Nomor 10/Pdt.G/2014/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 10/Pdt.G/2014/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam sidang musyawarah majelis telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh : 1. PEMBANDING, umur 21 tahun, agama Islam, pekerjaan Mahasiswi, tempat tinggal di Kota Palopo, tergugat I/pembanding I ; 2. PEMBANDING, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan Urusan Rumah Tangga, tempat tinggal di Kota Palopo, tergugat II/pembanding II ; 3. PEMBANDING, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan jual beli, tempat tinggal di Kota Palopo, tergugat III/ pembanding III ; 4. PEMBANDING, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Kota Palopo, tergugat IV/pembanding IV ; Dalam hal ini tergugat I, II, III dan IV, diwakili kuasa hukumnya, Umar Kaso,S.H., H. Rachman, S.H. dan Muhammad Zuhdi Hamry, S.H M.H., ketiganya Advokat Konsultan Hukum pada Kantor Advokat Umar Kaso, S.H. & Associates, beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin No. 5, Palopo, Kabupaten Kota Palopo, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Maret 2013, yang terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Palopo dengan register No. 26/P/SKH/2013/PA Plp., Tanggal 3 April 2013, para tergugat konvensi/para penggugat rekonvensi/para pembanding ; m e l a w a n Hal.1 dari 17 hal. Pts. No.10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

2 1. TERBANDING, umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, tempat tinggal di Kota Palopo, penggugat I/terbanding I ; 2. TERBANDING, umur 60 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, tempat tinggal di Kota Palopo, penggugat II/terbanding II ; 3. TERBANDING, umur 55 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, tempat tinggal di Kota Palopo, penggugat III/terbanding III ; 4. TERBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, tempat tinggal di Kota Palopo, penggugat IV/ terbanding IV ; 5. TERBANDING, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, tempat tinggal di Kota Palopo, penggugat V/terbanding V ; 6. TERBANDING, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, tempat tinggal di Kota Palopo, penggugat VI/terbanding VI ; 7. TERBANDING, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, tempat tinggal di Kota Palopo, penggugat VII/terbanding VII ; 8. TERBANDING, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, tempat tinggal di Kota Palopo, penggugat VIII/terbanding VIII ; 9. TERBANDING, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, tempat tinggal di Kota Palopo, penggugat IX/terbanding IX ; 10. TERBANDING, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, tempat tinggal di Kota Palopo, penggugat X/terbanding X ; 11. TERBANDING, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, tempat tinggal di Kota Palopo, penggugat XI/terbanding XI ; Dalam hal ini, penggugat I s.d. penggugat XI/terbanding I s.d. terbanding XI, memberi Hal. 2 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

3 kuasa kepada kuasa hukumnya, Nasrund Mashar, S.H. dan H. Harla Ratda, S.H., M.H., Advokat/Penasehat Hukum, berkantor di Jalan Merdeka BTN Virgo Blok C1, No.3, Kota Palopo, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 18 Februari 2013, yang telah terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Palopo dengan register No. 15/P/SKH/2013/PA Plp., tanggal 6 Maret 2014, selanjutnya disebut para penggugat konvensi/para tergugat rekonvensi/para terbanding; 12. TERBANDING, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal terakhir di Kota Palopo, sekarang tidak diketahui lagi alamatnya di dalam wilayah negara Republkik Indonesia (ghaib), turut tergugat I/turut terbanding I ; 13. TERBANDING, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, tempat tinggal terakhir di Kota Palopo, sekarang tidak diketahui lagi alamatnya di dalam wilayah negara Republkik Indonesia (ghaib), turut tergugat II/turut terbanding II ; 14. TERBANDING, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, tempat tinggal terakhir di Kota Palopo, sekarang tidak diketahui lagi alamatnya di dalam wilayah negara Republkik Indonesia (ghaib), turut tergugat III/turut terbanding III ; 15. TERBANDING, umur 22 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, tempat tinggal terakhir di Kota Palopo, sekarang tidak diketahui lagi alamatnya di dalam wilayah negara Republkik Indonesia (ghaib), turut tergugat IV/turut terbanding IV ; Hal. 3 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

4 16. TERBANDING, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, tempat tinggal terakhir di Kota Palopo, sekarang tidak diketahui lagi alamatnya di dalam wilayah negara Republkik Indonesia (ghaib), turut tergugat V/turut terbanding V ; 17. TERBANDING, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, tempat tinggal terakhir di Kota Palopo, sekarang tidak diketahui lagi alamatnya di dalam wilayah negara Republkik Indonesia (ghaib), turut tergugat VI/turut terbanding VI ; 18. TERBANDING, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, tempat tinggal di Kota Palopo, turut tergugat VII/turut terbanding VII; 19. TERBANDING, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, tempat tinggal di Kota Palopo, turut tergugat VIII/turut terbanding VIII ; 20. TERBANDING, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, tempat tinggal di Kota Palopo, turut tergugat IX/turut terbanding IX; 21. TERBANDING, umur 23 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, tempat tinggal di Kota Palopo, turut tergugat X/turut terbanding X ; 22. TERBANDING, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, tempat tinggal di Kota Palopo, turut tergugat XI/turut terbanding XI. Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini. DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uraian sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Palopo Nomor 85/Pdt.G/2013/PA Plp., Tanggal 13 November 2013 M., bertepatan Tanggal 9 Muharam 1435 H., yang amarnya sebagai berikut : Hal. 4 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

5 Dalam Eksepsi : -Menolak eksepsi tergugat seluruhnya. Dalam Konvensi : 1. Mengabulkan gugatan penggugat sebagian. 2. Menyatakan H. M. Amin bin Silambi dan Hj. Patimasang binti La Kapala adalah suami istri. 3. Menyatakan bahwa Hj. Patimasang binti La Kapala meninggal dunia pada tanggal 30 Mei Menetapkan harta bersama berupa : 4.1. Sebidang tanah ukuran : - Sebelah Utara berukuran 18,80 M2, berbatasan dengan Jalan K.H. Ahmad Dahlan. - Sebelah Timur berukuran 31,30 M2, berbatasan dengan lorong. - Sebelah Selatan berukuran 10,60 M2, berbatasan dengan Misi Pasar Raya. - Sebelah Barat berukuran 26 M2, berbatasan dengan Misi Pasar Raya Ukuran bangunan (rumah permanen) : - Sebelah Utara berukuran 8,35 M2, berbatasan dengan Jalan K.H. Ahmad Dahlan. - Sebelah Timur berukuran 19,90 M2, berbatasan dengan lorong. - Sebelah Selatan berukuran 6,70 M2, berbatasan dengan Misi Pasar Raya. - Sebelah Barat berukuran 20 M2, berbatasan dengan Misi Pasar Raya (satu) unit Lods yang terletak di dalam Pasar Sentral Palopo (Pusat Niaga Palopo-PNP) Blok F. 6, No. 10, berdasarkan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2275, atas nama : H. M. Amin Silambi dan Ayu Asaliya (dua) unit Lods yang terletak di dalam Pasar Sentral Palopo Blok F2 No. 1 (tembus) dengan SHGB Nomor 2286 dan SHGB Nomor Adalah harta bersama milik H. M. Amin bin Silambi dan Hj. Patimasang binti La Kapala. Hal. 5 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

6 5. Menetapkan separuh dari harta bersama tersebut, 50 % menjadi bagian H. M. Amin bin Silambi dan 50 % menjadi harta warisan Hj. Patimasang binti La Kapala. 6. Menetapkan ahli waris dari Hj. Patimasang binti La Kapala adalah sebagai berikut : 6.1. H. M. Amin bin Silambi sebagai suami Abd. Halim bin La Kapala sebagai saudara kandung. 7. Menetapkan bagian masing-masing ahli waris Hj. Patimasang adalah sebagai berikut : 7.1. H. M. Amin bin Silambi (suami) mendapat setengah bagian dari harta bersama ditambah ½ dari harta peninggalan almarhumah Hj. Patimasang setelah dipotong 1/3 bagianyang dihibahkan kepada tergugat I atau sama dengan ½ bagian Abd. Halim bin La Kapala (saudara kandung) mendapat ½ bagian dari harta peninggalan almarhumah Hj. Patimasang setelah dipotong 1/3 bagian yang dihibahkan kepada tergugat I atau sama dengan 1/6 bagian. 8. Menyatakan menurut hukum bahwa harta yang telah dijual oleh penggugat I diperhitungkan sebagai telah menerima warisan. Apabila bagiannya terlalu besar atau terlalu kecil akan disesuaikan menurut bagiannya seperti tersebut pada poin Menetapkan H. M. Amin bin Silambi meninggal dunia pada tanggal 3 September Menetapkan ahli waris dari H. M. Amin bin Silambi adalah : - Saona binti Silambi (penggugat II) - Gazali bin Silambi (penggugat III) Masing-masing sebagai saudara kandung. - Ilham, S.H. bin Abd.Razak (penggugat IV) - Indriani binti Abd. Razak (penggugat V) Masing-masing sebagai ahli waris pengganti dari Abd.Razak bin Silambi. - Hamsiana binti Yahya (penggugat VI) - Haris bin Yahya (turut tergugat I) - Hamsir bin Yahya (turut tergugat II) - Hamsar bin Yahya (turut tergugat III) - Hamsul bin Yahya (penggugat VIII) Hal. 6 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

7 - Hamsiani binti Yahya (turut tergugat IV) Masing-masing sebagai ahli waris pengganti dari Halwia binti Silambi. - Dahbur bin Burhan (turut tergugat V) - Darni binti Burhan (turut tergugat VI) - Dahwan bin Burhan (turut tergugat VII) - Darmiati bin Burhan (turut tergugat VIII) - Roshani binti Burhan (penggugat IX) - Darsi binti Burhan (turut tergugat X) Masing-masing sebagai ahli waris pengganti dari Burhan bin Silambi. - Fauziah binti Amir (penggugat VIII) - Multazam bin Amir (penggugat IX) Masing-masing sebagai ahli waris pengganti dari Amir bin Silambi. 11. Menetapkan harta warisan dari H. M. Amin b in Silambi pada poin 7.1 dengan pembagian sebagai berikut : - Saona binti Silambi (penggugat II) mendapat 1/14 bagian. - Gazali bin Silambi (penggugat III) mendapat 1/7 bagian. - Ilham, S.H. bin Abd.Razak (penggugat IV) mendapat 1/21 bagian. - Indriani binti Abd. Razak (penggugat V)mendapat 1/42 bagian. - Hamsiana binti Yahya (penggugat VI) mendapat 1/40 bagian - Haris bin Yahya (turut tergugat I) mendapat 1/70 bagian. - Hamsir bin Yahya (turut tergugat II) mendapat 1/70 bagian. - Hamsar bin Yahya (turut tergugat III) mendapat 1/70 bagian. - Hamsul bin Yahya (penggugat VIII) medapat 1/70 bagian. - Hamsiani binti Yahya (turut tergugat IV) mendapat 1/140 bagian. - Dahbur bin Burhan (turut tergugat V) mendapat 1/56 bagian. - Darni binti Burhan (turut tergugat VI) mendapat 1/112 bagian. - Dahwan bin Burhan (turut tergugat VII) mendapat 1/56 bagian. - Darmiati bin Burhan (turut tergugat VIII) mendapat 1/112 bagian. - Roshani binti Burhan (penggugat IX) mendapat 1/112 bagian. - Darsi binti Burhan (turut tergugat X) mendapat 1/112 bagian. - Fauziah binti Amir (penggugat VIII) mendapat 1/42 bagian. - Multazam bin Amir (penggugat IX) mendapat 1/21 bagian. 12. Menyatakan hibah kepada tergugat I sebanyak 2/3 (dua pertiga) bagian batal demi hukum, dan sah untuk 1/3 bagian lainnya. Hal. 7 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

8 13. Menghukum tergugat I menyerahkan sebanyak 2/3 (dua pertiga) bagian dari hibah yang telah diterimanya kepada para penggugat untuk dibagi waris kepada ahli waris yang berhak sesuai dengan ketentuan pada poin 7 amar putusan ini, apabila tidak dapat dibagi secara natura maka dijual lelang dan hasil penjualannya dibagikan kepada ahli waris yang berhak sesuai dengan bagian masing-masing. 14. Menyatakan Akta Hibah Nomor 47/WARA/2010 tidak berkekuatan hukum tetap. 15. Menolak gugatan penggugat selebihnya. Dalam Rekonvensi - Menolak gugatan penggugat rekonvensi/tergugat konvensi seluruhnya. Dalam Konvensi dan Rekonvensi - Menghukum tergugat konvensi/penggugat rekonvensi untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp ,00 (satu juta dua ratus delapan puluh satu ribu rupiah). Membaca Akta Permohonan Banding Nomor 85/Pdt.G/2013/PA Plp., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Palopo, Tanggal 27 November 2013, menyatakan bahwa Muhammad Zuhdi Hamry, S.H., M.H. selaku kuasa hukum Ayu Asaliya binti Ahwan, dkk. sebagai para tergugat/para pembanding telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut, dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada H. Hartia Ratda, S.H., M.H., selaku kuasa hukum para penggugat/para terbanding pada tanggal 3 Desember 2013; Bahwa para tergugat/para pembanding melalui kuasa hukumnya telah mengajukan memori banding yang diterima oleh Panitera Pengadilan Agama Palopo pada tanggal 9 Desember 2013, dan memori banding tersebut telah diberitahukan kepada para penggugat/para terbanding yang diterima oleh kuasa hukumnya pada tanggal 9 Desember 2013, kemudian terhadap memori banding tersebut, para penggugat/para terbanding melalui kuasanya telah mengajukan kontra memori banding, bertanggal 20 Desember 2013, dan kontra memori banding tersebut telah diberitahukan melalui kuasa hukum para tergugat/para pembanding pada tanggal 23 Desember 2013; Bahwa terhadap para tergugat/para pembanding dan para tergugat/para terbanding, masing-masing melalui kuasanya telah Hal. 8 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

9 diberitahukan untuk memeriksa berkas (inzage) pada tanggal 20 Desember 2013, dan berdasarkan Surat Keterangan Panitera Nomor 85/Pdt.G/2013/PA Plp., tanggal 23 Desember 2013, para tergugat/para pembanding dan para tergugat/para terbanding, masing-masing melalui kuasanya telah datang memeriksa berkas perkara banding (inzage) ; PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding pembanding diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara serta memenuhi syarat menurut ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut formal dapat diterima; Menimbang, bahwa para pembanding telah mengajukan keberatankeberatannya sebagaimana tersebut dalam memori bandingnya terhadap pertimbangan-pertimbangan Pengadilan Agama dalam putusannya, dan selanjutnya para tergugat/para pembanding memohon kepada Pengadilan Tinggi Agama agar membatalkan putusan Pengadilan Agama tersebut, kemudian mengadili sendiri dengan menerima eksepsi para tergugat seluruhnya dan menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya serta mengabulkan gugatan para penggugat rekonvensi untuk seluruhnya dan menghukum para penggugat/para terbanding untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa para penggugat/para terbanding, dalam kontra memori bandingnya menyatakan menerima seluruh pertimbangan putusan Pengadilan Agama karena tidak salah dalam menerapkan hukum dan putusannya tidak mengandung kekeliruan, dan selanjutnya menyatakan pula bahwa keberatan-keberatan para tergugat/ para pembanding sangat keliru dan tidak beralasan hukum, kemudian para penggugat/para terbanding memohon kepada Pengadilan Tinggi Agama agar menolak permohonan banding para pembanding dan menguatkan putusan Pengadilan Agama tersebut, serta menghukum para tergugat/para pembanding untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi Agama mempelajari dan meneliti dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari Berita Acara Persidangan pengadilan tingkat pertama, surat-surat bukti dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara ini, serta keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh para penggugat/para terbanding dan yang diajukan oleh Hal. 9 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

10 para tergugat/para pembanding, salinan resmi putusan Pengadilan Agama dan setelah pula memperhatikan pertimbangan hukum hakim tingkat pertama, mempelajari memori banding dari para pembanding serta kontra memori dari para terbanding. Atas dasar apa yang telah dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan Agama di dalam perkara ini, maka hakim Pengadilan Tinggi Agama tidak sependapat dengan pertimbangan dan putusan Pengadilan Agama tersebut, dengan pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa surat gugatan para penggugat/para terbanding bertanggal 6 Maret 2013, terdaftar dengan register Nomor 85/Pdt.G/2013/PA Plp., pada tanggal 6 Maret 2013, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Nasrund Mashar, S.H. dan H. Harla Ratda, S.H., M.H., selaku kuasa hukum para penggugat/para terbanding, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 18 Februari 2013, bermeterai cukup, sebagaimana terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Palopo dengan register Nomor 15/P/SKH/2013/PA Plp., tanggal 6 Maret 2013, sehingga ditemukan fakta bahwa surat kuasa khusus tersebut dibuat terlebih dahulu, yaitu pada tanggal 18 Februari 2013, sebelum surat gugatan a quo dibuat dan didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Agama Palopo dengan register Nomor 15/P/SKH/2013/PA Plp., tanggal 6 Maret 2013; Menimbang, bahwa selain itu, ditemukan pula fakta dalam surat kuasa khusus tersebut, hanya menyebutkan pokok sengketa gugatan kewarisan tanpa menguraikan secara ringkas mengenai rincian objek sengketa dalam pokok sengketa dimaksud, demikian pula dengan kedudukan pihak tergugat hanya menyebutkan Ayu Asaliya binti Ahwan, dkk. sebagai tergugat, tanpa melengkapinya dengan identitas umur yang sangat berkaitan dengan kecakapan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan hukum, maupun identitas agama yang sangat penting dalam kaitannya dengan perkara kewarisan, karena ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam mengatur bahwa, perbedaan agama antara pewaris dengan ahli waris menjadi penghalang terjadinya proses kewarisan (Pasal 171 point b KHI) ; Menimbang, bahwa Pasal 142 ayat (1) RBg., menyatakan gugatangugatan perdata harus dimasukkan kepada Pengadilan sesuai dengan kompetensi, dibuat dalam bentuk surat permintaan dan ditanda tangani oleh penggugat atau kuasanya, dengan demikian ketentuan tersebut memberi hak dan kewenangan kepada kuasa atau wakilnya untuk membuat dan Hal. 10 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

11 menanda tangani, mengajukan atau menyampaikan surat gugatan ke pengadilan, dan ternyata surat kuasa tersebut sudah diperlihatkan di muka sidang serta sudah dilampirkan dalam berkas perkara a quo, namun hakim Pengadilan Agama tidak mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai keabsahan surat kuasa khusus para penggugat/para terbanding kepada kuasa hukumnya, Nasrund Mashar, S.H. dan H. Harla Ratda, S.H., M.H. di dalam pengajuan perkara ini; Menimbang, bahwa syarat formil surat kuasa khusus dianggap memenuhi ketentuan Pasal 142 ayat (1) RBg. dan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 1994, tanggal 14 Oktober 1994 tentang Surat Kuasa Khusus, jika di dalam surat kuasa khusus menyebutkan dengan jelas dan spesifik surat kuasa untuk berperan di Pengadilan, menyebutkan identitas dan kedudukan para pihak (penggugat/tergugat), menyebutkan secara ringkas dan konkrit pokok dan obyek sengketa yang diperkarakan antara pihak yang berperkara, dan menyebutkan kompetensi relatif, yakni di Pengadilan Agama/Pengadilan Negeri mana kuasa tersebut akan dipergunakan untuk mewakili pemberi kuasa. Dan keempat persyaratan tersebut merupakan syarat kumulatif, sehingga apabila tidak terpenuhi salah satu syarat dari keempat syarat dimaksud, surat kuasa khusus ini cacat formil, sehingga surat kuasa tidak sah yang mengakibatkan surat gugatan juga tidak sah dan dengan sendirinya gugatan tidak dapat diterima ; Menimbang, bahwa surat kuasa khusus yang tidak menyebut pihak maupun objek sengketa dianggap sah dan memenuhi syarat formil apabila surat kuasa khusus itu secara tegas menunjuk atau menyebut nomor register perkara, sejalan dengan praktek peradilan sebagaimana dalam Putusan Mahkamah Agung RI No. 115 K/K/Sip/1973, tanggal 13 Januari 1975, yang menyatakan bahwa : Surat kuasa yang diberikan dengan menunjuk kepada gugatan yang sudah diajukan dan didaftarkan serta sedang diproses pemeriksaannya di pengadilan, meskipun tidak disebut pihak-pihak dianggap sah dan memenuhi syarat, karena dengan menunjuk kepada gugatan dan nomor register perkara, sudah jelas dan pasti diketahui siapa pihak maupun objek yang disengketakan, sehingga surat kuasa tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 123 HIR/Pasal 147 ayat (1) RBg., dan ternyata surat kuasa khusus tersebut dibuat terlebih dahulu, yaitu pada tanggal 18 Februari 2013, sebelum surat gugatan a quo dibuat dan didaftarkan di kepaniteraan Hal. 11 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

12 Pengadilan Agama Palopo dengan register No. 15/P/SKH/2013/PA Plp., pada tanggal 6 Maret 2013 sehingga dalam surat kuasa khusus itu belum menunjuk kepada gugatan dan nomor register perkara a quo; Menimbang, bahwa oleh karena dalam surat kuasa khusus tersebut tidak menyebutkan secara ringkas dan konkrit mengenai obyek sengketa yang diperkarakan antara pihak yang berperkara sehingga tidak memenuhi syarat formil surat kuasa khusus sebagaimana ditentukan dalam Pasal 142 ayat (1) RBg. dan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 1994, tanggal 14 Oktober 1994 tentang Surat Kuasa Khusus, dan tidak sejalan pula dengan praktek peradilan sebagaimana dalam Putusan Mahkamah Agung RI No. 288 PK/Pdt/1986, tanggal 23 Desember 1987 (terkait dengan permohonan PK yang ditujukan pada putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tanggal 19 Agustus 1982 No. 158/Pdt.G/1982) yang antara lain menegaskan, bahwa : Karena ternyata Surat Kuasa yang diterima oleh Julian Usman dan H. Nuranini dan Siti Djuriah, masing-masing tanggal 25 Juni 1987 sebagai dasar untuk mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat tidak menyebutkan obyek perkara, sehingga Surat Kuasa tersebut tidak memenuhi syarat Surat Kuasa Khusus karena tidak menyebut apa yang harus digugat (obyek gugatan) ; Menimbang, bahwa selain itu, kedudukan pihak tergugat dalam surat kuasa khusus tersebut, hanya menyebutkan Ayu Asaliya binti Ahwan, dkk. sebagai tergugat, tanpa melengkapinya dengan identitas umur yang sangat berkaitan dengan kecakapan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan hukum, maupun identitas agama yang sangat penting dalam kaitannya dengan perkara kewarisan. Hal yang demikian ini tidak akan mengurangi keabsahan suatu surat kuasa khusus jika penggugat prinsipal pernah hadir di depan persidangan, sejalan dengan Putusan Mahkamah Agung RI No. 425.K/Pdt/1984, tanggal 30 September 1985, bahwa : Sekalipun surat kuasa Penggugat tidak bersifat khusus, karena tidak menyebutkan subyek gugatannya sebagai pihak tergugat, tetapi karena dalam beberapa kali persidangan penggugat secara pribadi hadir maka harus dianggap bahwa penggugat tidak keberatan didampingi oleh kuasanya dengan segala sesuatunya yang berhubungan dengan gugatan perkara itu, namun ditemukan fakta berdasarkan berita acara persidangan dalam perkara a quo, sejak hari sidang tanggal 3 April 2013 hingga perkara tersebut diputus pada Hal. 12 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

13 hari sidang tanggal 13 November 2013, ternyata selama pemeriksaan perkara tersebut berlangsung hanya dihadiri dan diwakili oleh kuasa para penggugat, sedangkan penggugat secara pribadi tidak pernah hadir di dalam persidangan tersebut ; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan a quo diajukan oleh kuasa para penggugat dengan mendasarkan pada Surat Kuasa Khusus tersebut yang ditanda tangani oleh para penggugat selaku pemberi kuasa serta Nasrund Mashar, S.H. dan H. Harla Ratda, S.H., M.H. sebagai penerima kuasa, maka hakim Pengadilan Tinggi Agama menilai surat kuasa khusus tersebut tidak memenuhi syarat formil surat kuasa khusus sebagaimana ditentukan Pasal 142 ayat (1) RBg. dan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 1994, tanggal 14 Oktober 1994 tentang Surat Kuasa Khusus, sehingga surat kuasa khusus tersebut cacat hukum; Menimbang, bahwa oleh karena surat kuasa yang digunakan oleh kuasa para penggugat/para terbanding tidak memenuhi syarat formil yang mengakibatkan surat kuasa cacat hukum, maka kedudukan kuasa sebagai pihak mewakili pemberi kuasa dinilai tidak sah dan dilakukan oleh yang tidak berhak, oleh karena itu gugatan para penggugat yang diajukan oleh kuasa yang tidak sah dan tidak berhak sebagai kuasa para penggugat, karena tidak sesuai dengan praktek peradilan sebagaimana dalam Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1912 K/Pdt/1984, tanggal 17 Oktober 1985, yang antara lain menyatakan bahwa : Surat kuasa yang tidak menyebut subyek dan obyek tidak sah sebagai surat kuasa khusus dalam berperkara, surat kuasa yang seperti itu masih bersifat kuasa umum sehingga tidak dapat dipergunakan didepan sidang Pengadilan untuk menggugat seseorang ; Menimbang, bahwa atas dasar fakta-fakta dan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas maka hakim Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa gugatan para penggugat dengan register Nomor 85/Pdt.G/2013/PA Plp., tanggal 6 Maret 2013, yang ditanda tangani oleh Nasrund Mashar, S.H. dan H. Harla Ratda, S.H., M.H., selaku kuasa hukum para penggugat/para terbanding, tidak memenuhi syarat formil karena ditanda tangani oleh orang yang tidak berhak dan atau tidak berwenang menanda tangani surat gugatan a quo sebagaimana ditentukan Pasal 142 ayat (1) RBg., maka gugatan para penggugat/para terbanding harus Hal. 13 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

14 dinyatakan tidak dapat diterima, sejalan pula dengan praktek peradilan sebagaimana dalam Putusan Mahkamah Agung RI No.1343 K/Sip/1975, tanggal 15 Mei 1979, yang mengandung abstrak hukum, bahwa : Gugatan dinyatakan tidak dapat diterima, oleh karena (gugatan tersebut) tidak memenuhi persyaratan formal ; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan para penggugat dinyatakan tidak dapat diterima maka seluruh pemeriksaan dan penilaian hakim Pengadilan Agama Palopo terhadap gugatan itu sendiri, proses jawab menjawab serta bukti-bukti para pihak dalam pemeriksaan tingkat pertama maupun keberatan-keberatan yang diajukan oleh para tergugat/para pembanding dalam memori bandingnya serta kontra memori banding dari para penggugat/para terbanding dalam pemeriksaan tingkat banding, tidak perlu lagi dipertimbangkan oleh hakim Pengadilan Tinggi Agama dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Agama Palopo Nomor 85/Pdt.G/2013/PA Plp., Tanggal 13 November 2013 M., bertepatan Tanggal 9 Muharam 1435 H., tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan, selanjutnya hakim Pengadilan Tinggi Agama memberikan putusannya dengan mengadil sendiri sebagaimana tersebut dalam amar putusan Pengadilan Tinggi Agama; Menimbang, bahwa berhubung para penggugat/para terbanding sebagai pihak yang kalah dalam perkara a quo, maka berdasarkan Pasal 192 ayat (1) RBg., biaya yang timbul dalam perkara ini baik pada tingkat pertama maupun pada tingkat banding harus dibebankan kepada para penggugat/para terbanding ; Mengingat pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dalil-dalil syar i yang berkaitan dengan perkara ini ; M E N G A D I L I Menyatakan permohonan banding yang diajukan penggugat/pembanding dapat diterima ; Hal. 14 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

15 - Membatalkan putusan Pengadilan Agama Palopo Nomor 85/Pdt.G/2013/PA Plp., Tanggal 13 November 2013 M., bertepatan Tanggal 9 Muharam 1435 H., yang dimohonkan banding, dengan mengadili sendiri: 1. Menyatakan gugatan para penggugat tidak dapat diterima; 2. Menghukum para penggugat konvensi/para tergugat rekonvensi untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama, sejumlah Rp ,00 (satu juta dua ratus delapan puluh satu ribu rupiah). - Menghukum para penggugat/para terbanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding, sejumlah Rp ,00 (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian diputuskan dalam sidang musyawarah majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Senin, tanggal 17 Februari 2014 M., bertepatan tanggal 17 Rabiulakhir 1435 H., yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. H. Bahrussam Yunus, S.H., M.H., sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Wakhidun A.R., S.H., M.Hum. dan Drs. Masrur, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar Nomor 10/Pdt.G/2014/PTA Mks., tanggal 10 Januari 2014, dibantu oleh Drs. Abd. Razak, Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara; Hakim Anggota, Ketua Majelis ttd. Drs. H. Wakhidun A.R., S.H.,M.Hum. ttd. Drs. H. Bahrussam Yunus, S.H., M.H. ttd. Drs. Masrur, S.H., M.H. Panitera Pengganti, ttd. Drs. Abd. Razak Hal. 15 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.

16 Perincian biaya : - Meterai : Rp ,- - Redaksi : Rp ,- - Biaya Proses Perkara : Rp ,- Jumlah : Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah) Untuk Salinan Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Drs. Abd. Razak. Hal. 16 dari 17 hal. Put. No. 10/Pdt.G/2014/PTA Mks.