Less is more Pengaruh Konsep Kesederhanaan De Stijl pada Nijntje karya Dick Bruna

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Less is more Pengaruh Konsep Kesederhanaan De Stijl pada Nijntje karya Dick Bruna"

Transkripsi

1 i

2 ii

3 Less is more Pengaruh Konsep Kesederhanaan De Stijl pada Nijntje karya Dick Bruna Rafika dan Jugiarie Soegiarto Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok Abstrak Makalah ini membahas pengaruh konsep sederhana De Stijl dalam tokoh Nijntje. De Stijl menjadi sebutan aliran seni yang berkembang di Belanda pada tahun Konsep utamanya adalah kesederhanaan, yang dimengerti sebagai nilai universal suatu karya seni. Konsep sederhana itu diwujudkan sebagai garis dan warna dasar, yaitu garis vertikal dan horizontal, dan warna merah, kuning, dan biru. Garis dan warna sederhana yang dipakai untuk menggambar Nijntje, tokoh kelinci ciptaan Dick Bruna, sepertinya terpengaruh konsep sederhana De Stijl tersebut. Less is more The Influence of De Stijl Simplicity Concept in Nijntje by Dick Bruna Abstract This paper discusses the influence of De Stijl simplicity concept in Nijntje. De Stijl is a school of art developed in the Netherlands in Most important in the concept of De Stijl is simplicity. The simplicity, in their opinion, could be seen in any of art work. De Stijl translate that concept of simplicity in primary lines and colors, namely vertical and horizontal lines, and the colors red, yellow, and blue. The simplicity seems in Nijntje, a rabbit character, created by Dick Bruna, remains of the simplicity of De Stijl. Keywords; De Stijl, Dick Bruna, Primary Lines and Colors, Nijntje, Simplicity as Universal Value Kesederhanaan sebagai Nilai Universal Frasa Less is more berasal dari puisi Robert Browning 1 ( ) yang berjudul Andrea del Sarto (1855). Frasa tersebut dipinjam oleh Ludwig Mies van der Rohe, arsitek asal Jerman, untuk menyebut konsep modern minimalis dalam bidang arsitektur.secara harafiah, Less is more memiliki arti Sedikit namun banyak.dalam bidang arsitektur, Less is more bermakna bahwa kesederhanaan dan kejelasan menjadi konsep desain yang baik. Menurut konsep ini, jika sebuah karya seni didasarkan pada kesederhanaan (less) maka kesan yang didapatkan akan ekstra maksimal (more). Dewasa ini, frasa Less is more telah sering digunakan para ahli tidak hanya pada bidang seni, tetapi juga ekonomi, sosial, dan politik. 1 Robert Browning adalah seorang penyair asal Inggris yang ahli dalam sajak-sajak drama, khususnya drama monolog. Puisi Andrea del Sarto ada dalam buku kumpulan puisinya yang berjudul Men and Women (1855). 1

4 Less is more sejalan dengan konsep yang dimiliki aliran seni De Stijl. De Stijl (The Style dalam bahasa Inggris), berkembang sekitar tahun sebagai aliran seni di Belanda yang mengutamakan konsep kesederhanaan. De Stijl yang diprakarsai oleh pelukis Belanda Theo van Doesburg, muncul karena para seniman rindu akan keharmonisan di tengah situasi Perang Dunia I yang melanda Eropa saat itu. Kemudian, para seniman De Stijl sepakat melahirkan sebuah aliran seni baru dengan mengutamakan konsep abstraksi sederhana yang mengutamakan harmoni (keseimbangan) dan nilai-nilai universal. Menurut mereka, harmoni itu dapat diwujudkan dengan kembali kepada konsep dasar melalui garis dasar vertikal horizontal dan warna dasar merah, kuning, dan biru. De Stijl percaya dengan konsep dasar, sebuah karya seni dapat mengekspresikan nilai-nilai universalnya. Penggunaan konsep dasar dengan mengutamakan kejujuran dan nilai-nilai universal inilah yang sepertinya sejalan dengan konsep Less is more. De Stijl De Stijl menandai aliran dan kelompok seniman yang berkembang di Belanda sekitar tahun De Stijl group was founded in Holland in 1917, dedicated to a synthesis of art, design and architecture. (Harrison, 2003:281). Munculnya De Stijl berawal dari sekelompok seniman yang berkumpul di studio milik Theo van Doesburg di Leiden, Belanda. Para seniman itu terdiri dari pelukis, arsitek, dan penulis, seperti Piet Mondriaan, Bart van der Leck, Gerrit Rietveld, Vilmos Huszar, J.J.P Oud, A. Kok, Gino Severini, Jan Wills, Robert van t Hoff, dan Georges Vantongerloo. Mereka menginginkan pembaharuan dalam dunia seni dan memimpikan sebuah keharmonisan baru di tengah situasi perang yang sangat kacau 2. Oleh sebab itu, pada tahun 1917 mereka sepakat menerbitkan sebuah majalah bernama De Stijl, untuk menuangkan segala pemikiran dan hasil karya mereka. Majalah De Stijl memuat terutama mengenai pembaharuan dan ide-ide dalam dunia seni, khususnya seni lukis dan arsitektur. Er is een oud en nieuw kunstbewustzijn. Het oude richt zich op het individueele. Het nieuwe richt zich op het universeele. 3 (Blotkamp, 1982:10). Itulah manifest seni De Stijl yang dipublikasikan pada bulan November 1918 dalam majalah De Stijl. De Stijl, on its appearance and in its first manifestations presented itself as an artistic, as an aesthetical 2 Ketika itu Eropa sedang dilanda Perang Dunia I ( ), di mana Belanda menyatakan diri sebagai negara netral. 3 Ada kesadaran seni yang lama dan baru; yang lama terpusat pada nilai individual, yang baru mengacu pada nilai universal. 2

5 movement. (Jaffé, 1988:4). Para seniman De Stijl ingin hadir sebagai sebuah gerakan seni baru yang mengutamakan nilai-nilai universal dalam karyanya. Nilai-nilai universal dalam karya seni De Stijl dibangun oleh garis dasar vertikal horizontal dan warna dasar. Dalam bidang seni lukis, Piet Mondriaan mengembangkan sebuah gagasan yang ia sebut Neoplastisisme (Nieuwe Beelding). Piet Mondriaan mengatakan dalam artikelnya, De nieuwe beelding, [ ] begint daar, waar vorm en kleur als eenheid gebeeld wordt in het rechthoekig vlak. 4, Dapat dikatakan, Neoplastisisme dimulai ketika bentuk dan warna tergambar menjadi satu kesatuan dalam sebuah bidang persegi. Harrison juga menambahkan pengertiannya tentang Neoplastisisme (2003:290), It (yang dimaksud Neoplastisisme) can equally be called Abstract-Real painting because the abstract can be expressed by plastic reality. [ ] It is a composition of rectangular color planes that expresses the most profound reality. Neoplastisime merepresentasikan real image sebuah objek melalui bentuk abstrak yang terdiri dari komposisi kotak-kotak asimetris. Kemudian, Jaffé (1988:48) menyimpulkan, bentuk abstrak sederhana (abstract art), garis-garis lurus (straight lines), dan warna-warna primer (primary colours) adalah ciri utama Neoplastisisme. Hampir di seluruh lukisan karya seniman De Stijl terdapat ciri-ciri tersebut. Garis dan Warna Dasar Seniman De Stijl menginginkan adanya harmoni dalam karya seni. The artistic content of their work was not meant to reflect reality, but rather to express the harmony that they believed was the law of the universe. (Van Oostrom, 2007:188). Menurut mereka harmoni itu berasal dari hukum alam (semesta) 5. Harmoni yang terdapat dari setiap bendalah yang terpenting, untuk mewujudkan harmoni tersebut digunakanlah garis dasar vertikal dan horizontal dan warna dasar merah, kuning, biru. Garis dan warna dasar yang tersusun harmonis akan menghadirkan harmoni dasar. Garis diagonal adalah kombinasi dari garis vertikal dan horizontal. Sedangkan warna lain adalah percampuran dari warna-warna dasar. Penggunaan garis dan warna dasar dapat dilihat pada contoh lukisan seniman De Stijl berikut: 4 Artikelnya berjudul De nieuwe beelding in de schilderkunst majalah De Stijl, I (1917) hal.16. Suatu perupaan disebut baru ketika bentuk dan warna merupakan kesatuan gambar dalam suatu bidang persegi. 5 Penjelasan lebih lanjut mengenai konsep harmoni De Stijl dapat dilihat pada 3

6 A. Compositie met rood, geel, blauw. B. Compositie VII (Piet Mondriaan, 1921) (Theo van Doesburg, 1917) - Garis Dasar Garis dasar vertikal dan horizontal memiliki peran yang sangat penting bagi De Stijl. Sebagian besar lukisan karya seniman De Stijl memadukan garis-garis dasar vertikal dan horizontal. Hal itu karena sebuah garis merupakan bentuk dasar sebuah objek. Pada gambar di atas, garis vertikal dan horizontal saling bersilangan hingga membentuk kotakkotak asimetris. Garis dasar yang membentuk kotak-kotak asimetris pada gambar A tampak lebih hitam dan tebal yang berfungsi sebagai penegas dalam lukisan. Berbeda halnya dengan gambar B yang berlatar belakang hitam sehingga garis dasar itu tidak terlihat tebal. - Warna Dasar Penggunaan warna-warna dasar, yaitu merah, kuning, biru, telah menjadi ciri utama dari De Stijl. Hampir di semua karya seni De Stijl, termasuk dua gambar di atas, menampilkan tiga warna dasar tersebut. Di samping warna-warna dasar, De Stijl juga menggunakan hitam, putih, dan abu-abu. Hitam, putih, dan abu-abu berfungsi sebagai warna kontras di antara warna dasar. Hitam ada karena tidak adanya pantulan cahaya. Putih dianggap sebagai keadaan tidak berwarna. Dalam seni lukis, putih juga diibaratkan sebagai kanvas. Sedangkan abu-abu merupakan percampuran dari hitam dan putih. Membahas konsep garis dan warna dasar, ada seorang ilustrator Belanda, Dick Bruna, yang juga menerapkan konsep itu dalam menciptakan Nijntje. Nijntje adalah seekor kelinci yang menjadi tokoh utama dalam buku cerita anak berseri berjudul sama. Buku serial Nijntje berisi gambar-gambar sederhana yang dikombinasikan dengan penggunaan warna dasar dan warnawarna cerah. Kesederhanaan dengan mengutamakan nilai-nilai universal dan kejujuran sangat kental terasa dalam serial Nijntje. Sepertinya, konsep kesederhanaan De Stijl yang diwakili 4

7 melalui penggunaan garis dan warna dasar telah memberikan pengaruh pada Bruna dalam menciptakan Nijntje. Karena itu, menarik untuk diteliti lebih dalam seperti apa pengaruh konsep kesederhanaan De Stijl dalam Nijntje. Dalam menganalisis masalah penelitian tersebut, penulis menggunakan teori analisis struktural. Teori struktural berhubungan dengan tanggapan dan deskripsi struktur-struktur. (Wellek & Warren, 1989:39). Teori ini digunakan khususnya untuk menganalisis struktur dalam seni rupa. The Liang Gie (1976) menjelaskan struktur seni merupakan tata hubungan sejumlah unsur-unsur seni yang membentuk suatu kesatuan karya seni yang utuh. Kemudian, I Made Suparta dalam artikelnya Unsur-Unsur Seni Rupa (2010) menyebutkan unsur-unsur seni rupa itu terdiri dari garis, raut, warna, tekstur, dan ruang. Unsur garis dan warna menjadi fokus penelitian ini. Kemudian, pendekatan yang digunakan untuk mendukung teori tersebut yaitu melalui studi kepustakaan dengan metode penulisan eksposisi (pemaparan). Sumber dari segala informasi yang terpapar dalam penelitian ini didapat dari buku dan internet yang terpercaya. Nijntje Nijntje adalah tokoh kelinci ciptaan ilustrator Belanda, Dick Bruna. Nama 'Nijntje' berasal dari bahasa Belanda 'Konijntje' yang berarti 'kelinci kecil'. Nijntje tidak hanya terkenal di Belanda, tetapi juga di negara-negara luar Belanda. Di luar Belanda, Nijntje dikenal dengan nama Miffy. Hal itu karena kata Nijntje sulit diucapkan oleh orang-orang di luar Belanda. Tokoh Nijntje tercipta berkat pengalaman hidup Dick Bruna sendiri. Ketika itu, ia sekeluarga berlibur ke Egmond aan Zee 6. Di sana banyak kelinci yang berkeliaran bebas. Setiap menjelang tidur, Dick Bruna selalu menceritakan kepada anak sulungnya, Sierk, kisah tentang kelinci-kelinci yang berkeliaran tersebut. Kelinci-kelinci itulah yang kemudian menginspirasi Dick Bruna menciptakan Nijntje. Nijntje menjadi tokoh utama dalam buku serial Nijntje. Ada beberapa tokoh pendamping lainnya yang juga berperan dalam Nijntje, yaitu meneer dan mevrouw Pluis (ayah dan ibu Nijntje), opa dan oma Pluis (kakek dan nenek Nijntje), kleine Pluis (adik Nijntje), Nina, dan Knorretje. Nina dan Knorretje adalah teman-teman Nijntje. Nijntje diceritakan sebagai sosok 6 Egmond aan Zee adalah sebuah desa di pantai Laut Utara provinsi Noord-Holland, sekitar 9 km sebelah barat Alkmaar 5

8 anak kelinci yang baik hati, menyenangkan, dan bersahabat. Hampir seluruh cerita Nijntje bertemakan kehidupan anak sehari-hari yang dikemas dengan ringan dan sederhana. Seri pertama Nijntje muncul pertama kali di Belanda pada tahun 1955 dengan judul 'Nijntje'. Seri Nijntje yang pertama ini muncul dalam format persegi panjang. Di setiap halamannya terdapat ilustrasi yang di bawahnya terdapat dua bait teks. Setelah tahun 1959, Bruna mengubah format bukuserial Nijntje menjadi bentuk persegi. Halaman sebelah kanan hanya berisi ilustrasi sedangkan halaman sebelah kiri berisi teks sepanjang empat bait. Format inilah yang masih digunakan hingga sekarang. Hingga tahun 2011, serial Nijntje telah terbit dalam 33 seri dengan berbagai judul 7. Seri terakhirnya berjudul Knorretje en de oren van Nijntje (2011). Gambar perubahan bentuk Nijntje dari waktu ke waktu Selain format buku Nijntje, bentuk tokoh Nijntje juga mengalami perubahan. Pada gambar di atas terlihat perubahan bentuk Nijntje dari waktu ke waktu. Sejak kemunculannya yang pertama yaitu tahun 1955, bentuk Nijntje masih kurang sempurna. Kepala Nijntje masih terlihat kaku, tidak bulat sempurna dengan bentuk telinga yang saling condong ke kanan dan kiri, dan mata Nijntje hanya berupa titik hitam kecil. Lalu, Nijntje muncul dengan perubahan bentuk yang cukup signifikan pada Telinga Nijntje menjadi lurus panjang ke atas, agak lancip di bagian atas. Sedangkan mata hitamnya menjadi lebih besar dari sebelumnya dengan pandangan mata yang seolah-olah tertuju kepada pembaca. Kemudian, pipi Nijntje juga tampak menjadi lebih bulat. Perubahan selanjutnya muncul dalam seri Nijntje droom (1979). Nijntje memiliki kepala yang semakin bulat. Hingga tahun 1995 Nijntje muncul dalam 7 Informasi lebih lanjut mengenai serial Nijntje dapat dilihat pada 6

9 seri Nijntje in de tent dengan perubahan bentuk yang tidak terlalu signifikan, hanya tubuh dan kepalanya yang semakin bertambah bulat. Serial Nijntje dapat dikatakan termasuk kategori bacaan anak usia dini. Menurut Riris K. Toha Sarumpaet (2010:14), bacaan anak usia dini adalah Bacaan yang ditulis khusus bagi anakanak yang masih di bawah umur lima sampai enam tahun. Terdapat beberapa jenis bacaan anak usia dini, yaitu buku huruf/abc, buku berhitung, buku tentang konsep, buku tanpa kata, bacaan untuk pemula, dan buku bacaan bergambar. Jika dilihat dari segi isi dan konsepnya, serial Nijntje termasuk ke dalam jenis buku bacaan bergambar, buku yang menyuguhkan cerita dengan menggunakan gambar. [ ] baik cerita maupun gambar mempunyai fungsi untuk menyampaikan kisah [ ] (Sarumpaet, 2010:18). Kira-kira sudah 58 tahun lamanya Nijntje mengisi keseharian anak-anak di Belanda dengan ceritanya yang ringan dan mendidik. Nijntje sangat disenangi oleh orang-orang di Belanda, ia bahkan sudah menjadi ikon kota Utrecht dengan didirikannya sebuah taman kecil di Utrecht beserta patung Nijntje di dalamnya. Selain itu, ikon Nijntje juga menghiasi lampu lalu lintas di Utrecht. Di Centraal Museum, Utrecht terdapat Dick Bruna Huis, yang di dalamnya terdapat galeri khusus Nijntje. Sementara itu, di kota Amsterdam terdapat De winkel van Nijntje, sebuah toko yang khusus menjual souvenir dan pernak-pernik Nijntje. Hal ini menunjukkan betapa populernya Nijntje di Belanda. Berbagai ikon Nijntje di Belanda 7

10 Dick Bruna De vader van Nijntje Kepopuleran Nijntje di Belanda tidak lepas dari seorang ilustrator bernama Hendrikus Magdalenus Bruna. Pria yang lebih akrab disapa Dick Bruna ini, lahir di Utrecht, Belanda pada 23 Agustus Ia adalah anak dari pasangan Albert Willem Bruna dan Johanna Clara Charlotte Erdbrink. Ayahnya adalah pemilik perusahaan penerbitan A.W. Bruna & Zoon, yang sebelumnya dimiliki kakeknya. Sejak kecil Bruna senang menggambar dan melukis. Sementara itu, ayah Bruna ingin ia menjadi seorang penerbit sama seperti ayah dan kakeknya. Kemudian, ia pergi ke London dan Paris untuk belajar mengenai dunia penerbitan. Bruna merasa dirinya lebih ingin menjadi seorang seniman dari pada penerbit. Lalu, ia kembali ke Belanda dan melanjutkan studinya dalam bidang seni. Hingga pada tahun 1951, Bruna ikut ambil bagian dalam A.W. Bruna & Zoon sebagai desainer. Ia kemudian menikah dengan Irene de Jongh tahun 1953 dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Sierk (1954), Marc (1958), dan Madelon (1961). Dick Bruna memiliki gaya khas tersendiri dalam berkarya 8. Kesederhanaan dan kejujuran universal adalah dua hal yang paling penting bagi Bruna. Menurutnya, konsep kesederhanaan yang ia terapkan pada setiap karyanya bertujuan untuk memberikan ruang, agar setiap anak yang membaca karyanya dapat mengisi ruang tersebut dengan imajinasi mereka sendiri. Bruna mencoba membuat karya yang jujur, universal, dan tidak berlebihan. Ia menyederhanakan segala kerumitan agar orang-orang dapat menikmati karyanya secara mudah dan murah. Bruna menjadi begitu terkenal di Belanda berkat konsep kesederhanaan dan kejujuran universal yang ia terapkan pada setiap karyanya itu. Tidak hanya serial Nijntje yang telah Bruna terbitkan. Ia juga menerbitkan serial anak lainnya dengan berbagai tokoh. Tokoh-tokoh lain itu di antaranya Zwarte Beertjes, Betje big, Knorretje, Boris en Barbara, Snuffie, dan Ko. Hingga saat ini, sudah lebih dari 120 buku anak yang telah ia terbitkan ( 'De Appel' (1953) adalah buku anak pertama yang dibuatnya.disusul 'Nijntje' (1955) yang terbit dua tahun setelahnya. Dan Ezelsoor (2012) adalah buku anak yang paling baru ia terbitkan. 8 Biografi dan penjelasan lebih lanjut mengenai gaya Dick Bruna dapat dilihat pada 8

11 Dick Bruna De vader van Nijntje dan Dick Bruna Huis Di antara karya-karya yang telah Bruna hasilkan, Nijntje adalah karyanya yang paling dikenal. Sebanyak 33 serial Nijntje telah ia terbitkan. Hingga pada tahun 2006, Bruna mendirikan Dick Bruna Huis, sebuah galeri seni yang di dalamnya terdapat seluruh hasil karya Dick Bruna, khususnya Nijntje. Tempat ini menjadi bagian dari Centraal Museum, Utrecht. Tak heran jika masyarakat Belanda menjulukinya De vader van Nijntje [Ayah Nijntje]. Kesederhanaan sebagai Konsep Dasar Dapat dilihat, Nijntje mendapat pengaruh dari aliran seni De Stijl. Hal itu diperkuat dengan ditemukannya beberapa kesamaan antara Nijntje dengan konsep kesederhanaan De Stijl. Beberapa kesamaan itu antara lain dalam hal kesederhanaan bentuk, penggunaan garis dasar vertikal horizontal, dan warna dasar. Namun, Nijntje tidak secara ketat menerapkan konsep De Stijl. - Kesederhanaan bentuk Nijntje Compositie met rood, geel, blauw (Dick Bruna) (Piet Mondriaan, 1921) 9

12 Kesederhanaan bentuk De Stijl dalam Nijntje tampak dari dua gambar di atas. Hal itu karena Nijntje sepertinya hanya mengambil konsep kesederhanaan bentuk De Stijl yang mengutamakan bentuk universal sebuah objek. Jika menurut De Stijl bentuk universal sebuah objek itu direpresentasikan dengan bentuk abstrak segi empat asimetris, lain halnya dengan Nijntje. Nijntje tidak merepresentasikan konsep kesederhanaan bentuk tersebut seperti halnya De Stijl. Nijntje berbentuk sebagaimana bentuk universal seekor kelinci, tanpa mengubahnya ke dalam bentuk abstrak segi empat asimetris. - Garis Dasar Vertikal dan Horizontal Composition with yellow, blue and red Nijntje (Dick Bruna) (Piet Mondriaan, ) Penggunaan garis dasar dan garis bentuk hitam Pengaruh konsep De Stijl lainnya dalam Nijntje yaitu pada penggunaan garis dasar vertikal dan horizontal. Dalam Nijntje, penggunaan garis dasar tersebut hanya terdapat pada bentuk bibir Nijntje. Bentuk bibir Nijntje berbentuk diagonal, seperti huruf X yang merupakan perpaduan dari garis dasar vertikal dan horizontal yang menyilang. Selain itu, garis bentuk (kontur) pada Nijntje dibuat hitam tebal sama halnya dengan garis-garis dasar pada De Stijl. Hal yang menyimpang dari Nijntje yaitu adanya garis lengkung. Penggunaan garis lengkung ini sangat bertolak belakang dengan konsep garis dasar De Stijl. - Penggunaan Warna Dasar, Hitam, Putih, dan Warna Kombinasi Lain Dalam konsep penggunaan warna, dapat dikatakan Nijntje memang terpengaruh De Stijl. Hal ini terbukti dari warna-warna dasar (merah, kuning, biru) yang sangat kental pada Nijntje. Warna-warna dasar ini digunakan untuk mengasosiasikan berbagai objek agar 10

13 sesuai dengan warna aslinya. Contoh warna-warna dasar yang digunakan Nijntje dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Penggunaan warna-warna primer pada Nijntje Warna merah misalnya sebagai warna baju Nijntje. Warna kuning untuk mengasosiasikan matahari dan sebagai background. Lalu, untuk mengasosiasikan langit, digunakan warna biru. Kemudian, warna hitam, putih, dan abu-abu yang digunakan De Stijl sebagai kontras, juga terdapat dalam Nijntje. Warna hitam hanya digunakan pada garis bentuk (kontur) Nijntje. Lalu, warna putih untuk mengasosiasikan dinding, dan abu-abu untuk batu atau patung. Di samping penggunaan warna-warna dasar yang terpengaruh De Stijl, Nijntje juga menggunakan warna kombinasi lainnya. Warna itu seperti hijau, coklat dan oranye. Bruna memang menyukai warna-warna cerah, karena itu ia menambahkan warna-warna tersebut pada Nijntje. Beberapa warna kombinasi lain (hijau,coklat,oranye) yang terdapat padanijntje 11

14 Masih dengan fungsi yang sama, warna-warna kombinasi ini juga digunakan Bruna untuk mengasosiasikan benda. Perhatikan gambar di atas, warna hijau diasosiasikan sebagai kebun dan rerumputan, warna coklat untuk Nina (teman Nijntje), kacang-kacangan, dan kura-kura, sedangkan warna oranye untuk wortel. Penggunaan warna hijau, coklat, dan oranye ini tidak termasuk ke dalam konsep De Stijl. Setidaknya Bruna menggunakan warna-warna yang mudah dikenali oleh publik pembaca (anak usia dini) yang baru belajar dan mengenal warna. Garis dan Warna Dasar pada Nijntje Dalam hal penggunaan garis, Nijntje banyak menggunakan garis lengkung. Garis dasar vertikal dan horizontal hanya tampak pada mulut Nijntje. Mulut Nijntje terdiri dari dua buah garis vertikal dan horizontal yang tersusun diagonal. Garis bentuk pada Nijntje berwarna hitam tebal. Garis bentuk yang hitam dan tebal ini sama halnya pada De Stijl yang menggunakan garis bentuk hitam sebagai penegas. Sementara itu, dalam penggunaan warna, Nijntje juga menggunakan warna dasar merah, kuning, biru ditambah hitam, putih, dan abu-abu seperti De Stijl. Warna-warna tersebut berfungsi untuk mengasosiasikan objek sesuai dengan warna aslinya. Namun, hal yang menyimpang dari konsep warna De Stijl yaitu Nijntje juga menggunakan warna kombinasi lain. Warna kombinasi lainnya itu seperti hijau, coklat, dan oranye. Warna-warna kombinasi ini merupakan campuran dari warna-warna dasar. Pengaruh konsep De Stijl memang terdapat dalam Nijntje, terutama pada penggunaan garis dan warna dasar. Tetapi, Nijntje tidak sepenuhnya menerapkan secara ketat konsep De Stijl tersebut. Karena ada beberapa hal dari penggunaan garis dan warna pada Nijntje yang ternyata menyimpang dari konsep De Stijl. Daftar Referensi Blotkamp, Carel.,dkk. (1982). De beginjaren van De Stijl Utrecht: Reflex. Bruna, Dick. (1955). Nijntje. Amsterdam: Mercis Publishing. (e-book) Bruna, Dick. (1979). Nijntje droom. Amsterdam: Mercis Publishing. (e-book) 12

15 Bruna, Dick. (1995). Nijntje in de tent. Amsterdam: Mercis Publishing. Bruna, Dick. (2011). Knorretje en de oren van Nijntje. Amsterdam: Mercis Publishing. Harrison, Charles & Paul Wood. (2003). Art in Theory An Anthology of Changing Ideas. Oxford: Blackwell Publishing. Jaffé, H.L.C. (1988). De Stijl Amsterdam: Libris Boekhandels. Sarumpaet, Riris K. Toha. (2010). Pedoman Penelitian Sastra Anak (Edisi Revisi). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Suparta, I Made. (2010). Unsur-Unsur Seni Rupa. Jurnal Institut Seni Indonesia Denpasar. Diakses pada 23 Oktober 2013 dari Van Oostrom, Frits. (2007). De Stijl, Revolution in Design. Dalam A Key to Dutch History. Amsterdam: Amsterdam University Press. (e-book) Wellek, Rene dan Austin Warren. (1989). Teori Kesusastraan (terjemahan Melani Budianta). Jakarta: PT. Gramedia. 13

PENERAPAN KONSEP DE STIJL DALAM RIETVELD SCHRÖDERHUIS KARYA GERRIT RIETVELD

PENERAPAN KONSEP DE STIJL DALAM RIETVELD SCHRÖDERHUIS KARYA GERRIT RIETVELD UNIVERSITAS INDONESIA PENERAPAN KONSEP DE STIJL DALAM RIETVELD SCHRÖDERHUIS KARYA GERRIT RIETVELD MAKALAH NON SEMINAR FETRY WURYASTI 0906529142 DIAJUKAN SEBAGAI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA HUMANIORA

Lebih terperinci

7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis

7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis 7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis Avant Garde dalam bahasa Perancis berarti "garda terdepan"

Lebih terperinci

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui media gambar. Karena

Lebih terperinci

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1 Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Ide atau Gagasan Dalam pembuatan desain buku ilustrasi Toi.let diperlukan banyak cara untuk menyelesaikannya menjadi sebuah buku yang utuh, yang bisa membuat orang penasaran untuk

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis 8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi Perancangan dalam pembuatan media informasi snorkeling sebagai promosi wisata alam bawah laut Pantai Teluk Limau ini adalah

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Kombinatorial Dalam Penomeran Warna

Aplikasi Teori Kombinatorial Dalam Penomeran Warna Aplikasi Teori Kombinatorial Dalam Penomeran Warna Felix Terahadi - 13510039 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer DESAIN Interaksi Manusia & Komputer Course Overview Design Grafis Filosofi Desain Prinsip-prinsip Desain Grafis Unsur-unsur visual ekonomi Teknik-teknik kode Tifografi Fonts Warna Desain icon Desain Grafis

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Berdasarkan hasil penelitian dari penulis, keyword konsep dan image dari keseluruhan produk adalah smart, youthful dan comforting. Dimana

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D COLOR TEHORY Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D wibowo@cs.ui.ac.id http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Warna Primer Tidak dapat dibuat dengan kombinasi warna apa pun Red Blue Yellow Warna Sekunder Terbentuk

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034

Lebih terperinci

By: Ahmad SYAUQI Ahsan

By: Ahmad SYAUQI Ahsan By: Ahmad SYAUQI Ahsan Warna Primer Kadang kita diajarkan bahwa warna primer adalah Merah, Kuning, dan Biru: Cukup bagus untuk mencampur cat. Namun tidak bagus untuk digunakan dalam mencampur cahaya Retina

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS CRASH

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS CRASH DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS CRASH Jenis Karya Judul Ukuran Media/Teknik Tahuan Pembuatan Pencipta : Lukisan : Crash (Tabrakan) : 60 cm x 80 cm : Cat Akrilik di atas Kanvas : 2007 : Drs. Bambang Prihadi,

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior

Lebih terperinci

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: THREE GIRLS IN THE BEDROOM Judul : Three Girls in the Bedroom Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara: Pameran Seni Rupa dengan

Lebih terperinci

SEJARAH DESAIN. Evaluasi Materi Modul 1 s.d 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

SEJARAH DESAIN. Evaluasi Materi Modul 1 s.d 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk SEJARAH DESAIN Modul ke: Evaluasi Materi Modul 1 s.d 7 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstrak Berbagai Gaya Desain di dunia berkembang

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Poster Jejak Rupa Pameran Lukisan Bali PENCIPTA : Cokorda Alit Artawan, S.Sn.,M.Sn SEBAGAI MEDIA PROMOSI PAMERAN JEJAK RUPA LUKISAN BALI Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam teknologi dan informasi.dalam komunikasi,

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga

Lebih terperinci

CUBISM (materi pengayaan)

CUBISM (materi pengayaan) CUBISM (materi pengayaan) Bandung, 9 Juli 2013 SEMESTER PENDEK TAHUN AKADEMIK 2012/2013 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN Bagaimanakah pengaruh aliran seni lukis kubism pada perkembangan arsitektur? Bagaimanakah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan BAB V KONSEP PERANCANGAN A. Ide dan Gagasan Perancangan Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan media promosi, sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD

Lebih terperinci

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Kegiatan Belajar 1 Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Seorang seniman atau desainer (perancang) mengolah unsur-unsur seni rupa sesuai dengan keahlian dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Konsep Dengan menggunakan konsep Epic yang dikemas dengan visual modern, maka upaya untuk mengenalkan superhero Indonesia, akan tergambar jelas dalam sebuah buku. Pengambilan

Lebih terperinci

diciptakan oleh desainer game Barat umumnya mengadopsi dari cerita mitologi yang terdapat di Di dalam sebuah game karakter memiliki

diciptakan oleh desainer game Barat umumnya mengadopsi dari cerita mitologi yang terdapat di Di dalam sebuah game karakter memiliki ABSTRACT Wimba, Di dalam sebuah game karakter memiliki menjadi daya tarik utama dalam sebuah game, menjadi teman bagi pemain, juga dapat berperan sebagai atau dari sebuah game sekaligus menjadi elemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi 1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab 1, peneliti akan memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi operasional. 1.1 Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pangandaran merupakan salah satu Kabupaten yang baru terbentuk pada tahun 2012. Terbentuknya Kabupaten Pangandaran sebagai pemekaran dari kabupaten Ciamis-Jawa

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dilakukan disimpulkan dari beberapa pemecahan masalah dari bahaya minuman beralkohol pada remaja

Lebih terperinci

Lampiran INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA Lampiran INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA Lokasi Tujuan : SDN 01 Gandrungmangu : Mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan kurikulum sekolah dan pelaksanaan pembelajaran seni budaya

Lebih terperinci

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik Perancangan Visual Unsur Visual (Foto, gambar, grafik) TIM Media Pembelajaran FT Unsur teks/huruf 1.Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik a. Perataan b. Bentuk c.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.3 Desain Grafis Menurut Blanchard (1986) mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikasi yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran

Lebih terperinci

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014 Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dewasa ini komik merupakan salah satu media komunikasi yang sedang populer. Selain karena mudah dipahami, komik juga media yang menarik untuk

Lebih terperinci

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN SMK Negeri 4 Malang Jl. Tanimbar 22 Malang 65117Telp. ( 0341) 353798,Fax (0341) 353798 E-mail : surat@smkn4-mlg.info Definisi Warna Warna adalah salah satu elemen

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 208 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Merujuk uraian pada bab-bab yang terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perwujudan ragam hias kumudawati pada langit-langit pendhapa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Referensi karya. Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti :

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Referensi karya. Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti : BAB IV ANALISA DATA 4.1 Referensi karya Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti : Jelajah Masa Lalu Lewat Wisata Sejarah Gambar 3.3 Buku Jelajah Masa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian Gambar Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Karakteristik Gambar

Lebih terperinci

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN 3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang prinsip-prinsip dan unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam desain

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Corel draw Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel sendiri adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Target audiens dalam publikasi buku ini difokuskan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun. Mengapa ditargetkan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun?

Lebih terperinci

Beberapa komponen yang mempengaruhi kemasan media. FIDEL BUSTAMI Bidang Komunikasi dan Pendidikan Masyarakat Coremap

Beberapa komponen yang mempengaruhi kemasan media. FIDEL BUSTAMI Bidang Komunikasi dan Pendidikan Masyarakat Coremap Beberapa komponen yang mempengaruhi kemasan media FIDEL BUSTAMI Bidang Komunikasi dan Pendidikan Masyarakat Coremap BENTUK Bentuk juga bisa digunakan untuk menarik respon dari audien kita. Penggunaan Bentuk

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Buku Yoga untuk Kesehatan ini menggunakan dua jenis huruf untuk

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Buku Yoga untuk Kesehatan ini menggunakan dua jenis huruf untuk BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Tipografi Buku Yoga untuk Kesehatan ini menggunakan dua jenis huruf untuk menghilangkan kesan monoton. Huruf-huruf yang digunakan yaitu : 1. Berlin Sans FB Berlin

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP VISUAL DAN KONSEP KOMUNIKASI. : Silu meminta Ayus menjaga kéncéng dan Ayus tidak boleh membuka kéncéngnya, Ayus menyanggupinya

BAB IV KONSEP VISUAL DAN KONSEP KOMUNIKASI. : Silu meminta Ayus menjaga kéncéng dan Ayus tidak boleh membuka kéncéngnya, Ayus menyanggupinya berikutnya, Silu menengok ke kiri dan daerah Selatan, maka daerah itupun panen. Sedangkan ketiga gunung tersebut hingga kini masih ada berada di sepanjang sungai dimana Silu menaiki perahunya menuju laut.

Lebih terperinci

INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 )

INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 ) INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 ) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Interior Kontemporer Gaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

Prinsip. Oleh: S. Thya Safitri, MT

Prinsip. Oleh: S. Thya Safitri, MT Sejarah dan Prinsip Desain Grafis Oleh: S. Thya Safitri, MT Poin Kunci Desain Grafis Perubahan ide dan Orang yang melakukan desain Mempelajari Sejarah Desain Grafis relatif baru dilakukan, Namun dapat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. diproduksi dalam format elektronik biasa disebut dengan e-book.

BAB 4 KONSEP DESAIN. diproduksi dalam format elektronik biasa disebut dengan e-book. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori Buku Buku adalah sebuah tulisan yang dituangkan di atas media seperti lembaran kertas, perkamen, atau variasi media lainnya, yang diikat sedemikian

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Title Forgotten Untuk desain title, penulis menggunakan font "Appleberry" yang dimodifikasi agar memberikan kesan playfull namun tetap bold.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perencangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Secara umum komunikasi berarti penyampaian pesan atau informasi, pernyataan yang dilakukan oleh seorang (komunikator)

Lebih terperinci

REVITALISASI BANGUNAN MEGARIA SEBAGAI PUSAT SINEMA

REVITALISASI BANGUNAN MEGARIA SEBAGAI PUSAT SINEMA REVITALISASI BANGUNAN MEGARIA SEBAGAI PUSAT SINEMA Oleh : Harry Anggara 1 & Agus Dharma 2 Abstrak Bangunan bioskop Megaria merupakan salah satu peninggalan sejarah perkembangan arsitektur di tanah air.

Lebih terperinci

Kreasi Foto Hitam. Teknik Editing I

Kreasi Foto Hitam. Teknik Editing I 2 Kreasi Foto o Hitam Putih Jika Anda punya foto yang tampak biasa-biasa saja, mungkin karena warnanya terlalu umum. Bagaimana kalau foto itu diubah saja menjadi format hitam-putih? Jika penanganannya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong.

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary : Book is

Lebih terperinci

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis memilih font Cheeseburger yang berkarakter tebal dan besar untuk melambangkan besarnya kekuatan karakter monster. Bertekstur dan menggunakan outline

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya manusia hidup di dunia harus memenuhi lima kebutuhan pokok untuk bertahan hidup, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,

Lebih terperinci

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA 1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan aktivitas fisik dan mental dalam menggambar! 2 Sebutkan dan jelaskan dua komposisi dalam menggambar! 3 Sebutkan contoh

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.

Lebih terperinci

10/2/2012. Kelebihan iklan visual..(1) Dasar Design. Definisi. Kelebihan iklan visual..(2) Desain Komunikasi Visual

10/2/2012. Kelebihan iklan visual..(1) Dasar Design. Definisi. Kelebihan iklan visual..(2) Desain Komunikasi Visual Kelebihan iklan visual..(1) Dasar Design Diyah Ayu Amalia Avina Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya d_avina@ub.ac.id Grab attention Stick in memory Comment belief lebih mudah dikenali dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula jenis kemasan yang mereka buat. Bentuk dan warnanya bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. pula jenis kemasan yang mereka buat. Bentuk dan warnanya bermacam-macam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Semakin banyaknya produk yang di buat oleh para produsen, semakin banyak pula jenis kemasan yang mereka buat. Bentuk dan warnanya bermacam-macam tergantung

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai pahlawan kemerdekaan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA Judul : Prada Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2010 Media : Batik di atas kain Dipamerkan pada acara Pameran Karya Seni Batik tingkat Nasional di Hall Rektorat UNY

Lebih terperinci

Jualan Print Templates

Jualan Print Templates Jualan Print Templates Berbisnis dengan Photoshop? Siapa takut! Jika Anda memiliki keterampilan dan keahlian dalam mengoperasikan program pengolah gambar ini didukung dengan kreativitas yang memadai, maka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading 4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading yang dilakukan mengambil bagian atas kening dan daerah

Lebih terperinci

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KOMSEP KARYA SENI Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan Saat ini kita dapat melihat

Lebih terperinci

PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN. Didiek Prasetya M.Sn

PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN. Didiek Prasetya M.Sn PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN Didiek Prasetya M.Sn Sejarah Perkembangan Desain Setelah Revolusi Industri Arts and Crafts Movement (1850-1900) Revolusi Industri yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1 Latar belakang Tema 8 BAB III BAB III TINJAUAN KHUSUS Latar belakang penggunan tema Arsitektur Kontekstual adalah: Perkembangan teknologi dan informasi yang cukup pesat sehingga perlunya penyesuaian

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER

BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER 1.1 Tipografi Pada Judul Film Horor Film merupakan media komunikasi dari berbagai teknologi dan unsur-unsur kesenian. Bentuk imaji

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Konsep perancangan photobook tentang abdi dalem ini memiliki keterkaitan dengan tataran lingkungan (non fisik). Photobook ini dirancang bukan hanya

Lebih terperinci

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah di dalamnya. Kisah Ken Arok dan Ken Dedes adalah salah satunya. Kisah ini cukup populer dengan intrik-intrik

Lebih terperinci

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA Perancangan Pop Up Book Asma ul Husna Dengan Teknik Lift The Flap Sebagai Media Pengenalan Pada Murid Paud INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 1) Ivanda Reza 2) Hardman Budiardjo 3) Wahyu Hidayat

Lebih terperinci

Perspektif mata burung : dilihat secara keseluruhan dari atas. Perspektif mata normal : dilihat secara keseluruhan dengan batas mata normal

Perspektif mata burung : dilihat secara keseluruhan dari atas. Perspektif mata normal : dilihat secara keseluruhan dengan batas mata normal Pengertian Perspektif Menurut Leonardo da Vinci, perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar menjadi relative dan yang relative menjadi datar. Perspektif adalah suatu system matematikal

Lebih terperinci

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis 1. Definisi Desain Grafis Desain grafis dapat diartikan sebagai media penyampaian informasi kepada yang membutuhkan (masyarakat) yang disampaikan dalam bentuk

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini.

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini. 82 B A B 5 H A S I L D A N P E M B A H A S A N D E S A I N 5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font Castellar yang dianggap mencerminkan keanggunan sang Dewi Bulan. Warna yang dipakai

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku The Fundamentals of Creative Design disebutkan bahwa layout adalah penempatan posisi dari elemenelemen baik itu teks maupun gambar pada

Lebih terperinci