PENULISAN DAN PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH
|
|
- Djaja Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENULISAN DAN PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dengan rahmat dan petunjuk-nya penulis dapat berkreasi untuk menghasilkan sebuah karya tulis yang berjudul Penulisan Dan Pengembangan Paragraf Dalam Karya Ilmiah. Karya tulis ini merupakan sarana untuk mengembangkan daya kreasi, ekspresi dan apresiasi siswa. Materi yang tertuang dalam karya tulis ini merupakan bahan minimal yang harus dikuasai siswa. Kami berharap karya tulis ini bermanfa at bagi pembaca. Kami mengucapkan terima kasih atas segala kritik dan saran untuk perbaikan karya tulis ini selanjutnya 1.2 Latar Belakang Pada umumnya para mahasiswa kurang memahami pengetahuan dalam menulis paragraf. Kelemahan seperti ini sering dijumpai pada karangan yang terdiri dari rangkaian paragraf baik dalam penulisan makalah, skripsi, ataupun tesis. Oleh karena itu, kami menyajikan makalah ini, agar para mahasiswa mampu mengembangkan penulisan paragraf secara baik dan benar dengan penggunaan kalimat efektif. Dan tidak terjadi kesalahan dalam penulisan karya ilmiah. Semoga makalah yang disajikan penyusun dapat membantu para pembaca. 1.3 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian paragraf? 2.Bagaimana teknik pengembangan paragraf? 3.Bagaimana teknik penulisan paragraf? 1.4Tujuan Penulisan 1 Mengetahui pengertian paragraf. 2.Mengetahui teknik pengembangan paragraf. 3.Mengetahui teknik penulisan paragraf. BAB II
2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Paragraf A. Pengertian Paragraf disebut juga alinea. Kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Inggris paragraph. Kata Inggris paragraf terbentuk dari kata Yunani para yang berarti sebelum dan grafein menulis atau menggores. Sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Alinea berarti mulai dari baris baru (Adjad Sakri, 1992). Paragraf atau alinea tidak dapat dipisah- pisahkan seperti sekarang, tetapi disambung menjadi satu. Menurut Lamuddin Finoza, paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan gabungan beberapa kalimat, sedangkan dalam bin_redaksi.blogspot.com/diakses20 Agustus2008/pengertian-paragraf-alinea bagian, paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dibuat pada baris pertama dan kata pertama masuk ke dalam beberapa ketukan atau spasi. Paragraf dibentuk dari beberapa kalimat, kalimat dibentuk dari kataan, dan kataan terbentuk dari kata. Kecuali dalam penulisan karangan fiksi yang seluruh kalimatnya sering merupakan kalimat topik, sehingga kalimat mengandung ide pokok tersendiri. Pikiran utama dalam kalimat berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Namun, tidak semua paragraf menggunakan kalimat topik. Jadi paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. a) Ciri kalimat utama dalam sebuah paragraf: - Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut - Merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri - Mempunyai arti yang jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain - Dapat dibentuk tanpa sambungan dan frase transisi b) Ciri kalimat penjelas dalam sebuah paragraf: - Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri - Arti kalimat baru dapat dipahami ketika dihubungkan dengan kalimat lain - Memerlukan bantuan berupa kata sambung dan frase transisi - Kalimat penjelas berupa rincian, contoh, dan data tambahan yang mendukung kalimat topik. Ukuran panjang pendek paragraf tidak dapat ditentukan secara mutlak. Hal itu bergantung pada informasi yang akan disampaikan. Bentuk paragraf yang ideal panjangnya berkisar antara 4 8 kalimat. Namun, panjangnya juga bisa 10 kalimat, jika kalimatnya pendek pendek, atau kurang dari 4 jika kalimat yang digunakan panjang dan paragraf yang sederhana terdiri dari 1 alinea, misalnya: tips, anekdot, resep, opini. c) Berikut ini adalah ciri ciri paragraf: - Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik. - Setiap paragraf menggunakan satu kalimt topik, selebihnya merupakan kalimat Penjelas dalam memguraikan kalimat topik. - Paragraf menggunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. d) Paragraf memiliki fungsi sebagai berikut: - Mengekspresikan gagasam tertulis dengan bentuk suatu pikiran yang tersusun logis dalam
3 satu kesatuan. - Menandai peralihan gagasan baru dalam sebuah karangan yang terdiri dari beberapa paragraf. - Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah. - Memudahkan pengendalian variabel dalam karangan 2.2 Syarat-syarat Penulisan Paragraf a) kesatuan Memiliki uraian yang terpusat satu pokok pikiran saja yang tidak satupun kalimatnya memiliki kata sumbang. b) kepaduan paragraf Seluruh uraiannya memiliki hubungan antar kalimaht sehingga membentuk paragraf yang logis dan mudah dipahami. Kepaduan tersebut dapat dibentuk dengan 4 cara: a)pengulangan kata kunci b)penggunaan kata ganti c)penggunaan frasa transisi d)teknik paralelisme c) kelengkapan Mengembangkan dan merangkai informasi yang dihimpun menurut kerangka karangan. Dibawah ini adalah cara - cara pembentukan paragraf: - Menurut posisi kalimat topiknya: a) Paragraf induksi adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf. Dimana paragraf tersebut dimulai dengan menyebutkan peristiwa- peristiwa yang khusus menuju pada kesimpulan umum yang mencakup peristiwa khusus tersebut. Contoh: Setelah diadakan peninjauan ke desa Pekayon Bekasi, diketahui presentasi penggunaan listrik di RW 01 desa tersebut sebanyak 95% rumah penduduk yang telah menggunakan listrik, di RW 02 sebanyak 90% di RW 03 sebanyak 100%. Boleh dikatakan bahwa di desa Pekayon 92% rumah penduduk menggunakan listrik. b) Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf, yang dimulai dari hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus. Contoh: Liburan kemarin anak kelas X memutuskan pergi ke Jatim Park. Pada perjalanan pertama mereka melihat aneka macam kebudayaan yang ada di Indonesia. Selanjutnya mereka memutuskan ke area bermain. Ketika hari sudah sore mereka berkumpul kembali ke bus, dan mereka mengakhiri perjalanan dengan berbelanja oleh - oleh di sekitar Jatim Park c) Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat pda bagian awal dan akhir paragraf. Contoh: Peningkatan pendidikan para petani sama pentingnya usaha peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang berpendidikan, cukup mampu menunjang pembangunan secara positif dan dapat mengubah sistem pertanian tradisional. Itulah sebabnya peningkatan taraf pendidikan para petani dirasakan perlu. d) Paragraf penuh adalah paragraf yang tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Paragraf semacan ini sering dijumpai dalm karangan yang bersifat naratif dan deskriptif. Contoh: Pagi hari tu aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi menghangatkan badan. Di depanku bermekaran bunga beraneka warna. Ku hirup hawa
4 pagi yang segar sepuas - puasku. - Berdasarkan sifat isinya: a) Paragraf argumentasi adalah salah satu bentuk paragraf yang berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau menyakinkan pihak lain dengan melalui argumen- argumen yang logis dan obyektif. Contoh: pembuatan karya ilmiah, skripsi, makalah dan tesis. b) Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan suatu hal atau peristiwa secara obyektif. Semakin rinci dalam melukiskannya, semakin jelas informasi yang disampaikan. Paragraf ini digunakan untuk menulis biografi seseorang dan karya sastra. c) Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi paparan suatu fakta kejadian tertentu, dengan harapan dapat memperluas wawasan dan pandangan orang lain (pembaca). Tujuan utama penggunaan jenis paragraf ini adalah memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang. d) Paragraf narasi adalah paragraf yang menuturkan rangkaian peristiwa yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu. Dalam narasi terkandung aspek penceritaan suatu peristiwa. Bentuk paragraf ini biasa digunakan dalam bentuk riwayat hidup, novel, cerpen dan roman. e) Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan dengan cara mempengaruhi, membujuk, menyakinkan pihak lain untuk mengikuti apa yang diinginkan penulis atau pembicara. Bentuk tulisan yang menggunakan paragraf ini antara lain: iklan majalah, surat kabar, radio, selebaran, kampanye dan sebagainya. - Berdasarkan fungsinya dalam karangan: 1. Paragraf pembuka. Paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Dalam mengawali sebuah karangan, alinea pembuka mempunyai fungsi untuk : - menghantarkan pokok pembicaraan - menarik minat dan perhatian pembaca - menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui si seluruh karangan Ketiga fungsi di atas memiliki peranan yangsangat penting dalm sebuah karangan. Untuk itu, bentuk- bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka, yaitu: a) kutipan, peribahasa, anekdot b) uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan c) suatu tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang d) uraian tentang pengalaman pribadi e) uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan f) sebuah pertanyaan 2. Paragraf pengembang bertujuan untuk mengembangkan pokok gagasan karangan sebelumnya yang telah dirumuskan pada alinea pembuka. Paragraf pengembang didalam karangan difungsikan untuk: a) mengemukakan inti persoalan b) memberikan ilustrasi atau contoh c) menjelaskan hal yang akan diuraikan pada alinea berikutnya d) meringkas paragraf berikutnya
5 e) menyiapkan dasar atau landasan kesimpulan 3. Paragraf penutup bertujuan menyimpulkn bagian karangan berupa subbab dan bab. Hal ini dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Paragraf penutup difungsikan untuk: a) sebagai bahan penutup agar alinea tidak terlalu panjang b) sebagai bagian yang paling akhir dibaca, sehingga dapat memberi kesan yang mendalam bagi pembaca 2.3 Teknik Pengembangan Paragaraf Beberapa teknik pengembangan paragraf sebagai berikut: Generalisasi Analogi Klasifikasi Perbandingan Sebab akibat Akibat sebab Metode definisi Metode alamiah Metode bergambar a) Generalisasi adalah pengembangan paragraf dengan mengambil kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili pengembangan paragraf tersebut. Contoh: Setelah karangan anak - anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Totok, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak- anak yang lain mendapat nilai 7. Hanya Maman yang mendapat nilai 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan anak kelas 3 cukup pandai mengarang. b) Analogi adalah pengembangan paragraf dengan memperbandingkan dua hal yang banyak persamaannya, sehingga dapat menarik kesimpulan dari persamaan tersebut. Dengan tujuan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal pada perbandingan itu. Contoh: Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak. Demikian pula dengan manusia apabila diberi kepandaian atau kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk. c) Klasifikasi adalah pengenbangan dengan cara mengkelompokkan benda- benda yang memiliki persaman ciri, sifat, bentuk, dan ukuran, agar terperinci dalam pengelompokkan. Contoh: Ketika ribuan peserta Olimpiade Beijing 2008, puluhan ribu warga London berpesta untuk merayakan kemenangannya dalam Olimpiade tersebut. Tanpa kecuali Inggris pun melakukan hal yang sama, karena pada tahun 2012 Olimpiade akan dilaksanakan di Inggris, setiap negara bertarung untuk memperebutkan posisi terbaik mereka dalam menorehkan prestasi. Dimana pada Olimpiade Beijing, Inggris menorehkan prestasi terbaik dalam 100 tahun terakhir, merebut posisi empat dengqn 19 emas, 13 perak, dan 15 perunggu. d) Perbandingan adalah memperjelas gagasan utama dengan memperbandingkan hal- hal yang dibicarakan. Dalam hal ini penulus menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua hal. Dengan memakai konjungsi tetapi, melainkan, apalagi. Contoh:Walaupun jelas berbeda dalam bentuk dari segi dan sudut manapun sudah jelas mangga dan kedondong itu berbeda, mangga memiliki banyak serat ketika sudah matang, sedangkan kedodong
6 memiliki serat yang sedikit dan memiliki biji keras ketika sudah masak dan itu sangat berbeda sekali, tetapi walaupun demikian mangga dan kedondong sangatlah baik untuk kita konsumsi, karena sama-sama mengandung vitamin c. e)sebab akibat adalah pengembangan yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Penalaran ini digunakan untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya atau sebaliknya. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnyaharus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan fikiran manusia. Contoh: Kemarau tahun ini cuku panjang. Sebelumnya pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Ditambah lagi harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahannya. Oleh karena itu, tida mengherankan panen di daerah ini selalu gagal. f)akibat sebab adalah pengembangan yang dimulai dengan fakta husus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil kesimpulan. Contoh: Hasil panen para petani hampir setiap musim tidak memuaskan. Banyak tanaman mati sebelum berbuah karena diserang hama. Banyak pula tanaman yang tidak berhasil tumbuh dengan baik. Dan sistem pengairanpun tidak berjalan sesuai dengan aturannya. Semua itu merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam pengolahan pertanian. g) Metode definisi luas adalah usaha untuk menerapkan dan menerangkan konsep istilah tertentu sehingga memerlukan uraian yang panjang. Untuk itu perlu memperhatikan klasifikasi konsep dan tidak boleh mengulang kata atau istilah yang didefinisikan di dalam teks definisi itu sendiri. Contoh: Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata kerja bahasa Latin organizare yang berarti membentuk sebagian yang menjadi keseluruhan yang saling bergantung dan terkoordinasi. Diantara para ahli menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana. h) Metode alamiah adalah jika isi penguraiannya berupa suatu proses tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Misalnya: proses kerja suatu mesin, tentu sangat berbeda dengan proses peristiwa sejarah. Contoh: Proses pembuatan tape adalah sebagai berikut: Mula mula disiapkan bahannya ketela yang sudah dikupas kulitnya. Kemudian, ketela itu dicuci bersih dan ditiriskan. Setelah itu, tanak ketela yang sudah dipotong potong, jika sudah matang, angkat. Lalu didinginkan, setelah dingin campur dengan ragi tape, setelah itu tunggu 3 hari dalam proses fermentasi tersebut. i) Metode Gambar adalah dimaksudkan untuk menambah dan memperjelas pernyataan tertulis. Gambar dicantumkan supaya pembaca mengetahui ganbar yang harus dilihatnya. Pengertian gambar disini meliputi tabel, grafik, diagram, model peta, gambar tangan, gambar teknik, fotografi. 2.4 Teknik Penulisan Paragraf Setiap jenis paragraf tidak terlepas dari tautannya dalam sebuah karangan. Bagaimana menulis dan merangkai paragraf tersebut secara baik dan benar, sehingga menjadi karangan yang saling berkesinambungan dalam mewujudkan paragraf yang menjadi satu kesatuan. Sehingga pembaca mudah memahami apa yang disajikan penulis dalam mengemukakan gagasan yang disampaikan. Dan karangan tersebut tidak pendek,
7 melainkan karangan tersebut tidak berboros kata dan tidak mengulang ulang butir ide yang sama serta tidak berputar- putar dalam menyampaikan gagasan. Dibawah ini adalah hal hal yang perlu diperhatikan dalam sistem penulisan paragraf: a)hendaknya menentukan terlebih dahulu ide pokok sebelum menulis paragraf apabila tidak membuat rencana terlebih dahulu, maka paragraf tidak sempurna. b)menguraikan ide pokok dengan kalimat penjelas yang akan dikembangkan dalam penulisan paragraf. c)mengembangkan paragraf dengan menggunakan teknik pengembangan paragraf sehingga tercipta sebuah paragraf yang baik. d)memilih kata atau penyeleksian kata yang akan dibuat dalam penulisan paragraf dalam karya ilmiah. Ketepatan dalam menyampaikan pengetahuan kepada pembaca sangat diperlukan. Sehingga dapat membentuk koherensi yang saling kait antar kalimat dalam paragraf dan antar paragraf, agar tidak sampai ada kata yang tidak jelas rujukannya. Untuk menjadikan karangan yang benar benar berbobot, harus diterapkan pula pengembangan yang benarbenar memadai. Setiap karangan mencakup unsur yang pokok berupa gagasan, komunikasi, tatanan, dan bahasa sebagai medium penyampaian dalam mengemukakan sebuah karangan. 2.5 Hubungan Antar Paragraf Paragraf mengemukakan satu penggalan pokok pikiran yang bulat, yang memiliki kesetalian dalam mengikat pernyataan. Sehingga terjadi satu kesetalian antara antara makna yang diungkapkan oleh paragraf yang satu dengan yang lainnya. Sebagai penggalan pokok pikiran, paragraf juga merupakan mata rantai dalam menyajikan gagasan yang telah dibangun. Bentuk dasarnya akan terlihat adanya kesinambungan antara pokok pikiran yang dibentuk oleh unsur perangkai, antara paragraf yang satu dengan paragraf berikutnya. Kesetalian tidak selalu terdiri atas kalimat yang lengkap, baik yang diucapkan ataupun yang ditulis. Misalnya: Jika kita melihat tulisan, DIJUAL TEL Pada papan yang tertulis di halaman sebuah rumah, memiliki maksud rumah itu akan dijual dan peminat diminta agar menghubungi pemilik rumah dengan nomor telepon Seandainya jika kalimat tersebut tertulis di atas meja, maka kita tidak akan mengartikannya seperti di atas. BAB III PENUTUP
8 3.1 Kesimpulan 1)Paragaraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. 2)Syarat penulisan paragraf karya ilmiah adalah memiliki kesatuan, kepaduan, kelengkapan. 3)Teknik pengembangan paragraf meliputi generalisasi, analogi, klasifikasi, perbandingan, sebab akibat, akibat sebab, metode definisi luas, metode alamiah, metode bergambar. 4)Teknik penulisan paragraf meliputi menentukan ide pokok, menguraikan ide pokok dengan kalimat penjelas, mengembangkan paragraf dengan menggunakan teknik pengembangan paragraf, dan memilih kata atau penyeleksian kata yang tepat dalam penulisan paragraf. 5)Hubungan antarparagraf memiliki kesetalian dalam mengikat pernyataan, sehingga terjadi satu kesetalian antara paragraf satu dengan yang lainnya. 3.1Saran Semoga makalah yang dibuat penulis dapat membantu dalam menulis paragraf yang baik. Disamping itu, mempersiapkan ide pokok adalah kunci dari pengembangan dalam sebuah karya ilmiah. DAFTAR PUSTAKA Fitotunnisa Paragraf deduktif. http//:fitrotunnisa.blogspot.com/2008/07/
9 paragraf deduktif.html Finoza, L Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa. Cetakan XII. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Maimunah, S. A Buku Pintar Bahasa Indonesia. Jakarta: Prestasi Pustaka. Sakri, A Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung: ITB. Saukah, A. dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi IV. Malang: IKIP Malang. Sunarno Paragraf Induktif. http//:sunarno5-wordpress.com/2007/12/12/06/ paragraf-induktif/
BAB VII PARAGRAF. Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian awal paragraf.
BAB VII PARAGRAF Pengertian Paragraf Paragraf merupakan sebuah wacana mini, atau dapat dikatakan sebagai seke-lompok kalimat yang disusun dengan kohesi dan memiliki koherensi. Kecuali paragraf naratif
Lebih terperinci1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung
1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia Paragraf atau sering disebut dengan istilah alenia, dalam satu sisi kedunya memiliki pengertian yang sama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), disebutkan bahwa
Lebih terperinciJURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS HUMANIORA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
MAKALAH PARAGRAF OLEH: ZAHROTUSH SHULHA DOSEN: AHMAD MAKKI HASAN, M.Pd JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS HUMANIORA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG LEMBAR PENGESAHAN Nama : Zahrotush Shulha NIM :
Lebih terperinciAlinea atau Paragraf. fitri dwi lestari
Alinea atau Paragraf fitri dwi lestari Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph,
Lebih terperinciSatuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat (Finoza,2005:165)
Oleh Bambang Hariadi BATASAN PARAGRAF Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat (Finoza,2005:165) Bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubunghubunan
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf
Modul ke: BAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf Fakultas Psikologi Dra. Hj. Winarmi. M. Pd. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Definisi Paragraf Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang membicarakan
Lebih terperinciALINEA 21/03/2012. Alinea / Paragraf. Ciri-ciri Kalimat Topik: Alinea / Paragraf CONTOH SYARAT UTAMA DALAM MEMBUAT KALIMAT
SYARAT UTAMA DALAM MEMBUAT KALIMAT Dipenuhinya unsur-unsur penting dalam kalimat (minimal Subjek dan Predikat). PERTEMUAN 5 ALINEA Harus memperhatikan aturan-aturan dalam menggunakan ejaan. Harus memperhatikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.
Lebih terperinciPENGGUNAAN PARAGRAF. Makalah Bahasa Indonesia. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Kelengkapan Mata Kuliah Bahasa Indonesia OLEH : Edi Riwanto
PENGGUNAAN PARAGRAF Makalah Bahasa Indonesia Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Kelengkapan Mata Kuliah Bahasa Indonesia OLEH : Edi Riwanto FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS Dr. SOETOMO 2009
Lebih terperinciPENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2)
PENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2) 1. Karya Tulis Ilmiah Karya tulis adalah sesuatu yang dihasilkan oleh aktivitas menulis. Karya tulis sering dikatakan karangan. Karangan adalah
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS
Lebih terperinciMETODOLOGI PENULISAN ILMIAH
METODOLOGI PENULISAN ILMIAH Pertemuan Ke-2 Karya Ilmiah :: Noor Ifada :: noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 POKOK BAHASAN Pengertian Karya Ilmiah Jenis Karya Ilmiah Sikap Ilmiah
Lebih terperinciKOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI
KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Keterampilan berbahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan erat kaitannya dengan proses belajar mengajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan atau
Lebih terperinciANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH. Nurismilida Dosen Koopertis Medan Surel:
ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH Nurismilida Dosen Koopertis Medan Surel: eminuris@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 2. Mengungkapkan wacana tulis nonsastra 1.1
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia pada dasarnya memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen penting yang
Lebih terperinciJENIS TULISAN. Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
JEN TULAN Mata Kuliah : Bahasa ndonesia PENDAHULUAN ebelum mengarang, seseorang harus paham dahulu tentang apa karangan dan jenis-jenisnya. Dengan begitu seorang penulis dapat menentukan jenis karangan
Lebih terperinci7. C Pembahasan: Dalam konteks kutipan paragraf tersebut, istilah bersubsidi bermakna mendapat bantuan uang dari pemerintah.
PEMBAHASAN BAHASA INDONESIA IPA DAN IPS 1. B Kalimat fakta merupakan kalimat yang mengandung informasi tentang sesuatu yang benar-benar terjadi. Hal ini ditandai dengan bukti-bukti ataupun data-data statistik,
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V Isdianti Isdianti15@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah proses kegiatan pelaksanaan kurikulum suatu lembaga pendidikan yang telah ditetapkan (Sudjana, 2001: 1). Pembelajaran
Lebih terperinciKeterampilan Dasar Menulis
Keterampilan Dasar Menulis Oleh La Ode Syukur Pengertian Menulis Menulis : kegiatan menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Pesan : Isi yang terkandung dalam suatu tulisan
Lebih terperinciSILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan
Lebih terperinciBAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ekplanasi Kompleks Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu
Lebih terperinci90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa
90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Program Bahasa ini berorientasi pada hakikat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Keterampilan menulis perlu mendapat perhatian oleh penulis, agar tercipta hasil tulisan yang bermakna, menarik, dapat dipahami, dan mempengaruhi pembacanya. Seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti
MODEL PEMBELAJARA MEULIS PARAGRAF IDUKTIF MELALUI PEDEKATA KOTEKSTUAL DI KELAS V SDS WIDU PUTRA Wiwin Widianti wwidianti70@yahoo.com Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia SEKOLAH TIGGI KEGURUA DA ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu
Lebih terperinci33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)
271 33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciPARAGRAF. 1. Pengertian Paragraf 2. Unsur Paragraf 3. Struktur Paragraf 4. Fungsi Paragraf 5. Syarat Paragraf yang Baik 6. Pengembangan Paragraf
Topik 5 PARAGRAF 1. Pengertian Paragraf 2. Unsur Paragraf 3. Struktur Paragraf 4. Fungsi Paragraf 5. Syarat Paragraf yang Baik 6. Pengembangan Paragraf 1 1. Pengertian Paragraf Paragraf adalah seperangkat
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)
34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah berisikan pengetahuan bahasa dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah berisikan pengetahuan bahasa dan keterampilan berbahasa. Pendidikan pengetahuan bahasa mencakup pengajaran di bidang
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia / MKPK 202 2SKS Deskripsi Singkat : Bahasa Indonesia menjadi salah satu instrumen pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deskripsi atau pemerian merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang dibicarakan.
Lebih terperinciCONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH
CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH TUGAS BAHASA INDONESIA 2 1. KARANGAN ILMIAH Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana ialah satuan bahasa yang terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 2006: 49). Menurut
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan
Lebih terperinciOleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.
ANALISIS VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA TAHUN 2013/2014 KELAS XII SMA SWASTA BERSAMA BERASTAGI Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menjadi tempat untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu meningkatkan kecerdasan berbangsa guna mencapai sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran yang menghasilkan interaksi antara guru dan anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran yang menghasilkan interaksi antara guru dan anak didik merupakan suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Salah satu komponen
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMP DAN MTs BAHASA INDONESIA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS i KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membaca Membaca adalah satu dari empat aspek kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan (Tapubolon, 1990:5).
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab lima ini, dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab lima ini, dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Simpulan dimulai dari observasi awal mengenai pembelajaran menulis di lapangan, perencanaan pembelajaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain itu, bahasa Indonesia juga memiliki peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia
Lebih terperinci07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
Lebih terperinciHubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R.
Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Simalingkar Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Verawaty R. Sitorus ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran menulis merupakan pelajaran yang masih belum banyak diminati oleh siswa. Sebagai contoh
Lebih terperinci07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)
279 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kurikulum : KTSP 2006 Jumlah Soal : 50 Butir
Lebih terperinci2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI
2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI KEBUMEN (30/5/2014) www.pusluh.kkp.go.id Menulis dengan Hati???? Mengapa??? Semua jika dilakukan dengan hati
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi siswa. Keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah banyak ditentukan
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 merupakan suatu bentuk pembelajaran yang berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks ini menjadikan
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Menulis Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh setiap orang. Menulis merupakan bentuk komunikasi berupa tulisan yang berfungsi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau tanda dan selalu mengandung pemikiran dan perasaan. Di dalam komunikasi manusia menyampaikan pemikiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dipahami oleh siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap sikap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan
18 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk belajar berbahasa. Kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah salah satu program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah agar siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan seseorang berpikir logis akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa berhubungan erat dan saling melengkapi dengan pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah berkaitan
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti Tahun Pelajaran 2011 2012 ) NAMA : NENENG WULANSARI ALAMAT Email : wulansari@land.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan
Lebih terperinciMATA KULIAH BAHASA INDONESIA
Modul ke: 06 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MENULIS AKADEMIK SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com
Lebih terperinci: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Paragraf 1
Matakuliah Tahun : 2010 : Bahasa Indonesia dalam Psikologi Paragraf 1 Pertemuan 08 Tujuan 1. Menjelaskan pengertan paragraf. 2. Menjelaskan ciri-ciri paragraf yang baik dan benar. 3. Menjelaskan fungsi
Lebih terperinciSILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan : 1. Memahami informasi dari berbagai laporan PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan/ informasi
Lebih terperinciBAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA
MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap
Lebih terperinciBahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek
Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek Bahasa yg efisien: bhs yg mengikuti kaidah yg dibakukan atau yg dianggap baku, dg mempertimbangkan kehematan kata dan ungkapan. Bahasa yg efektif: bhs yg mencapai
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )
BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari
Lebih terperinciPUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. SMP/MTs BAHASA INDONESIA
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BAHASA INDONESIA TAHUN 2006 KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan penyelenggaraan Ujian
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.
Lebih terperinciPengertian Paragraf/Alinea
ALINEA/PARAGRAF Pengertian Paragraf/Alinea Karangan yang pendek/singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu gagasan. Fungsi Paragraf: mengembangkan
Lebih terperinciSEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA
MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang
Lebih terperinciVerawaty R. Sitorus. Kata Kunci. Membaca Skema, Paragraf Persuasif, SMA Budi Murni
Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paraggraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Simalingkar Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Verawaty R. Sitorus ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan. Oleh karena itu, kajian bahasa merupakan suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan karena dalam kehidupan
Lebih terperinciSkripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )
0 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF NARASI DENGAN METODE BERLATIH MENULIS KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 7 BANYUDONO, BOYOLALI Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keempat aspek tersebut memiliki hubungan yang erat satu sama lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada dasarnya bertujuan mengembangkan kemampuan berbahasa siswa yang ditentukan pada aspek kemampuan berbahasa yaitu mendengarkan,
Lebih terperinci