Kantilever Sebagai Ekspresi Struktur Pada Fasad Bangunan Rumah Susun Kampung Derwati Bandung

Transkripsi

1 Jurnal Reka Karsa Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Jurusan Teknik Arsitektur Itenas No... Vol... [Agustus2016] Kantilever Sebagai Ekspresi Struktur Pada Fasad Bangunan Rumah Susun Kampung Derwati Bandung NAUFAL RIZQY ARMANSYAH Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional ABSTRAK Kepadatan Penduduk sudah menjadi hal lumrah untuk kota kota besar, ini menjadi suatu masalah karena meningkatnya jumlah penduduk naik pula kebutuhan akan tempat tinggal, kota Bandung menjadi salah satu contoh kota besar yang mempunyai masalah kepadatan penduduk. Akibatnya, permasalahan yang mulai timbul adalah semakin terbatasnya lahan hunian yang tersedia karena tidak dapat mengikuti laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.dalam rangka memenuhi kebutuhan dan permintaan akan hunian di Kota Bandung, dengan keadaan keterbatasan lahan di perkotaan maka solusinya adalah dengan pembangunan perumahan vertikal (Apartemen / Rusun). Adanya pembangunan hunian vertikal tersebut diharapkan mampu menjawab masalah dari kebutuhan akan hunian masyarakat Kota Bandung.Tema yang dipilih dan diterakapkan pada lingkungan Rumah susun ini adalah kantilever sebagai ekspresi struktur pada fasad bangunan. Bertujuan agar tampilan suatu rusun bisa dibuat lebih menarik dengan cara menonjolkan elemen struktur khusus nya kantilever sebagi elemen pada fasad. Kata kunci: Rursun, Hunian Vertikal, Strukutr, Kantilever, Fasad. ABSTRACT Population density has become commonplace for the big cities, this becomes a problem because of the increasing number of population increased the need for housing, the city of Bandung became one of the great examples of cities that have a population density problems. As a result, problems began to arise is increasingly limited land available for housing can t keep pace with rapid population growth.in order to meet the need and demand for housing in the city of Bandung, with limited land in urban state solution is the construction of vertical housing (Apartment / Flat). Their vertical residential construction is expected to answer the question of the need for housing people in Bandung.The theme chosen and implementation the environment are the flat house "as an expression cantilever structure on the facade of the building. Aims for a flat display can be made more interesting by the way accentuate its special structural elements as a cantilevered elements on the facade. Keyword:Flat, VerticalHouse, Structure, Cantilever, Facade. Jurnal Reka Karsa - 1

2 Naufal Rizqy Armansyah 1. PENDAHULUAN Kota Bandung pada dua dekade terakhir memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini menepatkan Jawa Barat masuk pada urutan 5 besar kota terpadat di Indonesia, khusunya kota Bandung yang memiliki perkiraan tingkat kepadatan hunian penduduk mencapai orang per kilometer persegi. Total jumlah penduduk di kota Bandung mencapai Akibatnya, permasalahan yang mulai timbul adalah semakin terbatasnya lahan hunian yang tersedia karena tidak dapat mengikuti laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan permintaan akan hunian di Kota Bandung, dengan keadaan keterbatasan lahan di perkotaan maka solusinya adalah dengan pembangunan perumahan vertikal (Apartemen / Rusun). Adanya pembangunan hunian vertikal tersebut diharapkan mampu menjawab masalah dari kebutuhan akan hunian masyarakat Kota Bandung. 2. LANDASAN TEORI Rusunami merupakan akronim dari Rumah Susun Sederhana Milik. Penambahan kata "sederhana" setelah rusun bisa berakibat negatif, karena pada pikiran masyarakat awam rusun yang ada sudah sangat sederhana. Namun kenyataannya rusunami yang merupakan program perumahan yang digalakkan pemerintah ini, merupakan rusun bertingkat tinggi yaitu rusun dengan jumlah lantai lebih dari 8. Secara fisik, tampilan luarnya mirip dengan apartemen. Kata milik yang ditambahkan di belakangnya berarti pengguna tangan pertama adalah pembeli yang membeli secara langsung dari pengembangnya. Istilah lain yang sering diusung oleh para pengembang untuk rusunami adalah apartemen bersubsidi. Para pengembang umumnya lebih senang menggunakan istilah apartemen daripada rusun karena konotasi negatif yang melekat pada istilah rusun. Sedangkan penambahan kata bersubsidi disebabkan karena pemerintah memberikan subsidi bagi pembeli rusunami. Namun hanya pembeli yang memenuhi syarat saja yang berhak diberi subsidi. Warga masyarakat yang tidak memenuhi syarat tetap dapat membeli rusunami, namun tidak berhak atas subsidi. Rusunami memiliki harga maksimal 144 juta rupiah dengan luas unit minimal 21 meter persegi dan maksimal 36 meter persegi. 2.1 Landasan dan Tujuan Rumah Susun Untuk menunjang dan memperkuat kebijaksanaan pembangunan rumah susun, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.16 Tahun 1985 tentang rumah susun. Undang- undang rumah susun tersebut untuk mengatur dan menegaskan mengenai tujuan, pengelolaan, penghunian, status hukum dan kepemilikan rumah susun. Adapun tujuan pembangunan rumah susun adalah : a.meningkatkan kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama golongan masyarakat berpenghasilan rendah yang menjamin kepastian hukum dalam pemanfaatannya. b.meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah di daerah perkotaan dengan memperhatikan kelestariaan sumber daya alam dan menciptakan lingkungan permukiman yang lengkap, serasi dan seimbang. c.memenuhi kebutuhan untuk kepentingan lainnya yang berguna bagi kehidupan masyarakat. [1] Jurnal Reka Karsa - 2

3 2.2 Tinjauan Proyek Kantilever sebagai Ekspresi Struktur Pada Fasad Bangunan Rusunami Kampung Derwati Gambar 1. Konsep Peta Lokasi Nama Proyek : Rusunami kampung derwati Pemilik : Pemerintah Sumber Dana : Pemerintah Pengguna : Masyarakat Menengah Kebawah Sifat Proyek : Semi Nyata Lokasi : Jalan Inspeksi Derwati (pinggir anak sungai CIkapundung) Luas Site : m 2 Peruntukan : Kawasan Perumahan KDB : 40% KLB : 3,6 4,1 KDH : 50% GSB : min. 10 m Jml LT Maks. : 20 lantai BATAS-BATAS SITE - Utara : Perumahan, Pabrik, Sekolah dan Jalan Derwati - Selatan : Jalan Tol Padaleunyi - Barat : Anak Sungai Cikapundung, Jalan Inspeksi - Timur : Rest Area Km 147 Jurnal Reka Karsa - 3

4 Naufal Rizqy Armansyah 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1 Pengertian Tema Tema yang diajukan pada perancangan Studio Tugas Akhir ini adalah : Katinlever sebagai ekspresi strutkrur pada fasad bangunan. a. Kantilever : - Tembok yg menganjur ke luar sebagai penahan balkon [2] b. Struktur : - Kerangka bangunan, cara sesuatu disusun Alat untuk mewujudkan gaya-gaya ekstern menjadi mekanisme pemikul beban intern untuk menopang dan memperkuat konsep struktural. [2] c. Fasad : Elemen-elemen yang bersama-sama membentuk fasad dapat.bermacam-macam bagian mulai dari permukaan dinding, struktur, pengaturan bukaan, dan ornamentasi. Fasad sebagai elemen yang menunjukkan karakter, fungsi, dan makna bangunan dapat diwujudkan dengan berbagai cara. [3] 3.2 Penerapan Tema Tema kantilever sebagai ekspresi struktur pada fasad bangunan yang diterapakan adalah ekspresi dari sebuah struktur yaitu kantilever bisa menjadi ekspresi yang memperindah fasad dari bangunan. Struktur yang di ekspresikan adalah kantilever yang bukan hanya berfungsi sebagai penguat dari struktur bangunan tapi bisa menjadi estetika dari sebuah bangunan dengan mengolahnya sedemikian rupa yaitu pelatakan yang berbeda dari tiap lantai dan juga pemilihan material. Agar tema struktur lebih terasa pada bangunan dibuat kolom dan balok tidak rata dinding agar ada efek garis horisontal dan vertikal yang memperkuat tema. [4] 3.3 Konsep pada Fasad Kantilever sebagai ekspresi struktur pada fasad bangunan. Kantilever akan menjadi objek utama untuk mengekspresikan struktur pada fasad dengan cara pengolahan yang berbeda pada tiap lantainya, kolom dan balok akan dbuat timbul keluar agar terlihat seperti elemen garis pada bangunan yang dibuat berulang pada tiap bagiannya seperti pada gambar 2. Penempatan katilever yang berbdea pada setiap lantai Elemen garis yang tercipta dari kolom dan balok Gambar 2. konsep fasad Jurnal Reka Karsa - 4

5 Kantilever sebagai Ekspresi Struktur Pada Fasad Bangunan Rusunami Kampung Derwati 3.4 Penerapan Konsep gang pada tiap lantai Konsep gang yang dimaksud adalah teras pada tiap unit yang berada di dalam bangunan konsep ini dibuat agar para penghuni bisa berinteraksi dengan lebih nyaman dan merasa seperti tinggal diperumahan horizontal tujuan lainnya yaitu agar koridor bisa lebih hidup dengan banyaknya penghuni yang berinteraksi seperti pada gambar 3. Koridor pada tower Teras unit di dalam bangunan Gambar 3. konsep gang pada bangunan 4. KONSEP ARSITEKTURAL 4.1 Zoning tapak Penataan massa bangunan pada tapak sangat dipengaruhi oleh bentuk site dan pada setiap pinggir site dibuat penghijauan dan massa bangunan di tempatkan pada area tengah bangunan dan ada juga area komunal pada bagian tengah bangunan seperti pada gambar 4. Area Rusunami Area Komunal Area service Gambar 4. konsep Zoning Tapak Jurnal Reka Karsa - 5

6 Naufal Rizqy Armansyah Massa bangunan berorientasi ke dalam atau ke pusat site yang terdapat pada area komunal. Hal ini bertujuan agar para penghuni rusun bisa melihat kegiatan yang berada pada area komunal seperti pada gambar 5. Area Rusunami Area Komunal Area service Arah orientasi Gambar 5. Konsep Orientasi massa Bangunan Sirkulasi pada site difokuskan pada sirkulasi untuk kendaran ini dilakukan agar kendaraan para penghuni bisa masuk area semi basement yang berada di bawah bangunan utama dan untuk jalan service di buat di belakang bangunan agar tidak mengganggu aktifitas di area depan bangunan seperti pada gambar 6. Area Rusunami Area Komunal Area service Alur kendaraan Gambar 6. Konsep Sirkulasi kendraan 4.2 Konsep Fasad Kantilever sebagai ekspresi struktur pada fasad bangunan. Kantilever akan menjadi objek utama untuk mengekspresikan struktur pada fasad dengan cara penempatan yang berbeda namun sudah dipola dengan membedakan penempatan pada lantai genap dan ganjil pada towe rusun seperti pada gambar 7. Jurnal Reka Karsa - 6

7 Kantilever sebagai Ekspresi Struktur Pada Fasad Bangunan Rusunami Kampung Derwati Permainan katilever terlihat jelas dengan dengan perbedaan balkon antara lantai genap dan ganjil. Gambar 7. Konsep penerapan tema Kolom dan balok di tambah dengan material ekspos terlihat juga pada fasad bangunan ini bertujuan untuk mendukung tema pada bangunan ini kolom balok untuk mempertegas elemen garis sedangkan material ekspos bertujuan untuk lebih mempertegas tema struktur pada bangunan seperti pada gambar 8. Penonjoloan struktur kolom balok dipertegas dengan menggunakan warna hitam. Penggunaan material ekspose agar mempertegas kesan struktur. Dengan menguunakan ekspaden metal Gambar 8. Konsep penerapan tema 4.3 Konsep Struktur Sistem struktur yang digunakan adalah sistem struktur rangka. dengan menerapkan sistem struktur rangka pada bangunan ini dapat menyalurkan beban beban mati, beban hidup, beban gempa, beban angin, dan beban tambahan secara horizontal dan vertikal. Sistem struktur rangka mampu merespon gaya lateral dan vertikal, berupa bentuk linear, bidang, dan ruang. Material Struktur yang digunakan adalah beton, karena beton dapat lebih menahan panas dan merupakan struktur yang kuat, sehingga keamanan pengguna bangunan sangat terjamin seperti pada gambar 9. Jurnal Reka Karsa - 7

8 Naufal Rizqy Armansyah Gambar 9. konsep Isometri Struktur 4.4 Modul Struktur Modul yang digunakan adalah 6m x 4,5m, dimensi modul ini diambil berdasarkan kebutuhan ruang dan pengolahan layout kolom agar menyesuaikan dengan dimensi unit hunian rusun dan parkir kendaraan seperti pada gambar ,5 Gambar 10. konsep Modul struktur 4.5 Konsep Sarana penunjang Terdapat area komunal seperti taman yang berada pada tengah bangunan berfungsi sebagai tempat berkumpulnya warga agar bisa berinteraksi dengan nyaman tanpa gangguan asap kendaraan dari daerah depan bangunan seperti pada gambar 11. Gambar 11. Konsep sarana 1 Jurnal Reka Karsa - 8

9 Kantilever sebagai Ekspresi Struktur Pada Fasad Bangunan Rusunami Kampung Derwati Terdapat kolam pada area komunal bertujuan agar udara pada area komunal lebih dingin dan lebih memperindah area tersebut seperti pada gambar 12. Gambar 12. Konsep sarana 2 Detail denah dan layout kamar type 36 pada rusunami kampung derwati terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, ruang tamu, teras dan balkon seperti pada gambar 13. Gambar 13. Konsep unit 4.6 Perspektif Beberapa gambar perspektif dari bangunan Rusunami Kampung Derwati. Gambar 14. Perspektif interior unit Jurnal Reka Karsa - 9

10 Naufal Rizqy Armansyah Gambar 15. Perspektif interior unit Gambar 16. Perspektif man eye view 1 Gambar 17. Perspektif bird eye view 1. Jurnal Reka Karsa - 10

11 Kantilever sebagai Ekspresi Struktur Pada Fasad Bangunan Rusunami Kampung Derwati 5. simpulan Rumah Susun Kampung derwati dapat menjadi solusi dari permasalahan permukiman penduduk dan pertumbuhan masyarakat Kota Bandung yang sangat pesat. Meningkatkan kualitas hidup dan tingkat kesejahteraan penghuni rumah susun, karena rumah susun kampung derwati sudah didesain dan direncanakan dengan baik dan nyaman. DAFTAR PUSTAKA [1] Undang- Undang Republik Indonesia; No.16 Tentang Rumah Susun; Jakarta; 31 Desember [2] Macdonald J, Angus;Structure and Architecture;Second Edition; Jakarta; Erlangga; ;2002. [3] Sahril, Syam; Ekspos Struktur pada Fasad Bangunan; Universitas Indonesia; 2008; Depok. [4] Wilson, Forrest; Structure the Essence of Architecture; New York; Van Nostrand Reinhold Company; Jurnal Reka Karsa - 11