ANALISIS USAHATANI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN Suwardi 1, Endang Siti Rahayu 2, Joko Sutrisno 3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS USAHATANI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN Suwardi 1, Endang Siti Rahayu 2, Joko Sutrisno 3"

Transkripsi

1 ANALISIS USAHATANI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN Suwardi 1, Endang Siti Rahayu 2, Joko Sutrisno 3 1 Program Pascarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 2 Dosen Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 3 Dosen Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta swd.didi@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani; tingkat distribusi penguasaan lahan; tingkat distribusi pendapatan; serta mengetahui beberapa variabel yang mempengaruhi pendapatan usahatani petani kedelai di Kabupaten Grobogan. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskripsi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Grobogan. Pemilihan sampel lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), metode pemilihan lokasi secara porposional yaitu kecamatan yang memiliki produksi dari urutan ke 1, Kecamatan Kradenan urutan ke 2 Kecamatan Toroh dan urutan ke 3 kecamatan pulokulon Kabupaten Grobogan, pemilihan sampel diambil quota sampel masing-masing lokasi dan pengambilan responden digunakan metode puposive sampling berjumlah 60 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian analisis usahatani kedelai diperoleh bahwa biaya usahatani sebesar Rp ,89/ha/MT, penerimaan usahatani sebesar Rp ,45/ha/MT, dan pendapatan usahatani sebesar Rp ,56/ha/MT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai distribusi pendapatan yaitu 0,3749 yang artinya terjadi ketimpangan yang sedang. Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dengan besar pendapatan usahatani petani kedelai di Kabupaten Grobogan, sebagai berikut Y= 1015, ,894X1-0,672X2+1,554X3+0,027X4 Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa luas lahan (X1), Tenaga Kerja (X2), Saprodi (X3) dan Produksi (X4) secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan dapat diterima (H0 ditolak dan H1 diterima. Kata Kunci : Distribusi Pendapatan, Kedelai, Kabupaten Grobogan PENDAHULUAN Kondisi pembangunan secara global khususnya di bidang ekonomi telah mendorong kondisi perekonomian menjadi semakin komplek dan kompetitif sehingga menuntut tingkat efisiensi usaha yang tinggi. Begitu juga di bidang pertanian yang mengharuskan terjadinya perubahan dari orientasi produksi kearah orientasi peningkatan pendapatan petani, untuk itu diperlukan suatu pendekatan yang tepat yaitu dengan sistem usahatani yang baik dan berkelanjutan. Salah satu komoditas pertanian yang menjadi perhatian pemerintah adalah komoditas kedelai, dimana tingkat konsumsi masyarakat akan kedelai sangatlah besar sementara disisi lain produksi dalam negeri belum mampu untuk memenuhinya sehingga pemerintah masih harus mengimport kedelai dari luar negeri. Prospek pengembangan kedelai di dalam negeri untuk menekan impor cukup baik, mengingat ketersediaan sumberdaya lahan yang cukup luas, iklim yang cocok, teknologi yang telah dihasilkan, serta sumberdaya manusia yang cukup terampil dalam usahatani. Di samping itu, pasar komoditas kedelai masih terbuka lebar. Kabupaten Grobogan merupakan pemasok terbesar kedelai di Jawa Tengah, yakni 43,15% dan secara nasional 7,72% dengan produksi rata-rata ton dari luas lahan ha. Kedelai Kabupaten Grobogan mempunyai daya tarik tersendiri 108

2 karena varietasnya yang baik, yakni memiliki nutrisi tinggi (protein mencapai 43%, berpolong besar, dan produktivitas 2,4 ton per ha). Daya adaptasi kedelai lokal Grobogan pada beberapa kondisi lingkungan yang berbeda mampu tumbuh cukup besar, sehingga mudah tersebar di daerah penanaman kedelai khususnya pada awal musim hujan atau di daerah dengan fasilitasi yang memadai (Kementerian Pertanian, 2010). Produktifitas kedelai di Kabupaten Grobogan tahun 2013 luas panen kedelai mencapai hektare dengan produksivitas mencapai ton memberikan kontribusi 43,15 persen terhadap produksi kedelai regional Jawa Tengah dan 7,72 persen terhadap produksi kedelai nasional. (BPS Kabupaten Grobogan, 2013) hal ini menurun pada tahun 2012 luas panen kedelai mencapai hektare dengan produksivitas mencapai ton. Dilihat dari data potensi kedelai dari tahun yang mengalami penurunan yang cukup besar di Kabupaten Grobogan hal ini disebabkan belum diimbangi dengan pengembangan ke arah perubahan dari orientasi produksi kearah orientasi peningkatan pendapatan petani sehingga petani belum bisa meningkatkan harga hasil panennya dan masih tergantung pada kondisi pasar sehingga hal ini yang menyebabkan distribusi pendapatan petani yang belum seimbang pada peningkatan kesejahterannya. Untuk mewujudkan perubahan tersebut diperlukan suatu sistem usahatani yang tepat, diperlukan peningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana usaha tani, mengatasi permasalahan, mengambil keputusan, dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan kondisi sumberdaya setempat secara sinergi dan berwawasan lingkungan, sehingga usaha taninya menjadi efisien, berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan. Adanya berbagai masalah atau hambatan mulai dari penyebaran lahan dengan beragam komoditas, kepemilikan lahan yang sempit, harga yang berfluktuatif, kebijakan yang kurang mendukung menyebabkan pengembangan usahatani kedelai masih sulit terealisasi, hal ini akan berpengaruh pada rendahnya produksi yang dihasilkan sehingga efisiensi produk masih rendah. Juga keterbatasan pengetahuan petani kedelai akan kondisi lingkungan yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya alam (hutan, lahan, air) dan sumberdaya manusia (sarana produksi) dengan intensitas masih rendah. Pendapatan rumah tangga petani juga dipengaruhi oleh luas penguasaan lahan, karena lahan pertanian merupakan salah satu faktor produksi yang dapat mempengaruhi hasil dan pendapatan petani. Makin luas lahan yang diusahakan maka makin besar pula kemungkinan petani tersebut untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, namun sebaliknya makin sempit lahan yang diusahakan maka makin kecil pula kemungkinan petani untuk memperoleh pendapatan yang tinggi. Oleh karena itu, perbedaan tingkat penguasaan lahan dapat menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan dalam suatu kelompok masyarakat pertanian. Ketimpangan distribusi pendapatan sering dikaitkan dengan kemiskinan, karena ketidakmerataan distribusi pendapatan merupakan salah satu faktor penyebab kemiskinan. (Kuncoro, 2002 dalam Yusuf). Berdasarkan uraian tersebut maka mendorong peneliti untuk mengkaji tentang Analisis usahatani kedelai pengaruhnya terhadap ditribusi pendapatan petani di Kabupaten Grobogan dengan mengambil lokasi di salah satu daerah sentra produksi kedelai di Jawa Tengah yang mungkin dapat mewakili gambaran usahatani kedelai di Jawa Tengah, yang mana Kabupaten Grobogan merupakan penghasil atau sentra produksi kedelai terbesar di Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan dari usahatani usahatani kedelai di Kabupaten Grobogan, (2) Mengetahui tingkat distribusi pendapatan petani usahtani kedelai di Kabupaten Grobogan (3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani. METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian ini adalah metode deskripsi. Penelitian dilakukan di 109

3 Kabupaten Grobogan. Pemilihan sampel lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), metode pemilihan lokasi secara porposional yaitu kecamatan yang memiliki produksi dari urutan ke 1, Kecamatan Kradenan urutan ke 2 Kecamatan Toroh dan urutan ke 3 kecamatan pulokulon Kabupaten Grobogan, pemilihan sampel diambil quota sampel masing-masing lokasi dan pengambilan responden digunakan metode puposive sampling berjumlah 60 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas Responden Identitas petani sampel atau responden merupakan gambaran secara umum tentang keadaan responden yang meliputi umur,pendidikan formal, jumlah anggota keluarga, rata-rata luas lahan garapan. Adapun identitas responden pada usahatani kedelai di Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Identitas Petani Sampel Usahatani Kedelai di Kabupaten Grobogan No Identitas Petani Keterangan 1 Jumlah Responden 60 2 Rata-rata Umur 47 3 Pendidikan a. tidak tamat SD 2 b. SD 42 c. SLTP 4 d. SLTA 11 e. Sarjana 1 f. Tidak Sekolah - 4 Rata-rata jumlah anggota keluarga (orang) 3 Rata-rata jumlah anggota yang aktif dalam usahatani Rata-rata luas lahan garapan (Ha) 0,64 Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa rata-rata umur petani responden adalah 47 tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa petani responden termasuk dalam kelompok usia produktif. Hal ini menunjukkan bahwa para petani tersebut masih mempunyai produktivitas kerja yang tinggi karena tenaga yang dimiliki dan kemampuan untuk bekerja masih cukup besar. Tingkat pendidikan dari petani responden sebagian besar hanya tamat SD yaitu sebanyak 42 orang, tidak tamat SD sebanyak 2, tamat SLTP sebanyak 4 orang, tamat SLTA sebanyak 11 orang dan tidak sekolah sebanyak sebanyak 0 orang. Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap petani dalam mengambil keputusan terhadap berbagai teknologi dan inovasi baru yang telah dikembangkan terutama untuk peningkatan usahatani yang dijalankannya. Dengan tingkat pendidikan yang cenderung rendah, maka para petani dalam mengelola usahataninya kebanyakan mengandalkan pengalaman. Pengalaman merupakan faktor penting dalam berusahatani, karena pengalaman seseorang dapat berpengaruh terhadap pekerjaan yang sekarang dilakukan. Dengan belajar dari pengalaman yang dimiliki, petani mendapatkan pengetahuan baik teori maupun praktek untuk memperlancar usahataninya. Petani yang memiliki pengalaman lebih lama akan lebih memahami situasi dan kondisi usahataninya, sehingga akan lebih mudah dalam mengelola resiko kegagalan usahataninya. Umur, pendidikan dan pengalaman yang dimiliki petani akan berpengaruh terhadap pola pikir, cara kerja dan kemampuan petani dalam menerima informasi dan menyerap teknologi, serta berpengaruh pula dalam pengambilan 110

4 keputusan dalam usahatani untuk meningkatkan pendapatan usahaninya. Rata-rata jumlah anggota keluarga petani responden yaitu 3 orang. Jumlah anggota yang tidak begitu besar menunjukkan bahwa petani responden termasuk keluarga kecil. Rata-rata jumlah anggota keluarga yang aktif dalam usahatani yaitu hanya 2 orang. Rata-rata anggota keluarga yang aktif dalam usahatani adalah ayah dan ibu, sedangkan sebagian besar anak petani bekerja sebagai buruh maupun wiraswasta di luar kota. Namun juga ada anak petani yang juga ikut membantu dalam kegiatan usahatani. Sedikitnya anggota keluarga yang aktif dalam usahatani menyebabkan petani sering menggunakan tenaga luar untuk membantu pekerjaan pertaniannya. Rata-rata luas lahan garapan dari petani responden yaitu sebesar 0,64 ha. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, petani responden merupakan golongan petani berlahan sedang. Menurut Hernanto (1991), golongan petani berlahan sedang adalah para petani yang mempunyai lahan pertanian 0,5 ha sampai 1 ha. Analisis Usahatani Kedelai Penggunaan Sarana Produksi dan Tenaga Kerja Usahatani kedelai a) Penggunaan Sarana Produksi Penggunaan Sarana Produksi pada Usahatani kedelai Macam dan jumlah sarana produksi yang digunakan dalam usahatani akan menentukan hasil yang diperoleh, oleh karena itu kombinasi dalam penggunaan sarana produksi harus tepat untuk memperoleh hasil yang maksimal. Sarana produksi yang digunakan dalam usahatani kedelai meliputi benih, pupuk Urea, pupuk Phonska, dan pupuk SP36. Rata-rata penggunaan sarana produksi pada usahatani kedelai dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Rata-rata Penggunaan Sarana Produksi Pada Usahatani No Sarana Produksi Per Usahatani Per Hektar 1 Luas Lahan (ha) 0, Benih (kg) 37,72 51,29 3 Pupuk Urea (kg) 6,37 8,66 4 Pupuk Phonska (kg) 71,56 97,32 5 Pupuk TSP/SP 36 (kg) 5 6,80 6 Pupuk Organik (kg) 269,34 366,3 Berdasarkan pada Tabel 2, dapat diketahui bahwa rata-rata penggunaan sarana produksi pada usahatani di Kabupaten Grobogan dengan luas lahan per usahatani seluas 0,64 ha menggunakan benih sebanyak kg per usahatani atau kg per ha. Benih yang digunakan dalam usahatani kedelai ini yaitu Grobogan. Para petani memilih benih Grobogan dikarenakan hasil produksi yang dianggap lumayan tinggi serta cocok dengan kondisi lahan yang rata-rata lahan tadah hujan. Pupuk Urea yang diperlukan per usahatani sebanyak 6.37 kg atau 8.66 kg per ha. Pupuk Phonska yang diperlukan per usahatani sebanyak 33,5 kg atau 40,04 kg per ha, penggunaan pupuk SP36 per usaha tani sebanyak 71,56 kg atau 97,32 kg per ha dan Pupuk organik 269,34 kg atau 366,3 kg/ha. Dosis penggunaan pupuk yang diberikan oleh petani ini berbedabeda karena selain pertimbangan harga pupuk, juga karena kebiasaan dari para petani dalam pemberian dosis pupuk. Dari ketiga pupuk yang digunakan pupuk Phonska merupakan pupuk yang paling banyak digunakan, hal ini dikarenakan sudah menjadi kebiasaan petani dalam pemberian pupuk Phonska paling banyak daripada pupuk yang lain, mereka percaya bahwa dengan begitu hasil dari usahatani kedelai dapat maksimal. Kebalikannya, pupuk SP36 yang paling sedikit digunakan, hal ini dikarenakan selain memang kebutuhan dari pupuk SP36 sendiri yang relatif sedikit juga karena harga pupuk SP36a yang lebih mahal dibanding pupuk lain yang mereka gunakan dalam usahatani 111

5 Kedelai. Menurut rekomendasi dosis pupuk yang dianjurkan oleh dinas pertanian Kabupaten Grobogan yaitu 300 kg Urea, 200 kg SP36 dan 100 kg Phonska untuk setiap hektar. Pemberian pupuk dilakukan secara berkala yaitu tiga kali pemberian pupuk dalam satu musim tanam. Pemberian pupuk pertama dilakukan pada saat mulai tanam, hal ini bertujuan sebagai starter atau pupuk awal, selanjutnya pemberian kedua pada saat tanaman berumur empat minggu dan pemberian pupuk yang terakhir diberikan petani pada saat tanaman berumur delapan minggu. b) Penggunaan Tenaga Kerja pada Usahatani Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang juga sangat penting dalam usahatani kedelai. Tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja keluarga dan tenaga kerja luar, tenaga kerja luar membantu petani dalam melaksanakan berbagai kegiatan dalam usahataninya. Rata-rata penggunaan tenaga kerja pada usahatani kedelai dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel. 3. Penggunaan tenaga kerja pada usahatani kedelai keterangan TKD TKL (HKP) Jumlah (HKP Per UT Per Ha per UT Per Ha per UT Per Ha 1 Persemaian Pengolahan Tanah Penanaman Penyiangan Pemberantasan Hama Panen Pascapanen Jumlah a) Sumber: Analisis Data Primer Keterangan: b) TKD : Tenaga Kerja Dalam/Keluarga c) TKL : Tenaga Kerja Luar d) HKP : Hari Kerja Pria No e) UT : Usahatani Perhitungan penggunaan tenaga kerja dalam penelitian usahatani menggunakan satuan Hari Kerja Pria (HKP). Tenaga kerja yang ada di daerah penelitian dalam satu hari bekerja kurang lebih selama 8 jam, upah yang diterima adalah Rp ,00 untuk tenaga pria dan Rp ,00 untuk tenaga wanita. Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata penggunaan tenaga kerja pada usahatani kedelai di Kabupaten Grobogan adalah sebesar HKP per usahatani atau HKP per ha. Penggunaan tenaga kerja dalam/keluarga lebih kecil daripada penggunaan tenaga kerja luar, yaitu sebesar HKP per usahatani atau HKP per ha. Sedangkan rata-rata penggunaan tenaga Usahatani Kedelai Biaya Usahatani Kedelai Biaya adalah sejumlah nilai uang yang dikeluarkan oleh kerja dalam yaitu sebanyak HKP per usahatani atau HKP per ha. Kegiatan penyiangan membutuhkan tenaga kerja paling banyak, yaitu sebanyak HKP per usahatani atau HKP per ha. Hal ini dikarenakan proses penyiangan yang dilakukan petani terdiri dari penyiangan gulma, penyulaman, pendangiran, dan membutuh petak atau gundukan yang tinggi. Sebaliknya kegiatan pascapanen membutuhkan tenaga kerja paling sedikit, yaitu sebanyak 4.15 HKP per usahatani atau 5.64 HKP per ha. karena tenaga kerja yang dibutuhkan juga sedikit dan penanganan sudah mengunakan mesin. petani untuk membiayai kegiatan usahataninya yang meliputi biaya sarana produksi, biaya tenaga kerja, dan biaya lainlain. Konsep biaya yang digunakan dalam 112

6 analisis ini adalah biaya mengusahakan. Biaya mengusahakan terdiri dari biaya alatalat luar yang ditambah dengan upah tenaga kerja keluarga sendiri, yang diperhitungkan berdasarkan upah yang dibayarkan kepada tenaga luar a) Biaya Sarana Produksi Macam sarana produksi serta besar biayanya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata Biaya Sarana Produksi pada Usahatani No Sarana Produksi Per Usahatani (Rp) Per Hektar (Rp) 1 Benih Pupuk Urea Pupuk Phonska Pupuk TSP/SP Pupuk Organik Jumlah Rp.2.600,00 untuk Phonska. Biaya pembelian pupuk Urea merupakan biaya sarana produksi yang paling kecil yaitu hanya sebesar Rp. 57,192 /ha/mt, Hal ini karena disamping harga pupuk urea sudah menunggunakan pupuk Kompos yang harganya realatif lebih murah disbanding pupuk urea. Pembelian sarana produksi diatas biasanya dibeli petani di kelompok tani ataupun agen-agen saprodi di Kecamatan. Harga pembelian sarana produksi merupakan harga subsidi dari pemerintah, sehingga petani masih bisa mendapatkan sarana produksi dengan harga terjangkau b) Biaya Tenaga Kerja Usahatani Kedelai Tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani kedelai terdiri dari tenaga kerja dari dalam keluarga dan tenaga kerja dari luar. Rata-rata biaya penggunaan tenaga kerja pada usahatani kedelai dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan data pada Tabel 4, dapat diketahui bahwa rata-rata biaya sarana produksi pada usahatani kedelai Rp. 1,797,401/ha/MT. Dari berbagai macam sarana produksi yang digunakan, biaya sarana produksi paling besar digunakan yaitu untuk membeli benih. Biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian benih sebesar Rp. 777,263 /ha/mt. Benih yang digunakan dalam usahatani kedelai ini jenis Grobogan dengan harga ratarata yang dibeli oleh petani sebesar Rp ,00/Kg. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pupuk Urea rata-rata sebesar Rp. 57,192 /ha/mt dengan per kilogramnya sebesar Rp Biaya untuk pembelian pupuk Phonska rata-rata sebesar Rp. 277,067/ha/MT, dan untuk pembelian pupuk SP36 rata-rata sebesar Rp. 201,450/ha/MT dengan masing-masing harga per kilogramnya sebesar Rp.1.900,00 untuk SP36 dan Tabel 5. Rata-rata biaya penggunaan tenaga kerja pada usahatani kedelai No Keterangan Per Usahatani (Rp) Per Hektar (Rp) 1 Pengolahan Tanah , ,37 2 Penanaman , ,98 3 Penyiangan , ,94 4 Pemberantasan Hama , ,29 5 Panen , ,78 6 Pascapanen , ,06 Jumlah , ,42 Sumber : Data Primer 2014 Upah tenaga kerja per hari kerja pada usahatani Kedelai Kabupaten Grobogan ini sebesar Rp ,00 untuk tenaga kerja pria, dan Rp ,00 untuk tenaga kerja wanita. 113

7 Oleh karena itu perbandingan tenaga kerja pria dibandingkan tenaga kerja wanita adalah 8:6. Berdasarkan tabel 14, Total biaya tenaga kerja yang digunakan adalah sebesar Rp /ha/MT, kegiatan penanaman merupakan komponen biaya yang paling besar, yaitu membutuhkan biaya sebesar Rp /ha/MT. Biaya penanaman menjadi biaya tenaga kerja paling besar karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya karena kegiatan penanaman membutuhkan paling banyak tenaga kerja, sehingga biaya yang dikeluarkanpun menjadi besar. Sebaliknya biaya tenaga kerja paling sedikit dikeluarkan untuk kegiatan pemberantasan hama yaitu sebesar Rp /ha/MT, karena tenaga kerja yang dibutuhkan juga sedikit dan menyesuaikan dengan tingkat serangan hama penyakit pada tanaman. c) Biaya Lain-lain pada Usahatani kedelai Komponen biaya lain-lain yang dikeluarkan petani pada usahatani kedelai dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Rata-rata Biaya Lain-lain pada Usahatani Kedelai No Macam biaya Per usahatani Per hektar 1 Pajak ,65 2 Slametan ,88 3 Kas ,00 Jumlah ,.53 Berdasarkan Tabel 6. diatas, dapat diketahui bahwa biaya lain-lain yang dikeluarkan petani adalah sebesar Rp ,53/ha/MT. Biaya lain-lain ini terdiri dari pajak tanah Rp ,65 /ha/mt, Biaya Slametan yang dikeluarkan petani Rp ,88/ha/MT dan biaya Kas dari hasil panen atau biaya yang dikeluarkan petani untuk Kas Kelompok Tani yaitu sebesar Rp ,00 /ha/mt. Biaya pajak tanah dibayar oleh petani berbeda-beda, berdasarkan luas lahan, lahan lokasi lahan, kondisi lahan, topografi, kesuburan dan ketersedian saluran irigasi yang dimiliki. Semakin luas dan semakin strategis lokasi lahan, maka pajak akan lebih tinggi. Biaya Slametan juga berbeda beda tergantung dari aspek budaya masyarakat dimasing masing daerah, dan biaya kas kelompok tani juga berbeda-beda untuk tiap petani, hal ini berdasarkan luasan lahan dan hasil produksi. Biaya Total Usahatani Kedelai. Tabel 7. Rata-rata Biaya Total Usahatani Kedelai No Macam biaya Per usahatani (Rp) Per Hektar (Rp) 1 Biaya Saprodi , ,00 2 Biaya Tenaga Kerja , ,42 3 Biaya Lain-lain , ,53 Jumlah , ,95 Berdasarkan Tabel 7. diatas, dapat diketahui bahwa biaya usahatani kedelai terdiri dari biaya pengadaan sarana produksi yaitu sebesar Rp ,00 /ha/mt, biaya untuk tenaga kerja sebesar Rp ,42 /ha/mt, dan pengeluaran untuk biaya lain-lain sebesar Rp ,53/ha/MT. Jadi, biaya total yang dikeluarkan petani dalam mengusahakan kedelai adalah sebesar Rp ,95/ha/MT. Pengeluaran biaya yang paling besar adalah untuk biaya tenaga kerja. Hal ini dikarenakan selama proses produksi, yaitu mulai dari pengolahan tanah sampai pemanenan membutuhkan banyak tenaga kerja yaitu tenaga kerja dari dalam/keluarga dan juga tenaga kerja dari luar keluarga, sehingga biaya upah tenaga kerja yang dikeluarkan juga besar. d) Penerimaan Total Usahatani Penerimaan merupakan hasil perkalian dari produksi usahatani dengan harga per satuan. Rata-rata penerimaan usahatani kedelai di, 114

8 Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Penerimaan Total Usahatani No Keterangan Per Usahatani (Rp) Per Hektar (Rp) 1 Produksi (kg) Harga Produksi (Rp/kg) Penerimaan (Rp) , ,64 Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa produksi kedelai yang diperoleh petani adalah 2.140,51 kg/ha, dengan harga kedelai dipetani per kilogram nya Rp , sehingga diperoleh penerimaan petani pada usahatani kedelai sebesar Rp. 15,839, /ha/mt. Penerimaan yang diperoleh petani merupakan hasil perkalian dari jumlah produksi kedelai dengan harga kedelai per satuan. Harga kedelai tersebut merupakan harga kering dengan tingkat kadar air 20% yang setiap musim harganya bisa berubah. e) Pendapatan Usahatani Rata-rata pendapatan petani dari hasil usahatani kedelai di Kabupaten Grobogan dapat dilihat dari Tabel 9. Tabel 9 Pendapatan Usahatani No Keterangan Per Usahatani Per Hektar 1 Penerimaan usahatani ,839, Biaya usahatani 2,911, ,959, Pendapatan usahatani 8,735, ,880, Pendapatan petani merupakan ukuran penghasilan yang diterima oleh petani dari usahataninya yang dihitung dari selisih antara penerimaan dengan biaya untuk produksi yang digunakan dalam usahatani. Berdasarkan Tabel 5.9, dapat diketahui bahwa rata-rata penerimaan usahatani kedelai sebesar Rp. 15,839, /ha/mt dengan biaya usahatani sebesar Rp. 3,959,684.95/ha/MT, sehingga diperoleh rata-rata pendapatan usahatani kedelai sebesar Rp. 11,880, /ha/mt Distribusi Pendapatan Distribusi pendapatan petani kedelai beserta pemerataannya dapat dilihat dari perhitungan Nilai Gini Rasio pada tabel 10. Tabel 10. Distribusi Pendapatan Level fi X Xi Xi-1 Xi+(Xi-1) Fi (Xi-X(n-1) I 0, , ,036 0,07 0,0143 II 0, , ,162 0,29 0,0576 III 0, , ,349 0,54 0,1074 IV 0, , ,579 0,81 0,1617 V 0, , ,000 1,42 0, , , , ,6251 n GR = 1- fi (Xi + Xi-1) 1 = 1-0,6251 = 0,3749 Perhitungan Gini Rasio menghasilkan angka sebesar 0,3749, ini berarti terjadi ketimpangan distribusi pendapatan yang diterima oleh para petani kedelai di Kabupaten Grobogan. 115

9 Besarnya angka Gini Rasio melebihi 0,3749 menurut H.T. Oshima mengindikasikan bahwa terjadi ketimpangan distribusi pendapatan yang masuk dalam kategori sedang. Untuk lebih jelasnya mengenai grafik kurva lorenz didaerah penelitian dapat dilihat pada grafik kurva lorenz berikut : Garis Pemerataan Lorenz Kurva lorenz ditunjukan pada gambar 6 memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara prosentase kumulatif pendapatan usahatani kedelai yang benar-benar mereka terima selama satu kali tanam. Dari kurva lorenz tersebut dapat diketahui bahwa sekitar 20% dari jumlah petani sampel yang memiliki pedapatan usahatani terendah 3,57 % bagian dari keseluruhan total pendapatan. Selanjutnya 40% petani sampel yang juga memiliki pendapatan usahatani terendah menerima 12,60% bagian dari keseluruhan total pendapatan Analisis Regresi Liner Hasil analisis data dilakukan terhadap variabel-variabel yang diduga mempengaruhi pendapatan petani Kedelai. Variabel yang dianalisis dalam model terdapat 4 variabel, variabel tersebut antara lain adalah luas lahan, tenaga kerja, biaya saprodi, dan produksi. Analisis variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan petani kedelai di Kabupaten Grobogan diestimasi menggunakan model persamaan berikut ; Y= b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e Data yang telah dianalisis menggunakan analisis regresi linier dengan program SPSS di dapat persamaan adalah ebagai berikut : Y=1015, ,894X1-0,672X2+1,554X3+0,027X4 Untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan usahatani Kedelai di Kabupaten Grobogan dilakukan pendekatan antara lain; 1) Uji Asumsi Klasik Uji pelanggaran asumsi klasik meliputi uji deteksi multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Hasil dari uji ini dapat diketahui sebagai berikut; a) Multikolinearitas Uji deteksi multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Varians Inflation Factor (VIF), jika r 2 > R 2, maka terjadi multikolineritas, tetapi jika r 2 < R 2 tidak terjadi multikolinearitas. Berikut tabel 10. Hasil analisis multikolinearitas Variabel Dependen Variabel Independen Nilai r square (r 2 ) X1 X2 0,518 X1 X3 0,898 X1 X4 0,244 X2 X3 0,508 X2 X4 0,186 X3 X4 0,244 Nilai R 2 0,635 Sumber : Data Primer Hasil analisis Multikolinearitas Nilai koefisien r 2 yang diperoleh seluruhnya bernilai lebih kecil daripada nilai koefisien determinasi (R 2 ). Dengan demikian tidak terjadi multikolinearitas antarvariabel independen. b) Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan melalui metode grafik dengan melihat diagram pencar (scatterplot). Nilai koefisien r 2 yang diperoleh seluruhnya bernilai lebih kecil daripada nilai koefisien determinasi (R 2 ). Dengan demikian tidak 116

10 terjadi multikolinearitas antarvariabel independen. c) Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan melalui metode grafik dengan melihat diagram pencar (scatterplot). Gambar. Uji heteroskedastisitas Berdasarkan analisis data, diketahui bahwa titik-titik yang ada dalam diagram pencar (scatterplot) menyebar dan tidak d) Uji adjusted R2 Tabel 11. Uji adjusted R2 Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square membentuk suatu pola tertentu yang berarti tidak terjadi hetetoskedastisitas pada model regresi Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1,797 a,635, ,9107 1,895 a. Predictors: (Constant), Produksi, tenaga kerja, Saprodi, luas lahan b. Dependent Variable: Pendapatan Sumber : Analisis data primer Nilai uji koefisien relasi guna melihat hubungan kekuatan antar variabel bebas dalam persamaan regresi. Nilai uji koefisien relasi dalam regresi ditunjukkan dengan nilai R. Nilai uji koefisien relasi pada uji regresi yakni sebesar 0,797 yang artinya bahwa hubungan antara variabel bebas yaitu luas lahan, tenaga kerja, dan variabel biaya saprodi memiliki hubungan yang sangat kuat. Nilai koefisien determinasi berguna untuk melihat ketepatan model. Nilai uji koefisien determinasi dilihat pada nilai adjusted R 2 (adjusted R2). Nilai adjusted R 2 berdasarkan analisis model adalah sebesar 0,635. Nilai adjusted R 2 yang mendekati 1 menunjukan persamaan regresi tersebut tepat untuk digunakan (goodness of fit). Artinya, bahwa seluruh variabel bebas yang digunakan dalam penelitian yaitu luas lahan tenaga kerja, dan variabel biaya saprodi secara bersama-sama mampu menjelaskan variasi perubahan yang terjadi pada variabel tidak bebasnya yakni pendapatan usahatani kedelai di Kabupeten Grobogan sebesar 79,7 % sedangkan sisannya sebesar 20,3% di jelaskan variabel-variabel lain di luar penelitian. 2) Uji F Pengujian terhadap pengaruh semua variabel independen di dalam model dapat dilakukan dengan uji simultan (uji F). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat dalam model secara bersamasama terhadap variabel dependen, berikut uji F pada tabel

11 Tabel.12 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F hitung Sig. 1 Regression 8,065E8 4 2,016E8 23,911,000 a Residual 4,638E ,827 Total 1,270E9 59 a. Predictors: (Constant), Produksi (X4), Saprodi (X3), Luas Lahan (X1), Tenaga Kerja (X2) b. Dependent Variable: Pendapatan (Y) Sumber : analisis Data Primer Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung 23,911 dengan signifikasi F sebesar 0,000. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa variable luas lahan, tenaga kerja, dan variabel bebasnya yakni pendapatan usahatani kedelai di Kabupaten Grobogan. 3) Uji t Analisis Uji Keberartian Koefisien Regresi biaya saprodi secara bersama-sama Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan pada berpengaruh nyata terhadap variabel tidak Usahatani Kedelai pada tabel 13. Tabel. 13 Analisis Uji Keberartian Koefisien Regresi Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan pada Usahatani Kedelai Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Hitung Sig. Luas lahan (X1) 4377, ,345,462 1,773,082 ** Tenaga kerja (X2) -,672,507 -,158-1,324,191 ** Saprodi (X3) 1,554 1,089,369 1,427,159 ** Produksi (X4),027,017,150 1,582,119 ** a.. Dependent Variable: Pendapatan (Y) (ribuan R = 0,635 adjusted R 2 = 0,797 F = 0,000*** Keterangan : ***) signifikan pada tingkat kepercayaan 99% **) signifikan pada tingkat kepercayaan 95% Tabel 13 menunjukkan bahwa semua variabel bebas yaitu luas lahan, tenaga kerja, dan biaya saprodi secara individu berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani Kedelai di Kabupaten Grobogan. Variabel luas lahan memiliki nilai signifikansi 0,082 maka luas lahan berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kedelai di Kabupaten Grobogan pada tingkat kepercayaan 95 %. Variabel luas lahan memiliki koefisien arah bernilai positif, artinya semakin tinggi luas lahan dan diikuti dengan peningkatan produksi, maka akan semakin besar pula pendapatan usahatani petani kedelai di, Kabupaten Grobogan. Variabel tenaga kerja juga memiliki nilai signifikansi 0,191 maka tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kdelai di Kabupaten Grobogan pada tingkat kepercayaan 95 %. Variabel tenaga kerja memiliki koefisien arah positif, yang artinya semakin banyak tenaga kerja yang digunakan, maka akan semakin besar pula pendapatan usahatani kedelai. Variabel produksi memiliki nilai signifikansi 0,119 maka variabel produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kedelai di Kabupaten Grobogan pada tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa luas lahan (X1), Tenaga Kerja (X2), Saprodi (X3) dan Produksi (X4) secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan dapat diterima (H0 ditolak dan H1 diterima). Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada usahatani kedelai di Kabupaten Grobogan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 118

12 1. Besarnya biaya mengusahakan adalah Rp 3,959,684.95/ha/MT, besarnya penerimaan usahatani adalah Rp 15,839,741.64/ha/MT, sehingga pendapatan yang diperoleh petani dari usahatani Kedelai adalah sebesar Rp 11,880, /ha/mt. 2. Terjadi ketimpangan distribusi pendapatan yang masuk pada tingkatan sedang diantara para petani Kedelai, dibuktikan dengan Nilai Gini Rasio dari pendapatan yaitu sebesar 0, Faktor usahatani Kedelai yang berupa luas lahan, tenaga kerja, dan biaya saprodi, secara bersama-sama berpengaruh terhadap pendapatan usahatani Kedelai. Pengaruh dari setiap faktor menunjukkan bahwa luas lahan, tenaga kerja, biaya dan saprodi berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani Kedelai. Saran 1. Dalam penggunaan faktor-faktor produksi Kedelai perlu diperhatikan, hal ini untuk memaksimalkan pendapatan Daftar Pustaka Saragih Pembangunan Pertanian Departemen Pertanian. Jakarta. Saptana Aspek Produksi dan Pemasaran Kedelai di Jawa Tengah (studi kasus di Kabupaten Wonogiri). FAE Vol 10 dan 11. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Hal Soekartawi Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasi Edisi Revisi, Jakarta : Rajawali. Soekartawi Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta. usahatani Kedelai. Contohnya penggunaan dosis pupuk yang sesuai dengan rekomendasi dari dinas pertanian. Untuk mengurangi timpangnya distribusi penguasaan lahan, dapat dilakukan beberapa hal, yaitu : a. Mencegah tingginya frekuensi jualbeli lahan dengan pengawasan dan pengaturan yang ketat. b. Adanya pembatasan luas pemilikan atau garapan minimum untuk mencegah inefisiensi usahatani. 2. Peran Dinas Pertanian sebagai instansi pemerintah yang terkait dalam hal ini juga harus lebih ditingkatkan lagi, diantaranya dengan memperbanyak penyuluh lapangan, penyediaan bibit unggul, serta penyediaan pupuk dan insektisida agar usahatani kedelai di Kabupaten Grobogan meningkat produksinya Suratiyah, Ken Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Sukirno Sadono Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi ketiga. PT Raja Grafindo Persada Jakarta Suparmoko, Maria R dan M, Suparmoko Ekonomika Untuk Manajer (Teori dan Soal Jawab) edisi Pertama BPFE- Yogyakarta. Sulistyowati Catur Riyastini, Sutopo Sri Suratiningsih Pengaruh penggunaan benih, pupuk phonska, dan tenaga kerja Terhadap pendapatan petani kedelai (Glycine Max) di Desa Sidoharjo Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Semarang. 119

pendapatan sampingan diluar pertanian, sehingga dapat menekan terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan.

pendapatan sampingan diluar pertanian, sehingga dapat menekan terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan. 2 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, (a) yang pertama besarnya biaya usahatani adalah Rp 3.508.22,89/ha/MT, penerimaan usahatani adalah

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Tempat Penelitian Desa Candi merupakan salah satu desa yang banyak menghasilkan produksi jagung terutama jagung pipilan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE 2008-2012 Nama : Eko Hadi Hartoko NPM : 12212426 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F.

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2013 dan 2014 yang berjumlah 37 mahasiswa yang terdiri dari 16 perokok laki-laki dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Isilah data bapak/ibu/saudara/saudari dibawah ini :

LAMPIRAN. Isilah data bapak/ibu/saudara/saudari dibawah ini : 48 LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian I. IDENTITAS RESPONDEN Isilah data bapak/ibu/saudara/saudari dibawah ini : 1. Nama : 2. Pekerjaan : 3. Usia : 4. Jenis Kelamin : 5. Pendidikan : 6. Alamat :

Lebih terperinci

Surat Pemberitahuan (SPT) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif

Surat Pemberitahuan (SPT) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif 62 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Perkembangan Penerimaan Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) Jumlah penerimaan SPT PPN yang terdaftar pada KPP Pratama

Lebih terperinci

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT VIII PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT 8.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Produktivitas rata-rata gabah padi sehat petani responden sebesar 6,2 ton/ha. Produktivitas rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet ALIFA AMELIA 10210562 LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Petani Responden 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil komposisi umur kepala keluarga

Lebih terperinci

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Andry Wirawan 10210772 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Latar Belakang Sebagai studi kasus tentang produk dan harga,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis dilakukan di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas.

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas. LAMPIRAN Hasil Uji SPSS :. Hasil Uji SPSS Regresi Berganda : Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson,986 a,973,969 8,474 2,022 a. Predictors: (Constant),

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian Dari data yang telah dikumpulkan, didapat hasil perhitungan sebagai berikut : 1) Beta saham Beta merupakan suatu pengukur volatilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal khususnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DAN UNIVERSITAS NASIONAL) Nama : Nurul Irmawati NPM

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung 139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

ARGEN PURNAREZKA EA01

ARGEN PURNAREZKA EA01 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMILIHAN KREDIT PADA BANK PERMATA (Studi kasus Bank PERMATA Djuanda Pecenongan) ARGEN PURNAREZKA 11210014 3EA01 LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Analisis identitas responden dalam penelitian ini dilihat dari beberapa sisi, diantaranya adalah berdasarkan tingkat usia responden, tingkat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA Nama : Azura Geby Ryanti NPM : 11212325 Dosen Pembimbing : Dr. Ambo Sakka,SE.,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM.. ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bangka Belitung

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA Nama : Siti Rokayah NPM : 27212086 Pembimbing : Dr. Renny Nur ayni, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KECAMATAN PALIYAN GUNUNGKIDUL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KECAMATAN PALIYAN GUNUNGKIDUL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KECAMATAN PALIYAN GUNUNGKIDUL Agus Dwi Nugroho, Fatkhiyah Rohmah, Ali Hasyim Al Rosyid dan Ken Suratiyah, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Jurnal S. Pertanian 1 (1) : 88 96 (2017) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN (Studi Kasus Konsumen Tahu Pada Agroindustri Bapak

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

KUISONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHATANI JAGUNG

KUISONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHATANI JAGUNG LAMPIRAN Lampiran 1 KUISONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHATANI JAGUNG 1. Keadaan Umum Responden 1.1. Identitas Responden 1. Nama : (L / P) 2. Umur : tahun 3. Alamat : RT /

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta Embun Rahmawati Universitas

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data a. Profil Lembaga Keuangan Syariah ASRI Tulungagung Lembaga Keuangan Syariah Amanah Syariah Islam merupakan lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Perkembangan Derivatif Analisa perkembangan derivatif di Indonesia dengan mengunakan 49 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

PRADONO TRI PAMUNGKAS EM Dosen Pembimbing I : Maria M. Minarsih, SE, MM Dosen Pembimbing II : Aziz Fathoni, SE, MM

PRADONO TRI PAMUNGKAS EM Dosen Pembimbing I : Maria M. Minarsih, SE, MM Dosen Pembimbing II : Aziz Fathoni, SE, MM 1 PENGARUH MODAL, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN PROMOSI TERHADAP PEMBERDAYAAN UMKM ( Studi Kasus Pada Pemilik Usaha di Sekitar Pasar Babadan, Ungaran ) PRADONO TRI PAMUNGKAS EM 11.1.0722 Dosen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di Desa Tangkil Kulon Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Intrepretasi Hasil Output Analisis Linear Berganda

LAMPIRAN. Intrepretasi Hasil Output Analisis Linear Berganda LAMPIRAN Intrepretasi Hasil Output Analisis Linear Berganda Untuk memperoleh gambaran interpretasi analisis, maka akan dilakukan pengujian dan analisis yang terdiri dari beberapa bagian yaitu uji asumsi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR) FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR) Nama : Hilda Nurina NPM : 23211381 Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 71 83. ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan Abstrak. Penyediaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Lebih terperinci

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora Nama : Alfianta Sah Putra NPM : 10212615 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

Muhammad Syukri Hamdi

Muhammad Syukri Hamdi ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LEVERAGE KEUANGAN, UKURAN, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Muhammad Syukri

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA Patryano G Anggara Program Studi Ilmu Ekonomi, Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan e-mail

Lebih terperinci

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Tiara Puri Yasinta 18213897 Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Pendahuluan Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan yang menabung di bank syariah. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO Vica Tri Ariyani, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi

BAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Produktivitas usahatani padi dapat mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah produksi. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh penggunaan faktor produksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK PERIODE 2008-2012 Nama : Berkat Kristian Zega NPM : 29211191 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

Donny Prammono Dosen Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri SE, MM

Donny Prammono Dosen Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri SE, MM PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA Donny Prammono 12211209 Dosen Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri SE, MM Latar Belakang Banyaknya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Keadaan Wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Jawa dan merupakan provinsi paling timur di Pulau Jawa. Letaknya pada

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian Penelitian ini mengenai Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja modal dalam menunjang APBD Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jumlah responden yang diambil sebagai sampel penelitian adalah sebanyak 98 responden. Penelitian dilakukan pada pelanggan PT. Optima

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE ) ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2006-2011) NAMA : NURY INDRIYANI NPM : 22209083 JURUSAN : AKUNTANSI JENJANG : S1 PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

ANALISIS BAURAN PEMASARAN (7P) TERHADAP PEMILIHAN PEGADAIAN SEBAGAI SARANA MEMPEROLEH DANA JANGKA PENDEK (STUDI PADA MASYARAKAT CONDET,JAKARTA TIMUR)

ANALISIS BAURAN PEMASARAN (7P) TERHADAP PEMILIHAN PEGADAIAN SEBAGAI SARANA MEMPEROLEH DANA JANGKA PENDEK (STUDI PADA MASYARAKAT CONDET,JAKARTA TIMUR) ANALISIS BAURAN PEMASARAN (7P) TERHADAP PEMILIHAN PEGADAIAN SEBAGAI SARANA MEMPEROLEH DANA JANGKA PENDEK (STUDI PADA MASYARAKAT CONDET,JAKARTA TIMUR) Nama : Widdy Febrian NPM : 17212682 Jurusan Pembimbing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis 30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg)

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg) A. Ketersediaan Beras Tahun Ketersediaan Beras (Kg) Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg) Jumlah penduduk (Juta jiwa) Konsumsi beras (Kg/kap/tahun) Y X1 X2 X3 X4 2001 1.832.426.000 801.948 2.523 11.647.958

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI (Glycine max L.) VARIETAS ORBA (Suatu Kasus pada Kelompoktani Cikalong di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Oleh: Apang Haris 1, Dini Rochdiani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

Lampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat

Lampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat Lampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat Gol Tingkat Pengalaman Jumlah Gaji Umur Pendidikan Bekerja Tanggungan Pokok No. (tahun) (tahun) (tahun) (jiwa)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran dari hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian terakhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Helpiani br karo NPM : 13211277 Pembimbing : Sri Kurniasih

Lebih terperinci

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI ANALISIS PENGARUH PERIODE PERPUTARAN HUTANG DAGANG DAN RASIO LANCAR, TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan manufaktur sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG Komoditas pertanian erat kaitannya dengan tingkat produktivitas dan efisiensi yang rendah. Kedua ukuran tersebut dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Sekolah SMK Negeri 6 Malang yang beralamat di Jalan Ki Ageng Gribig 28 Malang, merupakan sekolah menengah kejuruan berstatus negeri yang resmi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM : PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM : 18211253 Latar Belakang Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi 57 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci