BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Liana Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena penelitian ini didasarkan pada masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu tentang pendeskripsian bentuk dan referen disfemisme dalam berita kriminal pada koran Jateng Pos edisi September-Desember Hal ini didasarkan oleh pendapat Sutopo yang menyatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya (2002: 111). Penelitian ini dideskripsikan secara menyeluruh, dalam hal ini adalah bentuk dan referen disfemisme. Bentuk yang akan dideskripsikan pada penelitian ini meliputi kata dan frasa, sedangkan referen yang akan disedkripsikan adalah referen binatang, benda mati, dan lain-lain. B. Data dan Objek Penelitian Data dan objek merupakan sesuatu yang berbeda. Hal tersebut dapat diketahui dari contoh Sudaryanto mengenai data dan objek yaitu pada morfem (ber-) dalam bahasa Indonesia, maka jelaslah bahwa objek penelitian atau Gegenstand-nya adalah afiks ber- itu. Namun, dalam penelitian itu, afiks ber- tidak pernah menjadi data. Datanya adalah kata-kata yang mengandung afiks 40
2 41 ber-, misalnya berjuang, belajar, bekerja, berdamai, berpakaian, berkeinginan, bersepeda, dan bertani (1990: 3). Data dapat diidentifikasikan atau dijatikan sebagai objek penelitian sebagai bahan penelitian, dan bukannya sebagai objek penelitian (Sudaryanto,1990: 3). Data merupakan wadah objek penelitian. Maksudnya, di dalam datalah objek penelitian terdapat (Sudaryanto, 1990: 14). Ditambahkan kembali oleh Sudaryanto yang menyatakan bahwa: Data selalu bersifat linear karena data merupakan wujud konkret bahasa yang merupakan eksponen bahasa. Sifat linear itu mengimplikasikan potensi untuk terpotong-potong karena keterbatasan artikulasi. Dari paparan tersebut, maka data juga bersifat segmental. Sehubungan dengan pernyataan tersebut, dapat dirumuskan bahwa data adalah objek plus segmen atau plus potongan atau unsur sisanya. Unsur sisa atau potongan sisa yang segmental itu disebut konteks (1990: 14). Dengan demikian, Sudaryanto merumuskan bahwa data (D) sebenarnya adalah objek penelitian (Op) plus konteksnya (K). D= Op + K (1990: 14). Dari paparan di atas, maka data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat yang mengandung disfemisme, sedangkan objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah disfemisme dalam tataran kata dan frasa yang terdapat pada kalimat yang mengandung disfemisme. Hal ini dapat diilustrasikan pada contoh data 11/12 hal 5, (5) Tersangka kita jerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun.
3 42 Pada contoh data di atas, data penelitiannya adalah kalimat Tersangka kita jerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun, sedangkan objek penelitiannya adalah kata jerat. C. Sumber Data Sumber data merupakan tempat di mana data yang akan diteliti ditemukan. Pandangan tersebut sepaham dengan Sutopo yang menyatakan bahwa, Pemahaman mengenai berbagai macam sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh. Data tidak akan bisa diperoleh tanpa adanya sumber data. Betapapun menariknya suatu permasalahan atau topik penelitian, bila sumber datanya tidak tersedia, maka ia tidak akan mempunyai arti karena tidak akan bisa diteliti dan dipahami (2002:49) Penelitian ini menggunakan sumber data tertulis, yaitu Koran Jateng Pos edisi September - Desember Koran Jateng Pos edisi September - Desember 2015 dipilih sebegai sumber data karena dalam koran tersebut tersedia berita kriminal yang di dalamnya terdapat kalimat yang mengandung disfemisme. D. Metode dan Teknik Penyediaan Data Penyediaan data bertujuan untuk menyediakan data yang siap untuk diteliti. Hal tersebut sependapat dengan Sudaryanto yang menyatakan bahwa makna dari penyediaan data adalah penyediaan data yang benar-benar data, penyediaan data yang terjamin sepenuhnya akan kesahihannya (1993: 131). Dengan demikian, maka penelitian ini diperlukan metode dan teknik untuk menyediakan data.
4 43 1. Metode Simak Metode simak merupakan metode untuk menyediakan data dengan menyimak penggunaan bahasa. Hal ini sependapat dengan Sudaryanto yang menyatakan bahwa disebut metode simak atau penyimakan karena memang berupa penyimakan yang dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa (1993: 133). Dari paparan di atas, metode yang digunakan untuk menyediakan data dalam penelitian ini adalah metode simak. Penulis menyimak penggunaan bahasa yang mengandung disfemisme yang terdapat pada koran Jateng Pos edisi September - Desember Teknik Catat Teknik catat merupakan teknik untuk menyediakan data dengan mencatat objek sasaran yang digunakan dalam penelitian. Hal ini sependapat dengan pendapat Sudaryanto yang menyatakan bahwa: Pencatatan itu dapat dilakukan langsung ketika teknik pertama atau ke dua selesai digunakan atau sesudah perekaman dilakukan, dan dengan menggunakan alat tulis tertentu. Dengan adanya kemajuan teknologi, pencatatan itu dapat memanfaatkan disket computer. Dalam pada itu, transkripnya pun dapat dipilih satu dari antara tiga yang ada berikut, bergantung kepada jenis objek sasarannya, yaitu trasnkrip ortografis, fonemis, atau fonetis (1993: 135). Dari paparan di atas, teknik yang digunakan untuk menyediakan data dalam penelitian ini adalah teknik catat. Penulis mencatat data berupa kalimat yang mengadung disfemisme pada koran Jateng Pos edisi September - Desember 2015.
5 44 E. Klasifikasi Data Data yang akan diteliti perlu dikelompokkan atau diklasifikasikan dengan tujuan untuk memudahkan dalam penganalisisan. Hal ini sependapat dengan pendapat Subroto yang menyatakan bahwa: Pemberian arah atau tuntunan itu juga sekaligus memberikan isyarat-isyarat tahapan apa yang akan dikerjakan berikutnya dan bagaimana tahapan berikutnya itu dilakukan/dikerjakan. Demikianlah, masalah pengaturan data menurut asas-asas tertentu (sering pula disebut pengklasifikasian data) mempunyai kepentingan yang cukup strategis di dalam penelitian. Dalam hal ini, yang menjadi masalah ialah penelitian mengenai segi-segi tertentu dari bahasa mempunyai asas-asas pengaturan relatif berbeda dari penelitian terhadap segi-segi tertentu lainnya (Subroto, 2007: 51). Dari paparan di atas, pengklasifikasian data dalam penelitian ini didasarkan pada bentuk disfemisme yaitu, kata dan frasa. Pengklasifikasian kata dipecah berdasarkan kata dasar, kata berafiks, kata ulang, dan kelas katanya. Pengklasifikasian frasa dipecah berdasarkan kelas kata dan distribusinya, yaitu frasa endosentrik dan frasa eksosentrik dan kelas kata. Referen juga digunakan dalam pengklasifikasian data dalam penelitin ini berdasarkan acuan. F. Metode dan Teknik Analisis Data Menganalisis berarti menguraikan masalah yang terdapat pada data penelitian. Pendapat tersebut sependapat dengan Sudaryanto yang menyatakan bahwa sesuai dengan namanya, analisis, tahap ini merupakan upaya peneliti menangani langsung masalah yang terkandaung pada data. Penanganan itu tampak dari adanya tindakan
6 45 mengamati yang segera diikuti dengan membedah atau mengurangi dan memburaikan masalah yang bersangkutan dengan cara-cara khas tertentu (1993: 6). 1. Metode Penelitian ini terdapat dua rumusan masalah, yaitu (1) bagaimana bentuk disfemisme dan (2) bagaimana referen disfemisme. Untuk memecahkan dua rumusan masalah tersebut, diperlukan dua metode, yaitu metode agih dan metode padan. Metode agih merupakan metode yang alat penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Hal ini sepadan dengan pendapat Sudaryanto yang menyatakan bahwa metode agih itu alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan sendiri (1993: 15). Metode padan merupakan metode yang alat penentunya di luar bahasa. Hal ini sependapat dengan pendapat Sudaryanto yang menyatakan bahwa metode padan, alat penentunya di luar bahasa, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan (1993: 13). Dari paparan di atas, maka metode agih digunakan untuk memecahkan rumusan masalah yang ke satu, yaitu bentuk disfemisme. Metode padan digunakan untuk memecahkan rumusan masalah yang ke dua, yaitu referen disfemisme. 2. Teknik Seperti yang telah diuraikan pada poin (a) metode peneltian di atas, penelitian ini memiliki dua rumusan masalah, yaitu (1) bagaimana bentuk disfemisme dan (2) bagaimana referen disfemisme. Selain menggunakan
7 46 metode, diperlukan teknik untuk menganalisis data. Hal tersebut, diperlukan empat teknik untuk menganalisis data dalam penelitian ini. Teknik pertama adalah teknik bagi unsur langsung. Cara kerja teknik ini yaitu dengan membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian unsur yang dipandang sebagai bagian membentuk satuan lingual yang dimaksud. Hal ini didasarkan pada pedapat Sudaryanto yang menyatakan bahwa teknik bagi unsur langsung merupakan teknik dengan cara membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau unsur, dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud (1993: 31). Dari pengertian di atas, maka teknik bagi unsur langsung digunakan untuk menentukan afiks pada data disfemisme berbentuk kata dalam penelitian ini. Teknik ke dua adalah teknik perluas. Teknik perluas merupakan teknik dengan cara menambahkan unsur satuan lingual yang diletakkan di depan atau di belakang data lingual. Hal ini didasarkan oleh pendapat Sudaryanto yang menyatakan bahwa teknik berupa perluasan unsur satuan lingual data itu akan menghasilan tuturan berbentuk EABCD atau ABCDE bila tuturan data semula berbentuk ABCD (1993: 55). Teknik perluas digunakan untuk menentukan segi kemaknaan. Hal tersebut sependapat dengan pedapat Sudaryanto yang menyatakan bahwa teknik perluas itu
8 47 adalah untuk menentukan segi-segi kemaknaan (satuan semantis) satuan lingual tertentu (1993: 55). Dari paparan mengenai teknik perluas di atas, maka teknik perluas dalam penelitian ini digunakan untuk menentukan kelas kata dengan menambahkan satuan lingual di depannya yang berupa kata. Teknik ke tiga adalah teknik lesap. Teknik lesap merupakan teknik dengan cara menghilangkan unsur satuan lingual. Hal ini sepadan dengan pendapat Sudaryanto yang menyatakan bahwa teknik lesap merupakan teknik analisis yang berupa penghilangan atau pelesapan unsur satuan lingual data itu akan menghasilkan tuturan berbentuk ABC, ABD, atau BCD bila tuturan data semula adalah berbentuk ABCD (1993: 41). Dari paparan di atas, maka teknik lesap digunakan untuk menganalisis penentuan jenis frasa menurut distribusi dan kelas katanya. Penentuan jenis frasa tersebut dengan cara menghilangkan unsur satuan lingual berupa kata yang menyusun satuan lingual frasa. Teknik ke empat adalah teknik pilah unsur penentu. Teknik pilah unsur penentu merupakan teknik dengan mencari referen atau acuan yang digunakan dalam kata. hal tersebut sependapat dengan pendapat Sudaryanto yang menyatakan bahwa Untuk membagi satuan lingual kata menjadi berbagai jenis, misalnya, maka perbedaan referen atau sosok teracu yang ditunjuk oleh kata itu harus diketahui lebih dahulu; dan untuk
9 48 mengetahui perbedaan referen itu, daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh setiap peneliti haruslah digunakan. Daya pilah itu lalu dapat dipandang sebagai alat, sedangkan penggunaan alat yeng bersangkutan dapat dipandang sebagai tekniknya; yang dalam hal ini, lalu disebut teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP itu (1993: 22). Dari paparan di atas, maka teknik pilah unsur penentu digunakan untuk menganalisis referen pada disfemisme dalam penelitian ini. Teknik ke lima adalah teknik ganti. Teknik ganti merupakan teknik dengan cara kerja penggantian unsur lingual tertentu. Pandangan tersebut diperkuat oleh pendapat Sudaryanto yang mnyatakan bahwa teknik analisis yang berupa pengantian unsure satuan lingual data itu akan menghasilkan tuturan berbentuk ABCS, ABSD, atau SBCD, bila tuturan data semula berbentuk ABCD. Hal itu sepenuhnya tergantung pada unsure mana yang akan digantikan (1993:48). Teknik ganti berguna untuk mengetahui kadar kesamaan kelas kategori. Hal ini sepadan dengan pendapat Sudaryanto yang menyatakan bahwa kegunaan teknik ganti adalah untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsure terganti atau unsur ginanti dengan unsur pengganti, khususnya bila tataran pengganti sama dengan tataran terganti atau tataran ginanti (1993: 48) Dari paparan di atas, tenik ganti digunakan untuk menganalisis makna disfemisme dengan cara mengantikan satuan pada data penelitian dengan satuan lingual lain yang memiliki makna yang sama, tetapi kadar yang berbeda.
10 49 G. Metode Penyajian Hasil Analisis Data Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penyajian informal. Penyajian hasil analisis data secara informal adalah penyajian dengan menggunakan kata-kata biasa. Hal tersebut sependapat dengan pendapat Sudaryanto yang menyatakan bahwa metode penyajian informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa (1993:145).
BAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena penelitian ini bersifat deskriptif. Peneliti mencatat dengan teliti dan cermat data yang berwujud katakata,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah, atau natural setting, sehingga metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena bersifat deskriptif dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang harus dilaksanakan; teknik adalah cara melaksanakan metode (Sudaryanto, 2015:9). Metode yang tepat akan mengarahkan penelitian pada tujuan yang diinginkan.
Lebih terperinciDISFEMISME DALAM BERITA KRIMINAL PADA JATENG POS EDISI SEPTEMBER-DESEMBER 2015
DISFEMISME DALAM BERITA KRIMINAL PADA JATENG POS EDISI SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata (Subroto, 2007:5). Hal ini sejalan dengan pendapat Frankel (1998:
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif karena data penelitian berupa kata-kata (Subroto, 2007:5). Hal ini sejalan dengan pendapat Frankel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Wihartini, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Joshi termasuk ke dalam Fuzokugo yang dipakai setelah suatu kata untuk menunjukkan hubungan dengan kata lain untuk menambah arti kata tersebut agar lebih jelas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian diperlukan dalam pencapaian sasaran penelitian, seperti yang ditegaskan oleh Sudaryanto (1992:25) bahwa metode dalam penelitian sangat dibutuhkan karena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Refleksif dengan Kata diri, dirinya, dan diri sendiri dalam bahasa Indonesia: dari Perspektif Teori Pengikatan termasuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu penelitian
61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu penelitian yang mendeskripsikan apa saja yang saat ini berlaku, khususnya dalam bidang
Lebih terperinciCAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hal ini dibuktikan dengan penemuan data berupa tuturan, bukan berupa angka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kompas edisi Senin bulan Februari Data itu diambil dari rubrik politik dan hukum, opini,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data 1. Data Data dalam penelitian ini yaitu singkatan dan akronim yang terdapat dalam surat kabar Kompas edisi Senin bulan Februari 2011. Data itu diambil
Lebih terperinciANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI
ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung menggunakan ragam lisan. Dalam ragam lisan terdapat kekhususan atau kekhasan suatu bahasa. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sering kali dalam berkomunikasi atau membahas masalah bahasa, ditemukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sering kali dalam berkomunikasi atau membahas masalah bahasa, ditemukan makna konotasi yang dimasukkan ke dalam kata atau frasa yang terdapat dalam kalimat yang ditemukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan jalan yang ditempuh peneliti dalam menuju ke pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur kerja bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selain itu juga berguna untuk membangun jaringan internasional. Seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Masalah Mempelajari bahasa selain bahasa ibu merupakan hal yang sangat penting di zaman ini. Belajar bahasa asing merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam sebuah penelitian yang bersifat ilmiah, diperlukan sebuah metode tertentu untuk memudahkan penulis. Metode tersebut harus tepat dan sesuai dengan objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem lambang bunyi yang bermakna dan dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 2004:1), sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkemuka. Setiap media cetak mempunyai kolom-kolom khusus, seperti berita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koran Singgalang merupakan salah satu media cetak lokal yang terkemuka. Setiap media cetak mempunyai kolom-kolom khusus, seperti berita utama, berita khusus, berita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai sarana komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses berbahasa adalah hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia. Dengan berbahasa, seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa-bahasa tersebut mendapat tempat tersendiri di dalam khasanah kebudayaan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bahasa Indonesia dan bahasa daerah merupakan unsur budaya Indonesia yang hidup. Bahasa-bahasa tersebut mendapat tempat tersendiri di dalam khasanah kebudayaan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas yang bertuliskan berita-berita dan sebagainya (Sugono ed., 2015:872). Beritaberita dalam surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial masyarakat. Noviatri dan Reniwati (2010:4) menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Parker (dalam Noviatri dan Reniwati 2010:4), pada komponenkomponen bahasa manusia, baik bahasa yang dipakai manusia di masa lampau, maupun sekarang, dijumpai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Sumatera Barat merupakan daerah yang sebagian besar masyarakatnya menggunakan bahasa Minangkabau dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yakni dalam bentuk tulisan. Pada dasarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan. Selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Edi Subroto (1992:7) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Pemerolehan Bahasa Melayu Jambi pada Sasha Anak Usia Tiga Tahun; Suatu Kajian Psikolinguistik menggunakan pendekatan
Lebih terperinciKEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT
KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) Doretha Amaya Dhori 1, Wahyudi Rahmat², Ria Satini² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun kelompok. Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui berita-berita yang terdapat di berbagai media. Penyampaian berita (pesan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi. Jelas tidaknya informasi yang disampaikan kepada masyarakat, sangat ditentukan oleh benar tidaknya bahasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu masalah diantaranya: pertama; pandangan dari objek yang utama, kedua;
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kajian metafora merupakan analogi atau perbandingan suatu yang memiliki kemiripan dengan sesuatu yang lainya. Sebagai contoh sifat manusia yang dianalogikan atau diperbandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia yang normal fungsi otak dan alat bicaranya, tentu dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia yang normal fungsi otak dan alat bicaranya, tentu dapat berbahasa dengan baik. Bagi mereka yang mempunyai kelainan fungsi otak tentu mengalami gangguan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini dikemukakan mengenai metode penelitian yang peneliti gunakan. Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sudaryanto (1986: 62) memaparkan istilah deskriptif itu menyarankan bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. Cabang-cabang itu diantaranya adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik,
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013
ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK
KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia
Lebih terperinciANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK
ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK Analisis klausa dalam surat kabar harian Media Indonesia ini dilatarbelakangi keragaman penggunaan klausa yang
Lebih terperinciBENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET
BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI
NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Idiom salah satu istilah dalam bidang kebahasaan yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Idiom salah satu istilah dalam bidang kebahasaan yang digunakan untuk berkomunikasi oleh manusia, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Idiom bertujuan untuk memperhalus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat komunikasi. Manusia dapat menggunakan media yang lain untuk berkomunikasi. Namun, tampaknya bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi
Lebih terperinciKata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif-kualitatif. Menurut Bogdan dan Bilken dalam Subroto, penelitian kualitatif merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. deiksis pada wacana tulis dalam Kakilangit pada majalah Horison edisi 2012.
43 III. METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan dipaparkan rancangan penelitian, sumber data, instrumen penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data. 3.1 Rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggunakan metode deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi khalayak agar bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Slogan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan pesan yang disampaikan oleh komunikator tentang barang dan jasa kepada komunikan yang bertujuan untuk memberikan informasi, membujuk dan mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda, baik itu tanda diluar rumah, dalam rumah, maupun dilingkungan sekitar. Namun manusia tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciKAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI
KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: NILA ARUM SAPUTRI A. 310070122 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subroto,Edi berpendapat bahwa metode kualitatif adalah metode
Lebih terperinciANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciKATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015
KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015 Artikel Publikasi ini diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Oleh:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis bermaksud melakukan penelitian kontrastif, yaitu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini penulis bermaksud melakukan penelitian kontrastif, yaitu aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan adanya bahasa, manusia bisa berintekrasi dengan manusia lainnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya bahasa, manusia bisa berintekrasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan asal-usulnya, kosakata bahasa Jepang (goi) terbagi atas wago,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan asal-usulnya, kosakata bahasa Jepang (goi) terbagi atas wago, kango dan gairaigo. Wago ( 和語 ) adalah kosakata bahasa Jepang asli yang biasanya ditulis dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya maupun dengan penciptanya. Saat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat vital yang dimiliki oleh manusia dalam mengekspresikan segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang
Lebih terperinciANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah
ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh pembicara melalui alat-alat artikulasi dan diterima melalui alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan reseptif (decode) merupakan proses yang berlangsung pada pendengar yang menerima kode-kode bahasa yang bermakna dan berguna yang disampaikan oleh
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciKATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257
KATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI - 13010113140096 FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257 1. INTISARI Semiotika merupakan teori tentang sistem
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 1 GODONG NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 1 GODONG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: HARSANTI MARGASARI FORTUNA A 310 100 013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur atau tindak ujar (speech act) merupakan sesuatu yang bersifat pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa (Ramlan, 2008:39). Tanpa kehadiran konjungsi, adakalanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Istilah deskriptif berasal dari dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Istilah deskriptif berasal dari dari bahasa Inggris to describe yang berarti memaparkan atau menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini terkait dengan konteks situasi yang terjadi dalam sebuah kelompok. Metode
Lebih terperinciAMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI
AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai bahasa yang dituturkannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu kesepakatan itu pun
Lebih terperinciANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011
ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan
Lebih terperinciKAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan
KAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat S-1 Pendidikan Bahasa Sastra dan Daerah Oleh
Lebih terperinciPENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012
PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai saat kegiatan pembuatan proposal tepatnya
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai saat kegiatan pembuatan proposal tepatnya bulan November 2013. Sedangkan untuk kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62) mengemukakan bahwa sebagai suatu sistem komunikasi yang memungkinkan terjadinya interaksi manusia
Lebih terperinciDaftar Isi. Abstrak Kata Pengantar Ucapan Terima Kasih. Daftar Tabel Daftar Lampiran
Daftar Isi Abstrak Kata Pengantar Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Lampiran i ii iii v viii x BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Identifikasi Masalah 4 1.3 Pertanyaan-Pertanyaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif berusaha memahami makna dari fenomena-fenomena, peristiwa-peristiwa,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian akan dibahas enam hal yaitu jenis penelitian, data dan sumber data, populasi, sampel, metode dan teknik pengumpulan data, metode dan
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X
ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X Oleh: Isnani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR
ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciKATA HABIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Anisa Rofikoh Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
KATA HABIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Anisa Rofikoh Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Abstrak Bahasa adalah sarana paling penting dalam masyarakat, karena bahasa adalah salah
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN
KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN Usulan sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Suatu penelitian tidak akan terjadi apabila tidak ada permasalahan yang melatarbelakanginya. Begitu pula dengan penelitian ini, suatu masalah timbul dari rasa penasaran sifat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulan, disesuaikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti penunjukan secara langsung (Purwo, 1984: 2). Dardjowidjojo (1988: 35) bersama beberapa ahli bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominalisasi sebagai salah satu fenomena kebahasaan, mesti mendapatkan perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai peran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi menjadi sesuatu yang sangat penting bagi masyarakat. Hal tersebut tentunya memicu hadirnya berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN KEBAHASAAN*)
METODE PENELITIAN KEBAHASAAN*) Agus Budi Wahyudi PBSID, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendahuluan Hakikat bahasa itu adalah simbol. Manusia mempergunakan bahasa dalam berkomunikasi sehari-hari.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan pendekatan morfologi dan semantik. Sehingga penelitian ini menggunakan payung penelitian morfosemantik. Penelitian ini akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa menurut Dardjowidjojo (2003: 16) adalah suatu sistem simbol
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa menurut Dardjowidjojo (2003: 16) adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer, dipakai oleh anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi media massa berjalan dengan pesat saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi media massa berjalan dengan pesat saat ini. Dalam masyarakat moderen, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian dari kehidupan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
VARIASI BAHASA JAWA PADA PERCAKAPAN NASABAH DAN DEBT COLLECTOR KSU LANGGENG DHANA MAKMUR DI KAB. NGAWIBESERTA IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAERAH DI SMP N 1 SINE Jurnal Ilmiah Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebencian. Benci (a) ialah sangat tidak suka dan kebencian (n) ialah sifat-sifat benci
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berinteraksi dengan yang lain, manusia memiliki emosi yang dapat diekspresikan melalui banyak hal. Salah satu contoh emosi tersebut ialah perasaan kebencian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang bersifat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian tertentu, berdasarkan teknik pendekatannya dapat dikaji melalui 2 cara yakni melalui metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.
Lebih terperinci