaga, dan uang. Komponen-komponen dalam framework Prado dapat digunakan ulang. Banyak programmer lain yang memberikan kontribusi dalam mengembangkan komponen Prado. 2. Ease of use, komponen-komponen dalam Prado sangat mudah digunakan. Kita juga dapat membuat komponen sendiri dengan menurunkan class yang telah ada sesuai dengan kebutuhan. Kita juga dapat menggunakan apa yang sudah disumbangkan oleh programmer lain. Meskipun komponen tersebut bukan dikembangkan oleh pengembang Prado, namun dengan standar Prado kita dapat dengan mudah menggunakannya. 3. Robustness, Penggunaan Prado akan membebaskan programmer dari kebosanan menulis kode dan membuat kode yang salah. Semua kode ditulis dengan format object, method, dan properti. Hal ini tidak seperti pemrograman PHP yang biasa kita gunakan. Konsep ini lebih menyerupai dengan pemrograman desktop seperti pada Visual Basic atau Delphi. Prado mengambil beberapa konsep dari pemrograman.net dan Delphi. Seperti pada penanganan state, Prado mengambil konsep dari ASP.NET. 4. Performance, Prado menggunakan teknik cache untuk menjamin performance aplikasi. Dengan adanya cache ini maka Prado tidak perlu mem-parser ulang kode XML yang dibuat. Cukup dengan membaca dari kode yang telah diserialize di cache 5. Team Integration, Prado memisahkan business logic dan presentation logic. Pembuatan keduanya dilakukan pada file yang terpisah. Dengan demikian kita dapat memisahkan antara desain tampilan dan fungsi aplikasi dan memberikan tugas pengembangannya pada orang yang berbeda. 10

11 HASIL DAN PEMBAHASAN Aplikasi multi sumber dirancang sesuai dengan pengamatan pengguna aplikasi penilaian multi sumber yang terdiri dari admin dan pegawai yang dalam kaca mata sistem menjadi dua kategori : penilai dan yang dinilai. Kemudahan perancangan dengan menggunakan metode ini memberikan gambaran yang jelas tentang proses penilaian mulai dari persiapan hingga penilaian itu sendiri. Fungsi dari setiap pengguna atau dalam hal metode ini disebut sebagai aktor diinventarisir yaitu : Tahap persiapan : o setting penilaian di dalamnya terdapat upload kuesioner dan konfigurasi nilai atau fit index masing-masing level jabatan o Konfigurasi grup atau struktur organisasi o Administrasi pegawai terkait akses, penempatan dalam struktur, tingkat jabatan hingga atasan untuk dijadikan dasar pembentukan kelompok penilai o Pembentukan kelompok penilai Tahap Penilaian o Penilaian oleh atasan, rekanan dan bawahan sesuai dengan konfigurasi yang dibangun pada tahap persiapan o Monitoring atau pemantauan pelaksanaan penilaian o Pelaporan proses dan hasil penilaian secara simultan baik pada saat penilaian maupun pada saat masa penilaian berakhir Perancangan berorientasi obyek terhadap tugas dan fungsi aktor dapat digambarkan dalam use case pada gambar 5 sebagai berikut Setting Grup Administrasi Pegawai Yang Dinilai Admin Penilaian Kelompok Penilai Laporan Setting Penilaian Penilai Monitoring Komite Asesmen Gambar 5 Used Case Proses Penilaian Multi Sumber 11

12 Langkah pertama yang dilakukan adalah import data personalia karyawan beserta posisi dan atasannya. Atasan diperlukan untuk membentuk kelompok penilai dengan konsep : Atasan = Atasan Rekan Kerja = Karyawan dengan Atasan yang sama dengannya Bawahan = Karyawan dimana atasannya adalah dirinya (dirinya sebagai atasan) Proses import data ini melibatkan sekitar 4300 data karyawan sebagai calon penilai dan dinilai (saling menilai). Selanjutnya proses penilaian dilakukan dengan langkah sesuai dengan bagan pada gambar 6. Proses persiapan dimulai dengan pembentukan kelompok penilai. atau oleh sistem Gambar 6 Alur Proses Administrasi Penilaian Multi Sumber Proses penilaian dikondisikan sebagai sesuatu yang finite atau dalam kurun waktu terbatas. Aplikasi akan membuka fase penilaian dan menutup secara otomatis fase tersebut bila telah sampai pada waktu yang ditentukan. Setelah fase penilaian ditutup, maka tidak akan ada karyawan lagi yang dapat login ke dalam aplikasi sebagai penilai. Hasil penilaian tetap dapat diperoleh karena mempertimbangkan pengaruh ratarata. Dengan menggunakan aplikasi multi sumber pola seperti ini, penilaian mudah, cepat dan disimpan per kompetensi (multi halaman). Meski penilaian belum selesai namun data hasil penilaian dapat diretrieve secara progresif. Artinya penilaian dapat diselesaikan separuh dan dilanjutkan di lain waktu tanpa harus mengulang dari awal. 12

13 Semakin mudah penilaian menyebabkan tingkat partisipasi penilai menjadi tinggi hingga mencapai 90% pada minggu pertama. KESIMPULAN DAN SARAN Penilaian multisumber dipilih untuk memperbesar obyektivitas penilaian dalam mencapai tingkat fair tertinggi. Penilaian multi sumber juga dapat membagi beban penilai yang biasanya dilakukan oleh atasan atau bagian asesmen SDM dan penyeimbang nilai yang diberikan dari satu penilai. Penilaian multi sumber sebaiknya dilakukan setelah dapat disusun direktori kompetensi agar arahan dalam menyusun kuisioner dan evaluasi hasil lebih jelas. Penilaian multi sumber tidak mungkin dilakukan tanpa menggunakan bantuan teknologi informasi bila telah melibatkan jumlah karyawan yang besar (di atas 50 karyawan). Penggunaan teknologi informasi juga mempermudah proses, mempercepat, terarah dengan bukti proses melalui monitor secara on line dan meningkatkan akurasi hasil penilaian. Penilaian multi sumber biasanya digunakan untuk melengkapi matriks penilaian, dimana penilaian multi sumber melalui kompetensi melengkapi penilaian kinerja yang dilakukan melalui pencapaian target. Proses penilaian setidaknya melibatkan bagian personalia, administrator IT dan komite appraisal. Aplikasi penilaian multi sumber ini dilengkapi dengan hasil berupa laporan individu dan rekap. Aplikasi penilaian multi sumber dibangun di atas platform yang mendukung fleksibilitas proses dan jangkauan penilaian. Evaluasi hasil penilaian di peroleh beberapa kemajuan proses dan hasil penilaian SDM dengan menggunakan teknik penilaian multi sumber sebagai berikut : 1. Hasil penilaian dinilai lebih obyektif 2. Proses penilaian dapat dilakukan dgn cepat 3. Tingkat partisipasi penilai sangat tinggi, karena penilai tidak lagi sungkan menilai karena khawatir tidak obyektif. 4. Harmonisasi antar karyawan dapat dijaga karena masing2 mengetahui bahwa proses penilaian hampir mustahil untuk dikotori dengan rasa sentimen atau pilih kasih 5. Jumlah kasus sangat minim, sehingga pekerja komite appraisal menjadi lebih terarah dan evaluasi dapat dilakukan dengan kualitas tinggi. 6. Monitor kinerja dan hasil penilaian dapat dilakukan secara berkesinambungan 7. Hasil penilaian dapat diperoleh dalam bentuk detail 8. Pemeringkatan hasil penilaian dapat dilakukan dgn lebih baik mengingat kasus yang terjadi sangat minim. Hal ini menjawab semua masalah dan ternyata lebih jauh memberikan inovasai serta tujuan yang lebih tinggi yang sebelumnya tidak pernah dipikirkan sebelum implementasi teknologi ini dilakukan. 13

14 Dalam menerapkan penilaian multi sumber melalui aplikasi ini tidak perlu dikhawatirkan terhambat budaya kerja yang tidak mendukung. Kekurangan aplikasi penilaian ini belum dicoba untuk dua semester penilaian. Peluang untuk menggunakan metode penilaian ini sebagai penilaian standar perusahaan sangat baik, aplikasi memungkinkan untuk di kembangkan dari sisi konten. Dengan penambahan konten akan memperkaya aplikasi dan membuat arahan penilaian obyektif semakin lebih jelas. DAFTAR PUSTAKA Aiken, Lewis R. and Groth-Marnat, Gary Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi. Edisi keduabelas. PT Indeks, Jakarta. Anastasi, Anne & Urbina, Susana Psychological Testing (Seventh Edition). Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, New Jersey Ajzen, I The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes. Basri, A. F. M., & Rivai, V Performance Appraisal. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Cohen, Ronald Jay. Swerdlik, Mark E Psychological Testing and Assessment : An Introduction to Tests and Measurement. Sixth Edition. McGraw-Hill International. Dewitz, Sandra Donaldson System Analysis and Design and the Transition to Objects, The McGraw-Hill Companies, Inc. Singapore Gea, Antonius Atosokhi. Wulandari, Antonina Panca Yuni. Babari, Yohanes Character Building II : Relasi dengan Sesama cetakan ketiga. PT Gramedia, Jakarta. Graham R, A Theory of Perception. Research Paper. co.nz/ paper1.htm Gregory, Robert J Psychological Testing : History, Principles, and Applications, 4 th edition, Pearson Education Group, Inc. United States of America. Hill, G. (2000). Ten ways to get kids excited about running. The Journal of Physical Education, Recreation, & Dance, 71(4), Jackson, Susan E. Schuller, Randall S Managing Human Resources. Through Strategic Partnerships. Thompson Business & Professional Publishing Pressman, Roger S Software Engineering : A Practitioner s Approach. Third Edition. McGraw-Hill International Edition, Singapore. Schein, Edgar H Seri Manajemen No. 80 : Psikologi Organisasi terbitan ketiga. PT Pustaka Binaman Pressindo. Shaughnessy, John J. Zechmeister, Eugene B. Zechmeister, Jeanne S Research Methods in Psychology. Fifth Edition. McGraw-Hill Inc. Singapore. Shirley Fletcher The Art of Training and Development : Competence - Based Assesment Techniques : Teknik Penilaian Berbasis Kompetensi. PT Buana Ilmu Populer 14

15 Syafei, Buyung Ahmad, PhD Kompeten dan Kompetensi. deroe.files.wordpress. com/2007/10/kompetensi.doc,. Whitten, Jeffrey L. Bentley, Lonnie D. and Dittman, Kevin C System Analysis and Design Methods. Sixth Edition. McGraw-Hill, Inc. Wilson,D Metarepresentation in linguistic communication. in Sperber,D. (ed.) Metarepresentations: A multidisciplinary perspective. Oxford: Oxford University Press. 15

Subsistem Manajemen Tenaga Kerja

Subsistem Manajemen Tenaga Kerja Subsistem Manajemen Tenaga Kerja Merupakan subsistem yang antara lain berhubungan dengan pengembangan SDM dalam hal ketrampilan dan pengetahuan, melalui pelatihan-pelatihan atau pendidikan. Pertemuan ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen yang berkaitan dengan pengelolaan kegiatan pemberdayaan sumber daya manusia disebut manajemen sumber daya manusia. Pada umumnya,

Lebih terperinci

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE Gita Indah Marthasari* 1, Nur Hayatin 2 1,2 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Gita Indah Marthasari e-mail:

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN E-LEARNING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE DI SMP NEGERI 8 BANDUNG

PEMBANGUNAN E-LEARNING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE DI SMP NEGERI 8 BANDUNG PEMBANGUNAN E-LEARNING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE DI SMP NEGERI 8 BANDUNG Eko Budi Setiawan 1), Moch. Vama Yusman 2) 1), 2) Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur 112-114

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X Silvia Rostianingsih 1, Arlinah Imam Raharjo 2, & Basuki Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Siwalankerto

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN : Orientasi kuliah : Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan, gambaran umum perkuliahan, dan rencana pembelajaran matakuliah psikologi eksperimen. Media & buku sumber 1 1.1 Mahasiswa memahami tujuan, arah,

Lebih terperinci

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK Suhatati Tjandra Teknik Informatika dan Komputer Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email: tati@stts.edu ABSTRAK Semakin berkembangnya dunia industrialisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. aplikasi sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan. Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan ini antara lain sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. aplikasi sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan. Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan ini antara lain sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun suatu sistem informasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI KELILING INDONESIA BERBASIS ANDROID

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI KELILING INDONESIA BERBASIS ANDROID ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI KELILING INDONESIA BERBASIS ANDROID Reinard Kanedy Binus University, Jl. Kebun Jeruk Raya no. 27, telp 021-53696969, reinardkanedy@hotmail.com Timotius Victory Binus University,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (MJ 205) PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (MJ 205) PROGRAM STUDI MANAJEMEN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (MJ 205) PROGRAM STUDI MANAJEMEN Kode dan nama mata kuliah Jumlah perte 1 1. Mahasiswa memahami silabus, kontrak rja dan membuat lompok 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda dalam mencapai setiap misi dan tujuannya. Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota organisasi

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor 2 2016 PEMBANGUNAN ONLINE ANALYTICAL PROCESSING YANG TERINTEGRASI DENGAN SISTEM INFORMASI HARGA BAHAN POKOK KOTA YOGYAKARTA C. Hutomo Suryolaksono 1, Paulina

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Lebih terperinci

Aplikasi Penilaian Softskill Mahasiswa (Studi Kasus : Universitas Widyatama Bandung)

Aplikasi Penilaian Softskill Mahasiswa (Studi Kasus : Universitas Widyatama Bandung) Aplikasi Penilaian Softskill Mahasiswa (Studi Kasus : Universitas Widyatama Bandung) Sri Lestari 1, Tri Apriani 2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama Bandung Jl. Cikutra

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA PENERAPAN ISO 9001 : 2000 DI DINAS PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SIDOARJO

ANALISA KINERJA PENERAPAN ISO 9001 : 2000 DI DINAS PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SIDOARJO ANALISA KINERJA PENERAPAN ISO 9001 : 2000 DI DINAS PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SIDOARJO 1 Iswadi Pribadi, 2 Christiono Utomo 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi 2 Dosen Magister

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses organisasi yang dimulai dari perencanaan, rekrutmen dan seleksi, orientasi, pelatihan dan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan laporan Tugas Akhir yang menjelaskan secara garis besar mengenai pembahasan yang dilakukan. Bagian pendahuluan akan terdiri dari : 1. Penjelasan mengenai

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Pelatihan Sebagai Salah Satu Fungsi MSDM Menurut Simora (2004), manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan

Lebih terperinci

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah melakukan perubahan management baru yang terus mengembangkan

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan Penempatan School of Communication Pegawai & Business Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan Materi Kuliah Fakultas Komunikasi dan Bisnis 1. Pengantar Pengembangan SDM 2. Prinsip dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) Rangga Sanjaya Fakultas Teknik, Universitas BSI Jalan Sekolah Internasional No. 1-6, Bandung 40282, Indonesia

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester

Lebih terperinci

ASESMEN KERJA TIM BERBASIS WEB DENGAN ONLINE TEAMKIT

ASESMEN KERJA TIM BERBASIS WEB DENGAN ONLINE TEAMKIT bidang TEKNIK ASESMEN KERJA TIM BERBASIS WEB DENGAN ONLINE TEAMKIT Fariska Zakhralativa Ruskanda Program Studi Teknik Informatika Universitas Widyatama Dunia pendidikan saat ini hampir selalu memberi kesempatan

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Software Process(2) Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak 1. Linear Sequential Model 1. Waterfall Model 2. V Model 3. RAD Model 2. Prototyping Model 3. Evolutionary Model 1. Incremental Model

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI Nugroho Sihraharja Handoko Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen, Binus University, Jl. K.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PADA APLIKASI IT HELP DESK BERBASIS WEB DI PT. PANEN LESTARI INTERNUSA (SOGO)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PADA APLIKASI IT HELP DESK BERBASIS WEB DI PT. PANEN LESTARI INTERNUSA (SOGO) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PADA APLIKASI IT HELP DESK BERBASIS WEB DI PT. PANEN LESTARI INTERNUSA (SOGO) Marsha Hafiamsa Wasisto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu.

BAB III LANDASAN TEORI. melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Neuschel (1976), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bina Nusantara. Responden yang dijadikan target penelitian adalah mahasiswa

BAB III METODOLOGI. Bina Nusantara. Responden yang dijadikan target penelitian adalah mahasiswa 20 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada minggu pertama bulan Juni 2006 di Universitas Bina Nusantara. Responden yang dijadikan target penelitian adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data dalam berbagai

Lebih terperinci

SILABUS MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (MJ 205) PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SILABUS MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (MJ 205) PROGRAM STUDI MANAJEMEN SILABUS MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (MJ 205) PROGRAM STUDI MANAJEMEN MJ 205 Manajemen Sumberdaya Manusia : S-1, 3 sks, semester 3. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah Program S-1 Manajemen. Setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berdirinya sebuah organisasi di dasarkan oleh visi atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Dilakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan agar kinerja

Lebih terperinci

Model Kompetensi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi perilaku seseorang yang sesuai dengan visi, misi & strategi organisasi.

Model Kompetensi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi perilaku seseorang yang sesuai dengan visi, misi & strategi organisasi. Model Kompetensi Model Kompetensi adalah powerful tool untuk mengidentifikasi knowledge, skills, and personal attributes yang dibutuhkan untuk menjalankan institusi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi sepeda motor Y di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama PT. A. Pada tahun 2000 perusahaan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pelatihan Berbasis Web

Perancangan Sistem Pelatihan Berbasis Web Perancangan Sistem Berbasis Web Iyan Andriana Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Bandung, Indonesia Andrianache@gmail.com Widi Fauzi Asari Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Bandung,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini piranti lunak semakin luas penggunaannya, baik untuk sistem yang sederhana maupun untuk sistem yang kompleks. Piranti lunak diharapkan menghasilkan luaran

Lebih terperinci

APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE?

APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE? PENILAIAN KINERJA APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing Execution A thing

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISIS PERFORMANCE APPRAISAL KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE 360 DERAJAT (Studi Kasus: PT. SANG HYANG SERI KR III, MALANG) PERFORMANCE APPRAISAL ANALYSIS OF EMPLOYEE USING A 360 DEGREE METHOD (Case Study:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerapkan teknologi tepat guna, namun dalam mengembangkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerapkan teknologi tepat guna, namun dalam mengembangkan sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu melakukan inovasi untuk bertahan. Salah satunya dengan menerapkan teknologi

Lebih terperinci

Program Sarjana Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. Seleksi dan Penempatan

Program Sarjana Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. Seleksi dan Penempatan 1 Program Sarjana Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Seleksi dan Penempatan » Pengertian Seleksi» Tahapan dan Prinsip Seleksi» Proses Seleksi» Tes dalam Seleksi Karyawan 2 1. Noe, R.A., Hollenbeck,

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASIONAL

MANAJEMEN OPERASIONAL MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL

PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL Wulan Ayu & Ilham Perdana JURNAL ABSTRAK Saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN Nurfatwa Andriani Y Dosen Jurusan Teknik Industri. Universitas Teknologi Sulawesi Email: Nurfatwaandriani@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PO SUMBER ALAM

PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PO SUMBER ALAM 1 PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PO SUMBER ALAM Gigih Budi Pramuktiarto Email: gigihpramuktiarto@yahoo.co.id Esti Margiyanti Utami, S.E.,

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Materi Kuliah : Manajemen Proyek Semester Genap E.N. Tamatjita 1 Pendahuluan INTI : Ilmu perencanaan sebuah Proyek Sistem Informasi SASARAN : Mahasiswa memahami

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB Andri Pradipta 1), Meliana Christianti J. 2) 1,2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK Dalam menjalani karirnya individu akan terus mengalami pertambahan usia sampai memasuki fase pensiun.

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KEUANGAN ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KEUANGAN ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KEUANGAN ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI Nurtriana Hidayati 1, Soiful Hadi 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas TeknologiInformasi dan Komunikasi,

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK MONITORING PROYEK STUDI KASUS PT. SMOOETS TEKNOLOGI OUTSOURCING BANDUNG

PERANGKAT LUNAK MONITORING PROYEK STUDI KASUS PT. SMOOETS TEKNOLOGI OUTSOURCING BANDUNG PERANGKAT LUNAK MONITORING PROYEK STUDI KASUS PT. SMOOETS TEKNOLOGI OUTSOURCING BANDUNG Charel Samuel M, S.T.,M.Kom 1, Bobby Bhakti Rinaldy 2 1 Teknik Informatika, Manajemen Informatika, Politeknik Komputer

Lebih terperinci

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) Diah Restu Wulandari diahrestuwulandari@yahoo.co.id Abstrak Diah

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG Putri Hapsari 1, Purwatiningtyas 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA STUDI KASUS: PERUSAHAAN DISTRIBUTOR SEPEDA MOTOR

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA STUDI KASUS: PERUSAHAAN DISTRIBUTOR SEPEDA MOTOR PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA STUDI KASUS: PERUSAHAAN DISTRIBUTOR SEPEDA MOTOR Fandi Halim 1, Gunawan 2, Linda 3 1,2,3 Program Studi S-1 Sistem Informasi, STMIK Mikroskil Jl. Thamrin

Lebih terperinci

PSIKOMETRI. Pengantar Psikometri MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 01

PSIKOMETRI. Pengantar Psikometri MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 01 MODUL PERKULIAHAN PSIKOMETRI Pengantar Psikometri Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 01 B41616BA Mutiara Pertiwi, M.Psi Abstract Modul ini berisi tentang pengantar

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN UML (Studi Kasus: SMP N 1 Jambi)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN UML (Studi Kasus: SMP N 1 Jambi) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN UML (Studi Kasus: SMP N 1 Jambi) Lola Yorita Astri, ST, M.S.I Program Studi Sistem Komputer, STIKOM Dinamika Bangsa Jambi astri0206@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

Penerapan Analisis Kebutuhan Metode Use Case pada Metode Pengembangan Terstruktur

Penerapan Analisis Kebutuhan Metode Use Case pada Metode Pengembangan Terstruktur Penerapan Analisis Kebutuhan Metode Use Case pada Metode Pengembangan Terstruktur Nyimas Artina STMIK MDP Palembang Email: nyimas@stmik-mdp.net Abstrak: Salah satu faktor terbesar dalam keberhasilan pengembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena BAB 3 METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP 1 MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP INFORMASI Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. Latar belakang (1) 2 The Standish Group research shows a staggering 31.1% of projects

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Azwar (2007; 59) menjelaskan, setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada fenomena

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilaksanakan pada Bab 5, maka diperoleh kesimpulan : 1. Pada pengolahan data awal, diperoleh total nilai untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini membuktikan dugaan hipotesis pertama dapat diterima

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG BIMBINGAN OLINE TUGAS AKHIR (BIOTA) BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG BIMBINGAN OLINE TUGAS AKHIR (BIOTA) BERBASIS ANDROID 1 PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG BIMBINGAN OLINE TUGAS AKHIR (BIOTA) BERBASIS ANDROID Kadek Yudhimas Septyadi Putra 1, Herry Sujaini 2, Tursina 3. Program Studi Informatika Universitas Tanjungpura 1,2,3.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI AKADEMIK DI STIKI MALANG BERDASARKAN KERANGKA KERJA RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI AKADEMIK DI STIKI MALANG BERDASARKAN KERANGKA KERJA RAPID APPLICATION DEVELOPMENT PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI AKADEMIK DI STIKI MALANG BERDASARKAN KERANGKA KERJA RAPID APPLICATION DEVELOPMENT Ahmad Rianto 1) 1) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Dewan Sport dan Musik merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan alat-alat perlengkapan olah raga dan alat-alat musik. Toko Dewan Sport dan Musik

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : Ilmu Komputer PROGRAM STUDI : Sistem Informasi

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : Ilmu Komputer PROGRAM STUDI : Sistem Informasi UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : Ilmu Komputer PROGRAM STUDI : Sistem Informasi RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester Pengantar Manajemen dan Bisnis Otorisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan utama bagi. perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya dalam dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan utama bagi. perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya dalam dunia bisnis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan utama bagi perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya dalam dunia bisnis. Dalam perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 StudiLiteratur Studi literatur dilakukan untuk teori-teori yang berkaitan dengan metode probit, ketertarikan pelajar dan media sosial. 1.2 Hipotesis Penelitian Adapun hipotesis

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS WEB PADA SUB-SISTEM FARMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK PRADO

APLIKASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS WEB PADA SUB-SISTEM FARMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK PRADO APLIKASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS WEB PADA SUB-SISTEM FARMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK PRADO Eko Handoyo, Agung Budi Prasetijo, Fuad Noor Syamhariyanto Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 2 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pengembangan Perangkat Lunak Bagian 1 Sumber Perangkat Lunak Aplikasi. Mengorganisir Proyek Pengembangan

Lebih terperinci

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI ANTRIAN MENGGUNAKAN Biskitz CMS

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI ANTRIAN MENGGUNAKAN Biskitz CMS ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI ANTRIAN MENGGUNAKAN Biskitz CMS Rizky Tahara Shita 1, Gandung Triyono 2 1,2 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur 1 rizky.tahara@gmail.com, 2 gandung.triyono@budiluhur.ac.id

Lebih terperinci

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Desain Sistem "Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian yang dilakukan di perusahaan Anugerah Jaya Abadi dilakukan untuk membuat suatu rancangan sistem produksi yang terintegrasi dengan tujuan meningkatkan

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL REENGINEERING SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (Studi Kasus Telkom Maintenance Service Centre Jawa Timur) Rumaesya Fudhola (Mahasiswi Jurusan Sistem

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap PT. WA cabang Bandung mengenai analisis laporan keuangan dalam menentukan critical area/critical problem tahap

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA Nur Aini Rachmawati, Iwan Vanany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 23 4. METODE PENELITIAN 4.1. Responden Penelitian 4.1.1. Karakteristik Responden Dalam penelitian ini yang akan menjadi responden adalah karyawan sales dan marketing pada perusahaan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi SMK Negeri 1 Jiwan

Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi SMK Negeri 1 Jiwan Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi SMK Negeri 1 Jiwan Ridho Pamungkas Sistem Informasi Universitas PGRI Madiun Madiun, Indonesia E-mail: ridho.pamungkas@unipma.ac.id Abstract Perkembangan

Lebih terperinci

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI Veronika Dewi Puspitayani dan Aris Tjahyanto Program Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010 Tujuan Perkuliahan PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Oleh : Sarwosri, S.Kom, M.T. Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. Memberikan gambaran tentang perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak. Memberikan

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING DISTRIBUSI BANTUAN BENCANA ALAM BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FIRST-FIT

SISTEM MONITORING DISTRIBUSI BANTUAN BENCANA ALAM BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FIRST-FIT Jurnal Teknik Komputer Unikom Komputika Volume 3, No. 2-2014 SISTEM MONITORING DISTRIBUSI BANTUAN BENCANA ALAM BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FIRST-FIT Sri Nurhayati 1, Ryan Zulmi 2 1,2 Jurusan

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh: 1. Dr. Sampurno, MBA, Apt. 2. M. Rifqi Rokhman, M.Sc., Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2016

Lebih terperinci

Psikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas

Psikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas Psikometri Modul ke: Aplikasi uji Reliabilitas dan Fakultas Psikologi Validitas Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Perhitungan Manual Uji Reliabilitas 2 Kruder-Richardson (K-R 20) =

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,

Lebih terperinci

PENGARUH PROSES REKRUITMEN, PROSES SELEKSI DAN KOMPETENSI KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AGENCY

PENGARUH PROSES REKRUITMEN, PROSES SELEKSI DAN KOMPETENSI KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AGENCY 1 PENGARUH PROSES REKRUITMEN, PROSES SELEKSI DAN KOMPETENSI KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AGENCY PADA PERUSAHAAN ZURICH CABANG PURWOREJO Muhammad Nur Kholid Email: nurman.nm62@gmail.com Ridwan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MAHASISWA TERPADU DI STIKI MALANG BERDASARKAN KERANGKA KERJA RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MAHASISWA TERPADU DI STIKI MALANG BERDASARKAN KERANGKA KERJA RAPID APPLICATION DEVELOPMENT PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MAHASISWA TERPADU DI STIKI MALANG BERDASARKAN KERANGKA KERJA RAPID APPLICATION DEVELOPMENT Eka Widya Sari 1) 1) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Informatika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Subjek Penelitian Sesuai dengan tema yang melekat, maka subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah para guru guru Sekolah Dasar Holy Angels. Pada dasarnya

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI PEWARNAAN RUMAH UNTUK MENUNJANG PROMOSI PADA PERUSAHAAN CAT

APLIKASI SIMULASI PEWARNAAN RUMAH UNTUK MENUNJANG PROMOSI PADA PERUSAHAAN CAT APLIKASI SIMULASI PEWARNAAN RUMAH UNTUK MENUNJANG PROMOSI PADA PERUSAHAAN CAT Agustinus Noertjahyana 1, Sugeng Wahyudi 2,Silvia Rostianingsih 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, FakultasTeknologi Industri,

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG Eko Yuliawan STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 eko_yuliawan@mikroskil.ac.id

Lebih terperinci

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1,

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1, ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 221 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala

Lebih terperinci

APLIKASI E-VISUAL AID SEKOLAH MINGGU BERBASIS ANDROID

APLIKASI E-VISUAL AID SEKOLAH MINGGU BERBASIS ANDROID Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 APLIKASI E-VISUAL AID SEKOLAH MINGGU BERBASIS ANDROID Alicia Sinsuw 1), Jimmy Robot 2), Julita Mamangkey 3), Stanley Karouw 4) 1,2,3 Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uji kompetensi adalah proses penilaian baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum pada

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan rangkaian proses yang terkait secara sistematik Setiap tahap merupakan bagian yang menentukan tahapan berikutnya

Lebih terperinci

Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja

Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja MAKALAH Ditulis untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Manajemen Kinerja dan Kompensasi Oleh Maulya Septiani (125030200111113) Robertus Jovian (125030200111123)

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Minggu 2

Manajemen Proyek Minggu 2 Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling

Lebih terperinci

MANAJEMEN TRAINING PENYUSUNAN KURIKULUM TRAINING. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

MANAJEMEN TRAINING PENYUSUNAN KURIKULUM TRAINING. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA. MANAJEMEN TRAINING PENYUSUNAN Modul ke: 05 KURIKULUM TRAINING Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum : 1.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai perancangan model kompetensi ini yang sudah disinggung di bab sebelumnya, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu sekilas mengenai model

Lebih terperinci