BAB III PEMBAHASAN. memengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa
|
|
- Suryadi Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Siagian (2002) kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenangi. Tohardi (2002) Mengemukakan, kepemimpinan adalah proses memengaruhi kegiatan individu dan kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan (Dubrin, 2000). Proses memberi inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang diharapkan (Sunarto, 2005). Menurut Hasibuan (2006) menjelaskan bahwa Pimpinan adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinanya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. Dari defenisi tersebut di atas dapat diambil implikasi sebagai berikut : 1. Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam hal ini bawahan atau pengikut, tanpa bawahan semua kualitas kepemimpinan menjadi tidak relevan. 2. Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang antara pimpinan dan anggota kelompok. Dalam hal ini, pemimpinan mempunyai wewenang dalam mengarahkan pekerjaan untuk tercapainya tujuan.
2 3. Pimpinan harus mampu mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar perilaku mereka sesuai dengan perilaku mereka sesuai dengan perilaku yang diinginkan oleh pimpinan. Tujuan ini baru dapat direalisasikan bila terdapat kerjasama diantara pimpinan dengan bawahannya. Kerjasama tersebut dibutuhkan karena terbatasnya kekuatan fisik, mental dan waktu. Seorang pimpinan harus mempunyai keinginan ntuk memimpin dan menetapkan standar prestasi yang lebih besar bagi dirinya sendiri. Kepemimpinan yang baik menggerakkan orang pada satu arah yang benar-benar merupakan minat jangka panjang mereka, bukan menyuruh orang pergi ke jurang. Tidak menyia-nyiakan sumber daya mereka yang langka dan tidak membangun sisi gelap keberadaan mereka sebagai manusia. 3.2 Peran Pimpinan Dalam Hasibuan (2007), Mintzberg mengemukakan bahwa ada 3 (tiga) peran pimpinan, yaitu : a. Peran Antarpersonal Semua pimpinan diharuskan melakukan tugas-tugas terkait seremonial seperti mengadakan seminar yang mengundang gubernur, pejabat-pejabat negara ataupun dosen-dosen dari negara tetangga misalnya Malaysia dan bersifat simbolis seperti Dekan bersama dengan Rektor menghadiri pengukuhan waktu wisuda mahasiswa. Peran ini mencakup pencarian pegawai (perekrutan), melatih pegawai setelah diterima bekerja (pelatihan), dan memberikan motivasi seperti fasilitas yang mendukung kinerjanya dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja (pemberian motivasi), dan pendisiplian pegawai agar lebih bertanggungjawab
3 dalam tugas. Peran ketiga dalam pengelompokan antarpersonal ini adalah peran penghubung. Mintzberg mendeskripsikan aktivitas ini sebagai hubungan dengan individu luar yang memberikan informasi kepada pimpinan tersebut. Peran kepemimpinan Dekan di Fakultas Ekonomi sebagai peran antarpersonal terlihat dari Dekan sebagai seorang pimpinan yang melaksanakan kegiatan seremonial seperti mengikuti seminar-seminar yang dihadiri oleh gubernur dan pejabat-pejabat Negara ataupun dosen-dosen dari dalam maupun luar negeri. Dekan juga mempunyai tanggung jawab atas penggajian pegawai dan latihan kerja seperti memberikan kesempatan kepada pegawai unutk mengikuti seminarseminar yang dapat meningkatkan keterampilan kerja. Selain itu, yang merupakan tugasnya yang tidak langsung untuk memotivasi dan meningkatkan semangat kerja pegawai serta harus berusaha menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan kepentingan fakultas. b. Peran Informasional Semua pimpinan sampai tingkat tertentu mengumpulkan informasi dari organisasi/perusahaan dan institusi luar. Biasanya pimpinan mendapat informasi dengan membaca majalah dan berkomunikasi dengan individu lain untuk mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang mungkin direncanakan oleh para pesaing dan sebagainya. Minzberg menyebutkan hal ini sebagai peran pemantau. Para pimpinan juga bertindak sebagai penyalur untuk meneruskan informasi ini kepada pegawainya. Kepala Sub Bagian Akademik selaku Pimpinan di Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mempunyai kontak jaringan yang sangat luas. Sehingga memperoleh informasi-informasi dari banyak sumber.
4 Kepala Sub Bagian melaksanakan peran ini dengan cara memberikan informasi terkini kepada pegawai mengenai pendidikan serta memberikan gambaran dan arahan kepada pegawai mengenai hal-hal yang sebaiknya dilakukan menanggapi informasi tersebut. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pimpinan bagian akademik bertindak sebagai penerus informasi kepada bawahannya dalam rangka perbaikan kinerja fakultas. Informasi tersebut diperoleh Kepala Sub Bagian Akademik dari seminar-seminar, pertemuan dosen baik secara nasional maupun internasional dan pertemuan-pertemuan dengan pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. c. Peran Pengambilan Keputusan Mintzberg mengidentifikasikan empat peran terkait pada pengambilan keputusan. Dalam peran kewirausahaan, para pimpinan memulai dan mengawasi proyek-proyek baru yang akan meningkatkan kinerja di perusahaan mereka. Sebagai penyelesaian masalah, pimpinan melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan berbagai masalah yang tak terduga. Terakhir, peran pimpinan sebagai negosiator, dimana pimpinan mendiskusikan berbagai persoalan dan tawar menawar dengan perusahaan lain demi keuntungan perusahaan sendiri. Kepala Sub Bagian Akademik selaku Pimpinan di Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Sumatera Utara, melakukan peran ini dengan cara mengawasi dan memantau seluruh unit kerja pegawai dan menyelesaikan masalah yang terjadi pada unit (bagian) kerja pada Fakultas. Kepala Sub Bagian Akadmik mengambil berbagai keputusan yang menyangkut aktivitas-aktivitas yang terjadi di lingkungan fakultas. Dalam pengambilan keputusan Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan, harus mempertimbangkan keputusan yang akan
5 diambil secara cermat dan berpikir panjang. Karena setiap keputusan mempunyai dampak dan konsekuensi. 3.3 Gaya Kepemimpinan Pengertian Gaya Kepemimpinan menurut Nawawi (2003) adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pimpinan dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya. Seseorang yang menduduki jabatan pimpinan mempunyai kapasitas untuk membaca situasi yang dihadapinya secara tepat dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan tuntutan situasi yang dihadapinnya meskipun penyesuaian itu hanya bersifat sementara. Menurut Sutarto (dalam Tohardi, 2002), pendekatan perilaku berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditetukan oleh gaya bersikap dan bertidak seorang pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak akan tampak dari : 1. Cara memberi perintah 2. Cara memberikan tugas 3. Cara berkomunikasi 4. Cara membuat keputusan 5. Cara mendorong semangat bawahan 6. Cara memberikan bimbingan 7. Cara menegakkan disiplin 8. Cara mengawasi pekerjaan bawahan 9. Cara meminta laporan dari bawahan 10. Cara memimpin rapat
6 11. Cara menegur kesalahan bawahan. Menurut Dharma (2003) terdapat 4 (empat) gaya kepemimpinan yang terdiri atas: a) Kepemimpinan Instruksi Gaya kepemimpinan yang sifatnya instruktif dinamakan gaya bos karena gaya ini terutama dicirikan oleh komunikasi satu arah. Dengan gaya ini, pemimpin membatasi peranan bawahan dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, dan dimana melakukan pekerjaan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dilakukan pemimpin, bawahan hanya melaksanakan tugas seperti yang telah diinstruksikan pemimpin. Kepala bagian akademik, memberikan arahan-arahan atau instruksiinstruksi kepada pegawai untuk melaksankan tugas. Pimpinan hanya memberikan instruksi kepada pegawainya untuk mengerjakan apa yang diinstruksikannya. Hal ini sudah tepat dalam pengaplikasian kepemimpinan instruksi dimana bawahan hanya mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi atasannya. Jenis kepemimpinan inilah yang cenderung di terapkan di Fakultas Ekonomi. b) Kepemimpinan Konsultasi Gaya kepemimpinan yang sifatnya konsultatif dapat disebut sebagai gaya dokter karena dengan gaya ini pemimpin banyak memberikan arahan dan mengambil hampir semua keputusan. Pemimpin mengambil keputusan dan berusaha menjual gagasan keputusannya kepada bawahannya. Pada saat yang sama pemimpin telah mulai membuka komunikasi dua arah dengan menyimak gagasan bawahan. Sekalipun demikian, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan masih dilakukan pemimpin.
7 Kadang kala, Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan di bagian akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis juga melakukan kepemimpinan konsultasi agar terciptanya suasana yang nyaman antara atasan dan bawahan agar menunjang kinerja yang lebih optimal. Gaya ini menerapkan pemimpin meminta gagasan bawahannya dalam melakukan suatu gagasan. Karena dengan adanya konsultasi akan memberikan kesan yang lebih akrab antara atasan dan bawahan. Namun, pegawai harus tetap menghormati kepala bagian akademik selaku pimpinan di Bagian Akademik. c) Kepemimpinan Partisipasi Gaya kepemimpinan yang bersifat partisipatif dapat dinamakan sebagai gaya konsultan karena pemimpin mengikutsertakan bawahan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dengan menerapkan gaya ini, pemimpin dan bawahannya bertukar pikiran dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Disamping itu, komunikasi dua arah ditingkatkan dan pemimpin lebih banyak mendengarkan dengan aktif. Pemimpin tidak lagi memberikan instruksi yang terinci. Kepala Sub Bagian selaku Pimpinan di Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis, juga melaksanakan kepemimpinan partisipasi dengan cara mengikutsertakan pegawainya dalam pengambilan keputusan. Hal ini terlibat dari keikutsertaan pegawai dalam rapat-rapat seperti yang sering dilakukan dalam membahas aktivitas/masalah yang terjadi untuk perbaikan dan perkembangan fakultas. d) Kepemimpinan Delegasi
8 Gaya kepemimpinan yang sifatnya mendelegasi dapat disebut dengan gaya bebas karena pemimpin dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah bersama-sama hingga tercapai kesepakatan. Selanjutnya, proses pengambilan keputusan di delegasi kepada bawahan. Sekarang bawahanlah yang mengambil keputusan pelaksanaan pekerjaan. Dengan gaya ini pemimpin memberi kesempatan luas bagi bawahan untuk melaksanakan tugasnya. Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kepemimpinan Delegasi tidak terjadi karena pemimpin tipe jenis ini kurang bagus untuk memimpin. Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan tidak melepaskan semua tanggung jawabnya begitu saja kepada bawahan. Karena Kepala Sub Bagian disini masih memberikan arahan-arahan dan memantau perkembangan pekerjaan tersebut sehingga pekerjaan itu dapat terselesaikan dengan baik. Dalam gaya kepemimpinan terpusat pada pekerjaan, pimpinan menentukan tugas para pegawainya mengawasi pelaksanaan tugasnya dengan ketat, menggunakan perangsang agar tercapainya tujuan, serta menggunakan teknik efesiensi untuk menentukan tingkat standar perusahaan. Sementara itu, kepemimpinan yang terpusat pada pegawainya dan membantu memenuhi kebutuhan dengan menciptakan lingkungan pekerjaan yang menyenangkan. Dalam mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya, Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan di bagian akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis dituntut mampu mengkoordinasi segala penyelenggaraan kegiatan dengan sebaik-baiknya. 3.4 Fungsi-fungsi Pimpinan
9 Kemampuan mengambil keputusan merupakan kriteria utama dalam menilai efektivitas kepemimpinan seseorang. Dalam hubungan ini perlu ditekankan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan mengambil keputusan tidak hanya diukur secara kuantitatif, dalam arti jumlah keputusan yang diambil. Menurut Nawawi (2008), terdapat fungsi-fungsi pimpinan sebagai berikut : a. Planning (Perencanaan) Perencanaan berisi perumusan dari tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditetapkan dan sebagai keputusan terhadap apa yang akan dilakukan di kemudian hari. Suatu perencanaan harus menunjukkan pula maksud dan tujuan dari suatu pekerjaan dan bagaimana cara-caranya untuk mencapai tujuan termasuk pula rencana untuk mengadakan pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan pegawai dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Dekan Fakultas Ekonomi melaksanakan fungsi pimpinan sebagai perencana adalah merencanakan langkah-langkah strategis untuk pengembangan kualitas pendidikan dengan cara mengadakan seminar-seminar yang membantu mahasiswa dalam menyelesaikan studi, menambahkan fasilitas-fasilitas untuk mendukung kegiatan belajar mengajar seperti ini Infocus, OHP, dsb, menyediakan dosen-dosen yang berkompeten dibidangnya, mengharumkan nama baik fakultas ekonomi di mata masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri dengan cara menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan memiliki SDM yang baik sehingga orang tertarik berkuliah di fakultas ekonomi, Membuat fakultas ekonomi menjadi salah satu
10 fakultas yang berskala internasional dengan cara menerapkan kurikulum dunia, membina staf dan pegawai guna untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan kerja dan sikap kerja. b. Organizing (Pengorganisasian) Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada rencana. Organisasi sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antar manusia secara efektif sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesien dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta memberikan kondisi lingkungan tertentu untuk pencapaian tujuan. Pengertian ini merujuk kepada proses pengorganisasian, yaitu dengan cara bagaimana pekerjaan diatur dan dialihkan diantara para anggota sehingga tujuan dapat dicapai. Pada Fakultas Ekonomi terdapat struktur organisasi yang dipimpin langsung oleh seorang Dekan dan membawahi Pembantu Dekan I (Bagian Akademik), Pembantu Dekan II (BagianKepegawaian), dan Pembantu Dekan III (Bagian Kemahasiswaan) dan terdapat beberapa Subbag di dalamnya beserta uraian tugas, wewanang dan fungsi. c. Actuating(Kepemimpinan) Setiap perusahaan terdiri dari individu-individu adalah tugas pimpinan untuk mengarahkan dan menggerakkan individu-individu tersebut. Dengan kata lain, seorang pimpinan dalam menggerakkan individu tersebut dengan cara perintah/instruksi sehingga tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai secara efesien dan efektif. Agar suatu perintah efektif dan efisien perlu
11 dilandasi dengan komunikasi yang baik. Meskipun demikian perintah/instruksi tersebut mempunyai kepastian tersebut untuk dilaksanakan, maka perlu adanya kedisiplinan. Karena kedisiplinan adalah suatu alasan mengapa pribadi-pribadi ataupun kelompok mau melaksanakan perintah atasannya dengan sebaik-baiknya. Hal ini berarti tanpa adanya kedisiplinan maka kemungkinan besar perintah tersebut akan terabaikan. Untuk itu, maka setiap pimpinan harus berusaha untuk dapat menciptakan kedisiplinan para pegawai. Kepala Bagian Akademik Fakultas Ekonomi sudah melaksanakan fungsi kepemimpinan yang cukup baik. Kepala Bagian Akademik merupakan seorang pemimpin yang sangat disiplin, tepat waktu, dan memiliki ide-ide kreatif dalam kepemimpinnnya. Karena kedisiplinan dan semangat kerjanya menjadi salah satu motivasi bagi para pegawainya untuk melakukan hal yang sama dengan kepimpinannya. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan perintah yang telah dilaksanakan oleh pegawai untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetakan. Sehingga menghasilkan suatu pekerjaan dengan hasil yang maksimal dan memuaskan. d. Controlling (Pengawasan) Dengan pengawasan yang dimaksudkan adalah usaha untuk dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan dari rencana/instruksi yang telah ditetapkan dan menciptakan kedisiplinan bagi pegawai di dalam suatu perusahaan. Dengan pengawasan diharapkan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dapat diterka sehingga kemungkinan timbulnya kerugian yang besar dapat dihilangkan atau setidak-tidaknya diperkecil. Hal ini berarti
12 bahwa pengawasan yang baik akan dapat lebih diharapkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan akan dapat tercapai dengan cara yang efektif dan efesien. Tanpa adanya pengawasan yang dilakukan kurang baik akan mendorong pegawai di dalam suatu perusahaan untuk melakukan penyimpanganpenyimpangan baik secara sengaja. Sedangkan apabila pengawasan dilakukan dengan baik, maka kemungkinan penyimpangan baik dengan sengaja maupun tidak sengaja akan menipis atau menurun dan terciptanya disiplin yang baik. Cara pelaksanaan pengawasan terdiri dari empat cara, yaitu : 1. Mengawasi langsung ditempat 2. Melalui laporan lisan 3. Melalui tulisan 4. Melalui penjagaan khusus Kepala Sub Bagian Akademik selaku Pimpinan Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universtas Sumatera Utara selalu melakukan pengawasan terhadap bawahannya. Walaupun Kepala Sub Bagian Akademik tidak langsung meninjau ke tempat staf dan pegawai bekerja dan tidak pernah langsung turun tangan untuk meninjau kinerja pegawai. Namun, Kepala Sub Bagian Akademik masih memantau perkembangannya dan selalu memberikan pengawasan-pengawasan. 3.5 Ciri-Ciri Pemimpin Yang Baik Pimpinan yang baik adalah pimpinan yang berdasarkan pancasila dan memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta memimpin masyarakat lingkungannya ke dalam orang-orang yang kesadaran kehidupan masyarakat dan kenegaraannya berdasarkan Pancasila dan UUD Tugas utama bagi seorang
13 pemimpin adalah untuk memimpin orang, memimpin pelaksanaan pekerjaan dan melaksakan sumber-sumber material. Menurut Rivai (2003) untuk melaksanakan tugas itu dengan baik, seorang pimpinan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Memiliki kondisi yang sehat sesuai dengan tugasnya. 2. Berwawasan luas. 3. Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui kepemimpinannya. 4. Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas dari tujuan yang hendak dicapai. 5. Memiliki stamina atau antusias kerja yang besar. 6. Gemar dan cepat mengambil keputusan. 7. Objektif. Dalam artian dapat mengasai emosi dan lebih banyak menggunakan rasio. Seorang pimpinan yang emosional akan kehilangan objektivitas karena sudah tidak menggunakan akal sehatnya lagi. 8. Adil dalam memperlakukan bawahan. 9. Menguasai prinsip-prinsip human relations. 10. Menguasai teknik-teknik berkomunikasi. 11. Dapat dan mampu bertindak sebagai penasehat, guru, dan kepala terhadap bawahannya. 12. Mempunyai gambaran menyeluruh tentang semua aspek kegiatan organisasi. Ciri-ciri Pimpinan yang dimiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah :
14 1. Memiliki Disiplin kerja yang baik dan tepat waktu dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan. 2. Memiliki wibawa dan daya tarik agar mampu membimbing dan memimpin bawahannya. 3. Memiliki kemampuan yang baik sehingga mampu berpikir lebih baik dan rasional dalam menanggulangi masalah yang timbul setiap saat. 4. Memiliki tanggung jawab serta dapat dipercaya untuk memegang rahasia fakultas, serta mempunyai ide-ide yang cemerlang dalam rangka memajukan Fakultas yang dipimpinnya. 5. Mampu bekerja sama dengan bawahannya, dimana pimpinan bertugas menentukan tugas para bawahannya serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan tersebut agar berjalan dengan lancar. 6. Memiliki kesetiaan kepada Fakultas yang dipimpinnya dan juga setia dalam membimbing bawahannya serta mau berusaha untuk mengembangkan fakultas semaksimal mungkin. 3.6 Tugas dan Tanggung Jawab Pimpinan Menurut Sutrisno (2010) adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh pimpinan, antara lain : 1) Initiating (Memulai) Yaitu usaha agar staf dan pegawai memulai kegiatan tertentu. Misalnya mengajukan masalah kepada karyawan dan mengajak anggotanya untuk mulai memikirkan dan jalan keluar pemecahannya. 2) Regulating (Mengatur) Tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan pegawai.
15 3) Informing (Memberitahu) Kegiatan menginformasikan informasi, data, fakta, pendapat kepada bawahannya dan meminta informasi yang diperlukan. 4) Supporting (Mendukung) Usaha untuk menerima gagasan, pendapat, usul dari bawahannnya dan menyempurnakan dengan menambah/mengurangi untuk digunakan dalam rangka penyelesaian tugas bersama. 5) Evaluating (Menilai) Tindakan untuk menguji gagasan yang muncul/cara kerja yang diambil dengan menunjukkan konsekuensinya. 6) Summarizing (Menyimpulkan) Kegiatan untuk mengumpulkan, merumuskan gagasan, pendapat dan usul yang muncul kemudian menyimpulkan sebagai landasan pemikiran lebih lanjut. 7) Encauraging (Mendorong) Bersikap hangat, bersabar dan menerima orang-orang dalam arti berusaha untuk menumbuhkan semangat kepada bawahan dalam melakukan pekerjaan mereka. 8) Expressing Feeling (Menggunakan Perasaan) Tindakan menyatakan perasaan terhadap kerja dan kekompakan para bawahannya dalam mengerjakan perkerjaan mereka seperti rasa puas, senang dan bangga terhadap pekerjaan yang dilakukan pegawainya. 9) Harmonizing (Mendamaikan) Tindakan mempertemukan dan mendamaikan pendapat-pendapat yang berbeda dengan merukunkan pegawai yang bersitegang dengan pegawai lain.
16 10) Comproming (Mengalah) Kemampuan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat sendiri dengan pendapat orang-orang yang dipimpinnya. Menurut Sutrisno (2010), adapun Tanggung Jawab pimpinan adalah : a. Mengatur seluruh kegiatan Fakultas sesuai dengan prosedurnya. b. Menentukan penambahan dan pengurangan Pegawai. c. Menentukan penambahan peralatan/sarana belajar untuk menunjang kegiatan perkuliahaan. d. Memberi penilaian kepada bawahannya. e. Membimbing dan mengarahkan penyusunan rencana kerja tahunan. f. Melakukan evaluasi dan memberikan pengarahan dalam menyusun program kerja tahunan untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan. g. Mengadakan rapat-rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan/pengarahan. h. Mendengarkan keluhan-keluhan pegawai dan memberikan solusi/jalan keluar dari keluhan tersebut. i. Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat, pemerintah, instansi/dinas pemerintah, yayasan, perguruan tinggi lainnya. Dalam menjalankan/melaksanakan tugas dan bertanggung jawabnya sebagai pimpinan suatu perusahaan. Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi telah melaksanakan tugasnya dangan baik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan fakultas yang dilakukannya setiap hari. Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi selalu
17 dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan tepat waktu dalam melesaikannya. Dalam melaksanakan kegiatan fakultas, Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan dapat mengarahkan para bawahannya untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis juga memberikan kebebasan kepada para bawahannya untuk mendiskusikan segala sesuatu yang menyangkut pekerjaan kepadanya. Selain itu, untuk menjaga keharmonisan dalam bekerja pimpinan selalu mengadakan komunikasi yang baik dengan para bawahannya. Kepemimpinan Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis sudah cukup baik. Kerena Gaya kepemimpinan Kepala Sub Bagian Akademik sebagai pimpinan yang baik telah memenuhi syarat seperti ketepatan waktunya dalam melaksanakan sesuatu, mempunyai ide-ide kreatif untuk mengembangkan fakultas dan mempunyai tanggung jawab kepada fakultas. Namun, Sebaiknya Kepala Sub Bagian Akademik harus langsung mendatangi tempat pegawai bekerja agar dapat menilai langsung kinerja pegawai tersebut dan dengan langsung mendatangi tempat pegawai bekerja mungkin pegawai akan lebih termotivasi dan mempunyai semangat kerja yang lebih.
18 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari uraian pada bab-bab terdahulu yang bersumber pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan mempunyai pengaruh yang besar dalam meningkatkan disiplin kerja pegawainya. Hal ini dapat dilihat dari sikap Kepala Sub Bagian Akademik yang selalu tegas dalam memberikan peraturan kedisiplinan dan memberikan sanksi yang tegas terhadap peraturan tersebut. 2. Kepala Sub Bagian Akademik juga mempunyai pribadi tetap waktu dalam kepemimpinannya sehingga dapat memberikan motivasi bagi para pegawai untuk dapat mencontoh kedisiplinan dan keteladannya dalam memimpin. 3. Gaya kepemimpinan Kepala Sub Bagian Akademik yang mampu berpikir lebih baik dan rasional dalam menyelesaikan masalah-masalah dan mempunyai ide-ide yang cemerlang untuk memajukan fakultas dapat memberikan gambaran para pegawai untuk lebih meningkatkan kedisiplinan. Walaupun terdapat hambatan-hambatan dalam mengembangakan disiplin kerja pegawainya. Namun pimpinan selalu berusaha untuk memberikan arahan dan motivasi kepada bawahannya untuk memperhatikan kedisiplinan guna mencapai tujuan yang diharapkan.
19 4.2 Saran Pada akhir penulisan Tugas Akhir ini, penulis ingin memberikan beberapa saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai. Adapun saran-saran penulis, yaitu : 1. Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan harus dapat memantau kinerja pegawai langsung ke tempat pegawai bekerja, memberikan kesejahteraan kepada pegawainya berupa fasilitas-fasilitas yang dapat mendorong semangat kerja pegawai guna tercapainya disiplin kerja yang tinggi. 2. Kepala Sub Bagian Akademik selaku pimpinan harus menempatkan pegawai pada posisi yang sesuai dengan keahliannya agar motivasi untuk bekeja dapat terus meningkat. 3. Disiplin kerja yang dimiliki pegawai harus tetap dipertahankan dengan cara melakukan pertemuan-pertemuan antara pegawai dan pimpinannya untuk membicarakan hal-hal yang dapat meningkatkan kedisiplinan tersebut serta agar pimpinan berlaku adil dalam memberikan sangsi kepada semua bawahannya.
II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk
13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah
Lebih terperinciMAKALAH KEPEMIMPINAN / LEADERSHIP Makalah Kepemimpinan Leadership Gratis Dipersembahkan oleh : www.tipspublicspeaking.net TipsPublicSpeaking.NET adalah website berisi cara belajar public speaking secara
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK
GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK Andi Julio Email:andi_julio0909@yahoo.com Program StudiManajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Setiap perusahaan memiliki tujuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada sebuah organisasi pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui kepemimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran manajer dalam organisasi merupakan penentu keberhasilan dan suksesnya tujuan yang hendak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan ketelitian dari masing-masing individu dalam mengambil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengambilan keputusan merupakan proses yang berlangsung dalam suatu kelompok atau organisasi, ketika kelompok atau organisasi tersebut ingin melakukan satu kegiatan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang dilakukan oleh Arafah (2007) dengan judul Pengaruh
BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Arafah (2007) dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Manajer Operasi terhadap Prestasi Karyawan PT. Bank Muammalat Medan. Hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam sebuah organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia ditempatkan sebagai unsur penting
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Pemberian definisi antara pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat disamakan. Oleh karena pemimpin merupakan individunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditahun 2006-2007 ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang saling berusaha bersaing dengan perusahaan lainnya. Keadaan yang demikian menuntut pengelolaan
Lebih terperincitugas sehari-hari (Arwani, 2005).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Supervisi a. Pengertian Supervisi Secara umum yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia yang semakin maju dan moderen saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia yang semakin maju dan moderen saat ini mempunyai dampak yang sangat besar terutama dalam dunia usaha atau bisnis. Lingkungan usaha atau bisnis yang
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk sama-sama melakakukan aktivitasaktivitas
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Pemimpin Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan. Khususnya kecakapan atau kelebihan di suatu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk
I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
I. PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. A. Latar Belakang
Lebih terperinci2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Wukir (2013:134), kepemimpinan merupakan seni memotivasi dan mempengaruhi sekelompok orang untuk bertindak mencapai tujuan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bawahan yang berbeda beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pemimpin merupakan orang yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guru atau seorang pendidik, merupakan ujung tombak pendidikan, karena guru
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru atau seorang pendidik, merupakan ujung tombak pendidikan, karena guru memegang perananan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak.
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK
INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Menurut Sastrohadiwiryo (2005:291) Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula dalam tugasnya sebagaimana diperjelas dalam PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Lebih terperinciPEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif
PEMBAHASAN 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif Model kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang pemimpin, karena model kepemimpinan akan efektif jika disesuaikan dengan tingkat kematangan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data dan penganalisisan hasil pengolahan data maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Dimana kesimpulan ini dibuat berdasarkan masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan. Pemimpin yang baik pasti akan memberikan contoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia ini merupakan penggerak utama atas kelancaran jalannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatlah penting. Sumber daya manusia ini merupakan penggerak utama atas kelancaran jalannya organisasi. Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila karyawan-karyawan memiliki
Lebih terperinciBAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keunggulan bersaing suatu perusahaan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan tersebut didukung oleh sumber
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai kemampuan mempengaruhi bawahannya agar mau dan mampu untuk bekerja secara efektif efisien,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kepemimpinan 1. Pengertian kepemimpinan Kepemimpinan memiliki arti yang lebih dalam daripada sekedar label atau jabatan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Komponen-komponen yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis data seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, terkait dengan persepsi guru tentang efektivitas kepemimpinan
Lebih terperinciBAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Pemimpin PUR adalah laki-laki yang berumur 49 tahun yang menjabat sebagai Manager R&D. Latar belakang PUR berasal dari kalangan orang
Lebih terperinciMANAJEMEN DALAM KOPERASI
MANAJEMEN DALAM KOPERASI APA ITU MANAJEMEN? Pemahaman konsep manajemen tidak dapat dipisahkan dari pemahaman konsep organisasi. Organisasi adalah tempat orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian kepemimpinan Kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Adapun Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut: Menurut Armstrong (2013:28)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang dimilikinya dengan sumber daya lainnya seperti mesin, sarana dan prasarana untuk dioptimalkan dalam mendukung
Lebih terperincipujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasional Variabel... 37 Tabel 3.2 Arti pembobotan dengan Skala Likert... 45 Tabel 3.3 Skala Interval Gaya Kepemimpinan... 46 Tabel 3.4 Skala Interval Motivasi... 46 Tabel 3.5
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pengelolaan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong sudah menggunakan pendekatan-pendekatan model madrasah efektif mulai dari input, proses, dan outputnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi atau unit usaha baik itu formal ataupun informal, membutuhkan seorang pribadi pemimpin yang dapat memberikan semangat kepada bawahannya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam melakukan aktivitasnya, perusahaan membutuhkan sumber daya manusia (SDM). Dikarenakan SDM merupakan salah satu faktor yang berperan sangat penting
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG
69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Baedawi (2004) dengan judul Pengaruh gaya kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, perdagangan maupun jasa akan berusaha untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan suatu perusahaan. Disiplin kerja digunakan untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sarana yang paling penting bagi setiap manusia. Melalui
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi adalah sarana yang paling penting bagi setiap manusia. Melalui komunikasi manusia dapat mengerti dirinya sendiri, mengerti tentang orang lain, mengerti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbaiki lingkungan kerja di tempat kerja. Lingkungan kerja yang buruk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lingkungan Kerja Masalah lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang sangat penting. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran operasi perusahaan. Salah satu cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu pimpinan dan seluruh pegawai dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kabupaten Deli Serdang berkomitmen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan yang sangat strategis untuk dilakukan, karena dengan adanya pengelolaan pada sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Pembangunan Daerah pada abad ke-21 harus seiring dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah pada abad ke-21 harus seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi dan komunikasi. Karena itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Lebih terperinciTESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP EFEKTIFITAS LAYANAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DAN PERKAWINAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURAKARTA TESIS Oleh Oleh : Edy
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya berbagai jenis kegiatan pembangunan di lingkungan. pengawasan yang tepat. Ini bertujuan untuk menjaga kemungkinan agar
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengawasan Adanya berbagai jenis kegiatan pembangunan di lingkungan pemerintahan membutuhkan penanganan yang lebih serius agar tidak terjadi pemborosan dan penyelewengan
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO NOVRIYANTI SUMAS SI MANAJEMEN ABSTRAK Novriyanti Sumas, NIM 931 409 084 Pengaruh
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Pemimpin adalah seseorang yang mengatur atau memimpin atau menginspirasi orang lain. Pemimpin dapat pula diartikan sebagai kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi sekarang ini dipahami sebagai suatu wadah atau tempat berkumpulnya manusia dalam melaksanakan suatu aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
13 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja sangat penting bagi pegawai yang bersangkutan maupun bagi organisasi karena disiplin kerja akan mempengaruhi produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan perorangan atau secara bersama-sama (beberapa orang) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan dapat mempersiapkan generasi muda yang sadar IPTEK, kreatif, dan memiliki solidaritas sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut dengan human resources, merujuk kepada orang-orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aset paling penting yang harus dimiliki oleh organisasi atau perusahaan dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah tenaga kerja atau manusia (sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menggerakkan aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama perusahaan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Semangat Kerja. Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Semangat Kerja 1. Pengertian Semangat Kerja Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu perusahaan selalu menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya
Lebih terperinciLAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional)
L 1 LAMPIRAN Transkrip Wawancara A. Pertanyaan Dan Jawaban Dua Direktur Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional) Pertanyaan untuk dua direktur : 1. Bagaimana gaya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi manajemen SDM Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi agar terwujud suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasaran, pendidikan, industri, organisasi sosial bahkan kehidupan sehari - hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah kepemimpinan merupakan hal yang sangat luas dan menyangkut bidang yang sangat luas dan memainkan peran yang sangat penting dalam bidang pemasaran, pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan dipandang sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan dipandang sebagai sumber daya penggerak perusahaan, yaitu sebagai aspek penggerak dari sumber daya lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh komunitas sekolah, baik secara bersama-sama maupun masingmasing.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan pada dasarnya sangat di tentukan oleh operasionalisasi manajemen di tingkat sekolah. Peran utama dalam menjalankan roda manajemen sekolah
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. dilakukan dapat dirumuskan suatu kesimpulan yang bertujuan untuk menjawab
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan dari analisis yang telah dilakukan dapat dirumuskan suatu kesimpulan yang bertujuan untuk menjawab pertannyaan penelitian yang
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. PENELITIAN TERDAHULU Khairul Dabutar (2005) melakukan penelitian dengan judul Peranan Koordinasi terhadap Efektivitas kerja pegawai pada Dinas Pendapatan Kota Medan. Hasil penelitian
Lebih terperinciBAB1 PENDAHULUAN. negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka setiap
BABl PENDAHULUAN BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat jarak antar negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal mula pembentukan BAPPEDA
Lebih terperinciNama : Dedi Priyatno Nim : Prodi : Sistem Informasi (Kls 22)
Nama : Dedi Priyatno Nim : 14122008 Prodi : Sistem Informasi (Kls 22) 1. teori organisasi dan manajement bisnis Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian. a. Manajemen sebagai suatu proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan keterampilan yang dimilikinya. Pendidikan yang berkualitas akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pelaksanaan pendidikan dapat berlangsung dalam keluarga, masyarakat, dan persekolahan. Dengan melalui proses pendidikan, diharapkan manusia dapat meningkatkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi atau perusahaan faktor sumber daya manusia memegang peranan penting dalam melaksanakan kegiatannya, karena sumber daya manusia berperan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam buku Etika Profesi Pendidikan). Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan jenjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat melaksanakan serangkaian kegiatan acara terencana dan terorganisir (Winkel, 2012). Di dalam sekolah siswa mendapatkan pendidikan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada abad ini. Pernyataan tersebut tidaklah terbantahkan, mengingat SDM menjadi sentral dalam pencapaian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Disiplin Disiplin kerja sangatlah penting dalam mempengaruhi perkembangan diri suatu perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberlangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu organisasi bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya, tetapi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS
BAB II KERANGKA TEORITIS A. Kepemimpinan Siagian (2002) mengemukakan bahwa kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi controlling dalam rangka tercapainya kualitas pelayanan. Tinggi rendahnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Camat berperan dalam mengatur dan mengorganisasikan agar pegawaipegawainya dapat bekerjasama secara maksimal dengan mendayagunakan semua potensi sumber daya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian dan Definisi Pengawasan Secara istilah pengawasan berasal dari kata Memecahkan masalah yang peneliti kemukakan diperlukan suatu anggapan dasar, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, mensyaratkan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar tetap bertahan. Setiap
Lebih terperinciKUESIONER PERSEPSI TENTANG PERILAKU KEPEMIMPINAN ATASAN
KUESIONER PERSEPSI TENTANG PERILAKU KEPEMIMPINAN ATASAN BERILAH TANDA SILANG (X) PADA KOLOM YANG PALING SESUAI MENURUT ANDA. A= SANGAT SERING B= SERING C= KADANG-KADANG D= JARANG E= TIDAK PERNAH NO PERTANYAAN
Lebih terperinciKEMAMPUAN YANG PERLU DIMILIKI SUPERVISOR
KEMAMPUAN YANG PERLU DIMILIKI SUPERVISOR A. PENTINGNYA MASALAH Supervisor pasti mengetahui bahwa tanpa kualitas kompetensi staf yang sesuai dengan karakter pekerjaan akan sulit untuk mencapai sebuah keunggulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sekretaris Menurut Waworuntu dalam Saiman (2002:24-25), bahwa kata sekretaris yang biasa kita baca dan temui pada berbagai literatur berasal dari bahasa latin, yaitu sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkannya. Untuk itu dibutuhkan tenaga tenaga dari. organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah wujud nyata dari modal kerja, keterampilan, kewirausahaan, kemampuan managerial dan yang terutama adalah sumber daya manusia sebagai aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam sebuah organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia ditempatkan sebagai unsur penting
Lebih terperinci