Bab 2 LANDASAN TEORI. with the common purpose of achieving an objective. Yang dapat diartikan bahwa sistem

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2 LANDASAN TEORI. with the common purpose of achieving an objective. Yang dapat diartikan bahwa sistem"

Transkripsi

1 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan umum dengan menerima masukan dan memproduksi keluaran dalam proses transformasi yang terorganisir. Menurut McLeod (2001, p9), System is a group of elements that are integrated with the common purpose of achieving an objective. Yang dapat diartikan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan yang terdiri dari sejumlah sumber daya (manusia, material, mesin, uang, informasi) yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen. Menurut Romney (2006, p4), System is a set of two or more interrelated components that interact to achieve a goal. Yang diartikan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Menurut Herlambang (2005, p116), Sistem dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunya tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

2 13 Dengan demikian dapat disimpukan bahwa sistem adalah suatu kumpulan yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. 2.2 Pengertian Informasi Menurut McLeod (2001, p12), Information is a processed data or meaningful data. Yang berarti bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Menurut O Brien (2005, p27) berpendapat bahwa, Information as data that have been converted into a meaningful and useless context for specific end user. Yang berarti bahwa informasi adalah data yang sudah diubah mejadi suatu bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi pemakai akhir. Menurut Romney (2006, p5), Information is data that have been organized and processed to provide meaning to a user. Yang berarti bahwa informasi adalah data yang telah diorganisasikan dan diproses agar lebih berarti bagi penggunannya. Menurut Loudon (2003), Informasi adalah data yang telah diolah dan menghasilkan suatu bentuk yang berguna bagi manusia. Sedangkan menurut Haag, Cummings, dan McCubbrey (2005), informasi adalah data sederhana yang memiliki arti khusus dalam konteks yang spesifik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang telah diproses sedemikian rupa agar dapat memiliki arti bagi penggunanya.

3 Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Niswonger (2000), Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi para pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan. Dengan dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, prosedur, dan alat yang menyediakan informasi keuangan dalam bentuk laporan untuk memudahkan pengelolaan perusahaan. 2.4 Pengertian Sistem Informasi Menurut O Brien (2006), Information system can be any organized combination of people, hardware, software, communication networks, and data resources that stores and retrieves, transforms, and disseminates information in an organization Yang dapat diartikan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan-jaringan komunikasi dan sumber penghasil data yag disimpan dan diperbaharui, diubah dan disebarkan dalam organisasi. Menurut Whitten et.al. (2001), Sistem informasi adalah suatu penataan dari orangorang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan memberikan output berupa informasi yang dibutuhkan untuk mendukung organisasi. Menurut Loudon (2003), Sistem informasi adalah suatu komponen yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

4 15 menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, control, analisis dan visualisasi dalam organisasi. Menurut Hall yang diterjemahkan oleh penerbit salemba empat (2001, p7), Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi orang dan sumber daya yang saling berhubungan, dirancang sedemikian rupa untuk mengelola data menjadi informasi yang berguna untuk mencapai sasaran perusahaan. 2.5 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama (2006, p6), The accounting information system is a system that collect, records, stores, and processes data to produce information for decision makers. Yang berarti bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi untuk pembuat keputusan. Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), Accounting information system is a system that collect, records, store, and processes data to produce information for decision makers. Yang berarti bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan. Menurut Wilkinson, Cerullo, Vasant and Bernard (2000, p7), Accounting information system is a unified structure within an entity, such as a business firm, that

5 16 employs physical resources and other components to transform economic data into accounting, information, with the purpose of satisfying the information needs of a variety of users. Yang dapat berarti sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan struktur di dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis, yang memperkerjakan sumber daya fisik dan komponen-komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi ke dalam informasi akuntansi. Komponen Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney (2006, p6-7), terdapat 6 (enam) komponen dalam sistem informasi akuntansi, yaitu : 1. Orang yang mengoperasikan sistem 2. Prosedur dan langkah langkah, baik secara manual maupun otomatis, termasuk pengumpulan, pemprosesan dan penyimpanan data mengenai kegiatan perusahaan. 3. Data mengenai organisasi dan proses bisnisnya 4. Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data organisasi 5. Sarana teknologi informasi, termasuk komputer, perangkat tambahan, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, serta megirim data dan informasi. 6. Pengendalian internal dan security measures yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi. Menurut Gelinase et al. (2005, p9-12), komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari :

6 17 1. Technology Kemampuan kita untuk merencanakan dan mengatur operasi bisnis bergantung kepada pengetahuan kita tentang keberadaan teknologi. Dukungan teknologi informasi sudah sangat tinggi, sehingga prosedur operasional tradisional yang dulu dilaksanakan secara manual, kini sudah berubah menjadi otomatisasi. 2. Database Untuk menganalisa dan mempersiapkan informasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen, dan untuk mengaudit laporan financial perusahaan, seorang akuntan harus bisa mengakses dan menggunakan data dari database perusahaan, baik database public maupun private. 3. Reporting Dalam menyusun laporan berdasarkan sistem informasi, seorang akuntan harus mengetahui output atau hasil yang ingin dicapai. 4. Controls Dalam menyusun sistem pengendalian internal, harus dipertimbangkan tingkat kompleksitas sistem informasi dan perkembangan teknologi. Seorang akuntan harus bisa mengendalikan kondisi saat ini maupun konsisi yang akan datang. 5. Business Operation Setiap perusahaan melakukan berbagai aktivitas operasional, seperti perekrutan karyawan, pembelian barang, persediaan dan penerimaan kas dari pelanggan. Input sistem informasi akuntansi disiapkan oleh bagian operasional dan outputnya digunakan untuk mengatur kegiatan operasional. 6. Events Processing

7 18 Proses kegiatan atau transaksi yang dilakukan perusahaan biasanya berupa penjualan, produksi ( bila kegiatan industri), dan pembelian. 7. Management Decision Making Informasi yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan dasar atas criteria atau pengetahuan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pihak manajemen. 8. System Development and Operation Sistem informasi yang memproses kegiatan bisnis dan memberikan informasi bagi manajemen untuk membuat keputusan harus dirancang, diimplementasikan dan dioperasikan secara efektif. 9. Communication Untuk mempresentasikan hasil kerja secara efektif, akuntan harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik secara lisan maupun tulisan. 10. Accounting and Auditing Principles Untuk menyusun dan mengoperasikan sistem informasi akuntansi, seorang akuntan harus mengetahui prosedur-prosedur akuntansi dan memahami audit terhadap sistem informasi. Menurut Jones dan Rama (2006, p6-7), kegunaan sistem informasi akuntansi ada 5 (lima), yaitu: 1. Production External Report (Memproduksi Laporan Eksternal) Bisnis menggunakan sistem informasi akuntansi untuk memproduksi laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan dari investor, kreditor, penagih pajak dan agen-agen lain yang berkaitan.

8 19 2. Support Routine Activities (Mendukung Aktivitas Rutin) Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin selama siklus operasi perusahaan. 3. Decision Support (Mendukung Keputusan) Informasi yang dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan rutin pada semua tingkatan dari organisasi. 4. Planning and Contol (Perencanaan dan Pengendalian) Sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian yang baik. Informasi memperhatikan anggaran dan biaya standard yang disimpan untuk membandingkan gambaran anggaran dengan jumlah yang sebenarnya. 5. Implementing Internal Control (Implementasi Pengendalian Internal) Pengendalian internal meliputi kebijaksanaan, prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi asset perusahaan dari kerugiaan atau penggelapan, dan untuk memelihara data financial yang akurat. Hal ini memungkin dibangunnya pengendalian di dalam sebuah sistem informasi akuntansi untuk membantu mencapai tujuan tersebut. McLeod menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi melaksanakan 4 (empat) tugas dasar pengolahan data, antara lain pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data dan penyiapan dokumen. 1. Pengumpulan data Sistem pengolahan data dan mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan. 2. Manipulasi data

9 20 Operasi manipulasi data meliputi : a. Pengklasifikasian. Elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode. b. Penyortiran. Catatan-catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain. c. Perhitungan. Operasi aritmatika dan logika dilaksanakan pada elemenelemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan. d. Pengikhtisaran. Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis menjadi bentuk total, subtotal, rata-rata dan seterusnya. 3. Penyimpanan data Data disimpan pada media penyimpanan sekunder dan file dapat diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu database. 4. Penyiapan data Sistem informasi akuntansi memberikan hasil akhir untuk perorangan dan organisasi baik di dalam dan di luar perusahaan, hasil akhir tersebut dipicu dalam 2 (dua) cara, yaitu : a. Oleh suatu tindakan. Hasil akhir dihasilkan jika sesuatu terjadi. b. Oleh jadwal waktu. Hasil akhir dihasilkan pada suatu saat tertentu. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Sedangkan karakteristik Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut McLeod (2001), yaitu :

10 21 1. Melaksanakan tugas yang diperlukan Berdasarkan undang-undang perusahaan diharuskan memelihara catatan kegiatannya. Manjemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian. 2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar Peraturan dan praktik yang diterima perusahaan menentukan cara pelaksanaan pengelohan data. 3. Menangani data yang rinci 4. Berfokus pada historis Data yang dikumpulkan oleh sistem informasi akuntansi umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau. 5. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menghasilkan output informasi bagi manajer perusahaan seperti laporan laba atau rugi. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain: Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

11 22 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem berbasis komputer yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain untuk mengumpulkan dan mentransformasikan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan mejadi informasi yang berguna bagi pihak internal maupun eksternal. 2.6 Analisis Sistem Menurut Whitten (2004, p38-39), System analysis is the study of a business problem domain to recommend improvement and specify the business requirement and priorities for the solution. Yang berarti bahwa analisis sistem adalah suatu pembelajaran mengenai problem domain untuk merekomendasikan peningkatan dan menspesifikasi kebutuhan bisnis serta memprioritaskan kebutuhan bisnis serta memprioritaskan solusi. Menurut O Brien (2005, p348), System analysis is an indepth study of end user information needs that produces functional requirements that are used as the basic for the design of a new information system, Yang berarti bahwa sistem analisis merupakan studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional (functional requirement) yang digunakan sebagai dasar untuk desain sistem informasi baru Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Oriented pada Object (OOAD) Menurut Mathiassen et al. (2000, p4 ), Metode yang menggunakan objek dan kelas kelas sebagai konsep kunci dan membangun 4 prinsip umum untuk analisis dan design yaitu : model konteks sistem, penekanan arsitektur dengan mempertimbangkan

12 23 actions, menggunakan kembali pola yang menggambarkan ide ide design dengan baik dan membentuk metode untuk setiap situasi pengembangan Rich Picture Menurut Mathiassen (2000, p26), Rich Picture adalah gambaran informal yang mempresentasikan illustrator tentang sebuah situasi. Pengembangan sistem dapat menggunakan rich picture untuk menyatakan pandangan berbeda terhadap situasi sebagai dasar untuk diskusi sistematis. Rich picture juga dapat digunakan sebagai alat yang berguna untuk memfasilitasi komunikasi yang baik antara pengguna dalam sistem. Rich picture difokuskan pada aspek-aspek penting dari sistem tersebut, yang ditentukan sendiri oleh pengembang sistem dengan mengunjungi perusahaan untuk melihat bagaimana perusahaan beroperasi, berbicara dengan banyak orang untuk mengetahui apa yang harus terjadi atau seharusnya terjadi, dan mungkin melakukan beberapa wawancara formal. Rich picture harus : a. Berisi banyak informasi dan terbuka pada interpolasi b. Menyajikan proses dan struktur secara koheren dan cara yang well-balanced c. Menggambarkan paling sedikit satu area problematic d. Berpoin apa ada beberapa sistem terkomputerisasi yang relevan e. Kaya tetapi tidak chaotic f. Menerangkan aspek kunci dari suatu situasi dengan cara mempromosikan pemahaman pada banyak tingkatan

13 24 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rich picture adalah gambaran dari aspek-aspek penting yang dapat membantu pengguna sistem untuk memahami sistem yang sedang dikembangkan Object Menurut McLeod (2001), Object adalah suatu entitas fisik atau kejadian yang dijelaskan dalam bentuk data dan prosesnya. Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen, dan Stage (2000), Object is an entity with identity, state, and behavior. Yang berarti setiap object tidak digambarkan secara sendiri-sendiri, melainkan istilah kelas digunakan untuk menggambarkan kumpulan objek. Menurut Britton dan Doake (2000), Object adalah paket perangkat lunak yang didalamnya terdapat data dan metode yang digunakan untuk memanipulasi data tersebut. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa object merupakan suatu entitas yang memiliki identity, state, dan behavior Object Oriented Menurut Britton dan Doake (2000), Object oriented merupakan suatu sistem pendekatan untuk mengembangkan software yang didasarkan atas data item, attribute, dan operasi yang mendefinisikannya.

14 25 Menurut Mathiassen (2000), keuntungan dari object oriented adalah : 1. Merupakan konsep yang sesuai untuk menjelaskan model fenomena dalam sebuah kantor ataupun sistem komputerisasi yang dibuat dengan mengggunakan bahasa sehari-hari (natural language). 2. Memberikan informasi yang jelas tentang konteks dari sistem 3. Mengurangi biaya perawatan (maintenance). Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa object oriented merupakan suatu sistem untuk mengembangkan perangkat lunak yang didasarkan atas data item, atribut, dan operasi Object Oriented Analysis (OOA) Menurut Larman (2005), Object oriented analysis adalah suatu analisis yang menekankan pada penemuan dan penjabaran object-object atau konsep-konsep di dalam problem domain. Menurut Whitten et.al. (2001), Object oriented analysis adalah teknik pembuatan model yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam suatu rancangan yang dinamakan objek. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa object oriented analysis adalah suatu cara untuk menganalisis objek dalam menentukan model dalam problem domain Object Oriented Design (OOD) Menurut Larman (2005), Object oriented design lebih menekankan pada logika perangkat lunak (software) yang diimplementasikan melalui bahasa pemrograman.

15 26 Menurut Whitten et.al. (2001), Object oriented design adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk menspesifikasikan solusi perangkat lunak, hubungan antara object, atribut, dan metode yang dimiliki. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa object oriented design adalah aktivitas yang dilakukan untuk membuat solusi dari hubungan antara objek, atribut, dan metode yang dimiliki oleh sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu Object Oriented Analysis and Design (OOAD) Menurut Whitten et.al. (2001), Object oriented analysis and design adalah sekumpulan alat dan teknik untuk mengembangkan sistem yang akan menggunakan objek teknologi dalam membangun sistem dan perangkat lunaknya (softwarenya). Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen, dan Stage (2000), Object oriented analysis and design (OOAD) terbagi dalam 4 (empat) aktivitas utama, yaitu problem domain analysis, application-domain analysis, architectural design, dan component design. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa object oriented analysis and design adalah sekumpulan alat dan teknik untuk mengembangkan sistem dengan menggunakan objek teknologi Class Menurut Mathiassen (2000), Class merupakan kegiatan pertama dalam analysis problem domain. Ada beberapa tugas utama dalam kegiatan ini, yaitu : abstraksi

16 27 fenomena dari problem domain dalam objek dan kegiatan; klasifikasi objek dan event; pemilihan kelas-kelas dan event-event yang akan dipelihara informasinya oleh sistem. Pemilihan kelas-kelas tersebut bertujuan untuk mendefinisikan dan membatasi problem domain. Sementara pemilihan kumpulan event yang dialami atau dilakukan oleh satu atau lebih objek bertujuan untuk membedakan tiap-tiap kelas dalam problem domain. Kegiatan kelas akan menghasilkan event table. Dimensi horizontal dari event table berisi kelas-kelas yang terpilih, sementara dimensi vertikal berisi kegiatankegiatan terpilih dan tanda cek digunakan untuk mengindikasikan objek-objek dari kelas yang berhubungan dalam kegiatan tertentu. Untuk lebih jelasnya, event table dapat dilihat pada table 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 Contoh Event Table Class Event Customer Assisstant Apprentice Appointment Plan Reserved V V V V Cancelled V V V Treated V V Employed V V Resigned V V Graduated V Agreed V V V

17 Structure Menurut Mathiassen (2000), kegiatan kedua dalam analisis problem domain ini bertujuan untuk mencari hubungan sruktural yang abstrak dan umum antara kelaskelas dan mencari hubungan yang konkrit dan spesifik antara objek-objek dalam problem-domain. Terdapat 2 (dua) jenis stuktur antar kelas yaitu generalisasi dan penggolongan. Generalisasi adalah hubungan antara dua atau lebih kelas yang lebih khusus (sub kelas) dengan sebuah kelas yang lebih umum (super kelas). Dimana hubungan spesialisasi tersebut dinyatakan dengan rumus is-a. Penggolongan adalah kumpulan kelas yang saling berhubungan yang membantu memperoleh dan menyediakan ringkasan problem-domain. Sebagai contoh : penggolongan mobil berisi semua kelas yang berhubungan dengan jelas kelas dan komponen-komponennya. Terdapat dua jenis hubungan antar objek yaitu : agregasi dan asosiasi. Agregasi adalah hubungan sejumlah objek inferior yang merupakan bagian (the parts) dari sebuah objek superior yang merupakan dasar (the whole) bagi beberapa objek inferior tersebut dimana hubungan antara sejumlah objek yang memiliki arti dimana objek-objek yang saling berhubungan tersebut tidak merupakan bagian dari objek yang lainnya. Hasil dari kegiatan struktur ini adalah class diagram. Class diagram menghasilkan ringkasan model problem-domain yang jelas dengan menggambarkan semua struktur hubungan static antar kelas dan objek yang ada dalam model dari sistem yang berubah-ubah.

18 Behaviour Menurut Mathiassen (2000), Kegiatan behaviour adalah kegiatan terakhir dalam analisa problem-domain yang bertujuan uuntuk memodelkan apa yang telah terjadi (perilaku dinamis) dalam problem-domain system sepanjang waktu. Tugas utama dalam kegiatan ini adalah : menggambarkan pola perilaku (behaviour pattern) dan attribute dari setiap kelas. Hasil dari statechart diagram yang dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini : Gambar 2.1 Contoh Statechart Diagram Perilaku dari suatu objek ditentukan oleh urutan kegiatan-kegiatan (penelusuran kegiatan) yang harus dilewati oleh objek tertentu tersebut sepanjang waktu. Sebagai contoh : kelas pelanggan harus melalui event race : account opened amount deposited amount withdrawen amount deposited account closed sepanjang hidupnya.

19 30 Tiga jenis notasi untuk behavioural pattern yaitu sequence dimana event muncul satu per satu secara berurutan; selection dimana terjadi pemilihan satu event dari sekumpulan event yang muncul; iteration dimana sebuah event muncul sebanyak nol atau beberapa kali Application Domain Analysis Mengacu pada mathiassen (2000), Application domain adalah organisasi yang mengatur, memonitor, atau mengendalikan problem domain. Analisis application domain menfokuskan pada bagaimana target sistem akan digunakan dengan menentukan kebutuhan function dan antarmuka sistem. Untuk lebih jelasnya kegiatankegiatan yang dilakukan dalam Application Domain Analysis dapat dilihat pada table 2.2 berikut ini. Table 2.2 Kegiatan Application Domain Analysis Kegiatan Isi Konsep Usage Bagaimana sistem berinteraksi Use case dan actor dengan orang lain dalam konteks. Function Bagaimana kemampuan sistem dalam memproses informasi. Function Interface Kebutuhan antarmuka dari sistem Interface, user interface, target. dan sistem interface

20 Usage Menurut Mathiassen (2000), Kegiatan usage merupakan kegiatan pertama dalam analisis application domain yang bertujuan untuk menentukan bagaimana actor-actor yang merupakan pengguna atau sistem lain berinteraksi dengan sistem yang dituju. Interaksi antar actor dengan sistem tersebut dinyatakan dalam use case. Use case dapat dimulai oleh actor atau oleh sistem target. Hasil dari analisis kegiatan usage ini adalah deskripsi lengkap dari semua use case dan actor yang ada yang digambarkan dalam table actor atau use case diagram. Dennis dan Wixom (2003) mengungkapkan use case diagram adalah diagram yang mengggambarkan fungsi dari sebuah sistem dan berbagai macam pengguna yang akan berinteraksi dengan sistem. Cara untuk mengidentifikasi actor adalah dengan mengetahui alasan actor menggunakan sistem. Masing-masing actor memiliki alasasan yang berbeda untuk menggunakan sistem. Cara lainnya yaitu dengan melihat peran dari actor seperti yang dinyatakan oleh use case dimana actor tersebut terlibat. Masing-masing actor memiliki peran yang berbeda-beda. Setiap actor akan berkorespondensi dengan kelas dalam problem domain yang berbeda karena mereka memiliki pola behavioural objek yang berbeda-beda. Actor dapat digambarkan dalam spesifikasi actor tersebut. Tujuan merupakan peran dari actor dalam sistem target. Sementara karakteristik menggambarkan aspek-aspek yang penting dari actor. Use case dapat digambarkan dengan menggunakan spesifikasi use case, dimana use case dijelaskan secara singkat namun jelas dan dapat disertai dengan keterangan objek

21 32 sistem yang terlibat dan function dari use case tersebut atau dengan diagram statechart karena use case adalah sebuah fenomena yang dinamik. Menurut Bennet (2003), Cara untuk mendokumentasikan use case adalah mengggunakan template yang terdiri dari beberapa bagian yaitu nama dari use case, precondition (hal yang harus benar sebelum use case berlangsung), past-condition (hal yang harus benar setelah use case berlangsung), purpose (hal yang ingin dicapai oleh use case), description (ringkasan dari dokumentasi use case), normal course (kegiatan yang harus dilakukan oleh actor sepanjang transaksi atau fungsi tertentu), dan alternative course (kegiatan yang harus dilakukan actor pada saat terjadi kesalahan). Bennet juga mengungkapkan use case diagram mempunyai dua jenis hubungan (relationship) yaitu : extend dan include. Hubungan extend digunakan ketika ingin menunjukkan bahwa use case menyediakan fungsi tambahan yang mungkin digunakan oleh use case lain. Sedangkan hubungan include digunakan oleh ketika terjadi urutan behaviour yang sering kali digunakan oleh sejumlah use case dan ingin dihindari pengkopian deskripsi yang sama ke setiap use case yang akan menggunakan perilaku tersebut Sequence Diagram Menurut Bennet (2003), Sequence diagram membentu seorang analis kebutuhan mengidentifikasikan rincian dari kegiatan yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi dari sebuah use case. Tidak ada suatu sequence diagram yang benar untuk use case tertentu, melainkan ada sejumlah sequence diagram yang masing-masing diagram tersebut dapat lebih atau kurang memenuhi kebutuhan use case.

22 Function Menurut Mathiassen (2000), kegiatan function memfokuskan pada bagaimana cara sebuah sistem dapat membantu actor dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Function memiliki empat tipe yang berbeda yaitu : 1. Update, function ini disebabkan oleh event problem-domain dan menghasilkan perubahan dalam state atau keadaan dari model tersebut. 2. Signal, function ini disebabkan oleh perubahan keadaan atau state dari model yang dapat menghasilkan reaksi pada konteks. Reaksi ini dapat berupa tampilan bagi actor dalam application domain, atau intervensi langsung dalam problem domain. 3. Read, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam pekerjaan actor dan mengakibatkan sistem menampilkan bagian yang berhubungan dengan informasi dalam model. 4. Compute, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam pekerjaan actor dan berisi perhitunagn yang melibatkan informasi yang disediakan oleh actor atau model, hasil dari function ini adalah tampilan dari hasil komputasi. Tujuan dari kegiatan function adalah untuk menentukan kemampuan sistem memproses informasi. Hasil dari kegiatan ini adalah sebuah daftar fungsi yang merinci fungsi yang kompleks. Daftar fungsi harus lengkap, menyatakan kebutuhan kolektif dari pelanggan dan actor dan harus konsisten dengan use case. Cara untuk mengidentifikasikan function adalah dengan melihat deskripsi problem domain yang dinyatakan dalam class dan event, dan melihat deskripsi

23 34 application domain yang dinyatakan dalam use case. Kelas dapat menyebabkan munculnya function read dan update. Event memungkinkan munculnya kebutuhan terhadap function update. Sementara use case dapat menyebabkan munculnya segala macam tipe function User Interface Menurut Mathiassen (2000), Interface menghubungkan sistem dengan semua actor yang berhubungan dalam konteks. Ada dua jenis interface atau antar muka, yaitu : antar muka pengguna yang menghubungkan pengguna dengan sistem dan antar muka sistem yang menghubungkan sistem dengan sistem yang lainnya. Sebuah user interface yang baik harus dapat beradaptasi dengan pekerjaan dan pemahaman user terhadap sistem. Kualitas antar muka pengguna ditentukan oleh kegunaan atau usability interface tersebut bagi pengguna. Usability bergantung pada siapa yang menggunakan dan situasi pada saat sistem tersebut digunakan. Oleh sebab itu usability bukan sebuah ukuran yang pasti dan objektif. Ada empat jenis pola dialog yang penting dalam menentukan interface pengguna, yaitu : pola menu-selection yang terdiri dari daftar pilihan yang mungkin dalam interface pengguna, pola command-language dimana user memasukkan dan memulai format perintah sendiri, pola direct manipulation dimana user memilih objek dan melaksanakan function atas objek dan melihat hasil dari interaksi mereka tersebut. Kegiatan analisis user interface ini berdasarkan pada hasil dari kegiatan analisis lainnya, yaitu problem domain, kebutuhan functional dan use case. Hasil

24 35 dari kegiatan ini adalah sebuah deskripsi elemen-elemen interface pengguna dan interface sistem yang lengkap, dimana kelengkapan menunjukkan pemenuhan kebutuhan pengguna. Hasil ini harus dilengkapi dengan sebuah diagram navigasi yang menyediakan sebuah ringkasan dari elemen-elemen user interface dan perubahan antar elemen-elemen tersebut Architecture Design Keberhasilan suatu sistem ditentukan oleh kekuatan desain arsitekturalnya. Arsitektur membentuk sistem sesuai dengan fungsi sistem tersebut dan dengan memenuhi kriteria desain tertentu. Arsitektur juga berfungsi sebagai kerangka untuk kegiatan pengembangan yang selanjutnya. Dan sebuah arsitektur yang tidak jelas akan menghasilkan banyak pekerjaan yang sia-sia. Untuk lebih jelasnya, kegiatankegiatan yang dilakukan selama tahap desain arsitektur dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini. Table 2.3 Kegiatan Desain Arsitektur Kegiatan Isi Kondisi Criteria Kondisi dan criteria untuk pendesainan Criterion Component Bagaimana sistem dibentuk menjadi Arsitektur komponen-komponen komponen Proses Bagaimana proses sistem Arsitektur didistribusikan dan dikoordinasi proses

25 Criteria Menurut Mathiassen (2000) dalam menciptakan sebuah desain yang baik diperlukan pertimbangan mengenai kondisi-kondisi dari setiap proyek yang dapat mempengaruhi kegiatan desain, yaitu : 1. Technical, yang terdiri dari pertimbangan : penggunaan hardware, software dan sistem lain yang telah dimiliki dan dikembangkan, pengaruh kemungkinan penggabungan pola-pola umum dan komponen yang telah ada terhadap arsitektur dan kemungkinan pembelian komponen standar. 2. Conceptual, yang terdiri dari pertimbangan : perjanjian kontrak, rencana untuk pengembangan lanjutan, pembagian kerja antara pengembang. 3. Human, yang terdiri dari pertimbangan : keahlian dan pengalaman orang yang terlibat dalam kegiatan pengembangan dengan sistem yang serupa dan dengan platform teknis yang akan didesain. Karena tidak ada cara-cara tertentu atau mudah untuk menghasilkan suatu desain yang baik. Banyak perusahaan menciptakan suatu standar dan prosedur untuk memberikan jaminan terhadap kualitas sistem. Disinilah kegiatan kriteria dapat membantu dengan menetapkan prioritas desain untuk setiap proyek tertentu. Sebuah desain yang baik memiliki tiga ciri-ciri, yaitu : a. Tidak memiliki kelemahan Syarat ini menyebabkan adanya penekanan pada evaluasi dari kualitas berdasarkan review dan eksperimen dan membantu dalam menentukan prioritas dari criteria yang mengatur dalam kegiatan pendesainan. Tabel 2.4

26 37 dibawah ini menjelaskan beberapa kriteria umum yang digunakan dalam kegiatan desain yang berorientasi objek. Table 2.4 Beberapa criteria dalam perancangan Criteria Ukuran dari Usable Kemampuan sistem untuk menyesuaikan diri dengan konteks, organisasi yang berhubungan dengan pekerjaan dan teknis. Secure Ukuran keamanan sistem dalam menghadapi akses yang tidak terotorisasi terhadap data dan fasilitas. Efficient Eksploitasi ekonomis terhadap fasilitas platform teknis. Correct Pemenuhan dari kebutuhan Reliable Pemenuhan ketepatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi. Maintainable Biaya untuk menentukan dan memperbaiki kerusakan. Testable Biaya untuk memastikan bahwa sistem yang dibentuk dapat melaksanakan fungsi yang diinginkan. Fleksible Biaya untuk mengubah sistem yang dibentuk. Comprehensible Usaha yang diperlukan untuk mendapatkan pemahaman terhadap sistem. Reusable Kemungkinan untuk menggunakan bagian sistem pada sistem lain yang berhubungan. Portable Biaya untuk memindahkan sistem ke platform teknis yang berbeda. Interoperable Biaya untuk menggabungkan sistem ke sistem yang lain. b. Menyeimbangkan beberapa kriteria Konflik sering terjadi antar kriteria, oleh sebab itu untuk menentukan kriteria mana yang akan diutamakan dan bagaimana cara untuk menyeimbangkan dengan kriteria-kriteria yang lain bergantung pada situasi sistem tertentu. c. Usable, fleksible, dan comprehensible Kriteria-kriteria ini bersifat universal dan digunakan pada hampir setiap proyek pengembangan sistem.

27 Component Architecture Menurut Mathiassen (2000), Component architecture adalah sebuah struktur sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan. Komponen merupakan kumpulan dari bagian-bagian program yang membentuk suatu kesatuan dan memiliki fungsi yang jelas. Sebuah component architecture yang baik membuat sistem menjadi lebih mudah untuk dipahami, mengorganisasikan pekerjaan desain, menggambarkan stabilitas dari konteks sistem dan mengubah tugas desain menjadi beberapa tugas yang lebih tidak kompleks. Beberapa pola umum dalam desain komponen architecture : 1. layered architecture merupakan bentuk yang paling umum dalam software. Contoh dari pola ini adalah model OSI yang sudah menjadi ISO uuntuk model jaringan. Sebuah layered architecture terdiri dari beberapa komponen yang dibentuk menjadi lapisan-lapisan dimana lapisan yang berada di atas bergantung pada lapisan yang ada dibawahnya. Perubahan yang terjadi pada suatu lapisan akan mempengaruhi lapisan diatasnya. 2. generic architecture Pola ini digunakan untuk merinci sistem dasar yang terdiri dari antar muka, function, dan komponen-komponen model. Dimana komponen model terletak pada lapisan yang paling bawah, diikuti dengan system function dan interface component diatasnya.

28 39 3. client-server architecture Pola ini awalnya dikembangkan untuk mengatasi masalah distribusi sistem di antara beberapa processor yang tersebar secara geografis. Komponen pada arsitektur ini adalah sebuah server dan beberapa client. Tanggung jawab dari server adalah menyediakan database dan resources yang disebarkan kepada client melalui jaringan. Sementara client memiliki tanggung jawab untuk menyediakan antarmuka lokal untuk setiap penggunanya. Berikut tabel 2.5 adalah beberapa jenis distribusi dalam client-server architecture dimana U adalah user interface, F adalah function, dan M adalah model. Tabel 2.5 Client Server Architecture Client Server Architecture U U + F + M Distributed presentation U F + M Local presentation U + F F + M Distributed functionality U + F M Centalized data U + F + M M Distributed Data Process Architecture Menurut Mathiassen (2000), Proses arsitektur adalah struktur dari sistem eksekusi yang terdiri dari proses-proses yang paling tergantung. Untuk mengeksekusi atau menjalankan sebuah sistem yang dibutuhkan processor. Sedangkan external device adalah processor khusus yang tidak dapat menjalankan program. Proses arsitektur harus dapat memastikan bahwa sistem dapat dijalankan secara memuaskan dengan menggunakan processor yang telah tersedia.

29 40 Objek-objek yang terlibat dalam sistem berorientasi objek yang berjalan dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Active objek yang telah diberikan sebuah proses dan aktif selama sistem dijalankan dan komponen program, sebuah modul fisik dari kode program yang pasif selama eksekusi sistem kecuali pada saat dipanggil sebagai bagian dari eksekusi sistem kecuali pada saat dipanggil sebagai bagian dari eksekusi proses tersebut selesai dijalankan. Kegiatan arsitektur proses bermula dari komponen logic yang dihasilkan oleh kegiatan komponen dan bertujuan untuk menentukan stuktur fisik dari sebuah sistem dengan : mendistribusikan komponen-komponen program ke processor yang akan digunakan untuk eksekusi sistem, mengkoordinasikan pembagian sumber daya dengan active objek dan menghasilkan arsitektur yang tidak memiliki hambatan. Sumber daya yang pada umumnya digunakan secara bersama, yaitu : 1. Processor Terjadi apabila dua atau lebih proses yang dieksekusi secara bersamaan pada satu processor. 2. Program component Terjadi bila terdapat dua atau lebih proses yang secara bersamaan memanggil operasi pada komponen. 3. External device Misalnya pada penggunaan printer yang terhubung melalui network.

30 Component Design Tujuan dari kegiatan desain komponen ini adalah untuk menentukan implementasi kebutuhan dalam rangka kerangka arsitektural. Kegiatan desain komponen bermula dari spesifikasi arsitektural dan kebutuhan sistem, sedangkan hasil dari kegiatan ini adalah spesifikasi dari komponen yang saling berhubungan. Berikut table 2.6 ini adalah beberapa kegiatan dari selain desain komponen. Tabel 2.6 Kegiatan Perancangan Komponen Kegiatan Context Konsep Model Bagaimana suatu model Model component and component digambarkan sebagai kelas attribute dalam sebuah sistem Function Bagaimana suatu function Function component component Connecting component diimplementasikan Bagaimana komponenkomponen dihubungkan and operation Component connection and Model Component Menurut Mathiassen (2000), Model analisis problem domain menggambarkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem kemudian diimplementasikan dalam komponen model. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa komponen model adalah bagian dari sistem yang mengimplementasikan model problem domain. Tujuan dari komponen model adalah untuk mengirimkan data sekarang dan historic ke function, interface dan pengguna dan sistem yang lain. Konsep utama dalam desain komponen model adalah struktur.

31 42 Hasil dari kegiatan komponen model adalah revisi dari class diagram dari kegiatan analisis. Kegiatan revisi biasnaya terdiri dari kegiatan menambahkan class, attribute dan struktur baru yang mewakili event Function Component Menurut Mathiassen (2000), Function component adalah bagian dari sistem yang mengimplementasikan kebutuhan fungsional. Tujuan dari function component adalah untuk memberikan akses bagi user interface dan komponen sistem lainnya ke model, oleh karena itu function component adalah penghubung antara model dan usage. Function didesain dan diimplementasikan dengan menggunakan operasi dari kelas sistem. Operasi adalah suatu proses yang dispesifikasikan dalam sebuah kelas dan dijalankan melalui objek dari kelas tersebut. Hasil utama dari kegiatan ini adalah class diagram untuk komponen function dan perpanjangan dari class diagram komponen model. Sub kegiatan ini menghasilkan kumpulan operasi yang dapat mengimplementasikan fungsi sistem seperti yang ditentukan dalam analisis problem domain dan function list. 1. Merancang function sebagai operation 2. Menulusuri pola yang dapat membantu dalam implementasi function sebagai operation 3. Spesifikasi operasi yang kompleks.

32 UML Menurut Larman (2005, p4), UML adalah notasi untuk membuat model sistem dengan menggunakkan konsep object oriented. Menurut Jones dan Rama (2006, p60), The unified modelling language (UML) is a language used for specifying, visualizing constructing and documenting an information system. Yang berarti bahwa UML adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk menspesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan mendokumentasikan sistem informasi. Sedangkan menurut Schatz (2002), UML dibagi menjadi empat bagian, yaitu : 1. Class diagram 2. Use case diagram 3. Activity diagram 4. Implementation diagram Empat aktivitas utama dalam membuat UML class diagram, yaitu : a. Menempatan transaction table yang dibutuhkan pada UML class diagram. b. Menempatkan master table yang dibutuhkan pada UML class diagram. c. Menentukan hubungan yang dibutuhkan antar masing-masing table (transaction and master) d. Menentukan atribute yang dibutuhkan. Menurut Yudi Purnawan (2008), UML merupakan bahasa pemodelan yang digunakan unutk menggambarkan suatu aktivitas. UML dapat digunakan uuntuk memodelkan proses bisnis, tahapan proses pengembangan perangkat lunak, tahapan

33 44 proses dalam berbagai sistem serta untuk memodelkan semua konstruksi yang mempunyai sifat statis dan dinamis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah alat yang digunakan untuk mendesain dokumentasi data dengan menggunakan konsep objek oriented. 2.8 Class Diagram Dikutip dari jurnal akademik, Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok : 1. nama (dan stereotype) 2. Atribut 3. Metode Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut : Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang besangkutan dan anak-anak yang mewarisinya. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja. Hubungan antar Class :

34 45 1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class. 2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian ( terdiri atas ) 3. Pewarisan (Inheritance), yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metode class asalnya dan menambahkan fungsional baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. 4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. 2.9 Use Case Diagram Menurut Mathiassen (2001, p120), Use case adalah suatu pola interaksi antara sistem, actor dan application domain. Menurut Jones dan Rama (2006, p288), Use case adalah rangkaian langkah langkah yang melibatkan interaksi antara actor dan sistem untuk tujuan tertentu Activity Diagram Menurut Whitten (2004, p450), Activity diagram is a diagram that can be used to depict the flow of a business process, the steps of a use case, or the logic of an object behaviour (method). Yang berarti bahwa activity diagram adalah sebuah diagram yang

35 46 dapat digunakan untuk menggambarkan alur proses bisnis, langkah langkah use case atau logika object behaviour. Menurut Jones dan Rama (2006, p60), Activity diagram present plays the role of a map in understanding business processes by showing the sequence of activities in the processes by showing the sequence of activities in the process. Yang berarti bahwa activity diagram memainkan peranan penting sebagai peta dalam memahami prosesproses bisnis dengan menunjukkan aktivitas-ativitas dalam proses Klasifikasi Activity Diagram Overview Activity Diagram Menurut Jones dan Rama (2006, p61), The overview activity diagram presents a high-level view of the business process by documenting the key events, the information flows among these events. Yang berarti bahwa overview activity diagram adalah UML activity diagram yang mempresentasikan gambaran umum pada level tertinggi atas proses bisnis yang mencakup dokumentasi transaksi atau event-event, arus informasi antar event-event tersebut. Jones dan Rama (2006, p65) menyatakan langkah-langkah dalam membuat overview activity diagram sebagai berikut : 1. Baca narasi dan identifikasi event-event pokok 2. Beri tanda atau notasi pada narasi untuk menunjukkan cakupan event dan nama event tersebut

36 47 3. Tampilkan agent yang berpartisipasi dalam proses bisnis dengan menggunakan swimlane diagram 4. Gambar masing-masing event dan tunjukkan urutan-urutannya 5. Gambar dokumen-dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event ke dokumen dan sebaliknya. 6. Gambar tabel (file) yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event ke tabel dan sebaliknya Detailed Activity Diagram Menurut Jones dan Rama (2006, p61), The detailed activity diagram is the similar to a map of a city or town. It provides a more activities associated with one or two more events shown on the overview diagram. Yang berarti bahwa detailed activity diagram menyediakan tampilan rinci atas hubungan aktivitas antar beberapa event dalam overview activity diagram. Jones dan Rama (2006, p80) menyatakan langkah-langkah dalam membuat detailed activity diagram sebagai berikut : 1. Tandai pada narasi untuk menentukan aktivitas-aktivitas 2. Siapkan sebuah workflow table 3. Tentukan diagram-diagram rinci yang diperlukan 4. Untuk tiap diagram rinci, lakukan langkah-langkah berikut : a. Buat swimlane diagram b. Buatlah sebuah segiempat bersudut bulat untuk setiap event c. Gunakan garis penghubung penuh untuk menggambarkan urutan aktivitas

37 48 d. Buatlah simbol dokumen-dokumen yang digunakan aktivitas dalam diagram e. Gunakan garis penghubung putus untuk menghubungkan aktivitas dan dokumen f. Buatlah symbol tabel yang digunakan aktivitas dalam diagram g. Gunakan garis penghubung putus uuntuk menghubungkan aktivitas dan tabel Navigation Diagram Menurut Mathiassen (2000, p344), Navigation diagram adalah suatu statechart diagram yang khusus dan menekankan terhadap keseluruhan perubahan dari user interface. Diagram tersebut menunjukkan keterlibatan dan transisi diantara windows Event Menurut Mathiassen (2001, p51), Event adalah suatu kejadian yang melibatkan satu objek atau lebih. Menurut Bennett (2006, p651), Event is an occurrence that is of significance to the information system and may be included in a state machine. Yang berarti bahwa event adalah sebuah kejadian yang signifikan untuk sistem informasi dan termasuk dalam organisasi. Jones dan Rama (2006, p18), menyatakan langkah-langkah dalam mengidentifikasi event, antara lain : 1. Kenali event pertama dalam proses yang terjadi ketika seseorang atau departemen dalam organisasi tersebut bertanggung jawab atas suatu aktivitas.

38 49 2. Kesampingkan aktivitas aktivitas yang tidak memerlukan partisipasi internal agent. 3. Kenali suatu event baru ketika terjadi perpindahan tanggung jawab dari satu internal agent ke internal agent lainnya. 4. Kenali suatu event baru ketika suatu proses berhenti dan dilanjutkan kemudian oleh internal agent yang sama. 5. Gunakan suatu nama event dan jelaskan dampak atau peranan event tersebut secara umum Database Menurut Sawyer dan Williams (2005), Database adalah kumpulan file-file yang terkait pada sebuah sistem komputer, file komputer dikelompokkan sesuai ciri dan kegunaanya, jadi mereka bisa dicari dengan mudah. Database penting karena pebisnis dan perusahaan dapat melacak dan mengatur pekerjaan mereka. Menurut Britton dan Doake (2003, p266), Database adalah semua data yang dibutuhkan untuk mendukung operasi organisasi yang meliputi aktivitas mengumpulkan, mengorganisasikan, dan merawat secara tersentralisasi Rancangan Formulir Menurut Mulyadi (2001, p3), Formulir adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir dalam perusahaan bermanfaat untuk : Menetapkan tanggungjawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan.

39 50 Untuk merekam data transaksi bisnis perusahaan Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan. Untuk menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain di dalam organisasi yang sama atau keorganisasian lain Rancangan Layar (Interface) Menurut Mathiassen (2001, p151), Interface adalah suatu tampilan yang menyediakan sebuah model dan fungsi dari sistem untuk actor Rancangan Laporan Menurut Mulyadi (2001, p5), Laporan adalah informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi dan berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang Usaha dan Penerimaan Kas Proses Bisnis Menurut jones dan Rama (2003), Proses bisnis adalah urutan aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan untuk memperoleh, memproduksi, menjual barang dan jasa.proses bisnis sebuah perusahaan dapat dilihat melalui siklus transaksi proses bisnis tersebut dan dapat dikelompokkan ke dalam tiga siklus transaksi utama, yaitu : 1. Siklus perolehan atau pembelian yang meliputi proses pembelian barang dan jasa. 2. Siklus konversi yang meliputi proses untuk mengubah sumber daya yang diperoleh menjadi barang dan jasa.

40 51 3. Siklus pendapatan yang meliputi proses penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan. Menurut Jones dan rama (2003), siklus pendapatan dari tiap jenis perusahaan hampir serupa dan terdiri dari beberapa atau seluruh kegiatan berikut ini : 1. Menanggapi pertanyaan pelanggan 2. Mengembangkan perjanjian untuk menyediakan barang dan jasa di masa yang akan datang dengan pelanggan. 3. Menyediakan jasa atau mengirimkan barang ke pelanggan. 4. Mengakui pendapatan atas barang dan jasa yng telah disediakan 5. Mengumpulkan kas 6. Menyetor kas ke bank 7. Menyiapkan laporan Menurut Bodnar dan Hopwood (2004), seluruh kegiatan perusahaan yang berhubungan secara financial dapat dipandang sebagai bagian dari proses bisnis yang sangat beragam. Proses bisnis adalah sekumpulan tugas yang saling berhubungan yang melibatkan data, unit organisasi dan urutan waktu yang logis. Hopwood dan Bodnar juga mengungkapkan bahwa siklus transaksi merupakan alternatif lain untuk memandang kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan. Siklus transaksi secara tradisional dapat dikelompokkan ke dalam empat siklus yang umum yaitu :

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 195 LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 1. The Task. Penjelasan ringkas dari latar belakang dan hubungan dokumen. 1.1 Purpose. Maksud keseluruhan dari proyek pengembangan sistem. 1.2 System Definition.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Gelinas et al. (2005, p.15), Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi yang

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Sistem Informasi Menurut Bodnar dan Hopwood yang diterjemahkan oleh Jusuf dan Tambunan (2000, p4), sistem informasi adalah penggunaan teknologi komputer dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi SI telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Menurut Hall (2008, p7), SI adalah sebuah rangkaian prosedur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Whitten, Bentley dan Dittmann (2004,p.12) sistem informasi adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Whitten, Bentley dan Dittmann (2004,p.12) sistem informasi adalah BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Whitten, Bentley dan Dittmann (2004,p.12) sistem informasi adalah sebuah susunan dari orang, data, proses data, dan teknologi informasi yang

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA 4.1. The Task 4.1.1. Purpose Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung kegiatan dari setiap pengguna

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang 127 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang dimulai dari pendataan bahan yang baru, bahan masuk yang dimulai

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT KEBAYORAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI APLIKASI PENJUALAN JASA DAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Mutu Dalam ISO 9000:2005, kualitas didefinisikan sebagai kumpulan dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah memberikan garis-garis besar tahapan penelitian secara keseluruhan yang disusun secara sistematis sehingga pada pelaksanaannya, penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang

Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang L8 Gambar Window Laporan Fisik Persediaan L9 Gambar Window Laporan Status Persediaan L10 Gambar Window Laporan Management by Exception L11 L12 Descriptions

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Gelinas (2008, p12) Sistem Informasi adalah a manmade system that generally consists of an integrated set of computer-based components and

Lebih terperinci

CLASS DIAGRAM. Jerri Agus W ( ) Gendra Budiarti ( )

CLASS DIAGRAM. Jerri Agus W ( ) Gendra Budiarti ( ) CLASS DIAGRAM Rita Rahmawati (06.04.111.00746) Jerri Agus W (06.04.111.00779) Gendra Budiarti (06.04.111.00818) Pokok Bahasan UML UML Diagram Class Diagram Bagian Class Diagram Class Diagram dengan Constructor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Mulai dari pengaruh terhadap aktivitas sehari-hari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Secara umum, sistem mempunyai definisi yang sama. Pendapat dari O Brien (2005, p8), sistem adalah sekumpulan dari komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Bodnar dan Hopwood (2004), sistem informasi adalah the use of

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Bodnar dan Hopwood (2004), sistem informasi adalah the use of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Bodnar dan Hopwood (2004), sistem informasi adalah the use of computer technology in an organization to provide information to users. A computer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 78 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah produk unit karoseri yang pernah diproduksi oleh PT. Karyatugas Paramitra dari bulan Januari sampai

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 52 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian

Lebih terperinci

Kelebihan Architecture layered: memecahkan layer menjadi bagian yang lebih kecil

Kelebihan Architecture layered: memecahkan layer menjadi bagian yang lebih kecil Kisi- kisi BINUS 2011 1. Jelaskan apa yg anda ketahui tentang Good Design? Desain yang baik memiliki sedikit kelemahan utama Sebuah desain yang baik bertujuan untuk mecapai properti yang bagus dan pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengacu pada berbagai literatur yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengacu pada berbagai literatur yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengacu pada berbagai literatur yaitu buku-buku, jurnal, dan sebagainya. Berikut ini dijabarkan teori yang mendasari penelitian. 2.1.Pengertian

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Graha Prakarsa, ST. MT. Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Memahami arti pengembangan perangkat lunak. Mengetahui aktivitas pengembangan perangkat lunak. Memahami

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem menurut Krismiaji (2010, p1) merupakan rangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan, yang memiliki karakteristik meliputi; komponen,

Lebih terperinci

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN ANALISIS KEBUTUHAN Institut Teknologi Sumatera DEFINISI MODEL ANALISIS Menurut Ian Sommerville(2011) Model Analisis adalah suatu teknik untuk merepresentasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi Dalam melakukan analisis sistem informasi untuk pembuatan sistem penjualan yang menjadi topik skripsi ini, dibutuhkan pemahaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan yang berkembang. Suatu perusahaan yang baru berdiri maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar (2000, p6), sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Teori Umum 2.1.1.1 Sistem A system is a group of two or more interrelated components or subsystems that serve a common purpose. (Hall, 2011 : 5) Menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Sistem informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

Lebih terperinci

Unified Modeling Language

Unified Modeling Language 2011 Unified Modeling Language Metode Perancangan Program Kelompok 10: Andika Nugraha (1401094756) Alfred Mansel (1401095506) Daniel Sidarta (1401096433) Marcell Bonfilio (1401094850) Bina Nusantara University

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap informasi yang dihasilkan berkaitan dengan sumber daya manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap informasi yang dihasilkan berkaitan dengan sumber daya manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan memerlukan sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan operasionalnya yang merupakan penggerak dari perusahaan itu sendiri. Seringkali semakin

Lebih terperinci

UNIFIED MODELING LANGUAGE

UNIFIED MODELING LANGUAGE UNIFIED MODELING LANGUAGE UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Definisi Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) definisi sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kendaraan Bermotor Secara umum pengertian tentang kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan dimana sistem geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006

Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN

Lebih terperinci

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar 261 Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar e) Form Historis BB Bulanan Form ini merupakan form yang menampilkan data bahan baku keluar, tetapi data akan dikelompokkan dalam kurun waktu bulanan. Sehingga dari

Lebih terperinci

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama BAB 4 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian bahan baku PT. Siaga Ratindotama 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Hall (2001, p5) Sistem adalah sekelompok dua atau lebih

BAB II LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Hall (2001, p5) Sistem adalah sekelompok dua atau lebih 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN IKLAN DAN

Lebih terperinci

Kuliah#3 TSK-612 Sistem Embedded Terdistribusi - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto

Kuliah#3 TSK-612 Sistem Embedded Terdistribusi - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto Kuliah#3 TSK-612 Sistem Embedded Terdistribusi - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pokok bahasan di kuliah #2 Metodologi desain sistem: waterflow, v-model,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT. MASTER WOVENINDO

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem informasi di zaman teknologi terjadi begitu pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem informasi di zaman teknologi terjadi begitu pesat dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi di zaman teknologi terjadi begitu pesat dan memiliki dampak yang sangat luas di berbagai bidang bisnis. Menurut penelitian dari Louis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Rama dan Jones (2006. p5), Accounting Information System is a subsystem of a management information

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi. diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi. diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut O`Brein, James A (2003) sistem informasi adalah any organized combination of people, hardware, software, communications networks, and data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Umum Pendidikan Tinggi Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia dijabarkan bahawa Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN Pekbis Jurnal, Vol.1, No.3, November 2009: 140-149 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN Henny Hendari, I Gusti Made Karmawan & Ferdinandus Dosen Fakultas Ilmu Komputer Bina Nusantara,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN TUNAI PADA PT TRISATYA MITRA ABADI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN TUNAI PADA PT TRISATYA MITRA ABADI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Ilmu Komputer Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatan operasionalnya dan membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Gunung Mas Parahyangan merupakan perusahaan dengan skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin tekstil.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001,P2) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatannya sehari-hari seperti melakukan transaksi penjualan, pembelian, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat membuat peran teknologi menjadi hal yang penting bagi proses bisnis di suatu perusahaan. Teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Sistem Informasi Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Sistem Informasi Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Sistem Informasi Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, teknologi informasi sudah tidak asing lagi di dunia bisnis. Perkembangan teknologi informasi dapat menyebabkan juga berkembangnya persaingan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. suatu model pada Problem Domain. 2. Class Faktur Penjualan

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. suatu model pada Problem Domain. 2. Class Faktur Penjualan 199 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 Component Design 4.1.1 Model Component Berikut ini merupakan analisis terhadap classes dan behaioral pattern yang diperoleh pada tahap Problem Domain Analysis

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB

SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB Rivan Junizar 41513120145 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yang mempunyai arti tersendiri, apabila ketiga kata tersebut digabungkan akan membentuk suatu rumusan

Lebih terperinci

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM Diagram class sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi penelitian mempunyai peranan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dengan cara mudah dan teknis. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan teknologi informasi yang handal tidak diragukan lagi dalam. menunjang segala aktivitas dalam perusahaan untuk memenangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan teknologi informasi yang handal tidak diragukan lagi dalam. menunjang segala aktivitas dalam perusahaan untuk memenangkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi (TI) saat ini, peranan teknologi informasi yang handal tidak diragukan lagi dalam menunjang segala aktivitas dalam

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci